SATUAN ACARA PENYULUHAN Ketuban Pecah Dini (KPD)
SATUAN ACARA PENYULUHAN Ketuban Pecah Dini (KPD)
OLEH :
Kelompok III
ASHABUL KAFI
ROMADONA SUWARGO
SITI MAISAROH
PEBRI ANASARI
SUHAIRIYATI
PERAWATAN PAYUDARA
Sasaran : Kelompok Ibu yang menjalani rawat jalan di Poli Kandungan RSUD
Jombang
Waktu : 1 X 30 Menit
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit di harapkan ibu mampu memahami dan
meningkatkan pengetahuan ibu yang menjalani rawat jalan di poli kandungan RSUD
tentang :
IV. Materi
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. Media
1. Leaflet
VII. Setting
1) Kegiatan Penyuluhan
1. Anemia
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Jika
persediaan zat besi minimal, maka setiap kehamilan akan mengurangi persediaan zat
besi tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia. Pada kehamilan relatif terjadi anemia
karena darah ibu hamil mengalami hemodelusi atau pengenceran dengan peningkatan
volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Pada
ibu hamil yang mengalami anemia biasanya ditemukan ciri-ciri lemas, pucat, cepat
lelah, mata berkunang-kunang. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama
kehamilan yaitu pada trimester pertama dan trimester ke tiga. Dampak anemia pada
janin antara lain abortus, terjadi kematian intrauterin, prematuritas, berat badan lahir
rendah, cacat bawaan dan mudah infeksi.
Pada ibu, saat kehamilan dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas,
ancaman dekompensasikordis dan ketuban pecah dini. Pada saat persalinan dapat
mengakibatkan gangguan his, retensio plasenta dan perdarahan post partum karena
atonia uteri (Manuaba, 2009).
Menurut Depkes RI (2005), bahwa anemia berdasarkan hasil pemeriksaan dapat
digolongkan menjadi :
(1) HB > 11 gr %, tidak anemia
(2) 9-10 gr % anemia sedang
(3) < 8 gr % anemia berat.
2. Perilaku Merokok
Kebiasaan merokok atau lingkungan dengan rokok yang intensitas tinggi dapat
berpengaruh pada kondisi ibu hamil. Rokok mengandung lebih dari 2.500 zat kimia
yang teridentifikasi termasuk karbonmonoksida, amonia, aseton, sianida hidrogen,
dan lain-lain. Merokok pada masa kehamilan dapat menyebabkan gangguan-
gangguan seperti kehamilan ektopik, ketuban pecah dini, dan resiko lahir mati yang
lebih tinggi (Sinclair, 2003).
3. Riwayat KPD
Pengalaman yang pernah dialami oleh ibu bersalin dengan kejadian KPD dapat
berpengaruh besar pada ibu jika menghadapi kondisi kehamilan. Riwayat KPD
sebelumnya beresiko 2-4 kali mengalami ketuban pecah dini kembali. Patogenesis
terjadinya KPD secara singkat adalah akibat penurunan kandungan kolagen dalam
membran sehingga memicu terjadinya ketuban pecah dini dan ketuban pecah preterm.
Wanita yang pernah mengalami KPD pada kehamilan atau menjelang
persalinan maka pada kehamilan berikutnya akan lebih beresiko dari pada wanita yang
tidak pernah mengalami KPD sebelumnya karena komposisi membran yang menjadi
rapuh dan kandungan kolagen yang semakin menurun pada kehamilan berikutnya
(Helen, 2008).
4. Polihidramion
Hidramnion atau polihidramnion adalah keadaan dimana banyaknya air ketuban
melebihi 2000cc. Penambahan air ketuban ini bisa mendariak dalam beberapa hari
disebut hidramnion akut, atau secara perlahan-lahan disebut hidramnion kronis.
Insidennya berkisar antar 1:62 dan 1:754 persalinan, tetapi bentuk yang menyebabkan
gangguan lebih jarang (1:1000 persalinan). Hidramnion yang disertai dengan kelainan
konginital, terutama dari susunan saraf sentral dan traktus gastrointestinal, cukup
tinggi. Di samping itu, sering ditemukan pada kehamilan ganda dan beberapa penyakit
ibu seperti diabetes mellitus, preeklampsia. (Rachimharii,T, 2005)
Sampai sekarang etiologi hidramnion belum jelas, tetapi diketahui bahwa
hidramnion terjadi bila produksi air ketuban bertambah, bila pengaliran air ketuban
terganggu atau kedua-duanya. Diriuga air ketuban dibentuk dari sel-sel amnion. Di
samping itu ditambah oleh air seni janin dan cairan otak pada anensefalus. Air ketuban
yang dibentuk, secara rutin dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu cara
pengeluaran ialah ditelan oleh janin, diabsorpsi oleh usus kemudian dialirkan ke
plasenta untuk akhirnya masuk peredaran darah ibu. Ekskresi air ketuban akan
terganggu bila janin tidak bisa menelan seperti pada atresia esophagus atau tumor-
tumor plasenta (Rachimharihi, Trijatmo, 2005). Hidramnion dapat memungkinkan
ketegangan rahim meningkat, sehingga membuat selaput ketuban pecah sebelum
waktunya (Maria, 2007).
Tanda dan gejala pada kehamilan yang mengalami KPD adalah keluarnya cairan ketuban
merembes melalui vagina.Warna Air ketuban adalah putih keruh atau kehijauan sedangkan
warna urin adalah kekuningan atau bening. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti
bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan
bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai
kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah
biasanya mengganjal atau menyumbat kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina
yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi
yang terjadi (Manuaba, 2009).
D. Akibat Ketuban Pecah Dini (Rustam Mukhtar,2011)
Infeksi
Ketika ketuban pecah, kuman dapat bermigrasi ke dalam kantung ketuban
hingga menyebabkan infeksi dalam rahim. Gejalanya termasuk suhu tubuh naik,
keputihan yang tidak biasa, vagina berbau yang tidak enak, denyut nadi cepat, nyeri di
perut bagian bawah, dan detak jantung bayi menjadi lebih cepat dari biasanya.
Kelahiran prematur
Pada kehamilan yang masih belum cukup bulan, pecahnya ketuban akan
merangsang kontraksi sehingga terjadi pembukaan jalan lahir dan bayi terlahir sebelum
aktunya. Bila ketuban sudah dinyatakan habis oleh dokter atau bidan, maka kondisi
bayi dalam keadaan waspada infeksi, oleh karena itu bayi sebaiknya dilahirkan jika
sudah memenuhi ketentuan untuk mengakhiri kehamilan dengan dirangsang (induksi)
obat atau infus, bahkan ada beberapa kasus yang harus dilakukan seksio sesarea.
Pertumbuhan janin terhambat
Jika ketuban pecah sebelum kehamilan berusia 23 minggu, paru-paru bayi kemungkinan
tidak akan berkembang dengan baik. Karena di awal kehamilan, cairan ketuban
dibutuhkan bagi terbentuknya jaringan paru-paru. akan mengakibatkan gangguan
pernapasan pada bayi.
2. Bersihkan daerah kewanitaan dengan benar dan bersih, seperti membilas dari depan ke
belakang.
3. Hindari perjalanan jauh yang melelahkan dan menimbulkan ketegangan fisik maupun
mental bagi ibu hamil
4. Hindari makan - makanan yang bisa merangsang terjadinya kontraksi rahim, misalnya
minuman beralkohol kadar tinggi, makanan yang mengandung zat
fermentasi berlebihan.
5. Hindari trauma atau benturan fisik pada daerah perut
6. Pada ibu hamil kembar, kurangi aktifitas yang berlebihan, karena kehamilan kembar
sendiri sudah beresiko ketuban pecah sebelum waktunya akibat pereganagan rahim.
7. Hindari stress berlebihan yang akan merangsang hormon tubuh untuk menimbulkan
kontraksi pada Rahim
Septi, Ratna .Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Ketuban pecah dini (KPD).E-
Journal FK veteran [Internet]2009 [diakses 11 Mei 2016]
Diunduh dari:
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=14841
Chan, Rian .Pengaruh usia dan paritas terhadap kejadian ketuban pecah dini (KPD) (KPD).E-
Journal FK veteran [Internet]2009 [diakses 11 Mei 2016]
Diunduh dari:
http://library.upnvj.ac.id/pdf/5FKS1KEDOKTERAN/0810211134/BAB%20II.pdf
wati, fatma Penyebab dan akibat ketuban pecah dini (KPD) (KPD).E- Journal
[Internet]2008[diakses 11 Mei 2016]
Diunduh dari:
http://www.alodokter.com/penyebab-dan-akibat-ketuban-pecah-dini
Husniah, Naimatul. Penyuluhan tentang bahaya ketuban pecah dini pada ibu hamil.
[Internet]2013 [diakses 11 Mei 2016]
Diunduh dari:
http://naiawicaksono.blogspot.co.id/2014/02/penyuluhan-kpd.html
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
. Jakarta: YBP-SP.
Rukiyah,Ai yeyeh. Yuliati lia, . 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan . Jakarta. Trans
Info Media
Hari/Tanggal :
Tempat :