Anda di halaman 1dari 24

Bahan Ajar

KD 3.1

 
Indikator Pencapaian Kompetensi
  3.1.1 Menjelaskan sejarah penemuan sel
3.1.2 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel
  3.1.3 Membedakan struktur sel prokariotik dan eukariotik
beserta fungsinya
  3.1.4 Menjelaskan struktur dan fungsi organel sel
3.1.5 Membedakan sel tumbuhan dan sel hewan

 
SKEMA SEL

1|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
URAIAN MATERI

A. Sejarah Penemuan dan Teori Tentang Sel

Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris bernama Robert Hooke pada tahun
1665. Robert Hooke (1635 - 1703), menemukan “ruang-ruang kecil” dari sayatan gabus yang diamati
di bawah mikroskop. Hooke menemukan ruang-ruang kosong (gambar 2) pada sayatan gabus. Ruang-
ruang kecil ini oleh Hooke sebut sebagai sel. Sel-sel yang diamati oleh Hooke merupakan sel-sel
gabus yang sudah mati.

Gambar 1. Robert Hooke dan Mikroskop yang digunakannya untuk mengamati sayatan gabus

Gambar 2. Sayatan gabus (kiri) yang diamati oleh Hooke dengan pembesaran lemah, (kanan) sayatan gabus
dengan pembesaran 1000x

Penemuan tentang sel berkembang ketika Antonie Van Leeuwenhoek menjadi orang yang
pertama kali melihat sel hidup dari alga Spirogyra sp. dan bakteri dengan menggunakan mikroskop
pada tahun 1674. Sejak saat itu, para ilmuwan diseluruh dunia berlomba-lomba untuk melakukan
percobaan tentang sel. Banyak sekali lmuwan yang mencoba untuk mengungkapkan teori-teori tentang
sel, di antaranya sebagai berikut.
1. Robert Brown (1812), menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel yang disebut
dengan nukleus.
2. Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang
sekarang disebut dengan protoplasma.

3. Johanes Purkinye (1787-1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk
menamai bahan embrional sel telur.

2|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
4. Matthias Jacob Schleiden (1838) dan Theodor Schwann (1839), Schleiden melakukan
penelitian kepada tumbuhan dan menemukan adanya sel tumbuhan.  Sedangkan, Schwann
melakukan penelitian terhadap hewan dan menemukan adanya sel hewan.
5. Max Schultze (1825-1874), menyatakan protoplasma adalah suatu dasar-dasar fisik
kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
6. Jean Baptiste de Lanmarck (1809), mengeluarkan pernyataan bahwa setiap badan hidup
merupakan kumpulan sel-sel.
7. Ludolph Christian Treviranus dan Johann Jacob Paul Moldenhawer, menyatakan bahwa
individu merupakan kesatuan dari sel-sel.
8. Henri Dutrochet, menyatakan bahwa sel merupakan bagian terpenting dari organisme
9. Rudolf Ludwig Karl Virchow (1858), menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya
(omnis cellula e cellula)
10. R. Strasburger, menyatakan bahwa setiap inti sel berasal dari inti sel sebelumnya melalui
pembelahan
11. C. Bernard, menyatakan bahwa inti sel merupakan struktur terpenting dari sel yang mengatur
seluruh perjalanan sel.

Berdasarkan hasil penemuan-penemuan para ilmuwan tersebut, maka dapat disimpulkan


bahwa:
1. Semua makhluk hidup terdiri atas sel-sel
2. Sel merupakan unit sturktural terkecil makhluk hidup yang menjadi komponen dasar
penyusun tubuh makhluk hidup
3. Sel merupakan unit fungsional, karena sel melakukan suatu fungsi kehidupan, seperti sintesis
protein yang berhubungan dengan pembentukan sifat morfologis dan fisiologis; reproduksi
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan; melakukan respons; melakukan pemanfaatan
energi.
4. Semua sel berasal dari sel sebelumnya
5. Sel merupakan unit hereditas yang dapat mewariskan sifat genetik dari satu generasi ke
generasi berikutnya.

Sel merupakan unit struktural, fungsional dan hereditas pada makhluk hidup. Sel sebagai unit
struktural terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk
hidup. Setiap sel tersusun dari berbagai bagian, yaitu membran plasma, inti sel, sitoplasma, dan
organel sel.
Sel sebagai unit fungsional bermakna bahwa sel atau sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup
melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi,
eksresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi, dan respon (tanggapan) terhadap rangsangan. Sel
juga merupakan unit hereditas atau penurunan sifat yang menurunkan sifat genetis dari satu generasi
kepada generasi berikutnya.

Kisaran ukuran sel


Sebagian besar sel berdiameter antara 1 – 100 mikrometer (µm), dengan volume 1 – 1.000 µm 3. Sel
hewan berdiameter sekitar 20 µm, sel tumbuhan berdiameter sekitar 40 µm, sel Amoeba 90 – 800 µm,
dan sel alga yang besar berdiameter 50.000 µm (50 mm). Sehingga hanya terlihat dengan
menggunakan mikroskop. Perhatikan gambar berikut.

3|Page
Bahan Ajar
KD 3.1

1 sentimeter (cm) = 10-2 meter (m) = 0,4 inci


1 milimeter (mm) = 10-3 m
1 mikrometer (µm) = 10-3 mm = 10-6 m
1 nanometer (nm) = 10-3 µm = 10-9 m
Gambar 3. Kisaran ukuran sel

Mikroskop yang digunakan dilaboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya (light


microscope, LM). Pada mikroskop cahaya, cahaya tampak dilewatkan melalui spesimen menembus
lensa kaca. Organel-organel sel hanya dapat diamati menggunakan mikroskop elektron (electron
microscope, EM). Mikroskop elektron memfokuskan berkas elektron melalui spesimen. Mikroskop
elektron baik sekali digunakan untuk mengkaji spesimen sel mati, sedangkan mikroskop cahaya lebih
cocok dipergunakan untuk mengkaji spesimen sel-sel hidup. Terdapat dua jenis mikroskop elektron
yang digunakan saat ini, yaitu;
1. Mikroskop elektron transmisi (transmission electron microscope, TEM), digunakan untuk
mengkaji struktur ultra internal sel.
2. Mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM), digunakan untuk mengamati
permukaan spesimen.

B. KOMPONEN KIMIAWI PENYUSUN SEL


4|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
Sebuah sel (baik tumbuhan maupun hewan) terdiri atas tiga bagian utama yakni: membran sel,
nukleus (inti sel) dan sitoplasma yang merupakan bagian terbesar penyusun sebuah sel. Ketiga bagian
tersebut secara kimiawi terdiri atas unsur-unsur kimia baik dalam bentuk ion, unsur, maupun senyawa.
Unsur (element) adalah zat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi zat lain oleh reaksi kimia.
Sedangkan, senyawa (compound) adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur berbeda yang
berkombinasi dalam rasio tetap. Secara garis besar, komponen kimia sebuah sel terdiri atas unsur
mikro, unsur makro, senyawa anorganik dan senyawa organik.
1. Unsur Makro
Unsur makro merupakan unsur terbesar yang menyusun sebuah sel. Unsur makro ini terdiri
atas 5 (lima) unsur utama , yaitu Oksigen (O2) sebanyak 62 %, karbon (C) sebanyak 20 %, hidrogen
(H) sebanyak 10 %, nitrogen (N) sebanyak 10 % dan kalium (K) sebanyak 25 %. Selain itu juga
terdapat sulfur (S), fosfor (P), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na). Dari berbagai jenis unsur
tersebut, unsur karbon, hidrogen dan oksigen adalah unsur paling utama dan dapat bersenyawa
membentuk molekul karbohidrat, lemak, asam nukleat dan protein.
2. Unsur Mikro
Unsur mikro merupakan unsur yang terdapat dalam jumlah sedikit sekali. Beberapa jenis
unsur mikro, antara lain: besi (Fe), tembaga (Cu), kobalt (Co), mangan (Mn), seng (Zn), molibdenum
(Mo), boron (Bo) dan silikon (Si). Sekitar 25 dari 92 unsur alam diketahui penting bagi kehidupan.
Empat diantaranya karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), dan Nitrogen (N) menyusun 96% materi
hidup. Fosfor (P), sulfur (S), kalsium (Ca), kalium (K), dan beberapa unsur lain menyusun 4% materi
hidup. Selain dua unsur tersebut juga terdapat unsur kelumit (trace element) yang merupakan unsur
yang dibutuhkan oleh organisme hanya dalam jumlah yang sangat sedikit. Beberapa unsur kelumit,
misalnya besi (Fe), dibutuhkan oleh semua bentuk kehidupan, sedangkan unsur kelumit yang lain
hanya dibutuhkan oleh spesies tertentu saja.
Tabel 1. Persentase unsur yang menyusun sel
Simbol Unsur Nomor atom Persentase dari berat tubuh manusia (%)
Unsur-unsur yang menyusun sekitar 96% berat tubuh manusia
O Oksigen 8 65,0
C Karbon 6 18,5
H Hidrogen 1 9,5
N Nitrogen 7 3,3
Unsur-unsur yang menyusun sekitar 4% berat tubuh manusia
Ca Kalsium 20 1,5
P Fosfor 15 1,0
K Kalium 19 0,4
S Sulfur (belerang) 16 0,3
Na Natrium 11 0,2
Cl Klorin 17 0,2
Mg Magenesium 12 0,1
Unsur-unsur yang menyusun kurang dari 0,01 % berat tubuh manusia (unsur kelumit)
Boron (B), Kromium (Cr), Kobalt (Co), Tembaga (Cu), Fluorin (F), Yodium (I), Besi (Fe), Mangan
(Mn), Molibdenum (Mo), Selenium (Se), Silikon (Si), Timah (Sn), Vanadium (V) dan Seng (Zn)
3. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik yang menyusun sel antara lain:
a. Air (H2O), yang mempunyai peranan antara lain: sebagai media berlangsungnya reaksi-reaksi
kimia dalam sel, sebagai pelarut unsur dan senyawa kimia lainnya, berperan sebagai transport
zat.
b. Garam-garam mineral, yang sebagian besar terdapat dalam bentuk ion positif (anion) ataupun
ion negatif (kation). Dalam protoplasma terdapat berbagai macam garam, asam, maupun basa
5|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
yang dapat mengalami ionisasi. Beberapa contoh garam mineral yang menyusun sel antara
lain : NaCL, MgCl, NaHCO3, CaSO4 dan lain sebagainya.
c. Gas, yang meliputi senyawa-senyawa kimia berbentuk gas seperti : O2, CO 2
4. Senyawa Organik
Senyawa organik yang menyusun sel antara lain:
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida (golongan aldosa) atau polihidroksi keton (golongan
ketosa), yang tersusun atas unsur utama C (karbon), H (hidrogen), dan O (oksigen) dengan rumus
molekul (CH2O)n. Karbohidrat berfungsi sebagai bahan bakar (sumber energi), bahan penyusun
struktur sel, dan sumber energi. Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun polimer, karbohidrat
dapat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida yang umum terdapat di alam, memiliki atom C berjumlah sekitar 3-7 atom.
Pemberian nama monosakarida ditentukan oleh jumlah atom C, misalnya triosa (memiliki 3 atom C),
pentosa (memiliki 5 atom C), dan heksosa (memiliki 6 atom C). Monosakarida dapat berasal dari
golongan aldosa (gula aldehida) maupun golongan ketosa (gula keton). Berikut merupakan struktur
dari monosakarida.

Gambar 3. Struktur monosakarida

Senyawa-senyawa yang termasuk monosakarida, yaitu gliserildehid, ribosa, glukosa,


galaktosa, dihidroksiaseton, ribulosa, dan fruktosa. Struktur antara glukosa dan galaktosa hanya
berbeda dalam penempatan bagian-bagian di sekitar karbon asimetris (karbon yang terikat dengan 4
jenis pasangan kovalen yang berbeda). Glukosa merupakan nutrien utama sel, sedangkan ribosa dan
ribulosa terkandung dalam asam nukleat (DNA, RNA, dan koenzim).
Monosakarida, terutama glukosa merupakan nutrien utama bagi sel. Dalam proses yang
dikenal sebagai respirasi seluler, sel mengekstrasi energi dalam serangkaian reaksi diawali dengan
molekul glukosa. Molekul gula sederhana tidak hanya merupakan bahan bakar utama bagi kerja
selular; rangka karbonnya.
2) Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh satu ikatan glikosidik, yaitu
suatu ikatan kovalen yang terbentuk melalui reaksi dehidrasi. Berikut merupakan struktur dari
disakarida.

Gambar 4. Struktur disakarida


Senyawa yang termasuk disakarida, yaitu maltosa (gabungan dua glukosa), laktosa (gabungan glukosa
dan fruktosa), dan sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa).
6|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
3) Polisakarida
Polisakarida merupakan makromolekul yang terdiri atas ratusan hingga ribuan monosakarida
yang saling berikatan melalui ikatan glikosidik. Beberapa fungsi dari polisakarida adalah sebagai
berikut.
a) Sebagai materi simpanan atau cadangan. Contohnya pati atau amilum (amilosa) yang
terdapat pada tanaman, dan glikogen yang terdapat pada hewan.
b) Sebagai materi pembangun (struktural), contohnya selulosa dan kitin. Selulosa merupakan
bahan penyusun dinding sel tumbuhan. Kitin merupakan bahan penyusun eksoskeleton
pada Arthropoda.

Gambar 5. Struktur polisakarida (amilosa)

b. Lipid
Lipid berfungsi sebagai komponen struktural membran sel, cadangan bahan bakar (sumber
enrgi), lapisan pelindung, komponen vitamin, dan komponen hormon. Lipid bersifat hidrofobik, yaitu
sedikit atau tidak memiliki afinitas (ketertarikan) terhadap air. Senyawa lipid yang paling penting bagi
makhluk hidup adalah lemak, fosfolipid, dan steroid. Senyawa lipid lainnya, yaitu sfingolipid, lilin,
karatenoid (sebagai bahan baku vitamin A), dan limonen dalam minyak lemon.
1) Lemak (Trigliseraldehid)
Lemak disebut juga trigliserida atau triasilgliserol, tersusun dari satu molekul gliserol dan tiga
molekul asam lemak. Gliserol merupakan sejenis alkohol dengan tiga atom karbon yang masing-
masing mengandung gugus hidroksil, sedangkan asam lemak terdiri atas 16 hingga 18 atom karbon.
Asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Berikut
merupakan faktor pembeda antara asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Asam lemak jenuh.
a) Bersifat non essensial
b) Dapat disintesis oleh tubuh
c) Padat pada suhu kamar
d) Diperoleh dari  sumber zat hewani contoh mentega
e) Tidak ada ikatan rangkap
Asam lemak tidak jenuh :
a) Bersifat essensial
b) Tidak dapat diproduksi tubuh
c) Cair pada suhu kamar
d) Diperoleh dari sumber zat nabati contoh minyak goring
e) Ada ikatan rangkap
2) Fosfolipid
Fosfolipid (fosfogliserida) terdiri atas gliserol, asam lemak, dan alkohol. Fosfolipid
menunjukkan sifat ambivalen terhadap air, karena memiliki ekor hidrokarbon yang bersifat hidrofobik
(tidak memiliki afinitas terhadap air) dan kepala dengan gugus fosfat yang bersifat hidrofilik
(memiliki afinitas terhadap air).fosfolipid merupakan komponen utama membran sel. Membran sel
tersusun dari lapisan ganda (bilayer) fosfolipid.

7|Page
Bahan Ajar
KD 3.1

Gambar 6. Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel


3) Steroid
Steroid merupakan lipid yang memiliki kerangka karbon dengan bentuk empat cincin yang
menyatu. Senyawa yang termasuk ke dalam kelompok steroid, yaitu stigmasterol dan sitosterol,
ergosterol, dan kolesterol.

Gambar 7. Struktur Steroid


4) Sfingolipid
Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia. Konzentrasinya yang
tertinggi walaupun demikian terdapat di jaringan saraf sistem saraf pusat, khususnya di zat
putih di otak.
5) Lilin
Lilin merupakan senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan alkohol yang bukan
gliserol.
c. Protein
Merupakan molekul yang disusun oleh 20 jenis asam amino. Protein memiliki fungsi
diantaranya; sebagai penyusun membrane sel, sebagai katalis reaksi kimiawi sel/ dalam tubuh (oleh
enzim), dan pembentuk struktural sel, dll. Beberapa dipeptida melalui penambahan asam amino lain
akan membentuk polipeptida. Polipeptida ini nantinya dapat dibuat menjadi protein pada sel/ tubuh.
IkatanPeptida

H H Reaksi
H O H
H O H O Dehidrasi H O
N C C + N C C N C C N C C
O O O
H H H
R H H H2 R H R H
R
O
Asam Amino Asam Amino Dipeptida

Gambar 8. Struktur Protein

d. Asam Nukleat

8|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
Asam nukleat adalah senyawa kimia yang terdapat di dalam inti sel (Nukleus). Asam nukleat
merupakan suatu polimer nukleotida yg berperanan dlm penyimpanan serta pemindahan informasi
genetik yang berhubungan dengan pewarisan sifat turunan. Fungsi asam nukleat adalah sebagai
pembawa informasi genetik yang mengatur pemunculan sifat suatu makhluk hidup.  Asam nukleat
ditemukan di segala jenis sel makhluk hidup. Disamping sebagai penyimpan informasi genetik, asam
nukleat juga berperan dalam peyampai pesan kedua, serta pembentuk molekul dasar dalam
pembentukan adenosin trifosfat.

Gambar 9. Perbandingan dari dua asam nukleat utama: RNA (kiri) dan DNA (kanan), menunjukkan
heliks dan nukleobasa yang dimiliki.
Di alam, asam nukleat di temukan dalam 2 bentuk, yaitu, Asam deoksiribosa nukleat (DNA),
Asam ribosa nukleat (RNA). Kedua jenis asam nukleat di atas merupakan polimer linier, tidak
bercabang dan tersusun dari unit- unit struktural  yang disebut nukleotida. Karena itu asam nukleat di
sebut juga sebagai polimer nukleotida (Polinukleotida). Nukleotida adalah molekul yang tersusun dari
gugus basa herosiklik, gula pentosa dan gugus fosfat. Asam Nukleat terdapat dalam semua sel dan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam biosintesis protein. Senyawa gabungan antara asam
nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer
seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.

C. STRUKTUR SEL PROKARIOT DAN SEL EUKARIOT


1. Struktur Sel prokariotik

9|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
Semua sel prokariotik memiliki
membran plasma (ingat membran plasma,
bukan membran inti), nukleoid (berupa DNA
atau RNA), dan sitoplasma yang
mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak
mempunyai membran inti, maka bahan inti
yang berada dalam sel mengadakan kontak
langsung dengan protoplasma. Sel
prokariotik berukuran 1 – 10 µm. Ciri lain
dari sel prokariotik adalah tidak memiliki
sistem endomembran (membran dalam),
seperti retikulum endoplasma dan kompleks
Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak
memiliki mitokondria dan kloroplas, yaitu
mesosom dan kromatofor. Aktivitas sel
terjadi pada membrane plasma dan di dalam
sitoplasma. Contoh sel prokariotik adalah
bakteri dan alga hijau biru.

Gambar 10. Sel prokariotik

a. Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas peptidoklan, polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat
pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran Plasma
Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein.
Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya dengan
jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.
c. Mesosom
Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk mesosom.
Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan sebagi penghasil energi. Biasanya
mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel
bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam
reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
d. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-
enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan
proses metabolisme sel. Metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) zat-zat.
e. Ribosom
Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat berlangsungnya sintesis
protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15-20 nm (1 nanometer = 10 -9 meter).
Di dalam sel bakteri terkandung 15.000 butir ribosom, atau sekitar 25% dari massa total
sel bakteri.
f. DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA

10 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus diwariskan
kepada keturunan. Karena itu DNA disebut sebagai materi genetik.
g. RNA
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil
transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan
transkripsi (mengopi diri) membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai
dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam
bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.
h. Flagel dan Pili
Beberapa bakteri memiliki
flagela yang berfungsi untuk
pergerakan. Hal ini dibuktikan
dengan percobaan, yaitu jika
flagelanya dipotong, bakteri tidak
dapat bergerak. Beberapa bakteri
memiliki pili di permukaan
tubuhnya. Pili lebih pendek dari
flagela, bentuknya seperti benang.
Fungsi pili bagi bakteri adalah untuk
menempel saat melakukan
reproduksi. Berikut struktur flagel.
Gambar 11. Struktur Flagel

2. Struktur Sel Eukariotik


Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti, sehingga terjadi pemisahan
antara inti sel dan sitoplasma. Kesatuan inti sel dan sitoplasma pada sel eukariotik disebut
protoplasma. Sel eukariotik memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi
spesifik. Contoh sel eukariotik yaitu sel Hewan dan sel Tumbuhan.
a. Sel Hewan

Gambar 12. Struktur sel hewan

b. Sel Tumbuhan

11 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1

Gambar 13. Struktur Sel Tumbuhan

D. Perbedaan Sel Prokaryotik dan Sel Eukaryotik


Sel prokariotik secara mendasar memiliki perbedaan dengan sel eukariotik dari segi
kondisi inti sel atau nukleusnya. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik sekarang telah
mencakup mulai dari segi bentuk dan ukuran sel hingga keadaan inti sel serta kromosom yang
ada.
Tabel 1. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik

Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 1-10 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm


Inti Sel Tidak memiliki membran inti, inti sel (nukleus) Inti sel nyata, memiliki membran inti dan anak
tidak nyata / tidak nampak dan tersebar dalam inti sel (nukleolus).
sitoplasma; tidak anak inti sel
Organel terbungkus Tidak ada Ada, semua organel terbungkus membran seperti
membran mitokondria, retikulum endoplasma, lisosom dan
organel sel lainnya
Flagela mengandung dua protein penyusun (protein tersusun atas banyak mikrotubula.
building blocks)  hanya berupa satu untaian
Glikokaliks dalam bentuk kapsul atau lapisan lendir, sedangkan pada sel eukariot terdapat pada sel sel

12 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik
(Glycocalyx) yang tidak memiliki dinding sel.
Dinding sel Sel prokariot memiliki dinding sel cukup Ada dinding sel, komposisi kimia yang sederhana
  kompleks dan mengandung peptidoglycan.
Membran sel: Tidak mengandung karbohidrat dan kurang Pada eukariot mengandung sterol / steroid dan
mengandung sterol / steroid karbohidrat yang dapat berfungsi sebagai reseptor
Sitoplasma Tidak mengandung sitoskeleton atau aliran Pada sel eukariot memiliki sitoskeleton dan aliran
sitoplasma sitoplasma.
Ribosom pada sel prokariot mengandung ukuran 70S (lebih sel eukariot mengandung ukuran pada ribosom
kecil) subunit mayor 80S dan subunit minor 70S.
Susunan Kromosom Sel prokariot memiliki kromosom sirkular, tidak sel eukariot berbentuk multiple linear dengan
(ADN/DNA) mengandung histon kehadiran histon
Pembelahan sel Sel prokariot membelah dengan binari fisi pada sel eukariot dengan mitosis
Reproduksi seksual Sel prokariot tidak melakukan meiosis, hanya Pada sel eukariot berhubungan dengan meiosis
  melakukan Transfer fragmen DNA saja
(Konjugasi)
Permeabilitas Selektif Tidak
membran inti
Kloroplas Ada, terdapat dalam sel tumbuhan Tidak ada, klorofil tersebar dalam sitoplasma
Tipe sel Biasanya multiseluler Uniselular (pada beberapa cyanobacteria ada yang
multiseluler
Jumlah kromosom Satu dan lebih Satu saja tapi bukan kromosom sejati : plasmid
Vesikula Ada ada
Contoh Sel tumbuhan Bakteri dan arkhaebakteri

E. STRUKTUR ORGANEL SEL HEWAN DAN TUMBUHAN


1. Membran sel (Membran Plasma)
Membran sel bersifat selektif permeabel atau semipermeabel karena hanya dilewati oleh
ion, molekul dan senyawa-senyawa tertentu. Membran plasma tersusun dari bahan lipid
(fospolipid), protein dan karbohidrat. Berikut struktur membran plasma.

Gambar 14. Struktur membran plasma sel

Membran plasma berfungsi sebagai pembatas antara sel dengan lingkungan luar, dan
pembatas antara organel dengan bahan sel lainnya. Selain sebagai pembatas membran plasma
berfungsi :

13 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
a. mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk dan keluar sel atau organel
b. Sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus ( hormon, metabolit dll), dan agensia
khas seperti bakteri dan virus
c. tempat berlansungnya berbagai reaksi kimia seperti pada membran mitokondria, kloroplas,
retikulum endoplasma dan lain-lain
d. membran plasma juga berfungsi sebagai reseptor perubahan lingkungan sel , seperti perubahan
suhu, intensitas cahaya dan lain lain.
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang terletak di dalam sel, di luar inti sel, dan organel sel.
Sitoplasma befungsi untuk memberi bentuk sel, tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia
sel. Nukleoplasma merupakan cairan yang terdapat dalam inti sel (nukleus). Fungsi utama
nukleoplasma adalah replikasi (penggandaan) DNA, transkripsi (penyalinan) DNA menjadi m
RNA, yang semuanya berkaitan dengan penerusan materi genetik

3. Nukleus (Inti Sel)


Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik (sebagian gen
terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Nukleus ini umumnya merupakan organel yang
paling mencolok dalam sel eukariotik, rata-rata berdiameter 5 µm, dan diselubungi oleh membran
ganda. Kedua membran ini, masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait,
dipisahkan oleh ruangan sekitar 20-40 nm. Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang
berdiameter sekitar 100 nm dan berfungsi untuk mengatur keluar-masuknya makromolekul dari
nukleus. Pada bibir setiap pori, membran dalam dan membran luar menyatu.
Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma (plasma inti), nukleolus (anak inti), dan materi
genetik berupa benang-benang kromatin. Sewaktu sel bersiap untuk membelah, kromatin kusut
yang berbentuk benang akan menggulung, menjadi cukup tebal untuk bisa dibedakan menjadi
struktur terpisah yang disebut kromosom. Nukleolus merupakan tempat. komponen ribosom
disintesis dan dirakit. Jumlah nukleolus bervariasi, bergantung pada spesiesnya dan tahap siklus
reproduktif sel tersebut. Berikut struktur nukleus.

Gambar 15. Bagian-Bagian Nukleus


Fungsi nukleus, yaitu :
a. Mengontrol sintesis protein dengan cara menyintesis m-RNA sesuai dengan perintah DNA,
b. Mengendalikan proses metabolisme sel,
c. Menyimpan informasi genetik berupa DNA,
d. Tempat penggandaan (replikasi) DNA.

4. Mitokondria

14 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
Mitokondria merupakan organel berbentuk silinder dengan panjang 1-10 µm dan
diselubungi dua lapis membran (membran luar dan membran dalam). Membran dalam
mitokondria berlekuk-lekuk disebut krista. Krista memperluas permukaan membran sehingga
dapat meningkatkan produktivitas respirasi sel. Mitokondria berfungsi untuk menghasilkan
energi pada metabolisme karbohidrat dan lemak (disebut juga respirasi), sintesis ATP. Tempat
pembentukan ATP di ATP sintase. Berikut struktur mitokondria.

Gambar 16. Struktur mitokondria


5. Plastida
Plastida merupakan organel yang terdapat didalam sitoplasma, dan merupakan hasil
perkembangan dari badan kecil yang dikenal dengan proplastida yang banyak terdapat didaerah
meristematik. Didalam plastid terdapat zat warna atau pigmen fotosintesis yang berperan
menyerap energi cahaya dan kemudian diubah menjadi energy kimia. Berdasarkan pigmen yang
dikandungnya, plastid dibedakan menjadi luekoplas, kromoplas,dan kroloplas.
a. Leukoplas
Leukoplas merupakan plastid yang tidak berwarna dan berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan. Leukoplas dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Amiloplas, berfungsi membentuk dan menyimpan amilum
2) Elaioplas berfungsi untuk membentuk dan menyimpan minyak /lemak
3) Proteoplas berfumgsi untuk menyimpan protein
b. Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil, pigmen karotenoid, dan pigmen
fotosintesis lainnya. Klorpas banyak terdapat pada daun dan organ tubuh lain yang
berwarna hijau, mengan dng klorofil. Klorofil dibedaka menjadi:
1) Klorofil a, berwarna hijau bitu
2) Klorofil b, berwarna hijau kuning
3) Klorofil c, berwarna hijau coklat
4) Klorofil d, berwarna hijau merah
c. Kromoplas
Kromoplas adalah plastid yang memberikan aneka ragam warna non fotosintesis, seperti
pigmen merah, orange, kuning dll. Pigmen yang termasuk dalam kelompok kromopls ,
antara lain:
1) Karoten, plastida yang memerikan warna kuning, misal pada wortel
2) Xantofil,  plastida yang memerikan warna coklat misal pada ganggang coklat
3) Fikosianin, plastida yang memerikan warna biru misal pada ganggang biru
4) Fikoeritrin,  plastida yang memerikan warna merah misal pada ganggang merah
Berikut struktur kloroplas yang merupakan salah satu jenis plastida.

15 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1

Gambar 17. Kloroplas

6. Ribosom
Pada sel eukariotik, ribosom berbentuk bulat dengan diameter 25 nm, sedangkan pada sel
prokariotik lebih kecil lagi. Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel yang memiliki
laju sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak.
Ribosom tersusun atas subunit besar dan subunit kecil. Di dalamnya, berisi RNA ribosom (RNAr)
dan protein. Berikut struktur ribosom.

Gambar 18. Ribosom Bebas dan Ribosom Terikat

Ribosom membangun protein dalam dua lokasi sitoplasmik, yang dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :
a. Ribosom bebas tersuspensi di dalam sitosol. Ribosom bebas menyintesis protein yang akan
berfungsi di dalam sitosol, seperti enzim metabolisme.
b. Ribosom terikat menempel pada retikulum endoplasma. Ribosom terikat menyintesis protein
yang akan dimasukkan ke dalam membran RE, sekresi protein, pembungkusan pada organel
tertentu seperti lisosom, atau untuk dikirim ke luar sel.

7. Retikulum endoplasma
Memiliki fungsi sebagai tempat biosintesis protein dan tempat penambahan molekul
karbohidrat. Retikulum Endoplasma dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. RE halus (tidak bergranula)

16 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
Permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom dan berperan dalam proses sintesis lipid,
metabolism karbohidrat,dan menetralisir racun. Banyak terdapat di dalam sel ovarium,
testis, hati dan otot
b. RE kasar (bergranula)
Permukaannya ditempali oleh ribosom dan berperan membentuk fosfolipid membrannya
sendiri dan sintesis protein sekretori (misalnya glikoprotein dan hormone insulin di dalam
sel pankreas).
Berikut struktur Retikulum Endoplasma secara umum.

Gambar 19. Retikulum endoplasma (RE)


8. Badan golgi
Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi
serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi
pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-
zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi
pembentukan dinding sel.
Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari
tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti
enzim–enzim pembentuk dinding sel.
Badan Golgi berfungsi sebagai :
a. tempat glikosilasi protein dan lipid, yaitu proses perakitan protein dan lipid
berkarbohidrat tinggi.
b. berperan dalam pemulihan membran sel.
c. berperan dalam mensekresikan bahan tertentu yang dibutuhkan di luar sel.
d. pada sel tumbuhan kompleks Golgi juga berperan dalam perakitan dinding sel.
Berikut struktur badan golgi.

17 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1

Gambar 20. Badan golgi

9. Lisosom dan Peroksisom


Lisosom merupakan organel kecil berdiameter 0,1 µm, berbentuk seperti kantong
(vesikel) yang diselubungi membran tunggal. Lisosom berisi hidrolitik yang mencerna
makromolekul, contohnya enzim nuklease menghidrolisis asam nukleat, enzim protease
menghidrolisis protein, dan enzim lipase menghidrolisis lipid. Berikut struktur Lisosom.

Gambar 21. Struktur Lisosom

Lisosom berfungsi sebagai:


a. Berperan dalam pencernaan intrasel
b. Berperan dalam proses fagositosis

Gambar 22. Fagositosis: Lisosom mencerna makanan

c. Autofag, yaitu menelan dan mendaur ulang organel yang rusak

18 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1

Gambar 23. Autofagi: Lisosom menguraikan organel rusak

d. Autolisis, yaitu perusakan sel sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom.
Contoh: hilangkan ekor katak saat metamorfosis

Peroksisom merupakan organel yang menyerupai kantong berbentuk agak bulat,


mengandung butiran kristal, dan diselubungi membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim
oksidasi dan enzim katalase. Berikut struktur dari peoksisom.

Gambar 24. Struktur peroksisom

Fungsi peroksisom:
a. Penghasil enzim oksidase dan katalase
b. berperan dalam perombakan asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi gula yang
diperlukan untuk tumbuh.
c. Didalam sel hati, proksisom menetralisir racun alkohol dan senyawa berbahaya lainnya.

10. Glioksisom
Glioksisom adalah sejenis peroksisom yang ditemukan pada jaringan penyimpan
lemak dan biji tumbuhan. Fungsinya adalah untuk menghasilkan enzim yang dapat mengubah
asam lemak menjadi gula yang digunakan sebagai sumber energi pada saat biji berkecmbah.

11. Vakuola
Vakuola adalah rongga yang berada dalam sel,berisi suatu cairan dan memiliki mambran.
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki vakuola, hanya pada sel hewan vakuolanya kecil dan
jumlahnya sedikit dibandingkan dengan sel tumbuhan. Beberapan protista memiliki vakuola yang
berguna untuk mengkap makanan, dan vakuola kontraktil untuk mengeluarkan air dari dalam sel.
Tumbuhan mempunyai vakuola yang besar ditangah dikelilingi oleh membran yang
disebut tonoplas. Berikut struktur dari vakuola.

19 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1

Gambar 25. Struktur Vakuola

Vakuola tengah pada sel tumbuhan antara lain berfungsi sebagai berikut: 
a. Memasukkan air melalui tonoplas agar tekanan turgor dalam sel tetap baik.
pigmen/antosianin. Didalam vakuola pada sel –sel makhota bunga terdapat pigmen merah
kuning biru atau yang lainnya.
b. Tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya amilum diakar ketela pohon, gula dibatang
tebu, dan protein pada biji kacang kedelai.
c. Menyimpan minyak atsiri, yaitu minyak yang mudah menguap. Misalnya minyak kayu putih
d. Menyimpan sisa metabolisme, misalnya alkaloid dan Kristal asam oksalat

12. Sentrosom
Sentrosom berperan dalam pembelahan sel. Berikut ini merupakan gambar sentrosom, untuk
lebih memahaminya, amatilah gambar dibawah ini.

Gambar 26. Sentrosom

13. Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah rangka sel yang kuat dan lentur, berupa jalinan serabut yang tersebar
diseluruh sitoplasma. Fungsi Sitoskeleton adalah memberikan kekuatan mekanik pada sel,
menjadi kerangka sel, membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang lain.
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda, yaitu: mikrofilamen,
mikrotubulus, dan filamen intermediet.
a. Mikrofilamen atau filamen aktin
20 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari
protein yang disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter antara 5-6 nm. Karena kecilnya sehingga
pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron.
Mikrofilamen seperti mikrotubulus (pengertian mikrotubulus dibawah), tetapi lebih
lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot).
Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel k. dan peroksisom (Badan Mikro). Organel ini
senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase
(banyak disimpan dalam sel-sel hati).
b. Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk
sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung
pembelahan. Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, flagela dan silia.
Sentriol berbentuk silindris dan disusun oleh mikrotubulus yang sangat teratur. Pada saat
membelah, sentriol akan membentuk benang-benang gelendong inti. Silia dan flagella merupakan
tonjolan yang dapat bergerak bebas dan dijulurkan.
c. filamen intermediet
filamen intermediet adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling
melilit. Filamen ini berdiameter 8-10 nm. Disebut filamen intermediet atau filamen
antara karena berukuran diantara ukuran mikrotubulus dan mikrofilamen. Serabut ini tersusun
atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak semua sel tersusun atas fimetin,
contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin.

Gambar 27. Struktur Sitoskeleton

14. Dinding sel


Dinding sel terletak disebelah luar membran sel tumbuhan, yang merupakan bahan mati
dari sel. Fungsi dinding sel pada tumbuhan adalah untuk memperkokoh sel sebagaimana sel
tulang pada hewan. Dinding sel tumbuhan mempunyai struktur yang berlapis-lapis. Dinding
sel pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi;
1) Dinding Primer
Dinding primer dibentuk pada sel yang sedang berkembang.
2) Lamela Tengah (Dinding Tengah)
Lapisan intraseluler yang merekatkan dinding primer dua sel yang berdekatan disebut
lamela tengah.
3) Dinding Sekunder
Dinding sekunder adalah dinding yang terbentuk setelah dinding primer, umumnya
terjadi pada sel yang telah berkembang penuh, sehingga terjadi penebalan dinding
berikutnya.

21 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1

Gambar 28. Struktur dinding sel


Sistem Endomembran
Sistem endomembran adalah himpunan membran yang membentuk unit fungsional dan
perkembangan tunggal, baik yang terhubung bersama-sama secara langsung, atau bertukar materi
melalui transportasi vesikel. Sistem endomembrane terdiri dari membran yang berbeda
yang tersuspensi dalam sitoplasma dalam seleukariotik.

Gambar 29. Sistem Endomembran

Berbagai membran dalam sel eukariota merupakan bagian dari sistem endomembran. Membran ini
dihubungkan melalui sambungan fisik langsung atau melalui transfer antarsegmen membran dalam
bentuk vesikel (gelembung yang dibungkus membran) kecil. Sistem endomembran mencakup
selubung nukleus, retikulum endoplasma, badan Golgi, lisosom, berbagai jenis vakuola, dan membran
plasma. Sistem ini memiliki berbagai fungsi, termasuk sintesis dan modifikasi protein serta transpor
protein ke membran dan organel atau ke luar sel, sintesis lipid, dan penetralan beberapa jenis racun

F. PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN


22 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1

Gambar 30. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki beberapa perbedaan yang harus kita ketahui. Berikut
perbedaannya.
Tabel 2. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Struktur Fungsi Tumbuhan Hewan
Dinding sel Perlindungan Ada Tidak ada
Membran plasma Mengisolasi komponen dalam sel dengan lingkungan, Ada Ada
mengatur pergerakan materi dari dan ke dalam sel,
memungkinkan komunikasi dengan sel lain
Materi genetik Mengkode informasi yang diperlukan untuk membangun DNA DNA
sel dan mengendalikan aktivitas seluler
Kromosom Mengandung dan mengendalikan penggunaan DNA Banyak, linear, Banyak, linear,
dengan protein dengan protein
Nukleus Struktur mengandung kromosom Ada Ada
Membran nukleus Melapisi nukleus, mengatur pergerakan materi dari dan ke Ada Ada
dalam nukleus
Nuleolus Mensintesis ribosom Ada Ada
Mitokondria Menghasilkan energi melalui metabolisme aerob Ada Ada
Kloroplas Menjalankan fotosintesis Ada Tidak ada
Ribosom Tempat sintesis ribosom Ada Ada
Retikulum Mensintesis komponen membran dan lipid Ada Ada
Endoplasma
Komplek golgi Memodifikasi dan membentuk paket protein, dan lipid, Ada Ada
mensintesis karbohidrat
Lisosom Mengandung enzim pencernaan intraseluler Ada Ada
Plastida Menyimpan makanan dan pigmen Ada Tidak ada
Vakuola tengah Mengandung air dan sisa metabolisme, memberikan Ada Tidak ada
tekanan turgor untuk mendukung sel
Vesikel dan Mengandung makanan yang diperoleh melalui Ada (beberapa) Tidak ada
vakuola
Proses fagositosis, mengandung produk yang akan dibuang
keluar sel
Sitoskeleton Memberikan bentuk dan mendukung struktur sel, Ada Ada
memposisikan dan menggerakkan bagian-bagian sel
Sentriol Mensintesis mikrotubul silia dan flagel, dapat Tidak ada Ada
menghasilkan gelondong/spindel pada sel hewan
Sentrosom (2 Berperan dalam pembelahan sel Ada (tidak ada Ada
sentriol) sentriol pada
tumbuhan)
Silia dan flagelata Menggerakan sel pada cairan atau menggerakan cairan Tidak ada Ada
melewati permukaan sel

23 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
Sumber Rujukan

Campbell, Reece. 2002. Bilogi. Erlangga: Jakarta


Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2004. Biologi Sains dalam Kehidupan Kelas 2 SMA/MA. Jakarta:
Yudhistira

24 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai