Anda di halaman 1dari 20

Tugas "‘),,

MERCU BUANA

Akhir

BAB III

TEORI PERHITUNGAN

3.1 Data - data umum

Data - data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran )

Adapun data - data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

I. Tinggi 4 meter

2. Kapasitas 4500 orang4am

3. Dipilih tipe eskalator 600 ( 30' ) dengan spesifikasi sebagai berikut

a. Lebar nominal : 600 mm ( 30' )

b. Kapasitas : 4500 orang4am

c. Kecepatan : 30 m/menit

d. Sudut kemiringan : 30'

e. Sumber listrik : AC 60/50 Hz, 200 - 400 V

f. Motor : 3 Phasa ( motor induksi )

g. Sistem operasi : dengan switch / tombol tekan


Togas Akhir

3.2 Sketsa rencana eskalator

e ZIH .

I‘ z

‘ -
Pu

Gambar 3.1 Sketsa rencana esKalator

Dari gambar akan didapat ukuran - ukuran sebagai beriKut :

A = 600mm = 0,6 m

B = 838 mm = 0,838 m

C = 1200 mm = 1,2 m

D = 1260mm = 1,260 m

E = 1838 mm = 1,838 m

F = 2198 mm = 2,198 m

G = 2567 mm = 2,567 m
Tugas "‘),,
MERCU BUANA

Akhir
3.3 Sketsa rencana Anak tangga dan Sproket

Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam

arah horizontal adalah sebesar :

A = H x 1,732 Tug
as
Panjang lintasan adalah : Akh
ir

3.4 Teori perhitungan berat

Untuk mengkalkulasikan berat digunakan data - data yang Lelah ditentuKan

sebelumnya, dapat dimulai untuk mengkalkulasikan total jarak yang Lelah ditempuh

tangga dan jumlah tangga yang dibutuhkan.

a. Total jarak yang ditempuh ( S )

S=( I+ E+ 9+ F1x2 Tug


, 2 2 2 J as
Rumus diatas diambil berdasarkan jarak tempuh rantai, dimana :

I = panjang lintasan (m )

F = panjang lintasan bagian bawah ( m )

G = panjang lintasan bagian alas ( m )

D" = keliling diameter sproket (m )

b. Jumlah anak tangga yang dibutuhkan :

320

200

Gambar 3.2 Anak tangga esKalator


"‘),,
Tugas Akhir MERCU BUANA

L = \" 3202; + 2002;


(3.4)

Maka jumlah anak tangga yang dibutuhkan adalah

<;;: S (3.5)
<;;: L

= jumlah tangga

= total jarak yang ditempuh (m )

= panjang diagonal tangga (m )

c. Berat total anak tangga


mempunyai
Untuk masing - masing anak tangga diasumsikan

berat (Wst) 25 kg

Maka berat total anak tangga adalah :


(3.6)
Wtotal = Sip X Wst

Dimana:

Wtotal = berat total anak tangga ( N )

Sip = jumlah anak tangga

Wst = berat masing - masing anak tangga ( N )

d. Berat penumpang

Untuk satu Kali lintasan jumlah anak tangga 25

Maka berat total penumpang :

untuk setiap anak tangga 2 orang dewasa @ 70 Kg

Maka jumlah anak tangga di Kali 2 = 50


(3.7)
Wtotal = Sip X WP
Tugas "‘),,
MERCU BUANA

Akhir
e. Berat handrail ( WH )

Data untuk handrail ini tidak ada, sehingga penulis mangasumsikan

berat keseluruhan I ( satu ) unit adalah WH = 190 kg

f. Berat rantai ( WC )

Untuk pemilihan rantai diambil kekuatan tarik yang besar dan jarak

yang tidak terlalu panjang, untuk jaminan kekuatan sambungan.

Gambar 3.3 Ukuran rantai

Untuk berat total rantai ( WC ) adalah :

Wc = jarak tempuh rantai ( m ) x berat rantai ( kg/m )

1. Berat sproket ( Wsp total )

Didalam mekanisme eskalator ini dibedakan macam sproket menurut

fungsinya :

P Sproket ( Spl ) yang berada pada reducer dan berfungsi sebagai

penggerak.

P Sproket ( Sp2 ) adalah sproket yang digerakkan sproket ( Spl )

P Sproket ( Sp3 ) dan ( Sp4 ) sebagai penggerak rantai dan anak tangga

begitu pula dengan sproket yang digerakkan oleh Sp3 dan Sp4 yaitu Sp5

dan Sp6.
Tugas "‘),,
MERCU BUANA

Akhir
Semua keterangan mengenai sproket diatas dapat dilihat mekanismenya pada

gambar.

B'ame

!I ^,
~ >P Tugas
Akhir
!I
T
!I
T u Tugas Akhir
u|I g
g SP 6

I T
SP I

Gambar 3.4 Mekanisme sistem penggerak

Pada sproket - sproket diatas, Spl tidak perlu dihitung beratnya Karena

tidak ditumpu oleh frame maupun menambah beban bagi motor.

Selanjutnya dalam perhitungan berat sproket diameter yang dipakai

adalah diameter kepala. Diameter sproket dapat dilihat pembahasannya pada

perhitungan mekanisme penggerak.

Rumus berat sproket ( massa ) Wsp2 = ~ X DZ x t xBl (3.8)

Berat sproket Sp2 = Wsp2

a. Untuk diameter kepala dari sproket penggerak anak tangga

Sp3 = Sp4 = Sp5 = Sp6

Sehingga berat total sproket sebesar :

Wsptotal = Wsp2 + Wsp Tug


as
Untuk kesalahan perhitungan serta gesekan - gesekan yang menimbulkan

kerugian maka :

W = ( Wtotal X 50/o ) + Wtotal Tuga


s
"‘),,
Togas Akhir MERCU BUANA

3.5 Mekanisme penggerak

3.5.1 Gaya dan pemilihan motor

Pada pemilihan rantai sudah kita ketahui ukuran dan kekuatannya, serta

tipenya adalah OCM HC.

F
,,-
30

Gambar 3.5 Gaya rantai

Karena rantai penggerak anak tangga terbagi menjadi dua,


,-
masing - masing rantai adalah :

r W

1.
,-
2

Dimana:

F = gaya masing - masing rantai ( N )

W = berat beban ( N )

Untuk pemilihan motor :

(3.12)
"‘),,
Tugas Akhir MERCU BUANA

Dimana:

P = daya motor ( W )

W = gaya yang diterima ( N )

V = Kecepatan ( 30 m/menit )

h `, efisiensimotor = 0,85

Dengan :

W = berat total x kerugian - kerugian ( 15% ) + berat total

Spesifikasi motor yang ada dipasaran adalah :

Didapat motor BONFIGLIOLI RIDUTTORI ( Italy ) :

Dipilih :

?}motor = 900 rpm

Tipe : AS 35/p dan AS 35/F

Dimana:

AS = riduttore / gearbox

35 = diameter poros reducer

P = foot mounting ( pengikat kaki )

F = Range mounting ( pengikat Hens )

Daya motor = 5,1 HP = 3,8 kW

Ratio reducer ( i ) = 12,62

Momen output ( M ) = 480 Nm

Putaran output ( nr ) = 71 rpm

3.6 Pengereman

Fungsi utama rem adalah menghentikan poros, mengatur putaran poros dan

juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Erek pengereman secara mekanis
Togas "‘),,
MERCU BUANA

Akhir
diperoleh dengan gesekan dan secara listrik dengan serbuk magnet, arus pusar, fasa

yang dibalik, arus scarab yang dibalik atau penukaran kutub.

Rem gesekan dapat diklasifikasikan :

I. Rem blok ( tunggal atau ganda )

2. Rem drum

3. Rem cakram

4. Rem pita

Pada perhitungan ini yang akan digunakan adalah rem blok ganda. Pada

eskalator ini akan dipasang dua unit rem blok ganda, satu unit dibagian alas dan satu

unit dibagian bawah. Sehingga pengereman dapat berjalan dengan balk.

~,",,~~.,-- - - ..,"~--
~~~~~~ | }|`-- - - ' -'-"- - | l l-
G

T Tog
o T T
as
o oTog Akh
g | _Rem as ir
a Akh
s ir
A
k ,,
h
ir
Gambar 3.6 Letak rem

Gambar 3.7 Rem luar


"‘),,
Tugas Akhir MERCU BU A

'I`orsi pengereman :

r P .9,74 ,105
_ (3.13)
1 n

Dimana:

T = Tarsi ( Nm )

P = Daya yang hendak direm ( Watt )

n = Putaran poros ( rpm )

Atau
(3.14)
T= uxQxD
Dimana:

T = Tarsi ( Nm )

m ,` koefisien gesek

Q = reaksi rem ( N )

D = diameter pengereman ( m )

Sehingga didapat reaksi rem Q :

c
_ T, (3.15)
v D .m

Q
h

Gambar 3.8 Blok rem


Tugas Akhir

Maka :

H = D sin (a/2 ) (3.16)

A = sudut kontak biasanya antara 500 s/d 700, diambil a = 603

Tekanan kontak p ( N/mm2 ) dari permukaan rem blok adalah :

Q
(3.17)
p= h

dalam reaksi rem Q ( N ) diperlukan pula ukuran - ukuran pendukung lainnya

termasuk gaya berat F ( pemberat ).

Dimana:

(3.18)

Sedangkan mekanismenya ( gambar 3.7 ) adalah sebagai beriKut :

Tuas A ditumpu oleh piston b dari silinder otomatis. Jika udara tekan di B

dibuang ke atmosfir, A akan jatuh Karena pemberat F. dengan demikian B akan

tertarik ke bawah dan memutar tuas C ( disebut engkol bel ). Gerakan ini akan

menarik D dan E ke kanan, dan mendorong E ke Kiri.

Disini dianggap gaya Q yang dikenakan dari drum pada E adalah sama dengan

gaya Q pada E.

3.7 Teori perhitungan sproket dan poros

Diameter ml -

Gambar 3.9 Rantai ganda


Tugas Akhir

I. momen puntir rencana ( reducer ) :

Tr = 9,74 x 105 X B
nl

Dimana:

Tr = momen puntir rencana ( Nm )

Pd = daya rencana ( W )

nr = putaran reducer ( rpm )

2. Bahan polos dipilih SNCM 25 Sb = 120 ( N/mm2 )

Pemilihan bantalan, label baja polos

Sfl = faktor keamanan untuk bahan S-c dan baja paduan

Sf2 = faktor kekasaran permukaan, harga antara 1,3 - 3,0

3. Tegangan ijin Sa :

Sn = Sb
I.
P Faktor tumbukan Kt, diasumsikan terjadi kejutan atau tumbukan besar

maka Kt diambil antara 1,5 - 3,0

P Faktor pembebanan lentur Cb antara 1,2 - 2,3 diambil 1,5

4. Polos reducer ( Dc )

Dc = ( KL . Cb .TL )113 I.

5. Polos sproket :

D" = ( :::z KL .Cb .Tl )113

6. Diameter sproket

Diameter lingkaran jarak bagi :

P
I. sln (,80/z)
2.
Diameter lingkaran kepala :

I.
"‘),,
@ SOLID CONVERTER MERCU BUANA

(3.19)

(3.20)
"‘),,
Togas Akhir MERCU BUANA

Dk = (0,6 + cos ( 180/z ) - 1 ) p (3.24)

Diameter lingkaran kaki :


(3.25)
Df = p ( cos ( 180/z ) - 1 ) - 0,76

Dimana : p = pitch ( jarak pusat ral rantai )

3.8 Teoriperhitunganporos

Pada perhitungan disini akan dijelaskan perhitungan paras yang meliputi :

I. Paras reducer

2. Paras penggerak bagian alas

3. Paras penggerak bagian bawah

3.8.1 Poros reducer

Pada perhitungan sebelumnya didapat besarnya paras reducer sementara

adalah 38 mm. pada perhitungan ini ditinjau berdasarkan pengaruh mamen

tarsi dan mamen bendingnya sehingga didapat basil yang dijamin

kekuatannya.

T
A
.-.-.~...-.

Gambar 3.10 Paras reducer

Tegangan geser ijin SNCM 25 Sb = 120 N/mm2


Tugas Akhir

r 120 2
=-
I\ T /
Fs 111mm (3.26)
5ft . Sh

Dimana:

Sfl = faktor pengaruh massa dan baja paduan dipilih 6.0

Sf2 = faktor pengaruh kekerasan permukaan harga antara 1,2 s/d 1,5

(3.26 '1`orsi :
)
(3.27)

Gaya tangensial dari roda gigi :

(3.28)

Momen bending dari pusat roda gigi :

M=F () (3.26)

Twisting momen :

Te =

Atau

Tegangan geser :

(3.32)

Teori perhitungan poros penggerak bagian alas


Togas Akhir

Gambar 3.11 polos penggerak bagian atas

T Tegangan t ik ijin
e
g U Ob
a Kt , Cb
Tegan
n T
T gan t
g Kt = faktor kejutan / tumbukan yang besar antara I,5 s/d 3,0
a
n Cb = faktor akibat beban lentur antara 1,2 s/d 2,3
t
Berat roda gigi masing - masing :

WB = WC

Km = faktor bending akibat kejutan dan fatique dengan kejutan sedang,

antara I,5 s/d 2,0 diambil 2

Kt = faktor tarsi akibat kejutan dan fatique dengan kejutan sedang

antara I,5 s/d 2,0 diambil 2

'1`orsi :

T lb .4500
Teg 2 ,.T[ ,nb (3.35)
T

Gaya tangensial FB

Te Te Tega
PB
ga DB/g
ngan
Behan total pada titik B
Togas Akhir "‘),,
MERCU BU A

WB + FB

Tarsi : Tc = TB

Gaya tangensial Fc

(3.37)

Behan total pada titik C :

WC + Fc
To To
Tarsi : TD = - . Togas
Togas Akhir
Gaya tangensial D :

To To
ga
FD DD/2

Behan total pada titik D :

WD + FD

3.9 Teori perhitungan bearing

a. Perhitungan berat roda gigi :

W=2x [( ~) (Dml)2 .t .BJ]


b. Berat total terhadap polos adalah :

F+W

A
..-Q

RA

Gambar 3.12 Poros pada bearing

I. pertama adalah mencari perbandingan antara panjang dan diameter lubang


Tugas Akhir

I
(3.41) (3.41)
D -w

I = 1,6 x D

( Kemudian kita dapat mengetahui teKanan bearing


3.
4 (3.41) (3.42)
1) 1 I ,JJ

Sedangkan maksimum teKanan bearing 7 s/d 10 N/cm2

P < Pijin

Kekentalan mutlak dari lapisan oli


(
3. Z = 25 centipoise
4
2) Modulus bearing pada titik maksimum dari gesekan :
Z .m
(3.4 -. (3.43)
1) (
3

Koefisien geseK :

(3.44)

Dirnana K = faktor koreksi = 0,002

Diagram alir perencanaan esKalator


Pemilihan eskalator
Tugas AKhir "‘).,
MERCU BUANA

Anda mungkin juga menyukai