Anda di halaman 1dari 12

Sel eukariota[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Eukariota

Gambaran umum sel tumbuhan.

Gambaran umum sel hewan.

Tidak seperti prokariota, sel eukariota(bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dan karyon) memiliki nukleus.
Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar
daripada bakteri. Sitoplasmaeukariota adalah daerah di antara nukleus danmembran sel. Sitoplasma
ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat organel-
organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki
prokariota.[7]Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi
oleh dua membran, misalnya nukleus.
Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota, yaitu (1)mitokondria,
tempat sebagian besarmetabolisme energi sel terjadi; (2) retikulum endoplasma, suatu jaringan
membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel
ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom, tempat perombakan asam lemakdan asam
amino. Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda asing yang dimasukkan
oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak pada seltumbuhan. Kloroplas, tempat
terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada sel-sel tertentu daun tumbuhan dan
sejumlah organisme uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota uniseluler memiliki
satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta tempat terjadinya
sejumlah reaksi penguraian.[34]

Jaringan protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan pergerakan
struktur di dalam sel eukariota.[34] Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel hewan di dekat nukleus,
juga terbuat dari sitoskeleton.[35]

Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel tumbuhan dan
membuatnya kuat dan tegar. Fungijuga memiliki dinding sel, namun komposisinya berbeda dari
dinding sel bakteri maupun tumbuhan.[34] Di antara dinding sel tumbuhan yang bersebelahan terdapat
saluran yang disebut plasmodesmata.[36]

Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ a b c Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 112

2. ^ Fried & Hademenos 2006, hlm. 35

3. ^ a b Sloane 2003, hlm. 34

4. ^ a b Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 4

5. ^ a b c Alberts et al. 2002, "The Universal Features of Cells on Earth"

6. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 3

7. ^ a b c d e Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 116

8. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 113

9. ^ a b Starr et al. 2008, hlm. 54-55

10. ^ a b c d e Stewart 2007, hlm. 10-18

11. ^ (Inggris) Micrographia: Some Physiological Descriptions of Minute Bodies Made by Magnifying
Glasses with Observations and Inquiries Thereupon oleh Robert Hooke, di Proyek Gutenberg

12. ^ Fried & Hademenos 2006, hlm. 45

13. ^ a b Stone 2004, hlm. 64

14. ^ Porter 1976, hlm. 260-269

15. ^ Anderson, D. (1 September 2009). "Dutch". Lens on Leeuwenhoek (dalam bahasa Inggris). Diakses

02-02-2012.

16. ^ a b c Everson 2007, hlm. 37-41

17. ^ Stewart 2007, hlm. 31

18. ^ a b Magner 2002, hlm. 154-158

19. ^ Harris 2000, hlm. 98


20. ^ Magner 2002, hlm. 160-161

21. ^ Schwartz 2008, hlm. 146

22. ^ Magner 2002, hlm. 163

23. ^ Bechtel 2006, hlm. 162

24. ^ Hay 1992, hlm. 384

25. ^ Bechtel 2006, hlm. 13

26. ^ Kratz 2009, hlm. 17

27. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 6

28. ^ Wheelis 2008, hlm. 48-49

29. ^ Wheelis 2008, hlm. 50-52

30. ^ Kratz 2009, hlm. 35

31. ^ Yuwono 2007, hlm. 77

32. ^ Karp 2009, hlm. 318-319

33. ^ a b Pommerville 2011, hlm. 122-128

34. ^ a b c Lodish et al. 2000, Eukaryotic Cells Contain Many Organelles and a Complex Cytoskeleton

35. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 118

36. ^ a b Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 119

37. ^ Alberts et al. 2002, "Chapter 10. Membrane Structure"

38. ^ a b c d e f g h Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 120

39. ^ Solomon, Berg & Martin 2004, hlm. 77

40. ^ Sloane 2003, hlm. 39

41. ^ Alberts et al. 2002, "The RNA Message Is Decoded on Ribosomes"

42. ^ a b c d e f g h Russell, Hertz & McMillan 2011, hlm. 99

43. ^ a b Kratz 2009, hlm. 24-25

44. ^ a b c d e f Solomon, Berg & Martin 2004, hlm. 84

45. ^ a b c Lodish et al. 2000, "Mitochondria Are the Principal Sites of ATP Production in Aerobic Cells"

46. ^ a b Fried & Hademenos 2006, hlm. 38

47. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 7

48. ^ a b Solomon, Berg & Martin 2004, hlm. 86

49. ^ a b Lodish et al. 2000, "Chloroplasts, the Sites of Photosynthesis, Contain Three Membrane-Limited

Compartments"

50. ^ a b Marks, Marks & Smith 2000, hlm. 135

51. ^ a b Alberts et al. 2002, "Peroxisomes"

52. ^ Solomon, Berg & Martin 2004, hlm. 87

53. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 139

54. ^ Karp 2009, hlm. 328


55. ^ Alberts et al. 2002, "Chapter 19: Cell Junctions, Cell Adhesion, and the Extracellular Matrix"

56. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 136

57. ^ Alberts et al. 2002, "The Extracellular Matrix of Animals"

58. ^ Alberts et al. 2002, "The Plant Cell Wall"

59. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 135

60. ^ Alberts et al. 2002, "Cell Junctions"

61. ^ Solomon, Berg & Martin 2004, hlm. 122

62. ^ Yuwono 2007, hlm. 14

63. ^ Lodish et al. 2000, "Section 20.1: Overview of Extracellular Signaling"

64. ^ Clements & Saffrey 2001, hlm. 241-291

65. ^ Russell, Hertz & McMillan 2011, hlm. 200

66. ^ a b Cooper 2000, The Eukaryotic Cell Cycle

67. ^ Wheelis 2008, hlm. 194-197

68. ^ Goodman 2008, hlm. 286

69. ^ Lodish et al. 2000, "Cell Differentiation Creates New Types of Cells"

70. ^ Campbell, Reece & Mitchell 2004, hlm. 198

71. ^ Lodish et al. 2000, "Cells Die by Suicide"

72. ^ a b c Campbell, Reece & Mitchell 2002, hlm. 113-115


Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

 Alberts, B.; Johnson, A.; Lewis, J.; Raff, M.; Roberts, K.; Walters, P. (2002). Molecular Biology of the

Cell (dalam bahasa Inggris) (ed. 4). New York: Garland Science.

 Bechtel, Wiiliam (2006). Discovering Cell Mechanisms: The Creation of Modern Cell Biology (dalam bahasa

Inggris). Cambridge: Cambridge University Press.ISBN 9780521812474.

 Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002). Biologi 1. Diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. (ed. 5).

Jakarta: Erlangga.ISBN 9796884682.

 Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2004). Biologi 3. Diterjemahkan oleh W. Manalu (ed. 5). Jakarta:

Erlangga.ISBN 9789796884704. (lihat di Penelusuran Buku Google)

 Clements, M.; Saffrey, J. (2001). "Communication between Cells". In Saffrey, J. (penyunting). The Core of
Life (dalam bahasa Inggris) 2. Milton Keynes: The Open University.ISBN 9780749235673.

 Cooper, G.M. (2000). The Cell: A Molecular Approach (dalam bahasa Inggris) (ed. 2). Sunderland, MA:

Sinauer Associates.

 Everson, Ted (2007). The Gene: a historical perspective (dalam bahasa Inggris). Westport, CT: Greenwood

Press.ISBN 9780313334498.

 Fried, George H.; Hademenos, George J. (2006). Schaum's Outlines Biologi. Diterjemahkan oleh D. Tyas
(ed. 2). Jakarta: Erlangga. ISBN 9789797817138.
 Medical Cell Biology (dalam bahasa Inggris) (ed. 3). Burlington, MA: Academic Press.
2008. ISBN 9780123704580.Unknown parameter |editor_last= ignored (help)

 Harris, Henry (2000). The Birth of the Cell (dalam bahasa Inggris). New Haven: Yale University

Press.ISBN 9780300082951.

 Hay, Elizabeth D. (1992), "Cell Biology", in Morris, C. et al. (penyunting), Academic Press Dictionary of
Science and Technology (dalam bahasa Inggris), San Diego: Academic Press, ISBN 9780122004001

 Karp, Gerald (2009). Cell and Molecular Biology: Concepts and Experiments (dalam bahasa Inggris) (ed. 6).

Hoboken, NJ: John Wiley and Sons. ISBN 9780470483374.

 Kratz, R.F. (2009). Molecular & Cell Biology for Dummies(dalam bahasa Inggris). Hoboken, NJ: John Wiley

& Son.ISBN 9780470531020.

 Lodish, H.; Berk, A.; Zipursky, S.L.; Matsudaira, P.; Baltimore, D; Darnell, J. (2000). Molecular Cell
Biology (dalam bahasa Inggris) (ed. 4). New York: W. H. Freeman.

 Magner, L.N. (2002). A History of the Life Sciences (dalam bahasa Inggris) (ed. 3). New York: CRC

Press.ISBN 9780824743604.

 Marks; Marks, A.D.; Smith, C.M. (2000). Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis.

Diterjemahkan oleh B.U. Pendit. Jakarta: EGC. ISBN 9789794484838. Text "firstD.B. " ignored
(help) (lihat di Penelusuran Buku Google)

 Pommerville, J.C. (2011). Alcamo's Fundamentals of Microbiology (dalam bahasa Inggris) (ed. 9). Sudbury,

MA: Jones & Bartlett Publishers. ISBN 9781449615666.

 Porter, J.R. (Juni 1976). "Antony van Leeuwenhoek: tercentenary of his discovery of bacteria". Bacteriol.
Rev. (dalam bahasa Inggris) 40: 260–269. OCLC 679604905.

 Russell, P.J.; Hertz, P.E.; McMillan, B. (2011). Biology: The Dynamic Science (dalam bahasa Inggris) 1 (ed.

2). Belmont, CA: Cengage Learning. ISBN 9780538493727.

 Schwartz, James (2008). In Pursuit of the Gene: From Darwin to DNA (dalam bahasa Inggris). Cambridge:

Harvard University Press. ISBN 9780674026704.

 Sloane, Ethel (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Diterjemahkan oleh J. Veldman. Jakarta:

EGC.ISBN 9789794486221.

 Solomon, E.P.; Berg, L.R.; Martin, D.W. (2004). Biology(dalam bahasa Inggris) (ed. 7). Belmont, CA:

Cengage Learning. ISBN 9780534492762.

 Starr, C.; Taggart, R.; Evers, C.; Starr, L. (2008). Cell Biology and Genetics. Biology: The Unity and Diversity
of Life (dalam bahasa Inggris) 1 (ed. 12). Belmont, CA: Cengage Learning.ISBN 9780495557982.

 Stewart, Melissa (2007). Cell Biology (dalam bahasa Inggris). Minneapolis: Twenty-First Century

Books.ISBN 9780822566038.

 Stone, C.L. (2004). The Basics of Biology (dalam bahasa Inggris). Westport, CT: Greenwood

Press.ISBN 9780313317866.

 Wheelis, Mark (2008). Principles of Modern Microbiology(dalam bahasa Inggris). Sudbury, MA: Jones &
Bartlett Learning. ISBN 9780763710750.
 Yuwono, Triwibowo (2007). Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga. ISBN 9789797811921.

Eukariota (berasal dari bahasa Yunani "eu" yang artinya "baik", dan "karyon" yang artinya menunjuk
pada nuklei sel) adalah organisme dengan sel kompleks, di manabahan-bahan genetika disusun
menjadi nuklei yang terikat membran. Eukariota termasuk hewan.

Tumbuhan, dan jamur yang kebanyakan multiselular serta berbagai kelompok lainnya yang
diklasifikasikan secara kolektif sebagai protista (banyak di antaranya uniselular). Sebaliknya,
organisme-organisme lainnya, misalnya bakteri, tidak mempunyai nuklei dan struktur sel kompleks
lainnya, organisme-organisme seperti itu disebutprokariota.

Daftar isi

[sembunyikan]

 1 Ciri-ciri sel

o 1.1 Membran internal

o 1.2 Mitokondria dan plastida

 2 Reproduksi

 3 Referensi
Ciri-ciri sel[sunting | sunting sumber]
Pada umumnya, sel eukariota memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariota dan memiliki bagian-
bagian sub-selular yang disebut dengan organel dan sitoskeletonyang terdiri
atas mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen antara. Berbeda dengan prokariota, DNA eukariota
disimpan dalam kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nuklei yang terbungkus membran
nuklei. Selain melakukan pembelahan selsecara aseksual, kebanyakan eukariota juga bisa
melakukan reproduksi seksualmelalui proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariota.

Membran internal[sunting | sunting sumber]


Sel eukariotik memiliki bermacam-macam struktur yang dibatasi membran, yang secara kolektif
disebut sistem endomembran. Ruang sederhana, yang disebut vesikelatau vakuola, dapat terbentuk
dengan pemisahan dari membran lain. Banyak sel menelan makanan dan bahan lain melalui proses
yang disebut endositosis, dimana membran luar melekuk ke dalam kemudian putus membentuk
vesikel. Kemungkinan banyak organel bermembran lainnya berasal dari vesikel yang demikian.

Inti sel dilapisi oleh membran ganda, yang memiliki pori-pori yang memungkinkan bahan-bahan
keluar-masuk. Bermacam peluasan membran nukleus yang berbentuk tabung atau lembaran
membentuk retikulum endoplasma (atau RE), yang terlibat dalam transpor dan pematangan protein.
RE terdiri atas RE kasar yang memilikiribosom yang melekat, dan protein yang disintesis ribosom itu
memasuki ruang dalam atau lumen . Kemudian, biasanya mereka memasuki vesikel, yang terpisah
dari RE halus. Pada kebanyakan eukariota, vesikel pembawa protein ini dilepaskan dan dimodifikasi
pada tumpukan vesikel yang memipih yang disebut badan Golgi atau diktiosom.

Vesikel dapat berspesialisasi untuk beragam kegunaan. Contohnya, lisosommempunyai enzim yang
menguraikan isi vakuola makanan, dan peroksisom yang fungsinya menguraikan peroksida, yang
beracun. banyak protozoa memiliki vakuola kontraktil, yang mengumpulkan dan membuang kelebihan
air dan ekstrusom, yang mengeluarkan bahan yang dipakai untuk melawan pemangsa atau
menangkap mangsa. Pada tumbuhan tingkat tinggi, sebagian besar ruang sel diisi oleh vakuola
pusat, yang fungsi utamanya untuk menjaga tekanan osmotik.

Mitokondria dan plastida[sunting | sunting sumber]


Mitokondria adalah organel yang ditemukan pada hampir semua eukariota. Mitokondria diselubungi
membran ganda, yang membran dalamnya berlekuk-lekuk ke dalam membentuk krista, tempat
berlangsungnya respirasi aerobik. Mitokondria memiliki DNA dan ribosom-nya sendiri dan hanya
terbentuk dari pembelahan mitokondria lain. Sekarang mereka umumnya berkembang dari prokariota
yang berendosimbiosis, mungkin proteobacteria. Beberapa protozoa yang tidak memiliki mitokondria
ditemukan mempunyai organel yang diturunkan dari mitokondira seperti hidrogenosom dan mitosom.

Tumbuhan dan berbagai kelompok alga juga memiliki plastida. Dan plastida ini juga mempunyai DNA
sendiri dan berkembang dari proses endosimbiosis, dalam hal ini cyanobacteria. Biasanya plastida
berbentuk kloroplas, yang mengandung klorofil dan menghasilkan energi melalui fotosintesis seperti
halnya cyanobacteria. Plastida lain terlibat dalam menyimpan makanan. Meskipun plastida mungkin
memiliki satu asal, tidak semua grup yang memiliki plastida berkerabat dekat. beberapa eukariota
mendapatkannya dari yang lain dengan endosimbiosis penelanan sekunder.

Sel eukariotik mempunyai dua buah isoenzim malate dehydrogenase yang berupa mitokondria (m-
MDH) dan plastida (bahasa Inggris: cytoplasmic) (s-MDH). Enzim ini berfungsi untuk
konfigurasi isomer L pada asam malik (bahasa Inggris: malate). Inhibitor enzim ini adalah ATP, ADP,
AMP, tiroksin, yodium sianida, and molekul yodium.[1]

Reproduksi[sunting | sunting sumber]


Reproduksi eukariota dilakukan melalui pembelahan sel, yang umumnya terjadi secara mitosis, yaitu
proses pembelahan inti sel yang menyebabkan sebuah sel anak menerima duplikat setiap kromosom
yang dimiliki sel induk. Pada kebanyakan eukariota terdapat juga reproduksi seksual, di antara
sel haploid, yaitu sel yang hanya memiliki satu buah kromosom dari masing-masing pasang
kromosom yang dimiliki sel induk yang melibatkan proses fusi inti sel (singami) dan pembelahan
secara meiosis yang menghasilkan sel diploid, yaitu sel yang memiliki pasangan kromosom yang
lengkap.

Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ (Inggris) "Malic Dehydrogenase from bovine heart" (pdf). Sigma Aldrich. Diakses 2010-02-26

Rabu, 3 Agustus 2011 - Sebuah sel eukariotik


umum berdiameter 10 mikron, sehingga volumenya seribu kali sel
bakteri. Seperti bakteri, sel eukariotik mengandung selaput sel,
protein sitoplasma, DNA, dan ribosom, dengan struktur yang berbeda
dari elemen yang sama di sel prokariotik. Sel eukariotik bahkan
memiliki banyak tampilan struktur yang lebih jelas lagi
membedakannya dari sel prokariotik.

Dalam sitoplasma eukariotik ada sejumlah protein struktural yang membentuk


jaringan. Mikrotubula, aktin, filamen intermediat, dan filamen tipis membentuk
empat kategori serat yang ditemukan dalam sel eukariotik. Serat dalam sel
memberikan kerangka struktur kaku, berpartisipasi dalam gerakan vesikel dan
kromosom, dan berpartisipasi dalam mengubah bentuk sel sehingga ia dapat
bergerak. Mereka juga mengikat mayoritas ribosom.
DNA sel eukariotik tidak mencampur bebas dengan sitoplasma, namun
terselubung dalam selaput inti. Secara normal, hanya protein kecil dengan
berat molekul kurang dari 20 hingga 40 ribu dapat bebas memasuki inti lewat
selaput inti. Ini adalah struktur besar yang secara aktif mentranspor protein
atau RNA ke dalam atau ke luar inti. Dalam tiap siklus sel, selaput inti
meluruh, dan kemudian menggumpal kembali. DNA sendiri terkekang erat
dengan sejenis protein yang disebut histon, yang fungsi utamanya tampaknya
membantu DNA mempertahankan keadaan kakunya. Saat sel membelah,
sebuah alat khusus bernama spindel, dan terdiri dari sebagian mikrotubula,
dibutuhkan untuk menarik kromosom ke sel-sel anakan.

Perbandingan sel eukariotik dan prokariotik

Sel eukariotik juga mengandung organel khusus seperti mitokondria, yang


melakukan fosforilasi oksidatif untuk membangkitkan energi kimia yang
dibutuhkan sel. Dalam banyak hal, mitokondria mirip dengan bakteri dan
kenyataannya tampaknya berevolusi dari bakteri. Mereka mengandung DNA,
biasanya dalam bentuk kromosom melingkar seperti yang ditemukan juga
pada E.coli dan ribosom yang berada di sitoplasma sel eukariotik.
Kloroplas melakukan fotosintesis pada sel tanaman, dan merupakan tipe
organel khusus lainnya yang ditemukan dalam beberapa jenis sel eukariotik.
Seperti mitokondria, kloroplas juga mengandung DNA dan ribosom yang
berbeda dari struktur yang analog di daerah lain sel tersebut.
Sebagian besar sel eukariotik juga mengandung selaput dalam. Inti dikelilingi
oleh dua selaput. Retikulum Endoplasma adalah selaput lain yang ditemukan
dalam sel eukariotik. Ia berdampingan dengan selaput inti luar namun
membentang di seluruh sitoplasma dalam banyak tipe sel dan terlibat dengan
sintesis dan transpor protein selaput. Aparat Golgi adalah struktur lain yang
mengandung selaput. Ia terlibat dengan modifikasi protein untuk transpornya
ke organel sel lain atau untuk ekspor ke luar sel.
Sumber
Schleif, R. 1993. Genetics and Molecular Biology.
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup.[1][2] Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian
besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.[3][4] Kebanyakan
makhluk hidup tersusun atas sel tunggal,[5] atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia,
merupakanorganisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya
masing-masing.[1] Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013sel.[5] Namun demikian,
seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasilpembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri
berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel
telur induknya yang sudah dibuahi.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri
sendiri.[1] Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangunorgan dan
kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung
membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem
organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-
komponen yang disebut organel.[6]

Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai
0,001 mm,[7] sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah
telur ayamyang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai
100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.[8] Penemuan dan kajian awal
tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop
pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665
ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki
perbesaran 30 kali.[4] Namun demikian, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua
abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang
biologi yang disebut biologi sel.

Anda mungkin juga menyukai