Anda di halaman 1dari 8

Otot Jantung

Otot jantung bersifatclurik dan involunter, berkontraksi secara ritmisdan


automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jantung) dan
pada dinding pembuluh darah besar yang langsung berhubungan dengan jantung.
Serat otot jantung jika di amati dibawah mikroskop cahaya maka akan terlihat
suatu satuan linear yang terdiiri atas sejumlah sel otot jantung yang terikat “end to
end” (ujung-ujung) pada daerah-daerah ikatan khusus yang di sebut diskus
interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 100 µm dan garis tengah 15
µm, ujungnya sering terbelah dua atau lebih, masing-masing cabang melekat pada
sel-sel berdekatan atau bagian darinya. Pada diskus interkalaris. Jadi gambaran
umumnya adalah berupa serat-serat yang jalannya terutama paralel dengan
banyaknya guratan melintang, yang memberi kesan keliru yaitu suatu jaring-jaring
sinsisium. Diantara serat-serat, tetapi tidak sampai masuk ke diskus interkalaris,
terdapat jaringan ikat halus, yaitu endomisium, yang mengandung pembuluh-
pembulu darah kecil dan pembuluh getah bening.

Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang tedapat
pada otot rangka,dab sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril
terpisah-pisah oleh deretan mitokondria, yang mengakibatkan gambaran gurat-
gurat memanjang yang kecoklatan pada miokard segar, suatu keadaan yang
dikenal sebagai “Atrophia fusca”pada jantung (Brown Atrophy of the heart).
Sarkoplasmanya juga mengandung lebih banyak endapan glikogen bila
dibandingkan dengan yg terdapat pada otot rangka. Dengan mikroskop cahaya,
diskus interkalaris terlihat sebagai garis gelap melintang terhadap serat, sering
dengan bentuk tidak teratur, berbiku-biku atau mirip tangga, pada interval-interval
tidak tetap. Diskus interkalaris selalu melintasi serat pada garis Z, pertama kali
muncul pada akhir kehidupan fetal dan terlihat lebih jelas pada jaringan
dewasa.diskus interkalaris merupakan daerah perlekatansel antara sel-sel otot
jantung yang berdekatan, menurunkan tarikan dari miofiril-miofibril sepanjang
sumbuh dari seluruh serat.
Struktur halus

Miofilamen yang mengandung aktin dan miosin sama dengan yang tedapat
pada otot rangka dan memperlihatkan susunan yang sama, walaupun tidak begitu
banyak. Miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak melintasi
batas sel. Walaupun demikian, pengelompokan miofilamen menjadi miofibril
tidak sempurna seperti pada otot rangka, dan potongan melintangnya
memperlihatkan miofibril-miofibril yang tidak dikelilingi secara sempurna oleh
retikulum sarkoplasma dan sarkoplasma. Mitokondria khas besar-besar, sektar 2,5
µm panjangnya, dan memperlihatkan krista-krista yang letaknya rapat satu dengan
yang lainnya.

Tubul T pada otot jantung mirip dengan yang terdapat pada otot rangka
dalam hal bahwa mereka mrupakan invaginasi dari sarkolema. Mereka berbeda
dalam hal diameternya yang lebih besar dan terdapat pada garis Z, dan tidak pada
batas A – I. Tubul itu merupakan perpanjangan dari ruang ekstraseluler dan
mengandung zat lamina basal ekstraseluler, yang merupakan lanjutan
sarkolema..Retikulum sarkoplasma terdiri atas tubuli longitudional yang saling
berkaitan, yang terikat pada tubul T pada garis Z, tetapi tanpa sisterna terminal
yang besar. Jadi bidang kontak seluruhnya antara retikulum sarkoplasma dan
tubul T tidak seluas yang terdapat pada otot rangka. Walaupun demikian, di sini
terdapat pula sisterna dari retikulum sarkoplasma yag terletak di bawah sarkolema
(sisterna subsarkolema). Mereka ini saling terangkai dengan sarkolema dan
berfungsi sebagai triad dalam hal pengelepasan kalsium yang diperlukan untuk
kontraksi.

Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis Z. bila dua
sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan akan
memperlihatkan gambaran yang kompleks.

Kontraksi
Sejak permulaan kehidupan embrional, terjadi kontraksi miogenik spontat pada
sel-sel otot jantung. Mekanisme kontraksinya sama dengan yang terdapat pada
otot rangka, yaitu filamen yang bergeser. Di beberapa bagian jantung orang
dewasa, sel-sel otot jantungnya mengalami modifikasi dan membentuk”sistem
hantar rangsang”, yang mengatur denyut jantung. Rambatan rangsang terjadi dari
satu sel otot jantung ke sel lainnya melalui neksus.

Sel-sel miokard atrium berbeda dari sel miokard ventrikel. Sel atrium lebih kecil,
dengan sistem T yang kurang berkembang atau bahkan tidak ada. Mereka juga
mengandung butir-butir kedap elektron pada aparatus golgi. Butir-butir ini
mungkin mengandung katekolamin.

Serat sel purkinye adalah sel-sel jantung khusus dan merupakan bagian dari sistem
hantar rangsang. Mereka terdapat tepat dibawah endokard pada permukaan dalam
jantung., terutama yang berhubungan dengan septum interventikularis.
Sebagaimana halnya otot jantung, serat purkinye membentuk suatu jaring-jaring
tersusun oleh satuan-satuanseluler terpisah. Dengan mikroskop cahaya serat ini
berbeda dengan serat jantung biasa. Sel purkinye itu lebih besar, lebih tebal dan
terpulas lebih pucat, dengan banyak sarkoplasma sentral dan relatif sedikit
miofibril, yang biasanya terdapat dibagian perifer. Serat purkinye mengandung
banyak glikogen. Diskus interkalaris juga terdapat disini, tetapi biasanya tidak
terlihat. Pada daerah-daerah tertentu terdapat bagian-bagian dengan serat purkinye
yang secara berangsur-angsur berbah menjadi serat otot jantung biasa.

Jaringan ikat.

Pada otot jantung tidak banyak jaringan ikatnya, hanya terdapat di antara
serat-serat berupa endomisium yang penuh kapiler darah, lebuh banyak daripada
yang terdapat pada otot rangka. Kelenjar limfe juga banyak, dan serat saraf
otonom halus kadang-kadang terlihat di sini.
Regenerasi

Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan jenis
otot lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda-tanda regenerasi setelah terjadinya
suatu cidera. Otot jantung yang rusak di perbaiki dengan meninggalkan suatu
jaringan parut.

Otot Polos

Jenis otot ini disebut juga sebagai otot tidak lurik atau otot involunter. Otot polos
terutama terdapat di bagian viseral, membentuk bagian kontraktil pada dinding
saluran cerna sejak pertengahan esofagus sampai ke anus, termasuk saluran-
saluran keluar kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Otot ini terdapat
pada sistem pernapasan, sistem perkemihan dan sistem reproduksi; Pada arteri,
vena dan pembuluh limfe yang besar; pada dermis dan pada irir dan korpus siliaris
pada mata. Pada tempat-tempat ini otot polos itu berfungsi mengatur dan
mempertahankan garis tengah lumen dari visera berongga.

Organisasi

Pada banyak tempat pada tubuh manusi, terutama pada dermis, sel-sel otot polos
terdapat tersebar satu atau berkelompok kecil-kecil dan berhubungan erat dengan
jaringan ikat. Sel atau kelompok sel itu terbungkus oleh jaringan fibroelastik
halus. Cara pengaturan lain adalah berupa lembaran-lembaran dengan serat-
seratnya tersusun searah pada setiap lembarnya. Sering dua lembar demikian
membentukdinding kontraktil suatu saluran keluar, dengan serat-serat kedua
lembaran itu tersusun tegak lurus satu teradap lainnya; misalnya pada usus,
lapisan dalam jalannya melingkar, sedangkan yang luar tersusun memanjang.
Dalam banyak kasusu susunan demikian sebenarnya merupakan uliran, yang
melingkar berupa suatu pilin tertutup dan yang memanjang suatu pilin terbuka.
Pada lembaran-lembaran itu, sel-sel otot tersusun demikian rupa sehingga bagian
inti berdampingan letaknya denganbagian yang menipis dari serat-serat
disampingnya. Celah intraseluler diantar sel-sel tidak lebar hanya 50 sampai 80
nm dan mengandung seat-serat retikuler dan elastin yang dibentuk oleh sel-sel
otot itu sendiri. Jaringan ikat fibrsa yang lebih padat dengan fibroblas-fibroblas,
pembuluh-pembuluh darah, dan saraf mengelilingi satu berkas besar atau
lembaran otot. Pada lembaran demikian, tarikan suatu serat otot yang berkontraksi
mula-mula diteruskan ke anyaman retikular elastik yang mengelilinginya,
kemudian ke jaringan ikat yang lebih kuat dari gabungan otot, dengan demikian
memberikan ketegangan yang tetap pada jaringan yang berkurang atau terbungus
itu, misalnya pada penyempitan pembuluh darah

Bentuk dan ukuran

Serat otot polos dalam keadaan relaksasi merupakan sel panjang,


berbentuk gelendong, meruncing di kedua ujungnya dan mempunyai bagian
tengah yang lebih lebar, tempat letak intinya. Ukurannya tergantung tempatnya,
dari 20 µm atau kurang pada pembuluh darah kecil sampai 0,05 mm dalam rahim
wanita hamil; biasanya mereka mempunyai panjang 0,2 nm dan bergaris tengah 6
µm pada daerah inti. Sarkoplasma biasanya terlihat bersifat asidifil dan homogen,
kadang-kadang dengan daerah kecil yang terang, yang menunjukan tempat
glikogen. Sesekali terlihat gurat-gurat memanjang, tetapi tidak terlihat gurat-gurat
atau lempengan-lempengan melintang; hal ini menunjukan bahwa miofilamen-
miofilamen tersusun tidak teratur.

Bercak-bercak kecil hitam terlihat sepanjang sarkolema dan dalam


serkoplasma, terutama pada sajian teknik plastik tipis; dan ini disebut plakat lekat
Iattachment plaques) dan badan padat (dense bodies). Organel sitoplasma tidak
banyak dijumpai dan berkelompok dalam kutub inti. Jika dilihat dalam sajian
potongan melintang, inti itu terletak di pusat dan berbentuk bulat; tetapi
disebabkan panjangnya serat-serat tersebut, inti itu terlihat dalam beberapa sel
saja. Pada sajian potongan memanjang, inti itu memanjang dan lonjong, dengan
gambaran kromatin halus, dan tidak terwarnai. Pada sel-sel yang difiksasi pada
saat kontraksi, bentuk selnya tidak teratur dan inti itu secar khas memperlihatkan
bentuk terlipat atau terpilin.

Struktur halus

Dalam sarkoplasma sekitar inti, khusunya pada kutub, terdapat


mitokondria, sejumlah elemen dari retikulum granular dan ribosom-ribosom
bebas, suatu aparatus golgi kecil, glikogen dan sesekali titik-titik lipid. Sisa
sarkoplasmanya terutama mengandung miofilamen tebal dan tipis, dengan
perbandingan yang lebih banyak. Di daerah tepi dekat sarkoplasma terdapat
elemen-elemen dari retikulum sarkoplasma dan banyak “caveolae”. Caveolae
subsarkoma ini agaknya berfungsi sebagai tubul T dalamhal depolarisasi dan dan
dapat berfungsi sebagai retikulum sarkoplasma dalam hal pengaturan aliran
kalsium. Sarkolema, selebar 7 nm, di luarnya dilapisi suatu lamina basal. Serat-
serat retikular dan elastinmengisi celah-celah interseluler sempit; pada tempat-
tempat tertentu plasmalema sel-sel yang berdekatan atau cabang-cabangnya,
membentuk neksus (gap junction), yang memungkinkan penghantaran impuls
listrik secar cepat dari satu sel ke sel lainnya.

Kontraksi

Dapat dikatakan, satuan kontraktil otot polos adalh sel dan bukan
sarkomer. Rupa-rupanya attachment palques pada sarkolema dan badan padat
(dense bodies) dalam sarkoplasma dihubungkan oleh berkas-berkas filamen
menengah dengan garis tengah 10 nm, membentuk suatu rangka atau kerangka
dalam sel. Badan padat (dense bodies) mengandung alfa aktinin, yaitu suatu
protein yang tedapat pada garis Z pada otot rangka, dan dikatakan bahwa mereka
berfungsi sebagai garis Z yaitu menjadi tempat perlekatan miofilamentipis.
Sebagaimana dalam otot rangk, filamen tipis mengandung aktif-F, tropomiosin,
dan troponin, filamen miosin tebal ( 15- 17 nm) panjangnya 2000 nm dan terdapat
sebagi elemen-elemen jelas diantara filamen-filamen tipis. Mereka berbeda dari
yang tedapatpada otot rangka dalam hal bahwa mereka tersusun dalam satu
jurusan sepanjang satu sisi filamen dan dalam arah berlawanan pada sisi lainnya,
dengan kepala-kepala teratur pada seluruh panjangnya. Kedua filamen tebal dan
tipis terutama tersusun secara paralel dan memanjang dalam sel otot polos dalam
keadaan relaksai, sedangkan serat dalam keadaan kontraksi susuunannya tidak
begitu teratur.

Diduga bahwa kekuatan kontraksi dihasilkan oleh mekanisme filemen


yang bergeser antara miofilamen tebal dan miofilamen tipis, dan di teruskan oleh
dense bodies kerangka sel yang tediri dari filamen-filamen 10 nm, untuk
memendekkan panjang sel. Adanya jembatan sepanjang seluruh filamen teal
memungkinkan interaksi aktin-miosin sepanjang seluruh filamennya. Proses ini
memerlukan ion kalsium untuk aktivitas, dengan caveolae subsarkoma sebagai
gudang kalsium.

Persarafan

Otott polos dipersarafi bagian simpatis dan parasimpatis dari sistem saraf
otonom, yang semua serat-serat sarafnya bersifat postganglionik dan tidak
bermielin. Berdasarkan persarafan dan fungsi, maka dapat dibedakan dua macam
oto polos. Macam multiunit mempunyai persarafan luas dengan semua atau ha,pir
semua sel-sel otot yang mendapatkan saraf terminal. Susunan demikian terdapat
pada otot dari iris, arteri besar, dan duktus deferens, jadi organ yang serat-serat
ototnya berkontraksi serentak dan relatif cepat. Macam kedua memperlihatkan
jauh lebih sedikit ujung saraf teminal, pada organ yang stimulus dari sel satu ke
sel lainnya melalui neksus-neksus. Macam unitary ini menghasilkan kontraksi
yang relatif lambat dan terdapat pada visera dan pembuluh darah yang lebih kecil
sampai sedang.
Asal pertumbuhan dan regenerasi

Sebagian besar otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel


mesenkim, walaupun yang terdapat pada iris berasal dari ektoderm. Dalam
hubungannya dengan bebrapa kelenjar dan saluran keluarnya, seperti kelenjar-
kelenjar liur, kelenjar keringat, dan kelenjar lakrimal, ada sel-sel dengan banyak
ciri khas otot polos yang berkembang dari ektoderm

Anda mungkin juga menyukai