Anda di halaman 1dari 25

BAB II

PERENCANAAN BISNIS “ KARET (GETAH) “

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi

nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan

perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak

dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan

tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

2.1 DATA PERUSAHAAN

a. Nama Perusahaan : Jual beli karet (getah)

b. Bidang Usaha : Jual beli

c. Jenis Produk/usaha : Karet (getah)

d. Alamat Perusahaan : Sekoci,kec.Besitang, Kab. Langkat

e. Nomor Telepon : 081265195730

f. Alamat E-mail : _

g. Bank Perusahaan : Mandiri

h. Bentuk badan Hukum : Usaha Dagang

i. Mulai berdiri : Januari 2012


2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS

a. Nama : Agustiana

b. Jabatan : Pimpinan

c. Tempat /Tanggal Lahir : Karya bakti/ 18 Agustus 1990

d. Alamat : Jl. Prof A. Sopyan No. 32 Medan

e. Nomor Telepon : 081265195730

f. Alamat E-mail :_

g. Pendidikan Terakhir : Sarjana Muda

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi pada usaha “Karet (getah) “

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

PIMPINAN
AGUSTIANA

Marketing SDM Keuangan


LIA SARI JURI
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena

dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing

setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme

suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang

termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan

lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha karet

(getah) ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi

perusahaan yang besar.

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.4.1 Produk Jasa Yang Dihasilkan

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama

pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

a. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi

bentuk, berat, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku karet

(getah) dibuat dalam bentuk getah yang disediakan dengan berbagai

bentuk dan beragam harga yang bisa kita tawarkan.

b. Nilai / Manfaat Produk

Produk karet (getah) yang dihasilkan memiliki manfaat yang positif bagi

para petani. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk karet (getah)

yang dihasilkan menjadi getah padat sehingga menjadi bahan setengah


jadi yang bisa selanjutnya diproses oleh pabrik yang memiliki peralatan

yang lebih canggih dan modern.

c. Kegunaan / Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen

akhir (pemakai akhir). Produk karet (getah) merupakan produk yang

dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas dan harga.

Adapun produk yang dihasilkan, karakteristik, dan asesoris tambahan yaitu :

1. Jenis Produk yang dihasilkan : Karet (getah)

2. Karakteristik Produk : Getah padat dan getah cair

2.4.2 Keunggulan Produk

1. Memiliki kadar getah yang baik

2. Ramah lingkungan

3. Bahan baku yang bermutu

2.4.3 Gambaran Pasar

Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan ban bagi segala jenis kendaraan

akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari

kebutuhan masyarakat terhadap ban maka kami optimis usaha yang kami jalankan

akan berjalan dengan baik seiring dengan banyaknya kebutuhan akan ban. Baik

dari segi pembelian karet (getah ) dari para petani maupun penjualannya dipabrik.

Apalagi dengan harga karet (getah) yang relatife tinggi pada saat ini dengan
pendapatan masyarakat maka “Karet (getah)” merupakan pilihan yang terbaik

untuk para petani saat ini dan bahkan untuk kedepannya.

Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui Personal

Selling dengan cara Memberikan contoh / sampel karet (getah) yang akan di

beritahukan kepada calon petani atau pada saat akan dijual kepabrik, hal ini

mengakibatkan naiknya jumlah karet (getah) yang dihasilkan oleh para petani.

2.4.4 Target atau Segmen Pasar Yang di Tuju

Gambaran Karakteristik Pembeli / Penjualan

1. Penjualan maupun pembelian Individu ataupun kelompok.

2. Distributor / Pabrik karet (getah)

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini.

Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang

dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia

yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan

ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan

pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat

pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat

mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena

dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk
mengkonsumsi suatu produk dan untuk menghasilkannya pula. Keinginan

masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat

masyarakat untuk mengkonsumsi dan menghasilkan produknya berupa bahan baku

atau bahan mentah dari usaha penulis.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha

penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku

penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku

yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun

maka bahan baku juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha

penulis.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan faktor

dalam perjalanan lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan

dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang

rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas

produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per

periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan

strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke

depan, sesuai dengan rencana produksinya.


Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “ getah“

Perkiraan Penjualan
Tahun
(Dalam Kg)

2012 80000
2013 120000
2014 150000

Tabel 2.2 Proyeksi Peembelian “ getah“

Perkiraan Pem
Tahun
(Dalam Kg)

2012 150000
2013 180000
2014 200000

2.4.7 Strategi Pemasaran

1. Pengembangan Produk

Perubahan harga setiap tahun akan mempengaruhi peningkatan

penjualan dan pembelian yang semakin naik. Perubahan harga tersebut

antara kualitas karet (getah) yang bermutu tinggi, kualitas pelayanan dalam

pembelian dari para petani yang bagus dan baik, serta dengan penawaran

harga yang menggiurkan.


2. Pengembangan Wilayah Pemasaran

Produk yang akan dijual dan dibeli sangat tergantung dengan lokasi

pemasaran. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus strategis seperti

membangun lapak atau tempat di areal yang mayoritas banyak penduduk

yang bertani karet (getah), mudah ditemukan.

3. Kegiatan Promosi

a. Promosi Penjualan dan Pembelian

 Produk Sampel

 Pemberian pinjaman kepada para petani

 Pemberian sirup saat akan lebaran

 Pemberian kalender pada saat akan tahun baru

b. Iklan

 Brosur dan langsung dari mulut kemulut

c. Personal Selling

 Persentase Penjualan dan Pembelian.

4. Strategi Penetapan Harga

Dalam penetapan harga terhadap produk yang dibeli ada beberapa

hal yang harus diperhatikan seperti kualitas barang yang akan dibeli,

keadaan ekonomi negara yang akan mempengaruhi pendapatan/income

masyarakat, karena jika terjadi inflasi maupun deflasi atau nilai rupiah yang
menurun maupun meningkat sangat mempengaruhi kenaikan atau

penurunan terhadap produk yang akan dibeli.

2.4.8 Analisis Pesaing

Tabel 2.3 Analisis Pesaing

KEUNGGULA
PESAING KELEMAHAN
N

Di sekitar Desa Biaya Tenaga 1. Terjadinya hujan

Sekoci kec. Besitang Kerja dan secara terus-

kab. Langkat Sumut transportasi menerus yang bisa

Lebih Murah mengakibatkan

banjir.

2. Mutu produk

rendah

Di sekitar berandan Biaya 1. Harga yang kurang

barat transportasi yang menarik

tidak terjangkau 2. Sistem pelayanan

yang kurang baik


2.5 ASPEK PRODUKSI

2.5.1 Bahan Pembantu

Perencanaan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan

kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas,

harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang

digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per minggu):

Tabel 2.4 Harga Bahan Pembantu

No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga

1 Sorongan 2 unit Rp.300.000/unit Rp. 600.000

2 Timbangan 1 unit 300.000/unit 300.000

Total Rp 900.000

2.5.2 Bahan Baku Penolong

Adapun yang menjadi bahan penolong untuk produk yang akan dihasilkan

yaitu tali dan tenda biru atau plastik.


2.5.3 Kapasitas Peralatan

Fasilitas Yang Dimiliki.

Tabel 2.5 Kapasitas Peralatan

FASILITAS JUMLAH TOTAL NILAI

Sorongan 2 Unit 600.000

Timbangan 1 Unit 300.000

Plastic 5 meter 300.000

TOTAL 0 1.200.000

2.5.4 Rencana Pengembangan Usaha

Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Usaha

1. Pembelian truk

2. Perekrutan tenaga kerja profesional

Tabel 2.6 Rencana Pengembangan Usaha

Fasilitas Jumlah Harga Satuan Total Nilai

Truk 1 unit 110.000.000 110.000.000

Sepeda motor 1 unit 12.000.000 12.000.000

Total 2 122.000.000
2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

2.6.1 Analisis Kompetensi SDM

Tabel 2.7 Analisis Kompetensi SDM

TINGKAT
JUMLAH
PENJUALAN
Tidak Lulus SD -
SD 1
SMP 3
SMU 2
D1 -
D3/Sarjana Muda 1
Sarjana -
TOTAL `7

Tabel 2.8 Bagian / Departemen

BAGIAN/DEPARTEMEN JUMLAH

Manajemen 1

Pemasaran 1

Administrasi 3

Lain-lain 2

TOTAL 7
Keunggulan dan Kompetensi SDM Lain-lain

1. Mampu menarik pelanggan

2. Komputer

2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

Tabel 2.9 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

TINGKAT
JABATA PENGALAMA KETERAMPILA
PENDIDIKA
N N (TAHUN) N KHUSUS
N

Kepala

Bagian Manajemen
D3 2
Pembelia Pembelian

Kepala

Bagian Bahasa Inggris dan


D3 3
Pemasara Komputer

n
2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

Tabel 2.10 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

TENAGA TENAGA YANG


JUMLAH
JABATAN YANG HARUS
KEBUTUHAN
TERSEDIA DIREKRUT

Kepala

Bagian 1 1 1

Pembelian

2.6.4 Rencana Pengembangan Usaha

1. Strategi Pemasaran

a. Membuat Sampel Produk untuk di presentasikan kepada

distributor/individu

b. Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk dibagikan kepada petani

c. Memberikan penawaran harga yang khusus dan voucher setiap

penjualan tertentu

d. Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah-daerah

e. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri

2. Strategi Produksi

a. Perbaikan kualitas produk

b. Pembelian truk

c. Peningkatan produktivitas tenaga kerja


3. Strategi Keuangan

a. Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha

b. Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan

usaha

c. Pengendalian sistem keuangan.

2.6.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi

1. Pemasaran

a. Mencari peluang pasar pada situs-situs web.

b. Pembuatan brosur, daftar pelanggan, daftar penjualan dan pembelian

dengan menggunakan program komputerisasi.

2. Produksi

Pembuatan sistem manajemen produksi (daftar bahan penolong,

bahan pembanti, dan daftar persediaan).

3. Pengembangan Produk

Pemilihan jenis karet (getah) yang berkualitas.


4. Keuangan

Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan

mempergunakan sistem komputerisasi

2.6.6 Peralatan dan sistem yang sudah di miliki

Tabel 2.11 Peralatan

Spesifikasi Perangkat Perangkat Lunak Yang

Keras Digunakan

Pentium III, 550 Mhz, 10 Window 98 second edition,

Gb, 64 MB MS Office 2000, ACD

System, Adobe, Norton

Anti Virus 2000, Win Amp

Visio 2000, Autocad r 14

Printer Epson LX 800 -

Modem External -
2.7 ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah

tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau

bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3

kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha

di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000

tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini

Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri

Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat

Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-

PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program

Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan

laba BUMN termasuk saldo dana


pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) tahu-tahun sebelumnya yang

merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan

kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha

kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina

Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk

mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di

sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan

koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya berdasarkan

bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan

laba BUMN. Namun untuk bisnis Karet (getah), kami menggunakan dana dari diri

kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah.

Adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang

tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.

2.7.1 Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana

yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di

dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara

ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara

finansial sebagai berikut:


1. Sumber Pendanaan

Tabel 2.12 Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah

(a) (b) (c) (d) (c =

a+b+c+d)

1. Modal Rp12,5 Jt Rp12,5 Jt Rp12,5Jt Rp12,5 Rp 50 Jt

Sendiri Jt

2. Pinjaman 0 0 0 0 0

Jumlah
(1+2)
Rp50 Jt

2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Tabel 2.13 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Tanah -

b. Bangunan -

c. Mesin/peralatan Rp 1.200.000

d. Peralatan Kantor -

e. Alat Pengangkutan 600.000

f. Biaya Pra Operasi 1.200.000

Total Rp 3.000.000
2.7.2 Laporan Keuangan

Tabel 2.14 Proyeksi Arus Kas5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah)
Perencanaan Bisnis Karet (getah)
Uraian Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber 50 Jt 50 Jt 50 Jt 50 Jt 50 Jt

Dana (In

flow)

b. Penggunaan 30 Jt 38 Jt 40 Jt 35 Jt 48 Jt

Dana (Out

Flow)

c. Arus Kas 20 Jt 12 Jt 10 Jt 15 Jt 2 Jt

Bersih (Net

Flow = a-b)

d. Keadaan 0 20 Jt 32 Jt 42 Jt 57 Jt

Kas Awal

e. Keadaan 20Jt 32Jt 42 Jt 57Jt 59Jt

Kas Akhir (c

+ d)
2.7.3 Rencana Arus Kas

Tabel 2.15
Rencana Arus Kas
Rencana Arus Kas (dalam juta)

Jual Beli Karet (getah)

Tahun 2011

KETERANGAN Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 180000 180000 180000 190000 190000 195000 200000 180000 170000 190000 200000 200000
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total penerimaan 180000 180000 180000 190000 190000 195000 200000 180000 170000 199000 200000 200000

B. PENGELUARAN
Pembelian Aset (Investasi) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian Bahan baku/getah 35000 30000 45000 45000 45000 45000 45000 45000 45000 45000 45000 45000
Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
300
Upah Buruh 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300
Transport 2400 2200 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400
Biaya Produksi Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gaji Pimpinan 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 6000 6000 6000
Gaji Staf administrasi dan Umum 3000 3000 3000 3000 6500 6500 10000 10000 10000 11500 11500 11500
Biaya Pemeliharaan 300 300 300 300 300 300 300 300 300 350 350 350
Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Alat Tulis Kantor 100 100 100 100 100 100 100 100 100 150 150 150
Listrik, Air, Telepon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Administrasi Lain-lain 100 100 100 100 100 100 100 100 100 200 150 150
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total
46200 41000 56200 56200 56700 56700 63200 63200 63200 65900 65850 65850
Pengeluaran

C. SELISIH KAS 133800 139000 123800 133800 133300 138300 136800 116800 106800 133100 134150 134150

D. SALDO KAS AWAL 0 133800 272800 396600 530400 668700 805500 942300 1059100 1165900 1299000 1433150

E. SALDO KAS AKHIR 133800 272800 396600 530400 668700 805500 942300 1059100 1165900 1299000 1433150 1567300
Break Even Point

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa

lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Rumus :

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty ) = Total Pengeluaran

Estimasi dalam 1 bulan.

Asumsikan keuntungan rata-rata dalam per hari =Rp 2000.000,00

Rp 2000.000,00 x 4 kali = Rp 8.000.000,00

Biaya-biaya

Transportasi Rp 2.400.000,00

Gaji pegawai Rp 3.000.000,00

Upah buruh Rp 300.000,00 +

Rp 5.700.000,00

Laba bersih

Rp 8.000.000,00 – Rp 5.700.000,00 = Rp 2.300.000,00

Modal awal : Rp 50.000.000

Laba bersih : Rp 2.300.000

Jadi perkiraan modal akan kembali yaitu :

Modal Awal - 50.000.00 = 1 tahun 9 bulan


Laba Bersih 2.300.000
Biaya Variabel

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas

penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya variabel pada bisnis karet (getah) ini:

1. Transportasi

2. Sorongan

3. Plastic

4. Tali

Biaya Tetap

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh

dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Biaya tetap pada bisnis karet (getah) ini:

1. Peralatan

2. Sewa tempat atau lapak

3. Biaya Pemasaran
2.8 ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA

2.8.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar

 Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi

2.8.2 Analisis Resiko Usaha

 Kenaikan Harga Bahan Baku minyak

 Kenaikan Upah Tenaga Kerja

 Penurunan Daya Jual Masyarakat

 Kerusakan Mesin – mesin Peralatan

2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha

 Pembelian getah setiap hari

 Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja

 Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran dan Penekanan

Peningkatan Kuantitas Ekspor

 Melakukan Maintenance secara berkala

Anda mungkin juga menyukai