Tiwi Ernawati - C1C015003 - SEJARAH AKUNTANSI
Tiwi Ernawati - C1C015003 - SEJARAH AKUNTANSI
DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. atas rahmad dan
hidayahnya kami diberi kesempatan berupa kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu kita hanturkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya,
Amin.
Makalah ini dibuat dan disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Audit
Manajemen semester lima Fakultas Ekonomi dan Bisnis prodi Akuntansi, Universitas
Jambi, dengan judul “Sejarah dan Perkembangan Akuntansi”.
Dalam menyusun makalah ini, tentunya tidak akan terlaksana tanpa bantuan
dan bimbingan dari pihak-pihak yang terkait. Oleh karenan itu, pertama kami
ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Afrizal, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen
pengampu mata kuliah teori akuntansi. Kedua kepada orang tua kami atas doa dan
dukungannya baik yang moril maupun materil. Dan yang ketiga kami ucapkan
kepada teman-teman yang mengambil mata kuliah teori akuntansi.
Kami bersyukur karena kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah ditetapkan, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dalam memahami materi tentang sejarah dan perkembangan akuntansi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut
berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam malakah ini yaitu:
1.3 MANFAAT
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Seni penulisan (the art of writing), karena pembukuan pada intinya adalah
sebuah catatan; (Arithmetic), karena aspek mekanis dari pembukuan
mengandung adanya serangkaian perhitungan sederhana; Milik Pribadi
(Private Property), karena pembukuan hanya berkepentingan dengan
pencatatan fakta-fakta mengenai harta benda dan hak miliknya; Uang
(money) yaitu transaksi yang belium selesai, karena tidak akan ada
dorongan untuk membuat catatan apa pun jika seluruh pertukaran
dilakukan ditempat saat itu juga; Perdagangan (Commerce), karena sebuah
penjualan local saja tidak akan menciptakan cukup; tekanan (volume
bisnis) untuk, untuk merangsang manusia mengoordinasi berbagai
pemikiran kedalam suatu system; modal (capital), karena tanpa modal
perdagangan tidak akan berarti dan pemberian kredit menjadi sesuatu yang
tidak mungkin bisa dibayangkan
Jika kita ingin melacak ilmu yang penting ini (akuntansi) kembai keasal
usulnya, kita secara alamian akan menganggap penemuan pertamanya
akan berasal dari pedagang yang pertama; dan tidak ada seorang pun yang
layak mengklaim hal tersebut pada masa itu selain orang-orang Arab.
Orang-orang Mesir, yang selama beberapa masa menunjukkan kejayaanya
di dunia perdagangan, memperoleh pemikiran melakukan perdagangan
tersebut melalui interaksinya dengan bangsa tersebut; dan sebagai
konsekuensinya, dari merekalah orang-orang Mesir harus melakukan suatu
bentuk pertama dari akuntansi, yang menurut cara perdagangan yang
4
umum, di komunikasikan ke seluruh kota-kota di Timur Tengah. Ketika
kekaisaran di Barat diserbu oleh bangsa Barbar, dan seluruh negeri yang
berada di bawahnya, mengambil kesempatan untk mengumumkan
kemerdekaan mereka, perdagangan tumbuh dengan cepat setelah
kemedekaan terjadi; dan segera pula di Italia, yang sebelumnya menjadi
ruang sidang dunia, menjadi pangkal perdagangan, dimana sisa-sisa
keruntuhan dari kekaisaran Timur di dekat Turki, yang kejeniusan dan
ketahanannya tidak pernah dimasuki oleh seni perdagangan, memberikan
kontribusi yang besar. Bisnis perdagangan, yang untuk setiap kota-kota
perdagangan di Eropa dihubungkan oleh orang-orang Lombardia, ikut pula
memeperkenalkan metode mereka dalam pencatatan rekening, melalui
penggunaan pencatatan berpasangan; yang kini dikenal dengan
pembukuan Italia.
5
seperti kita sekarang dan mereka bahkan sama sekali tidak menyadari akan
potensi-potensi yang dimiliki oleh pembukuan pencatatan berpasangan.
Namun bagaimanapun, mereka telah membuat suatu awal dengan
mengembangkan kerangka-kerangka dasar dari akuntansi biaya dengan
memperkenalkan pencadangan dan jenis-jenis penyesuaian lainnya, seperti
akrual dan hal-hal yang ditangguhkan, dan dengan memberika perhatian
kepada audit atas neraca. Hanya dalam analisis laporan keuangan, para
pedagang pada masa itu dapat membuat sedikit kemajuan.
Mungkin akan adil jika disebutkan di sini bahwa sebuah kerangka dasar dari
akuntansi pencatatan berpasangan juga ditemukan pada kebudayaan Inca kuno
pada tahun 1577.
6
ditampilkan” dan “kapan aja saja uang diterima atau dikeluarkan, pencatatan akan
menyajikan kenis mata uang yang dipergunakan dan nilai tukarnya...”.
“Metode Italia” ini menyebar keseluruh Eropa pada abad ke 16 dan 17 yang
selanjutnya menerima karakteristik-karakteristik dan perkembangan-
perkembangan baru untuk menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai model
pencatatan berpasangan yang telah mengalami evolusi dengan cara yang sangat
mirip dengan ilmu npengetahuan secara umum. Perkembangan tersebut meliputi:
7
berbagai akun barang digabungkan dengan akun barang-barang lain
dalam konsinyasi, barang didalam kemitraan (perusahaan), dan akun
dalam perjalanan mungkin dapat menjadi satu bagian yang besar
didalam buku besar. Dan akan tidak mungkin untuk mencari seuah
akun tunggal kolektif untuk penualan, di mana hasil dari seluruh
aktivitas pembelian dan penjualan untuk satu periode dikumpulkan
bersama, persiapan sebelum ditransfer ke akun laba rugi umum.
5 Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti
perkembangan dari perusahaan tadi seiring dengan revolusi industry,
akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan
adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan
kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
6 Pada abad ke-18 metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami
evolusi.
7 Sampai awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya
diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual. Pada paruh
kedua abad ke-19, depresiasi pada industri rel kereta api dianggap tidak
dibutuhkan kecuali jika aktiva tetap tersebut dinilai memiliki kondisi yang
sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
8 Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi
industry. Akuntansi biaya ini diawali oleh pabrik-pabrik tekstil abad ke-15.
D.R. Scott mencatat hasil berikut dari perkembangan pabrik dalam
bukunya, The Culture Significace of Accounts.
Catatan-catatan dari pabrik-pabrik tekstil dan perusahaan-perusahaan
manufaktur raksasa di abad ke-19 dipakai untuk mendukung kedua
hipotesis berikut ini :
a. Hipotesis pertama adalah meningkatnya penggunaan aktiva tetap
memicu perkembangan dari akuntansi biaya pada industry
b. Hipotesis kedua adalah bahwa perubahan pada bagaimana aktivitas
ekonomi diorganisasikan, dan bukan hanya untuk perubahan sementara
8
pada struktur biaya mereka, memicu perkembangan dari prosedur
akuntansi biaya internal pada abad ke-19.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada tekhnik-
tekhnik akuntansi untuk pembayaran dibayar dimuka dan akrual, sebagai
cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk
isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk
perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan
pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk
baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
9
1 Jika melihat sifat pragmatis dari solusi yang diterapkan, maka kebanyakan
teknik-teknik akuntansi kurang memiliki dukungan teoritis
2 Fokusnya adalah menetukan laba kena pajak dan meminimalkan pajak
penghasilan
3 Teknik-teknik yang diadopsi dimotivasi oleh keinginan untuk meratakan
laba (earnings smooth)
4 Masalah-masalah yang kompleks dihindari dan solusi yang cepat diadopsi
5 Perusahan yang berbeda akan mengadopsi teknik-teknik akuntansi yang
berbeda untuk masalah yang sama
Mendekati akhir abad ke-19, isu mengenai akuntansi untuk bunga muncul
sebagai bagian dari sebuah kepentingan yang lebih besar seiring dengan
pengembangan biaya produk yang realitas yang akan digunakan sebagai
basis untuk menetapkan harga jual dan pengukuran efisiensi proses
manufaktur. Meningkatnya kompleksitas dari bisnis, meningkatnya
ketergantungan kepada mesin dan adanya konsekueni kebutuhan intuk
menginvestasikan modal dalam jumlah besar selama jangka waktu yang
cukup panjang, meningkatnya jumlah biaya overhead dengan sangat besar.
10
Diperhitungkannya biaya overhead di dalam harga pokok produk menjadi
sebuah isu akuntansi utama.
Kejadian penting lain di masa itu adalah meningkatnya dampak dari teori
akuntansi terhadap perpajakan atas laba usaha. Meskipun Undang-undang
pendapatan tahun 1913 telah memberikan dasar kalkulasi laba kena pajak dengan
dasar penerimaan dan pengeluaran kas, Undang-undang tahun 1918 adalah yang
pertama mengakui peranan dari prosedur akuntansi di dalam penentuan laba kena
pajak.
11
George O. May, kebangsaan Inggris, mengusulkan agar Institut Akuntan
Publik Bersertifikat Amerika (American Institude of Certified Public
Accountant-AICPA) memulai sebuah kerja sama dengan bursa efek.
Sebagai akibatnya komite khusus dari AICPA melalui kerja sama dengan
Bursa Efek menyarankan solusi umum kepada komite NYSE.
sebagai tambahan, komite mengusulkan percobaan resminya yang pertama
untuk mengembagkan teknik-teknik akuntansi yang berlaku umum.
Dikenal sebagai “Prinsip-prinsip umum” (board principles) dari May,
yang meliputi hal-hal berikut:
a. Bahwa akun-akun pendapatan seharusnya tidak termasuk laba yang
belum direalisasi, dan pengeluaran-pengeluaran rutin yang dapat
dibebankan kepada laba seharusnya tidak dicatatkan pembebanannya
terhadap laba yang belum direalisasi
b. Surplus modal (tambahan modal disetor) hendaknya tidak dibebankan
dengan jumlah yang umumnya dapat dibebankan kepada laba
c. Bahwa surplus yang dihasilkan (atau laba ditahan) dari suatu anak
perusahan yang dibuat sebelum terjadinya akuisisi adalah bukan
menjadi bagian dari surplus keuntungan konsolidasi dari induk
perusahaan
d. Bahwa dividen dari saham diperoleh kembali (treasury stock) tidak
dapat dikreditkan ke laba perusahaan
e. Bahwa jumlah piutang dari para pejabat, karyawan, dan perusahaan-
perusahaan afiliasi hendaknya disajikan secara terpisah
3. Setelah diterbitkannya ASR, No 4 oleh SEC, yang menantang profesi
akuntan untuk memberikan “dukungan substansial dari yang berwenang”
bagi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, dan meningkatnya kecaman
dari asosiasi akuntansi amerika dan para anggotanya yang baru saja
dibentuk, institut selanjutnya ditahun 1938 memutuskan memberikan
kuasa kepada komite prosedur akuntansi untuk mengumumkan
keputusannya.
12
2.2.3 Tahap konstribusi professional (1959-1973)
Suatu komite khusus atas program riset yang dibuat ditahun 1957 dan 1958
mengusulkan untuk melakukan pembubaran CAP dan departemen risetnya.
AICPA menerima rekomendasi dari komite dan mendirikan ditahun 1959, Dewan
Prinsip Akuntansi (Accounting Research Division) dengan misi untuk memajukan
pernyataan tertulis dari apa yang dinyatakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
Hal yang dilakukan oleh FASB mendapatkan nilai yang lebih baik:
13
Pertama, dengan adanya usaha untuk mengembangkan suatu kerangka
kerja teoritis atau kesepakatan dalam akuntansi
Kedua, dengan lahirnya berbagai kelompok yang berkepentingan, yang
kontribusinya diperlukan bagi penerimaan “umum” atas standar baru.
14
3. Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi
yang sistematis.
4. Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas
kepemilikan dan manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan
dari perusahaan besar dengan saham gabungan.
Sejarah akuntansi adalah studi atas evolusi yang terjadi pada pemikiran,
praktik-praktik dan institusi akuntansi sebagai respons dari perubahan-
perubahan lingkungan dan kebutuhan soaial. Hal ini juga memperhitungkan
dampak yang ditimbulkan oleh evolusi tersebut pada lingkungan
Satu pemikiran yang bagus akan relevansi dari sejarah akuntansi terhadap
pedagogi diuraikan dibawah ini:
15
Pertama, suatu profesi yang didasarkan pada tradisi yang dikembangkan
selama berabad-abad seharusnya mendidik para anggotanya untuk lebih
menghargai warisan intelektual yang mereka miliki. Kedua, adanya impor
keunggulan-keunggulan pemikiran, konstribusi-konstribusi besar pada
literature, dan studi-studi positif yang penting mungkin saja akan hilang,
terfragmentasi, atau dipelajari secara tidak sempurna didalam jangka waktu
yang lebih panjang kecuali jika mereka telah didokumentasikan dan
digabungkan oleh orang-orang terpelajar yang memiliki keahlian sejarah.
Ketiga, tanpa memiliki akses kepada analisis dan interpretasi dari sejarah
perkembangan pemikiran dan praktik akuntansi, para empiris saat ini akan
beresiko mendasarkan investigasi yang mereka lakukan pada klaim-klaim
atas masa lalu yang tidak lengkap atau tidak berdasar.
Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang
lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi internasional menuju formulasi
16
dan studi atas satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
universal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap atas
prinsip-prinsip akuntansi secara internasional. Definisi yang diterapkan oleh
Weirich dan kawan-kawan adalah sebagai berikut:
Basis data taksonomi dan Sumber dari informasi utama; dukungan bagi riset
bibilografi sejarah dan kontemporer
17
historiografi Struktur dari riset sejarah; evaluasi atas riset sejarah
akuntansi; perspektif dari metode-metode
pelaksanaan dan penginterpretasian riset sejarah
akuntansi.
18
dan anak-anak perusahaannya serta mentranslasikan mata uang asing ke dalam
mata uang lokal. Definisinya adalah:
Akuntansi untuk anak perusahaan diluar negeri. Konsep utama ketiga yang
dapat diterapkan pada akuntansi internasional mengacu kepada praktik-
praktik akuntansi dari sebuah induk perusahaan dan anak perusahaan
diluar negeri: suatu referensi kenegara atau domisili tertentu dibutuhkan
didalam konsep pelaporan keuangan internal yang efektif. Para akuntan
khususnya berkepentingan dalam translasi dan penyesuaian pada laporan
keuangan anak perusahaan. Munculnya masalah perbedaan akuntansi dan
perbedaan prinsip akuntansi yang harus diikuti akan bergantung kepada
negara mana yang digunakan sebagai referensi untuk tujuan translasi dan
penyesuaian.
19
Suatu konsep komparatif yang menyarankan adanya klasifikasi analitikal
atas sistem-sistem akuntansi tiap negara, seperti yang telah dilakukan di
ilmu-ilmu social lainnya seperti ilmu ekonomi, politik dan hokum
4. Teori transaksi-transaksi internasional
Suatu konsep internasional yang dibangun disekitar informasi akuntansi
yang dibutuhkan di dalam keputusan-keputusan perdagangan internasional
dan investasi internasional
5. Teori translasi :
Suatu konsep translasi yang digunakan sebagai ciri-ciri pada akuntansi
untuk induk perusahaan dan anak perusahaan diluar negeri.
20
akan bergantung kepada konteks ekonomi dan demografis dari Negara
tersebut.
5. Relativisme hukum dan perpajakan (legal and tax relativism), dimana
konsep-konsep akuntansi di setiap negara manapun akan bergantung
kepada dasar hokum dan perpajakan dari Negara tersebut.
21
biaya penyiapan untuk negara-negara tersebut melainkan juga memungkinkan
mereka untuk dengan seketika menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi
yang berlaku secara internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan
meningkatnya saling ketergantungan dari Negara-negara didalam kaitannya
dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang
utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara
internasional. Internasionalisasi semacam itu juga akan memfasilitasi transaksi-
transaksi internasional, penetapan harga dan keputusan-keputusan alokasi sumber
daya, dan dapat menjadikan pasar uang internasional menjadi lebih efisien.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahan-perusahaan untuk memperolah
modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba ditahan untuk mendanai
proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negeri yang tersedia, telah
meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi. Sebagai akibatnya, para
pemasok modal, di dalam dan di luar negeri cenderung untuk mengandalkan diri
pada laporan keuangan untuk mengambil keputusan-keputusan investasi dan
pinjaman yang terbaik, dan cenderung untuk menunjukkan pilihannya pada
pelaporan yang dapat diperbandingkan.
22
atau politik yang menyertainya disuatu negara tertentu. Karena hanya terdapat
sedikit harapan untuk memiliki satu sistem politik atau ekonomi tunggal secara
internasional, dapat diperkirakan bahwa perbedaan-perbedaan yang terjadi di
dalam sistem politik dan ekonomi akan terus menjadi halangan bagi harmonisasi
akuntansi nasional.
Ketiga, beberapa rintangan bagi harmonisasi internasional itu diciptakan
oleh para akuntan sendiri melalui persyaratan lisensi nasional yang ketat. Satu
contoh ekstrem terjadi pada tahun 1976 ketika profesi Prancis meminta para
akuntan asing yang berpraktik di Prancis untuk mengikuti sebuah ujian lisan.
Sebagai akibat dari pengalaman orang-orang Prancis tadi, EEC menjadi ikut
terlibat dengan kualifikasi dari para auditor. Versi yang diterbitkan pertama kali
dari draf pemerintah kedelapan (eighth directive) telah menimbulkan beberapa
kendala mengenai kemampuan para akuntan asing untuk melakukan praktiknya di
negara-negara anggota EEC.
23
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Evolusi historis dari akuntansi akan memberikan petunjuk dan penjelasan
mengenai sebagian besar kejadian-kejadian penting yang membentuk kemunculan
dari pembukuan pencatatan berpasangan dan perkembangan dari akuntansi
modern. Hal ini meningkatkan kemampuan orang yang berminat terhadap disiplin
ilmu akuntansi dalam membuat pertimbangan dengan dasar yang lebih luas dan
berdasarkan informasi. Di samping itu akan memungkinkan kita untuk
menghubungkan masa lalu dengan aoa yang telah dipraktikkan dan apa yang
seharusnya dipraktikkan, atau dengan kata lain mata rantai antara kondisi historis
dan kedua kondisi positif dan normatifnya, sebuah mata rantai yang mendukung
pandangan dari sejarah sebagai suatu produk kultural yang diperoleh dari konteks
penuh lingkungan sosial, politik, ekonomi, dan temporal.
24
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006, Accounting Theory : Teori Akuntansi. Edisi Kelima.
Jakarta: Salemba Empat
25