Anda di halaman 1dari 2

BERDOA

Luk. 11:1-13

Pada zaman dahulu kala orang-orang Yunani mempunyai banyak sekali dewa-dewi.Dewa
yang paling besar dan berkuasa adalah dewa Zeus. Ia adalah raja segala dewa-dewi.
Deceritakan bahwa pada suatu saat dewi Aurora, yaitu dewi subuh, jatuh cinta kepada
seorang pemuda bernama Titonius. Dewi Aurora minta kepada dewa Zeus supaya kekasihnya
Titonius, yang adalah seorang manusia, supaya bisa hidup selama-lamanya seperti para dewa
dewi. Maka Zeus, sebagai raja para dewa, mengabulkan permintaan Aurora, supaya kekasihnya
bisa hidup selama-lamanya bersama dewi Aurora sebagai suatu hadiah baginya.
Namun hadiah ini lama kelamaan menjadi beban dan kutukan bagi Aurora, sebab
Titonius sebagai manusia tetap tumbuh dan berkembang, menjadi semakin lama semakin tua,
tetapi tidak mati-mati.Sungguh suatu beban dan kutukan yang tidak tertahankan untuk hidup
bersama dengan seorang pria yang semakin lama semakin renta dan keriput, semakin tidak
berdaya dan pikun.
Membaca cerita di atas, mungkin kita akan berpikir bahwa dewa Zeus mengabulkan
permintaan dewi Aurora hanya secara harafiah saja, bahkan dewa Zeus sepertinya dengan sengaja
memasukkan dewi Aurora ke dalam perangkapnya. Dewi Aurora mendapat bencana dan kutukan dari
apa yang dikiranya hadiah dan rahmat. Dewa Zeus sebagai raja dewa dewi, sepertinya mau
mempermaingilakan dewa-dewi di bawah kekuasaannya.

************

Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarka kepada kita bahwa kalau kita meminta dan berdoa
keplada Allah, kita dapat yakin bahwa Allah itu Bapa kita. Ia mengajarkan kepada kita bahwa kita
dapat menyapa Allah sebagai “Bapa kami” yang ada di surga. Allah adalaah Bapa yan g maha baik
yang tahu sungguh akaan kebutuhan-kebutuhan kita. Ia tidak akan mempermainkan dan menjebak kita
dengan permohonan-permohonan kita. Karena Allah adalah Bapa kita makanya ada beberapa hal yang
harus kita perhatikan dalam doa-doa kita, antara lain:
Pertama: sebagai anak-anak Bapa yang baik, kita harus memperhatikan “kepentingan” Bzp.
Yesus mengajarkan supaya dalam doa kita, kita memuliakan nama-Nya dan supaya akerajaan-Nya
tercipta di bumi ini seperti di dalam surga. Permohonan dan doa-doa kita tidak boleh bersifat egois,
hanya mengingat kebutuhan-kebutuhan kita sendiri. Doa-doa kita hendaknya bersifat terbuka, selain
untuk “kepentingan” Bapa, tetapi juga untuk kepentingan bersama dan masyarakat yang jauh lebih
luas dan lebih penting.
Kedua: dalam berdoa hendaknya kita senantiasa percaya kepada Bapa. Doa harus menjadi
salah satu ungkapan iman kita. Kita hendaknya percaya sungguh bahwa Allah adalah Bapa kita.
Yesus berkata: “Bapa manakh di antara kamu, jika anaknya meminta ikan dari padanya,
akanmemberikaan ular kelpada anaknya sebagai plengganti ikan? Atau jika ia meminta telur, akan
memberikannya kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu meemberi pemberian yang
baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang disurga!”. Maka Yesus mendesak: “Mintalah maka
akan diberikan kapadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu. Karena setiap otrang yang meminta , menerima, daan setiap orang yang mengetuk, baginya
pintu dibukakan”.
Jadi kita tak perlu ragu bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita. Hanya perlu
disadari bahwa Allah tidak akan meluluskan permohonan kita secara harafiah seperti dewa Zeus. Iaa
tahu yang terbaik untuk kita. Mungkin Ia tidak akan meluluskan permintaan kita persis seperti yang
kita mintakan. Mungkin saja permintaan kita tidak terlalu bijaksana untuk keselamatan kita, bahkan
mungkin bisa mencelakakan kita untuk waktu yang akan datang. Tuhan tahu lebih baik apa yang
sesungguhnya kita butuhkan. Ia akan mengbulkan doa kita dengan salah satu cara.
Ketiga: kita hendaknyta berdoa dan memohon dengan tekun seperti seperti orang yang
meminta roti kepada sahabatnya dalam perumpamaan Yesus ya ng baru kita dengatr tadi. Permohonan
kita yang tekun kepada Allah tidak berarti kita mau mem[engarui Allah agar Ia menuruti keinginan
atau rengekan kita, melainkan kita mau membuka hati kepada Allah, siap sedia bila Allah
melaksanakan rencana dan kehendakNya melalui hidup kita, sebab kita yakin Allah tahu apa yang
terbaik untuk kita. Makanya berdoa itu suatu karunia Tuhan. Kita tidak bisa berdoa dengan baik kalau
tidak dibimbing oleh Roh Kudus. Selain itu musti dikatakan walaupun kita berdoa prakarsa dan
bimbingan Tuhan, usaha manusiawi kita tetap dituntut.....
Ada seorang anak kecil berusia delaplan tahunbernama Beppo. Ayah ibunya sangat
miskin. Mereka tinggal di suatu kota kecil bernama Arcorle di Italia.
Pada suatu hari sekeluarnya daari sekolah, Beppo membeli sebuah balon, dan mendaki
sebuah bukit dekat rumahnya. Di puncak bukit itu dia menulis sebuah surat yang ditujukan
kepada Allah.
Beppo menulis:”Bapa Allah yang terkasih, Beppo dan kakak adik Beppo sangat miskin.
Kami selalu kekurangan makanan dan pakain; Musim dingin sudah dekat. Apakah Bapa Allah
bisa mengirim kami bebrapa potong pakaian ? Biar pakain bekas, kami akan sangat senang.
Hormat saya Beppo”.
Beppo melipat suratnya, diikatnya pada balonnya, laalu dilepaskannya ke udara. Balon
udara itu terus naik sampai menghilang di langit biru. Beberapa hari kemudian, ketika Beppo
belum juga mendapat jawaban dari Bapa Allah, ia membeli lagi sebuah balon, mendaki bukit itu,
menulis surat kepada Bapa Allah dan melepaskannya naik sampai menghilang di langit biru..
Ketika belum juga mendapatkan jawaban dari Bapa Allah, Beppo bertekad untuk menulis
suratnya seminggu sekali.
Akhirnya Bapa Allah menjawab juga surat Beppo. Pada suatu hari Beppo mendapat
sebuah paket yang cukup besar dari kantor pos. Isi paket ini adalah beberapa potong pakaian baru
untuk Beppo dan saudara-saaudarnya. Beppo segera berlari ke puncak bukit, di sana ia berlutut
menengadah ke langit biru, mengucapkan terima kasih kepada Bapa Allah.
Bagaiamana Bapa Allah bisa menjawab permintaan Beppo? Pada suatu hari seorang
bapa yang cukup berada berjalan-jalan di taman kota Arcorle. Secara kebetulan ia melihat sebuah
balon yang sudah kempes dengan sebuah surat yang terikat padanya.Iseng-iseng ia mebaca surat
itu. Hatinya tergerak membacanya. Lalu ia berpikir: Saya bisa berperan sebagai pengganti Bapa
Allah dalam kehidupan Beppo. Lalu bapa yang baik hati itu mengirim sebuah paket yang berisi
pakaian seperti yang diminta Beppo. Beppo sudah berdoa dan memohon dengan penuh
kelpercayaandan ketekunan, dan Allah telah menjawabnya dengan salah satu cara.

Anda mungkin juga menyukai