Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

TERM OF REFFERENCE

KONSULTAN PERENCANA RSUD DABO


PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

I. DETAIL ENGINEERING DESAIN


NAMA KEGIATAN : KONSULTAN PERENCANA RSUD DABO

PROFIL
NAMA BANGUNAN : BANGUNAN RAWAT INAP
RENCANA NAMA BANGUNAN : RUANG RAWAT INAP VIP
RENCANA TIPIKAL BANGUNAN : 2 LANTAI
LOKASI : RSUD DABO JL.KESEHATAN NO.1 DABO SINGKEP

II. LATAR BELAKANG

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung upaya kesehatan. Dalam Undang-
Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 10 ayat 2 menyebutkan , bangunan rumah
sakit sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sekurang-kurangnya terdiri atas ruang b.ruang rawat inap.
Persyaratan teknis bangunan rumah sakit harus sesuai dengan fungsi kenyamanan dan kemudahan
dalam memberikan pelayanan serta perlindungan bagi semua orang.

RSUD Dabo Singkep adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah Kabupaten Lingga , berdiri
pada tahun 1925,yang awalnya merupakan Rumah Sakit milik PT Timah yang kemudian diserahkan
kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau pada tahun 1979, dengan kelas rumah sakit adalah
kelas D dengan jumlah Tempat Tidur 54 TT sesuai penetapan kelas oleh Menteri Kesehatan pada
tahun 2011. Saat ini RSUD Dabo Singkep telah memiliki sarana Ruang IGD, Kamar Operasi, Ruang
Rawat Kelas III, Ruang rawat Kelas II dan Ruang Rawat kelas I. Namun sarana,prasarana yang ada
dirasakan masih sangat kurang dalam menunjang operasional dan belum sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. Sesuai dengan rencana strategis Kementrian
Kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, rumah sakit harus memenuhi
persyaratan dalam bangunan gedung, lokasi, sumber daya manusia dan alat kesehatan. Untuk
meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan mencapai mutu pelayanan yang bermutu dan sesuai
standar sebagaimana yang telah ditetapkan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui APBD T.A
2017, melakukan kegiatan Pembangunan Ruang Rawat Inap VIP dengan proyeksi jumlah Tempat
Tidur 20 TT.

III. MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari Detail Engineering Desain Adalah untuk menyiapkan suatu Konsep
Perencanaan yang terarah serta sistematis dalam penataan dan proses tahapan pembangunan
dalam Pembangunan Ruang Rawat Inap VIP RSUD Dabo Singkep . Diharapkan dengan adanya
konsep perencanaan yang matang melalui DED Pembangunan Ruang Rawat Inap VIP dapat
berjalan dengan konsep yang direncanakan.

. Untuk mengoptimalkan fungsi dan kenyamanan bangunan gedung perlu adanya DED yang
menjadi kerangka acuan kerja dalam proses pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi Ruang
Rawat Inap VIP dengan mempedomani Pedoman Teknis Pembangunan Ruang Rawat Inap yang
dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan.

IV. SASARAN

Sasaran dari kegiatan Detail Engineering Desain ( DED ) dalam bentuk gambar perencanaan
berserta detail komponen-komponen lainnya. Adapun beberapa sasaran yang ingin di capai melalui
DED dalam rangka perencanaan pembangunan dan rehabilitasi Ruang Rawat Inap VIP ini adalah:

1. Menghadirkan suatu desain perencanaan pembangunan dan rehabilitasi rumah sakit yang
terarah dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar, sehingga menjadikan bangunan rumah
sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang nyaman digunakan serta yang ramah
terhadap lingkungan sekitar.
2. Mengahadirkan desain perencanaan pembangunan yang memberikan nilai tambah dan
berbagai aspek di lingkungan sekitar serta memberikan manfaat secara optimal dari segi
fungsi bangunan tersebut serta peningkatan kesehatan dan kesejahterahan bagi
masyarakat.
3. Kawasan rumah sakit yang akan di rencanakan akan di bangun dan direhabilitasi berada di
Jalan Kesehatan No.1 Dabo Singkep, Kabupaten Lingga – Provinsi Kepulauan Riau.

V. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

1. Pengguna Jasa Adalah DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Kompleks Gedung
Perkantoran, Gedung C2 - Lantai 2 Pulau Dompak - Kota Tanjungpinang

2. Nama Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultan Perencanaan Renovasi RSUD Dabo

3. Pejabat Pembuat Komitmen :MOH. BISRI, SKM, M.KES NIP. 19710109 199501 1 001

4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan: HERIYANTO,AMK

5. Lokasi Kegiatan Perencanaan berada di Jalan Kesehatan No 1 Dabo Singkep Kab Lingga
Provinsi Kepulauan Riau
6. Biaya Perencanaan adalah Biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai
Perencanaan Teknis/DED Rumah Sakit oleh Konsultan Perencana secara Kontraktual dari hasil
Pelelangan

VI. SUMBER DANA dan BESARAN ANGGARAN

Besar anggaran paket pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan adalah sebesar Rp.332.000.000,-
(tiga ratus tiga puluh dua juta rupiah) bersumber APBD Provinsi Kepri T.A 2017, dengan nilai HPS
sebesar Rp.331.485.000 (tiga ratus tiga puluh satu juta empat ratus delapan puluh lima ribu
rupiah).

VII. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup Kegiatan dan Lingkup Tugas Konsultan Perencana dalam merencanakan DED ini terdiri dari
kriteria dibawah ini :

A. Kriteria Umum

Kriteria Umum, khususnya tentang Detail Engineering Desain Ruang Rawat Inap VIP, yang
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan perencanaan bangunan gedung
yang berlaku, baik segi arsitektural, konstruksi, mekanikal/elektrikal maupun persyaratan-
persyaratan yang berfungsi sebagai bangunan Rumah Sakit antara lain :

- Persyaratan Arsitektur Interior/Ekterior :

a. Menjamin terwujudnya arsitektur interior/eksterior bangunan gedung utama yang


didirikan memiliki performa unggul berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan
wujud bangunan, dan budaya, sehingga dihasilkan rancangan yang harmonis dengan
lingkungan sekitarnya.

b. Mewujudkan tertib bangunan yang menjamin keandalan teknis bangunan dan prasarana
dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan keamanan

c. Menjamin keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

d. Menjamin beroperasinya bangunan gedung utama untuk dimanfaatkan dengan tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

- Persyaratan Struktur Bangunan :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat perilaku alam, manusia, dan perangkat elektrikal yang ada.

b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan akibat arus pendek, atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.

c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan
oleh perilaku struktur.

- Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran :


a. Menjamin terwujudnya pada bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu memberi peringatan dini pada penghuni saat awal terjadinya api
kebakaran.

b. Menjamin terwujudnya instalasi listrik dan cubicales bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa sehingga mampu secara property stabil selama kebakaran, sehingga :
(1) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman, (2) Cukup waktu bagi
pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api, dan (3) Dapat
menghindari kerusakan pada property lainnya.

- Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai tingkat keamanan dan


kenyamanan dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya.

b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari bahaya kebakaran dan pada
saat evakuasi keadaan darurat lainnya.

c. Menjamin penyandang cacat aman dan selamat jika ada bahaya kebakaran dan pada
saat memakai perangkat mekanikal elektrikal.

- Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar, dan Sistem


Peringatan Dini terhadap Bahaya/Bencana Alam (Alarm) :

a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan gedung


apabila terjadi keadaan darurat.

b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila terjada
keadaan darurat.

- Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :

a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya


akibat petir.

c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang


terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

- Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :

a. Menjamin perencanaan gedung tidak mengganggu sarana sanitasi yang ada dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
penghuni bangunan dan lingkungan.

c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.

- Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.

b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik.

c. Dalam hal yang berkaitan dengan penggunaan sistim penghawaan buatan (AC),
diusahakan agar beban pendinginan ruangan tidak terlalu besar sehingga dapat
menghemat energi.

- Persyaratan Pencahayaan :

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.

b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik.

c. Pencahayaan buatan untuk ruang-ruang yang diperlukan harus perlu dibuatkan


cadangan.

- Persyaratan Kebisingan dan Getaran :

a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang
tidak diinginkan.

b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran
dan atau mencegah perusakan lingkungan.

B. LINGKUP KERJA KONSULTAN PERENCANA

Secara garis besar lingkup kerja konsultan perencana yang terdiri atas 2 (dua) hal pokok, yaitu:

1. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan adalah Pembangunan Ruang Rawat Inap VIP RSUD Dabo Singkep.

2. Lingkup Tugas Konsultan


Secara umum lingkup tugas Konsultan Perencana dicapai melalui beberapa tahapan dan Lingkup
tugas yang harus dilaksanakan konsultan perencana meliputi tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan atau kegiatan perencanaan, antara lain sebagai berikut:
- Mengumpulkan data dan informasi lapangan
- Penyelidikan kondisi eksisting lahan perencanaan
- Membuat interpretasi KAK secara garis besar
- Konsep, Sketsa, gagasan perencanaan Ruang Rawat Inap VIP
- Konsultasi dengan PLN/Pemda setempat berkaitan dengan
peraturan daerah dan perijinan pembangunan.
2. Penyusunan Program dan Rencana , antara lain sebagai berikut:
- Membuat rencana tapak, pra rencana bangunan, perkiraan biaya,
laporan perencanaan.
- Pra-rencana desain (gambar) untuk mengurus perijinan IMB dan
keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan dari pemda setempat.
- Perkiraan biaya, dan lain sebagainya.
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain sebagai berikut:
- Rencana arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi yang mudah dimengerti oleh
pemberi tugas.
- Rencana struktur , disertai dengan uraian konseptual, alasan yang rasional, dan
perhitungannya.
- Rencana mekanikal elektrikal termasuk instalasi gas medis disertai dengan uraian konsep
dan perhitungannya.
- Perkiraan total biaya pelaksanaannya, disertai dengan analisis harga satuan terbaru dan
analisis spesifikasi teknisnya.
4. Penyusunan rencana detail, antara lain:
- Membuat gambar detail plan, mulai detail plan arsitektur,detail plan struktur, detail plan
mekanikal elektrikal , detail plan pertamanan, detail plan tata ruang dan detail-detail lain
yang disepakati.
- Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
- Rincian jenis dan volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity=BQ)
- Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan pengadaan perlengkapan sarana gedung
(Engineering Estimate=EE)
- Analisa Harga Satuan
- Menyusun Laparan Akhir Perencanaan.
5. Persiapan Pelelangan pekerjaan
Membantu PPK dan panitia lelang menyusun dokumen pelelangan yang meliputi dokumen
gambar kerja (DED), Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta perhitungan biaya (RAB/BQ).

6. Saat Pelelangan, membantu POKJA ULP, antara lain:


- Pada saat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) yang meliputi pemberian penjelasan teknis
pada saat berlangsungnya aanwijzing.
- Menyusun berita acara penjelasan pekerjaan
- Melaksanakan tugas yang sama bila terjadi lelang ulang.
7. Pengawasan berkala, antara lain:
- Memeriksa kesesuaian pelaksanaan gambar dengan rencana
secara berkala.
- Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
- Memberikan penjelasan terhadap persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan
- Memberikan rekomendasi penggunaan bahan
- Seluruh lingkup pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
konsultan perencana baik secara organisasi maupun profesi.
8. Bersama dengan kontraktor menyusun buku petunjuk penggunaan
peralatan bangunan dan perawatannya.Sedangkan tentang Lokasi Kegiatan dan Alih
Pengetahuan yang dimaksud kami sangat memahami. Lokasi kegiatan konsultansi ini
dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kepulauan Riau – Kota
Tanjungpinang. Kemudian jika dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa
harus mengadakan alih pengetahuan berupa: pelatihan, kursus singkat diskusi dan seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staff
proyek.

C. OUTPUT PERENCANAAN

Keluaran yang di harapkan dari konsultan Perencanaan adalah :


1. Laporan Pendahuluan laporan tersebut minimal berisikan : Laporan pendahuluan merupakan
apresiasi terhadap Kerangka Acuan Kerja kegiatan yang antara lain meliputi latar belakang
masalah, maksud dan tujuan, data umum proyek, lokasi kegiatan, ruang lingkup kegiatan,
metode atau cara pendekatan, teknik dan prosedur pengumpulan data serta analisis. Pada
pelaporan pendahuluan ini dicantumkan juga pentahapan pekerjaan, jadwal rencana kerja dan
organisasi pelaksanaan
2. Laporan Antara, laporan tersebut minimal berisikan berisi hasil pengumpulan dan pengolahan
data lapangan serta rencana alternatif-alternatif perencanaan teknis yang akan diajukan

3. Laporan Akhir laporan tersebut minimal berisikan berisi Laporan Perencanaan, Laporan
Penyelidikan Tanah, Laporan Perkiraan Kuantitas dan Biaya, Dokumen Pelelangan, dan
GambarRencana.
4. Dokumen Pelelangan 8 (delapan) exemplar meliputi :
a. Gambar Detail Perencanaan Lengkap
b. Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
c. Engineering Estimate/EE
d. Bill of Quantity
5. Dokumen Penyelidikan Tanah 4 (empat) exemplar
6. Gambar Visual 3D (tiga dimensi) pada beberapa Poin View Utama Bangunan

VIII. WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan selama 60 ( enam puluh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK.

IX. AZAS – AZAS


Dalam Pelaksanaan tugasnya Konsultan Perencanaan hendaknya memperhatikan Azas-Azas
Perencanaan Sebagai berikut :
a. Perencanan harus dilaksanakan seacara teliti dengan penuh tanggung jawab
b. Perencanaan harus dapat mengantisipasi timbulnya dampak fisk ataupun non fisik
terhadap pekerjaan maupun lingkungan sekitarnya.
c. Perencanaan dan pengelolaan bangunan rawat inap di rumah sakit harus memperhatikan
kaidah-kaidah pelayanan kesehatan sehingga dapat menampung kebutuhan-kebutuhan
pelayanan dan dapat digunakan oleh pemakai.
d. Perencanaan meliputi rencana pembangunan dan rehabilitasi Ruang Rawat Inap VIP
RSUD Dabo Singkep.
X. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
1. Informasi
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencanaan harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
b. Konsultan Perencanaan harus memeriksa kebenaran ifnformasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, mana pun yang
dicari sendiri, Kesalahan/ kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencanaan.

2. Tenaga Ahli
a. Untuk melaksanakan tujuan, konsultan Perencanaan harus menyediakan Tenaga Ahli yang
memenuhi ketentuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup
kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
b. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam DED pembangunan dan
rehabilitasi Ruang Rawat Inap VIP RSUD Dabo Singkep terdiri dari :
# Professional Staff
1) Team Leader : 1 orang
2) Ahli Bangunan Gedung : 1 orang
3) Ahli Arsitektur : 1 orang
4) Ahli Lingkungan : 1 orang
5) Ahli Mekanikal/Elektrikal : 1 orang
6) Ahli Analisa Volume Biaya : 1 orang
# Tenaga Pendukung (Supporting Staff) dan Tenaga Sub Profesional
1) Surveyor : 1 orang
2) Drafter/Juru Gambar : 1 orang
3) Administrator/Site Office Manager : 1 orang
4) Operator Komputer : 1 orang

c. PersyaratanTenaga Ahli dan personil adalah sebagai berikut :

1. PROFESIONAL STAFF , Terdiri dari :


o Team Leader (Ahli Arstitektur) 1 Orang pimpinan tim ( Team Leader ) berpendidikan
Minimal S1 Teknik arsitektur, pengalaman di bidang arsitektur/bangunan gedung
Minimal 10 tahun. Memiliki sertifikat keahlian SKA Ahli Arsitektur Madya dari asosiasi
profesi yang telah diakekditasikan oleh LPJK,
o Structural Engineer ( Ahli Bangunan Gedung ) : 1 ( satu ) orang pimpinan tim
berpendidikan Minimal S1 Teknik sipil , pengalaman di bidang Teknik Sipil minimal 5
Tahun. Memiliki sertifikat keahlian SKA Ahli Bangunan Gedung Muda yang dikeluarkan
asosiasi profesi yang telah diakekditasikan oleh LPJK,
o Architecture Engineer ( Ahli Arsitektur ) : 1 ( satu ) orang pimpinan tim
berpendidikan Minimal S1 Teknik arsitektur , pengalaman di bidang Arsitektur minimal
5 Tahun. Memiliki sertifikat keahlian SKA Ahli Arsitektur Muda dari asosiasi profesi
yang telah diakreditasikan oleh LPJK,
o Enviromental ( Ahli Teknik lingkungan) : 1 ( satu ) orang berpendidikan Minimal S1
Tehnik Lingkungan/Tehnik Penyehatan Lingkungan, pengalaman minimal 5 Tahun.
Memiliki sertifikat keahlian SKA Ahli Teknik Lingkungan Muda dari asosiasi profesi
yang telah diakreditasikan oleh LPJK,
o Mekanikal/Elektrikal ( Ahli Mesin/ Elektro ) : 1 ( satu ) orang berpendidikan Minimal
S1 Teknik Mesin/Elektro, berpengalaman Minimal 5 tahun. Memiliki sertifikat keahlian
SKA Ahli Teknik mekanikal Madya /Ahli Teknik Tenaga Listrik Muda dari asosiasi
profesi yang telah diakreditasikan oleh LPJK,
o Ahli Biaya dan Kwantitas: 1 ( satu ) orang pimpinan tim berpendidikan Minimal S1
Teknik Sipil , pengalaman di bidang Perhitungan rencana Anggaran Biaya ( RAB )
Kuantitas, minimal 5 Tahun. Memiliki sertifikat keahlian SKA Ahli Ahli Bangunan
Gedung Muda dari asosiasi profesi yang telah diakreditasikan oleh LPJK,

2. TENAGA PENDUKUNG dan Tenaga Sub Profesional, Terdiri dari :


o Surveyor : 1 ( Satu ) orang, ,berpendidikan minimal D3 pengalaman kerja minimal 5 ( lima )
tahun.
o CAD/CAM Operator: 1 ( Satu ) orang, ,berpendidikan minimal D3 pengalaman kerja minimal
4 ( Empat ) tahun.
o Administrator/ Site Office Manager : 1 ( satu ) orang, berpendidikan minimal SMK/SLTA
sederajat pengalaman kerja minimal 5 ( lima ) tahun.
o Operator Komputer: 1 ( satu ) orang, ,berpendidikan minimal SMK/SLTA se- derajat
pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun.

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana teknis/ Detal Engineering Desain
(DED) pembangunan dan rehabilitasi Ruang Rawat Inap VIP RSUD Dabo berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, Khusunya :

1. Undang-undang No. 28 tahun 2002 tanggal 16 Desember 2002 tentang bangunan Gedung.
2. Undang – Undang No. 18 Tahun 1998 Tentang Jasa Konstruksi.
3. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 Tentang bangunan Gedung.
4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tenang Peyelenggaraan Jasa Konstruksi.
5. Keputusan Menteri PI No.441/KPTS/M/1998 Tentang Persyaratan Teknis bangunan Gedung.
6. Keputusan Menteri PU No. 468/KPTS/M/1998 Tentang Aksesibilitas pada bangunan Umum dan
Lingkungan.
7. Keputusan Menteri PU No. 10/KPTS/M/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengalaman terhadap
bahaya kebakaran pada bangunan Gedung dan Lingkungan.
8. Keputusan Menteri PU No. 362/KPTS/M/2004 tanggal 5 Oktober 2004 tentang sitim manajemen
Mutu departemen pemikiman dan Prasarana wilayah.
9. Keputusan Menteri kimprawil No. 349/KPTS/M/2004 tanggal 23 September tentang pedoman
Peyelenggaraan kontrak Jasa Pelaksana Konstruksi.
10. Peraturan Menteri PU No. 06/KPTS/M/2007 tentang pedoman umum perencanaan tata
Bangunan dan Lingkungan
11. Permen PU NO.45 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tanggal 15 Mei 2006 Tentang Pedoman
Pengolahan Keuangan Daerah.
13. Permenkes No 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah
sakit
14. Pedoman Teknis Bangunan Ruang Rawat Inap yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan
tahun 2012
15. Permen PUPR No 28 Tahun 2016 Tentang Analisa Harga Satuan Pekerjaan
16. Norma Standar , Pedoman dan Manual ( NSPM ) Bidang Pekerjaan Umum edisi 2003

XI. PROGRAM KERJA


a. Konsultan Perencana Harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
1. Jadwal Kegiatan secara detail,
2. Alokasi Tenaga yang lengkap ( disiplin dan keahliannya ). Adapun tenaga yang diusulkan
oleh konsultan harus mendapatkan persetujuan dari pelaksana kegiatan/pengendali/
kegiatan/ Penggunan Anggaran.
3. Konsep kegiatan Pekerjaan.
b. Program Kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari pengguna Anggaran yang
sebelumnya dipersentasikan oleh Konsultan Perencana dan Mendapatkan saran teknis dari
pengelola Teknis kegiatan .

Tanjung Pinang, Maret 2017


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPRI

MOH.BISRI, SKM, M.KES


NIP. 19710109199501 1 001

Anda mungkin juga menyukai