Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ARIFA HUMAIRA CANDRA

KELAS : XII MIPA 2

TEKS CERITA SEJARAH


Namaku Arifa Humaira Candra, orang-orang memanggilku Ira. Aku dilahirkan
disebuah kota yang sangat indah dan aku sangat mencintai kota ini, mungkin sebagian orang
belum pernah datang ke kota ini, namun kota ini cukup terkenal. Kota kelahiranku ini
dinamai Kota Solok. Kota yang terkenal dengan berasnya yang sudah terkenal akan rasanya.
Aku dilahirkan di RSUD M.Natsir Kota Solok. Aku dilahirkan melalui operasi caesar yang
dibantu oleh dokter kepercayaan mamaku diruang OR pada tanggal 4 September 2003.

Hari kelahiranku sangat istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun mamaku.
Begitulah setiap tahunnya, aku dan mamaku selalu mendapat kado ulang tahun dihari yang
sama. Tanggal 3 September mamaku sudah dirawat dirumah sakit dan memutuskan untuk
melakukan operasi pada tanggal 4 September. Sekitar pukul dua siang, mamaku masuk ke
ruang operasi ditemani oleh papaku yang juga merupakan salah satu karyawan di rumah sakit
ini. Setelah penantian 9 bulan , akhirnya aku berhasil melihat dunia luar.

Ada hal istimewa lain dari kelahiranku. Mamaku sebelumnya sudah di USG, dan
berdasarkan hasil USG itu jenis kelaminku adalah laki-laki, tidak hanya sekali pemeriksaan,
tetapi setelah berkali kali, dan hasilnya memang menunjukkan bahwa aku adalah seorang
anak laki- laki. Papa dan mamaku juga sudah bahagia karena setelah mendapatkan 2 anak
perempuan , mereka akan dikaruniai seorang anak laki-laki. Namun, saat dilahirkan juga
terjadi hal yang berbeda, yaitu saat anak-anak lainnya dilahirkan biasanya bagian kepalanya
lah yang keluar terlebih dahulu , aku lebih dahulu mengeluarkan kakiku. Terkejutlah seluruh
dokter, perawat, dan semua orang diruang operasi itu karena mengetahui bahwa aku adalah
anak perempuan. Tawa dan haru bersahutan, ternyata anak laki – laki di USG itu adalah
seorang anak perempuan.

Setelah itu aku pun diberi nama oleh papaku, panggilan “Ira” terinspirasi dari nama
seorang dokter muda yang sangat pintar di rumah sakit itu. Lalu diberilah aku nama Arifa
Humaira Candra. Candra ini bisa disebut sebagai margaku, karena setiap anggota keluargaku
juga memiliki nama disertai “Candra” ini.

Aku hidup dikeluarga yang sangat sederhana bersama papa, mama, dan dua orang
kakak perempuanku. Kakakku yang pertama diberi nama Dea, anak sulung yang telah
berhasil menyelesaikan pendidikannya dan sudah bekerja. Sekarang kak Dea sudah menikah
dan ikut bersama suaminya ke Lombok, tempat dimana suaminya bekerja. Sedangkan
kakakku yang kedua diberi nama Sherly , ia juga sudah menyelesaikan pendidikannya dari
sekolah pramugari. Kak Sherly juga sudah menikah, resepsi pernikahannya dilangsungkan
bersamaan dengan kak Dea.

Mamaku bernama Yulfita, beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang juga berhasil
merintis karirnya, profesi beliau adalah seorang kepala sekolah Raudhatul Athfal dibawah
kantor Kementrian Agama. Mama adalah sosok terpenting dalam hidupku, aku sangat
bersyukur memiliki ibu seperti mama, mama adalah orang yang paling mengerti aku, orang
yang selalu menyemangatiku, dan orang yang selalu yakin bahwa aku tidak akan
mengecewakannya.

Papaku bernama Ade Candra, beliau adalah kepala rumah tangga yang sekarang
bekerja sebagai PNS di rumah sakit M.Natsir Kota Solok. Papaku ditugaskan diruang bedah.
Aku sangat bangga memiliki ayah seperti papa, diusianya yang sudah tidak muda lagi papa
masih memiliki keinginan untuk menuntuk ilmu lebih. Papaku adalah orang yang sangat
pintar, aku banyak belajar dari papa. Impian terbesarku adalah memberikan kebahagiaan
kepada orang tuaku.

Aku hanya tidak ingin mengecewakan dan menyia-nyiakan pengorbanan yang sudah
diberikan orang tuaku sampai hari ini. Aku adalah anak bungsu yang mana harapan orang
tuaku dititipkan lebih besar dipundakku.

Aku bersekolah di TK mamaku. Kemudian melanjutkan sekolah dasar di SDM 1 Koto


Baru, sekolah ini berada didepan rumahku. Namun, aku selalu diantar tiap harinya oleh papa.
Aku sangat menyukai masa – masa SD karena aku tidak perlu memikirkan banyak hal dan
saat SD lah aku banyak mendapatkan pengalaman. Aku berhasil mewakili kabupatenku
menuju provinsi dalam lomba tari, aku juga mendapatkan posisi pada lomba cerpen ,dll.
Semua itu terjadi begitu saja.

Setelah lulus SD, aku melanjutkan ke MTsN 2 Solok, sama seperti SD aku juga
diantar setiap hari oleh papa. Namun, disini aku mulai merasakan persaingan belajar yang
cukup ketat, ditambah pula diposisikan dikelas orang – orang pintar, aku awalnya merasa
akulah siswa yang paling lambat dikelas, namun ternyata memang seperti itulah sekolah di
madrasah. Saat belajar bahasa arab aku ketinggalan dibandingkan siswa tamatan MIS dan
MIN. Sempat aku ingin menyerah, tapi kucoba lagi dan lagi, hingga akhirnya aku bisa
menyesuaikan diri.

Dan sekarang untuk pertama kalinya aku bersekolah di sekolah berasrama dan jauh
dari orang tuaku, aku bersekolah di SMA N 1 Padangpanjang. Aku mengetahui sekolah ini
sedari SD, papaku mengatakan bahwa para dokter dirumah sakit tempat papa bekerja
kebanyakan adalah alumni dari Smansapapa ini. Karena itulah aku tertarik untuk melanjutkan
pendidikanku di Smansapapa. Awalnya memang berat, karena aku tidak pernah berpisah
dengan orang tuaku, namun mama dan papa selalu memberikan semangat hingga akhirnya
aku bertahan sejauh ini.

Disini pula aku dan impianku terasa dekat. Aku memiliki impian yang tidak pernah
berubah sejak aku masih kecil, yaitu menjadi seorang dokter. Banyak orang yang memberi
pertanyaan kepadaku, seperti pendidikannya lama, uang kuliahnya mahal, kerjanya terikat,
dan banyak lagi pertanyaan orang – orang kepadaku. Namun,aku memiliki semua jawaban
atas pertanyaan itu. Aku ingin menjadi seorang dokter bukan sebatas hanya gelar, tapi aku
ingin bekerja dimana aku bisa bermanfaat bagi orang lain, aku merasa bahagia saat aku bisa
membantu orang lain, dan hal ini bisa aku lakukan dengan profesi dokter ini.
Sejak melihat kepiawaian papaku dalam mengobati orang lain aku makin terinspirasi
untuk menjadi seorang dokter, aku menyukai kesibukannya, aku menyukai rutinitasnya, dan
aku menyukai kehidupan seorang dokter. Aku harap impianku bisa tercapai dan Allah
memberikan kemudahan untukku. Masa- masa TK, SD, SMP, dan SMA inilah kenangan
bahagia yang selalu menyertai diriku.

Anda mungkin juga menyukai