BSN II
Semester I
Oleh :
NPM 220110110111
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011/2012
Laporan Praktikum I
PEMERIKSAAN AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG DAN INTERPRETASI EKG
I. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat :
1. Melakukan pemeriksaan aktifitas listrik jantung dengan menggunakan alat
EKG
2. Menginterpretasi aktifitas jantung pada gambaran EKG
3. Membuat kesimpulan mengenai gambaran EKG
II. Evaluasi
EKG
a. HR : 84 x/m
b. gel P : Posisi di kedua atrium
Waktu 0,12 detik
Amplitudo 0,3 mV
c. P-R interval : nodus SA menuju serabut purkinje 0,12-0,20 detik
d. QRS complex : lebar→0,06-0,12 detik
e. ST segment : yang naik di atas isoelektrik dinamakan elevasi,
dan yang utuh di bawah isoelektris dinamakan ST depresi
f. Gel.T : Posisi → di kedua pentrikel
g. Amplitudo : 2,5 mm
h. Kesimpulan
Jantung merupakan sebuah organ yang mampu menghasilkan
muatan listrik. Tubuh merupakan sebuah konduktor yang baik, dengan demikian
impuls yang dihasilkan jantung dapat menjalar keseluruh tubuh sehingga
potensial aksi yang dipancarkan oleh jantung dapat diukur dengan Galvanometer
melalui elektroda-elektroda yang diletakan pada berbagai tempat. Grafik yang
tercatat melalui rekaman ini disebut elektrocardiogram (EKG).
EKG adalah suatu rekaman yang ditimbulkan oleh perubahan
aktivitas listrik jantung yang ditandai dengan gelombang P, Q, R, S, T dan U.
Adapun gambaran dari hasil EKG dicetak pada kertas EKG. Kertas EKG
merupakan kertas grafik yang dibagi dengan garis tipis ( 1 mm x 1 mm) dan
garis sedikit tebal (5 mm x 5 mm). Aksis horizontal menggambarkan waktu, dan
kecepatan mencatat mesin EKG adalah 25 mm/detik.
Berdasarkan pemeriksaan aktivitas listrik jantung dengan
menggunakan alat EKG (Electrocardiogram), dapat disimpulkan bahwa klien
naracoba berada pada kondisi normal.
I II
HR = 84 x/m HR = 82 x/m
III AVR
HR = 84 x/m HR = 80 x/m
AVL AVF
HR = 82 x/m HR = 81 x/m
V1 V2
HR = 78 x/m HR = 81 x/m
V3 V4
HR = 76 x/m HR = 70 x/m
V5 V6
HR = 75 x/m HR = 73 x/m
Laporan Praktikum II
DENYUT JANTUNG (ICTUS CORDIS), BUNYI JANTUNG, &
I. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat :
1. Melakukan pemeriksaan denyut jantung
2. mengidentifikasi bunyi jantung menggunakan stetoskop
3. dan menjelaskan pengaruh aktivitas terhadap denyut
jantung dan tekanan darah.
II. Hasil Praktikum
Denyut Jantung (Ictus Cordis) & Bunyi Jantung
Hasil auskultasi :
2. Dup 93/mnt
3. Dup 93/mnt
4. Dup 93/mnt
5. Dup 91/mnt
Hasil pencatatan :
Kesimpulan :
Tekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang
berkontraksi saat memompa darah sehingga darah terus mengalir didalam
pembuluh darah. Tekanan ini diperlukan supaya darah tetap mengalir serta
dapat melawan gravitasi dan hambatan dalam dinding arteri. Tanpa tekanan
darah yang terus menerus darah tak akan dapat mengalir ke otak dan keseluruh
jaringan tubuh.
Tekanan darah tergantung dari kemampuan jantung sebagai pompa dan
hambatan dalam pembuluh darah arteri. Jumlah darah yang dipompa oleh
jantung dalam 1 menit disebut curah jantung (cardiac output). Cardiac output
tergantung dari kecepatan jantung berdenyut (heart rate) dan jumlah darah yang
dipompakan dalam setiap denyutan atau pompaan yang disebut isi sekuncup
(stroke volume). Dalam keadaan normal isi sekuncup ini berjumlah sekitar 70 ml
dengan frekuensi denyut jantung 72 x/menit, sehingga curah jantung
diperkirakan sekitar 5 liter. Jumlah ini tidak menetap tetapi dipengaruhi oleh
aktivitas seseorang.
Berdasarkan hasil praktikum, maka tekanan darah paling rendah adalah
apabila sedang istirahat atau pada saat tidur. Saat berdiri dan bergerak tubuh
akan mengadakan pengaturan sehingga tekanan darah menjadi stabil. Curah
jantung meningkat pada pada waktu melakukan kerja otot, stress, peningkatan
suhu lingkungan, kehamilan, setelah makan, dan aktivitas lainnya.
Laporan Praktikum III
PENGARUH CAIRAN HIPOTONIS, ISOTONIS, DAN HIPERTONIS
TERHADAP JARINGAN TUBUH
Tujuan Praktikum :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat menjelaskan perubahan
yang terjadi pada sel akibat adanya cairan hipotonis, isotonis, dan cairan
hipertonis yang berada di lingkungan sel.
Laporan Praktikum IV
PENGARUH KELEBIHAN CAIRAN HIPOTONIS, ISOTONIS, DAN
HIPERTONIS TERHADAP PEMBENTUKAN URINE
Tujuan Praktikum :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat menjelaskan perubahan
jumlah urine dalam waktu tertentu sebagai dampak dari penambahan cairan
hipotonis, isotonis, dan hipertonis.
Kesimpulan
Perubahan volume cairan dan konsentrasi elektrolit didalamnya dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang serius, oleh karena itu tubuh mempunyai
mekanisme homeostatis yang akan mempertahankan keadaan cairan dan
lektrolit dalam batas-batas normal. Organ yang terlibat dalam pengaturan cairan
dan elektrolit adalah ginjal, paru-paru, jantung, pembuluh darah, kelenjar adrenal,
kelenjar parathyroid, dan kelejar hipofise.
Total urine yang dihasilkan dari meminum cairan hipotonis/Aqua sebanyak 650
ml
Total urine yang dihasilkan dari meminum cairan isotonis/Nacl sebanyak 695 ml
Laporan Praktikum V
PENGARUH BERBAGAI PENUTUP TERHADAP PENGUAPAN
Tujuan Praktikum :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat mendemonstrasikan
pengaruh lemak terhadap kehilangan panas
Hasil Praktikum
Gelas I menghasilkan :
¼ jam I : 49°C ¼ jam V : 30,5°C
¼ jam II : 39°C ¼ jam VI : 28°C
¼ jam III : 34°C ¼ jam VII : 27,1°C
¼ jam IV : 32,5°C ¼ jam VIII : 26,1°C
Gelas II menghasilkan :
¼ jam I : 49°C ¼ jam V : 31,5°C
¼ jam II : 39,5°C ¼ jam VI : 28,8°C
¼ jam III : 35°C ¼ jam VII : 27,8°C
¼ jam IV : 33,5°C ¼ jam VIII : 26,5°C
Gelas III menghasilkan :
¼ jam I : 49°C ¼ jam V : 32°C
¼ jam II : 40,5°C ¼ jam VI : 29°C
¼ jam III : 34,8°C ¼ jam VII : 28°C
¼ jam IV : 34°C ¼ jam VIII : 26,8°C
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa semakin tebal
suatu zat, akan mempengaruhi reaksinya terhadap perubahan suhu.
Pada gelas pertama, penurunan suhu awal sebanyak 10°C, pada gelas
kedua, penurunan suhu awal sebanyak 9,5°C, dan pada gelas ketiga, penurunan
suhu awal sebanyak 8,5°C. Dan semakin lama waktunya, penurunan suhu akan
relative lebih stabil. Sehingga, dari hasil praktikum tersebut, gelas yang ditutupi
minyak akan lebih lama waktu yang dibutuhkan untuk penurunan suhunya.
Laporan Praktikum VI
PERNAFASAN DAN SUHU TUBUH
Tujuan Praktikum :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat
1. Menjelaskan mekanisme pengaturan pernafasan.
2. Menjelaskan perubahan suhu tubuh sebagai dampak dari perbedaan
cara pengukuran.
Hasil Praktikum :
VIA. Pernafasan Pada Manusia
RR setelah nafas kuat cepat : 210x/2 Dengan Kantong Kertas 203x/2 mnt
Kesimpulan :
Faktor kimiawi
Kendali saraf
Tujuan Praktikum :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat menjelaskan perubahan
kadar glukosa darah sebagai dampak dari asupan karbohidrat sederhana.
Hasil Praktikum
Sebelum minum glukosa : 93
30’ setelah minum glukosa : 103
60’ setelah minum glukosa : 128
120’ setelah minum glukosa : 89
Kesimpulan :
Tubuh menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi untuk aktifitas
sel. Karbohidrat terdiri dari:
1. Karbohidrat sederhana yang terdiri dari 6 karbon monosakarida, dan yang
termasuk ke dalam monosakarida adalah glukosa, galaktosa dan
fruktos8.
2. Disakarida, seperti laktosa dan sukrose
3. Polisakarida atau karbohidrat kompleks seperti pati
Kadar gula dalam darah harus terus dipertahankan dalam jumlah yang
normal di dalam darah. Setelah makan makanan yang tinggi karbohidrat, gula
darah akan tinggi, mengakibatkan uptake glukosa oleh hati menjadi meningkat,
dan proses pembentukan glikogen hati akan meningkat melalui suatu proses
yang disebut glikogenesis.
Pada otot yang sedang aktif dimana kebutuhan akan energi sangat tinggi,
glukosa akan diambil secara cepat dari glukosa dan dirubah menjadi glukosa 6
fosfat, dan kemudian dengan bantuan enzim-enzim glikolisis dirubah menjadi
piruvat yang pada akhirnya masuk ke sistem respirasi sel atau siklus kreb untuk
menghasilkan energi (pada keadaan cukup oksigen). Tapi sebaliknya apabila otot
atau tubuh secara keseluruhan sedang tidak aktif atau sedang istrirahat, glukosa
yang dalam hati akan dirubah menjadi glukosa 6 fosfat, dan dirubah menjadi
glikogen hati sebagai cadangan glukosa.
Untuk dapat masuk ke dalam sel otot, glukosa perlu bantuan insulin yang
merupakan pembawa pesan pertama, yang akan berikatan dengan reseptor
insulin dalam membran sel. Apabila ikatan hormon dan insulin terbentuk maka
glukosa melalui gerbang protein G dapat menembus membran sel untuk dipakai
selanjutnya.
Hasil praktikum
Sebelum lari : 109
Setelah lari : 74
30’ setelah lari : 121
60’ setelah lari : 99
120’ setelah lari : 98
Kesimpulan :
Berdasarkan data dari hasil praktikum, terjadi penurunan kadar gula darah
setelah aktivitas. Hal tersebut dikarenakan pemakaian oleh tubuh sebagai
energy. Namun kemudian beberapa lama setelah itu, jumlahnya akan mendekati
normal kembali.
Sumber Referensi