GEOGRAFIS CHAPTER 4
Ilwis 3.3 Academic
TUGAS 1 RESPONSI
Oleh :
Kelas SIG B
1. Fitriana Kartikasari 35 12 100 011
2. M. Irsyadi Firdaus 35 12 100 015
3. Latifatul Zahroh 35 12 100 027
4. Ramanda Aji P 35 12 100 048
5. Farel Narendra R 35 Jurusan
12 100Teknik
060 Geomatika
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA 2015
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis
CHAPTER 4
MANAJEMEN DATA SPASIAL
Gambar 4.1.( A ). Sistem koordinat georafis : Lokasi A ditentukan oleg garis bujur dan lintang. (B)
Hubungan antara jari jari bola dan sebuah elips dengan sumbu a dan b
Karena pengaruh rotasi bumi, bentuk bumi bukan merupakan bola yang sempurna.
Bumi diratakan ke arah kutub : Garis khatulistiwa ( garis dari pusat bumi ke equator) lebih
panjang daripada sumbu kutub. Bentuk bumi diwakili oleh ellipsoida yang dikenal dengan
sebutan speroid. Bumi memiliki 2 sumbu yaitu sumbu a dan b, dimana a merupakan jari jari
khatulistiwa dan b adalah setengah sumbu rotasi(b<a).
Faktor penggepengan bumi (f) dituliskan dengan rumus :
f = (a-b) / a
dan eksentrisitas ditulis dengan rumus : e * e = (a * a - b * b) / a * a
oleh sebab itu bentuk bumi juga dipengaruhi oleh nilai f da e.
Hampir 93% permukaan bumi hanya dipetakan menggunakan empat ellipsoid sebagi
berikut : Internasional, Krassovsky, Bessel dan Clarke (1880).
Dalam file ini nilai dari ellips dan 1/f sudah diketahui. Jika ellipsoid belum diketahui,
ditetapkan nilai a = b adalah 6371007 m.
Pemilihan ellipsoid yang paling cocok untuk suatu wilayah tergantung pada
kelengkungan permukaan dan undulasi geoid di wilayah tersebut. Oleh karena itu setiap
negara memiliki ellipsoid sendiri. Berikiut ini merupakan beberapa ellipsoid yang tersedia
di ILWIS.
Permukaan bumi yang melengkung harus disajikan dalam sebuah peta yang datar. Hal
tersebut menyebabkan adanya distorsi (kesalahan). Untuk menyajikan sebuah peta dari
permukaan bumi yang melengking ke sebuah bidang datar diperlukan susatu proyesi peta.
Dengn bantuan proyeksi peta, koordinat geografis dapat diubah menjadi koordinat dua
dimensi (x,y) dlalam satuan meter. Setiap proyeksi peta memiliki persamaan yang unik
untuk transformasi dari koordinat geografis menjadi koordinat 2 dimensi.
Terdapat 3jenis proyeksi peta yaitu :
1. Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang
proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.
2. Proyeksi Azimuthal
Proyeksi Azimuthal adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai
bidang proyeksinya
3. Proyeksi Kerucut
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu
globe ke sebuah kerucut (cone).
Cara lain untuk pembagian proyeksi peta adalah berdasarkan sifat. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, proyeksi peta selalu menghasilkan kesalahan. Namun kesalahan
(distorsi) akan berbeda nilainya tergantung pada jenis proyeksi. Berikut ini merupakan
jenis proyeksi peta berdasakan sifatnya :
1. Proyeksi Conform
Bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk
aslinya.
Equivalen
2. Proyeksi Equivalen
Luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas
muka bumi setelah dikalikan skala.
3. Proyeksi Equidistance
Jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.
Proyeksi peta diberi nama sesuai dengan kelas, aspek, properti, nama dari origator dan
sifatya. Dalam tabel 4.2. merupakan gambaran proyeksi yang tersedia di ILWIS.
Klik Add Graticules pada menu layer, sehingga kotak dialog Display Options – Graticules
terbuka. Isikan 20 o pada Graticules Distances. Kemudian OK.
Gratikul telah ditambahkan pada jendela peta dunia, menunjukkan gari paralel dan
meridian setiap 20˚ seperti tampilan berikut :
Pada jendela peta, buka menu File – Properties – Segment map World. Periksalah sistem
kordinat pada segmen peta pada tab lembar properties seperti gambar berikut :
Tampil kotak dialog Properties of Segment Map “World” yang berisi mengenai informasi
tentang sistem koordinat dan koordinat minimal maksimalnya seperti gambar berikut.
Kemudian klik OK
Sekarang akan ditunjukkan beberapa efek proyeksi peta pada layar peta dunia. Untuk
itu setiap proyeksi sistem koordinat baru harus dibuat
Pada jendela utama Ilwis buka menu File – Create- Coordinat System.
Kemudian kotak dialog Create Coordinat System terbuka seperti gambar berikut :
Ketik untuk nama Coordinate System : Centcyl
Ketik untuk Description : Using the central cylinder projection
Pilih CoordSystem Projection dan klik OK.
Kotak dialog Coordinat System Projection terbuka seperti gambar di bawah ini
Klik Projection
Pilih Projection : Central Cylindrical dan Klik OK
Kotak dialog sistem koordinat sekarang menampilkan informasi lebih lanjut, yang
relevan untuk proyeksi ini.
Ketik beberapa nilai positif Max X,Y. Koordinat ini akan diadaptasi otomatis berdasarkan
peta yang ditampilkan di jendela peta.
Peta tidak sesuai dengan kondisi area yg sebenarnya. Karena diproyeksikan perspektif
dari pusat bumi ke tangent silinder menuju equator.
Buat sistem koordinat pryeksi yang lain : Lambert_AEA. Pilih Proyeksi : Lambert
Azimuthal Equal Area
Pada jendela utama Ilwis klik menu File – Create . Kotak dialog Create Coordinate
System akan terbuka.
Isikan Coordinate System Name : Lambert_AEA
Isikan Description : Lambert Azimuthal Equal Area
Klik OK
Tulis angka positif pada ‘Max X, Y’ di ‘Define Coordinate Boundaries’. Misalnya 20.
Projection pilih ‘Lambert Azimuthal Equal Area’
Kemudian klik OK, kemudian akan tampil peta dunia seperti gambar berikut :
Anda akan melihat bahwa dunia diproyeksikan secara silinder pada 0 derajat lintang
dan bujur. Oleh karena itu, khatulistiwa o derajat meridian adalah garis lurus.
Buka sistem koordinat : Lambert_AEA
Isi untuk Central Median : 60˚0’0” w dan untuk central Parallel : 20˚0’0” w
Klik OK, kemudian tekan Redraw pada jendela peta. Maka tampilan akan menjadi seperti
gambar berikut :
Berikut ini adalah efek dari proyeksi kerucut yang akan diperlihatkan
Buatlah sistem koordinat baru : Lambert_CC. Pilih Projection : Lambert Conformal Conic
Ketik beberapa nomor positif bagi max X,Y, masukkan Sphere Radius:
6356007 dan klik OK.
Drag and drop ke jendela World yang sudah dibuka sehingga tampilan menjadi seperti
gambar berikut ini :
Sekarang, buka sistem proyeksi ‘Lambert_CC’ yang sudah dibuat tadi. Isikan ‘Central
Meridian’ sebesar 20° W, ‘Central Parallel’ sebesar 50° S, ‘Standard Parallel 1’ sebesar
40° S, dan ‘Standard Parallel 2’ sebesar 60° S.
Klik OK dan tekan Redraw pada jendela peta sehingga gambar berubah menjadi seperti
gambar di bawah ini :
Klik OK. Drag and drop ke jendela World yang sudah dibuka, maka tampilan peta dunia
menjadi seperti gambar berikut ini :
Pada katalog Chapter 04 di jendela utama Ilwis, Klik kanan – Vector Operations –
Transform Segments
Klik show maka peta dunia akan terlihat seperti tampilan berikut :
Sebuah peta mempunyai data koordinat latlon beserta data koordinat utm zona 19
seperti pada gambar berikut ini :
Maka hasil koordinat Output sedikit berbeda dikarenakan pembulatan yang dilakukan
pada saat pemasukan koordinat
c. Transformasi Vektor
Peta Segmen City19
Hasil penggabungan data peta segmen city19 dengan peta poligon city20 dengan cara
Drag and Drop
Kemudian dilakukan Transformasi Koordinat pada peta poligon City20 dari UTM zona
20 ke zona 19 dan file hasil trasformasi di beri nama City19
DRAINSUB
DRAINAGE
b. Penampalan Peta
Untuk menampalkan 2 sampai peta caranya ialah
Klik operations – vector operation – Segments – lalu klik Glue Maps.
Pada gambar dibawah ini hasil desify terdapat intermediate koordinat pada interval 200
meter
Hasil densify
Hasil mask
e. Tunnel Segment
Dilakukan dengan tiga kali percobaan dengan lebar yang berbeda-beda yaitu 20, 50,
dan 100 meter dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Klik Operations > Vector Operations > Segments > Tunneling
Maka kotak dialog Tunnel Segments akan ditampilkan. Lakukan langkah yang sama pada
lebar Tunnel 20, 50 dan 100.
Lebar 20 meter
Lebar 50 meter
g. Label point
Buka kotak dialog polygonize segment map lagi, untuk cara kali ini klik pada topology
Kotak dialog Rasterize Polygon Map akan ditampilkan. Pilih Landuse pada kotak Polygon
Map. Krtik Land10 pada Output Raster Map. Pilih Cocha10 pada GeoReference. Klik
show
Setelah itu, akan muncul kotak dialog Display Option – Raster Map. Klik Ok
Tampilan Rasterize Land10 akan ditampilkan. Ulangi langkah razterize pada cocha25
untuk land25 dan cocha100 untuk land100
Kita juga bisa menampilkan peta Tmb1_north dan Tmb1_south di jendela dengan cara
klik Tmb1_north dan Tmb1_south pada jendela database sehingga hasilnya adalah
sebagai berikut
b. Mirror Rotate
Klik Operations > Raster Operations > Mirror rotate
Setelah itu kotak dialog Display Options – Raster Map akan muncul. Klik Ok
c. Resampling
Klik File > Create > GeoReference
Kotak dialog Create GeoReference akan ditampilkan
Ketik Geology pada GeoReference Name. Pilih options GeoRef Tiepoints.
Pilih Sistem Koordinat: Cochabamba dan pilih Background Map: Geology
Kotak dialog GeoReference Editor akan ditampilkan. Klik Tie Point pada toolbar. Maka
kotak dialog Add Tie Point akan ditampilkan
Masukkan lokasi Tiepoin tersebut satu persatu dan klik Ok. Secara otomatis lokasi yang
kita masukkan akan terekam didalam database.
Setelah semua lokasi Tiepoint telah dimasukkan ke dalam peta raster geology maka klik
exit.
Kotak dialog Resample Map akan ditampilkan. Pilih Geology pada Raster map. Pada
Output Raster Map, ketik Geolout dan pada GeoReference pilih Cochabamba. Klik Show
Pilih pixel yang akan diedit misal pixel warna hijau dengan cara Tarik kursor sesuai area
pixel yang akan diedit
Tekan enter, maka kotak dialog Edit akan ditampilkan. Ganti Class Name dengan Class 2
sebanyak 552 pixel yang dipilih. Klik OK
Pilih Slopeclass pada Raster Map. Untuk Connect dan Smooth Lines tetap defaults.
Ketik Slopeclass pada kotak Output Polygon Map dan ketik Polygon map slop classes pada
kotak Description Optional – Polygon Map. Klik Show
Di dalam Catalog, click kanan pada peta raster Slopeclass dan pilih Vectorize, Raster to
Segment. Kotak dialog The Segment to Raster akan terbuka.
Click tombol Show. Peta segmen Slopeseg dikalkulasi dan Display Options – Segment Map
akan terbuka.
Di dalam kotak dialog Display Options – Segment Map, pilih check box Info dan clik OK.
Carilah nama kelas segmen lewat tabel atribut Slopeseg dan tutup jendela peta ketika
anda telah selesai latihan.
a. Domain Konversi
Dalam latihan sebelumnya, khususnya selama latihan dengan import, anda telah melihat
di dalam ILWIS peta anda mungkin mempunyai domain lain daripada yang anda suka.
Terkadang domain peta harus diganti, konversi sebuah nilai domain ke kelas domain. Di
dalam latihan ini, digunakan bervariasi metode konversi domain.
Di dalam Catalog, click kanan domain Landuse dan pilih Properties. Lembar Properties
terbuka. Anda dapat melihat domain berisi 12 item domain.
Tekan tombol Convert to identifier. Domain kelas dikonversikan ke sebuah domain ID.
Buka lembar Properties domain Landuse lagi. Sekarang anda dapat melihat kalimat:
Domain Identifier “Landuse”.
Tekan tombol Convert to classes. Domain ID dikonversikan kembali ke sebuah domain
kelas.
Konversi dari kelas ke ID sangat tidok logis untuk peta Landuse, selama masing-masing
kelas penggunaan lahan berisi polygon yang bervariasi. Sebuah domain ID secara umum
berguna jika setiap item domain terkait pada fitur peta (titik, segmen, polygon atau
kelompok piksel yang terhubung di dalam sebuah peta raster).
Suatu cara untuk mengkonversi peta kelas ke suatu peta ID unik, menggunakan operasi
Unique ID. Operasi ini dapat digunakan untuk memberikan ID unik pada semua fitur di dalam
sebuah segmen, polygon atau titik peta. Hasil dari operasi ini adalah sebuah peta dan tabel
atribut dengan nama yang sama. Peta hasil menggunakan sistem domain Unique ID. Tabel
hasil mempunyai domain sama sebagai peta hasil yang terdiri dari 2 kolom, berisi nama
kelas asli dan luas masing-masing polygon. Informasi di dalam kolom berisi kelas, ID atau
nilai peta asli per ID di dalam peta hasil.
Double click Unique ID di dalam daftar Operation. Kotak dialog Unique ID akan terbuka.
Click OK untuk menampilkan peta dan click polygon di dalam jendela peta untuk melihat
ID.
Buka tabel Landid untuk melihat nama kelas asli polygon dan ID yang ditunjuk.
Tutup jendela peta dan tabel ketika anda sudah selesai
Operasi Unique ID hanya dapat dilakukan untuk peta vector. Operasi yang sama pada
peta raster disebut Area Numbering , yang dipelajari di Chapter 9.
dideskripsikan pada Chapter 7. Sebagai contoh klasifikasi dari Digital Elevation Model
(DEM) menjadi kedalam peta klasifikasi tinggi.
Ketika anda mempunyai sebuah peta nilai dengan presisi 1, yang menampilkan informasi
tematik beserta data pengukuran, dengan langkah sebagai berikut:
Buat sebuah domain ID dengan beberapa item.
Ganti domain dari nilai ke domain ID di dalam lembar Properties peta.
Edit domain selama peta terbuka.
Konvert ID ke dalam kelas jika diperlukan.
Ini diilustrasikan dengan sebuah peta yang diimport sebagai peta yang mempunyai
domain picture. Sebaliknya, bukan sebuah picture tetapi sebuah peta kelas dengan informasi
pada tipe penggunaan lahan.
Buka peta raster Landimage dan click beberapa piksel di dalam map. Anda melihat peta
menampilkan beberapa nama kelas terkait.
Tutup jendela peta dan pilih Create, Domain dari menu File. Kotak dialog Create Domain
akan terbuka.
Ketik untuk nama domain: Luse. Pilih opsi Identifier dan ketik jumlah item:12.
Setujui Prefix bawaan dan click OK. Domain Identifier Editor akan terbuka. Tidak akan ada
perubahan yang terjadi.
Tutup Domain Identifier Editor dan buka lembar Properties pada peta Landimage.
Pilih domain Luse dan click OK di dalam lembar Properties.
Buka peta Landimage dan domain Luse. Click sebuah satuan untuk mencari IDnya. Ganti
nama ID ini ke nama kelas.
Click pada beberapa piksel di dalam peta. Seperti yang terlihat, peta menampilkan
kombinasi Red, Green dan Blue termasuk nama kelas.
Tutup jendela peta dan buka lembar Properties dalam domain Landpicture.
Pada lembar Properties, tekan tombol Convert to Classes.
Buka peta Landpicture dan domain Landpicture. Click sebuah unit untuk mencari nama
kelasnya.
Ganti semua item domain dengan tipe penggunaan lahan. Hapus item-item domain yang
tidak digunakan tidak diperlukan. Tutup Domain Class Editor.
Sekarang anda dapat mengubah representasi dan konversi dari picture ke kelas.
Tutup jendela peta
seksi 4.1 dari jendela bitmap .BMP format. Peta ini memiliki domain picture. Ini akan
dikonversi menjadi domain image.
Buka peta raster Hillshad, check bahwa ini mempunyai domain picture dan tutup jendela
peta.
Di dalam Catalog, click kanan peta raster Hillshad dan pilih Properties. Lembar Properties
akan terbuka.
Pilih Domain Image dan click OK di dalam lembar Properties.
Buka peta raster Hillshad lagi. Dari Display Options – Raster map anda dapat melihat peta
yang mempunyai domain image.
Tutup jendela peta ketika selesai dengan latihan ini.