Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepanjang sejarahnya manusia dalam usahanya memahami dunia sekelilingnya

mengenal dua sarana, yaitu pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) dan penjelasan gaib

(mystical exploitation). Kini di satu pihak manusia memiliki sekelompok pengetahuan yang

sistematis dengan berbagai hipotesis yang telah dibuktikan kebenarannya secara sah, tetapi

dipihak lain sebagian mengenal pula aneka keterangan gaib yang tidak mungkin diuji sahnya

untuk menjelaskan rangkaian peristiwa yang masih berada di luar jangkauan pemahamannya.

Di antara rentangan pengetahuan ilmiah dan penjelasan gaib itu terdapatlah persoalan ilmiah

yang merupakan kumpulan hipotesis yang dapat diuji, tetapi belum secara sah dibuktikan

kebenarannya.

Ilmu sebagai aktivitas ilmiah dapat berwujud penelaahan (study), penyelidikan

(inquiry), usaha menemukan (attempt to find), atau pencarian (search). Oleh karena itu,

pencarian biasanya dilakukan berulang kali, maka dalam dunia ilmu kini dipergunakan istilah

research (penelitian) untuk aktivitas ilmiah yang paling berbobot guna menemukan

pengetahuan baru. Dari aktivitas ilmiah dengan metode ilmiah yang dilakukan para ilmuwan

dapatlah dihimpun sekumpulan pengetahuan yang baru atau disempurnakan pengetahuan

yang telah ada, sehingga di kalangan ilmuwan maupun para filsuf pada umumnya terdapat

kesepakatan bahwa ilmu adalah sesuatu kumpulan pengetahuan yang terstruktur dan

sistematis.

. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang struktur hirarki

keilmuan.

1
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Apa pengertian struktur hierarki keilmuan ?

2) Bagaimana kalsifikasi keilmuan ?

3) Bagaimanastruktur hierarki keilmuan ?

2
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Struktur Hirarki Keilmuan

1. Pengertian Ilmu

Istilah Ilmu Pengetahuan merupakan suatu pleonasme yaitu pemakaian lebih daripada

satu kata yang maknanya sama. Dalam bahasa Inggris science (ilmu) tidak sama dengan

pengetahuan. Ilmu bermakna ganda:

 Menurut cakupannya = ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebut segenap

pengetahuan ilmiah yang dipandang sebagai satu kebulatan.

 Ilmu menunjuk kepada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari suatu

pokok soal tertentu.

 Istilah science Inggris kadang-kadang diberi arti khusus lebih terbatas lagi, yaitu sebagai

pengetahuan sistematis mengenai dunia fisik atau material.

Pengetahuan = paling umum. Para filsuf cenderung terdapat pemahaman bahwa ilmu adalah

kumpulan yang sistematis dari pengetahuan. Pengertian ilmu sebagai Pengetahuan = sesuai

dengan asal-usul istilah science = Latin “scientia” = scire = to know, to learn. Akhirnya

Ilmu dapat difenisikan sebagai rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan

berbagagi metode sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis untuk

mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan

penerapan. Sedangkan definisi keilmuan adalah sesuatu yang berkenaan dengan pengetahuan.

John G. Kemeny (dalam The Liang Gie, 2000: 86) menyatakan ilmu merupakan semua

pengetahuan yang dihimpun dengan perantaraan metode ilmiah (all knowledge collected by

means of the scientific method)

3
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
2. Pengertian Struktur

Dalam kamus besar bahasa Indonesia struktur mempunyai pengertian yaitu cara

sesuatu disusun atau dibangun dengan pola tertentu. Memaknai penggunaan kata struktur

harus disesuaikan dengan konteksnya agar mempunyai makna yang relevan. Dalam makalah

ini struktur dikaitkan dengan masalah keilmuan. The Liang Gie (2000: 139) memberikan

pengertian struktur ilmu suatu kumpulan pengetahuan sistematik terdiri dari komponen-

komponen yang saling berkaitan atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar teoritis atau

memberikan penjelasan termaksud.

3. Pengertian Hirarki

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia kata hirarki mempunyai pengertian suatu
urutan tingkatan atau jenjang dan memiliki kedudukan yang sama.

Jadi yang dimaksud dengan Struktur hirarki keilmuan adalah susunan secara berurutan
tentang keilmuan. Yang mana satu bidang ilmu tertentu mampu menurunkan/melahirkan
cabang – cabang ilmu yang saling berkaitan.

B. Pengklasifikasian Ilmu
Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau

perubahan sesuai dengan semangat zaman. Pemunculan suatu cabang ilmu baru terjadi karena

beberapa factor. Bert Hoselitz menyebut adanya tiga hal sebagai berikut. Pembentukan suatu

disiplin khusus yang baru dalam bidang ilmu manapun berkaiatn dengan tiga syarat. Pertama,

yaitu eksistensi dan pengenalan seperangkat problem-problem baru yang menarik perhatian

beberapa penyelidik. Kedua, yaitu pengumpulan sejumlah cukup data yang akan

memungkinkan penggerapan generalisasi-generalisasi yang cukup luas lingkupnya untuk

menunjukkan ciri-ciri umum problem-problem yang sedang diselidiki. Ketiga, yaitu

pencapaian pengakuan resmi atau institusional terhadap disiplin batu itu.

Dengan berkembangnya demikian banyak cabang ilmu khusus, timbullah masalah pokok

tentang penggolongan ilmu-ilmu itu atau pembagiannya. Klasifikasi merupakan pengaturan

4
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
yang sistematik untuk menegaskan definisi sesuatu cabang ilmu, menentukan batas-batasnya

dan menjelaskan saling hubungannya dengan cabang-cabang yang lain. Ada beberapa

pandangan yang terkait dengan klasifikasi ilmu pengetahuan, yaitu sebagai berikut:

1) Pada Zaman Purba dan Abad Pertengahan

Pembagian ilmu pengetahuan pada zaman ini berdasarkan “artis liberalis” atau kesenian

yang merdeka, yang terdiri atas dua bagian yaitu:

a) Trivium atau tiga bagian yaitu:

 Gramatika, bertujuan agar manusia dapat berbicara yang baik.

 Dialektika, bertujuan agar manusia dapat berpikir baik, formal dan logis.

 Retorika, bertujuan agar manusia dapat berbicara dengan baik.

b) Quadrivium atau empat bagian yaitu:

 Aritmatika yaitu ilmu hitung.

 Geometrika yaitu ilmu ukur.

 Musika yaitu ilmu musik.

 Astronomia yaitu ilmu perbintangan.

2) The Liang Gie

The Liang Gie membagi pengetahuan ilmiah berdasarkan dua hal, yaitu ragam

pengetahuan dan jenis pengetahuan. Pembagian ilmu menurut ragamnya mengacu pada salah

satu sifat atributif yang dipilih sebagai ukuran. Pembagian ini hanya menunjukkan sebuah ciri

dari sekumpulan pengetahuan ilmiah. Sifat atributif yang akan dipakai dasar untuk

melakukan pembagian dalam ragam ilmu adalah sifat dasar manusia yang berhasrat

mengetahui dan ingin berbuat. Dengan demikian The Liang Gie membagi ilmu dibedakan

menjadi dua ragam, yaitu ilmu teoritis (theoretical science) dan ilmu praktis (practical

science).

5
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Pembagian selanjutnya sebagai pelengkap pembagian menurut ragam adalah pembagian

ilmu menurut jenisnya. Menurut The Liang Gie ada enam jenis objek material pengetahuan

ilmiah, yaitu ide abstrak, benda fisik, jasad hidup, gejala rohani, peristiwa sosial, dan proses

tanda.

Berdasarkan enam jenis pokok soal di atas, the Liang Gie membagi ilmu menjadi tujuh

jenis, yaitu seperti yang digambarkan pada tabel berikut:

No. Jenis Ilmu Ragam Ilmu


Ilmu Teoritis Ilmu Praktis
1. Ilmu-ilmu Aljabar Accounting
matematis Geometri Statistik
2. Ilmu-ilmu Kimia Ilmu keinsinyuran
fisis Fisika Metalurgi
3. Ilmu-ilmu Biologi molekuler Ilmu pertanian
biologi Biologi sel Ilmu peternakan
4. Ilmu-ilmu Psikologi eksperimental Psikologi pendidikan
psikologis Psikologi perkembangan Psikologi perindustrian
5. Ilmu-ilmu Antropologi Ilmu administrasi
sosial Ilmu ekonomi Ilmu marketing
6. Ilmu-ilmu Linguistik teoritis Linguistik terapan
linguistik Linguistik perbandingan Seni terjemahan
7. Ilmu-ilmu Biokimia Farmasi
interdisipliner Ilmu lingkungan Ilmu perencanaan kota

3) Aristoteles

Aristoteles memberikan suatu klasifikasi berdasarkan objek formal yaitu ilmu teoritis

(spekulatif), praktis, dan poietis (produktif). Ilmu teoritis bertujuan bagi pengetahuan itu

sendiri, yaitu untuk keperluan perkembangan ilmu. Ilmu praktis yaitu ilmu pengetahuan yang

bertujuan mencari norma atau ukuran begi perbuatan kita. Poietis yaitu ilmu pengetahuan

yang bertujuan menghasilkan suatu hasil karya, alat, dan teknologi.

4) Al-Ghazali

Al-Ghazali secara filosofis membagi ilmu ke dalam ilmu syar’iyyah dan ilmu aqliyyah

yaitu sebagai berikut:

1. Ilmu Syar’iyyah

6
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
a) Ilmu tentang prinsip-prinsip dasar (al-ushul)

Ilmu tentang keesaan Tuhan (al-tauhid)

Ilmu tentang kenabian.

Ilmu tentang akhirat atau eskatoogis

Ilmu tentang sumber pengetahuan religious. Yaitu Al-Quran dan Al-Sunnah (primer), ijma’

dan tradisi para sahabat (sekunder), ilmu ini terbagi menjadi dua kategori:

i. Ilmu-ilmu pengantar (ilmu alat)

ii. Ilmu-ilmu pelengkap.

b) Ilmu tentang cabang-cabang (furu’)

Ilmu tentang kewajiban manusia terhadap Tuhan (ibadah)

Ilmu tentang kewajiban manusia kepada masyarakat:

i. Ilmu tentang transaksi

ii. Ilmu tentang kewajiban kontraktual

Ilmu tentang kewajiban manusia kepada jiwanya sendiri (ilmu akhlak)

2. Ilmu Aqliyyah

a) Matematika: aritmatika, geometri, astronomi dan astrologi, music

b) Logika

c) Fisika/ilmu alam: kedokteran, meteorology, mineralogy, kimia

d) Ilmu tentang wujud di luar alam, atau metafisika:

Ontologi

Pengetahuan tentang esensi, sifat, dan aktivitas Ilahi.

Pengetahuan tentang substansi-substansi sederhana.

Pengetahuan tentang dunia halus.

Ilmu tentang kenabian dan fenomena kewalian ilmu tentang mimpi.

7
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Teurgi (nairanjiyyat). Ilmu ini mengemukakan kekuatan-kekuatan bumi untuk menghasilkan

efek tampak seperti supernatural.

5) Auguste Comte

Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan Auguste Comte

sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala dalam

ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Urutan dalam

penggolongan ilmu pengetahuan Auguste Comte sebagai berikut:

a. Ilmu Pasti (Matematika) merupakan dasar bagi semua ilmu pengetahuan.

b. Ilmu Perbintangan (Astronomi) dapat menyusun hukum yang bersangkutan dengan gejala

benda langit.

c. Ilmu Alam (Fisika) merupakan ilmu yang lebih tinggi dari ilmu perbintangan.

d. Ilmu Kimia (Chemistry), gejala-gejala dalam ilmu kimia lebih kompleks daripada ilmu alam.

e. Ilmu Hayat (Fisiologi atau Biologi) merupakan ilmu yang kompleks dan berhadapan dengan

gejala kehidupan.

f. Fisika Sosial (Sosiologi) merupakan urutan tertinggi dalam penggolongan ilmu pengetahuan

6) Francis Bacon

Francis Bacon mendasarkan klasifikasi ilmunya pada subjeknya, yaitu daya manusia

untuk mengetahui sesuatu. Berdasarkan hal tersebut, ia membeda-bedakannya sebagai

berikut:

a) Ilmu pengetahuan ingatan yaitu membicarakan masalah-masalah atau kejadian yang telah

lalu, meskipun dimanfaatkan untuk masa depan.

b) Ilmu pengetahuan khayal yaitu membicarakan kejadian-kejadian dalam dunia khayal,

meskipun berdasar dan untuk keperluan dunia nyata.

c) Ilmu pengetahuan akal yaitu umumnya pembahasannya mengandalkan diri pada logika dan

kemampuan berfikir.

8
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Klasifikasi tersebut tidak dapat dibenarkan apabila apabila pemikiran kita berpangkal pada

pandangan bahwa kita tidak akan mungkin mengenal dengan akal, ingatan, atau daya khayal

semata, tetapi dengan seluruh pribadi kita

C. Struktur Hirarki Keilmuan


Sebagaimana telah dikemukakan suatu bidang ilmu terbagi dalam sejumlah specialty

yang dalam bahasa Indonesia sebaiknya disebut cabang ilmu. Cabang ilmu atau specialty

pada umumnya juga telah tumbuh cukup luas sehingga dapat dibagi lebih terperinci menjadi

beberapa ranting ilmu. Kadang-kadang sesuatu ranting ilmu yang cukup pesat

pertumbuhannya bisa mempunyai perincian lebih lanjut yang kami sebut tangkai ilmu. Jadi,

dalam ruang lingkup sesuatu jenis ilmu yang bercorak teoritis atau praktis terdapat urutan tata

jenjang yang merupakan hierarki ilmu sebagai berikut:

STRUKTUR HIRARKI KEILMUAN

JENIS ILMU

RUMPUN ILMU

CABANG ILMU

TANGKAI ILMU

9
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Ilmu berkembang dengan sangat pesat dan demikian juga jumlah cabang-cabangnnya.

Diperkirakan sekarang ini terdapat sekitar 650 cabang keilmuan yang kebanyakan belum

dikenal oleh orang-orang awam.

Pada dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari bank utama yaitu

filsafat. Misalnya jenis ilmu alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan ilmu

hayat. Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta, ilmu alam

bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu alam kemudian

bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi

zat), astronomi(mempelajari benda-benda langit) dan ilmu bumi (yang mempelajari bumi).

Tiap-tiap cabang kemudian membentuk tangkai - tangkai baru seperti fisika

berkembang menjadi mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya panas, kelistrikan dan

magnetisme, fisika nuklir dan kimia fisik. Sampai tahap ini maka kelompok ini termasuk ke

dalam ilmu-ilmu murni.

Keadaan manusia secara biologis – psikologis dapat dikembangkan dalam kehidupan

bersama, yaitu dalam kelompok. Kehidupan berkelompok bagi manusia adalah menjadi suatu

keharusan, manusia tidak dapat hidup sendiri, karena sikap dan tingkah laku manusia itu

berbeda dengan hewan, segala sikap dan tingkah laku manusia harus dikembangkan.ditambah

atau dilengkapi dengan cara serta melalui jalan latihan, pembelajaran dan pendidikan, yang

semuanya diperoleh dari manusia lain dalam kehidupan masyarkatnya.

Ilmu-ilmu yang mempelajari sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan

kelompok itu adalah ilmu-ilmu sosial, atau ilmu-ilmu mempelajari semua aspek relasionial

manusia yang hidup dalam kelompok. Aspek relasional manusia adalah keseluruhan hal

tentang hubungan manusia, yaitu hubungan yang terjadi antara manusia satu sama lainnya.

10
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu sosial dewasa ini tampak melalui batas masing-

masing ilmu. Ilmu pengetahuan yang dapat digolongkan dalam ilmu-ilmu sosial adalah ilmu

politik, ekonomi, sejarah, yurisprudensi, sosiologi.

11
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Hierarki ilmu yaitu urutan tata jenjang ilmu atau tingkatan-tingkatan dari ilmu yang dimulai

dari jenis ilmu kemudian rumpun ilmu selanjutnya cabang ilmu dan terakhir yaitu tangkai

ilmu.

2. Banyak pengklasifikasian ilmu yang dikemukakan oleh para ahli dengan cara yang berbeda-

beda pula, yaitu: klasifikasi berdasarkan objek (Aristoteles). Adapun ahli lain seperti The

Liang Gie yang mengklasifikasikan ilmu berdasarkan jenis dan ragamnya,. Sedangkan

menurut Islam yang dikemukakan oleh Al-Ghazali membagi ilmu secara filosofis

3. Struktur Hierarki keilmuan dimulai dari jenis ilmu kemudian menurunkan rumpun ilmu,

setelah itu cabang ilmu dan kemudian tangkai ilmu. Seperti halnya ilmu alam yang bertujuan

mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu alam kemudian bercabang

lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat),

astronomi(mempelajari benda-benda langit) dan ilmu bumi (yang mempelajari bumi). Tiap-

tiap cabang kemudian membentuk tangkai - tangkai baru seperti fisika berkembang menjadi

mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya panas, kelistrikan dan magnetisme, fisika nuklir dan

kimia fisik. Sampai tahap ini maka kelompok ini termasuk ke dalam ilmu-ilmu murni

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan penulis yaitu dalam pembuatan makalah haruslah sesuai

dengan prosedur dalam pembuatan makalah yang sesungguhnya

12
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin

Anda mungkin juga menyukai