Bab 5 Radioaktivitas Batuan
Bab 5 Radioaktivitas Batuan
Proses peluruhan :
N (t ) = N 0 exp(−λ.t )
N(t) = banyaknya atom yang tersisa pada saat waktu t
N0 = banyaknya atom mula-mula
substitusi N(t) =
N0
2
maka didapat :
ln 2 0 , 693
T1 = ≈
2 λ λ
grafik
Aktivitas bahan radioaktif didefinisikan sebagai banyaknya
peluruhan per satuan waktu . Aktivitas sebanding dengan
banyaknya bahan radioaktif dN
dirumuskan dengan persamaan : − = λ .N 0 . exp(−λ .t )
dt
Apabila setelah peluruhan 1 inti ’induk’ radioaktif kemudian
menghasilkan 1inti ’anak’ yang masih besifat radioaktif
dan begitu seterusnya sampai ke-n anak inti yang stabil ,
maka kondisi kesitimbangan dari inti radioatif tersebut
adalah :
λ1 . N1 = λ2 . N2 = λ3 . N3 = ........ = λn . Nn (5-5)
Potassium
Potassium biasanya banyak terdapat pada daerah Batuan berpasir
(sand) yang terdiri dari sedimen (klastik,detrital) yang telah tererosi ,
melapuk dan tertranportasi sangat jauh dari batuan induknya .
Unsur Potassium banyak ditemukan pada mineral –mineral berikut :
mineral lempung (clay) yang terbentuk pada struktur mineral
lempung . Contoh : kaolinite , chlorite
mineral pembentuk batuan seperti feldspar, mika, ortoklas, biotit,
muskovit dll yang secara kimia terbentuk menjadi struktur silikat.
Mineral pada batuan hasil penguapan (evaporites) yang terbentuk
melalui proses kimia seperti salts conthnya : syilvite dan carnalite
Mineral pada algal limestone (limestone berfosil ganggang ).
Uranium
ditemukan pada sedimen detrital dan kimia (shales, conglomerates,
sandstones dan batuan karbonatan)
ditemukan juga pada mineral tuff dan posfat
secara umum , Uranium tidak terbentuk secara kimia terhadap
batuan dengan kompak (erat ) seperti halnya Potassium , namun
mudah lepas bersama komponen sekunder batuan .(Rider , 1986)
Konsentrasi atom Uranium tinggi terdapat pada varian mineral
Uranium (autunite, bequerelite, carnotite, pechblende, uraninite,
tyuyamunite) sekitar 76%,dan mineral Uranium-bearing (betafite,
chalcolite, fergusonite, pyrochlore, uranotile) sekitar 56% Uranium.
Sebagian besar longgar pada batas butir, retakan (fracture) ,
permukaan dalam (internal surface) sehingga mudah lepas pada
saat proses geologi . Hal ini dikarenakan sifat unsur Uranium yang
high mobility.
Pada bagian yang terpenting , Uranium digunakan sebagai
indikator lingkungan dan proses pengendapan sedimen.
Thorium
Thorium asal mulanya merupakan bagian dari batuan
asam dan intermediet . Namun berbeda dengan
Uranium ,Thorium lebih stabil dan tidak mudah lepas .
Thorium dan mineral thorium terdapat pada sedimen
sebagai butir detrial. Keduanya biasanya stabil pada
mineral berat seperti zircon, thorite, monzite, epidote dan
sphene (Rider, 1986). Thorium relatif dalam jumlah
besar ditemukan pada bauxite dan diantara mineral
lempung, dan lebih banyak lagi ditemukan pada kaolinite
dibanding glauconites. Thorium tidak pernah ditemukan
pada mineral kimia murni
Kandungan atau komposisi dari unsur tersebut didalam
batuan biasanya dituliskan kedalam bentuk ppm untuk
Uranium dan Thorium ( 1 ppm = 10-6kg U atau K, untuk 1
kg massa batuan ) dan ke dalam prosentase (%) untuk
Potassium ( 1% = 10-2 kg K untuk 1 kg massa batuan )
Mineral-mineral lempung memliki perbedaan
kadar rasio Th/K. Sifat fisik ini digunakan
untuk identifikasi mineral lempung , dan ini
merupakan dasar dari pengukuran dari
spectrometric gamma log.
logging sinar γ
pengukuran sinar gamma alami yang dipancarkan formasi. Radiasi sinar
gamma berasal dari atom Uranium (U), thorium (TH) dan Potassium (K).
karakteristik respon sinar gamma
Radioaktif Radioaktif Radioaktif Radioaktif
sangat rendah sedang tinggi
rendah
(0-32,5 API) (32,5-60 (60-100 (> 100
API) API) API)
Anhidrit batupasir Arkose Batuan
serpih
Salt Batugampi Granit Abu
ng vulkanik
batubara Dolomit Lempung bentonit
pasiran
Serpih
pasiran
Gpg
lempungan
Interpretasi data
Logging
Nilai rata-rata kandungan U, Th, dan K dalam kerak
bumi. Heier and Roger, 1963 (H) dan Prutkina and
Saskin, 1975 (P)
BATUAN BEKU
RADIOAKTIF ALAMI DALAM BATUAN BEKU
Batuan Vulkanik
[
Vsh =1.7− 3.38−(∆Iγ +0.7) ]
2 1/ 2 (5-14)
RADIOAKTIF ALAMI DALAM BATUAN SEDIMEN
RADIOAKTIF ALAMI DALAM BATUAN SEDIMEN
Karakteristik Lingkungan
Pengendapan
Dalam kaitan dengan mobilitas Uranium yang tinggi, dan
perilaku Thorium yang stabil