Anda di halaman 1dari 46

PEMANTAPAN STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PADA AGREGAT REMAJA

Disusun Oleh Kelompok 3:


Bella Adelia, S.Kep 202015003
Farah Donna Maulidiane, S.Kep 202015006
Lusi, S.Kep 202015009
Nurwati Rettob, S.Kep 202015012
Raimusta Sinaga, S.Kep 202015062
Rosa Amelia, S.Kep 202015015
Sita Ayurana Husna, S.Kep 202015018
Tazkiya, S.Kep 202015021
Vina Nada Karanina, S.Kep 202015024

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JAYAKARTA PKP


PENDIDIKAN PROFESI NERS
JAKARTA TIMUR
2021
ANALISA DATA

No. DATA PENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hasil kuesioner Domain 1 :


Dari hasil kuesioner kepada 15 orang remaja, diperoleh data Promosi kesehatan
sebagai berikut: Kelas 2.
1. Terdapat 32% remaja memiliki nilai Hb < 12gr/dl Manajemen kesehatan
2. Terdapat 81,33% remaja memiliki kebiasaan yaitu (00188) Perilaku kesehatan cenderung bersiko pada
mengkonsumsi sayuran yang mentah remaja di RW 01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas
3. Terdapat 36% remaja yang tidak memiliki kebiasaan Jakarta Timur
minum Vit C setelah mengkonsumsi Fe (zat besi)
4. Terdapat 58,67% remaja yang memiliki kebiasaan
minum air teh setelah makan
5. Terdapat 53,33% remaja yang tidak menyukai buah-
buahan
6. Terdapat 53,33% remaja yang tidak menyukai sayuran
hijau
7. Terdapat 49,33% remaja yang tidak mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein hewani
8. Terdapat 17,33% remaja yang melakukan diet untuk
menjaga tubuhnya supaya tetap langsing
9. Terdapat 70,67% remaja yang dikategorikan memiliki
IMT < 18,5 (kategori kurus)
Hasil wawancara
Dari hasil wawancara kepada 15 orang remaja, diperoleh data
sebagai berikut:
1. Terdapat 9 orang suka tidur pada malam hari yaitu di atas
jam 23.00
2. Terdapat 8 orang menginginkan badan kurus dan memiliki
persepsi diet dengan tidak makan
3. Terdapat 14 remaja mengatakan makan 2 x sehari dan tidak
sarapan pagi, lebih suka jajan makanan yang mengandung
pengawet
4. Terdapat 10 remaja mengatakan tidak suka makan sayur
dan buah lebih suka makan gorengan
5. Terdapat 9 remaja mengatakan hampir setiap hari makan
mie instan dan minum teh gelas
6. Terdapat 8 remaja mengatakan sedang melakukan diet
supaya tubuhnya tetap langsing
2. Hasil kuesioner Domain 1:
Dari hasil kuesioner kepada 487 lansia, diperoleh data sebagai Promosi kesehatan
berikut: Kelas 2.
1. Terdapat 252 (51,75%) lansia dalam kondisi yang sehat Manajemen kesehatan
2. 235 (48,25 %) lansia dalam kondisi sakit (00099) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada
3. Terdapat 30% lansia yang rajin datang ke posyandu lansia lansia di RW 01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas
4. Terdapat 70% lansia tidak suka berolah raga, kegiatan Jakarta Timur
sehari-hari menonoton TV atau ngobrol dengan tetangga
5. Terdapat 40% lansia memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh
manis > 4 gelas/hari

Hasil wawancara
Dari hasil wawancara kepada 487 lansia, diperoleh data sebagai
berikut:
1. Lansia mengatakan bahwa sebagian besar kalua sedang
sakit yang dilakukan adalah berobat ke puskesmas atau
membeli obat warung
2. Lansia mengatakan bahwa kegiatan di waktu luang yang
dilakukan adalah bertani dan melaksanakan kegiatan di
rumah
3. Lansia mengatakan bahwa keluhan yang sering dirasakan
oleh lansia antara lain pegal – pegal, sakit tengkuk,
pandangan kabur serta pusing
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
PADA AGGREGATE REMAJA DAN LANSIA MENGENAI PERILAKU KESEHATAN DI RW 01 KDW,
KELURAHAN KELAPA DUA WETAN, KECAMATAN CIRACAS, JAKARTA TIMUR

Kemung Kemung Minat Kemung Sesuai Fasi- Peran


Potensi
No. Masalah kesehatan -kinan -kinan Masya- Tempat Waktu Dana SDM -kinan prog- litas pera- Skor
penkes
terjadi parah rakat diatasi ram kes wat

1. Perilaku kesehatan
cenderung bersiko pada
remaja di RW 01
Kelurahan Kelapa Dua 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 55

Wetan, Ciracas Jakarta


Timur

2. Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
pada lansia di RW 01
5 5 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 53
Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Ciracas Jakarta
Timur
KETERANGAN PEMBOBOTAN:
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Domain 1 Promosi kesehatan. Kelas 2. Manajemen kesehatan
(00188) Perilaku kesehatan cenderung bersiko pada remaja di RW 01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur

2. Domain 1 Promosi kesehatan. Kelas 2. Manajemen kesehatan


(00099) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia di RW 01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AGGREGATE REMAJA MENGENAI PERILAKU KESEHATAN
DI RW 01 KDW, KELURAHAN KELAPA DUA WETAN, KECAMATAN CIRACAS, JAKARTA TIMUR

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC

1. Domain 1 Promosi kesehatan. Prevensi primer: Prevensi Primer :


Domain IV Domain III
Kelas 2. Manajemen kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku Perilaku
Kelas S: Pendidikan pasien
(00188) Perilaku kesehatan Kelas S: (5510) Pendidikan kesehatan
cenderung bersiko pada remaja di Pengetahuan tentang kesehatan ➢ Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya
RW 01 Kelurahan Kelapa Dua (1805) Pengetahuan: perilaku kesehatan hidup perilaku saat ini pada individu,
Wetan, Ciracas Jakarta Timur (1823) Pengetahuan: Promosi Kesehatan keluarga dan kelompok.
➢ Identifikasi factor internal atau eksternal
Prevensi Sekunder: yang dapat meningkatkan atau mengurangi
Domain IV: motivasi untuk berperilaku sehat
Pengetahuan tentang kesehatan ➢ Bantu individu, keluarga atau kelompok
Kelas T: untuk memperjelas keyakinan dan nilai-
Kontrol risiko dan keamanan nilai kesehatan.
(1902) Kontrol risiko ➢ Gunakan berbagai strategi dan intervensi
utama dalam program pendidikan
(5614) Pengajaran: peresepan diet
Prevensi Tersier : ➢ Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Domain IV: diet yang disarankan


Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku ➢ Kaji pola makan pasien saat ini dan
Kelas T: sebelumnya termasuk makanan yang
Kontrol Risiko dan keamanan disukai dan pola makan saat ini
➢ Jelaskan pada pasien mengenai tujuan
(1934) Keamanan lingkungan perawatan kepatuhan terhadap diet yang disarankan
kesehatan dengan kesehatan secara umum

Prevensi Sekunder:
Domain IV
Keamanan
Kelas V
Manajemen risiko
(6610) Identifikasi Risiko
➢ Instruksikan faktor risiko dan rencana untuk
mengurangi faktor risiko
➢ Implementasikan aktivitas-aktivitas untuk
mengurangi risiko

Prevensi Tersier:
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Domain III
Perilaku
Kelas R
Bantuan koping
(5240) Konseling
➢ Bangun hubungan terapeutik yang
didasarkan pada rasa saling percaya dan
saling menghormati
➢ Tetapkan lama hubungan konseling
➢ Sediakan informasi faktual yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan
RENCANA KERJA (Plan Of Action/POA)
PADA AGGREGATE REMAJA MENGENAI PERILAKU KESEHATAN DI RW 01 KDW, KELURAHAN KELAPA DUA
WETAN, KECAMATAN CIRACAS, JAKARTA TIMUR

Sumber Daya
Diagnosa
Kegiatan Tujuan Penanggu Alokasi
Keperawatan Waktu Tempat Kelanjutan
ng Jawab Dana

Defisiensi pengetahuan 1. Skrining anemia Teridentifikasinya Raimusta Minggu 2 Kantor Mahasiswa Data hasil screening
mengenai masalah kondisi kesehatan Sinaga, -3 RW 01 dilaporkan pada pihak RW
anemia pada remaja remaja dengan S.Kep Septembe KDW, 01 KDW, Jakarta Timur
putri di SMP Harapan risiko anemia r 2021 Jakarta
Bangsa Timur
2. Pendidikan Meningkatkan Rosa Minggu Kantor Mahasiswa
Perilaku kesehatan  kesehatan pengetahuan Amelia, ke 2 RW 01
cenderung berisiko pengenalan dan remaja tentang S.Kep Septembe KDW,
pada remaja putri pencegahan anemia r 2021 Jakarta
di SMP Harapan anemia Timur
Bangsa

3. Penyuluhan Meningkatnya Vina Nada Minggu Kantor Mahasiswa


Ketidakefektifan diet/nutrisi pengetahuan Karanina, ke 3 dan RW 01
pemeliharaan kesehata remaja remaja terkait S.Kep 4 KDW,
n pada Siswi di SMP  kebutuhan nutrisi Septembe Jakarta
Harapan Bangsa untuk mencegah r 2021 Timur
anemia
4. Pelatihan/Demon Meningkatnya Bella
trasi penyusunan keterampilan Adelia,
menu sehat remaja dalam S.Kep
pencegah anemia memenuhi
pada remaja kebutuhan nutrisi
untuk mencegah
anemia

5. Terapi Meningkatkan Tazkiya, Minggu Kantor Mahasiswa


Komplementer motivasi dan nafsu S.Kep ke 2 dan RW 01
✓ Yoga makan remaja 3 Oktober KDW,
✓ Akupunture putri sehingga 2021 Jakarta
dapat Timur
meningkatkan
asupan nutrisi
untuk mencegah
terjadinya anemia
6. Sosialisasi Tersosialisasinya Sita Setiap Kantor Mah Surat edaran
gerakan bekal gerakan bekal Ayurana hari Rabu RW 01 asis
makanan sehat makanan sehat Husna, mulai KDW, wa
S.Kep minggu Jakarta
ke 4 Timur
Septembe
r 2021
7. Pembentukkan Terbentuknya Farah Kamis & Kantor Mah
kader kesehatan kelompok Dona sabtu, RW 01 asis
remaja pendukung (kader Maulidiane minggu KDW, wa
kesehtan remaja , S.Kep ke 3 Jakarta
CERIA) Septembe Timur
r 2021

8. Pelatihan Meningkatnya Lusi, Kantor Mah


kelompok pengetahuan, dan S.Kep RW 01 asis
pendukung keterampilan KDW, wa
(kader kesehatan kader remaja Jakarta
remaja dalam pencegahan Timur
CERIA)/peer anemia
conselor

9. Pemantauan Terpantaunya Nurwati Setiap Kantor Mah


kesehatan kesehatan remaja Rettob, bulan RW 01 asis
(deteksi dini secara berkala S.Kep minggu KDW, wa
tanda dan gejala ke 4 Jakarta
anemia) mulai Timur
bulan
Septembe
r 2021
10. Konseling Terlaksananya Vina Nada Setia saat Kantor Mah
kesehatan program konseling Karanina, RW 01 asis
di sekolah S.Kep KDW, wa
Jakarta
Timur

11. Layanan Sita Setiap Kantor Mah


kesehatan remaja Ayurana hari RW 01 asis
Husna, Selasa, KDW, wa
S.Kep setiap Jakarta
minggun Timur
ya

12. Supervisi Kelompok Lusi, Setiap Kantor Mah


kelompok pendukung dapat S.Kep bulan RW 01 asis
pendukung melakukan upaya minggu KDW, wa
promosi kesehatan ke 4 Jakarta
mulai Timur
bulan
Septembe
r 2021
13. Desiminasi Tersosialisasinya Raimusta Kantor Mah
tengah pelaksanaan Sinaga, RW 01 asis
program S.Kep KDW, wa
Jakarta
Timur

14. Desiminasi Tersosialisasinya Tazkiya, Kantor Mah


Akhir program yang S.Kep RW 01 asis
telah dilaksanakan KDW, wa
dan tersusunya Jakarta
rencana tindak Timur
lanjut
15. Evaluasi akhir Teridentifikasi Nurwati Kantor Mah
perubahan Rettob, RW 01 asis
pengetahuan, S.Kep KDW, wa
sikap, dan Jakarta
keterampilan Timur
Dx Kep. Tujuan Rencana Sasaran Media Waktu Alokasi Tempat
Penanggung
Komunitas Kegiatan Pelaksanaan Dana Pelaksanaan
jawab

Peningkatan angka Menurunnya 1. Mengumpulk Remaja Lembar Balik, Vina Nada 14 September Mahasis Aula RW. 01
kejadian anemia angka an para leaflet, gelas, 2021/ 11.00 wa Kelurahan kelapa
pada remaja di kejadian remaja untuk jambu 400gr s.d selesai dua wetan
RW 01 Kelurahan anemia pada mengikuti Jakarta Timur
kelapa dua wetan remaja di penyuluhan
Jakarta Timur RW. 01 menggunakan
berhubungan Kelurahan toa masjid.
dengan: kelapa dua 2. Melakukan
1. Kurangnya wetan Jakarta penkes
pengetahuan Timur. tentang
remaja anemia
mengenai 3. Mendemonstr
anemia pada asikan
remaja. tentang cara
membuat jus
jambu yang
baik dan
benar
khususnya
pada remaja
Evaluasi (Diagnosa 1 Intervensi 1)
Indikator kinerja klinik
1. Indikator Input:

1) Banyak Remaja di RW. 01 Kelurahan Kelapa dua wetan Jakarta Timur mengatakan
tidak menyukai makan sayur-sayuran dan buah-buahan.

2) Banyak Remaja di RW. 01 Kelurahan Kelapa dua wetan Jakarta Timur mengatakan
ingin diet dan tidak mau makan agar tetap langsing

3) Banyak Remaja di RW. 01 Kelurahan Kelapa dua wetan Jakarta Timur mengatakan
lebih senang makan sayuran mentah

4) Banyak Remaja di RW. 01 Kelurahan Kelapa dua wetan Jakarta Timur mengatakan
sering minum air teh setelah makan

2. Indikator Proses:

1) Mengajak para remaja untuk berkumpul di Aula RW 01 Kelapa Dua Wetan untuk
mendnegarkan dan memperhatikan pendidikan kesehatan tentang Anemia. Anemia
adalah penyakit yang disebababkan karena kekurangan sel darah Merah yang
membawa oksigen kedalam tubuh.

Faktor utama penyebab anemia adalah karena kurang makan-makanan sayur dan
buah, serta kurang zat besi dan vitamin C.

2) Berdiskusi kepada remaja untuk mengukur pengetahuan terhadap anemia

2) Mendemonstrasikan cara membuat jus jambu untuk mengantisipasi terjadinya anemia

4) Mengevaluasi kembali tentang anemia dan re-demonstrasikan cara membuat jus


jambu

3. Indikator output:

1) Banyak remaja yang mau berkumpul di aula untuk mendengarkan dan memperhatikan
tentang penkes anemia.

2) Para remaja belum begitu paham tentang anemia.


3) Setelah memperhatikan demonstrasi cara membuat jus jambu yang baik dan benar
remaja sudah paham bagaimana cara membuat jus jambu untuk mengantisipasi
terjadinya anemia.

4) Setelah memperhatikan penkes tentang anemia dan demonstrasi cara membuat jus
jambu yang baik dan benar remaja bisa mengulangi kembali apa itu anemia, penyebab
dan cara pencegahannya selain itu remaja bisa mengulangi cara membuat jus jambu
untuk mengantisipasi anemia.

4. Indikator Outcome:

Setelah diberikan penkes tentang anemia dan cara membuat jus jambu yang baik dan
benar diharapkan untuk remaja agar bisa menerapkan ke dalam kehidupannya sehari-
hari untuk mengantisipasi terjadinya anemia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DISUSUN OLEH :

Bella Adelia 202015003


Farah Donna Maulidiane 202015006
Lusi 202015009
Nurwati Rettob 202015012
Raimusta Sinaga 202015062
Rosa Amelia 202015015
Sita Ayurana Husna 202015018
Tazkiya 202015021
Vina Nada Karanina 202015024
STIKes JAYAKARTA PKP DKI JAKARTA
Jalan Raya PKP Kecamatan Ciracas – Jakarta Timur 13730
Telp./Fax (021) 22852216 email : stikesjayakarta1@gmail.com
Website www.stikesjayakartapkp.ac.id
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Bidang Studi : Stase Keperawatan Komunitas


Topik : Anemia pada remaja
Sasaran : Remaja di RW 01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur
Tempat : Kantor RW 01 KDW, Jakarta Timur
Hari/tanggal : Selasa, 14 September 2021
Waktu : 09.00- 10.00 WIB

1. LATAR BELAKANG

Anemia sering ditemukan di Indonesia, namun sebagian besar masyarakat Indonesia


menganggap anemia sebagai penyakit yang ringan. Masyarakat Indonesia masih belum
sepenuhnya menyadari pentingnya zat gizi, karena itu prevalensi anemia di Indonesia
sekarang ini masih cukup tinggi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia
pada remaja sebesar 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut
dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik.
Anemia menyebabkan berkurangnya sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel
darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh. Remaja laki-laki maupun perempuan dalam masa pertumbuhan
membutuhkan energi, protein dan zat-zat gizi lainnya yang lebih banyak dibandingkan
dengan kelompok umur lain. Untuk melakukan upaya pencegahan dan perbaikan yang
optimum diperlukan informasi yang lengkap dan tepat tentang status gizi pada remaja,
serta faktor yang memengaruhinya [ CITATION KEM21 \l 1033 ].

Dari hasil kuesioner kepada 15 orang remaja, diperoleh data 32% remaja memiliki
nilai Hb < 12gr/dl, 81,33% remaja memiliki kebiasaan yaitu mengkonsumsi sayuran yang
mentah, 36% remaja yang tidak memiliki kebiasaan minum Vit C setelah mengkonsumsi
Fe (zat besi), 58,67% remaja yang memiliki kebiasaan minum air teh setelah makan,
53,33% remaja yang tidak menyukai buah-buahan, 53,33% remaja yang tidak menyukai
sayuran hijau, 49,33% remaja yang tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein hewani, 17,33% remaja yang melakukan diet untuk menjaga tubuhnya supaya
tetap langsing, 70,67% remaja yang dikategorikan memiliki IMT < 18,5 (kategori kurus).
Berdasarkan hasil wawancara kepada 15 orang remaja, diperoleh data 9 orang suka tidur
pada malam hari yaitu di atas jam 23.00, 8 orang menginginkan badan kurus dan memiliki
persepsi diet dengan tidak makan, 14 remaja mengatakan makan 2x sehari dan tidak
sarapan pagi lebih suka jajan makanan yg mengandung pengawet, 10 remaja mengatakan
tidak suka makan sayur dan buah lebih suka makan gorengan, 9 remaja hampir setiap hari
mengatakan makan mie instas dan minum teh gelas, 8 remaja mengatakan sedang
melakukan diet supaya tubuhnya tetap langsing.

2. TUJUAN
1) Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta mampu mengetahui tentang


penyakit Anemia.
2) Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu :


a. Menyebutkan pengertian anemia
b. Menyebutkan penyebab anemia
c. Menyebutkan klasifikasi anemia
d. Menyebutkan tanda dan gejala anemia
e. Menyebutkan akibat anemia
f. Menjelaskan pencegahan anemia
g. Menjelaskan cara mengatasi anemia
h. Menjelaskan cara memodifikasi lingkungan
i. Menyebutkan penggunaan pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan anemia
j. Mendemontrasikan tentang cara membuat jus jambu biji

3. MATERI (Terlampir)

4. PELAKSANAAN
1) Topik

Anemia Pada Remaja

2) Sasaran atau target

Remaja yang berisiko mengalami anemia di RW 01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan,


Ciracas Jakarta Timur
2) Metode
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Demonstrasi
d) Re-demontrasi
e) Tanya dan Jawab

3) Media dan Alat


a) Leaflet
b) Lembar balik
c) Speaker/mic
d) Jambu merah biji 400 gram
e) Air 100 ml
f) 1 sendok gula pasir
g) Gelas takar
h) Gelas biasa
i) Timbangan buah
j) Blender

4) Waktu dan Tempat

Hari : Selasa
Tanggal : 14 September 2021
Jam : 09.00- 10.00 WIB
Tempat : RW 01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur

5) Pengorganisasian
a) Leader/pemateri : Vina Nada Karanina
b) Co-Leader : Bella Adelia
c) Fasilitator : Farah Donna Maulidiane

Lusi

Rosa Amelia

Tazkiya

Raimusta Sinaga

Nurwati Rettob

d) Observer : Sita Ayurana Husna


6) Setting tempat

D L C

S F S S F S
S F S S S
F S
S S S
F O F
Keterangan :
L : Leader
C : Co-Leader
S : Peserta
O : Observer
F : Fasilitator
D : Dosen pembimbing

7) Uraian tugas
a) Leader
 Mempresentasikan materi yang akan diberikan
 Mengevaluasi peserta tentang materi yang akan diberikan
 Memberikan reinforcement (+)
b) Co-Leader
 Pada acara pembukaan
- Mengucapkan salam
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa
- Menjelaskan topik serta tujuan penyuluhan
- Menanyakan yang suka / sering makan sayur siapa aja
- Menjelaskan kontrak waktu
- Menjelaskan sesi tanya jawab di akhir materi
- Memfokuskan peserta pada acara penyuluhan tersebut
 Kegiatan inti (isi)
- Co-Leader melakukan demonstrasi tentang cara membuat jus jambu biji
- Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
- Memberikan kesempatan pada peserta atas jawaban yang diajukan

untuk menjawab
 Pada acara penutup
- Menyimpulkan serta menutup diskusi
- Mengucapkan salam
c) Fasilitator
 Memotivasi peserta agar tetap aktif/ berperan aktif
 Membuat absensi penyuluhan
 Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
d) Observer
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir/ mengatur
waktu saat penyuluhan
 Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanaan
5. KEGIATAN PENYULUHAN

Kegiatan penyuluh Kegiatan audiens/sasaran Media dan Alat


Pembukaan (5 menit) Speaker/Mic
a) Co-Leader memberikan salam a) Menjawab salam

b) Co-Leader memperkenalkan diri b) Mendengarkan dan


sendiri dan anggota penyuluh menyimak

c) Co-Leader menjelaskan tentang


topik penyuluhan c) Mendengarkan dan
menyimak

d) Co-Leader membuat kontrak


waktu serta tujuan penyuluhan d) Mendegarkan dan
menyimak

e) Menanyakan masalah anemia


yang dirasakan saat ini kepada e) Mengemukakan
audiens permasalahan (jika ada)

f) Mendiskusikan masalah
mengenai anemia yang terjadi f) Mendengarkan dan
pada remaja menyimak
Lembar balik,
speaker/mic, jambu
Penyajian (50 menit)
a) Mengkaji pengetahuan audiens a) Mengemukakan pendapatbiji, gula, sendok, air,
tentang apa itu anemia dan menyimak
gelas takar dan gelas
minum

b) Memberi reinforcement (+) b) Mendengarkan dan


menyimak

c) Menjelaskan tentang pengertian c) Mendengarkan dan


anemia menyimak
d) Mengkaji pengetahuan audiens d) Mengemukakan pendapat
tentang penyebab anemia dan menyimak

e) Memberikan reinforcement (+) e) Mendengarkan dan


menyimak

f) Menjelaskan tentang penyebab f) Mendengarkan dan


anemia menyimak

g) Mengkaji pengetahuan audiens g) Mengemukakan pendapat


tentang macam-macam anemia dan menyimak

h) Memberikan reinforcement (+) h) Mendengarkan dan


menyimak

i) Menjelaskan tentang macam- i) Mendengarkan dan


macam anemia menyimak

j) Mengkaji pengetahuan audiens j) Mengemukakan pendapat


tentang tanda dan gejala anemia dan menyimak

k) Memberikan reinforcement (+)


k) Mendengarkan dan
menyimak
l) Menjelaskan tentang tanda dan
gejala anemia l) Mendengarkan dan
menyimak
m) Mengkaji pengetahuan audiens
tentang akibat anemia m) Mengemukakan pendapat
dan menyimak

n) Memberi reinforcement (+)


n) Mendengarkan dan
menyimak

o) Menjelaskan tentang akibat


anemia o) Mendengarkan dan
menyimak
p) Megkaji pengetahuan audiens
tentang pencegahan anemia p) Mengemukakan pendapat
dan menyimak
q) Memberikan reinforcement (+)
q) Mendengarkan dan
r) Menjelaskan tentang pencegahan menyimak
anemia
r) Mendengarkan dan
s) Mengkaji pengetahuan audiens menyimak
tentang cara mengatasi anemia
s) Mengemukakan pendapat
dan menyimak
t) Memberi reinforcement (+)

t) Mendengarkan dan
u) Menjelaskan tentang cara menyimak
mengatasi anemia
u) Mendengarkan dan
v) Menjelaskan tentang modifikasi menyimak
lingkungan
v) Mendengarkan dan
w) Menjelaskan tentang pelayanan menyimak
kesehatan yang dapat digunakan
w) Mendengarkan dan
x) Co-Leader mengkaji pengetahuan menyimak
audiens/
mendemonstrasikan tentang Cara
Membuat Jus Jambu Biji x) Mengemukakan pendapat
dan menyimak terkait
penjelasan atau
demonstrasi yang di
y) Co-Leader mengajak audiens tunjukkan.
untuk mendemonstrasikan ulang
tentang Cara Membuat Jus Jambu
Biji y) Re-demonstrasi yang
dilakukan audiens tentang
z) Memberi reinforcement (+) Cara Membuat Jus Jambu
Biji

z) Mendengarkan dan
menyimak
Penutup (5 menit) Sound/mic, leaflet
a) Menjawab pertanyaan
a) Mengevaluasi audiens dan
moderator
memberi pertanyaan kepada
audiens

b) Memberi reinforcement (+) b) Mendengarkan dan


menyimak

c) Bersama audiens menyimpulkan c) Bersama moderator


materi menyimpulkan

d) Membagikan leaflet/selembaran d) Menerima

e) Menutup dengan salam


e) Menjawab salam
6. EVALUASI
1) Evaluasi struktur
 SAP sudah dikonsultasikan
 Lembar balik, leaflet dan kasus sudah dikonsultasikan
 Tempat sudah disurvei dan sudah mendapatkan izin dari pihak STIKes
 Alat dan media sudah tersusun sesuai rencana dan berfungsi dengan baik
2) Evaluasi proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Media, alat dan sarana dapat berfungsi dengan baik
 Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
 Peserta berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
 Ruangan serta tempat penyuluhan nyaman
 Peran dan fungsi masing-masing sesuai yang direncanakan
3) Evaluasi hasil
 100% siswa/i hadir dalam acara penyuluhan

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan semua siswa/i mampu :


 Peserta dapat menyebutkan Pengertian Anemia
 Peserta dapat menyebutkan Penyebab Anemia
 Peserta dapat menyebutkan Klasifikasi Anemia
 Peserta dapat menyebutkan Tanda dan Gejala Anemia
 Peserta dapat menyebutkan Akibat Anemia
 Peserta dapat menyebutkan Pencegahan Anemia
 Peserta dapat menyebutkan Cara Mengatasi Anemia
 Peserta dapat menjelaskan terkait Modifikasi Lingkungan
 Peserta dapat menyebutkan terkait Penggunaan Pelayanan Kesehatan Untuk
Pemeriksaan Anemia
 Peserta dapat menyebutkan dan mendemontrasikan tentang Cara Membuat Jus
Jambu Biji
7. Referensi
KEMENKES. (2021). Remaja Sehat Komponen Utama Pembangunan SDM Indonesia.

8.
MATERI ANEMIA

A. DEFINISI

Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit dan jumlah sel
darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan (Arisman, 2014).
Menurut Nursalam (2010), anemia adalah berkurangnya kadar eritrosit (sel darah
merah) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap millimeter kubik darah dalam tubuh
manusia Hampir semua gangguan pada sistem peredaran darah disertai dengan anemia
yang ditandai dengan warna kepucatan pada tubuh, penurunan kerja fisik dan
penurunan daya tahan tubuh. Penyebab anemia bermacam-macam diantaranya adalah
anemia defisiensi zat besi (Ani, 2016).
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah yang
sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Anemia adalah suatu
kondisi di mana konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari biasanya. Kondisi ini
mencerminkan kurangnya jumlah normal eritrosit dalam sirkulasi. Akibatnya, jumlah
oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh juga berkurang. Anemia bukanlah penyakit
yang spesifik namun merupakan tanda kelainan mendasar. Tarwoto, (2010).

B. ETIOLOGI

Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :


a. Gangguan pembentukan eritrosit
Gangguan pembentukan eritrosit terjadi apabila terdapat defisiensi substansi
tertentu seperti mineral (besi, tembaga), vitamin (B12, asam folat), asam amino,
serta gangguan pada sumsum tulang.
b. Perdarahan
Perdarahan baik akut maupun kronis mengakibatkan penurunan total sel darah
merah dalam sirkulasi.
c. Hemolisis
Hemolisis adalah proses penghancuran eritrosit.

C. KLASIFIKASI
Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam anemia adalah sebagai berikut:
a. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral
fe. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan
makanan, karena gangguan absorbsi atau terpantau banyaknya besi keluar dari
tubuh, misalnya pada pendarahan.
b. Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam folat,
jarang sekali karena defisiensi vitamin B12, anemia ini sering ditemukan pada
wanita yang jarang mengonsumsi sayuran hijau segar atau makanan dengan
protein hewani tinggi.
c. Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah
merah berlangsung lebih cepat dari pem buatannya.
d. Anemia hipoplastik dan aplastik adalah anemia yang disebabkan karena sumsum
tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru (Prawirohardjo,
2009). Pada sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi,
radiasi, leukimia dan gangguan imunologis.

Batasan yang umum digunakan oleh WHO pada tahun 1968, (Handayani, 2009).
1) Laki-laki dewasa Hb < 13 gr/dl

2) Perempuan dewasa tidak hamil Hb < 12 gr/dl

3) Perempuan Hamil Hb < 11 gr/dl

4) Anak-anak 6-14 tahun Hb < 12 gr/dl

5) Anak usia 6 bulan – 6 tahun Hb < 11 gr/dl

Klasifikasi derajat anemia yang umum dipakai adalah sebagai berikut :


Ringan sekali Hb 10 gr/dl – 13 gr/dl
Ringan Hb 8 gr/dl – 9,9 gr/dl
Sedang Hb 6 gr/dl – 7,9 gr/dl
Berat Hb < 6 gr/dl

D. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan Gejala yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem
dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang
dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus), pica, serta
perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas
pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara
mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau
muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah
munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah). Anemia bisa
menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang.
Tanda dan gejala menurut Tjokroprawiro, (2016) :
1) Keletihan, cepat merasa lelah. Hal ini terjadi karena simpanan oksigen dalam
jaringan otot kurang sehingga metabolisme otot terganggu.
2) Sering merasa pusing dan Nyeri kepala, merupakan kompensasi dimana
kekurangan oksigen, karena daya angkut hemoglobin berkurang.
3) Kesulitan bernafas, terkadang sesak napas merupakan gejala, dimana tubuh
memerlukan lebih banyak lagi oksigen dengan cara kompensasi pernapasan lebih
dipercepat.
4) Berkurangnya nafsu makan, Kehilangan konsentrasi, dan Kesulitan untuk tidur.
5) Kulit, sklera, konjungtiva anemis (bagian putih dari mata), dan membran mukosa
ujung kuku pucat.
6) Pruritus dan ikterus (walaupun jarang, dapat timbul saat terjadi hemolisis sel darah
merah).

E. AKIBAT ANEMIA
Menurut Handayani, (2009) Apabila tidak diobati anemia dapat menyebabkan banyak
masalah kesehatan, seperti :
a. Kelelahan berat. Bila anemia cukup parah, seseorang mungkin merasa sangat lelah
sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari-hari.
b. Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan
jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna
menghasilkan energi. Tidak mengherankan jika penderita anemia menunjukkan
gejala merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Gejala anemia juga
ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak
mata.
c. Komplikasi kehamilan. Wanita hamil dengan anemia defisiensi folat mungkin
lebih cendrung mengalami komplikasi, seperti kehamilan prematur.
d. Masalah jantung. Anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau ireguler
(aritmia). Bila seseorang menderita anemia, jantung harus memompa lebih banyak
darah untuk mengimbangi kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini dapat
menyebabkan jantung membesar atau gagal jantung.
e. Kematian. Beberapa anemia turunan, seperti anemia sel sabit, bisa menyebabkan
komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat
mengakibatkan anemia akut dan berat dan bisa berakibat fatal.

F. PENCEGAHAN ANEMIA
Menurut Handayani, (2009) berikut ini adalah pencegahan Anemia :

1) Mengkonsumsi makanan mengandung zat besi dapat membantu mencegah


anemia. Makanan ini misalnya daging dan kerang. Orang dapat memilih daging
merah seperti hati sapi serta keluarga kerang-kerangan seperti kerang hijau atau
udang. Selain daging dan kerang, sumber zat besi lain dapat diperoleh dari
kacang-kacangan, sayuran hijau seperti bayam.

2) Memperbanyak asupan makanan yang mengandung zat besi perlu didukung


dengan asupan vitamin C dan folat. Keduanya membantu tubuh memaksimalkan
penyerapan zat besi. Vitamin C bisa didapat dari konsumsi paprika, kale, brokoli,
jeruk, stroberi, nanas dan bayam. Sedangkan folat bisa diperoleh lewat bahan
pangan yang sama termasuk jeruk dan sayuran hijau. Folat bisa pula ditemui pada
pisang, roti dan sereal.

3) Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12. Tak hanya mencegah


anemia, vitamin B12 berfungsi untuk memaksimalkan penyerapan zat besi seperti
halnya vitamin C dan folat.  Orang dapat mengonsumsi beberapa sumber pangan
yang mengandung vitamin B12 antara lain, ikan seperti salmon dan tuna, kerang-
kerangan, telur, produk susu seperti keju dan yogurt, sereal fortifikasi dan produk
kedelai misalnya susu kedelai, edamame dan tahu.

G. CARA MENGATASI ANEMIA


Bila kekurangan zat besi menurut Handayani, (2009) :
a) Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang
diberikan mengandung ikan, daging, telur, sayuran, kacang tanah, kacang kedelai.
b) Pemberian Tablet Fe penambah darah.
c) Berikan asam folat seperti sayuran hijau, hati, daging dan susu.
d) Mengatasi anemia berat dengan diet TKTP, vitamin, dan mineral, berikan
transfusi darah, berikan istirahat yang cukup.

H. MODIFIKASI LINGKUNGAN
a. Hindari aktivitas fisik yang berat
b. Menjaga sanitasi lingkungan.
c. Lakukan perubahan lingkungan rumah seoptimal mungkin.
d. Menjaga Lingkungan rumah yang bersih dan sehat.

I. PENGGUNAAN PELAYANAN KESEHATAN

Untuk pemeriksaan Anemia lebih lanjut dapat mengunjungi pelayan kesehatan :


a. Puskesmas
b. Klinik
c. Rumah Sakit

J. DEMONSTRASI/PSIKOMOTOR

Cara membuat jus jambu biji


 Bahan :
1. Jambu merah biji 400 gram
2. Air 100 ml
3. 1 sendok gula pasir
 Cara membuat :
1. Cuci buah jambu biji
2. Kupas kulit jambu biji
3. Campurkan air dan gula
4. Saring jus jambu untuk memisahkan bijinya.
 Aturan Pakai :
1. Minum ramuan 1x/hari
2. Lakukan selama 4 hari
DAFTAR PUSTAKA

Ani, LS. 2016. Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: EGC
Arisman Dr, MB, M. Kes. 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Melitus &
Disiplidemia. Jakarta : EGC.
Handayani, W. (2009). Asuhan Keperawatn pada Klien dengan Gangguan Sistem
Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2010. Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta:
Salemba medika

Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Tarwoto. (2009). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Trans
Info Medika.

Tjokroprawiro, A. (2016). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University
Press
LAPORAN EVALUASI KEGIATAN PEYULUHAN
KELOMPOK USIA REMAJA

DISUSUN OLEH :

Bella Adelia 202015003


Farah Donna Maulidiane 202015006
Lusi 202015009
Nurwati Rettob 202015012
Raimusta Sinaga 202015062
Rosa Amelia 202015015
Sita Ayurana Husna 202015018
Tazkiya 202015021
Vina Nada Karanina 202015024

STIKes JAYAKARTA PKP DKI JAKARTA


Jalan Raya PKP Kecamatan Ciracas – Jakarta Timur 13730
Telp./Fax (021) 22852216 email : stikesjayakarta1@gmail.com
Website www.stikesjayakartapkp.ac.id
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK REMAJA
Jakarta, Selasa 14 September 2021

A. TAHAP PERSIAPAN

Mahasiswa sudah menyiapkan media seperti Lembar Balik, Leaflet, SAP juga sudah
selesai 100%.

B. TAHAP PELAKSANAAN
- Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 14 September 2021.
Mahasiswa menyiapkan media leaflet dan lembar balik sebagai salah satu
pendukung agar penyuluhan dapat terlaksana dengan baik.
- Acara dimulai pada pukul 11.00.
Berdasarkan perencanaan bahwa pembukaan dilakukan selama 5 menit, tetapi
pada saat penyuluhan berlangsung durasi pembukaan hanya 3 menit. Dan dalam
penyajian materi selama 50 menit tetapi pada saat pelaksanaan hanya 26 menit
40 detik. Kemudian untuk penutupan dilakukan hanya selama 3 menit.
- Jumlah audiens yang hadir 100%
- Panitia berjumlah 9 orang dan semua panitia hadir pada saat pelaksanaan
penyuluhan kesehatan
- Acara penyuluhan yang bertema “Anemia pada Remaja” dibuka oleh Moderator
(Bella Adelia, S.Kep) dan di isi oleh Pemateri yaitu Vina Nada Karanina, S.Kep.
- Panitia bekerja sesuai dengan jobdesk masing-masing.
- Jam 11.05 pemaparan materi dengan topik “Anemia pada Remaja” yang
dibawakan oleh pemateri (Vina Nada Karanina, S.Kep) kemudian di lanjutkan
dengan mendemonstrasikan ramuan jus jambu biji merah untuk mengantisipasi
anemia pada remaja, serta memberikan kesempatan remaja untuk melakukan
tanya jawab.
- Audiens berperan aktif menjawab dan bertanya
- Audiens mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
- Pemateri dapat menghidupkan suasana ketika audiens mulai bosan yaitu dengan
memberikan jargon “hai” “haloo”
- Pemateri memposisikan tubuhnya sesuai sehingga tidak mengganggu/ menutupi
audiens pada saat sedang menyimak penyuluhan kesehatan yang sedang
dilaksanakan
- Moderator tidak menyebutkan rencana tindak lanjut

C. TAHAP EVALUASI
1. Evaluasi struktur
- Materi yang ingin disampaikan harus sudah siap 1 hari sebelum pelaksanaan
penyuluhan
- Tempat yang ingin digunakan untuk penyuluhan sudah siap 1 hari sebelum
dilaksanakan penyuluhan
- Satuan Acara Pelaksanaan (SAP) sudah disiapkan 2 hari sebelum penyuluhan
- Alat dan media sudah di rencanakan dan di persiapkan sebelum acara
penyuluhan di laksanakan
- Peran dan fungsi masing-masing pengorganisasian sesuai dengan yang
direncanakan
2. Evaluasi proses
- Moderator membuka acara sesuai dengan tugas yang diberikan
- Peserta aktif dalam diskusi dan memperhatikan materi dengan baik
3. Evaluasi hasil

- 100% remaja hadir dalam acara penyuluhan setelah diberikan penyuluhan


- Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 100% peserta :
- Remaja mampu memahami pengertian anemia
- Remaja mampu mengetahui penyebab anemia pada remaja
- Remaja mampu mengetahui tanda & gejala
- Remaja mampu mengetahui klasifikasi anemia
- Remaja mampu mengetahui akibat jika anemia tidak ditangani
- Remaja mampu mengetahui fasilitas kesehatan yang akan dikunjungi jika
mengalami anemia
- Remaja mampu mengetahui manfaat ramuan tradisional jus jambu biji merah
untuk menangani/ mengantisipasi terjadinya anemia
D. FAKTOR PENDUKUNG
- Anak-anak berpartisipasi dengan aktif
- Siswa/siswi d hadiri 100 %
- Masyarakat membantu dalam kesuksesan acara yaitu dengan mendorong para
remaja untuk berpartisipasi dalam penyuluhan
- Kelompok bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya dan fase-fase sudah

dilakukan dengan baik.

E. FAKTOR PENGHAMBAT

Kendala yang dialami pada saat pelaksanaan penyuluhan kesehatan pada remaja
adalah Lembar Balik yang digunakan kurang besar untuk target penyuluhan remaja di
komunitas.

G. DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN ANEMIA PADA REMAJA

Anda mungkin juga menyukai