Oleh
1. Annysa Vero Styaningrum (160342606295)
2. Fahdina Rufiandita (160342606215)
3. Nor Fadillah (160342606217)
4. Rika Nur Azizah (160342606265)
5. Rima Girinita Sari (160342606230)
Offering H
tenaga bagi sel (Purnobasuki, 2011). Mitokondria ini menyerupai bakteri mulai dari
bereproduksidengan cara membelah diri menjadi dua, memiliki sistem genetik sendiri, dan
memiliki ribosom. Ribosom mitokondria lebih mirip dengan bakteri dibandingkan dengan
ribosom yang dikode oleh inti sel eukariot (Cooper,2000). Mitokondria banyak terdapat pada
sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah
banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk
setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm – 1,0 µm dan panjang 1 -3
µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran
dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper,
2000]. Mitokondria berputar dan berubah bentuk menjadi bermacam macam konformasi.
Satu mitokondria dapat menunjukkan perubahan bentuk dalam perjalanan waktu. Pada otot
lurik dan sel sel lain yang mitokondrianya tidak terdapat bebas dalam sitosol plastisitas
strukturnya berkurang. Plastisitas dan gerak mitokondria dalam sel menjamin penyebarluasan
ATP di seluruh sel yaitu di tempat – tempat yang memerlukan ATP (Siregar, 1990).
Dapat dilihat bahwa batas luar mitokondria mengandung dua membran: membran
mitokondria luar dan membran mitokondria bagian dalam. Membran mitokondria luar benar-
benar membungkus mitokondria, yang berfungsi sebagai batas luarnya. Membran
mitokondria bagian dalam terbagi menjadi dua domain yang saling berhubungan. Salah satu
domain ini, yang disebut membran batas dalam, terletak persis di dalam membran
mitokondria luar, membentuk selubung luar membran ganda. Membran batas dalam kaya
akan protein yang bertanggung jawab atas impor protein mitokondria. Domain lain dari
membran mitokondria bagian dalam hadir di dalam bagian dalam organel sebagai rangkaian
lembaran membran yang invaginasi, yang disebut cristae. Peran mitokondria sebagai
transduser energi sangat terkait dengan membran kristae yang sangat menonjol pada
mikrograf elektron organel ini. Kristal mengandung sejumlah besar permukaan membran,
yang menampung mesin yang dibutuhkan untuk respirasi aerob dan formasi ATP.
Pengorganisasian cristae ditunjukkan dalam profil yang lebih jelas dalam mikrograf elektron
scanning dan rekonstruksi tiga dimensi. Membran batas dalam dan membran cristal internal
digabungkan satu sama lain oleh sambungan sempit, atau junction cristae, seperti yang
ditunjukkan pada ilustrasi skematik.
Struktur mitokondria. (A) Memindai mikrograf elektron dari mitokondria yang dimaserasi, menunjukkan matriks internal yang
diliputi oleh lipatan membran dalam. (B) rekonstruksi mitokondria secara bertahap berdasarkan serangkaian mikrograf yang diambil
dengan mikroskop elektron bertegangan tinggi dari satu bagian tebal Dari jaringan lemak coklat yang telah dimiringkan pada berbagai
sudut. Instrumen tegangan tinggi mempercepat elektron pada kecepatan yang memungkinkannya menembus bagian jaringan yang lebih
tebal (sampai 1,5 m). Teknik ini menunjukkan bahwa cristae hadir sebagai lembar yang dilipat (lamellae) yang berkomunikasi dengan
ruang intermembran dengan cara bukaan tubular yang sempit. , Bukan saluran "terbuka lebar" seperti yang biasanya digambarkan. Dalam
rekonstruksi ini, membran mitokondria bagian dalam diperlihatkan dengan warna biru di daerah perifer dan berwarna kuning saat
menembus ke dalam matriks untuk membentuk cristae. (C) Diagram skematik yang menunjukkan struktur internal threedimensional (atas)
dan bagian tipis (bawah) mitokondria dari jaringan jantung sapi
Membran Luar
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 dalton. Dalam hal ini, membran
luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar
juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan
dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani oksidasi menghasilkan
Asetil KoA, membrane luar mempunyai fungsi sintesis fosfolipid desaturasi asam lemak
dan elongasi asam lemak.(Purnobasuki, 2011)
Membrane Dalam
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20%
lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas
permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke
dalam matriks, disebut krista. Fungsi dari membrane dalam transport electron fosforilasi
oksidasi transport metabolic. [Lodish, 2001]
Ruang Antar Membran
Dengan sifat membran yang permiabel terhadap molekul molekul di sitosol, maka
pada ruang antar membran secara kimiawi berisi cairan yang sama seperti di sitosol.
Ruang antar membarn mengandung beberapa enzim yang digunakan untuk mengeluarkan
ATP dari matrix untuk memfosfolirasi nuleotida lain ( Albert, 2008 : 818)
Matriks Mitokondria
Selain berbagai enzim, matriks mitokondria juga mengandung ribosom (ukurannya jauh lebih
kecil daripada yang ditemukan di sitosol) dan beberapa molekul DNA, yang melingkar pada
tanaman dan hewan yang lebih tinggi. Dengan demikian, mitokondria memiliki bahan
genetik mereka sendiri dan mesin untuk memproduksi RNA dan protein mereka sendiri.
DNA nonkromosom ini penting karena mengkodekan sejumlah kecil polipeptida mitokondria
(13 pada manusia) yang diintegrasikan secara ketat ke dalam membran mitokondria bagian
dalam bersamaan dengan polipeptida yang dikodekan oleh gen yang berada di dalam nukleus.
DNA mitokondria manusia juga mengkodekan 2 RNA ribosom dan 22 tRNA yang digunakan
dalam sintesis protein di dalam organel. DNA mitokondria (mtDNA) adalah peninggalan
sejarah kuno. Diperkirakan menjadi warisan dari bakteri aerobik tunggal yang tinggal di
Sitoplasma sel primitif yang akhirnya menjadi nenek moyang semua sel eukariotik (halaman
25). Sebagian besar gen simbion kuno ini hilang atau dipindahkan selama evolusi ke inti sel
inang, sehingga hanya sedikit dari sel eukariotik. Gen untuk mengkodekan beberapa protein
hidrofobik dari membran mitokondria dalam. Sangat menarik untuk dicatat bahwa polimerase
RNA yang mensintesis berbagai RNA mitokondria tidak terkait dengan enzim multisubunit
yang ditemukan pada sel prokariotik dan eukariotik. Sebagai gantinya, polimerase RNA
mitokondria adalah enzim subunit tunggal yang serupa dalam banyak hal terhadap virus
bakteri tertentu (bakteriofag) yang tampaknya telah berevolusi. Untuk beberapa alasan,
mtDNA sangat sesuai untuk digunakan dalam studi migrasi manusia dan evolusi. Sejumlah
perusahaan, misalnya, menggunakan urutan mtDNA untuk melacak keturunan klien yang
mencari akar etnik atau geografis mereka. Fungsinya oksidasi piruvat, siklus TCA, β
oksidasi, replikasi DNA, sintesis RNA, dan sintesis protein
Fungsi Mitokondria
Peranan utama mitokondria adalah sebagai organel yang menghasilkan energi
bagi sel berupa ATP. Energi yang dihasilakan merupakan hasil konversi gula
melalui proses fosforilasi oksidatif dan menghasilkan sekitar 90% energi
tubuh kita sehingga seringkali disebut “the power house”
Terkait dengan fungsi respirasi sel mitokondria memiliki 4 tahap yaitu glikolisis,DO,siklus
krebs, dan transpor elektron.
Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pengubahan glukosa menjadi dua molekul asam piruvat
dengan menghasilkan ATP dan NADH. Glikolisis terjadi pada sel mikroorganisme,
tumbuhan, dan hewan melalui 10 tahap reaksi. Proses ini terjadi di sitoplasma dengan
bantuan 10 jenis enzim yang berbeda.
Glukosa dalam sel dapat mengalami berbagai jalur metabolisme, baik disimpan,
diubah menjadi energi, ataupun diubah menjadi molekul lain. Apabila terjadi kelebihan gula
dalam darah, glukosa akan disimpan dalam otot atau hati dalam bentuk glikogen. Apabila sel-
sel tubuh sedang aktif membelah, glukosa akan diubah menjadi gula pentosa yang penting
dalam sintesis DNA dan RNA. Dan ketika tubuh membutuhkan energi, glukosa akan diproses
untuk menghasilkan energi melalui tahapan glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs,
dan transfer elektron. Tahapan-tahapan tersebut dapat terjadi apabila terdapat oksigen dalam
jaringan sehingga prosesnya disebut respirasi aerob (menghasilkan energi dengan adanya
oksigen). Glikolisis merupakan tahapan pertama dari proses respirasi aerob untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
ATP yang dihasilkan dalam glikolisis akan digunakan untuk berbagai proses yang
membutuhkan energi, karena ATP merupakan molekul penyimpan energi. Sedangkan NADH
nantinya akan menjalani proses transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Sebuah molekul
NADH dalam transfer elektron akan menghasilkan tiga molekul ATP.
Dalam tahap awalnya, proses glikolisis membutuhkan dua ATP sebagai sumber energi.
Namun dalam tahap selanjutnya, glikolisis akan menghasilkan ATP yang dapat digunakan
untuk membayar hutang ATP yang telah digunakan tadi dan masih ada sisa ATP yang dapat
digunakan untuk fungsi yang lain. Jadi dalam glikolisis, terjadi surplus ATP, lebih banyak
ATP yang dihasilkan daripada yang digunakan dalam proses tersebut.
Tahap-tahap glikolisis yaitu pada tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi
glukosa 6-fosfat oleh enzim hexokinase.
1. Pada tahap ini membutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat). ATP yang telah
melepaskan energi yang disimpannya akan berubah menjadi ADP.
2. Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh enzim
fosfohexosa isomerase.
3. Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, reaksi ini dikatalisis oleh
enzim fosfofruktokinase. Dalam reaksi ini dibutuhkan energi dari ATP.
4. Fruktosa 1,6-bifosfat (6 atom C) akan dipecah menjadi gliseraldehida 3-fosfat (3 atom
C) dan dihidroksi aseton fosfat (3 atom C). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim
aldolase.
5. Satu molekul dihidroksi aseton fosfat yang terbentuk akan diubah menjadi
gliseraldehida 3-fosfat oleh enzim triosa fosfat isomerase. Enzim tersebut bekerja
bolak-balik, artinya dapat pula mengubah gliseraldehida 3-fosfat menjadi dihdroksi
aseton fosfat.
6. Gliseraldehida 3-fosfat kemudian akan diubah menjadi 1,3-bifosfogliserat oleh enzim
gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase. Pada reaksi ini akan terbentuk NADH.
7. 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat
kinase. Para reaaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentuk ATP.
8. 3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat mutase.
9. 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase.
10. Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh enzim piruvat
kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP.
Siklus Krebs.
Asetil-KoA yang telah terbentuk akan menjadi bahan baku pada siklus selanjutnya,
yaitu siklus Krebs. Oleh karena itu, Asetil Ko-A disebut senyawa intemediate atau senyawa
antara. Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam
trikarboksilat. Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa yang
mempunyai 3 gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat.
Siklus kreb disebut juga sebagai siklus asam sitrat, yaitu serangkaian reaksi kimia
dalam sel pada mitokondria yang berlangsung secara berurutan dan berulang. Molekul Acetyl
CoA yang merupakan produk akhir dari proses konversi Pyruvate kemudian akan masuk
kedalam SiklusAsam Sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke
dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Kemudian,
asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga
terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+,
yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO2 dan
membentuk asam a-ketoglutarat. Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu
molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi
NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan
membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali
meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan
suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu
molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam
suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD
dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian
ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada
asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat. Terakhir, asam malat
mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh
NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat
ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.
Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2
FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan
menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.
TRANSPORT ELEKTRON
Pada transport electron inimerupakansekumpulankompleks protein yang
merupakantahapterakhirdalamrespirasi aerobic yang meliputi proses pemindahan electron
darimolekul donor menujutahapterakhir. Rantai transfer electron terdapat di matriks. Pada
transfer electron, yang menjadipendonor electron adalah NADH+dan FADH2 yang
dihasilkanpada proses glikolisisdansikluskrebs. Pendonor electron akanmelepaskan electron
padakompleks-kompleks transfer electron.
Struktur Kloroplas
Setiap kantung disebut tilakoid dan yang lebih panjang ada di antaranya, yaitu
tilakoid stroma, menghubungkan grana yang satu dengan grana yang lain. Seluruh
grana tersebut terbenam di dalam stroma, yaitu bahan dasar yang bening dan banyak
mengandung enzim-enzim pembentuk karbohidrat, terdapat pula sedikit DNA, RNA,
dan ribosom.
Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu bagian amplop dan bagian dalam.Bagian
amplop kloroplas terdiri dari membran luar yang bersifat sangat permeabel, membran
dalam yang bersifat permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat, dan
ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam.
Bagian dalam kloroplas mengandung DNA ,RNAs, ribosom, stroma (tempat
terjadinya reaksi gelap), dan granum. Granum terdiri atas membran tilakoid (tempat
terjadinya reaksi terang) dan ruang tilakoid (ruang di antara membran tilakoid). Pada
tanaman C3, kloroplas terletak pada sel mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi
(Oryza sativa), gandum (Triticum aestivum), kacang kedelai (Glycine max), dan
kentang (Solanum tuberosum). Pada tanaman C4, kloroplas terletak pada sel mesofil
dan bundle sheath cell. Contoh tanaman C4 adalah jagung (Zea mays) dan tebu
(Saccharum officinarum).
a. Fungsi Kloroplas
Fungsi dasar dari kloroplas adalah fotosintesis. Semua reaksi fotosintesis pada
tanaman atau sel alga terjadi di organel ini, dan dengan demikian kloroplas adalah
asal dari semua makanan (gula) yang digunakan oleh organel lain dari tanaman atau
ganggang. Sebagian besar gula dibuat dalam kloroplas dikonversi oleh tanaman
menjadi pati, yang disimpan dalam plastida.
b. Bagian-Bagian Kloroplas dan fungsinya
Membran Luar kloroplas
Seperti mitokondria, kloroplas dikelilingi membran ganda, yaitu membran luar dan membran
dalam. Membran luar bersifat sangat permeabel yang berfungsi untuk melewatkan molekul-
molekul kurang dari 10 kilodalton tanpa selektivitas dan menutupi ruang intermembran
antara membran dalam dan bagian luar kloroplas.Permukaan membran luar rata karena
memiliki lipatan yang sangat sedikit bila dibandingkan dengan membran dalam.Fungsi
membran luar kloroplas adalah untuk mengatur keluar masuknya zat.
Ruang Antar Membran
Ruang antar membran adalah ruang yang memisahkan antara membran luar dan membran
dalam dengan ketebalan sekitar 10 nm.
Membran Dalam Kloroplas
Membran dalam kloroplas bersifat selektif permeabel serta merupakan tempat protein
transpor melekat.Fungsinya adalah untuk memilih molekul yang keluar masuk dengan
transpor aktif.Membran dalam permeabel terhadap sukrosa, karbon dioksida, sorbitol, asam
asetat, dan berbagai macam anion.Membran dalam menutupi daerah yang berisi cairan yang
disebut stroma.Lipatan pada membran dalam membentuk struktur seperti tumpukan piringan
yang saling berhubungan.
Stroma
Stroma adalah cairan kloroplas yang berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam
bentuk pati dan sebagai tempat terjadinya reaksi gelap (siklus calvin). Stroma berisi enzim,
ribosom, dan DNA.Sintesis protein dapat terjadi di ribosom dalam stroma.
Grana
Grana tersusun atas granum-granum yang terdiri dari membran tilakoid sebagai tempat
terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang berada di antara membran tilakoid.
Ukurannya sekitar 0, 3-2,7 nm. Satu kloroplas terdiri dari 40 hingga 60 grana yang tersebar di
dalam matriks kloroplas. Antara satu granum dengan granum yang lain dihubungkan oleh
lamela tilakoid. Sedangkan antara grana dan stroma dihubungkan oleh lamela stroma.
Tilakoid
Tilakoid adalah pelipatan membran dalam membentuk seperti tumpukan piringan yang saling
berhubungan.Fungsi struktur tersebut adalah untuk menangkap energi cahaya dan
mengubahnya menjadi energi kimia.Tilakoid yang berada di dalam stroma yang merupakan
tempat terjadinya fotosintesis.Membran tilakoid merupakan tempat terjadinya reaksi terang
dan berisi cairan mengandung klorofil.Jumlah tilakoid pada tiap spesies berbeda.
Berdasarkan struktur dan letak mitokondria dan kloroplas dibedakan beberapa struktur dan
letak mitokondria dan kloroplas yaitu: berdasarkan bentuknya mitokondria berbentuk kacang,
yang berkisar antara 1-4 µm. sedangkan kloroplas berbentuk cakram dengan diameter 5 – 10
µm dan ketebalan antara 2 – 4 µm. Berdasarkan tempatnya mitokondria terdapat di mamalia
dan manusia, sedangkan kloroplas hanya ditumbuhan saja dan beberapa jenis ganggang.
Mitokondria mempunyai matriks yang mempunyai DNA dan ribosom. Sedangakan kloroplas
mempunyai Stroma yang berisi enzim, ribosom, dan DNA Mitokondria terlibat dalam
resprasi sel sedangkan kloroplas terlibat fotosintesis. Mitokondria aliran ATP nya menuju
matriks aliran protonnya mengalir dari ruang antar membrane untuk matrik, sedangkan
kloroplas menuju stroma aliran proton dari ruang tilakoid ke stroma. Sumber energy yang
digunakan mitokondria berasal dari oksidasi gula sedangkan klroplas berasal dari cahaya.
Berfungsi sebagai :mitokondria tidak membutuhkan cahaya sedangkan kloroplas
membutuhkan cahaya. Dalam rantai transport electron : akseptor electron terakhir dalam
mitokondria adalah oksigen sedangkan kloroplas NADH. Dalam mitokondri sumber akar
electron adalah glukosa sedangkan klroplas adalah fotolisi air terjadi pada fotosistem II.
Mitokondria memberikan karbondioksida dari reaksi dekarboksilasi yang terjadi selama
reaksi jaringan dan siklus krebs, sedangkan klroplas memberikan oksigen karena fotolisis.
Membrane inti mitokondria dilipat menjadi Krista sedangkan kloroplas mempunyai
membrane inti berbentuk katung pipih yang disebut tilakoid. Mitokondria membutuhkan
oksigen sedangkan kloroplas membebaskan oksigen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Mitokondria berbentuk seperti kacang dengan panjang 1-4 mikro meter .
dengan diameter 0,2- 1 mikro meter. Fungsi utama dari mitokondria adalah
untuk respirasi sel, maka dari itu mitokondria merupakan penyuplai energi
yang besar di dalam sel, energi ini dihasilkan dalam bentuk ATP. Selain untuk
respirasi sel mitokondria juga untuk biosintesis lemak.
b. Mitokondria terkait dengan fungsinya untuk respirasi sel melalui beberapa
tahap diantaranya glikolisis,DO, siklus krebs dan juga transport elektron.
Yang pada masing-masing proses menghasilkan energi dalam bentuk ATP
dengan jumlah yang berbeda-beda.
c. Perbedaan mitokondria dengan kloroplast yaitu pada mitokondria tidak
membutuhkan cahaya untuk proses sedangkan untuk kloroplast membutuhkan
cahaya untuk proses fotosintesis. Dari segi struktur mitokondria terdiri dari 4
bagian utama yaitu membran luar, membran dalam, ruang inter membran dan
juga matriks mitokondria. Sedangkan pada kloroplas teridiri dari membran
luar, ruang inter membran, membran dalam. stroma, grana, dan tilakoid.
DAFTAR PUSTAKA
Karp, G. Cell and Moloculler Biology 6 th Edition.
Bruce A., Alexander. J, Lewis. J,Martin.R, Keith.R, Peter.W. Moloculer Biology of the Cell
Fifth Edition.
Bruce A., Alexander. J, Lewis. J,Martin.R, Keith.R, Peter.W. Essential Cell and Biology