TRIAGE
Hikayati
NIP. 19762202002122001
Pengertian Triase (Triage) adalah tindakan untuk
memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya
cidera, kemungkinan untuk hidup, dan
keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM
dan sarana) yang tersedia.
Tujuan A.
Umum:
Meningkatkan kualitas pelayanan triase.
B. Khusus :
Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan
sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban
sebanyak mungkin.
2. Sarana Medis
a. 1. Kit Pemeriksaan Sedarhana minimal berisi :
§ - Tensimeter
§ - Stetoskop
§ - Reflek Hammer
b. 2. Handscoon
Prosedur A. Anamnesa
B. Pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya.
C. Pengelompokan pasien berdasar kegawatannya.
D. Rujukan ke ruang tindakan.
E. Kegiatan setelah triase.
F. Pencatatan dan pelaporan.
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoon pada kedua tangan petugas.
3. Memastikan kesadaran dari korban / pasien.
Dengan cara menyentuh / menggoyangkan bahu
korban denagn lembut dan mantap untuk mencegah
pergerakan yang berlebihan sambil memanggil
namanya : Pak !!! Bu !!! Mas !!!! Mbak !!!
4. Memeriksa gangguan jalan nafas ( Airway ) :
Lihat, Dengar, Raba ( Look, Listen, Feel ) dengan
cara :
a. Mengambil posisi di sebelah kanan brancart
pasien.
b. Membungkukkan badan dengan wajah kita
menghadap kearah dada pasien sambil melihat (
Look ) :
1) pergerakan dinding dada
2) kesimetrisan naik turunnya dinding dada
dengan cara :
- melihat naik turunnya dinding dada
kanan dan kiri bersamaan / tidak
- frekuensi cepat / pelan
- nafas dalam / dangkal
- nafas sesak / longgar
- nafas pendek / panjang
- pernafasan cuping hidung ada / tidak
- nafas dengan otot-otot bantu nafas
dengan melihat ada /tidaknya tarikan
otot intercostae
c. Telinga kita dekatkan dengan hidung dan mulut
pasien untuk mendengarkan :
1). suara nafas pasien
2). suara tambahan, wheezing, rhonki
3). batuk-batuk
d. Rasakan hembusan udara di pipi pada saat pasien
mengeluarkan nafas, baik dari hidung ataupun
mulut, bila perlu dekatkan jari kita di depan
hidung pasien dan rasakan adanya hembusan
nafas
e. Apabila tidak terdengar suara nafas ataupun
hembusan nafas, maka kemungkinan pasien
mengalami sumbatan pada jalan nafasnya dan
harus segera bebaskan jalan nafas pasien.