Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Huzein Bahtiar

NIM : 165020301111045
Kelas : Akuntansi Keuangan Syariah CG

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN


KEUANGAN SYARIAH (KDPPLKS)

1. Sejarah KDPPLKS
KDPPLKS disahkan pertama kali oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 27 Juni 2007 dan masih berlaku
sampai sekarang. Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-
B/DPN/IAI/XI/2013 menyatakan bahwa seluruh produk akuntansi syariah yang telah
dikeluarkan oleh Dewan Akuntansi Standar Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) akan dialihkan kewenangannya ke Dewan Standar Akuntansi Syariah
(DSAS) IAI.

2. Tujuan Kerangka Dasar


Kerangka dasar berfungsi untuk menyajikan konsep sebagai dasar penyusunan
dan penyajian laporan keuangan bagi yang ingin menggunakannya. Kerangka dasar
dapat digunakan untuk semua transaksi syariah yang telah di laporkan oleh entitas
syariah dan juga kovensional baik itu dari swasta ataupun sektor publik. Tujuan
kerangka dasar dapat digunakan sebagai pedoman bagi:
a. Penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dapat digunakan untuk
membuat standar akuntansi.
b. Penyusun laporan keuangan, dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
akuntansi syariah yang belum ada didalam standar akuntansi keuangan
syariah.
c. Auditor, dapat digunakan untuk memberikan pendapat apakah laporan
keuangan yang telah disusun sudah sesuai dengan prinsip akuntansi syariah.
d. Pemakai laporan keuangan, dapat digunakan untuk membuat informasi yang
ada di dalam laporan keuangan menjadi lebih jelas dan sesuai dengan standar
akuntansi syariah
3. Asas Transaksi Syariah
Ada 5 bentuk asas transaksi syariah, yaitu :
a. Persaudaraan (ukhuwah): transaksi yang dilakukan melalui interaksi sosial
dan harmonisasi. Aspek ukhuwah dalam transaksi syariah yaitu saling
mengenal, saling menjamin, saling bersinergi satu sama lain dan saling
memahami
b. Keadilan (‘adalah): aspek keadilan dalam transaksi syariah yaitu melarang
unsur maysir, ihtikar, dzulm, risywah, ta’alluq , gharar, riba dan unsur-unsur
haram dalam barang dan jasa.
c. Kemaslahatan (maslahah): dalam transaksi syariah, wajib mengandung
kebaikan dan manfaat untuk material, spiritual, individualis dan juga dunia
akhirat. Aspek kemaslahatan sendiri yaitu harus mempunyai unsur halal dan
thayyib.
d. Keseimbangan (tawazum): transaksi syariah harus menyeimbangkan aspek
privat dat publik, serta aspek pengembangan dan pelestarian.
e. Universalisme (syumuliyah): transaksi syariah dapat dilakukan oleh semua
pihak tanpa harus melihat ras, agama, suku, dan budaya pihah tersebut.

4. Karakteristik Transaksi Syariah


adadad

DAFTAR PUSTAKA
https://prabhagib.blogspot.co.id/2015/05/contoh-kajian-pustaka-karya-ilmiah-
bab.html

https://www.jagoakuntansi.com/2017/03/kdpplks-kerangka-dasar-penyusunan-dan-
penyajian-laporan-keuangan-syariah/

https://www.academia.edu/24005876/Kerangka_Dasar_Penyusunan_dan_Penyajian_
Laporan_Keuangan_Syariah_KDPPLKS_

https://andinurhasanah.wordpress.com/2012/11/01/kerangka-dasar-penyusunan-dan-
penyajian-laporan-keuangan-syariah-psak/

Anda mungkin juga menyukai