Anda di halaman 1dari 1

Landasan teori metode pengujian obat

Percobaan ini menggunakan alat yang bernama Plethysmometer air raksa untuk
mengindikasikan terjadinya inflamasi pada kaki bawah sebelah kiri tikus, dengan pengukuran
persentase besarnya radang pembengkakan. Hewan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
tikus karena tikus memiliki luas permukaan kaki yang lebih besar dibanding mencit, sehingga
akan mempermudah pengukuran dan mudah disuntik secara subplantar, sedangkan jika
digunakan mencit, kaki mencit harus dipotong tiap kali uji. Selain itu, tikus lebih resisten
terhadap infeksi, sehingga dapat diketahui obat uji yang berperan dalam efek antiinflamasi.
Penggunaan tikus sebagai hewan uji mempunyai keunggulan, antara lain: banyak gen-nya tikus
relatif mirip dengan manusia, sehingga jika pengujian dilakukan pada manusia, akan
memberikan hasil yang sama. Kemampuan berkembang biak tikus sangat tinggi, relatif cocok
untuk digunakan dalam eksperimen massal. Tipe bentuk badan tikus kecil, mudah dipelihara dan
obat yang digunakan di badannya dapat relatif cepat termanifestasi, sehingga efek yang
dihasilkan dapat diteliti dan memiliki akurasi yang tinggi (Riansyah et al., 2015).
Caranya, tikus yang belum diberi obat diberi tanda yang melingkari pergelangan kakinya
sampai batas bulu lau kaki belakang tikus dimasukkan sampai tanda batas ke dalam air raksa
yang telah diberi cairan metilen blue agar memudahkan dalam membaca volume yang
tersambung dengan alat plethysmometer. Kenaikan volume air raksa yang terbaca pada alat
dicatat dan dinyatakan sebagai volume dasar, kenaikan volume air raksa diperoleh dari hasil
pengurangan volume air raksa setelah dimasukkan kaki tikus dan sebelum dimasukkan kaki
tikus. Pada proses ini diusahakan agar air raksa tidak tumpah karena akan mempengaruhi proses
pembacaan volume air raksa. Selain itu, air raksa jangan terlalu kontak dengan kulit, karena air
raksa termasuk logam berat yang bisa merusak jaringan atau pigmen kulit, jadi proses yang
dilakukan harus hati-hati. Pengukuran volume ini menggunakan air raksa sebagai cairannya
karena air raksa memiliki sifat yang sensitif jika ada pergerakan atau sedikit guncangan,
sehingga akurasi data dapat tercapai. Selain itu, air raksa memiliki sifat kohesi yang besar
sehingga tidak menempel pada kulit kaki tikus, semua kelebihan air raksa ini diharapkan dapat
meningkatkan keakuratan pembacaan volume pada alat (Riansyah et al., 2015).

Anda mungkin juga menyukai