PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengenal dua sarana, yaitu pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) dan penjelasan gaib
(mystical exploitation). Kini di satu pihak manusia memiliki sekelompok pengetahuan yang
sistematis dengan berbagai hipotesis yang telah dibuktikan kebenarannya secara sah, tetapi
dipihak lain sebagian mengenal pula aneka keterangan gaib yang tidak mungkin diuji sahnya
untuk menjelaskan rangkaian peristiwa yang masih berada di luar jangkauan pemahamannya.
Di antara rentangan pengetahuan ilmiah dan penjelasan gaib itu terdapatlah persoalan ilmiah
yang merupakan kumpulan hipotesis yang dapat diuji, tetapi belum secara sah dibuktikan
kebenarannya.
(inquiry), usaha menemukan (attempt to find), atau pencarian (search). Oleh karena itu,
pencarian biasanya dilakukan berulang kali, maka dalam dunia ilmu kini dipergunakan istilah
research (penelitian) untuk aktivitas ilmiah yang paling berbobot guna menemukan
pengetahuan baru. Dari aktivitas ilmiah dengan metode ilmiah yang dilakukan para ilmuwan
yang telah ada, sehingga di kalangan ilmuwan maupun para filsuf pada umumnya terdapat
kesepakatan bahwa ilmu adalah sesuatu kumpulan pengetahuan yang terstruktur dan
sistematis.
. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang struktur hirarki
keilmuan.
1
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
B. Rumusan Masalah
2
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ilmu
Istilah Ilmu Pengetahuan merupakan suatu pleonasme yaitu pemakaian lebih daripada
satu kata yang maknanya sama. Dalam bahasa Inggris science (ilmu) tidak sama dengan
Menurut cakupannya = ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebut segenap
Ilmu menunjuk kepada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari suatu
Istilah science Inggris kadang-kadang diberi arti khusus lebih terbatas lagi, yaitu sebagai
Pengetahuan = paling umum. Para filsuf cenderung terdapat pemahaman bahwa ilmu adalah
kumpulan yang sistematis dari pengetahuan. Pengertian ilmu sebagai Pengetahuan = sesuai
dengan asal-usul istilah science = Latin “scientia” = scire = to know, to learn. Akhirnya
Ilmu dapat difenisikan sebagai rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan
penerapan. Sedangkan definisi keilmuan adalah sesuatu yang berkenaan dengan pengetahuan.
John G. Kemeny (dalam The Liang Gie, 2000: 86) menyatakan ilmu merupakan semua
pengetahuan yang dihimpun dengan perantaraan metode ilmiah (all knowledge collected by
3
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
2. Pengertian Struktur
Dalam kamus besar bahasa Indonesia struktur mempunyai pengertian yaitu cara
sesuatu disusun atau dibangun dengan pola tertentu. Memaknai penggunaan kata struktur
harus disesuaikan dengan konteksnya agar mempunyai makna yang relevan. Dalam makalah
ini struktur dikaitkan dengan masalah keilmuan. The Liang Gie (2000: 139) memberikan
pengertian struktur ilmu suatu kumpulan pengetahuan sistematik terdiri dari komponen-
komponen yang saling berkaitan atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar teoritis atau
3. Pengertian Hirarki
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia kata hirarki mempunyai pengertian suatu
urutan tingkatan atau jenjang dan memiliki kedudukan yang sama.
Jadi yang dimaksud dengan Struktur hirarki keilmuan adalah susunan secara berurutan
tentang keilmuan. Yang mana satu bidang ilmu tertentu mampu menurunkan/melahirkan
cabang – cabang ilmu yang saling berkaitan.
B. Pengklasifikasian Ilmu
Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau
perubahan sesuai dengan semangat zaman. Pemunculan suatu cabang ilmu baru terjadi karena
beberapa factor. Bert Hoselitz menyebut adanya tiga hal sebagai berikut. Pembentukan suatu
disiplin khusus yang baru dalam bidang ilmu manapun berkaiatn dengan tiga syarat. Pertama,
yaitu eksistensi dan pengenalan seperangkat problem-problem baru yang menarik perhatian
beberapa penyelidik. Kedua, yaitu pengumpulan sejumlah cukup data yang akan
Dengan berkembangnya demikian banyak cabang ilmu khusus, timbullah masalah pokok
4
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
yang sistematik untuk menegaskan definisi sesuatu cabang ilmu, menentukan batas-batasnya
dan menjelaskan saling hubungannya dengan cabang-cabang yang lain. Ada beberapa
pandangan yang terkait dengan klasifikasi ilmu pengetahuan, yaitu sebagai berikut:
Pembagian ilmu pengetahuan pada zaman ini berdasarkan “artis liberalis” atau kesenian
Dialektika, bertujuan agar manusia dapat berpikir baik, formal dan logis.
The Liang Gie membagi pengetahuan ilmiah berdasarkan dua hal, yaitu ragam
pengetahuan dan jenis pengetahuan. Pembagian ilmu menurut ragamnya mengacu pada salah
satu sifat atributif yang dipilih sebagai ukuran. Pembagian ini hanya menunjukkan sebuah ciri
dari sekumpulan pengetahuan ilmiah. Sifat atributif yang akan dipakai dasar untuk
melakukan pembagian dalam ragam ilmu adalah sifat dasar manusia yang berhasrat
mengetahui dan ingin berbuat. Dengan demikian The Liang Gie membagi ilmu dibedakan
menjadi dua ragam, yaitu ilmu teoritis (theoretical science) dan ilmu praktis (practical
science).
5
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Pembagian selanjutnya sebagai pelengkap pembagian menurut ragam adalah pembagian
ilmu menurut jenisnya. Menurut The Liang Gie ada enam jenis objek material pengetahuan
ilmiah, yaitu ide abstrak, benda fisik, jasad hidup, gejala rohani, peristiwa sosial, dan proses
tanda.
Berdasarkan enam jenis pokok soal di atas, the Liang Gie membagi ilmu menjadi tujuh
3) Aristoteles
Aristoteles memberikan suatu klasifikasi berdasarkan objek formal yaitu ilmu teoritis
(spekulatif), praktis, dan poietis (produktif). Ilmu teoritis bertujuan bagi pengetahuan itu
sendiri, yaitu untuk keperluan perkembangan ilmu. Ilmu praktis yaitu ilmu pengetahuan yang
bertujuan mencari norma atau ukuran begi perbuatan kita. Poietis yaitu ilmu pengetahuan
4) Al-Ghazali
Al-Ghazali secara filosofis membagi ilmu ke dalam ilmu syar’iyyah dan ilmu aqliyyah
1. Ilmu Syar’iyyah
6
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
a) Ilmu tentang prinsip-prinsip dasar (al-ushul)
Ilmu tentang sumber pengetahuan religious. Yaitu Al-Quran dan Al-Sunnah (primer), ijma’
dan tradisi para sahabat (sekunder), ilmu ini terbagi menjadi dua kategori:
2. Ilmu Aqliyyah
b) Logika
Ontologi
7
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Teurgi (nairanjiyyat). Ilmu ini mengemukakan kekuatan-kekuatan bumi untuk menghasilkan
5) Auguste Comte
sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala dalam
ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Urutan dalam
b. Ilmu Perbintangan (Astronomi) dapat menyusun hukum yang bersangkutan dengan gejala
benda langit.
c. Ilmu Alam (Fisika) merupakan ilmu yang lebih tinggi dari ilmu perbintangan.
d. Ilmu Kimia (Chemistry), gejala-gejala dalam ilmu kimia lebih kompleks daripada ilmu alam.
e. Ilmu Hayat (Fisiologi atau Biologi) merupakan ilmu yang kompleks dan berhadapan dengan
gejala kehidupan.
f. Fisika Sosial (Sosiologi) merupakan urutan tertinggi dalam penggolongan ilmu pengetahuan
6) Francis Bacon
Francis Bacon mendasarkan klasifikasi ilmunya pada subjeknya, yaitu daya manusia
berikut:
a) Ilmu pengetahuan ingatan yaitu membicarakan masalah-masalah atau kejadian yang telah
c) Ilmu pengetahuan akal yaitu umumnya pembahasannya mengandalkan diri pada logika dan
kemampuan berfikir.
8
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Klasifikasi tersebut tidak dapat dibenarkan apabila apabila pemikiran kita berpangkal pada
pandangan bahwa kita tidak akan mungkin mengenal dengan akal, ingatan, atau daya khayal
yang dalam bahasa Indonesia sebaiknya disebut cabang ilmu. Cabang ilmu atau specialty
pada umumnya juga telah tumbuh cukup luas sehingga dapat dibagi lebih terperinci menjadi
beberapa ranting ilmu. Kadang-kadang sesuatu ranting ilmu yang cukup pesat
pertumbuhannya bisa mempunyai perincian lebih lanjut yang kami sebut tangkai ilmu. Jadi,
dalam ruang lingkup sesuatu jenis ilmu yang bercorak teoritis atau praktis terdapat urutan tata
JENIS ILMU
RUMPUN ILMU
CABANG ILMU
TANGKAI ILMU
9
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Ilmu berkembang dengan sangat pesat dan demikian juga jumlah cabang-cabangnnya.
Diperkirakan sekarang ini terdapat sekitar 650 cabang keilmuan yang kebanyakan belum
Pada dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari bank utama yaitu
filsafat. Misalnya jenis ilmu alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan ilmu
hayat. Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta, ilmu alam
bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu alam kemudian
bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi
zat), astronomi(mempelajari benda-benda langit) dan ilmu bumi (yang mempelajari bumi).
magnetisme, fisika nuklir dan kimia fisik. Sampai tahap ini maka kelompok ini termasuk ke
bersama, yaitu dalam kelompok. Kehidupan berkelompok bagi manusia adalah menjadi suatu
keharusan, manusia tidak dapat hidup sendiri, karena sikap dan tingkah laku manusia itu
berbeda dengan hewan, segala sikap dan tingkah laku manusia harus dikembangkan.ditambah
atau dilengkapi dengan cara serta melalui jalan latihan, pembelajaran dan pendidikan, yang
Ilmu-ilmu yang mempelajari sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan
kelompok itu adalah ilmu-ilmu sosial, atau ilmu-ilmu mempelajari semua aspek relasionial
manusia yang hidup dalam kelompok. Aspek relasional manusia adalah keseluruhan hal
tentang hubungan manusia, yaitu hubungan yang terjadi antara manusia satu sama lainnya.
10
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
Perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu sosial dewasa ini tampak melalui batas masing-
masing ilmu. Ilmu pengetahuan yang dapat digolongkan dalam ilmu-ilmu sosial adalah ilmu
11
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hierarki ilmu yaitu urutan tata jenjang ilmu atau tingkatan-tingkatan dari ilmu yang dimulai
dari jenis ilmu kemudian rumpun ilmu selanjutnya cabang ilmu dan terakhir yaitu tangkai
ilmu.
2. Banyak pengklasifikasian ilmu yang dikemukakan oleh para ahli dengan cara yang berbeda-
beda pula, yaitu: klasifikasi berdasarkan objek (Aristoteles). Adapun ahli lain seperti The
Liang Gie yang mengklasifikasikan ilmu berdasarkan jenis dan ragamnya,. Sedangkan
menurut Islam yang dikemukakan oleh Al-Ghazali membagi ilmu secara filosofis
3. Struktur Hierarki keilmuan dimulai dari jenis ilmu kemudian menurunkan rumpun ilmu,
setelah itu cabang ilmu dan kemudian tangkai ilmu. Seperti halnya ilmu alam yang bertujuan
mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu alam kemudian bercabang
lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat),
astronomi(mempelajari benda-benda langit) dan ilmu bumi (yang mempelajari bumi). Tiap-
tiap cabang kemudian membentuk tangkai - tangkai baru seperti fisika berkembang menjadi
mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya panas, kelistrikan dan magnetisme, fisika nuklir dan
kimia fisik. Sampai tahap ini maka kelompok ini termasuk ke dalam ilmu-ilmu murni
B. Saran
Adapun saran yang disampaikan penulis yaitu dalam pembuatan makalah haruslah sesuai
12
Kelompok 5 : Aminudin, Andhika, M. Rosul, M.Rofiq, Khoirul Warisin