Buku Pedoman K-13 PAUD-OK
Buku Pedoman K-13 PAUD-OK
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 26 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
........-.......-........-.....-...... konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis: kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Enah Suminah
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Ali Nugraha
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Gunarti D. Lestari
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Mareta Wahyuni
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Desain/Layout: juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Surya Evendi antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Samsudin
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Kontributor: guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Ebah Suhaebah rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Dumaria Simanjuntak satuan pendidikannya.
Foto-foto: Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Dokumen Penulis merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Sekretariat: Terima kasih.
Noor Ilman Jakarta, Oktober 2015
Amalia Khairati Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
ii KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA iii
Kata Pengantar Daftar Isi
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Apa yang mendasari pemikiran K 13 PAUD? ....................................................... 1
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat
• Apakah Makna PAUD Dalam Pembangunan Bangsa? ............................. 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan • Ke manakah Arah Pembangunan PAUD Di Indonesia? ............................ 2
kajian-kajian yang melandasinya. • Mengapa PAUD Memerlukan Kurikulum Berkualitas? ............................ 4
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang • Perlukah Kurikulum Untuk Pendidikan Anak Usia Dini? ......................... 5
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
• Apa sajakah yang menjadi Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD di
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan
Indonesia? ................................................................................................... 8
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan Bagaimanakah Posisi Kurikulum PAUD dalam Rangka Pendidikan Nasional ... 11
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka • Bagaimanakah Kedudukan K-13 PAUD dengan Kurikulum Pendidikan di
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami
Level Atasnya? ............................................................................................. 11
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan. • Bagaimanakah Keterkaitan Standar PAUD dan Kurikulum 2013 PAUD?. 13
Bagaimanakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? ................................. 15
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi • Ke manakah Arah Kurikulum PAUD Indonesia? ....................................... 15
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa • Arah Kurikulum 2013 PAUD? ..................................................................... 16
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
• Apa sajakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? .......................... 20
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
Apa Prasyarat dalam Menerapkan Kurikulum PAUD Indonesia? ....................... 23
• Bagaimana Ketentuan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Kurikulum
Jakarta, Oktober 2015
PAUD ............................................................................................................ 23
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Usia Dini,
• Bagaimana Ketentuan Setiap Satuan PAUD dalam Penerapan Kurikulum
PAUD ............................................................................................................ 24
Penutup . ............................................................................................................. 25
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 26
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
NIP 195804091984022001
P
Pertanyaan yang banyak diajukan oleh masyarakat adalah “mengapa Modal
kurikulum harus berubah?” Seperti yang diungkapkan pada bagian
k Kompeten Pembangunan - Kurikulum
Kurikulum
terdahulu bahwa kurikulum tidak bersifat statis. Kurikulum dipandang
te
sebagai
ssebagai inti yang menggerakkan dan mengarahkan proses pendidikan. SDM Usia - PTK
inti yang Kurikulum harus dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi
K Transformasi - Sarpras
menggerakan kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam kelanjutan pendidikan
k Produktif
dan dan kehidupannya. Kurikulum harus memiliki jangkauan yang lebih luas
d - Pembiayaan
mengarahkan
dan jauh. Kurikulum harus menyiapkan anak untuk masa depan bukan
d Melimpah - Pengelolaan
hanya untuk masa kini. Masa kini tentu akan berbeda dengan masa lalu
h Tidak Beban
proses dan masa depan karena dunia selalu berubah. Kurikulum harus responsif
d Kompeten Pembangunan
pendidikan tterhadap
e kebutuhan dunia yang selalu berubah.
KKurikulum yang responsif berarti kurikulum yang menyadari kondisi saat
iini
n dan memahami kondisi yang diharapkan di masa depan. Setidaknya UNESCO menggambarkan posisi penerapan PAUD di Indonesia diantara negara-
ada tiga kondisi yang memberikan alasan mengapa kurikulum berubah, yaitu: (1) perubahan negara lain di dunia. Angka partisipasi PAUD di Indonesia berada pada urutan
kondisi dan kebutuhan dunia yang semakin kompleks menuntut sumber daya manusia yang ke-45 dari 45 negara. Sementara itu kualitas PAUD di Indonesia
responsif terhadap segala perubahan dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi; menduduki peringkat ke 44 setingkat di atas India. Rendahnya
(2) globalisasi di bidang ekonomi berakibat batasan antarnegara semakin longgar, dalam layanan PAUD di Indonesia memberi kontribusi besar terhadap SDM yang
pemenuhan ketenagakerjaan. Oleh karena itu, kurikulum harus mampu membangun keluaran posisi hasil belajar pada jenjang pendidikan selanjutnya. di butuhkan
pendidikan menjadi sumber daya pembangunan yang memiliki kemampuan yang kompetitif,
Berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student adalah manusia
sikap kreatif, dan adversity yang tinggi; (3) pesatnya perkembangan sain dan teknologi
sehingga dunia tanpa batas, dan semua mengetahui semua dan yang kuat mempengaruhi
Assessment) 2012, kemampuan anak Indonesia usia 15 tahun yang memiliki
di bidang matematika, sains, dan membaca masih rendah
yang kurang kuat. Untuk itu, kurikulum pendidikan harus mampu membangun sikap dan keterampilan
dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia. Hasil PISA
karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri, kehormatan keluarga, dan dalam kehidupan
2012, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang
kebanggaan bangsa tanpa harus merasa tertinggal dari negara lain; (4) Di bidang demografi,
berpartisipasi dalam tes. Rata-rata skor matematika anak- dan karir,
Indonesia berada dalam posisi sangat menguntungkan dengan komposisi kurva usia muda,
artinya jumlah penduduk usia 0-9 tahun untuk tahun 2014 sebesar 47,2 juta atau 18,72%
anak Indonesia 375, rata-rata skor membaca 396, dan rata- keterampilan
rata skor untuk sains 382. Padahal, rata-rata skor OECD (the
(sumber BPS). Komposisi penduduk seperti ini menguntungkan bila sejak usia dini mereka dalam belajar...
Organization for Economic Cooperation and Development)
dididik secara tepat dengan pola pendidikan yang berkualitas, sebaliknya akan menjadi yang ditunjang
secara berurutan adalah 494, 496, dan 501. Analisa yang
petaka bila kurang disiapkan dengan baik karena kelak akan menjadi beban pembangunan.
menarik dari kajian terhadap hasil tersebut dikarenakan dengan
proses pendidikan kurang mendorong kemampuan berpikir kemampuan
tingkat tinggi. Proses pendidikan di Indonesia masih kental
kretif, berfikir
pada tahap berpikir tingkat awal (mengingat/menghafal,
memahami, dan menerapkan), belum mendorong anak
kritis, dan
mencapai kemampuan analisis, evaluatif, dan kreatif. berkarakter.
Kondisi-kondisi tersebut harus diatasi, mengingat eksistensi
dan perkembangan suatu bangsa terletak pada kualitas
bangsanya bukan tergantung pada sumber daya alam. Sumber daya manusia
yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan di abad 21 adalah manusia
0
6-8
-15
-24
-29
-35
-49
-60
-59
-75
-80
-85
0
1
3
4
5
6
9-1
agar mencapai
12
20
25
30
40
50
65
70
76
81
Usia
pembentukan jaringan sel otak terjadi sangat cepat di masa usia
p Center on the Developing Child, Harvard University (2011). Building the Brain ‘ATC) System: How Early Experiences
tujuan sesuai yang ini. Jaringan tersebut menghubungkan antarsel neuron yang sudah
in Shape the Development of Executive Function.
sesuai karakter
gy
al cortex/audit tal
Visu ory co cor ve fu
e/s a’s
rtex) tex nc
agar mencapai tujuan yang diharapkan.
(
pe ar
) tio
ech ea
ns
6-24 prenatal days (Prefrontal co
pro
duc anak...”
) tion Synaptogenesis
rtex) Kurikulum PAUD memuat tujuan, hasil belajar,
K
Neurulation
Tahun
Lahir
Masuk SD
Tamat SLTA
Bulan Bulan
jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Kurikulum PAUD memberi arah
je
Usia pada proses stimulasi yang dilaksanakan secara cermat, hati-hati, sesuai
p
Sumber: Sally Gantham-Mcgregor, et al, Child Development in Developing Countries 1, The Lancet, Reprint, p 61, Vol dengan karakteristik anak dan dinilai secara komprehensif dari data yang
d
369, UK: Williams Press, 2007
otentik. Proses stimulasi yang tidak direncanakan tidak akan mampu
o
Menciptakan
Menganalisis
Mengingat
Mendorong perkembangan optimal potensi peserta didik
fik
kepada
k anak untuk menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap benda PAUD konseptual untuk membangun
nti
bertujuan untuk
sai
yang
y diamatinya. Rasa ingin tahu sebagai pendorong bagi anak kemampuan kreatif dengan
membangun pola untuk
u melakukan langkah berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan kir menggunakan cara berpikir
rpi
Berpikir Berpikir
fikir yang sistematis
Be
informasi
in sebagai cara untuk menjawab rasa keingintahuannya. tinggi (higher order thinking).
Runut Tingkat Tinggi
Proses
P pengumpulan informasi dilakukan dengan melibatkan Pengembangan keterampilan berpikir
dengan rangkaian (Prosedural) (Konseptual)
seluruh
se sumber belajar yang ada di lingkungan, tidak hanya terbatas runut prosedural yang diterapkan
proses yang saling baik melalui pembiasaan (habituasi)
dari
d guru, tetapi dapat dari buku, internet, orang tua, pelaksana Kreativitas
berkesinambungan. ...” profesi,
p dan sebagainya. Langkah selanjutnya adalah (4) menalar, maupun pendekatan saintifik (saintific
yakni
y mengolah informasi yang sudah terkumpul untuk menjawab approach).
Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey:
PearsonEducation, Inc.
Dodge, Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For
Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengage Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum
Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.
Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition,
6th ed. Belmont, USA: Wadsworth, 2011.
http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/
Assessmentforlearning/KeiTuaotePae/Book1/
WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx
26