- 16
POLITEKNIK NEGERI DAN METROLOGI
PONTIANAK
JOB SHEET PENGUJIAN KEKERASAN
Referensi :
Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi oleh dosen, mahasiswa diharapkan
dapat :
B. DASAR TEORI
Karbon didalam besi secara pasti mempengaruhi kualitas baja, dan kekerasan yang
dibutuhkan dapat dicapai dengan perlakuan panas. Dari beberapa riset yang dilakukan,
bahwa bahan akan berubah kekerasannya bila dikerjakan dengan Cold Worked.
Bentuk yang paling umum dalam pengujian kekerasan bahan adalah menggunakan
pembuat lekukan (Indentor) standar yang ditekan pada permukaan benda uji. Hasil
lekukan yang terjadi memberikan harga kekerasan.
Harga Kekerasan tidak mempunyai standar atau skala yang mutlak, oleh karena harga
kekerasan dari suatu jenis pengujian memiliki skala tersendiri, walaupun terdapat
beberapa hubungan dari skala yang satu dengan skala yang lainnya.
Untuk mengetahui kekerasan suatu bahan dapatlah dilakukan dengan beberapa metode
yaitu :
Pengujian Brinnell.
Pengujian Vickers.
Pengujian Rockwell.
Pengujian Rockwell adalah pengujian yang paling sering digunakan karena dengan
metode ini harga kekerasan dapat langsung dibaca.
1. Metode Brinell.
Dasar pengujian ini adalah pengujian terdiri dari pemberian beban dari sebuah bola baja
yang berdiameter D, dengan beban F terhadap benda kerja dan dengan mengukur
diameter rata-rata dari beban indentasi pada permukaan benda setelah beban dilepaskan
atau dihilangkan. Kekerasan Brinell (HB) merupakan hasil bagi yang di dapat dari
pembagian beban F (Kg) dengan kurva luas permukaan indentasi (mm 2), di mana kurva
permukaan tersebut dianggap sebagai suatu bagian dari bola yang berdiameter tadi.
Dari pernyataan diatas maka dapatlah dirumuskan beberapa simbol seperti tersebut di
bawah ini.
2F
=
D ( D (D2 d 2 )
Kedalaman indentasi
5 h mm
2
F
D 1
5
3 d
Gambar 1. Penekanan penetrator pada benda kerja.
Rumus di dalam tabel dapat di buktikan sebagai berikut:
R2 = AZ2 + X2
X2 = R2 – AZ2 0
R X
X= R 2 AZ 2 Z
AZ = 0,5 d. A d B t
R = 0,5 D. D
X=
1
2
D 2
d 2)
t=R–X
dimana:
A=2Rt
A = 0,5 D (D - D2 d 2 )
Untuk kekerasan Brinell ditemukan dengan membagi gaya pada luasa tembereng bola.
gaya F
Kekerasan Brinell = luas tembereng bola atau HB =
A
F
Sehingga HB =
A
F
HB = 1
2
D D D 2 d 2
2F
HB =
D D D 2 d 2
Jadi rumus untuk mencari kekerasan Brinell telah terbukti.
2. Metode Rockwell
Dasar pengujian ini adalah dimana penetrator di tekankan kedalam benda kerja dengan
pembebanan.
Cara-cara pengujian kekerasan Rockwell bervariasi, yaitu yang ditunjukkan dengan huruf
C atau B, yang juga menunjukkan skala Rockwell yang digunakan.
a. Rockwell C
Pengujian Rockwell C adalah pengujian dengan penetrator permata berbentuk kerucut.
Dasar perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :
F 4 5
3 3
2
100 6 7 8
9
0
Skala kekerasan
Gambar 3. Penekanan penetrator pada benda kerja.
Hardness Scale
Surface of Test Piece
6 Octum Line
8=e
7
0,2 mm 9 = HRC
Dari tabel 4 di atas dapatlah dijelaskan pada gambar 5 dan gambar 6 di bawah ini:
Fo
1 2 F1 4
D F 5 Fo 3
Fo
3
6 7 8 9
130
30
0
0,2 mm
Untuk mengetahui kedua metode Rockwell tersebut maka dapatlah digunakan tabel 5 di
bawah ini, dimana didalam tabel 5 ini dapat kita ketahui jenis metode yang kita gunakan,
penetrator, dan besarnya beban yang digunakan.
Tabel 5. Daftar jenis metode, penetrator dan beban untuk pengujian kekerasan.
Keterangan :
Kekerasan Rockwell dinotasikan dengan simbol HR yang didahului dengan harga
kekerasannya dan dilengkapi dengan huruf yang menunjukkan skalanya/satuan.
Contoh :
60 HRC berarti : - kekerasan Rockwell = 60
- dengan skala =C
3. Metode Vickers.
Pada metode Vickers ini dasar pengujiannya adalah digunakan indentor dari permata yang
berbentuk piramida dengan bidang alas bujur sangkar dan sudut puncaknya yang
khusus. Dengan memberikan beban pada logam (benda kerja) beban F dan diagonal
bekas penekanan diukur setelah beban diangkat. Kekerasan vickers adalah suatu hasil
bagi yang didapatkan dengan membagi beban yang dikenakan F dengan luasan bentangan
pada permukaan indentasi dari benda kerja, dengan memperhatikan bentuk piramid
dengan alas bujur sangkar dengan diagonal D danmempunyai sudut puncak yang sama
dengan indentor dari permata. Dasar perhitungan kekerasan vickers dapat diketahui
melalui keterangan-keterangan pada tabel di bawah ini:
piramid = 136o
Kgf
2. F Beban yang dikenakan
mm
3. d Diameter rata-rata yang didapat dari
diagonal d1 dan d2
4. HV Kekerasan vickers
136
2 F sin F
= 2 = 1,854 2
2 d
d
F
G H E
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Job Sheet 4 – Pengujian Destruktif
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN Hal. - 26
POLITEKNIK NEGERI DAN METROLOGI
PONTIANAK
JOB SHEET PENGUJIAN KEKERASAN
Y 1360
D
A O B
C
d
2
di 3 dii
1 136°
between opposite
faces
C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
Perlengkapan yang digunakan dalam praktek ini adalah :
1. Precision dan perlengkapannya.
2. Test pieces (benda uji)
D. KESELAMATAN KERJA :
1. Pelajari Job sheet sebelum praktek
2. Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit.
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek
4. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Dengan Metode Brinell.
a. Landasan benda uji dipasangkan pada dudukannya.
b. Mengamati hendel pada posisi 1.
c. Penetrator dipasang pada dudukan dengan menggunakan kunci L.
d. Menentukan beban yang sesuai dengan diameter penetrator dan bahan yang
terdapat pada tabel 2.
e. Memasang lensa pembesar yang kita kehendaki dengan cara membuka tutup
atasnya.
f. Meratakan benda uji pada landasan dan mengencangkan sedikit dengan cara
memutar hand wheel.
1
dengan sudut puncak 1200) dan utntuk metode Rocwell B ball inc (bola baja
16
diameter 1/16 inc) pada dudukannya dengan menggunakan kunci L yang sesuai.
d. Memilih beban uji yang diberikan dengan melihat tabel 5.
e. Meletakkan benda uji pada landasan dan mengencangkannya sedikit dengan
memutar hand wheel.
f. Memberikan beban pada benda uji dengan menggerakkan tuas dari posisi 1 ke
posisi 2 dan 3 secara perlahan-lahan, yang merupakan beban awal.
g. Mengatur “dial” (jarum penunjuk) pada posisi nol, dengan memutar “ring” (skala
untuk HRB dan skala dalam untuk HRC).
h. Gerakkan tuas pada posisi 4, tunggu beberapa detik hingga jarum menunjukkan
diam, berikan pembebanan yang sesuai dengan tabel 5.
i. Gerakkan kembali ke posisi 3.
j. Baca kekerasan bahan uji pada dial sesuai dengan penunjukkan jarum.
k. Kembalikan tuas ke posisi semula.
3. Percobaan Dengan Metode Vickers.
G. JAWAB PERTANYAAN