Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PELAYANAN AJUDAN DALAM MENUNJANG KINERJA MENTERI DI


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

Elis Rahma Widya NIM: 2013120013 / ANGKATAN: 2013


Yudha Laksana Gumulya NIM: 2013120008 / ANGKATAN: 2013
Sugianti NIM: 2013120012 / ANGKATAN: 2013
Mayda Riani NIM: 2012120008 / ANGKATAN: 2012

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


JAKARTA
2015
i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................................................ ii
Daftar Tabel dan Gambar ................................................................................ iii
Ringkasan ...................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 2
1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................ 2
1.4 Kegunaan ................................................................................... 2
1.5 Luaran ........................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
BAB 3. METODA PENELITIAN .................................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 8
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ............................................... 7


Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ................................................................ 7

iii
RINGKASAN

Seorang Menteri selalu mendapat satu atau dua orang ajudan untuk menunjang
kinerjanya. Tugas ajudan adalah melayani Menteri dalam proses pekerjaan sehari-
hari. Mengingat pentingnya tugas sehari-hari menteri maka ajudan juga harus
memberikan pelayanan dengan baik. Dengan pelayanan ajudan yang berkualitas
maka diperoleh kinerja yang menteri yang meningkat. Target Penelitian ini
adalah dilakukannya pelayanan yang baik oleh Ajudan untuk lebih menunjang
Kinerja Menteri. Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini berupa Artikel
Ilmiah berisi gambaran tentang pelayanan yang dilakukan ajudan dengan
mengacu pada teori Denhardt and Denhardt dengan 8 dimensi pelayanan yang
meliputi Convenience, Reliability, Personal Attention, Citizen Influenze, Fairness,
Problem Solving Approach, Fiscal Responsibility, dan Security. HKI juga
menjadi Luaran dalam penelitian ini, sehingga karya ini menjadi Hak Paten
Peneliti. Perumusan Masalah adalah Bagaimana Proses Pelayanan Ajudan
Dalam Menunjang Kinerja Menteri ?. Tujuan Penelitian adalah untuk
menganalisis Proses Pelayanan Ajudan Dalam Menunjang Kinerja Menteri..
Metode Penelitian, Metode Diskriptif dengan Pendekatan Kualitatif. Teknik
Pengumpulan Data, adalah :1). Wawancara secara mendalam dengan
menggunakan Pedoman wawancara; 2). Observasi, antara lain dilakukan
dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada proses pelayanan
ajudan dari ajudan datang dan menteri datang ke kantor sampai dengan acara di
luar kantor hingga balik lagi ke kantor sampai dengan menteri pulang ke
rumahnya; 3). Dokumentasi, a).Foto-foto kegiatan Ajudan menyertai Menteri; b).
Klipping Koran tentang kegiatan Ajudan menyertai Menteri; Teknik Penentuan
Informan, dengan Teknik Purposifman . Informan terdiri dari Kepala Bagian
Protokol, Ajudan Menterian, Kepala Humas kantor kementrian. Teknik Analisis
Data dan Uji Keabsahan Data, mengacu pada pemikiran Mc Nabb (2002). Mc
Nabb mengkatagorikan tahapan analisis data penelitian ke dalam enam tahapan
kegiatan: 1).Organize the Darvasita (Pengorganisasian Data); 2).Generate
Categories, Themes and Patterns( Penggeneralisasian kategori, tema dan topik
penelitian);3).Code the Data (Pengkodean Data);4).Apply the Ideas, Theme and
Categories (Penerapan Ide, Tema dan Kategorisasi);5).Search for Alternative
Eksplanations (Pencarian Alternatif Penjelasan); 6).Write and Present the Report
(Menulis Dan Menyajikan Laporan). Uji Keabsahan Data, dilaksanakan dengan
Triangulasi.

Key word : Pelayanan, Ajudan Menteri

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pemerintahan negara Indonesia menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menganut Sistem
Pemerintahan Presidensial. Hal ini dibuktikan bahwa Presiden Republik
Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Lalu dalam
menjalankan roda pemerintahannya presiden dibantu oleh para menteri. Dari
presiden sampai para menteri selalu ada seseorang yang melekat melayani
setiap hari, dengan sebuah jabatan yang dilekatkan dengan nama ajudan.
Pekerjaan seorang ajudan merupakan pekerjaan yang sangat tidak terlihat
hasil kerjanya, ajudan merupakan seorang pelayan dari seorang pejabat
negera. Dapat dilihat dari sebuah pengertian tentang ajudan bahwa ajudan
adalah perwira yang diperbantukan kepada perwira tinggi sebagai sekretaris
atau pendamping
Ajudan merupakan bagian dari protokol, dengan kata lain bahwa
seorang ajudan harus mengerti tentang tata cara keprotokolan sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 pasal 1 ayat 1. Perlu atau tidaknya
seorang ajudan tergantung kepada seorang pejabat tersebut mau atau tidak
mempekerjakan seorang ajudan dalam melaksanakan tugas sehari-hari,
dikarenakan tidak ada aturan ataupun sebuah peraturan yang mengharuskan
seorang pejabat negara mempunyai ajudan serta ajudan bukan jabatan
struktural. Seorang ajudan sangat melekat erat dengan seorang pejabat negara
disetiap tugasnya.
Perlu diketahui juga bahwa seorang ajudan biasanya diisi oleh
seseorang yang berasal dari Kepolisian atau dari TNI , namun tidak sedikit
ajudan yang berasal dari seorang PNS atau warga sipil biasa, biasanya
seseorang kerabat atau staf bawaan menteri tersebut. Setiap menteri/pejabat
Negara biasanya selalu di kawal oleh 2 (dua) ajudan untuk bergantian tugas
bahkan seorang presiden dikawal oleh 4 (empat) ajudan dari masing-masing
angkatan. Namun bukan berarti dengan pengawalan lebih dari satu orang
semua masalah bisa teratasi. Sering kali timbul masalah yang dihadapi oleh
karena kurangnya koordinasi antar ajudan yang sedang bertugas dengan
ajudan yang sedang off atau tidak bertugas, masalah ini timbul dikarenakan
adanya sebuah persaingan yang tidak sehat antar ajudan yang ingin
menonjolkan pekerjaannya masing-masing terhadap menterinya. Tapi untuk
permasalahan yang satu ini sangat jarang sekali terjadi, dikarenakan setiap
ajudan yang akan bertugas merupakan orang-orang pilihan yang sudah diuji
kredibilitas dan kemampuannya dalam bertugas.
2

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar Masalah di atas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagi
berikut : Bagaimana Proses Pelayanan Ajudan Dalam Menunjang Kinerja
Menteri?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan Latar Masalah dan Perumusan Masalah di atas maka Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pelayanan ajudan dalam
menunjang kinerja menteri.

1.4 Kegunaan
Berdasarkan Latar Masalah, Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian di
atas maka Hasil Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberi
masukan kepada ajudan menteri terkait proses pelayanan yang baik yang
hendaknya dilakukan ajudan dalam menunjang kinerja menteri. Secara
Teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori Denhard
dengan 8 dimensi kualitas pelayanan.

1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini berupa Artikel Ilmiah berisi
gambaran tentang pelayanan yang dilakukan ajudan untuk menunjang kinerja
menteri dengan mengacu pada teori Denhardt and Denhardt dengan 8 dimensi
pelayanan yang meliputi Convenience, Reliability, Personal Attention, Citizen
Influenze, Fairness, Problem Solving Approach, Fiscal Responsibility, dan
Security. Selanjutnya, HKI juga menjadi Luaran dalam penelitian ini,
sehingga karya ini menjadi Hak Paten Peneliti.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Pendahulu


Antwi (2009), dalam penelitiannya yang berjudul Renewing the Holy
Grail on Human Motivation in the Delivery of Public Service: Evidence from
Ghana’s Local Government Service, bertujuan untuk eksplorasi tantangan
pengembangan sumber daya manusia (HRD) yang dihadapi pemerintah lokal
dalam memperbaharui sektor publik. Penelitian ini menyelidiki bagaimana
reformasi sektor publik telah mempengaruhi motivasi dan efektivitas pekerja
antara pelayan sipil (birokrat) dalam menjalankan semua tingkat operasi pada
pemerintahan lokal. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus dengan
memanfaatkan kuesioner dan interview 105 karyawan dari tingkat nasional,
regional dan daerah. Temuan utama dari penelitian tersebut adalah ketika
reformasi New Public Management berjalan, kepemimpinan sektor publik
berharap untuk bertindak dan berperilaku sebagai entrepreneur sektor privat. Ini
sulit untuk mencapai agenda motivasi pekerja yang didasarkan pada sebuah
“model manajemen sektor privat”; karena sektor publik dengan sektor privat
memiliki perbedaan dalam tujuan kebijakan dan sasaran bisnis yang harus
diselesaikan (dimuat dalam Journal of Management Development, Vol. 28, No. 6,
2009; pp. 504-512).
AGA. Ilhaamie (2010), dengan judul Service Quality in Malaysian Public
Service: Some Findings. Penelitian tersebut, dilakukan untuk mengidentifikasi
dimensi kualitas pelayanan yang paling dominan, tampaknya responsiveness
adalah dimensi yang paling penting. Hal tersebut karena penundaan dalam
mengambil tindakan dan memberikan pelayanan kepada pelanggan, dimensi
responsif kurang diperhatikan.
Penelitian tentang kualitas pelayanan juga untuk menentukan tingkat
kualitas pelayanan sebagaimana dinilai oleh pelanggan eksternal dan harapan
serta persepsi terhadap pelayanan yang disediakan oleh organisasi publik
Malaysia. Sementara teori yang digunakan dalam penelitian adalah SERVQUAL,
oleh Parasuraman, Berry dan Zeithmal pada tahun 1985 dengan 5 (lima) dimensi.
Dimensi SERVQUAL meliputi Tangibility, Reliability, Responsiveness,
Assurance Dan Empaty. Metodologi yang dipakai Skala SERVQUAL yang
dirancang oleh Parasuraman, dan Berry Zeithmal (1991) digunakan secara
keseluruhan (Orwig, Pearson & Cochran, 1997; Parasuraman et al;. 1991) dalam
penelitian ini untuk mengukur harapan dan persepsi kualitas pelayanan publik
Malaysia seperti yang dirasakan oleh pelanggan eksternal.
Hasil penelitian ini menyatakan kualitas pelayanan secara keseluruhan
cukup baik. Hal ini ditemukan bahwa tangibles adalah dimensi yang paling
penting. Perception memiliki nilai terendah . Di sisi lain, kesenjangan kualitas
pelayanan adalah baik terendah maupun tertinggi. Akhirnya, pelanggan-pelanggan
eksternal memiliki harapan tertinggi pada keandalan pelayanan publik Malaysia
4

(International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 1, No. 1, June,


2010

2.2. Konsep Pelayanan


Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong
menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
melayani. Membicarakan pelayanan berarti membicarakan suatu proses kegiatan
yang konotasinya lebih kepada hal yang abstrak (Intangible). Pelayanan adalah
merupakan suatu proses, proses tersebut menghasilkan suatu produk yang berupa
pelayanan, yang kemudian diberikan kepada pelanggan. pelayanan pada dasarnya
dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok dan/atau organisasi
baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Pelayanan
Publik yang didefinisikan oleh Roth sebagai “any services available to the public
whether provided publicly (as is a museum) or privately (as is a restaurant
meal)”, Any services yang diungkapkan oleh Roth berkaitan dengan barang dan
jasa dalam pelayanan. Pelayanan Publik yang dimaksud adalah segala bentuk
kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau individu dalam
bentuk barang atau jasa kepada masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok atau organisasi.

2.3. Konsep Kualitas Pelayanan


Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi, mulai dari
definisi yang konvensional hingga yang strategis. Definisi konvensional dari
kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk,
seperti : performance (kinerja), reability (keandalan), ease of use (mudah dalam
penggunaan), esthetics (estetika), dsb.
Sedangkan menurut Parasuraman et al. (Purnama N, 2006:19), kualitas
layanan merupakan perbandingan antara layanan yang dirasakan (persepsi)
konsumen dengan kualitas layanan yang diharapkan konsumen. Jika kualitas
layanan yang dirasakan sama atau melebihi kualitas layanan yang diharapkan
maka layanan dikatakan berkualitas dan memuaskan. Konsep kualitas pelayanan
dapat pula dipahami melalui “consumer behaviour” (perilaku konsumen) yaitu
perilaku yang dimainkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan
dan mengevaluasi suatu produk pelayanan yang diharapkan mampu memenuhi
kebutuhannya. Selanjutnya, Untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu,
sesuai dengan paradigma the New Public Service, menurut Denhardt & Denhardt,
pemerintah perlu memperhatikan delapan prinsip pelayanan yang bermutu, yakni:
1. Convenience :ukuran yang menunjukkan tingkat sejauh mana pelayanan yang
diberikan pemerintah dapat diakses dan tersedia dengan mudah oleh warga;
2. Reliability : menilai tingkat sejauh mana pelayanan pemerintah dapat
disediakan secara benar dan tepat waktu;
5

3. Personal attention : mengukur sejauh mana pelayanan pemerintah dapat


diinformasikan oleh aparat dengan tepat kepada warga dan aparat bisa bekerja
sama dengan mereka untuk membantu memenuhi kebutuhannya:
4. Citizen influence : mengukur sejauh mana warga merasa bahwa mereka dapat
mempengaruhi mutu pelayanan yang diterima dari pemerintah.
5. Fairness : ukuran untuk menilai sejauh mana warga percaya bahwa
pemerintah telah menyediakan pelayanan dengan cara yang adil bagi semua
orang ;
6. Problem-solving approach : mengukur tingkat sejauh mana aparat pelayanan
mampu menyediakan informasi bagi warga untuk mengatasi masalahnya ;
7. Fiscal Responsibility : ukuran untuk menilai sejauh mana warga percaya
bahwa pemerintah telah menyediakan pelayanan dengan cara menggunakan
uang publik dengan penuh tanggung jawab ; dan
8. Security : ukuran yang menunjukkan tingkat sejauh mana pelayanan yang
diberikan menjadikan warga merasa aman dan yakin bila menggunakannya;
Pendapat Denhardt and Denhardt inilah yang dijadikan rujukan dalam penelitian
Pelayanan Ajudan untuk Menunjang Kinerja Menteri.
6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian.


Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kementerian BAPPENAS
RI.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Diskriptif
dengan Pendekatan Kualitatif.

3.3.Teknik Pengumpulan Data


Dalam Penelitian ini terdapat 3 cara untuk mengumpulkan data yaitu,
1). Wawancara secara mendalam dengan menggunakan Pedoman
wawancara;
2). Observasi, antara lain dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis pada proses pelayanan ajudan dari ajudan datang dan
menteri datang ke kantor sampai dengan acara di luar kantor hingga balik
lagi ke kantor sampai dengan menteri pulang ke rumahnya;
3). Dokumentasi, meliputi :
a).Foto-foto kegiatan Ajudan menyertai Menteri;
b). Klipping Koran tentang kegiatan Ajudan menyertai Menteri;

3.4. Teknik Penentuan Informan, dengan Teknik Purposif . Informan terdiri dari
Kepala Bagian Protokol, Ajudan Menterian, Kepala Humas kantor kementrian.

3.5. Teknik Analisis Data dan Uji Keabsahan Data, mengacu pada pemikiran
Mc Nabb (2002). Mc Nabb mengkatagorikan tahapan analisis data penelitian ke
dalam enam tahapan kegiatan: 1).Organize the Darvasita (Pengorganisasian Data);
2).Generate Categories, Themes and Patterns( Penggeneralisasian kategori, tema
dan topik penelitian);3).Code the Data (Pengkodean Data);4).Apply the Ideas,
Theme and Categories (Penerapan Ide, Tema dan Kategorisasi);5).Search for
Alternative Eksplanations (Pencarian Alternatif Penjelasan); 6).Write and Present
the Report (Menulis Dan Menyajikan Laporan). Uji Keabsahan Data,
dilaksanakan dengan Triangulasi.
7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan penunjang 3.125.000
2 Bahan habis pakai 4.375.000
3 Perjalanan 3.125.000
4 Lain-lain 1.875.000
Jumlah 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan (4 bulan)


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 1).Rapat-rapat tim Peneliti


22). Kunjungan Ke BAPPENAS
RI
3). Penyusunan pedoman
2
wawancara
3 4). Pengurusan Izin Penelitian Q
5). Wawancara kepada Ajudan
Menteri, Kabag. Humas,
4 Kabag Protokol, Sespri
Menteri

8. Penyusunan draf laporan


Kemajuan Pelayanan
5
Ajudan Menteri
9. Pelaksanaan Seminar
10. Penyusunan Draft Artikel
Ilmiah
11.Penyusunan
6
Draf Naskah Hak Paten
12. Penyusunan dan
Penyerahan laporan akhir.
8

DAFTAR PUSTAKA

Denhardt JV, Robert BD. 2003. The New Public Service. New York: M.E.
Sharpe,Inc.
Dunn WH. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Antwi, 2009. Renewing the Holy Grail on Human Motivation in the Delivery
of Public Service: Evidence from Ghana’s Local Government Service,
Journal of Management Development, Vol. 28, No. 6, 2009; pp. 504-
512
AGA. Ilhaamie, 2010, Service Quality in Malaysian Public Service: Some
Findings, International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 1, No. 1,
June, 2010
9
10
11
12
13
14
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang (15-25%)

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan (Rp) 25 %
Peralatan Flashdisk 2 buah 130.000 260.000
Penunjang 1
Peralatan Spanduk Seminar 2 170.000 340.000
penunjang2
Peralatan Sewa Camera 1 Buah 400.000 250.000
Penunjang 3 digital
Peralatan Sewa Tape 1 300.000 300.000
Penunjang 4 recorder
Peralatan Seminar Kit 60 buah 15.000 900.000
Penunjang 5
Peralatan Kaos Tim& 10 buah 70.000 700.000
penunjang 6 Panitia Seminar
Penunjang 7 Komunikasi 2 orang, 2 75.000 300.000
bulan
SUB TOTAL 3.125.000
2. Bahan Habis Pakai (30-40%)

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (35


Pemakaian Satuan %)
(Rp)
Materal 1 : Unt Naskah Penelitian dan 4 rim 40.000 160.000
Kertas HVS
Material 2: Unt Sertifikat 100 1.000 100.000
Kertas Plano
Material 3: Untuk Pengetikan draft 1 paket 500.000 500.000
Cartide Naskah Penelitian dan
Printer Hitam Sertifikat
dan Warna
Material 4: Untuk ngeprint draft dan 10 buah 35.000 350..000
Tinta Isi netting Laporan
Ulang printer Pendahuluan & Akhir,
Hitam serta Artikel Ilmiah
Material 5 Tinta Isi Ulang printer 5 buah 55.000 275.000
Berwarna
Material 6 Cetak Sertifikat Seminar 60 2.500 150.000
lembar
Material 7 Fotocopy dokumen 2 paket 245.000 490.000
Material 8 Pembuatan Dummy 1 paket 250.000 250.000
Artikel Ilmiah dan draft
HKI
16

Material 9 Cuci cetak foto digital 2 paket 150.000 300.000


Material 10 Batu baterai AA 2 50.000 100.000
Material 11 Kaset video 2 100.000 200.000
Material 12 Konsumsi Seminar 60 25.000 1.500.000
SUB TOTAL 4.375.000

3. Perjalanan (15-25%)

Material Justifikasi Kuantita Harga Jumlah


Pemakaian s Satuan (Rp) (25 %)
Perjalanan dari Perjalanan untuk 24 (pp) 100.000 2.400.000
Kampus ke pengumpulan data
BAPPENAS RI
Perjalanan Ke UI Taxi antar dummy 2x 175.000 350.000
Depok Artikel Ilmiah ke Jurnal
Nasional
Perjalanan ke Pembelian ATK dan 10 x 47.500 475.000
Ciputat pesan spanduk
SUB TOTAL (Rp) 3.125.000

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 15%)

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan (Rp) 15 %
Diskusi, analisis, PenyusunanArtikel, 1 paket 375.000 375.000
pengetikan dan laporan dan HKI
editing
Nara Sumber; Seminar 1 paket 500.000
laporan
Biaya HKI Pemrosesan Hak 1 paket 1.000.000 1.000.000
Paten
SUB TOTAL (Rp) 1.875.000

Total : Rp 3.125.000,- + Rp. 4.375.000,-+ Rp. 3.125.000,- + Rp. 1.875.000,- =


Rp. 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah)
17

Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

N Nama /NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


o Studi Ilmu Waktu
(jam/mi
nggu)
1 Elis Rahma S-1 Administra 10 -ketua pelaksana
Widya Administra si Publik Jam/min - sebagai koordinator
2013120013 si Publik ggu penelitian
-menyusun Proposal
-memimpin rapat2
- pengadaan alat dan
bahan yang dibutuhkan
- pelaksana penelitian
2 Sugianti/ S-1 Adm Administra 8 - pelaksana penelitian
2013120012 Publik si Publik jam/min - menyiapkan
ggu pengadaan alat dan
bahan yang dibutuhkan
- koorinator pembelian
alat dan bahan
3 Mayda Riani S-1 Administra 8 - pelaksana penelitian
2012120008 Administra si Publik jam/min -membantu ketua
si Publik ggu pengadaan alat dan
bahan yang dibutuhkan
-sie
bendahara(keuangan)
4 Yuda Laksana S-1 Administra 8 - pelaksana penelitian
Gumulya Administra si Publik jam/min - menyiapkan
2013120008 si Publik ggu pengadaan alat dan
bahan yang dibutuhkan
- Administrator
18

Anda mungkin juga menyukai