Anda di halaman 1dari 18

DOPS KOMUNITAS

KEGIATAN PENYULUHAN PENYAKIT ASAM URAT DI DUSUN


DEPOK AMBARKETAWANG KECAMATAN GAMPING
KABUPATEN SLEMAN

Disusun oleh :
Kelompok 2

PENDIDIKAN NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUSUN DEPOK
AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

A. PENGKAJIAN

Nama Komunitas : Komunitas Lansia

Alamat : Dusun Depok, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta

1. Hasil Pengkajian

Letak geografik dusun Depok RT 03 RW 29 dan RT 01 RW 30 di kecamatan


Gamping kabupaten Sleman, terletak pada pinggiran kota. Mayoritas penduduk RT
03 RW 29 dan RT 01 RW 30 padat penduduk, dan letak rumah satu yang lainnya
berdekatan. Sehingga dimungkinkan karena letak tetangga satu dengan yang lainnya
saling berdekatan memunculkan masalah baru pada masyarakat sekitar.
Keterbatasan pengetahuan mengenai kesehatan khususnya tentang penyakit asam
urat bagi sebagian warga masyarakat dapat mengakibatkan ketidaksiapan dalam
menghadapi beberapa kemungkinan masalah kesehatan yang akan timbul. Dengan
adanya pengetahuan terhadap masalah diatas, merupakan langkah preventif dalam
menghadapi gangguan kesehatan yang mungkin akan terjadi.
Berdasarkan pengkajian dengan warga dusun Depok, Ambarketawang, Gamping,
Sleman, bahwa sebagian besar masyarakat belum mengetahui tentang penyakit asam
urat sedangkan hasil wawancara jumlah penderita Asam urat sebanyak (5,27%) dari
112 lansia. Lansia yang menderita Asam urat mengeluh nyeri pada sendi yang
mengakibatkan aktifitas terganggu.
2. Analisa Data
DATA PROBLEM
Data Wawancara : Ketidakefektifan
Dari hasil wawancara dengan warga RT 03 RW 29 Managemen Kesehatan
dan RT 01 RW 30 didapatkan data : penyakit asam urat,
bahwa sebagian besar masyarakat belum mengetahui pada lansia di Dusun
tentang penyakit asam urat sedangkan hasil Depok
wawancara jumlah penderita Asam urat sebanyak Ambarketawang
(5,27%) dari 112 lansia. Lansia yang menderita Gamping Sleman.
Asam urat mengeluh nyeri pada sendi yang
mengakibatkan aktifitas terganggu
3. PRIORITAS MASALAH

SKORING KOMUNITAS
No Diagnosa Keperawatan A B C D E F G H I J K Total Skor
1. Ketidakefektifan Pemeliharaan 5 4 3 4 2 1 4 3 2 4 1 33
Kesehatan Lingkungan di masyarakat
Dusun Depok Ambarketawang
Gamping Sleman.
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 29
pada remaja di Dusun Depok
Ambarketawang Gamping Sleman
3. Ketidakefektifan pemeliharaan 2 2 3 3 1 4 3 3 2 3 3 29
kesehatan (PHBS) anak usia sekolah di
Dusun Depok Ambarketawang
Gamping Sleman
4. Perilaku kesehatan cenderung beresiko 4 3 4 3 4 1 3 3 3 4 4 36
(ISPA, DBD) pada warga akibat
lingkungan yang kurang sehat di Dusun
Depok Ambarketawang Gamping
Sleman
5. Ketidakefektifan Manjemen Kesehatan 3 3 4 4 2 1 3 4 2 3 3 32
Diri pada warga dengan masalah
pembuangan sampah di Dusun Depok
Ambarketawang Gamping Sleman

6. Ketidakefektifan Managemen 5 3 4 5 3 1 3 3 2 2 3 34
Kesehatan penyakit asam urat, pada
lansia di Dusun Depok.

*Skoring komunitas menurut buku panduan tutorial komunitas tahun 2013


Keterangan :

Skor : 0 ( paling rendah ) – 5 ( paling tinggi )

A. Resiko terjadi.
B. Resiko parah.
C. Potensi untuk pendidikan kesehatan.
D. Minat masyarakat.
E. Mungkin diatasi
F. Sesuai dengan program kesehatan.
G. Tempat.
H. Waktu.
I. Dana.
J. Fasilitas kesehatan.
K. Sumber daya.

Pembobotan rentang nilai 1 – 5 :

1 : Sagat rendah 3 : Cukup 5 : Sangat tinggi

2 : Rendah 4 : Tinggi

Prioritas Diagnosa Keperawatan Komunitas

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (ISPA, DBD) pada warga akibat lingkungan
yang kurang sehat di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman
2. Ketidakefektifan Managemen Kesehatan penyakit asam urat, pada lansia di
Dusun Depok.
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan di masyarakat Dusun Depok
Ambarketawang Gamping Sleman.
4. Ketidakefektifan Manjemen Kesehatan Diri pada warga dengan masalah pembuangan
sampah di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman
5. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada remaja di Dusun Depok Ambarketawang
Gamping Sleman
6. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (PHBS) anak usia sekolah di Dusun Depok
Ambarketawang Gamping Sleman.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Managemen Kesehatan penyakit asam urat, pada lansia di Dusun
Depok Ambarketawang Gamping Sleman.
Dari hasil wawancara dengan warga RT 03 RW 29 dan RT 01 RW 30 didapatkan
data bahwa sebagian besar masyarakat belum mengetahui tentang penyakit asam urat
sedangkan hasil wawancara jumlah penderita Asam urat sebanyak (5,27%) dari 112
lansia. Lansia yang menderita Asam urat mengeluh nyeri pada sendi yang
mengakibatkan aktifitas terganggu
C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan


NOC NIC
1. Ketidakefektifan Managemen Kesehatan Setelah dilakukan tindakan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
keperawatan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan tentang asam urat
penyakit asam urat, pada lansia di Dusun
senam relaksasi progresif selama 1 selama 1 kali, diharapkan :
Depok Ambarketawang Gamping Sleman. kali, diharapkan : Health education :
Prevensi Primer 1. Targetkan kelompok yang beresiko
.
Pengetahuan kesehatan dan tinggi dan kelompok yang
perilaku : mendapatkan manfaat pendidikan
1. Menghindari menggunakan kesehatan
prilaku yang beresiko 2. Targetkan kebutuhan promosi
2. Memantau lingkungan yang kesehatan sesuai kebutuhan (prilaku
beresiko. pencegahannya)
3. Menunjukkan kebiasaan sehat. 3. Tentukan pengetahuan kesehatan yang
dimiliki oleh kelompok sasaran
Prevensi Sekunder : 4. Ajarkan cara dan pola hidup sehat
Pengetahuan, perilaku sehat 5. Gunakan persentase yang focus dan
1. Mampu mendiskripsikan strategi pendek tentang masalah kesehatan
untuk menghilangkan perilaku yang ada
yang tidak sehat 6. Jaga persentase agar tetap focus dan
2. Mampu mendiskripsikan strategi mudah dipahami kelompok
untuk mengoptimalkan kesehatan. 7. Gunakan diskusi kelompok kecil dan
permainan untuk mempengaruhi
kepercayaan, nilai dan sikap
kelompok.
8. Rencanakan program jangka panjang
yang focus pada pengaruh perubahan
tingkah laku dan gaya hidup
D. Implementasi Keperawatan

No Dx. Kep Implementasi Evaluasi Rencana Tindak


Lanjut
1. Ketidakefektifan Health education : S:
1. Targetkan kelompok yang beresiko
Managemen
tinggi dan kelompok yang mendapatkan
Kesehatan manfaat pendidikan kesehatan
2. Targetkan kebutuhan promosi
penyakit asam urat, O:
kesehatan sesuai kebutuhan (prilaku
pada lansia di pencegahannya)
3. Tentukan pengetahuan kesehatan yang
Dusun Depok
dimiliki oleh kelompok sasaran
Ambarketawang 4. Ajarkan cara dan pola hidup sehat A:
5. Gunakan persentase yang focus dan
Gamping Sleman.
pendek tentang masalah kesehatan yang
ada
6. Jaga persentase agar tetap focus dan
P:
mudah dipahami kelompok
7. Gunakan diskusi kelompok kecil dan
permainan untuk mempengaruhi
kepercayaan, nilai dan sikap kelompok.
8. Rencanakan program jangka panjang
yang focus pada pengaruh perubahan
tingkah laku dan gaya hidup
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN PENYULUHAN ASAM URAT PADA LANSIA DI DUSUN
DEPOK AMBARKETAWANG KECAMATAN GAMPING
KABUPATEN SLEMAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks dan saling
berkaitan. Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan ditemukan angka yang cukup
signifikan terhadap beberapa jenis penyakit yang salah satunya adalah asam urat. Oleh
karena itu penting adanya upaya peningkatan pengetahuan atau pengenalan mengenai
penyakit asam urat tersebut dan cara menanganinya dimana penyuluhan kesehatan
merupakan suatu kegiatan pembelajaran guna menanamkan pengertian yang benar dan
sikap yang positif terhadap masalah kesehatan, sehingga atas dasar kemauan individu
atau kelompok yang tidak hanya beresiko akan terbentuk perilaku hidup sehat dalam
kehidupannya sehari-hari.
Keterbatasan pengetahuan mengenai kesehatan khususnya tentang penyakit asam
urat bagi sebagian warga masyarakat dapat mengakibatkan ketidaksiapan dalam
menghadapi beberapa kemungkinan masalah kesehatan yang akan timbul. Dengan
adanya pengetahuan terhadap masalah diatas, merupakan langkah preventif dalam
menghadapi gangguan kesehatan yang mungkin akan terjadi.
Berdasarkan pengkajian dengan warga dusun Depok, Ambarketawang, Gamping,
Sleman, bahwa sebagian besar masyarakat belum mengetahui tentang penyakit asam urat
sedangkan hasil wawancara jumlah penderita Asam urat sebanyak (5,27%) dari 112
lansia. Lansia yang menderita Asam urat mengeluh nyeri pada sendi yang
mengakibatkan aktifitas terganggu.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah terjadi akibat percepatan biosintesis purin
(adenin dan guanin untuk membentuk DNA) dari asam amino atau degradasi purin
berlebih akibat adanya kematian sel, kelebihan asupan asam nukleat dan protein melalui
makanan, atau ekskresi asam urat melalui ginjal yang tidak sempurna. Pada manusia,
penumpukan asam urat juga akan dipicu hilangnya aktivitas urikase (enzim yang
berfungsi untuk mengoksidasi asam urat menjadi allotonin yang mudah larut). Kadar
asam urat tinggi juga ditemukan sebagai akibat sekunder dari berbagai penyakit,
misalnya, gangguan pada penyimpanan glikogen atau defisiensi enzim turunan sehingga
menghasilkan metabolit-metabolit seperti laktat atau trigliserida yang harus berkompetisi
dengan asam urat untuk ekskresi.
Kadar asam urat darah normal untuk pria dewasa berkisar antara 3,5-7,2 mg/dl dan
untuk wanita antara 2,6-6,0 mg/dl. Bila senyawa ini terakumulasi dalam jumlah besar di
dalam darah, maka akan memicu pembentukan kristal yang berbentuk jarum. Kristal-
kristal ini biasanya terkonsentrasi pada sendi-sendi (kaki, lutut, siku, atau tangan)
sedemikian rupa sehingga mengakibatkan radang sendi (artritis). Sendi-sendi tempat
asam urat mangkal biasanya menjadi bengkak dan kaku dan nyeri bila bergerak.
Berdasarkan hal tersebut, kami mahasiswa Praktik Profesi Ners melaksanakan
penyuluhan tentang penyakit asam urat di Dusun Depok Ambarketawang Gamping
Sleman agar lansia mampu memahami tentang pencegahan dan penatalaksaan perawatan
penyakit asam urat.
Dalam Al-qur’an telah disebutkan bahwa Allah tidak menyukai orang yang
berlebuh-lebihan, sepeerti yang tercantum dalam surat Al A'raaf ayat 31 yang berbunyi ;
   
   
  
    
 
Artinya :
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid,
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

B. MASALAH KEPERAWATAN

Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan penyakit Asam Urat, DM pada Usia lansia di

Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman.

C. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan warga mengerti
tentang penyakit asam urat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan warga
mengerti dan memahami tentang:
a. Peserta dapat mengetahui pengertian penyakit asam urat.
b. Peserta dapat mengetahui penyebab, tanda gejala, dan faktor resiko terjadinya
asam urat.
c. Peserta dapat mengetahui cara pengobatan penyakit asam urat.
d. Peserta dapat mengetahui diit bagi penderita asam urat
e. Peserta dapat mengidentifikasi bahaya dan komplikasi penyakit asam urat

D. NAMA KEGITAN
Penyuluhan penyakit asam urat dalam rangka praktik lapangan keperawatan
komunitas di wilayah dusun Depok.

E. SASARAN
Sasaran penyuluhan asam urat yaitu lansia di dusun Depok, Ambarketawang,
Gamping, Sleman Yogyakarta.

F. STRATEGI
Strategi yang digunakan untuk penyuluhan asam urat adalah :
1. Peergroup :
Membuat kelompok kecil bagi lansia yang sudah dilakukan pemeriksaan di Posyandu
akan dikumpulkan yang terdiri dari 5 orang.
2. Leeflet :
Membagikan leeflet tentang materi asam urat.
3. Tanya jawab :
Memberikan kesempatan pada peserta untuk tanya jawab

G. JENIS KEGIATAN
1. Perencanaan
a. Persiapan
1) Administrasi kesekretariatan
2) Administrasi keuangan
3) Konsolidasi dan koordinasi
b. Setting tempat

Mahasiswa dan peserta


Mahasiswa dan peserta

Mahasiswa dan peserta

Mahasiswa dan peserta

Mahasiswa dan peserta

c. Acara
Susunan Kepanitiaan :
Ketua : Ory Okawary, S.Kep
Dokumentasi : Sulaiman, S.Kep
Pendamping : Ade Humairah, S.Kep; Titis Utami, S.Kep; Welsi Layuhibu,
S.Kep, Yuni Widiastuti, S.Kep Addina H, S.Kep, Endah Nugrahandini, S.Kep,
Imam Hidayatullah, S.Kep
No. Waktu Kegiatan Penanggung Jawab
1. 10 menit Pembukaan dan Ory Okawary
pretest
2. 10 menit Pemberi materian Sulaiman
materi dan Tanya
jawab
3. 10 menit Penutup dan post test Ory Okawary
2. Pelasanaan
Teknik pelaksanaan antara lain :
a. Tahap persiapan
1) Disusun laporan pendahualuan kegiatan.
2) Konsolidasi dan koordinasi.
3) Merencanakan tempat dan waktu pertemuan.
4) Setting tempat sesuai rencana.
5) Merencanakan dan menyusun pertanyaan yang akan disampaikan.
b. Tahap pelaksanaan
1) Koordinasi dengan warga
2) Setting tempat disusun sesuai rencana
3) Melakukan screening pada lansia yang menderita asam urat
4) Setiap lansia yang datang ke posyandu dibentuk kelompok kecil yang terdiri
dari 5 orang lansia kemudian didamping oleh 2 orang mahasiswa
5) Acara buka kemudian melakukan pre test, di lanjutkan pemberian materi,
setelah itu melakukan diskusi dengan mengajukan pertanyaan yang telah
disampaikan, melakukan post test dan terakhir acara ditutup dengan berdoa
bersama-sama.

G. SAP (Terlampir)

H. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/tanggal : Selasa, 29 Juli 2015
Oleh : Mahasiswa Kelompok 2
Tempat : Rumah Bapak Martono, Dusun Depok, Ambarketawang, Gamping,
Sleman
Pukul : 09.00 WIB

I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tahap Persiapan
1) Merencanakan tempat dan waktu pertemuan.
2) Merencanakan dan menyusun pertanyaan yang akan disampaikan kepada
lansia
3) Menyebarkan undangan kepada sasaran penyuluhan
4) Setting tempat penyuluhan sesuai rencana.
5) Mempersiapkan penyuluhan penyakit asam urat.
6) Membuat kelompok kecil dan setiap mahasiswa pendamping memiliki
tangungjawab 5 lansia
b. Tahap Pelaksanaan
1) Melakukan creening pada lansia yang menderita asam urat
2) Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2015 pukul 09.00 WIB sampai
selesai di rumah Rumah Bapak Martono, Dusun Depok, Ambarketawang,
Gamping, Sleman
3) Pemateri yaitu dari mahasiswa Stikes ´Aisyiyah Yogyakarta, yang sebelumnya
membagikan pre test kepada peserta
4) Pemateri memaparkan materi
5) Mahasiswa terdiri dari 2 orang sebagai pendamping menemani 5 orang lansia
untuk memberikan penyuluhan
6) Mahasiswa melakukan post test kepada lansia
2. Evaluasi Proses
a. 65% peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
b. 80% peserta yang hadir mengerti tentang penyakit asam urat
c. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan tugasnya
masing-masing.
d. Semua peserta tertib dan mengikuti proses penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat mengikuti 90 % dari kegiatan penyuluhan
b. Terlaksananya dengan Leeflet, dan gambar flip chart,
c. Keaktifan peserta bertanya dan menjawab dari umpan balik soal yang diberikan
oleh mahasiswa.
d. Diakhiri dengan pembagian 14eaflet sebagai bahan bacaan di rumah.
EVALUASI KEGIATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
N Masalah
Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
o Keperawatan
1 Ketidakefektifan Penyuluhan penyakit asam Tahap Persiapan Kepada para peserta agar
Managemen urat dalam rangka praktik 1. Mahasiswa merencanakan tempat dan waktu pertemuan. selalu menjaga pola makan
Kesehatan penyakit
lapangan keperawatan 2. Mahasiswa menyusun pertanyaan yang akan disampaikan agar asam urat dapat di
asam urat, pada
lansia di Dusun komunitas di wilayah dusun kepada lansia kontrol, selain itu
Depok Depok. 3. Mensetting tempat penyuluhan sesuai rencana. memeriksakan kesehatan ke
Ambarketawang
posyandu dan puskesmas
Gamping Sleman
Hari/tanggal : Selasa, 29 Tahap Pelaksanaan terdekat
Juli 2015 1. Melakukan creening pada lansia yang menderita asam urat
Oleh : Mahasiswa 2. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2015 pukul
Kelompok 2 09.30 WIB sampai jam 11 di rumah Rumah Bapak
Tempat Tempat : Rumah Bapak Martono, Dusun Depok, Ambarketawang, Gamping,
Martono, Dusun Depok, Sleman
Ambarketawang, Gamping, 3. Pemateri yaitu dari mahasiswa Stikes ´Aisyiyah
Sleman Yogyakarta, yang sebelumnya membagikan pre test
Pukul : 09.00 WIB kepada peserta
4. Pemateri memaparkan materi pada lansia.
5. Lansia yang sudah mengalami penurunan pendengaran dan
kesulitan membaca serta menulis maka mahasiswa akan
memberikan pendampingan terpisah
6. Mahasiswa melakukan post test kepada lansia
Evaluasi Proses
1. Peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan
penyuluhan berlangsung. Ada timbal balik dari lansia
2. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan baik dan sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
3. Semua peserta tertib dan mengikuti proses penyuluhan.
Evaluasi Hasil
1. Peserta mengikuti penyuluhan setelah dilakukan screening
sebanyak 36 lansia.
2. Terlaksananya dengan Leeflet, dan gambar flip chart
3. Diakhiri dengan pembagian 17leaflet sebagai bahan bacaan
di rumah.
4. Hasil Pretest didapatkan nilai rata-rata 6,86
5. Hasil Postest didapatkan nilai rata-rata 8,19
6. Rerata peningkatan 1,33 yang menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan peserta.
HASIL REKAPITULASI DOPS ASAM URAT POSYANDU LANSIA
PRETEST DAN POST TEST LANSIA

No Pre Test Post Test


1 7 8
2 6 9
3 7 9
4 5 9
5 7 8
6 6 6
7 6 10
8 7 7
9 8 8
10 6 9
11 6 6
12 7 9
13 8 7
14 6 9
15 8 8
16 6 7
17 6 7
18 5 7
19 7 9
20 10 10
21 8 9
22 7 9
23 9 9
24 8 9
25 6 9
26 7 6
27 6 8
28 8 10
29 6 8
30 7 8
31 9 8
32 9 7
33 9 8
34 4 6
35 3 6
36 7 5
Jumlah = 241: 36 = 6,86 Jumlah = 295 : 36 = 8,19
Rerata Peningkatan 1,33

Hasil Pretest dan Posttest yang dituliskan adalah jawaban yang “benar” dari 10 soal yang
dibuat oleh pemateri.

Anda mungkin juga menyukai