Anda di halaman 1dari 5

Apa Itu Gas Metana ?

Apa saja Penyebab dan Bahaya nya bagi Kesehatan dan


Lingkungan.

Metana (Methane) adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas


dengan rumus kimia CH 4 . Metana murni tidak berbau, tidak berwarna, extremely
flammable, asphyxian (mampu menggeser oxygen), non toxic dan non corrosive.
Namun jika dipergunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan
sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.

Kita dapat mencium bau metana, hanya bila gas i ni di


campur dengan zat tambahan atau bila gas ini bercampur dengan gas H 2 S dan
timbul bau rotten eggs atau telur busuk. Jika anda mencium bau ini, maka
konsentrasinya berarti sudah tinggi dan berbahaya untuk kesehatan.

Metana merupakan komponen utama dari gas alam. Komposisi gas alam adalah :
75% methane, 15% ethane, 5% hidrocarbon lain seperti: propane, butane.
Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul
CO 2 (karbondioksida) dan dua molekul H 2 O (air):

CH 4 + 2O 2 → CO 2 + 2 H 2 O

Metana termasuk salah satu gas rumah kaca atau (greenhouse gas) disingkat
GHG dan merupakan penyebab terbesar pemanasan global dalam beberapa tahun
terakhir. Konsentrasi metana di atmosfer pada tahun 1998, dinyatakan dalam
fraksi mol, adalah 1.745 nmol/mol (bagian per miliar), naik dari 700 nmol/mol
pada tahun 1750. Pada tahun 2008, kandungan gas metana di atmosfer sudah
meningkat kembali menjadi 1.800 nmol/mol.
Karakteristik Kimia dan Ikatan

Metana adalah molekul tetrahedral dengan empat ikatan C -H yang ekuivalen.


Struktur elektroniknya dapat dijelaskan dengan 4 ikatan orbital molekul yang
dihasilkan dari orbital valensi C dan H yang saling melengkapi. Energi orbital
molekul yang kecil dihasilkan dari orbital 2s pada atom karbon yang saling
berpasangan dengan orbital 1s dari 4 atom hidrogen.

Pada suhu ruangan dan tekanan standar, metana adalah gas yang tidak berwarna
dan tidak berbau. Bau dari metana (yang sengaja dibuat demi alasan keamanan)
dihasilkan dari penambahan odoran seperti metanathiol atau e tanathiol. Metana
mempunyai titik didih −161 °C (−257.8 °F) pada tekanan 1 atmosfer. Sebagai
gas, metana hanya mudah terbakar bila konsentrasinya mencapai 5 -15% di udara.
Metana yang berbentuk cair tidak akan terbakar kecuali diberi tekanan tinggi (4 -
5 atmosfer)

Efek Terhadap Kesehatan

Efek akut dari terpapar oleh gas metana adalah


kekurangan oksigen, yaitu < 16%. Masalah kesehatan akan timbul bila terpapar
metana dalam konsentrasi tinggi.

Dan seperti disebutkan diatas, gejala timbul karena efek kekurangan oksigen(
asphixia ), yaitu :

- napas menjadi cepat,


- denyut nadi meningkat,
- koordinasi otot menurun,
- emosi meningkat,
- mual, muntah,
- kehilangan kesadaran,
- gagal napas,
- dan kematian.

Bagaimana pekerja terpapar gas metana Tenaga kerj a dapat terpapar metana
melalui : - Jalan pernapasan : yaitu tenaga kerja menghirup gas metana melalui :
bocoran limbah, bocoran gas LPG, atau ketika memasuki confined space : septik
tank, manholes dsb. Metana Lebih Berbahaya dari O 2.

Bahaya lain dari gas metana ialah dengan tekanan tertentu jika kontak langsung
dengan api atau percikan kecil api dapat memicu sebuah ledakan. Bagi yang
bekerja dibidang berhubungan dengan metana berikut ada Tips nya Klik disini !

Pengaruh dari Lingkungan

Pembangunan waduk disalah satu sisi dapat memberikan keuntungan bagi


masyarakat sekitar. Selain menjadi salah satu alternatif mata pencaharian, waduk
juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air.

Namun, bak pisau bermata dua, waduk ternyata juga mampu menghasilkan gas
metana yang berbahaya bagi bumi. Butuh peran masyarakat dan pemerintah
dalam mengurangi risiko besarnya gas metana yang dilepaskan dari waduk
tesebut.

Sekarang hal ini menjadi sorotan dan hingga kini masih menjadi kontroversi
adalah emisi gas metana dalam jumlah besar juga dapat berasal dari waduk dan
bendungan. Potensi waduk dan bendungan sebagai penghasil gas metana sangat
dipengaruhi oleh kondisi lahan waduk sebelum dialiri, kondisi kualitas air
waduk, dan kondisi waduk itu sendiri.

Hal tersebut terungkap dari makalah yang dipresentasikan pada Kolokium


Puslitbang Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum di Bandung, Rabu
(15/5/2013) pekan lalu, berjudul "Emisi Gas Metana dari Waduk Saguling,
Cirata, dan Jatiluhur". Dari presentasi ini terlihat, bahwa tidak semua orang
mengetahui bahwa waduk dan bendungan juga mampu menghasilkan gas metana.

Selain itu, Waduk Saguling juga mengandung bahan org anik paling besar dan
paling subur. Akibatnya, tumbuhan eceng gondok tampak mampu tumbuh dengan
subur di waduk tersebut. Jika dibandingkan dengan nilai rata -rata waduk di
Brazil, Panama, dan Guyana, emisi gas metana di Waduk Saguling, Cirata, dan
Jatiluhur ternyata lebih tinggi.

Namun, jika dibandingkan dengan emisi dari tempat pembuangan akhir (TPA)
sampah, rawa, dan sawah di Indonesia, emisi gas metana di ketiga waduk di Jawa
Barat ini lebih kecil. Besar atau kecil jumlah emisi gas metana yang dihasilkan
tentunya pelu diantisipasi.

Gas metana mempunyai efek pemanasan 25 kali lebih kuat dalam menyebabkan
pemanasan global dibandingkan CO 2 . Perhitungan ini berdasarkan rata -rata dari
efek pemanasan metana selama 100 tahun. Akan tetapi, setelah 1 dekade, gas
metana sulit dilacak dan hampir menghilang setelah 20 tahun, dengan demikian
secara dramatis akan menghabiskan rata-rata 1 abad untuk mengurangi
dampaknya. Dan karena kita tidak mempunyai waktu 100 tahun untuk
mengurangi efek gas rumah kaca kita, maka perh itungan terbaru menunjukkan
bahwa selama periode 20 tahun efek pemanasan metana menjadi 72 kali lebih
kuat.

Upaya mengurangi emisi metana dari waduk dapat dilakukan dengan cara
pembersihan dari tanaman dan tumbuhan liar untuk mengurangi proses
pembusukan pada waktu tergenang, membersihkan tumbuhan di pinggir waduk,
serta menjaga kualitas air yag masuk dalam waduk. Masyarakat bisa menghindari
bahan pencemar seperti limbah domestik, industri, pertanian, dan perikanan dari
air waduk.

Emisi gas metana berasal dari alam seperti lautan, lapisan es permanen, tanah -
tanah yang gembur, serta berasal dari aktivitas manusia. Metana yang dihasilkan
akibat aktivitas manusia merupakan salah satu penyumbang metana yang terbesar
yang khususnya berasal dari pembakaran tana man organik (pembakaran
tumbuhan untuk membuka lahan dan pemanfaatan lahan) serta industri
peternakan.

Selain itu:

Methane dapat terbentuk oleh proses pembusukan anaerobik bakterial dari


pepohonan dan binatang seperti kalau dibawah air akan terbentuk gas rawa-rawa.

Methane dapat dibentuk dalam proses pembusukan bahan natural dan sering
ditemukan di gundukan sampah, rawa -rawa, septik tank, selokan.

Methane dapat membentuk explosive mixture dengan udara dengan konsentrasi


serendah

Metana dari sektor industri pertambangan batu bara, kilang minyak, dan
kebocoran saluran pipa gas dapat diminimalkan melalui perubahan dan kemajuan
teknologi saat ini. Akan tetapi metana dari industri peternakan merupakan
penyumbang emisi terburuk dan terbesar dari aktivitas manusia.

Dampak Gas Metana Terhadap Manusia

Dampak gas metana dapat kita lihat dari segi ekonomis dan segi lingkungannya,
dan keduanya mempunyai konsekuensi masing-masing jika memang ingin
diterapkan. Dari segi ekonomi dapat mengurangi ketegantungan ki ta terhadap
bahan bakar fosil yang semakin hari semakin sedikit jumlahnya. Sehingga
eksploitasi dan isolasi gas metana dapat digunakan sebagai bahan pengganti
bahan bakar fosil. Mengingat jumlahnya yang sangat besar, baik dalam bentuk
metan hidrat yang ada di kutub utara dan selatan, danau Baikal serta di dasar
laut. Belum lagi ditambah gas metana hasil kotoran hewan ternak yang
jumlahnya melebihi penduduk bumi. Tentunya ini bisa jadi bahan pertimbangan
jika suatu hari nanti bahan bakar fosil habis. Tapi, n amanya juga eksploitasi,
selalu ada dampak negative yang ditimbulkan. Jadi harus dipertimbangkan benar -
benar dampak negatifnya jika ingin mengambil langkah ini.

Dari segi lingkungan tidak salah lagi, gas metana menjadi penyebab utama
pemanasan bumi sehingga berdampak pada perubahan iklim. tentunya sangat
membahayakan bagi tatanan kehidupan yang ada di planet kita. Mengapa bisa
demikian? Metana adalah gas dengan emisi gas rumah kaca 23 kali lebih ganas
dari karbondioksida (CO 2 ), yang berarti gas ini kontributor yang sangat buruk
bagi pemanasan global yang sedang berlangsung. Berita buruknya adalah
pemanasan global membuat suhu es di kutub utara dan kutub selatan menjadi
semakin panas, sehingga metana beku yang tersimpan dalam lapisan es di kedua
kutub tersebut juga ikut terlepaskan ke atmosfer.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa Antartika menyimpan kurang lebih 400


miliar ton metana beku, dan gas ini dilepaskan sedikit demi sedikit ke atmosfer
seiring dengan semakin banyaknya bagian -bagian es di antartika yang runtuh.
Anda bisa membayangkan betapa mengerikannya keadaan ini: Bila Antartika
kehilangan seluruh lapisan esnya, maka 400 miliar ton metana tersebut akan
terlepas ke atmosfer! Ini belum termasuk metana beku yang tersimpan di dasar
laut yang juga terancam mencair karena makin panasnya suhu lautan akibat
pemanasan global.

Sekali terpicu, siklus ini akan menghasilkan pemanasan global yang sangat parah
sehingga mungkin dapat mematikan sebagian besar mahluk hidup yang ada di
darat maupun laut. Saya kurang pasti juga, tapi kalau dilihat dari satelit, kondisi
benua antartika, dan Greenland; es yang ada di sana dari tahun ketahun semakin
berkurang dengan kecepatan mencair lebih dari yang diprediksikan para ilmuan.

Akhir-akhir ini, pemerintah di seluruh dunia leb ih fokus dalam kebijakan untuk
mengurangi emisi CO 2 akan tetapi, informasi terakhir mengenai metana harus
membuat pemerintah lebih fokus terhadap kebijakan untuk mengurangi
penggunaan metana.

Para ahli hingga sekarang terus mengingatkan kita tentang dampa k dari metana
yang mempunyai efek pemanasan beberapa kali lebih kuat dalam menyebabkan
pemanasan di planet ini dibandingkan dengan CO 2 dan kita harus segera
mengurangi emisi metana kita secara drastis demi kepentingan bumi dan seluruh
penghuninya. Cara yang paling cepat dan efektif untuk menguranginya adalah
dengan menjalani pola makan non-hewani atau vegan. Dan ini dapat dilakukan
oleh semua orang.

Anda mungkin juga menyukai