Keterangan Tempat
1 Nama Puskesmas
Status Akreditasi
2 Alamat
Keterangan Informan
Keterangan Pewawancara
12 Nama
Keterangan Tempat
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……..………………………………….……….……….……….……….…………..
Keterangan Informan
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……..………………………………….……….……….……….……….…………..
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……..………………………………….……….……….……….……….…………..
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……..………………………………….……….……….……….……….…………..
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……..………………………………….……….……….……….……….…………..
Keterangan Pewawancara
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……………………………………….……….……….……….……….……….……
……..………………………………….……….……….……….……….…………..
Bab I. Penyelenggaraan Pelaya
Puskesmas :
Status Akreditasi
Kab./Kota :
Tanggal :
Peneliti :
I.No.1.1.4 Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun berdasarkan Rencana Lima
4 1
No. 1 Tahunan Puskesmas, melalui analisis kebutuhan masyarakat.
I.No.1.1.4 Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara lintas program dan lintas
5 1
No.3 sektoral.
I.No.1.1.5 Ada indikator yang digunakan untuk monitoring dan menilai proses
8 1
No.2 pelaksanaan dan pencapaian hasil pelayanan.
I.No.1.2.3
11 3 Puskesmas mudah dijangkau oleh pengguna pelayanan
No. 1
I.No.1.2.3
13 6 Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang ditentukan.
No. 3
I.No.1.2.5
17 5 Pelaksana kegiatan mendapat dukungan dari pimpinan Puskesmas
No. 11
Ada mekanisme yang jelas untuk menerima keluhan dan umpan balik dari
I.No.1.2.6
18 6 pengguna pelayanan, maupun pihak terkait tentang pelayanan dan
No. 1
penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Hasil analisis data kinerja dibandingkan dengan acuan standar atau jika
I.No.1.3.2
22 4 dimungkinkan dilakukan juga kaji banding (benchmarking)dengan
No. 2
Puskesmas lain
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
Penjelasan
SOP tentang kajian dan tindak lanjut thd masalah-masalah spesifik dalam
penyelenggaraan program dan pelayanan di Puskesmas.
Adanya SOP untuk menerima keluhan dan umpan balik dari masyarakat,
pengguna pelayanan, media komunikasi yang disediakan untuk
menyampaikan umpan balik
Ada Hasil penilaian kinerja dan distribusi hasil penilaian kinerja pada
pihak-pihak terkait
Bukti pelaksanaan monitoring dan penilaian kinerja, hasil dan tindak lanjutnya
II.No.2.1.1 No.
1 1 Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku
4
II.No.2.1.2 No.
2 1 Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang permanen.
1
II.No.2.1.2 No. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit
3 1
2 kerja yang lain.
II.No.2.1.3
5 1 Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan kenyamanan.
No.2
II.No.2.1.4 No.
6 6 Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan
1
II.No.2.1.5 No. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis pelayanan
8 6
1 yang disediakan
II.No.2.1.5 No. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan izin memiliki
10 6
7 izin yang berlaku
No Asal Bab MB Pertanyaan
II.No.2.2.1 No.
11 5 Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan
1
II.No.2.3.4 No. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap pengelola dan
22 4
6 pelaksana pelayanan
Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai Puskesmas yang
II. No.2.3.6
24 1 menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelayanan,
No. 1
Upaya/Kegiatan Puskesmas
II.No.2.3.6 No. Ada mekanisme untuk mengkomunikasikan tata nilai dan tujuan
25 6
2 Puskesmas kepada pelaksana pelayanan, dan masyarakat
II.No.2.3.12
36 6 Ada prosedur komunikasi internal.
No. 2
II.No.2.3.15
42 4 Ada hasil audit/penilaian kinerja keuangan.
No. 6
II.No.2.3.16
43 5 Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan
No. 1
II.No.2.3.16
44 5 Ada uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan.
No. 2
II.No.2.3.17
47 6 Tersedia prosedur analisis data untuk diproses menjadi informasi.
No. 3
II.No.2.6.1 No.
53 5 Ditetapkan Penanggung jawab barang inventaris Puskesmas.
1
II.No.2.6.1 No. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana dan peralatan yang
55 6
5 memenuhi persyaratan.
Penjelasan
Cukup jelas
Adanya Pemenuhan kebutuhan sesuai pada Pokok Pikiran: sumber air bersih,
instalasi sanitasi, dsb. Terdapat di hal 9 pasal 13.
Adanya Ketersediaan peralatan medis dan non medis didukung oleh daftar
inventaris peralatan medis dan non medis (ada daftar peralatan medis dan
non medis)
Monitoring pemeliharaan peralatan. Agar pelayanan diberikan dengan aman
dan bermutu, maka peralatan medis dan non medis tersebut dipelihara dan
berfungsi dengan baik, dan dikalibrasi untuk alat-alat ukur yang digunakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku (K3)
Agar Puskesmas dikelola dengan baik, efektif dan efisien, maka harus
dipimpin oleh tenaga kesehatan yang kompeten untuk mengelola fasilitas
tersebut. Hal 18 pasal 33
Agar Puskesmas dikelola dengan baik, efektif dan efisien, maka harus
dipimpin oleh tenaga kesehatan yang kompeten untuk mengelola fasilitas
tersebut.
Terdapat SK persyaratan kompetensi tenaga kesehatan medis yang bekerja di
Puskesmas.Contoh: dokter harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR),
dan atau Surat Ijin Praktik (SIP) sesuai ketentuan perundang-undangan.
Agar Puskesmas dapat memberikan pelayanan yang optimal dan aman bagi
pasien dan masyarakat yang dilayani perlu dilakukan analisis kebutuhan
tenaga dan diupayakan untuk memenuhi ketersedian tenaga baik jenis dan
jumlah dan memenuhi persyaratan kompetensi.
Kinerja Puskesmas hanya dapat dicapai secara optimal jika dilakukan oleh
SDM yang kompeten baik pengelola, Penanggung jawab program maupun
pelaksana kegiatan. Pola Ketenagaan Puskesmas perlu disusun berdasarkan
kebutuhan dan/atau beban kerja.
Kinerja Puskesmas hanya dapat dicapai secara optimal jika dilakukan oleh
SDM yang kompeten baik pengelola, Penanggung jawab program maupun
pelaksana kegiatan. Pola ketenagaan Puskesmas perlu disusun berdasarkan
kebutuhan dan/atau beban kerja.
Kinerja Puskesmas hanya dapat dicapai secara optimal jika dilakukan oleh
SDM yang kompeten baik pengelola, Penanggung jawab program maupun
pelaksana kegiatan. Pola Ketenagaan Puskesmas perlu disusun berdasarkan
kebutuhan dan/atau beban kerja.
Penjelasan
K3, karena dalam orientasi sudah diberikan pembekalan tentang materi K3.
Kerangka acuan program orientasi, bukti pelaksanaan kegiatan orientasi.
Setiap karyawan memahami visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan diterapkan
dalam kegiatan penyelenggaraan Puskesmas.
Adanya SOP tentang Komunikasi visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas
Terdapat proses audit kinerja pengelola keuangan dan hasil audit kinerja.
SK Kepala Puskesmas tenatang data dan informasi apa saja yang harus ada
di Puskesmas (lihat pada pokok pikiran). SK pengelola informasi dengan
uraian tugas dan tanggung jawab.
Ada evaluasi dan tindak lanjut pengelolaann data dan informasi.Data dan
informasi tersebut meliputi minimal: data wilayah kerja yang menjadi tanggung
jawab, demografi, budaya dan kebiasaan masyarakat (germas), pola penyakit
terbanyak, surveilans epidemiologi, evaluasi dan pencapaian kinerja
pelayanan, evaluasi dan pencapaian kinerja, data dan informasi lain yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kementerian Kesehatan. (Sesuai kebutuhan).
III.No.3.1.1 No.
1 1
1
III.No.3.1.1 No. Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab Penanggung jawab
2 5
2 manajemen mutu.
Kebijakan mutu dan tata nilai disusun bersama dan dituangkan dalam
III.No.3.1.1à
3 2 pedoman (manual) mutu/Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja sesuai
No. 4
dengan visi, misi dan tujuan Puskesmas.
III.No.3.1.2à
5 2 Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas.
No.1
III.No.3.1.3 No. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait untuk meningkatkan
7 6
3 mutu dan kinerja Puskesmas ditindaklanjuti.
III.No.3.1.4 No. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk meningkatkan
8 4
1 kinerja Puskesmas.
Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya perbaikan mutu
III.No.3.1.4 No.
9 4 dan kinerja dalam upaya mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator
2
mutu dan kinerja yang ditetapkan.
No Asal Bab MB Pertanyaan
Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Pimpinan
III.No.3.1.4 Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen mutu dan Penanggung jawab
10 4
No. 3 Upaya Puskesmas untuk mengambil keputusan dalam strategi perbaikan
program dan kegiatan Puskesmas.
III.No.3.1.5 No. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari pengguna tentang
12 3
1 kinerja Puskesmas.
III. No.3.1.6à Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang dikumpulkan secara
13 1
No.1 periodik untuk menilai peningkatan kinerja pelayanan.
III.No.3.1.6 No. Hasil pelayanan/program dan kegiatan yang tidak sesuai ditindaklanjuti
14 6
5 dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, dan tindakan preventif.
BAB III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Penjelasan
SOP audit internal. Pembentukan tim audit internal. Pelatihan tim audit
internal. Program kerja audit internal.
Penjelasan
Ada bukti melakukan rujukan ke Dinas Kesehatan atau pihak lain yang
berkompeten jika Puskesmas tidak dapat menyelesaikan masalah hasil
rekomendasi audit internal. (Jika tidak ada masalah yang perlu dirujuk
ke pihak yang lebih kompeten, maka untuk EP ini dapat diberlakukan
TDD)
Cukup jelas
SOP audit internal. Pembentukan tim audit internal. Pelatihan tim audit
internal. Program kerja audit internal. Bukti pelaksanaan audit internal
secara periodik
Nilai: 0/
Hasil Telusur
5/ 10
Ada bukti melakukan rujukan ke Dinas Kesehatan atau pihak lain yang
berkompeten jika Puskesmas tidak dapat menyelesaikan masalah hasil
rekomendasi audit internal. (Jika tidak ada masalah yang perlu dirujuk
ke pihak yang lebih kompeten, maka untuk EP ini dapat diberlakukan
NA (not applicable)
IV.No.4.2.1 No.
8 5
2
IV.No.4.2.2 No.
9 4
5
IV.No.4.2.6 No.
19 2
5
No Asal Bab MB Pertanyaan
IV.No.4.3.1 No.
20 1
1
IV.No.4.3.1 No.
21 4
2
Nilai:
Penjelasan Hasil Telusur
0/ 5/ 10
Komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor, yaitu pada Bukti pelaksanaan sosialisasi
masyarakat, kelompok masyarakat (terkait kegiatan germas dan kegiatan kepada masyarakat,
PIS-PK) maupun individu. Sasaran tanya: Ka Pusk, PJ UKM, kelompok masyarakat, dan sasaran
pelaksana kelompok masyarakat, sasaran kegiatan. (konfirmasi saat FGD LinSek)
Terdapat proses penyusunan kerangka acuan agar dapat memperoleh Kerangka acuan untuk memperoleh
umpan balik (asupan) pelaksanaan program kegiatan UKM dengan umpan balik (asupan) pelaksanaan
pembuktian berupa: notulensi rapat, absen peserta rapat dan surat program kegiatan UKM.
undangan pertemuan. Sasaran tanya: Ka Pusk, PJ UKM.
Ada SOP pembahasan umpan balik, dokumentasi pelaksanaan SOP pembahasan umpan balik,
pembahasan, hasil pembahasan, tindak lanjut pembahasan dari dokumentasi pelaksanaan
masyarakat maupun sasaran (germas atau PIS-PK) oleh Kepala pembahasan, hasil pembahasan,
Puskesmas, PJ UKM, pelaksana, Lintas program dan jika diperlukan tindak lanjut pembahasan.
dengan lintas terkait. (konfirmasi saat FGD LinSek)
Pemanfaatan hasil pembahasan umpan balik untuk perbaikan rencana Bukti perbaikan rencana pelaksanaan
dan/atau pelaksanaan program kegiatan UKM. Sasaran tanya: PJ UKM program kegiatan UKM.
Pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut inovasi. Sasaran: ka pusk, PJ Rencana perbaikan inovatif, evaluasi,
UKM, lintas program, lintas sektor. dan tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi.(konfirmasi saat FGD
LinSek)
Sosialisasi kegiatan inovatif. Sasaran: lintas program, lintas sektor, Bukti pelaksanaan sosialisasi.
dinkes kab/kota. (konfirmasi saat FGD LinSek)
Nilai:
Penjelasan Hasil Telusur
0/ 5/ 10
Kepala Puskesmas memastikan kegiatan UKM dilakukan oleh petugas Data kepegawaian pelaksana UKM
pelaksana yang kompeten sehingga proses pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat. Sasaran tanya: Ka
Pusk, PJ UKM.
Masyarakat, kelompok masyarakat, individu sasaran, lintas program, Rencana tindak lanjut, dan Tindak
dan lintas sektor terkait juga perlu mendapatkan informasi tentang lanjut hasil evaluasi. (konfirmasi saat
kegiatan UKM Puskesmas, tujuan, pentahapan, dan jadwal kegiatan, FGD LinSek)
sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian
tujuan UKM Puskesmas. Informasi tsb perlu disampaikan, lallu
dievaluasi apakah informasi yang disampaikan cukup jelas, dilanjutkan
dengan tindak lanjut terhadap evaluasi tsb. Sasaran tanya: Ka Pusk,
PJ UKM, masyarakat, lintas program, lintas sektor.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas tergantung pada Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM
peran aktif masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi Puskesmas.
sasaran. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan pelaksana
kegiatan mengupayakan kemudahan bagi sasaran untuk mengakses
informasi tentang kegiatan, maupun untuk berperan aktif dalam
pelaksanaan kegiatan, khususnya kegiatan germas, PIS-PK dan
UKS.Sasaran tanya: PJ UKM, pelaksana UKM, sasaran program.
Metode dan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan, cara untuk Rencana kegiatan program, hasil
mengetahui bahwa metode dan teknologi yang digunakan sesuai evaluasi tentang metode dan
dengan kebutuhan masyarakat (terkait germas). Sasaran tanya: teknologi dalam pelaksanaan
pelaksana UKM, sasaran program. (tanya: apakah mksdnya metode program, dan tindak lanjutnya.
teknologi komunikasi? Via wa? atau kader ke rmh2? atau tempel
pengumuman? )
Evaluasi terhadap akses. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Hasil evaluasi terhadap akses. Bisa
pelaksana kegiatan melakukan evaluasi apakah upaya kemudahan juga --> Kroscek ke sasaran kegiatan
bagi sasaran (germas, PIS-PK) untuk mengakses informasi tentang UKM, masyarakat--> apakah pernah
kegiatan, maupun untuk berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan, ditanya oleh pelaksana UKM ttg
dan memberikan umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan sudah kejelasan informasi yang sudah
terlaksana baik menurut sasaran. diberikan.
Informasi jika terjadi perubahan waktu dan tempat pelaksanaan Bukti dilakukannya komunikasi
kegiatan. Masyarakat dan sasaran khususnya terkait kegiatan tentang penyampaian informasi waktu
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Program Indonesia dan tempat pelaksanaan kegiatan
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Upaya termasuk jika terjadi perubahan waktu
Kesehatan Sekolah (UKS). Sasaran tanya: pelaksana UKM, sasaran atau tempat. (konfirmasi saat FGD
UKM, toma. LinSek)
Nilai:
Penjelasan Hasil Telusur
0/ 5/ 10
Ada pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap ketepatan waktu, Bukti pelaksanaan monitoring dan
sasaran, dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM (germas). Sasaran evaluasi terhadap ketepatan waktu,
tanya: PJ UKM, pelaksana UKM. sasaran, dan tempat pelaksanaan
kegiatan UKM.
Dilakukan identifikasi masalah dan hambatan pelaksanaan kegiatan Hasil identifikasi masalah dan
UKM oleh Kepala Puskesmas, PJ dan pelaksana UKM Puskesmas, hambatan pelaksanaan kegiatan
khususnya terkait program prioritas germas, PIS-PK dan UKS. UKM.
Sasaran tanya: Kepala Puskesmas, PJ UKM, pelaksana UKM.
Dilakukan pelaksanaan analisis masalah dan hambatan, rencana Bukti pelaksanaan analisis masalah
tindak lanjut oleh Kepala Puskesmas, PJ dan pelaksana UKM dan hambatan, rencana tindak
Puskesmas, khususnya terkait program prioritas germas, PIS-PK lanjut.
dan UKS. Sasaran tanya: Kepala Puskesmas, PJ UKM, pelaksana
UKM.
Dibuat rencana tindak lanjut terhadap hasil analisis masalah dan Hasil rencana tindak lanjutnya.
hambatan oleh PJ UKM dan pelaksana UKM..
PJ UKM dan pelaksana menerima keluhan dari metode/media yang Bukti analisis keluhan dari
sudah ditetapkan lalu melakukan analisis terhadap keluhan yang masyarakat atau sasaran kegiatan
diterima. UKM.
Setelah menganalisis keluhan dari masyarakat, Kepala Puskesmas, PJ Bukti penyampaian informasi tentang
UKM, dan pelaksana melakukan tindak lanjut terhadap keluhan tsb. umpan balik dan tindak lanjut
Setelah itu, diberikan umpan balik atau masyarakat sasaran kegiatan terhadap keluhan masyarakat atau
UKM diberi informasi tentang tindak lanjut yang sudah dilakukan. sasaran (terkait kegiatan germas dan
Sasaran tanya: Kepala Puskesmas, PJ UKM, pelaksana UKM. PIS-PK). Bisa juga --> Kroscek ke
sasaran kegiatan UKM, masyarakat--
> apakah pernah disampaikan
tentang tindak lanjut yang sudah
dilakukan terhadap keluhan yang
disampaikan oleh masyarakat.
Nilai:
Penjelasan Hasil Telusur
0/ 5/ 10
Ada SK Kepala Puskesmas tentang indikator dan target pencapaian SK Kepala Puskesmas tentang
kinerja UKM. Misalnya: tersedia SK indikator PIS-PK, SK indikator indikator dan target pencapaian
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas kinerja UKM.
Pengumpulan data berdasarkan indikator dan target pencapaian Hasil pengumpulan data berdasarkan
kegiatan UKM yang telah ditetapkan. Indikator dan target yang harus indikator yang ditetapkan.
dicapai ditetapkan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
Kabupaten/Kota, Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan,
Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
masing- masing UKM Puskesmas. Sasaran tanya: PJ UKM dan
pelaksana.
Ada hasil analisis pencapaian indikator pencapaian kegiatan UKM. Hasil analisis pencapaian indikator
Indikator dan target yang harus dicapai ditetapkan berdasarkan pencapaian kegiatan UKM.
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, Kebijakan/Pedoman dari
Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan Provinsi, dan atau
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk masing- masing UKM
Puskesmas. Pembuktian berupa hasil analisis.
Tindak lanjut terhadap hasil analisis pencapaian indikator. Data terkait Bukti pelaksanaan tindak lanjut.
pencapaian indikator/target kegiatan UKM yang telah dikumpulkan
sebelumnya, dianalisis, lalu dilakukan tindak lanjut. Sasaran tanya: Ka
pusk, PJ UKM, pelaksana UKM.
BAB V. Kepemimpinan dan Man
Puskesmas :
Status Akreditasi
Kab./Kota :
Tanggal :
Peneliti :
V.No.5.1.3 Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut dikomunikasikan kepada pelaksana,
7 1
No. 2 sasaran, lintas program dan lintas sektor terkait.
V.No.5.1.4 Pembinaan dilakukan secara periodik sesuai dengan jadwal yang disepakati dan
9 5
No. 3 pada waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
No Asal Bab MB Pertanyaan
V.No.5.1.4 Ada kejelasan peran lintas program dan lintas sektor terkait yang disepakati
10 3
No. 6 bersama dan sesuai pedoman penyelenggaraan UKM Puskesmas.
V.No.5.1.5
12 4 Penanggung jawab UKM Puskesmas dan pelaksana melakukan analisis risiko.
No. 2
Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan akibat risiko dalam pelaksanaan
V.No.5.1.5
15 6 kegiatan, dilakukan minimalisasi akibat risiko, dan kejadian tersebut dilaporkan
No. 6
oleh Kepala Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
V.No.5.1.6 Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas yang bersumber dari
18 3
No. 5 swadaya masyarakat serta kontribusi swasta.
V.No.5.2.1 Ada kejelasan sumber pembiayaan baik pada RUK maupun RPK yang
19 6
No. 3 bersumber dari APBN, APBD, swasta, dan swadaya masyarakat.
No Asal Bab MB Pertanyaan
V.No.5.2.2
20 4 Kajian kebutuhan masyarakat (community health analysis) dilakukan.
No. 1
V.No.5.3.1
26 5 Dokumen uraian tugas didistribusikan kepada pengemban tugas.
No. 6
V. No.5.3.3 Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh Kepala Puskesmas berdasarkan usulan
30 1
No.4 dari Penanggung jawab UKM Puskesmas sesuai hasil kajian.
V. No.5.5.3
37 1 Kepala Puskesmas menetapkan prosedur evaluasi kinerja.
No.2
V.No.5.5.3 Penanggung jawab UKM Puskesmas melaksanakan evaluasi kinerja secara
38 5
No. 4 periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
V.No.5.6.3
39 6 Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti, didokumentasikan, dan dilaporkan.
No. 3
V. No.5.7.1 Kepala Puskesmas menetapkan hak dan kewajiban sasaran sesuai dengan
40 1
No.1 kerangka acuan.
Penjelasan
Ada SK penetapan beserta uraian tugas Penanggung jawab UKM sesuai dengan persyaratan kompetensi
oleh Kepala Puskesmas. (mirip dengan pertanyaan no.15)
Ada hasil analisis kompetensi Penanggung jawab UKM Puskesmas untuk mengelola UKM Puskesmas,
agar upaya tersebut dikelola dan dilaksanakan tepat tujuan, tepat sasaran, dan tepat waktu. Penanggung
jawab harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan pedoman yang menjadi acuan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas. Contoh: Ada tabel analisis kompetensi PJ UKM, minimal
D3 kesehatan, pengalaman mengelola UKM 2 tahun, komunikasi baik.
Upaya peningkatan kompetensi dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan atau pendidikan yang
dipersyaratkan sebagai Penanggung jawab. Ada rencana peningkatan kompetensi. Pembuktian ada
pertemuan dengan notulensi tentang rencana kegiatan peningkatan kompetensi.
Terdapat kerangka acuan kegiatan program “orientasi” bagi PJ maupun pelaksana baru yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas. (mirip dengan pertanyaan no.16)
Kegiatan orientasi diperlukan bagi Penanggung jawab dan pelaksana yang baru ditugaskan agar dapat
memahami apa yang menjadi tanggung jawab mereka, keterkaitan dengan UKM Puskesmas yang lain,
maupun keterkaitan dengan keseluruhan tugas pokok dan fungsi Puskesmas. Pembuktian adanya hasil
evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi (nilai kualitas hasil evaluasi).
Tujuan dan tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan dikomunikasikan kepada lintas program dan
lintas sektor terkait agar mereka dapat optimal berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan. Pihak terkait
adalah sektor-sektor terkait yang ikut berperan dalam penyelenggaraan UKM Puskesmas. Ada bukti
pelaksanaan komunikasi tujuan, sasaran dan tata nilai kepada pelaksana, sasaran, lintas program, dan
lintas sektor.
Komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor diperlukan untuk keberhasilan pencapaian
kinerja antara lain melalui forum mini lokakarya, pertemuan koordinasi di kecamatan, maupun forum yang
lain.
Penanggung jawab UKM Puskesmas mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan dukungan bagi
pelaksana dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Arahan dapat dilakukan dalam bentuk
pembinaan, pendampingan, pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan.
Penjelasan
Evaluasi dan tindak lanjut komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor.Komunikasi dan
koordinasi lintas program dan lintas sektor diperlukan untuk keberhasilan pencapaian kinerja antara lain
melalui forum mini lokakarya, pertemuan koordinasi di kecamatan, maupun forum yang lain.
Analisis risiko
Proses evaluasi terhadap upaya pencegahan dan minimalisasi risiko.Yang termasuk risiko terhadap
lingkungan adalah: gangguan terhadap kondisi fisik, seperti kebisingan, suhu, kelembaban, pencahayaan,
cuaca, bahan beracun/berbahaya, limbah medis, sampah infeksius (K3)
Adanya Bukti pelaporan dan tindak lanjut terhadap kejadian yang tidak diharapkan (KTD)
Ada SK Kepala Puskesmas tentang kewajiban penanggung jawab dan pelaksana UKM Puskesmas untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat dan sasaran dalam survei mawas diri. Khususnya peran serta
masyarakat dan sasaran dalam menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Pelaksanaan komunikasi dengan masyarakat dan sasaran UKM Puskesmas.(terkait kegiatan germas
dan PIS-PK)
Cukup jelas
Cukup jelas
Penjelasan
Pelaksanaan kajian kebutuhan masyarakat (germas atau PIS-PK). Agar UKM Puskesmas diterima oleh
masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran, maka rencana pelaksanaan kegiatan perlu
memperhatikan hasil-hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat dan/atau sasaran.
Cukup jelas
Tindak lanjut hasil monitoring disesuaikan dalam perencanaan kegiatan untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat (germas atau PIS-PK) atau sasaran (UKS)
Agar Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik dalam mencapai tujuan, perlu disusun uraian tugas yang jelas yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
Pembuktian adanya hasil monitoring pelaksanaan tugas PJ UKM Puskesmas apakah sesuai dengan
uraian tugasnya.
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan/atau sasaran program (germas,
PIS-PK dan UKS, serta perubahan regulasi, uraian tugas Penanggung jawab dan Pelaksana perlu dikaji
ulang secara periodik. Ada ketetapan hasil revisi uraian tugas.
Adanya SOP Pengendalian dokumen eksternal dan pelaksanaan pengendalian dokumen eskternal.
Ada SK dan SOP monitoring, jadwal dan pelaksanaan monitoring kesesuaian pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas terhadap peraturan, pedoman, kerangka acuan, rencana kegiatan, dan
prosedur pelaksanaan kegiatan.
Agar sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dicapai dengan optimal, maka pengelola dan pelaksana
perlu mematuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan. Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku perlu
dimonitor dan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan.
Ada SOP atau prosedur evaluasi kinerja agar sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara
optimal, maka kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas perlu melakukan evaluasi
kinerja
Ketentuan yang berupa kebijakan dan prosedur penilaian kinerja perlu ditetapkan untuk memperlancar
kegiatan penilaian kinerja tiap-tiap UKM Puskesmas
Terdapat SK hak dan kewajiban sasaran sehingga terwujud proses pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan tujuan Puskesmas (referensi Kemkes hak dan kewajiban sasaran UKM belum tersedia)
Terdapat peraturan, tata nilai, budaya dalam pelaksanaan UKM Puskesmas yang ditentukan oleh Kepala
Puskesmas dan disepakati oleh PJ dan pelaksana UKM (sama dengan pertanyaan no.1)
Nilai: 0/
Hasil Telusur
5/ 10
VI. No.6.1.1
2 1
No. 2
Peningkatan mutu dan kinerja memerlukan peran serta aktif baik Kepala Puskemas, 1. Bukti-bukti proses pertemuan,
Penanggung jawab UKM Puskesmas, Pelaksana dan pihak-pihak terkait, sehingga penggalangan komitmen
perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu dapat terwujud dan memberikan kepuasan 2. Bukti-bukti
pada sasaran. upaya peningkatan kinerja
melalui diterapkannya PDCA
dalam kegiatan UKM
Ada SK Kepala Puskesmas tentang peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan SK tentang peningkatan kinerja
pelaksanaan UKM Puskesmas. Pembuktian adanya inovasi program kegiatan UKM dalam pengelolaan dan
(melalui proses PDSA/PDCA) atas masukan pelaksana, lintas program, lintas sektor. pelaksanaan UKM Puskesmas
Peningkatan mutu dan kinerja memerlukan peran serta aktif baik Kepala Puskemas, 1. Rekaman kegiatan
Penanggung jawab UKM Puskesmas, Pelaksana dan pihak-pihak terkait, sehingga pertemuan penyusunan rencana
perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu dapat terwujud dan memberikan kepuasan program mutu puskesmas dan
pada sasaran. keselamatan pasien
Upaya perbaikan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai target dari indikator-indikator 1. Bukti pertemuan pembahasan
yang ditetapkan. Hasil penilaian kinerja disampaikan kepada Kepala Puskesmas dan kinerja dan upaya perbaikan
Penanggung jawab Manajemen Mutu
Dalam menyusun dan menetapkan indikator digunakan acuan yang jelas, yaitu: Standar 1. SK Kepala Puskesmas
Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan, tentang indikator yang
Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi, Kebijakan/Pedoman dari Dinas digunakan untuk penilaian
Kesehatan Kabupaten/Kota. kinerja UKM
2. Acuan yang digunakan,
meliputi SPM dan kebijakan
Dinkes Kab/Kota
Keterlibatan dalam pelaksanaan perbaikan kinerja. 1. Bukti/dokumen keterlibatan
dalam pelaksanaan perbaikan
kinerja antara tokoh masyarakat
dan LSM; konfirmasi FGD
LinSek
Penjelasan Hasil Telusur
Dokumentasi kegiatan perbaikan kinerja. Seluruh rangkaian kegiatan perbaikan kinerja Dokumentasi hasil perbaikan
mulai dari monitoring dan penilaian kinerja, analisis kinerja, penyusunan rencana kinerja sesuai dengan prosedur
perbaikan, pelaksanaan perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan kinerja perlu yang ada di pukesmas
didokumentasikan untuk menunjukkan kesinambungan proses perbaikan kinerja dan
merupakan sarana pembelajaran bagi Penanggung jawab, pelaksana, lintas program dan
lintas sektor terkait.
VII.No.7.1.1
1 6 Tersedia prosedur pendaftaran.
No. 1
VII.No.7.1.1
2 6 Tersedia bagan alur pendaftaran.
No. 2
VII.No.7.1.1
3 6 Terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan puas terhadap proses pendaftaran.
No. 5
VII.No.7.1.1
4 4 Terdapat tindak lanjut jika pelanggan tidak puas
No. 6
VII.No.7.1.1
5 3 Keselamatan pelanggan terjamin di tempat pendaftaran.
No. 7
VII.No.7.1.3 Hak dan kewajiban pasien/keluarga diperhatikan oleh petugas selama proses
9 5
No. 2 pendaftaran
VII.No.7.1.3
10 5 Terdapat kriteria petugas yang bertugas di ruang pendaftaran
No. 5
VII.No.7.1.3 Petugas tersebut bekerja dengan efisien, ramah, dan responsif terhadap
11 5
No. 6 kebutuhan pelanggan
VII.No.7.1.3 Terdapat mekanisme koordinasi petugas di ruang pendaftaran dengan unit lain/
12 6
No. 7 unit terkait agar pasien/ keluarga pasien memperoleh pelayanan
VII.No.7.2.2 Dilakukan koordinasi dengan petugas kesehatan yang lain untuk menjamin
15 5
No. 3 perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat waktu
Pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
VII.No.7.2.3
16 6 Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan yang mempunyai kemampuan lebih
No. 4
tinggi
VII.No.7.3.1
17 5 Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional dan kompeten
No. 1
VII.No.7.6.2 Kasus-kasus gawat darurat dan/atau berisiko tinggi yang biasa terjadi
19 2
No.1 diidentifikasi
VII.No.7.4.2 Rencana layanan disusun untuk setiap pasien dengan kejelasan tujuan yang
21 2
No. 2 ingin dicapai
VII.No.7.4.3
22 2 Rencana layanan tersebut disusun dengan tahapan waktu yang jelas
No. 2
VII.No.7.4.3
24 2 Rencana layanan yang disusun juga memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
No. 7
VII.No.7.9.1 Sebelum makanan diberikan pada pasien, makanan telah dipesan dan dicatat
25 2
No. 2 untuk semua pasien rawat inap.
VII.No.7.5.4
34 5 Kompetensi staf yang melakukan monitor sesuai dengan kondisi pasien.
No. 2
VII.No.7.3.1 Tersedia tim kesehatan antar profesi yang profesional untuk melakukan kajian
36 5
No. 2 jika diperlukan penanganan secara tim
VII.No.7.3.1 Petugas yang diberi kewenangan telah mengikuti pelatihan yang memadai,
37 5
No. 4 apabila tidak tersedia tenaga kesehatan profesional yang memenuhi persyaratan
VII.No.7.3.2 Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan yang memadai untuk melakukan
38 6
No. 1 pengkajian awal pasien secara paripurna
VII.No.7.3.2
39 6 Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di tempat pelayanan
No. 2
VII.No.7.3.2 Peralatan dan sarana pelayanan yang digunakan menjamin keamanan pasien
40 6
No. 3 dan petugas
VII.No.7.4.1 Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas untuk menyusun rencana layanan
41 6
No. 1 medis dan rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara tim.
VII.No.7.4.3 Layanan dilakukan secara paripurna untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh
42 6
No. 1 tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien
VII.No.7.4.4
43 6 Pelaksanaan informed consent didokumentasikan.
No. 2
VII.No.7.5.1
44 6 Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta jejaring fasilitas rujukan
No. 1
VII.No.7.5.2 Dilakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain untuk menjamin
45 6
No. 3 kelangsungan asuhan
VII.No.7.5.3 Informasi klinis pasien atau resume klinis pasien dikirim ke fasilitas kesehatan
46 6
No. 1 penerima rujukan bersama pasien.
No Asal Bab MB Pertanyaan
VII.No.7.5.4 Selama proses rujukan secara langsung semua pasien selalu dimonitor oleh staf
47 6
No. 1 yang kompeten.
VII.No.7.6.1
48 6 Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan klinis
No. 1
VII.No.7.6.3
51 6 Obat/cairan intravena diberikan sesuai kebijakan dan prosedur
No. 2
VII.No.7.6.4 Pemantauan dan penilaian terhadap layanan klinis dilakukan secara kuantitatif
52 6
No. 2 maupun kualitatif
VII.No.7.6.6
54 6 Tersedia kebijakan dan prosedur untuk menjamin kesinambungan pelayanan
No. 2
VII.No.7.6.6 Layanan klinis dan pelayanan penunjang yang dibutuhkan dipadukan dengan
55 6
No. 3 baik, sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu.
VII.No.7.7.1
56 6 Tersedia pelayanan anestesi lokal dan sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
No. 1
VII.No.7.7.1 Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi lokal dan sedasi ditulis dalam rekam
57 6
No. 5 medis pasien
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor menjelaskan
VII.No.7.7.2
58 6 risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan alternatif kepada pasien/keluarga
No. 3
pasien
VII.No.7.7.2
59 6 Laporan/catatan operasi dituliskan dalam rekam medis
No. 6
VII.No.7.9.1
62 6 Pemesanan makanan didasarkan atas status gizi dan kebutuhan pasien
No. 3
VII.No.7.9.1 Diberikan edukasi pada keluarga tentang pembatasan diit pasien, bila keluarga
63 6
No. 5 ikut menyediakan makanan bagi pasien.
VII.No.7.9.2 Makanan disiapkan dengan cara yang baku mengurangi risiko kontaminasi dan
64 6
No. 1 pembusukan
VII.No.7.9.2 Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan dan/atau
65 6
No. 3 kebutuhan khusus
VII.No.7.10.1
66 6 Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak lanjut pasien
No. 1
VII.No.7.10.1 Tersedia kriteria yang digunakan untuk menetapkan saat pemulangan dan/tindak
67 6
No. 3 lanjut pasien
Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik pada pasien yang dirujuk kembali
VII.No.7.10.1
68 6 sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan rekomendasi dari sarana kesehatan
No. 4
rujukan yang merujuk balik.
VII.No.7.10.1 Tersedia prosedur dan alternatif penanganan bagi pasien yang memerlukan
69 6
No. 5 tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan
Penjelasan
Cukup jelas
Adanya Pelaksanaan survei pelanggan atau mekanisme lain (misalnya kotak saran,
sms, dsb) untuk mengetahui kepuasan pelanggan, hasil survei pelanggan
Hak dan kewajiban pasien perlu dipahami baik oleh pasien maupun oleh petugas
yang memberikan pelayanan, misalnya pasien mendapatkan informasi tentang hak
dan kewajiban pasien sejak proses pendaftaran.
Hak pasien dan keluarga merupakan salah satu elemen dasar dari proses
pelayanan di Puskesmas, yang melibatkan petugas, Puskesmas, pasien dan
keluarga. Oleh karena itu, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan dan
dilaksanakan untuk menjamin bahwa petugas Puskesmas yang terkait dalam
pelayanan pasien memberi respons terhadap hak pasien dan keluarga, ketika
mereka melayani pasien. Hak pasien tersebut perlu dipahami baik oleh pasien
maupun oleh petugas yang memberikan pelayanan, oleh karena itu pasien perlu
mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien sejak proses pendaftaran.
Hak pasien dan keluarga merupakan salah satu elemen dasar dari proses
pelayanan di Puskesmas, yang melibatkan petugas, Puskesmas, pasien dan
keluarga. Oleh karena itu, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan dan
dilaksanakan untuk menjamin bahwa petugas Puskesmas yang terkait dalam
pelayanan pasien memberi respons terhadap hak pasien dan keluarga, ketika
mereka melayani pasien. Hak pasien tersebut perlu dipahami baik oleh pasien
maupun oleh petugas yang memberikan pelayanan, oleh karena itu pasien perlu
mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien sejak proses pendaftaran.
Adanya Agar kajian kebutuhan pasien konsisten, perlu ditetapkan kebijakan Kepala
Puskesmas tentang kajian kebutuhan pasien, yang memuat: isi minimal dari kajian
yang harus dilaksanakan oleh dokter, bidan dan perawat. Kajian dilaksanakan oleh
setiap disiplin dalam lingkup praktik, profesi, perizinan, undang-undang dan
peraturan terkait atau sertifikasi. Hanya mereka yang kompeten dan berwenang
yang melaksanakan kajian. Setiap formulir kajian yang digunakan mencerminkan
kebijakan ini.
Adanya SOP rujukan pasien emergensi (yang memuat proses stabilisasi, dan
memastikan kesiapan tempat rujukan untuk menerima rujukan)
Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten. Proses
kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan oleh tim
kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien.
Bukti Kajian (SOAP) oleh masing-masing anggota tim terhadap kondisi pasien, lihat
pentahapan waktu yang direncanakan)
Pemesanan makanan untuk pasien rawat inap. (Bukti pemesanan dan pencatatan
dilakukan sesuai prosedur)
Komunikasi dan koordinasi dalam pemberian nutrisi pada pasien dengan risiko
nutrisi (Catatan pada rekam medis yang menunjukkan kerjasama antar profesi yang
menangani dalam perencanaan, pemberian, monitoring pemberian asuhan gizi,
misal pada kasus DM atau hipertensi)
Merujuk pasien secara langsung ke fasilitas kesehatan lain dapat merupakan proses
yang singkat dengan pasien yang sadar dan dapat berbicara, atau merujuk pasien
koma yang membutuhkan pengawasan keperawatan atau medis yang terus-
menerus. Pada kedua kasus tersebut pasien perlu dimonitor, namun kompetensi staf
yang melakukan tugas berbeda. Kompetensi staf yang mendampingi selama transfer
ditentukan oleh kondisi pasien.
Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten. Proses
kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan oleh tim
kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien.
Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten. Proses
kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan oleh tim
kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien.
Adanya Kebijakan dan SOP penyusunan rencana layanan medis. SOP penyusunan
rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara tim.
Adanya Bukti Kajian (SOAP) oleh masing-masing anggota tim terhadap kondisi
pasien
Adanya Bukti pemberian edukasi tentang pembatasan diit pasien untuk pasien yang
memerlukan pembatasan diit, bila keluarga menyediakan makanan
Adanya Bukti umpan balik dari sarana kesehatan lain, SOP tindak lanjut terhadap
umpan balik dari sarana kesehatan rujukan yang merujuk balik
Adanya SOP alternatif penanganan pasien yang memerlukan rujukan tetapi tidak
mungkin dilakukan
Adanya Bukti pemberian informasi tentang tindak lanjut layanan ketika pemulangan
pasien atau ketika pasien dirujuk ke faskes yang lain
Nilai: 0/
Hasil Telusur
5/ 10
SOP pendaftaran
2. Hasil-hasil survey
Informasi tentang hak dan kewajiban pasien/keluarga dalam bentuk flyer, papan
pengumunan, poster, dsb (Catatan: acuan UU No. 36/2009 tentang Kesehatan,
1. Proses koordinasi dan komunikasi dalam pelayanan klinis baik pada waktu
transfer maupun pergantian shift, maupun pelaporan kasus dan instruksi tindakan
sesuai dengan SOP, demikian juga koordinasi pada kasus yang memerlukan
penanganan terintegrasi
2. Dalam kebijakan pelayanan klinis
didalamnya harus ada kebijakan koordinasi dan komunikasi antar praktisi klinis)
SOP koordinasi dan komunikasi tentang informasi kajian
3. Koordinasi dan komunikasi dalam pelayanan tercatat dalam rekam medis
Bukti Kajian (SOAP) oleh masing-masing anggota tim terhadap kondisi pasien
SOP rujukan
SOP rujukan. Resume klinis pada rekam medis pasien yang dirujuk
Nilai: 0/
Hasil Telusur
5/ 10
SOP rujukan
Form monitoring pasien selama proses rujukan. Bukti dilakukannya monitoring
pasien selama proses
SOP pemesanan, penyiapan, distribusi dan pemberian makanan pada pasien rawat
inap
SOP tindak lanjut terhadap umpan balik dari sarana kesehatan rujukan yang
merujuk balik. Bukti umpan balik pasien dari sarana kesehatan lain, dan bukti tindak
lanjut yang dicatat dalam rekam medis pasien
SOP alternatif penanganan pasien yang memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin
dilakukan. Bukti penyampaian informasi tentang alternative pelayanan pada pasien
yang semestinya dirujuk tatapi tidak mungkin dirujuk
Bukti pemberian informasi tentang tindak lanjut layanan pada saat pemulangan atau
rujuak
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Kli
Puskesmas :
Status Akreditasi
Kab./Kota :
Tanggal :
Peneliti :
VIII.No.8.2.1
35 6 Tersedia daftar formularium obat Puskesmas
No. 6
VIII.No.8.2.2 Terdapat ketentuan petugas yang menyediakan
36 6
No. 2 obat dengan persyaratan yang jelas
VIII.No.8.2.3
43 6 Terdapat persyaratan penyimpanan obat
No. 1
Pemberian obat kepada pasien disertai dengan
VIII.No.8.2.3 label obat yang jelas (mencakup nama, dosis,
44 6
No. 3 cara pemakaian obat dan frekuensi
penggunaannya)
VIII.No.8.2.4
47 6 Tersedia prosedur pelaporan efek samping obat
No. 1
VIII.No.8.2.4 Efek samping obat didokumentasikan dalam
48 6
No. 2 rekam medis
Adanya Kebijakan dan SOP permintaan pemeriksaan, Kebijakan pelayanan laboratorium dan SOP permintaan
penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan
spesimen penyimpanan specimen
SOP pemeriksaan laboratorium .
Adanya SOP pemeriksaan laboratorium
SOP penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil, hasil SOP penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil.
evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi
Kebijakan pelayanan lab (didalamnya termasuk kebijakan
pelayanan di luar jam kerja)
Adanya SK dan SOP pelayanan di luar jam kerja
dan SOP pelayanan di luar jam kerja
Ketepatan waktu penyampaian hasil pemeriksaan Form hasil pemeriksaan laboratorium (dengan nilai normal).
laboratorium Hasil pemantauan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium
Adanya penetapan nilai ambang kritis untuk tiap tes pada SOP pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis:
prosedur pelaporan hasil pemeriksaan penetapan nilai ambang kritis untuk tiap tes
Adanya Penyimpanan dan distribusii reagensia dilakukan SOP penyimpanan dan distribusi reagensia.
sesuai SOP penyimpanan dan distribusi reagensia Bukti peletakan reagen sesuai dengan prosedur
Adanya Form laporan hasil pemeriksaan laboratorium Form laporan hasil pemeriksaan laboratorium dengan rentang
memuat rentang nilai normal nilai
Adanya Form laporan hasil pemeriksaan laboratorium Form laporan hasil pemeriksaan laboratorium. Laporan hasil
luar memuat rentang nilai normal pemeriksaan laboratorium luar.
Ada Bukti-bukti pelaksanaan kalibrasi atau validasi Bukti-bukti pelaksanaan kalibrasi atau validasi
Penjelasan Hasil Telusur
Adanya SOP rujukan laboratorium SOP rujukan laboratorium. Bukti pelaksanaan rujukan lab
Adanya Ada Pelaporan kegiatan program keselamatan SOP pelaporan program keselamatan dan SOP pelaporan
dan pelaporan insiden, disertai bukti laporan insiden keselamatan pasien di laboratorium,.bukti laporan
Adanya SOP penyediaan dan penggunaan obat SOP penyediaan dan penggunaan obat
Cukup jelas
Formularium obat
Adanya SK tentang persyaratan petugas yang berhak Kebijakan pelayanan farmasi yang didalamnya memuat
Puskesmas
menyediakanbertanggung
obat jawab untuk mengidentifikasi tentang petugas yang berhak menyediakan obat
petugas dengan pengetahuan dan pengalaman sesuai
persyaratan dan yang juga diizinkan berdasarkan lisensi,
sertifikasi, undang-undang atau peraturan untuk
pemberian obat. Dalam situasi emergensi, perlu
diidentifikasi petugas tambahan yang diizinkan untuk Kebijakan pelayanan faramasi yang didalamnya memuat
memberikan obat.Pelatihan khusus bagi petugas yang ketentuan tentang petugas yang diberi kewenangan dalam
tidak memenuhi syarat dilakukan untuk menjamin agar penyediaan obat jika petugas yang memenuhi persyaratan
obat tersedia dengan cukup dan dalam kondisi baik, tidak tidak ada, dan kewajiban untuk mengikuti pelatihan khusus
rusak, dan tidak kedaluwarsa, maka perlu ditetapkan dan
diterapkan kebijakan pengelolaan obat mulai dari proses
analisis kebutuhan, pemesanan, pengadaan,
pendistribusian, pelayanan peresepan, pencatatan dan
Adanya
pelaporan. SK tentang persyaratan petugas yang berhak SK tentang persyaratan petugas yang berhak memberi resep
memberi resep
Penjelasan Hasil Telusur
3.
1. Kebijakan
Dokumen pengelolaan
eksternal rekam
Standar medis yang
pelayanan rekamdidalamnya
medis
Ada SK dan SOP tentang akses petugas terhadap rekam
berisi tentang ketentuan akses terhadap rekam medis, dan
medis agar kerahasiaan data pribadi pasien terjaga
SOP tentang akses terhadap rekam medis
Cukup jelas
2. Kebijakan pengelolaan rekam medis
yang didalamnya berisi entang sistem pengkodean,
1. Pelaksanaan penyimpanan rekam medis sesuai kebijakan
penyimpanan, dokumentasi rekam medis
dan prosedur
Adanya SK pelayanan rekam medis memuat kebijakan
penyimpanan dan masa retensi rekam medis. SOP
2. Kebijakan pengelolaan rekam medis yang
penyimpanan rekam medis
didalamnya berisi tentang ketentuan penyimpanan rekam
1. Kebijakan
medis, pengelolaan
dan SOP rekamrekam
penyimpanan medismedis
yang didalamnya
Cukup jelas
terdapat ketentuan tentang isi rekam medis
Adanya SOP kerahasiaan rekam medis 1. SOP-SOP untuk menjaga kerahasiaan rekam medis
1. Pemantasuan dan pemeliharaan system utilitas
Adanya Bukti pelaksanaan pemeliharaan dan
pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem
2. SOP pemeliharaan dan pemantauan
lain, dan tindak lanjut
instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain, bukti
pemantauan
1. Pelaksanaan danpelatihan
tindak lanjut
penggunaan APAR, simulasi jika
Adanya Untuk menjamin keamanan pasien/keluarga yang terjadi kebakaran.
berkunjung ke Puskesmas, perlu dilakukan monitoring Pengadaan/penyediaan APAR
secara rutin, pemeliharaan, dan perbaikan bila terjadi 2. SOP jika terjadi kebakaran,
kerusakan pada fisik bangunan Puskesmas termasuk di
dalamnya instalasi listrik, air, ventilasi, gas, dan sistem
lain. Pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan dipandu 3. Bukti pelaksanaan pelatihan dan
oleh kebijakan dan prosedur, dan dilakukan oleh petugas simulasi kebakaran.
yang kompeten. Tersedia APAR yang tidak kadaluwarsa
Ada SK dan SOP inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
1. SK dan SOP inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
(sputum, darah, cairan tubuh, zat kimia, dll.) agar
penggunaan bahan berbahaya
terjamin keselamatan petugas kesehatan di
Puskesmas (Keselamatan Kesehatan Kerja/ K3).
1. Pelaksanaan penanganan bahan berbahaya.
Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan
Bukti pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur
berbahaya
penanganan bahan berbahaya, dan tindak lanjut.Bahan
2. SOP pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur
dan limbah berbahaya perlu diidentifikasi dan
penanganan bahan berbahaya, bukti pemantauan, dan tindak
dikendalikan secara aman, yang meliputi bahan kimia,
lanjut
bahan, gas dan uap berbahaya serta limbah medis dan
3. Bukti pelaksanaan penanganan bahan berbahaya.
infeksius lain sesuai ketentuan (K3)
Bukti pemantauan terhadap pelaksanaan penanganan bahan
berbahaya
Penjelasan Hasil Telusur
1. SOP sterilisasi
Adanya SOP sterilisasi 2. Pelaksanaan kebershinan
dan sterilisasi alat
3. Pemetaan kompetensi, rencana
Ada SK dan SOP tentang akses petugas terhadap rekam
peningkatan kompetensi, 4. bukti
medis agar kerahasiaan data pribadi pasien terjaga
pelaksanaan diklat untuk meningkatkan kompetensi klinis
Penjelasan 1. Pelaksanaan penggantian
Hasildan perbaikan alat yang rusak
Telusur
Untuk menjamin pelayanan klinis dilakukan oleh tenaga 1. Peningkatan kompetensi petugas pemberi pelayanan klinis
yang kompeten, maka perlu ditetapkan kebijakan dan 2. SOP peningkatan
prosedur kredensial yang meliputi penilaian kompetensi kompetensi
petugas klinis, termasuk persyaratan sertifikasi, lisensi 3. Pemetaan kompetensi, rencana
dari petugas klinis tersebut, dan upaya untuk peningkatan peningkatan kompetensi,
kompetensi, untuk memenuhi kecukupan kebutuhan 4. bukti pelaksanaan diklat untuk meningkatkan kompetensi
tenaga klinis. klinis
3 IX.No.9.1.1 No.4 1 Pimpinan Puskesmas bersama tenaga klinis melakukan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap hasil monitoring dan penilaian mutu klinis.
4 IX.No.9.1.1 No. 5 4 Dilakukan identifikasi dan dokumentasi terhadap Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC), maupun
Kejadian Nyaris Cedera (KNC).
5 IX.No.9.1.1 No. 7 4 Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC dilakukan analisis dan tindak lanjut.
6 IX.No.9.1.2 No. 1 4 Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku dalam pelayanan klinis oleh tenaga
klinis dalam pelayanan klinis yang mencerminkan budaya keselamatan dan
budaya perbaikan yang berkelanjutan.
7 IX.No.9.1.2 No. 2 5 Budaya mutu dan keselamatan pasien diterapkan dalam pelayanan klinis
8 IX.No.9.1.3 No. 1 2 Dialokasikan sumber daya yang cukup untuk kegiatan perbaikan mutu layanan
klinis dan upaya keselamatan pasien.
9 IX.No.9.2.1 No. 1 4 Dilakukan identifikasi fungsi dan proses pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki
dengan kriteria yang ditetapkan
10 IX.No.9.2.1 No. 2 4 Terdapat dokumentasi tentang komitmen dan pemahaman terhadap peningkatan
mutu dan keselamatan secara berkesinambungan ditingkatkan dalam organisasi
11 IX.No.9.2.1 No. 4 2 Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis menetapkan pelayanan
prioritas yang akan diperbaiki
No Asal Bab MB Pertanyaan
12 IX.No.9.2.1 No. 7 4 Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan perbaikan pelayanan klinis
13 IX.No.9.2.2 No. 1 6 Standar/prosedur layanan klinis disusun dan dibakukan didasarkan atas prioritas
fungsi dan proses pelayanan
16 IX.No.9.3.3 No. 3 4 Data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dianalisis untuk menentukan
rencana dan langkah-langkah perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
17 IX.No.9.4.1 No. 1 6 Ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab untuk peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
18 IX.No.9.4.1 No. 2 6 Terdapat tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang
berfungsi dengan baik
19 IX.No.9.4.1 No. 4 2 Ada rencana dan program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun
20 IX.No.9.4.2 No. 1 4 Data monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan dikumpulkan secara teratur
21 IX.No.9.4.2 No. 2 4 Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan untuk menetapkan masalah mutu
layanan klinis dan masalah keselamatan pasien
22 IX.No.9.4.2 No. 5 2 Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disusun dengan
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan ketersediaan sumber daya
23 IX.No.9.4.2 No. 8 6 Ada tindak lanjut terhadap hasil pemantauan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
No Asal Bab MB Pertanyaan
24 IX.No.9.4.3 No. 1 3 Petugas mencatat peningkatan setelah pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
25 IX.No.9.4.3 No. 2 4 Dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian dengan menggunakan indikator-
indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien untuk menilai adanya
perbaikan
26 IX.No.9.4.3 No. 3 4 Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk perubahan standar/prosedur pelayanan.
Penjelasan
Keterlibatan dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Ada Hasil pengumpulan data, bukti analisis, dan pelaporan berkala indikator mutu klinis.Tenaga
klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi permasalahan mutu layanan klinis, melakukan
analisis, menyusun rencana perbaikan, melaksanakan, dan menindaklanjuti. Identifikasi
permasalahan mutu layanan klinis, potensi terjadinya risiko dilakukan dengan menggunakan
Upaya peningkatan
indikator-indikator mutu layanan
pelayanan klinis,
klinis yang dan keselamatan
ditetapkan pasiendengan
oleh Puskesmas menjadi tanggung
acuan jawab
yang jelas.
seluruh tenaga klinis yang memberikan asuhan pasien. Terdapat bukti hasil monitoring, bukti
evaluasi, bukti analisis dan bukti tindak lanjut oleh Kepala Puskesmas dan tenaga klinis
Pelaksanaan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan KTD, KPC, KNC
Ada Bukti analisis, dan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC
Pelaksanaan evaluasi dan perbaikan perilaku pelayanan klinis
Tenaga klinis perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan
melakukan upaya perbaikan baik pada sistem pelayanan maupun perilaku pelayanan yang
mencerminkan budaya keselamatan, dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang
Proses penyusunan kebijakan mutu.
berkelanjutan.Penilaian dilakukan melalui observasi petugas terkait budaya mutu dan
keselamatan, seperti cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, pemakaian APD dll.
Identifikasi proses prioritas, kriteria, proses identifikasi, siapa saja yang terlibat.Penetapan
prioritas dilakukan dengan kriteria tertentu misalnya: high risk, high volume, high cost, dan
kecenderungan terjadi masalah, atau didasarkan atas penyakit, kelompok sasaran, program
prioritas atau pertimbangan lain.
Bukti keterlibatan kepala Puskesmas dan tenaga klinis dalam menetapkan prioritas pelayanan
yang akan diperbaiki
Penjelasan
Ada Evaluasi dan tindak lanjut peningkatan mutu layanan klinis
Ada Bukti pengukuran sasaran keselamatan pasien, bukti monitoring dan tindak lanjut
pengukuran mutu layanan klinis.Indikator pengukuran keselamatan pasien meliputi: tidak
terjadinya kesalahan identifikasi pasien, terlaksananya komunikasi yang efektif dalam pelayanan
kinis, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan
Ada
medisbukti
dananalisis, penyusunan
keperawatan, rencanaterjadinya
pengurangan peningkatan mutu
risiko layanan
infeksi klinis dan keselamatan
di Puskesmas, dan tidak
pasien
terjadinya pasien jatuh.
Adanya SK peningatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien, memuat kewajiban semua
pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien,
dengan uraian tugas berdasarkan peran dan fungsi masing-masing dalam tim
Adanya SK pembentukan tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Uraian
tugas, program kerja tim.
Pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien yang mengacu pada
rencana yang disusun oleh tim. Telusur dokumen manajemen mutu.
Ada Laporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang disusun secara
periodic.
Hasil analisis, kesimpulan, dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Ada kejelasan penanggung jawab tiap-tiap kegiatan yang direncanakan dalam program
perbaikan mutu
Adanya Bukti pelaksanaan, bukti monitoring, bukti analisis dan tindak lanjut terhadap monitoring
pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Penjelasan
Ketepatan waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium
Pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Tindak lanjut perbaikan dan perubahan SOP.Agar terjadi perbaikan yang berkesinambungan,
maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
Adanya Dokumentasi keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Ada dokumen/laporan kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, laporan
pemantauan dan evaluasi kegiatan, dan hasil-hasil kegiatan peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien
Ada Dokumen pelaporan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Nilai: 0/
Hasil Telusur
5/ 10
Bukti pertemuan yang dihadiri seluruh tenaga klinis dalam perencanaan dan evaluasi yankes
Hasil pengumpulan data, bukti analisis, dan pelaporan berkala indikator mutu klinis
Bukti identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD, KTC, KPC, KNC
observasi/ wawancara pada petugas dalam pelayanan klinis apakah menerapkan budaya mutu
dan keselamatan
Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan alokasi dan kepastian
ketersediaan sumber daya
Bukti penetapan pelayanan prioritas untuk diperbaiki dengan kriteria pemilihan yang jelas dan
bukti pertemuan
Bukti keterlibatan kepala Puskesmas dan tenaga klinis dalam menetapkan prioritas pelayanan
yang akan diperbaiki
Nilai: 0/
Hasil Telusur
5/ 10
Bukti evaluasi dan tindak lanjut perbaikan
Bukti pengukuran sasaran keselamatan pasien, bukti monitoring dan tindak lanjut pengukuran
mutu layanan klinis
Bukti analisis, penyusunan rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
SK peningatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien, memuat kewajiban semua pihak yang
terlibat dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien, dengan uraian
tugas berdasarkan peran dan fungsi masing-masing dalam tim
SK pembentukan tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Uraian tugas,
program kerja tim.
Rencana dan program tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien, bukti
pelaksanaan program kerja, monitoring, dan evaluasi
Laporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang disusun secara
periodik
Hasil analisis, kesimpulan, dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Bukti pelaksanaan, bukti monitoring, bukti analisis dan tindak lanjut terhadap monitoring
pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Nilai: 0/
Hasil Telusur
5/ 10
Bukti pencatatan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Bukti evaluasi penilaian dengan menggunakan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Bukti tindak lanjut, bukti perubahan prosedur jika diperlukan untuk perbaikan layanan klinis
Dokumentasi keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
No MB Pertanyaan
2.Cakupan K1
3.Cakupan K4
1.Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI
pada usia 6-24 bulan
1. Profil Puskesmas tahun 2016
2 Pelayanan gizi 2.Cakupan klinik konsultasi gizi 2. Laporan tahunan
Puskesmas tahun 2016
3.Pencapaian SKDN
1.Cakupan PHBS
2.Cakupan desa siaga aktif
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
….. …..
Hasil UKP Puskesmas
Puskesmas :
Status Akreditasi
Kab./Kota :
Tanggal :
Peneliti :
1 UGD 1. Ketepatan pelaksanaan triase Data Audit Internal tim Mutu …..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..