Hasil wawancara
Dari hasil wawancara kepada 487 lansia, diperoleh data sebagai
berikut:
1. Lansia mengatakan bahwa sebagian besar kalua sedang
sakit yang dilakukan adalah berobat ke puskesmas atau
membeli obat warung
2. Lansia mengatakan bahwa kegiatan di waktu luang yang
dilakukan adalah bertani dan melaksanakan kegiatan di
rumah
3. Lansia mengatakan bahwa keluhan yang sering dirasakan
oleh lansia antara lain pegal – pegal, sakit tengkuk,
pandangan kabur serta pusing
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
PADA AGGREGATE REMAJA DAN LANSIA MENGENAI PERILAKU KESEHATAN DI RW 01 KDW,
KELURAHAN KELAPA DUA WETAN, KECAMATAN CIRACAS, JAKARTA TIMUR
1. Perilaku kesehatan
cenderung bersiko pada
remaja di RW 01
Kelurahan Kelapa Dua 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 55
2. Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
pada lansia di RW 01
5 5 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 53
Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Ciracas Jakarta
Timur
KETERANGAN PEMBOBOTAN:
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Prevensi Sekunder:
Domain IV
Keamanan
Kelas V
Manajemen risiko
(6610) Identifikasi Risiko
➢ Instruksikan faktor risiko dan rencana untuk
mengurangi faktor risiko
➢ Implementasikan aktivitas-aktivitas untuk
mengurangi risiko
Prevensi Tersier:
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Domain III
Perilaku
Kelas R
Bantuan koping
(5240) Konseling
➢ Bangun hubungan terapeutik yang
didasarkan pada rasa saling percaya dan
saling menghormati
➢ Tetapkan lama hubungan konseling
➢ Sediakan informasi faktual yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan
RENCANA KERJA (Plan Of Action/POA)
PADA AGGREGATE REMAJA MENGENAI PERILAKU KESEHATAN DI RW 01 KDW, KELURAHAN KELAPA DUA
WETAN, KECAMATAN CIRACAS, JAKARTA TIMUR
Sumber Daya
Diagnosa
Kegiatan Tujuan Penanggu Alokasi
Keperawatan Waktu Tempat Kelanjutan
ng Jawab Dana
Defisiensi pengetahuan 1. Skrining anemia Teridentifikasinya Raimusta Minggu 2 Kantor Mahasiswa Data hasil screening
mengenai masalah kondisi kesehatan Sinaga, -3 RW 01 dilaporkan pada pihak RW
anemia pada remaja remaja dengan S.Kep Septembe KDW, 01 KDW, Jakarta Timur
putri di SMP Harapan risiko anemia r 2021 Jakarta
Bangsa Timur
2. Pendidikan Meningkatkan Rosa Minggu Kantor Mahasiswa
Perilaku kesehatan kesehatan pengetahuan Amelia, ke 2 RW 01
cenderung berisiko pengenalan dan remaja tentang S.Kep Septembe KDW,
pada remaja putri pencegahan anemia r 2021 Jakarta
di SMP Harapan anemia Timur
Bangsa
Peningkatan angka Menurunnya 1. Mengumpulk Remaja Lembar Balik, Vina Nada 14 September Mahasis Aula RW. 01
kejadian anemia angka an para leaflet, gelas, 2021/ 11.00 wa Kelurahan kelapa
pada remaja di kejadian remaja untuk jambu 400gr s.d selesai dua wetan
RW 01 Kelurahan anemia pada mengikuti Jakarta Timur
kelapa dua wetan remaja di penyuluhan
Jakarta Timur RW. 01 menggunakan
berhubungan Kelurahan toa masjid.
dengan: kelapa dua 2. Melakukan
1. Kurangnya wetan Jakarta penkes
pengetahuan Timur. tentang
remaja anemia
mengenai 3. Mendemonstr
anemia pada asikan
remaja. tentang cara
membuat jus
jambu yang
baik dan
benar
khususnya
pada remaja
Evaluasi (Diagnosa 1 Intervensi 1)
Indikator kinerja klinik
1. Indikator Input:
1) Banyak Remaja di RW. 01 Kelurahan Kelapa dua wetan Jakarta Timur mengatakan
tidak menyukai makan sayur-sayuran dan buah-buahan.
2) Banyak Remaja di RW. 01 Kelurahan Kelapa dua wetan Jakarta Timur mengatakan
ingin diet dan tidak mau makan agar tetap langsing
3) Banyak Remaja di RW. 01 Kelurahan Kelapa dua wetan Jakarta Timur mengatakan
lebih senang makan sayuran mentah
4) Banyak Remaja di RW. 01 Kelurahan Kelapa dua wetan Jakarta Timur mengatakan
sering minum air teh setelah makan
2. Indikator Proses:
1) Mengajak para remaja untuk berkumpul di Aula RW 01 Kelapa Dua Wetan untuk
mendnegarkan dan memperhatikan pendidikan kesehatan tentang Anemia. Anemia
adalah penyakit yang disebababkan karena kekurangan sel darah Merah yang
membawa oksigen kedalam tubuh.
Faktor utama penyebab anemia adalah karena kurang makan-makanan sayur dan
buah, serta kurang zat besi dan vitamin C.
3. Indikator output:
1) Banyak remaja yang mau berkumpul di aula untuk mendengarkan dan memperhatikan
tentang penkes anemia.
4) Setelah memperhatikan penkes tentang anemia dan demonstrasi cara membuat jus
jambu yang baik dan benar remaja bisa mengulangi kembali apa itu anemia, penyebab
dan cara pencegahannya selain itu remaja bisa mengulangi cara membuat jus jambu
untuk mengantisipasi anemia.
4. Indikator Outcome:
Setelah diberikan penkes tentang anemia dan cara membuat jus jambu yang baik dan
benar diharapkan untuk remaja agar bisa menerapkan ke dalam kehidupannya sehari-
hari untuk mengantisipasi terjadinya anemia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DISUSUN OLEH :
1. LATAR BELAKANG
Dari hasil kuesioner kepada 15 orang remaja, diperoleh data 32% remaja memiliki
nilai Hb < 12gr/dl, 81,33% remaja memiliki kebiasaan yaitu mengkonsumsi sayuran yang
mentah, 36% remaja yang tidak memiliki kebiasaan minum Vit C setelah mengkonsumsi
Fe (zat besi), 58,67% remaja yang memiliki kebiasaan minum air teh setelah makan,
53,33% remaja yang tidak menyukai buah-buahan, 53,33% remaja yang tidak menyukai
sayuran hijau, 49,33% remaja yang tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein hewani, 17,33% remaja yang melakukan diet untuk menjaga tubuhnya supaya
tetap langsing, 70,67% remaja yang dikategorikan memiliki IMT < 18,5 (kategori kurus).
Berdasarkan hasil wawancara kepada 15 orang remaja, diperoleh data 9 orang suka tidur
pada malam hari yaitu di atas jam 23.00, 8 orang menginginkan badan kurus dan memiliki
persepsi diet dengan tidak makan, 14 remaja mengatakan makan 2x sehari dan tidak
sarapan pagi lebih suka jajan makanan yg mengandung pengawet, 10 remaja mengatakan
tidak suka makan sayur dan buah lebih suka makan gorengan, 9 remaja hampir setiap hari
mengatakan makan mie instas dan minum teh gelas, 8 remaja mengatakan sedang
melakukan diet supaya tubuhnya tetap langsing.
2. TUJUAN
1) Tujuan Umum
3. MATERI (Terlampir)
4. PELAKSANAAN
1) Topik
Hari : Selasa
Tanggal : 14 September 2021
Jam : 09.00- 10.00 WIB
Tempat : RW 01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur
5) Pengorganisasian
a) Leader/pemateri : Vina Nada Karanina
b) Co-Leader : Bella Adelia
c) Fasilitator : Farah Donna Maulidiane
Lusi
Rosa Amelia
Tazkiya
Raimusta Sinaga
Nurwati Rettob
D L C
S F S S F S
S F S S S
F S
S S S
F O F
Keterangan :
L : Leader
C : Co-Leader
S : Peserta
O : Observer
F : Fasilitator
D : Dosen pembimbing
7) Uraian tugas
a) Leader
Mempresentasikan materi yang akan diberikan
Mengevaluasi peserta tentang materi yang akan diberikan
Memberikan reinforcement (+)
b) Co-Leader
Pada acara pembukaan
- Mengucapkan salam
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa
- Menjelaskan topik serta tujuan penyuluhan
- Menanyakan yang suka / sering makan sayur siapa aja
- Menjelaskan kontrak waktu
- Menjelaskan sesi tanya jawab di akhir materi
- Memfokuskan peserta pada acara penyuluhan tersebut
Kegiatan inti (isi)
- Co-Leader melakukan demonstrasi tentang cara membuat jus jambu biji
- Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
- Memberikan kesempatan pada peserta atas jawaban yang diajukan
untuk menjawab
Pada acara penutup
- Menyimpulkan serta menutup diskusi
- Mengucapkan salam
c) Fasilitator
Memotivasi peserta agar tetap aktif/ berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
d) Observer
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir/ mengatur
waktu saat penyuluhan
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanaan
5. KEGIATAN PENYULUHAN
f) Mendiskusikan masalah
mengenai anemia yang terjadi f) Mendengarkan dan
pada remaja menyimak
Lembar balik,
speaker/mic, jambu
Penyajian (50 menit)
a) Mengkaji pengetahuan audiens a) Mengemukakan pendapatbiji, gula, sendok, air,
tentang apa itu anemia dan menyimak
gelas takar dan gelas
minum
t) Mendengarkan dan
u) Menjelaskan tentang cara menyimak
mengatasi anemia
u) Mendengarkan dan
v) Menjelaskan tentang modifikasi menyimak
lingkungan
v) Mendengarkan dan
w) Menjelaskan tentang pelayanan menyimak
kesehatan yang dapat digunakan
w) Mendengarkan dan
x) Co-Leader mengkaji pengetahuan menyimak
audiens/
mendemonstrasikan tentang Cara
Membuat Jus Jambu Biji x) Mengemukakan pendapat
dan menyimak terkait
penjelasan atau
demonstrasi yang di
y) Co-Leader mengajak audiens tunjukkan.
untuk mendemonstrasikan ulang
tentang Cara Membuat Jus Jambu
Biji y) Re-demonstrasi yang
dilakukan audiens tentang
z) Memberi reinforcement (+) Cara Membuat Jus Jambu
Biji
z) Mendengarkan dan
menyimak
Penutup (5 menit) Sound/mic, leaflet
a) Menjawab pertanyaan
a) Mengevaluasi audiens dan
moderator
memberi pertanyaan kepada
audiens
8.
MATERI ANEMIA
A. DEFINISI
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit dan jumlah sel
darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan (Arisman, 2014).
Menurut Nursalam (2010), anemia adalah berkurangnya kadar eritrosit (sel darah
merah) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap millimeter kubik darah dalam tubuh
manusia Hampir semua gangguan pada sistem peredaran darah disertai dengan anemia
yang ditandai dengan warna kepucatan pada tubuh, penurunan kerja fisik dan
penurunan daya tahan tubuh. Penyebab anemia bermacam-macam diantaranya adalah
anemia defisiensi zat besi (Ani, 2016).
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah yang
sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Anemia adalah suatu
kondisi di mana konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari biasanya. Kondisi ini
mencerminkan kurangnya jumlah normal eritrosit dalam sirkulasi. Akibatnya, jumlah
oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh juga berkurang. Anemia bukanlah penyakit
yang spesifik namun merupakan tanda kelainan mendasar. Tarwoto, (2010).
B. ETIOLOGI
C. KLASIFIKASI
Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam anemia adalah sebagai berikut:
a. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral
fe. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan
makanan, karena gangguan absorbsi atau terpantau banyaknya besi keluar dari
tubuh, misalnya pada pendarahan.
b. Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam folat,
jarang sekali karena defisiensi vitamin B12, anemia ini sering ditemukan pada
wanita yang jarang mengonsumsi sayuran hijau segar atau makanan dengan
protein hewani tinggi.
c. Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah
merah berlangsung lebih cepat dari pem buatannya.
d. Anemia hipoplastik dan aplastik adalah anemia yang disebabkan karena sumsum
tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru (Prawirohardjo,
2009). Pada sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi,
radiasi, leukimia dan gangguan imunologis.
Batasan yang umum digunakan oleh WHO pada tahun 1968, (Handayani, 2009).
1) Laki-laki dewasa Hb < 13 gr/dl
D. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan Gejala yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem
dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang
dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus), pica, serta
perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas
pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara
mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau
muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah
munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah). Anemia bisa
menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang.
Tanda dan gejala menurut Tjokroprawiro, (2016) :
1) Keletihan, cepat merasa lelah. Hal ini terjadi karena simpanan oksigen dalam
jaringan otot kurang sehingga metabolisme otot terganggu.
2) Sering merasa pusing dan Nyeri kepala, merupakan kompensasi dimana
kekurangan oksigen, karena daya angkut hemoglobin berkurang.
3) Kesulitan bernafas, terkadang sesak napas merupakan gejala, dimana tubuh
memerlukan lebih banyak lagi oksigen dengan cara kompensasi pernapasan lebih
dipercepat.
4) Berkurangnya nafsu makan, Kehilangan konsentrasi, dan Kesulitan untuk tidur.
5) Kulit, sklera, konjungtiva anemis (bagian putih dari mata), dan membran mukosa
ujung kuku pucat.
6) Pruritus dan ikterus (walaupun jarang, dapat timbul saat terjadi hemolisis sel darah
merah).
E. AKIBAT ANEMIA
Menurut Handayani, (2009) Apabila tidak diobati anemia dapat menyebabkan banyak
masalah kesehatan, seperti :
a. Kelelahan berat. Bila anemia cukup parah, seseorang mungkin merasa sangat lelah
sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari-hari.
b. Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan
jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna
menghasilkan energi. Tidak mengherankan jika penderita anemia menunjukkan
gejala merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Gejala anemia juga
ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak
mata.
c. Komplikasi kehamilan. Wanita hamil dengan anemia defisiensi folat mungkin
lebih cendrung mengalami komplikasi, seperti kehamilan prematur.
d. Masalah jantung. Anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau ireguler
(aritmia). Bila seseorang menderita anemia, jantung harus memompa lebih banyak
darah untuk mengimbangi kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini dapat
menyebabkan jantung membesar atau gagal jantung.
e. Kematian. Beberapa anemia turunan, seperti anemia sel sabit, bisa menyebabkan
komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat
mengakibatkan anemia akut dan berat dan bisa berakibat fatal.
F. PENCEGAHAN ANEMIA
Menurut Handayani, (2009) berikut ini adalah pencegahan Anemia :
H. MODIFIKASI LINGKUNGAN
a. Hindari aktivitas fisik yang berat
b. Menjaga sanitasi lingkungan.
c. Lakukan perubahan lingkungan rumah seoptimal mungkin.
d. Menjaga Lingkungan rumah yang bersih dan sehat.
J. DEMONSTRASI/PSIKOMOTOR
Ani, LS. 2016. Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: EGC
Arisman Dr, MB, M. Kes. 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Melitus &
Disiplidemia. Jakarta : EGC.
Handayani, W. (2009). Asuhan Keperawatn pada Klien dengan Gangguan Sistem
Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2010. Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta:
Salemba medika
Tarwoto. (2009). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Trans
Info Medika.
Tjokroprawiro, A. (2016). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University
Press
LAPORAN EVALUASI KEGIATAN PEYULUHAN
KELOMPOK USIA REMAJA
DISUSUN OLEH :
A. TAHAP PERSIAPAN
Mahasiswa sudah menyiapkan media seperti Lembar Balik, Leaflet, SAP juga sudah
selesai 100%.
B. TAHAP PELAKSANAAN
- Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 14 September 2021.
Mahasiswa menyiapkan media leaflet dan lembar balik sebagai salah satu
pendukung agar penyuluhan dapat terlaksana dengan baik.
- Acara dimulai pada pukul 11.00.
Berdasarkan perencanaan bahwa pembukaan dilakukan selama 5 menit, tetapi
pada saat penyuluhan berlangsung durasi pembukaan hanya 3 menit. Dan dalam
penyajian materi selama 50 menit tetapi pada saat pelaksanaan hanya 26 menit
40 detik. Kemudian untuk penutupan dilakukan hanya selama 3 menit.
- Jumlah audiens yang hadir 100%
- Panitia berjumlah 9 orang dan semua panitia hadir pada saat pelaksanaan
penyuluhan kesehatan
- Acara penyuluhan yang bertema “Anemia pada Remaja” dibuka oleh Moderator
(Bella Adelia, S.Kep) dan di isi oleh Pemateri yaitu Vina Nada Karanina, S.Kep.
- Panitia bekerja sesuai dengan jobdesk masing-masing.
- Jam 11.05 pemaparan materi dengan topik “Anemia pada Remaja” yang
dibawakan oleh pemateri (Vina Nada Karanina, S.Kep) kemudian di lanjutkan
dengan mendemonstrasikan ramuan jus jambu biji merah untuk mengantisipasi
anemia pada remaja, serta memberikan kesempatan remaja untuk melakukan
tanya jawab.
- Audiens berperan aktif menjawab dan bertanya
- Audiens mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
- Pemateri dapat menghidupkan suasana ketika audiens mulai bosan yaitu dengan
memberikan jargon “hai” “haloo”
- Pemateri memposisikan tubuhnya sesuai sehingga tidak mengganggu/ menutupi
audiens pada saat sedang menyimak penyuluhan kesehatan yang sedang
dilaksanakan
- Moderator tidak menyebutkan rencana tindak lanjut
C. TAHAP EVALUASI
1. Evaluasi struktur
- Materi yang ingin disampaikan harus sudah siap 1 hari sebelum pelaksanaan
penyuluhan
- Tempat yang ingin digunakan untuk penyuluhan sudah siap 1 hari sebelum
dilaksanakan penyuluhan
- Satuan Acara Pelaksanaan (SAP) sudah disiapkan 2 hari sebelum penyuluhan
- Alat dan media sudah di rencanakan dan di persiapkan sebelum acara
penyuluhan di laksanakan
- Peran dan fungsi masing-masing pengorganisasian sesuai dengan yang
direncanakan
2. Evaluasi proses
- Moderator membuka acara sesuai dengan tugas yang diberikan
- Peserta aktif dalam diskusi dan memperhatikan materi dengan baik
3. Evaluasi hasil
E. FAKTOR PENGHAMBAT
Kendala yang dialami pada saat pelaksanaan penyuluhan kesehatan pada remaja
adalah Lembar Balik yang digunakan kurang besar untuk target penyuluhan remaja di
komunitas.