Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3 TEKNIK PEMBAKARAN

NYALA API PREMIX TURBULENT


(PREMIXED TURBULENT FLAME)

Disusun Oleh :

Agus Murianto (121.032.054)

Budi Cahyono (12.103.2047)

Julianto (12.103.2014)

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Dalam suatu teknik pembakaran, keberhasilan pembakaran seperti
yang di tunjukan pada perhitungan secara teoritis sesuai dengan aspek
termodinamika pembakaran dipengaruhi langsung oleh bagaimana proses
pembakaran itu berlangsung. Pada proses pembakaran, perlu diketahui tentang
fenomena nyala (flame), perambatan nyala (flame propagation) dan batas
nyala (flammability limits). Keberhasilan pemanfaatan praktis dari suatu
sistem pembakaran dipengaruhi langsung oleh proses pembakaran yang terjadi
dan karakteristik nyala pembakaran.

1.2 Definisi Pembakaran.


Pembakaran bisa diartikan sebagai proses reaksi kimia antara bahan
bakar (fuel) dan oksidator dengan melibatkan pelepasan energi panas sehingga
menimbulkan nyala api. Dalam proses pembakaran sering terjadi fenomena –
fenomena antaralain interaksi proses kimia dan fisika, pelepasan panas yang
berasal dari energi ikatan kimia, proses perpindahan panas, proses
perpindahan massa, dan gerakan fluida.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, proses pembakaran akan terjadi
jika unsur – unsur bahan bakar teroksidasi dengan oksidator. Proses ini akan
menghasilkan panas sehingga akan disebut sebagai proses oksidasi eksotermis.

BAB II
NYALA API
( FLAME )
2.1 Definisi Nyala api.
Suatu nyala api adalah penyebaran sendiri secara terus menerus yang
dibatasi oleh daerah pembakaran dengan kecepatan subsonic (di bawah
kecepatan suara), atau dengan kata lain nyala api (flame) merupakan
gelombang panas yang terjadi akibat reaksi kimia eksotermis yang cepat.

2.2 Klasifikasi Nyala api.

Dalam bidang teknik pembakaran terdapat berbagai macam jenis


katagori nyala. Jika di tinjau dari metode pencampuran reaktan nyala api
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu nyala api premix dan nyala api difusi.

Nyala api premix (Premixed Flame) adalah dimana bahan bakar dan
udara bercampur sebelum terjadinya proses pembakaran. Sedangkan nyala api
difusi, bahan bakar dan udara pada awalnya terpisah. Aliran bahan bakar yang
keluar dari ujung nosel akan bercampur dengan udara secara difusi.
BAB III
NYALA API PREMIX TURBULENT
(PREMIXED TURBULENT FLAME)

3.1 Nyala Api Premix Turbulent (Premixed Turbulent Flame).

Sebuah kelompok dalam bidang nyala api premix yakni International


Working Group on Premixed Flmae telah membuat data base tentang nyala api
premix yang diklasifikasikan menjadi nyala api stasioner dengan shear
turbulance, nyala api stasioner dengan isotropic turbulance, dan nyala api tidak
stasioner.

Nyala api stasioner dengan isotropic turbulance memiliki beberapa


kategori yaitu Oblique Flame, Envelope Flame, dan Unattached Flame. Oblique
flame dibagi menjadi 2 yakni Plane – symetric Oblique Flame dan Axi – symetric
Oblique Flame.

(a) (b)
Gambar 3.1 (a) Plane – symetric oblique flame, (b) Axi – symetric oblique flame.

Kemudian Envelope Flame juga terbagi menjadi 2 katagori yaitu Plane –


symetric Envelope Flame dan Axi – symetric Envelope Flame.
(c) (d)
Gambar 3.2 (c) Plane – symetric envelope flame, (d) Axi – symetric envelope
flame.

Sedangkan Unattached flame juga terbagi menjadi 2 kategori, yaitu


Unattached Flame in Impinging Flows dan Unattached Flame in Swirl –
generated diverging flow.

(e) (f)
Gambar 3.3 (e) Unattached Flame in Impinging Flows, (f) Unattached Flame in
Swirl – generated diverging flow.

a. Plane – symetric oblique flame adalah nyala berbentuk V yang distabilkan


oleh kawat kecil.
b. Axi – symetric oblique flame adalah nyala berbentuk kerucut terbalik
akibat adanya benda penghalang yang sangat kecil di tempatkan tepat di
ujung burner dan di tengah – tengah penampang burner.
c. Plane – symetric envelope flame yang terbentuk dari burner persegi
panajng atau slot burner dengan lebar yang terbatas untuk menjaga bentuk
nyala.
d. Axi – symetric envelope flame lebih dikenal dengan nyala bunsen turbulen
dengan kondisi pembakaran yang miskin bahan bakar.
e. Unattached Flame in Impinging Flows adalah nyala yang terbentuk dari
aliran divergen pada perambatan pembakaran premix dan ditahan oleh
sebuah plat diam (stagnation plate) sehingga nyala tertahan pada jarak
tertentu dari plat.
f. Unattached Flame in Swirl – generated diverging flow adalah nyala yang
terbentuk dari aliran divergen yang dihasilkan oleh olakan rendah (low
swirl) aliran turbulen pada daerah tepi. Pada daerah tengah – tengah tidak
terjadi olakan.

Nyala api stasioner dengan shear turbulent dikategorikan menjadi


Piloted Jet Flame, Flame Stabilized by a large bluff body, dan High – swirl
Flame generated by a vane – swirler.

(1) (2) (3)


Gambar 3.4 (1) Piloted Jet Flame, (2) Flame Stabilized by a large bluff body,
(3) High – swirl Flame generated by a vane – swirler.

1. Piloted Jet Flame adalah nyala sangat panjang dan lurus yang terbentuk
dari aliran campuran udara dan bahan bakar yang menyerupai aliran fully
develped pada pipa. Nyala dibatasi oleh lapisan pencampuran (mixing
layer) dan distabilkan oleh pilot flame akibat kecepatan aliran yang sangat
tinggi pada ujung burner.
2. Flame Stabilized by a large bluff body adalah nyala yang terbentuk dari
penggunaan benda penghalang yang luas penampangnya lebih besar dari
luas penampang burner. Ukuran dan bentuk aerodinamis dari benda
penghalang menjadi parameter penting yang mempengaruhi sifat
nyalanya.
3. High – swirl Flame generated by a vane – swirler adalah nyala yang
terbentuk dari olakan tinggi (high swirl) aliran yang di timbulkan oleh
sudu – sudu pada tengah – tengah burner. Nyala timbul pada daerah di luar
wake.
BAB IV
KESIMPULAN

Jenis nyala api itu salah satunya terbentuk berdasarkan dari jenis atau tipe
burner yang digunakan pada saat pengujian, contohnya pada nyala api premix
turbulent. Pada nyala api ini terdapat berbagai jenis atau bentuk nyala api yang
berdasarkan dari burner yang digunakan pada saat pengujian. Ini membuktikan
bahwa pada proses teknik pembakaran itu banyak berbagai jenis nyala api, yang
berdasarkan berbagai kondisi. Sehingga memungkinkan, masih banyak jenis nyala
api yang belum dapat dilakukan pengujian.
DAFTAR PUSTAKA

ClassNotes7 Turbulent premixed flame.pdf


Fenomena flame.pdf
Lect8_TF Turbulent premixed flame.pdf
Pope_ARFM_87 Turbulent premixed flame.pdf
Turbulent combustion.pdf
Visualisasi kecepatan.pdf

Anda mungkin juga menyukai