Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TRIAGE

Tanggal terbit Disahkan oleh


Ka. Prodi PSIK

Hikayati
NIP. 19762202002122001
Pengertian Triase (Triage) adalah tindakan untuk
memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya
cidera, kemungkinan untuk hidup, dan
keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM
dan sarana) yang tersedia.
Tujuan A.
Umum:
Meningkatkan kualitas pelayanan triase.
B. Khusus :
Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan
sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban
sebanyak mungkin.

Kebijakan A. Memilah korban berdasar :


a. Beratnya cidera.
b. Besarnya kemungkinan untuk hidup.
c. Fasilitas yang ada/kemungkinan keberhasilan
tindakan

B. Triase tidak disertai tindakan


C. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan
setiap pertolongan harus dilakukan sesegera
mungkin

Sasaran Semua pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat / UGD


Pelaksana Dokter dan perawat
Alat dan bahan Sarana Non Medis:
- 1. Ruang Triase memenuhi ketentuan :
- - Ruangan
- - Wastafel dengan air mengalir
- - Ventilasi udara baik
§ - Cahaya / penerangan baik
- Ada stop kontak listrik
- Pembersih tangan
b. 2. Brancart
c. 3. Meja kursi
d. 4. Alat tulis ( ballpoin, penghapus, penggaris )
e. 5. Rekam Medik minimal
f. 6. Tempat sampah non medis beralas plastik
7. Tempat sampah medik beralas plastik dan tertutup,
tutup dapat dibuka dengan menginjak pembuka
tutup di bagian bawah tempat sampah
8. Label / bendera 4 warna ( merah, kuning, hijau dan
hitam )

2. Sarana Medis
a. 1. Kit Pemeriksaan Sedarhana minimal berisi :
§ - Tensimeter
§ - Stetoskop
§ - Reflek Hammer
b. 2. Handscoon
Prosedur A. Anamnesa
B. Pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya.
C. Pengelompokan pasien berdasar kegawatannya.
D. Rujukan ke ruang tindakan.
E. Kegiatan setelah triase.
F. Pencatatan dan pelaporan.

Anamnesa ( lakukan dengan cepat )


a. Klien datang, petugas memberi salam, dan menatap
muka klien, dengan senyum.
b. Menanyakan identitas pada pasien / keluarga /
pengantar : siapa namanya? berapa umurnya?
dimana alamatnya? apa pekerjaannya? apa
pendidikan terakhir ?
c. Menanyakan keluhan utama : apa yang dirasa /
dikeluhkan ? (pasien dengan kesadaran baik)

B. Pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk


menentukan derajat kegawatannya

1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoon pada kedua tangan petugas.
3. Memastikan kesadaran dari korban / pasien.
Dengan cara menyentuh / menggoyangkan bahu
korban denagn lembut dan mantap untuk mencegah
pergerakan yang berlebihan sambil memanggil
namanya : Pak !!! Bu !!! Mas !!!! Mbak !!!
4. Memeriksa gangguan jalan nafas ( Airway ) :
Lihat, Dengar, Raba ( Look, Listen, Feel ) dengan
cara :
a. Mengambil posisi di sebelah kanan brancart
pasien.
b. Membungkukkan badan dengan wajah kita
menghadap kearah dada pasien sambil melihat (
Look ) :
1) pergerakan dinding dada
2) kesimetrisan naik turunnya dinding dada
dengan cara :
- melihat naik turunnya dinding dada
kanan dan kiri bersamaan / tidak
- frekuensi cepat / pelan
- nafas dalam / dangkal
- nafas sesak / longgar
- nafas pendek / panjang
- pernafasan cuping hidung ada / tidak
- nafas dengan otot-otot bantu nafas
dengan melihat ada /tidaknya tarikan
otot intercostae
c. Telinga kita dekatkan dengan hidung dan mulut
pasien untuk mendengarkan :
1). suara nafas pasien
2). suara tambahan, wheezing, rhonki
3). batuk-batuk
d. Rasakan hembusan udara di pipi pada saat pasien
mengeluarkan nafas, baik dari hidung ataupun
mulut, bila perlu dekatkan jari kita di depan
hidung pasien dan rasakan adanya hembusan
nafas
e. Apabila tidak terdengar suara nafas ataupun
hembusan nafas, maka kemungkinan pasien
mengalami sumbatan pada jalan nafasnya dan
harus segera bebaskan jalan nafas pasien.

5. Memeriksa gangguan sirkulasi ( Circulation )


dengan cara memeriksa nadi pasien :
a. Meminta izin pada klien.
b. Menjelaskan pada klien tujuan pemeriksaan untuk
mengetahui frekuensi , irama dan kekuatan nadi.
6. Memeriksa adanya luka, patah tulang maupun
perdarahan dengan cara melihat dan
meraba tubuh korban secara detail mulai dari kepala
sampai ujung kaki sesuai dengan kondisi korban.
7. Dari hasil pemeriksaan tentukan katagori pasien
berdasar pelayanan :
a. Pelayanan cepat ( merah )
Pasien gawat dan darurat, pasien ini harus
mendapat pertolongan dengan prioritas
penanganan pertama P1
b. Pelayanan ditunda ( kuning )
Pasien tidak gawat tapi darurat atau gawat tidak
darurat, pasien ini harus mendapat pertolongan
dengan prioritas penanganan kedua P2
c. Pelayanan berjalan ( hijau )
Pasien tidak gawat dan tidak darurat, pasien ini
akan mendapat prioritas penanganan ketiga P3
d. Meninggal – tak tertolong ( hitam )
Pasien mengalami cedera mematikan dan akan
meninggal meski mendapat pertolongan

ke Rujukan ruang tindakan


a. Memberi label pada pasien sesuai dengan
kegawatannya
b. Menyertakan rekam medisnya
c. Membawa / merujuk brancart pasien ke ruang
tindakan sesuai labelnya

Kegiatan setelah triage


a. Membersihkan alat / bahan medis setelah dipakai
b. Membersihkan ruangan dengan cara :
- Menyapu seluruh ruangan triase dari muka ke
belakang.
- Membuang sampah (medis dan non medis)
ketempat sampah masing-masing.
- Mengepel seluruh lantai dengan menggunakan
disinfektan/ lisol.
- Mengembalikan alat-alat pembersih pada
tempatnya.
c. Mencuci tangan
d. Mengumpulkan / membuang sampah medis dan non
medis pada tempatnya
e. Mengembalikan alat/bahan yang telah digunakan
pada tempat semula

Anda mungkin juga menyukai