Anda di halaman 1dari 1

ELIZA URBANUS PUPELLA (1910 – 1996)

Eliza Urbanus Pupella dilahirkan dari suatu keluarga guru pada tanggal 24 April 1910 di Desa Hila Pulau
Ambon. Ia keturunan dari keluarga Pupella di Desa Amahusu Pulau Ambon. Setelah menamatkan
pendidikan dasar pada “Europeesche Lagere School” di Ambon, Eliza melanjutkan studinya ke Makassar
(Ujung Pandang) dan masuk sekolah “MULO”. Setelah tamat belajar di MULO, Eliza langsung bekerja
pada perusahaan minyak pelumas Belanda (BPM). Jiwa nasionalisme yang diwarisi dari ayahnya
mendorong ia segera terjun ke dunia politik dan aktif dalam zaman pergerakan nasional. Ia mulai aktif di
organisasi “Yong Ambon” dan “Sarekat Ambon” dan Partai Indonesia Raya (PARINDRA) yang
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pupella dipecat pemerintah Belanda dan pindah ke Bali tahun 1930. Di Bali ia aktif lagi dengan teman-
teman seperjuangan di sana dan dipecat lagi. Tahun 1933 kembali ke Makassar, kemudian pada tahun
1934 ke Jogyakarta dan belajar di Perguruan Nasional “Taman Siswa” yang dipimpin Ki Hajar
Dewantara. Setelah kembali ke Ambon, Pupella mendirikan “Balai Pendidikan” yang berazas
nasionalisme seperti Taman Siswa. Di Ambon ia kembali aktif dalam bidang politik dan memimpin
organisasi politik “Sarekat Ambon” cabang Ambon, dan berjuang dengan rekan-rekannya di lembaga
“Ambon Raad” melawan organisasi-organisasi sosial dan politik yang pro Belanda.

Pada zaman pendudukan Jepang, Pupela diangkat oleh pemerintah militer Jepang untuk mengatur
masyarakat Ambon karena ia mempunyai wibawa baik terhadap masyarakat Kristen maupun Islam.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Pupella meneruskan perjuangan
mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan rekan-
rekannya ia berjuang di Ambon dan Makassar. Sebagai anggota Parlemen NIT (Negara Indonesia Timur)
ia terkenal sebagai tokoh yang melikuidir “Negara Bagian” ini ke dalam negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kemudian Elisa Urbanus Pupella menjadi anggota Parlemen RIS dan DPR Ri (1950 – 1956)
mewakili rakyat Maluku. Wadah perjuangannya adalah organisasi politik PIM (Partai Indonesia Merdeka)
dan PNI (Partai Nasional Indonesia). Pada usia lanjutnya, Bapak E. U. Pupella masih tetap mengabdi
pada masyarakat sebagai seorang wiraswasta. Pupella meninggal dunia pada tanggal 16 Agustus 1996
di Ambon, karena jasa-jasa dan pengabdiannya ia dihargai dan diakui sebagai “ TOKOH PEJUANG DAN
PERINTIS KEMERDEKAAN INDONESIA”

Anda mungkin juga menyukai