Sel Eukariota
Sel Eukariota
Tidak seperti prokariota, sel eukariota(bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dan karyon) memiliki nukleus.
Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar
daripada bakteri. Sitoplasmaeukariota adalah daerah di antara nukleus danmembran sel. Sitoplasma
ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat organel-
organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki
prokariota.[7]Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi
oleh dua membran, misalnya nukleus.
Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota, yaitu (1)mitokondria,
tempat sebagian besarmetabolisme energi sel terjadi; (2) retikulum endoplasma, suatu jaringan
membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel
ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom, tempat perombakan asam lemakdan asam
amino. Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda asing yang dimasukkan
oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak pada seltumbuhan. Kloroplas, tempat
terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada sel-sel tertentu daun tumbuhan dan
sejumlah organisme uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota uniseluler memiliki
satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta tempat terjadinya
sejumlah reaksi penguraian.[34]
Jaringan protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan pergerakan
struktur di dalam sel eukariota.[34] Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel hewan di dekat nukleus,
juga terbuat dari sitoskeleton.[35]
Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel tumbuhan dan
membuatnya kuat dan tegar. Fungijuga memiliki dinding sel, namun komposisinya berbeda dari
dinding sel bakteri maupun tumbuhan.[34] Di antara dinding sel tumbuhan yang bersebelahan terdapat
saluran yang disebut plasmodesmata.[36]
11. ^ (Inggris) Micrographia: Some Physiological Descriptions of Minute Bodies Made by Magnifying
Glasses with Observations and Inquiries Thereupon oleh Robert Hooke, di Proyek Gutenberg
15. ^ Anderson, D. (1 September 2009). "Dutch". Lens on Leeuwenhoek (dalam bahasa Inggris). Diakses
02-02-2012.
34. ^ a b c Lodish et al. 2000, Eukaryotic Cells Contain Many Organelles and a Complex Cytoskeleton
45. ^ a b c Lodish et al. 2000, "Mitochondria Are the Principal Sites of ATP Production in Aerobic Cells"
49. ^ a b Lodish et al. 2000, "Chloroplasts, the Sites of Photosynthesis, Contain Three Membrane-Limited
Compartments"
69. ^ Lodish et al. 2000, "Cell Differentiation Creates New Types of Cells"
Alberts, B.; Johnson, A.; Lewis, J.; Raff, M.; Roberts, K.; Walters, P. (2002). Molecular Biology of the
Cell (dalam bahasa Inggris) (ed. 4). New York: Garland Science.
Bechtel, Wiiliam (2006). Discovering Cell Mechanisms: The Creation of Modern Cell Biology (dalam bahasa
Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002). Biologi 1. Diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. (ed. 5).
Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2004). Biologi 3. Diterjemahkan oleh W. Manalu (ed. 5). Jakarta:
Clements, M.; Saffrey, J. (2001). "Communication between Cells". In Saffrey, J. (penyunting). The Core of
Life (dalam bahasa Inggris) 2. Milton Keynes: The Open University.ISBN 9780749235673.
Cooper, G.M. (2000). The Cell: A Molecular Approach (dalam bahasa Inggris) (ed. 2). Sunderland, MA:
Sinauer Associates.
Everson, Ted (2007). The Gene: a historical perspective (dalam bahasa Inggris). Westport, CT: Greenwood
Press.ISBN 9780313334498.
Fried, George H.; Hademenos, George J. (2006). Schaum's Outlines Biologi. Diterjemahkan oleh D. Tyas
(ed. 2). Jakarta: Erlangga. ISBN 9789797817138.
Medical Cell Biology (dalam bahasa Inggris) (ed. 3). Burlington, MA: Academic Press.
2008. ISBN 9780123704580.Unknown parameter |editor_last= ignored (help)
Harris, Henry (2000). The Birth of the Cell (dalam bahasa Inggris). New Haven: Yale University
Press.ISBN 9780300082951.
Hay, Elizabeth D. (1992), "Cell Biology", in Morris, C. et al. (penyunting), Academic Press Dictionary of
Science and Technology (dalam bahasa Inggris), San Diego: Academic Press, ISBN 9780122004001
Karp, Gerald (2009). Cell and Molecular Biology: Concepts and Experiments (dalam bahasa Inggris) (ed. 6).
Kratz, R.F. (2009). Molecular & Cell Biology for Dummies(dalam bahasa Inggris). Hoboken, NJ: John Wiley
Lodish, H.; Berk, A.; Zipursky, S.L.; Matsudaira, P.; Baltimore, D; Darnell, J. (2000). Molecular Cell
Biology (dalam bahasa Inggris) (ed. 4). New York: W. H. Freeman.
Magner, L.N. (2002). A History of the Life Sciences (dalam bahasa Inggris) (ed. 3). New York: CRC
Press.ISBN 9780824743604.
Marks; Marks, A.D.; Smith, C.M. (2000). Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis.
Diterjemahkan oleh B.U. Pendit. Jakarta: EGC. ISBN 9789794484838. Text "firstD.B. " ignored
(help) (lihat di Penelusuran Buku Google)
Pommerville, J.C. (2011). Alcamo's Fundamentals of Microbiology (dalam bahasa Inggris) (ed. 9). Sudbury,
Porter, J.R. (Juni 1976). "Antony van Leeuwenhoek: tercentenary of his discovery of bacteria". Bacteriol.
Rev. (dalam bahasa Inggris) 40: 260–269. OCLC 679604905.
Russell, P.J.; Hertz, P.E.; McMillan, B. (2011). Biology: The Dynamic Science (dalam bahasa Inggris) 1 (ed.
Schwartz, James (2008). In Pursuit of the Gene: From Darwin to DNA (dalam bahasa Inggris). Cambridge:
Sloane, Ethel (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Diterjemahkan oleh J. Veldman. Jakarta:
EGC.ISBN 9789794486221.
Solomon, E.P.; Berg, L.R.; Martin, D.W. (2004). Biology(dalam bahasa Inggris) (ed. 7). Belmont, CA:
Starr, C.; Taggart, R.; Evers, C.; Starr, L. (2008). Cell Biology and Genetics. Biology: The Unity and Diversity
of Life (dalam bahasa Inggris) 1 (ed. 12). Belmont, CA: Cengage Learning.ISBN 9780495557982.
Stewart, Melissa (2007). Cell Biology (dalam bahasa Inggris). Minneapolis: Twenty-First Century
Books.ISBN 9780822566038.
Stone, C.L. (2004). The Basics of Biology (dalam bahasa Inggris). Westport, CT: Greenwood
Press.ISBN 9780313317866.
Wheelis, Mark (2008). Principles of Modern Microbiology(dalam bahasa Inggris). Sudbury, MA: Jones &
Bartlett Learning. ISBN 9780763710750.
Yuwono, Triwibowo (2007). Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga. ISBN 9789797811921.
Eukariota (berasal dari bahasa Yunani "eu" yang artinya "baik", dan "karyon" yang artinya menunjuk
pada nuklei sel) adalah organisme dengan sel kompleks, di manabahan-bahan genetika disusun
menjadi nuklei yang terikat membran. Eukariota termasuk hewan.
Tumbuhan, dan jamur yang kebanyakan multiselular serta berbagai kelompok lainnya yang
diklasifikasikan secara kolektif sebagai protista (banyak di antaranya uniselular). Sebaliknya,
organisme-organisme lainnya, misalnya bakteri, tidak mempunyai nuklei dan struktur sel kompleks
lainnya, organisme-organisme seperti itu disebutprokariota.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Ciri-ciri sel
2 Reproduksi
3 Referensi
Ciri-ciri sel[sunting | sunting sumber]
Pada umumnya, sel eukariota memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariota dan memiliki bagian-
bagian sub-selular yang disebut dengan organel dan sitoskeletonyang terdiri
atas mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen antara. Berbeda dengan prokariota, DNA eukariota
disimpan dalam kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nuklei yang terbungkus membran
nuklei. Selain melakukan pembelahan selsecara aseksual, kebanyakan eukariota juga bisa
melakukan reproduksi seksualmelalui proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariota.
Inti sel dilapisi oleh membran ganda, yang memiliki pori-pori yang memungkinkan bahan-bahan
keluar-masuk. Bermacam peluasan membran nukleus yang berbentuk tabung atau lembaran
membentuk retikulum endoplasma (atau RE), yang terlibat dalam transpor dan pematangan protein.
RE terdiri atas RE kasar yang memilikiribosom yang melekat, dan protein yang disintesis ribosom itu
memasuki ruang dalam atau lumen . Kemudian, biasanya mereka memasuki vesikel, yang terpisah
dari RE halus. Pada kebanyakan eukariota, vesikel pembawa protein ini dilepaskan dan dimodifikasi
pada tumpukan vesikel yang memipih yang disebut badan Golgi atau diktiosom.
Vesikel dapat berspesialisasi untuk beragam kegunaan. Contohnya, lisosommempunyai enzim yang
menguraikan isi vakuola makanan, dan peroksisom yang fungsinya menguraikan peroksida, yang
beracun. banyak protozoa memiliki vakuola kontraktil, yang mengumpulkan dan membuang kelebihan
air dan ekstrusom, yang mengeluarkan bahan yang dipakai untuk melawan pemangsa atau
menangkap mangsa. Pada tumbuhan tingkat tinggi, sebagian besar ruang sel diisi oleh vakuola
pusat, yang fungsi utamanya untuk menjaga tekanan osmotik.
Tumbuhan dan berbagai kelompok alga juga memiliki plastida. Dan plastida ini juga mempunyai DNA
sendiri dan berkembang dari proses endosimbiosis, dalam hal ini cyanobacteria. Biasanya plastida
berbentuk kloroplas, yang mengandung klorofil dan menghasilkan energi melalui fotosintesis seperti
halnya cyanobacteria. Plastida lain terlibat dalam menyimpan makanan. Meskipun plastida mungkin
memiliki satu asal, tidak semua grup yang memiliki plastida berkerabat dekat. beberapa eukariota
mendapatkannya dari yang lain dengan endosimbiosis penelanan sekunder.
Sel eukariotik mempunyai dua buah isoenzim malate dehydrogenase yang berupa mitokondria (m-
MDH) dan plastida (bahasa Inggris: cytoplasmic) (s-MDH). Enzim ini berfungsi untuk
konfigurasi isomer L pada asam malik (bahasa Inggris: malate). Inhibitor enzim ini adalah ATP, ADP,
AMP, tiroksin, yodium sianida, and molekul yodium.[1]
1. ^ (Inggris) "Malic Dehydrogenase from bovine heart" (pdf). Sigma Aldrich. Diakses 2010-02-26
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri
sendiri.[1] Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangunorgan dan
kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung
membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem
organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-
komponen yang disebut organel.[6]
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai
0,001 mm,[7] sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah
telur ayamyang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai
100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.[8] Penemuan dan kajian awal
tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop
pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665
ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki
perbesaran 30 kali.[4] Namun demikian, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua
abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang
biologi yang disebut biologi sel.