MAKALAH Pembuatan Serbuk
MAKALAH Pembuatan Serbuk
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Teknik Pembuatan Serbuk
dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Teknik
Manufaktur serta membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca
terhadap Pembuatan Serbuk. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui
pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam
makalah ini.
Makalah Teknik Pembuatan Serbuk ini disajikan dalam konsep dan bahasa
yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini.
Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai Teknik
Pembuatan Serbuk.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik
sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik pembuatan serbuk?
2. Bagaimana teknik pembentukan serbuk?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui teknik pembuatan serbuk.
2. Untuk mengetahui teknik pembentukan serbuk.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar 2.1 Proses Atomisasi
(a) Water or gas atomization; (b) Centrifugal atomization; (c) Rotating
electrode
Serbuk tembaga merupakan salah satu bahan logam yang digunakan untuk
membuat komponen otomotif, elektronika dan juga sebagai bahan untuk produk cat
yang bersifat konduktip. Dalam industri otomotif dan elektronika, pembuatan
komponen dari serbuk tembaga dilakukan dengan teknologi metalurgi serbuk,
dimana proses metalurgi serbuk terdiri dari tahapan – tahapan mixing, compacting
dan sintering.
Teknologi ini dianggap lebih menguntungkan daripada teknologi
pengecoran, keunggulan tersebut adalah : komponen yang dihasilkan lebih presisi,
lebih ringan, efisiensi pemakaian bahan lebih tinggi, konsumsi energi lebih rendah,
dan mudah untuk memvariasikan unsur pemadu pada saat pembuatan paduan.
Sedangkan pembuatan serbuk tembaga dapat dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya adalah dengan: proses penghancuran secara mekanik, proses atomisasi,
proses pengendapan elektrolisis, maupun proses reaksi kimia.
4
Mekanik merupakan salah satu pembuatan serbuk dengan menggunakan
permesinan, hasil partikel pada metode ini masih kasar dan dibutuhkan
penggilingan lanjut seperti milling dll (proses lanjut). biasanya dilakukan untuk
logam /paduan yang rapuh, dan dilanjutkan dengan proses penggilingan dan
penyaringan.
Menurut teori yang ada teknik mekanik ini masih terbagi menjadi beberapa
macam lagi antara lain :
a. Impaksi, adalah metode yang dilakukan dengan cara pengurangan
material dengan teknik beban kejut. Artinya material yang akan
dijadikan serbuk diberikan kejutan hingga timbul keretakan.
b. Pengausan, adalah teknik yang dilakukan untuk mendapatkan
serbuk material dengan cara gesekan sehingga menimbulkan
material yang lebih kecil lagi daripada impaksi diatas.
c. Pemotongan, adalah metode pembentukan serbuk dengan cara
pemotongan pada bagian-bagian material untuk mendapatkan
pecahan material yang akan diproses lanjut.
d. Kompresi, adalah metode salah satu cara untuk mendapkan serbuk
dengan metode kompresi atau penekanan pada sejumlah material
yang akan dijadikan serbuk.
2. Shotting,
logam cair dituangkan melalui saringan atau lubang kecil dan dijatuhkan dalam
air. Bentuk partikel yang dihasilkan bulat atau lonjong (teardrop). Metode ini
digunakan pada pembuatan serbuk gelas, pembuatan serbuk superalloy, dll.
5
3. Grinding, menggunakan mesin gerinda untuk logam yang rapuh. Partikel yang
dihasilkan berbentuk serpihan (flake). Digunakan untuk pembuatan serbuk :
berilium, besi karbon tinggi, antimon, nikel dengan kandungan sulfur tinggi,
bismut, mangan.
4. Proses reduksi, mereduksi kandungan oksida dengan mengalirkan gas reduktor
(H, CO, dll). Partikel yang dihasilkan berbentuk tak teratur hingga sponge.
Digunakan untuk pembuatan serbuk : tembaga, besi, nikel, kobal tungsten,
molibdenum.
5. Proses Atomisasi.
Proses atomisasi paling banyak digunakan dalam proses pembuatan serbuk,
baik serbuk murni maupun serbuk paduan Atomisasi secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai proses memecah cairan logam yang jatuh, dimana prinsip
kerja dari metode atomisasi adalah memecah atau mengatomisasi logam cair
menjadi partikel serbuk dengan cara menembakkan gas atau fluida bertekanan
tinggi dari nosel. Untuk proses atomisasi sering dikaitkan pada media yang
digunakan untuk memecah cairan logam tersebut, untuk logam tembaga yang
digunakan media gas, dan air.
6
gaya semprot gas. Untuk water atomization dilakukan vertikal seperti contoh
pada gambar diatas dengan tekanan air yang sangat tinggi sehingga terjadi
percikan/pecahan atau pemecahan logm akibat bertbrakan nya air dengan
logam cair. Adapun macam-macam semprotan air yang digunakan adalah
cratering, splashing, stripping, burshing, dll. Semakin besar tekanan maka
semakin kecil ukuran serbuk yang dihasilkan. Misalnya tekanan yang
digunakan adalah 150 Mpa maka serbuk yang dihasilkan berukuran 5
mikrometer. Begitu juga sebaliknya, jika tekanan yang disemprotkan keci,
maka ukuran serbuk yang dihasilkan besar. Misalnya tekanan yang digunakan
adalah 17 Mpa maka ukuran serbuk yang dihasilkan adalah 117 mikrometer,
dan seterusnya.
Proses ini hampir sama dengan teknik penyepuhan logam, plating, yaitu
dengan cara mengendapkan serbuk pada katoda dari sel elektrolit. Metode ini
menggunakan proses elektrolisa sehingga terjadi pengendapan logam pada
7
elektrode. Partikel yang dihasilkan berbentuk tak teratur hingga flake. Proses
pengendapan elektrolisis merupakan cara yang banyak digunakan secara luas
dalam pembuatan serbuk tembaga, berilium, besi, serta nikel. Kesesuaian
antara material kimia dengan kondisi fisik selama elektrode posisi
memungkinkan untuk melonggarkan endapan yang menempel pada katoda,
sehingga mudah untuk diserut menjadi serbuk. Metoda ini pula dapat
menghasilkan serbuk logam dengan kemurnian tinggi sehingga sangat baik
untuk pengolahan metalurgi serbuk industri elektronika. Tetapi untuk
pembuatan serbuk besi contohnya, akan jauh lebih mahal operasinya bila
dibanding dengan proses atomisasi, akan tetapi untuk pembuatan serbuk
tembaga cukup kompetitif.
8
selanjutnya adalah dilakukan penggilingan pada material yang telah
terkontaminasi tersebut dan diproses ulang.
Serbuk untuk produk tertentu harus dipilih dengan teliti agar terjamin sutu
proses pembentukan yang ekonomis dan diperoleh sifat-sifat yang diinginkan untuk
produk akhirnya. Bila hanya digunakan satu jenis serbuk dengan sebaran ukuran
partikel yang tepat, biasanya tidak diperlukan pencampuran lagui sebelum proses
penekanan. Kadang-kadang berbagai ukuran partikel serbuk dicampurkan dengan
tujuan untuk merubah beberapa karakteristik tertentu seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya ; mampu alir dan berat jenis, umumnya serbuk yang ada di pasar
mempunyai sebaran ukuran partikel yang memadai. Pencampuran akan sangat
penting bila menggunakan campuran serbuk, atau bila ditambahkan serbuk bukan
logam.Pencampuran serbuk harus dilakukan di liungkungan tertentu untuk
mencegah terjadinya oksida atau kecacatan.
9
Gambar 2.6 Skema Berbagai Cara Pembentukan Serbuk
10
berlangsung kontinu dan bertahap. Pres meja putar mempunyai laju produksi yang
tinggi, karena dilengkapi dengan serangkaian lubang die, yang masing-masing
dilengkapi dengan ponds atas dan bawah. Selama produksi meja berputar, operasi
pengisian, penekanan dan pengeluaran produk berlangsung secara bertahap. Pada
gambar 2.8, tampak susunan ponds dan die yang sederhana untuk memadatkan
serbuk logam. Ada dua penekan, penekan atas yang sesuai dengan bentuk bagian
atas dari benda dan penekan bawah yang sesuai dengan bentuk die bagian bawah.
Gambar 2.7 Susunan Penekan Dan Die Untuk Memadatkan Serbuk Logam
11
MPa untuk membentuk kompak mentah. Proses sinter meningkatkan kekuatan dan
memperbaiki struktur kristal setelah itu.
Gambar 2.8 Susunan Peralatan Untuk Menekan Serbuk Brons Menjadi Bantalan
Dimana :
Berat jeni merupakan salah satu cirri khas produk serbuk logam. Tekanan
yang lebih besar menghasilkan benda dengan berat jenis yang lebih tinggi, oleh
karena itu kekuatnnya bertambah. Berat jenis dapat ditingkatkan dengan
menggunakan sebruk yang lebih halus.
12
diperoleh berat jenis yang merata, karena gaya sentrifugal bekerja pada masing-
masing partikel serbuk. Setelah dikeluarkan dari cetakan, kompak diolah seperti
lazimnya. Tehnik ini hanya diterapkan pada benda yang dibuat dari serbuk logam
berat seperti karbida wolfram. Bentuk benda sedapat mungkin uniform, oleh karena
ketebalan yang berbeda menghasilkan benda yang kurang merata padatnya.
3. Cetakan Slip
Kompak mentah dengan serbuk wolfram, molibden dan serbuk lain kadang-
kadang dibuat dengan metode slip. Serbuk yang diubah menjadi campuran kental,
mula-mula dituangkan dalam cetakan yang dibuat dari gips. Karena cetakan ini
poreus, cairan terserapo dan terbentuklah lapisan bahan yang padat pada permukaan
cetakan. Setelah terbentuk lapisan dengan ketebalan tertentu, cairan kental yang
berlebihan dituangkan keluar menghasilkan benda yang berongga. Prosedur ini
sangat sederhana dan memungkinkan dibentuknya benda dengan berbagai bentuk
dan ukuran. Proses ini banyak digunbakan untuk membuat benda-benda keramik.
Berikut tahapan proses-nya :
4. Cara Ekstrusi
Cara ini dimaksudkan untuk membuat benda dengan berat jenis tinggi dan
memiliki sifat mekanik yang baik, sehingga prosesnya sangat tergantung pada
karakter serbuk yang digunakan. Banyak menggunakan elemen bahan baker nuklir.
Bahan logam lainnya yang digunakan : Alumunium, Tembaga, Nikel Benda
berbenuk panjang dibuat dengan proses ekstrusi. Perkembangan di bidang ini
memungkinkan dibentuknya benda dari serbuk dengan berat jenis yang tinggi dan
sifat mekanik yang baik. Cara ekstrusi tergantung pada karakteristik serbuk,
13
beberapa jenis serbuk memerlukan ekstrusi dingin dengan bahan pengikat sedang
lainnya dapat dipanaskan sampai suhu ekstrusi tertentu.
Umumnya serbuk ditekan, membentuk billet, disusul dengan pemanasan
atau sinter dalam lingkungan tanpa oksidasi sebelum dimasukkan dalam pres. Ada
kalanya untuk menghindarkan oksidasi, billet tadi dimasukkan dalam wadah logam
yang ditutup rapat sebelum dimasukkan ke dalam pres. Proses ini banyak
diterapkan pada elemen bahan bakar padat nuklir dan bahan-bahan lainnya seperti
untuk penggunaan pada suhu tinggi. Logam-logam lainnya seperti aluminium,
tembaga, nikel dapat diekstrusi juga. Berikut tahapan prosesnya :
14
6. Dengan Mengerol
Dari tempat pengumpan, serbuk dimasukkan diantara dua rol yang menekan
dan membentuknya menjadi lembaran dengan kekuatan yang memadai sehingga
dapat dimasukkan ke dalam dapur sinter. Lembaran tersebut kemudian dirol
melalui beberapa pasangan rol lainnya dan mengalami perlakuan panas selanjutnya
bila diperlukan. Dengan mencampurkan serbuk sebelum memasuki rol, dapat
dibuat lembaran paduan. Serbuk logam yang dapat dirol menjadi lembaran adalah
tembaga, perunggu, kuningan, monel dan baja tahan karat. Sifat mekanik yang
merata dan porositas yang terkendali dapat dihasilkan melalui proses rol ini.
Produk output dalam bentuk lembaran logam. Logam yang digunakan
tembaga (Mg), Kuningan, Perunggu, Monel, baja tahan karat.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembuatan serbuk terbagi menjadi dekomposisi, atomisasi,
pengendapan elektrolit, reaksi kimia, reaksi kimia. Dalam pembuatan serbuk
juga terdapat beberapa macam teknik dalam pembuatannya, antara lain :
1. Mekanik (Proses Penghancuran Secara Mekanik)
2. Shotting,
3. Grinding,
4. Proses reduksi,
5. Proses Atomisasi.
6. Proses Pengendapan elektrolit,
Mekanisme pembentukan serbuk meliputi penekanan, pengerolan,
pemampatan eksplosif, proses serat logam, peningkatan kepadatan secara
sentrifugal, sinter gravitasi, ekstrusi, cetakan slip. Dalam pembentukan serbuk
terdapat sifat penting serbuk yang harus diperhatikan, yaitu densitas. Densitas
(berat jenis) suatu produk serbuk logam ditentukan oleh besarnya penekanan dan
sinter.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan terkait makalah ini adalah untuk
lebih menelaah makalah ini dan menjadikannya sebagai sebuah referensi dan
juga agar memanfaatkan makalah ini sebagai sumber infomasi mengenai Teknik
Pembuatan dan Pembentukan Serbuk.
16
DAFTAR PUSTAKA
17