Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS CHAPTER 4
Ilwis 3.3 Academic
TUGAS 1 RESPONSI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)


Disusun Oleh:
1.
“TUTORIAL
Fitriana Kartikasari
ILWIS
3512100011
CHAPTER 04”
2. Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015
3. Latifatul Zahroh Dosen Responsi
3512100027
4. Ramanda Aji Pradana 3512100048
5. 1. Udiana
Farrel Narendra Robawa Wahyu D. ST.,MT
3512100060
2. Hidayat Husnul ST.,MT

Oleh :
Kelas SIG B
1. Fitriana Kartikasari 35 12 100 011
2. M. Irsyadi Firdaus 35 12 100 015
3. Latifatul Zahroh 35 12 100 027
4. Ramanda Aji P 35 12 100 048
5. Farel Narendra R 35 Jurusan
12 100Teknik
060 Geomatika
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA 2015
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

CHAPTER 4
MANAJEMEN DATA SPASIAL

4.1 Import Data Digital


a. Cara Impor Data Raster dengan Ilwis Import
 Dari file Menu, pilih Import  Map. Akan keluar dialog box “Import”

 Pilih Import Format : Tagged Image File Format .TIF


 Pilih file Airphoto.tif, dan Klik Ok. Peta telah siap diimpor

 Open peta raster Airphoto dan cek apakah memiliki koordinat


 Dari File Menu  Edit  Properties
 Cek size of the map dan domain

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 1


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

b. Importing Windows Bitmap Files


 Dari file menu, pilih File  Import  Map. Dialog box “Import” akan muncul
 Pilih Import Format : Windows bitmap.BMP
 Pilih file : Bolivia_mask dan klik ok.
 Lakukan hal yang sama untuk file Hillshad

 Buka peta raster Bolivia_Mask dan Hillshad.


 Cek domain dan kelengkapan dari kedua peta tersebut
 Klik Kanan properties

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 2


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

c. Cara Impor Data Raster dengan GeoGateway


 Expand Menu “Import/Export” di sidebar bagian Operation-Tree dan double klik
“Import via Geogateway.
 Pilih file : Tm_b123.img
 Pastikan opsi “Use PCI-GeoGateway” dipilih
 Accept the Output Filename Tm_b123
 Pilih/Centang “Convert to ILWIS” dan klik Ok

d. Impor citra IKONOS dengan resolusi 1 meter


 Dari file menu, pilih Import  Via GeoGateway
 Pilih file : Ikonos_Cochabamba.tif
 Pastikan opsi “Use PCI-GeoGateway” terpilih. Uncek “Combine compatible vektor
layers”. Dan cek “Convert to ILWIS data format”.Klik OK.
 Double klik object collection Ikonos_Cochabamba.
 Double klik map list di object collection dan klik Open As ColorComposite button.
Options Map List as ColorComp.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 3


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Pilih gambar Ikonos_Cochabamba_3 untuk red Band, Ikonos_Cochabamba_2 untuk green


Band, Ikonos_Cochabamba_1 untuk blue Band
 Sesuaikan nilai stretch to 1% intervals. Untuk nilai minimum dan maksimal stretch,
untuk Red Band 36 and 328, untuk Hijau Band 37 and 332, dan untuk Blue Band 39 and
338. Klik OK.

e. Impor data raster melalu GeoGateway


 Expand “Impor /ekspor” di Operation-tree, dan double-klik “Import General Raster”.
Dan kotak dialog “Impor“ terbuka.
 Pilih file: W100S10.DEM.
 Pastikan opsi “Use General Raster Import” terpilih/tercentang.
 Accept Output Filename W100S10 and klik OK.
 Type 0 or Ukuran header.
 Pilih Nomor 1 untuk Jumlah dari Band.
 Jenis 4800 untuk Jumlah Kolom.
 Pilih Integer Struktur Pixel.
 Pilih Nomor 2 untuk byte per pixel.
 Pilih centang High Endian Byte Order.
 Pastikan bahwa kotak centang “Use data file in original format” terpilih.
 Accept Output Name W100S10 and klik OK. Peta W100S10.DEM sekarang telah diimpor.
 Buka peta untuk melihat isinya.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 4


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

f. Impor data vektor melalui ILWIS Import


 Dari File Menu jendela utama, pilih Import, Map. Maka kotak dialog Impor terbuka.
 Pilih Impor Format: Arc/Info .E00 interchange format.
 Pilih file: Dnnet.E00. Accept Output Filename and klik OK.
 Peta Dnnet.E00 peta sekarang diimpor.
 Buka Properties sheet peta Dnnet, dan ubahlah sistem koordinat ke Latlon. Koordinat
Peta drainase initelah koordinat geografis.
 Tampilan peta Dnnet, periksa nama-nama segmen, dan periksa koordinat.
 Jika ada tambahkan segmen peta Contour and Drainage to jendela peta,dan perbesar.
 Tutup jendela peta ketika Anda selesai.

4.2 Proyeksi Peta


Peta peta yang didapat setelah mengimpor, kadang perlu dirubah sebelum digunakan
untuk kombinasi dengan data lain. Untuk mengubah peta vektor dan raster akan dijlaskan
dalam bab ini. Perubahan yang penting dilakukan adalah koordinat peta. Sebuah peta
memungkinkan tidak memiliki koordinat (contohnya peta raster yang diimpor dari format
TIFF atau BMP). Dalam kasus tersebut harus dilakukan proses georeferebce dan resample
sehingga memiliki dimensi , ukuran pixel, proyeksi yang sama dengan peta lain.
Perlu dilakukan pengubahan sistem koordinat untuk peta vektor karena mungkin yang
digunakan dalam peta vektor adalah sistem koordnat lokal sehingga proyeksi petanya
berbeda. Proyeksi peta mendefinisikan hubungan antara koordinat peta dan koordinat
georafis, lintang dan bujur. Sistem koordinat geografis adalah sistem koordinat bola yang
terdiri dari lintang (paralel) dan bujur ( meridian). (Lihat Gambar 4.1. A)

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 5


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

Gambar 4.1.( A ). Sistem koordinat georafis : Lokasi A ditentukan oleg garis bujur dan lintang. (B)
Hubungan antara jari jari bola dan sebuah elips dengan sumbu a dan b
Karena pengaruh rotasi bumi, bentuk bumi bukan merupakan bola yang sempurna.
Bumi diratakan ke arah kutub : Garis khatulistiwa ( garis dari pusat bumi ke equator) lebih
panjang daripada sumbu kutub. Bentuk bumi diwakili oleh ellipsoida yang dikenal dengan
sebutan speroid. Bumi memiliki 2 sumbu yaitu sumbu a dan b, dimana a merupakan jari jari
khatulistiwa dan b adalah setengah sumbu rotasi(b<a).
Faktor penggepengan bumi (f) dituliskan dengan rumus :
f = (a-b) / a
dan eksentrisitas ditulis dengan rumus : e * e = (a * a - b * b) / a * a
oleh sebab itu bentuk bumi juga dipengaruhi oleh nilai f da e.
Hampir 93% permukaan bumi hanya dipetakan menggunakan empat ellipsoid sebagi
berikut : Internasional, Krassovsky, Bessel dan Clarke (1880).
Dalam file ini nilai dari ellips dan 1/f sudah diketahui. Jika ellipsoid belum diketahui,
ditetapkan nilai a = b adalah 6371007 m.
Pemilihan ellipsoid yang paling cocok untuk suatu wilayah tergantung pada
kelengkungan permukaan dan undulasi geoid di wilayah tersebut. Oleh karena itu setiap
negara memiliki ellipsoid sendiri. Berikiut ini merupakan beberapa ellipsoid yang tersedia
di ILWIS.
Permukaan bumi yang melengkung harus disajikan dalam sebuah peta yang datar. Hal
tersebut menyebabkan adanya distorsi (kesalahan). Untuk menyajikan sebuah peta dari
permukaan bumi yang melengking ke sebuah bidang datar diperlukan susatu proyesi peta.
Dengn bantuan proyeksi peta, koordinat geografis dapat diubah menjadi koordinat dua
dimensi (x,y) dlalam satuan meter. Setiap proyeksi peta memiliki persamaan yang unik
untuk transformasi dari koordinat geografis menjadi koordinat 2 dimensi.
Terdapat 3jenis proyeksi peta yaitu :
1. Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang
proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 6


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

2. Proyeksi Azimuthal
Proyeksi Azimuthal adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai
bidang proyeksinya
3. Proyeksi Kerucut
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu
globe ke sebuah kerucut (cone).

Gambar 4.2. Proyeksi Silinder, Azimuthal dan Kerucut.

Cara lain untuk pembagian proyeksi peta adalah berdasarkan sifat. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, proyeksi peta selalu menghasilkan kesalahan. Namun kesalahan
(distorsi) akan berbeda nilainya tergantung pada jenis proyeksi. Berikut ini merupakan
jenis proyeksi peta berdasakan sifatnya :
1. Proyeksi Conform
Bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk
aslinya.
Equivalen
2. Proyeksi Equivalen
Luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas
muka bumi setelah dikalikan skala.
3. Proyeksi Equidistance
Jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.
Proyeksi peta diberi nama sesuai dengan kelas, aspek, properti, nama dari origator dan
sifatya. Dalam tabel 4.2. merupakan gambaran proyeksi yang tersedia di ILWIS.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 7


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

a. Cara Menampilkan Proyeksi Peta


 Buka Segmen Peta dunia (Segmen Map World) dengan cara klik kanan – open pada icon
Peta dunia atau double klik.

 Muncul kotak dialog Display Option – Segment Map kemudian klik OK

 Sehingga Peta dunia terbuka seperti tampilan berikut :

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 8


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Klik Add Graticules pada menu layer, sehingga kotak dialog Display Options – Graticules
terbuka. Isikan 20 o pada Graticules Distances. Kemudian OK.

 Gratikul telah ditambahkan pada jendela peta dunia, menunjukkan gari paralel dan
meridian setiap 20˚ seperti tampilan berikut :

 Pada jendela peta, buka menu File – Properties – Segment map World. Periksalah sistem
kordinat pada segmen peta pada tab lembar properties seperti gambar berikut :

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 9


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Tampil kotak dialog Properties of Segment Map “World” yang berisi mengenai informasi
tentang sistem koordinat dan koordinat minimal maksimalnya seperti gambar berikut.
Kemudian klik OK

Sekarang akan ditunjukkan beberapa efek proyeksi peta pada layar peta dunia. Untuk
itu setiap proyeksi sistem koordinat baru harus dibuat
 Pada jendela utama Ilwis buka menu File – Create- Coordinat System.

 Kemudian kotak dialog Create Coordinat System terbuka seperti gambar berikut :
 Ketik untuk nama Coordinate System : Centcyl
 Ketik untuk Description : Using the central cylinder projection
 Pilih CoordSystem Projection dan klik OK.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 10


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Kotak dialog Coordinat System Projection terbuka seperti gambar di bawah ini

 Klik Projection
 Pilih Projection : Central Cylindrical dan Klik OK
Kotak dialog sistem koordinat sekarang menampilkan informasi lebih lanjut, yang
relevan untuk proyeksi ini.
 Ketik beberapa nilai positif Max X,Y. Koordinat ini akan diadaptasi otomatis berdasarkan
peta yang ditampilkan di jendela peta.

 Klik OK pada kotak dialog Coordinate System


 Drag and drop sistem koordinat Centcyl ke jendela peta yang telah dibuka sebelumnya.
Maka akan terlihat seperti gambar berikut:

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 11


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

Peta tidak sesuai dengan kondisi area yg sebenarnya. Karena diproyeksikan perspektif
dari pusat bumi ke tangent silinder menuju equator.
 Buat sistem koordinat pryeksi yang lain : Lambert_AEA. Pilih Proyeksi : Lambert
Azimuthal Equal Area
 Pada jendela utama Ilwis klik menu File – Create . Kotak dialog Create Coordinate
System akan terbuka.
 Isikan Coordinate System Name : Lambert_AEA
 Isikan Description : Lambert Azimuthal Equal Area

 Klik OK
 Tulis angka positif pada ‘Max X, Y’ di ‘Define Coordinate Boundaries’. Misalnya 20.
Projection pilih ‘Lambert Azimuthal Equal Area’

 Kemudian klik OK.


 Ketik beberapa nomor positif bagi max X, Y. Koordinat ini akan disesuaikan secara
otomatis, berdasarkan peta yang ditampilkan di jendela peta

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 12


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Isi “Sphere Radius” : 6356007 lalu klik OK

 Kemudian klik OK, kemudian akan tampil peta dunia seperti gambar berikut :

Anda akan melihat bahwa dunia diproyeksikan secara silinder pada 0 derajat lintang
dan bujur. Oleh karena itu, khatulistiwa o derajat meridian adalah garis lurus.
 Buka sistem koordinat : Lambert_AEA
 Isi untuk Central Median : 60˚0’0” w dan untuk central Parallel : 20˚0’0” w

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 13


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Klik OK, kemudian tekan Redraw pada jendela peta. Maka tampilan akan menjadi seperti
gambar berikut :

Berikut ini adalah efek dari proyeksi kerucut yang akan diperlihatkan
 Buatlah sistem koordinat baru : Lambert_CC. Pilih Projection : Lambert Conformal Conic
 Ketik beberapa nomor positif bagi max X,Y, masukkan Sphere Radius:
6356007 dan klik OK.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 14


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Drag and drop ke jendela World yang sudah dibuka sehingga tampilan menjadi seperti
gambar berikut ini :

 Sekarang, buka sistem proyeksi ‘Lambert_CC’ yang sudah dibuat tadi. Isikan ‘Central
Meridian’ sebesar 20° W, ‘Central Parallel’ sebesar 50° S, ‘Standard Parallel 1’ sebesar
40° S, dan ‘Standard Parallel 2’ sebesar 60° S.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 15


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Klik OK dan tekan Redraw pada jendela peta sehingga gambar berubah menjadi seperti
gambar di bawah ini :

 Buat sistem proyeksi ‘Orthographic’, Projectionnya ‘Orthographic’. Isikan ‘Max X, Y’ nilai


positif, ‘Sphere Radius’ 6356007.

 Klik OK. Drag and drop ke jendela World yang sudah dibuka, maka tampilan peta dunia
menjadi seperti gambar berikut ini :

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 16


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Pada katalog Chapter 04 di jendela utama Ilwis, Klik kanan – Vector Operations –
Transform Segments

 Isi kotak dialog di bawah sesuai dengan gambar berikut :

 Klik show maka peta dunia akan terlihat seperti tampilan berikut :

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 17


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

b. Memeriksa Trasformasi Koordinat


 Membuka operasi transformasi koordinat. Dengan cara klik operations – vector
operations – coordinates – lalu klik transform coordinates. Maka akan muncul kotak
dialog “transform coordinates”

 Sebuah peta mempunyai data koordinat latlon beserta data koordinat utm zona 19
seperti pada gambar berikut ini :

 Sistem Koordinat Latlon Ke Utm Zona 19

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 18


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Sistem Koordinat Lation ke UTM 20

 Maka hasil koordinat Output sedikit berbeda dikarenakan pembulatan yang dilakukan
pada saat pemasukan koordinat

c. Transformasi Vektor
 Peta Segmen City19

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 19


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Peta Poligon City20

 Hasil penggabungan data peta segmen city19 dengan peta poligon city20 dengan cara
Drag and Drop

 Kemudian dilakukan Transformasi Koordinat pada peta poligon City20 dari UTM zona
20 ke zona 19 dan file hasil trasformasi di beri nama City19

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 20


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Maka Hasil Transformasi adalah sebagai berikut:

 Beri gridline pada setiap 1000 meter dan graticule setiap 5”

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 21


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

4.3. Manajemen Data Vektor


a. Membuat Sub Peta
 Klik Operation – vector operations – segments – lalu klik sub map. Setelah itu kita dapa
mengatur batas X min; Y min dan X maks; dan Y maks nya.

 Perbandingan Hasil Pembuatan Sub Peta Drainsub dengan Peta Drainage

DRAINSUB
DRAINAGE

b. Penampalan Peta
Untuk menampalkan 2 sampai peta caranya ialah
 Klik operations – vector operation – Segments – lalu klik Glue Maps.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 22


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Hasil Penampalan Peta

c. Masking Data Vektor


 Klik menu Operations > pilih Vektor Operations > Segments > Mask Segments
 Kotak dialog Mask Segments akan ditampilkan.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 23


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Hasil Masking Data Vektor

d. Membandingkan Grid19 dan Grid19new


 Sebelum dilakukan perbandingan, terlebih dahulu dilakukan penghilangan keterkaitan
pada kedua peta tersebut dengan cara klik kanan file yang ada di catalog lalu pilih Edit.

 Pada gambar dibawah ini hasil desify terdapat intermediate koordinat pada interval 200
meter

Hasil densify

Hasil mask

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 24


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

e. Tunnel Segment
Dilakukan dengan tiga kali percobaan dengan lebar yang berbeda-beda yaitu 20, 50,
dan 100 meter dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 Klik Operations > Vector Operations > Segments > Tunneling

 Maka kotak dialog Tunnel Segments akan ditampilkan. Lakukan langkah yang sama pada
lebar Tunnel 20, 50 dan 100.

Lebar 20 meter

Lebar 50 meter

Lebar 100 meter

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 25


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Hasil dari Tunnel Segments adalah sebagai berikut :

Lebar 20 meter Lebar 50 meter Lebar 100 meter

f. Membuat Peta Poligon Dari Peta Segmen


 Klik Operations > Vectorize > Segment to Polygon
 Kotak dialog Segment to Polygon akan ditampilkan.
 Pilih landunit pada kotak segment map dan ketik “Landunit” pada Output Polygon Map.
 Centang Unique Identifier

 Hasil dari peta segmen dan peta poligon

PETA SEGMEN PETA POLIGON

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 26


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

g. Label point
 Buka kotak dialog polygonize segment map lagi, untuk cara kali ini klik pada topology

 Hasil Label Point

h. Membuat Peta Segmen Dari Peta Poligon


 Klik Operations > Vectorize > Polygon to Segment
 Kotak dialog Boundaries of Polygons akan ditampilkan.
 Pada Polygon Map, pilih Landuse dan ketik “ Landuse_bound” pada Output Segment Map

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 27


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Hasil dari Polygon to Segment adalah sebagai berikut:

PETA POLIGON PETA SEGMEN

4.4. Konversi Vektor Ke Raster


a. Membuat Georeferensi
 Klik File > Create > Georeference

 Kotak dialog Create GeoReference akan ditampilkan


 Pada GeoRefences Name, ketik “ Cocha10”. Pada coordinat system, pilih “ Cochambamba
”. Pixel size : 10

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 28


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

b. Rasterisasi Peta Poligon


 Pilih Operations > Rasterize > Polygon to Raster

 Kotak dialog Rasterize Polygon Map akan ditampilkan. Pilih Landuse pada kotak Polygon
Map. Krtik Land10 pada Output Raster Map. Pilih Cocha10 pada GeoReference. Klik
show

 Setelah itu, akan muncul kotak dialog Display Option – Raster Map. Klik Ok

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 29


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Tampilan Rasterize Land10 akan ditampilkan. Ulangi langkah razterize pada cocha25
untuk land25 dan cocha100 untuk land100

4.5. Manajemen Data Raster


a. Penempelan Peta Raster
 Klik Operations > Raster Operations > Glue Maps
 Kotak dialog Glue Raster Maps akan ditampilkan
 Pilih Tmb1_north pada 1st Map dan pilih Tmb1_south pada 2nd Map
 Ketik Tmb1_combined pada kotak Output Raster Map, kemudian klik Show

 Kotak dialog Display Options- Raster akan ditampilkan, selanjutnya klik OK

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 30


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Kita juga bisa menampilkan peta Tmb1_north dan Tmb1_south di jendela dengan cara
klik Tmb1_north dan Tmb1_south pada jendela database sehingga hasilnya adalah
sebagai berikut

b. Mirror Rotate
 Klik Operations > Raster Operations > Mirror rotate

 Kotak dialog Mirror Rotate akan ditampilkan


 Pilih View3D pada kotak Raster Map dan pilih optional Mirror Horizontal
 Pada Output Raster Map, ketik View3D_ok. Kemudian klik show

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 31


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Setelah itu kotak dialog Display Options – Raster Map akan muncul. Klik Ok

 Hasil dari View3D_ok

c. Resampling
 Klik File > Create > GeoReference
 Kotak dialog Create GeoReference akan ditampilkan
 Ketik Geology pada GeoReference Name. Pilih options GeoRef Tiepoints.
 Pilih Sistem Koordinat: Cochabamba dan pilih Background Map: Geology

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 32


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Kotak dialog Display Options – Raster Map akan ditampilkan, Klik Ok

 Kotak dialog GeoReference Editor akan ditampilkan. Klik Tie Point pada toolbar. Maka
kotak dialog Add Tie Point akan ditampilkan

 Isilah Row, Col, X dan Y sesuai dengan table dibawah ini

 Masukkan lokasi Tiepoin tersebut satu persatu dan klik Ok. Secara otomatis lokasi yang
kita masukkan akan terekam didalam database.
 Setelah semua lokasi Tiepoint telah dimasukkan ke dalam peta raster geology maka klik

exit.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 33


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Hasil dari TiePoints

 Setelah peta geologi terGeoReference, langkah selanjutnya resample yaitu klik


Operations > Image Processing > Resample

 Kotak dialog Resample Map akan ditampilkan. Pilih Geology pada Raster map. Pada
Output Raster Map, ketik Geolout dan pada GeoReference pilih Cochabamba. Klik Show

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 34


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Kotak dialog Display Options – Raster Map akan ditampilkan. Klik Ok

 Hasil dari Resample

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 35


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

d. Edit Peta Raster


 Pilih peta Wrong pada jendela database chapter 4
 Peta Wrong akan ditampilkan

 Klik Edit > Edit Layer > 1 Map Wrong

 Pilih pixel yang akan diedit misal pixel warna hijau dengan cara Tarik kursor sesuai area
pixel yang akan diedit

 Tekan enter, maka kotak dialog Edit akan ditampilkan. Ganti Class Name dengan Class 2
sebanyak 552 pixel yang dipilih. Klik OK

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 36


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Hasil dari edit pixel tersebut dapat ditampilkan dibawah ini

e. Konversi Raster ke Vector


 Klik Operations > Vectoris > Raster to Polygon
 Kotak Dialog Polygon Of Raster Map akan ditampilkan

 Pilih Slopeclass pada Raster Map. Untuk Connect dan Smooth Lines tetap defaults.
 Ketik Slopeclass pada kotak Output Polygon Map dan ketik Polygon map slop classes pada
kotak Description Optional – Polygon Map. Klik Show

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 37


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Kotak dialog Display Optional – Polygon Map akan ditampilkan. Klik OK

 Hasil dari konversi raster ke vektor

 Di dalam Catalog, click kanan pada peta raster Slopeclass dan pilih Vectorize, Raster to
Segment. Kotak dialog The Segment to Raster akan terbuka.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 38


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Pastikan check box Single Name bersih.


 Ketik Slopeseg di dalam text box Output Segment Map dan ketik Segment map slope class
pada text box Description.

 Click tombol Show. Peta segmen Slopeseg dikalkulasi dan Display Options – Segment Map
akan terbuka.
 Di dalam kotak dialog Display Options – Segment Map, pilih check box Info dan clik OK.

 Carilah nama kelas segmen lewat tabel atribut Slopeseg dan tutup jendela peta ketika
anda telah selesai latihan.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 39


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

MANAJEMEN DATA RASTER.


Tools berikut dapat digunakan untuk manajemen data raster.
 Salin bagian persegi dari peta raster ke dalam peta raster baru, menggunakan operasi
SubMap of Raster Map.
 Menggabung peta-peta raster (operasi Glue Raster Maps).
 Mirror, transpose atau merotasi peta raster (operasi Mirror Rotate).
 Mengambil sampel suatu peta raster untuk georeference lain (operasi Resample).
 Mengedit peta raster menggunakan Pixel editor.
 Mengkonversi peta raster ke suatu titik, segmen atau peta polygon (operasi Raster to
Point, Raster to Segment, Raster to Polygon).

a. Domain Konversi
Dalam latihan sebelumnya, khususnya selama latihan dengan import, anda telah melihat
di dalam ILWIS peta anda mungkin mempunyai domain lain daripada yang anda suka.
Terkadang domain peta harus diganti, konversi sebuah nilai domain ke kelas domain. Di
dalam latihan ini, digunakan bervariasi metode konversi domain.

b. Peringatan Tentang Mengganti Domain


Tampaknya, solusi paling mudah untuk mengganti tipe domain adalah mengganti
domain di dalam lembar Properties peta. Ini harus dilakukan dengan hati-hati! Metode ini
hanya direkomendasikan untuk mengkonversi antar domain dengan tipe yang sama. Anda
harus yakin, bahwa dua domain mempunyai perintah yang sama nilai data mentah. Jika
perintah berbeda, nama di dalam peta akan digabung sesudah pergantian domain.
Merubah domain peta lewat lembar Properties, tidak direkomendasikan untuk merubah
dari satu tipe domain ke tipe lain. Jika anda melakukannya, file anda mungkin akan rusak.
Untuk mengganti tipe domain, ikuti langkah-langkah berikut.

c. Konversi antara domain ID dan domain kelas


Domain kelas dan domain ID tidaklah jauh berbeda. Sehingga, mudah untuk
dikonversikan dari satu tipe ke tipe yang lain. Konversi dari suatu domain ID ke sebuah
domain kelas dapat dilakukan dengan menekan tombol Convert to classes di dalam lembar
Properties suatu domain ID. Sedangkan konversi dari suatu domain kelas ke sebuah domain
ID dapat dilakukan dengan menekan tombol Convert to ID di dalam lembar Properties suatu
domain kelas
Sebagai contoh peta polygon Landuse, berisi tipe penggunaan lahan di are study. Ini
adalah sebuah peta kelas.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 40


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Di dalam Catalog, click kanan domain Landuse dan pilih Properties. Lembar Properties
terbuka. Anda dapat melihat domain berisi 12 item domain.

 Tekan tombol Convert to identifier. Domain kelas dikonversikan ke sebuah domain ID.
 Buka lembar Properties domain Landuse lagi. Sekarang anda dapat melihat kalimat:
Domain Identifier “Landuse”.
 Tekan tombol Convert to classes. Domain ID dikonversikan kembali ke sebuah domain
kelas.

Konversi dari kelas ke ID sangat tidok logis untuk peta Landuse, selama masing-masing
kelas penggunaan lahan berisi polygon yang bervariasi. Sebuah domain ID secara umum
berguna jika setiap item domain terkait pada fitur peta (titik, segmen, polygon atau
kelompok piksel yang terhubung di dalam sebuah peta raster).
Suatu cara untuk mengkonversi peta kelas ke suatu peta ID unik, menggunakan operasi
Unique ID. Operasi ini dapat digunakan untuk memberikan ID unik pada semua fitur di dalam
sebuah segmen, polygon atau titik peta. Hasil dari operasi ini adalah sebuah peta dan tabel
atribut dengan nama yang sama. Peta hasil menggunakan sistem domain Unique ID. Tabel
hasil mempunyai domain sama sebagai peta hasil yang terdiri dari 2 kolom, berisi nama
kelas asli dan luas masing-masing polygon. Informasi di dalam kolom berisi kelas, ID atau
nilai peta asli per ID di dalam peta hasil.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 41


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Double click Unique ID di dalam daftar Operation. Kotak dialog Unique ID akan terbuka.

 Pilih peta polygon Landuse di dalam daftar Input Map.


 Ketik Landid di dalam text box Output Map.
 Click tombol Show. Peta Landid akan dibuat dan kotak doalog Display Option-Polygon Map
akan terbuka.

 Click OK untuk menampilkan peta dan click polygon di dalam jendela peta untuk melihat
ID.
 Buka tabel Landid untuk melihat nama kelas asli polygon dan ID yang ditunjuk.
 Tutup jendela peta dan tabel ketika anda sudah selesai

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 42


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

Operasi Unique ID hanya dapat dilakukan untuk peta vector. Operasi yang sama pada
peta raster disebut Area Numbering , yang dipelajari di Chapter 9.

d. Konversi domain kelas atau ID ke domain image


Konversi dari suatu domain kelas atau ID ke domain image, dapat dilakukan dengan
membuat sebuah peta atribut dari suatu kolom nilai pada tabel atribut peta.
Sebagai contoh peta Cityblock, dimana petanya menggunakan domain ID yang setiap
block bangunan kota Cochabamba memiliki kode terpisah. Hubungkan pada peta pada tabel
atribut Cityblock yang berisi berisi informasi beberapa orang yang tinggal di masing-masing
cityblock (kolom Population).
 Buka peta polygon Cityblock dan double click beberapa unit untuk mencari informasi dari
tabel atribut Cityblock.
Di dalam kasus konversi dari ID ke domain image hanya dibuat saat dirasa perlu untuk
dibuat, sebagai contoh sebuah peta populasi.
 Tutup peta poligon Cityblock.
 Di dalam Catalog click kanan peta polygon Cityblock dan pilih Vector Operations, Attribute
Map di dalam menu context-sensitive. Kotak dialog Attribute Map of Polygon Map akan
terbuka.
 Pilih Atribute: Population dan ketik untuk peta Output Poligon : Population.
 Click Show. Peta Population akan dibuat dan kotak dialog Display Options akan terbuka.
 Click OK untuk menampilkan peta.
 Peta Population adalah sebuah peta nilai. Cek dengan melihat lembar Properties peta
Population atau dengan click beberapa unit pada peta.
 Tutup jendela peta dan lembar Properties.
Konversi sederhana dari peta Cityblock dari domain ID ke value tidak akan masuk akal,
jika dilakukan pada nilai yang tidak berarti logis, disamping itu peta tidak lagi terhubung
pada suatu tabel atribut.

e. Konversi domain image ke domain kelas atau ID


Konversi dari domain image atau sebuah domain picture ke domain kelas mungkin
suatu saat diperlukan. Sebagai contoh, saat anda memasukan peta tematik hasil scan sebagai
peta file TIF. Sat anda ingin mengkonversi dari sebuah peta nilai ke peta kelas, anda harus
tahu nama satuan legenda yang ditujukan pada nilai yang berbeda.
Untuk konversi dari peta nilai ke peta kelas atau ID, ada dua kemungkinan:
 Ketika anda mempunyai sebuah peta yang memiliki nilai dengan sebuah posisi selain 1,
anda harus membuat sebuah domain grup dan menggunakan operasi Slicing yang

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 43


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

dideskripsikan pada Chapter 7. Sebagai contoh klasifikasi dari Digital Elevation Model
(DEM) menjadi kedalam peta klasifikasi tinggi.
 Ketika anda mempunyai sebuah peta nilai dengan presisi 1, yang menampilkan informasi
tematik beserta data pengukuran, dengan langkah sebagai berikut:
 Buat sebuah domain ID dengan beberapa item.
 Ganti domain dari nilai ke domain ID di dalam lembar Properties peta.
 Edit domain selama peta terbuka.
 Konvert ID ke dalam kelas jika diperlukan.
Ini diilustrasikan dengan sebuah peta yang diimport sebagai peta yang mempunyai
domain picture. Sebaliknya, bukan sebuah picture tetapi sebuah peta kelas dengan informasi
pada tipe penggunaan lahan.

 Buka peta raster Landimage dan click beberapa piksel di dalam map. Anda melihat peta
menampilkan beberapa nama kelas terkait.
 Tutup jendela peta dan pilih Create, Domain dari menu File. Kotak dialog Create Domain
akan terbuka.
 Ketik untuk nama domain: Luse. Pilih opsi Identifier dan ketik jumlah item:12.
 Setujui Prefix bawaan dan click OK. Domain Identifier Editor akan terbuka. Tidak akan ada
perubahan yang terjadi.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 44


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Tutup Domain Identifier Editor dan buka lembar Properties pada peta Landimage.
 Pilih domain Luse dan click OK di dalam lembar Properties.

 Buka peta Landimage dan domain Luse. Click sebuah satuan untuk mencari IDnya. Ganti
nama ID ini ke nama kelas.

 Ganti semua item domain dengan tipe penggunaan lahan sesuai.

 Tutup Domain Identifier dan peta Landimage.


 Buka lembar Properties domain Luse dan tekan tombol Convert to classes. Sekarang
representasi ini juga dibuat dengan nama sama dengan domain.
 Buka peta Landimage, lihat hasilnya dan tutup setelah selesai.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 45


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

f. Konversi dari domain picture ke domain kelas


Konversi dari domain picture ke domain kelas, dapat dilakukan dengan click tombol
Convert to Classes di dalam lembar Properties domain. Jika anda ingin mengkonversi domain
picture ke domain ID, pertama anda harus mengkonversi domain picture ke kelas dan tekan
tombol Convert to Identifier di dalam lembar Properties domain kelas.
Tipe konversi ini juga sedikit umum, sesudah memasukan sebuah jendela bitmap file
.BMP atau .TIF. Sama dengan konversi dari nilai ke kelas, anda harus tahu piksel nilai
representasi kelas.
Ilustrasi ini dengan peta Landpicture yang dimasukan dengan sebuah domain picture.
Ini harus menjadi peta kelas dengan informasi pada tipe penggunaan lahan.
 Double click peta raster Landpicture. Di dalam kotak dialog Display Options-Map Raster
pilih check box Info dan click OK.

 Click pada beberapa piksel di dalam peta. Seperti yang terlihat, peta menampilkan
kombinasi Red, Green dan Blue termasuk nama kelas.
 Tutup jendela peta dan buka lembar Properties dalam domain Landpicture.
 Pada lembar Properties, tekan tombol Convert to Classes.
 Buka peta Landpicture dan domain Landpicture. Click sebuah unit untuk mencari nama
kelasnya.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 46


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

 Ganti semua item domain dengan tipe penggunaan lahan. Hapus item-item domain yang
tidak digunakan tidak diperlukan. Tutup Domain Class Editor.

 Sekarang anda dapat mengubah representasi dan konversi dari picture ke kelas.
 Tutup jendela peta

g. Konversi Domain Picture Ke Domain Image


Konversi dari peta dengan domain picture ke sebuah domain image mungkin beberapa
saat diperlukan. Sebagai contoh memasukkan file TIF atau BMP di dalam domain gambar
untuk peta keluaran yang menjadi memiliki nilai atau image. Jadi konversi dari picture ke
nilai atau image mungkin sering terjadi.
Langkah yang direkomendasikan untuk mengkonversi peta dengan domain picture ke
peta dengan domain gambar adalah dengan menggunakan Map Calculation. Di dalam
Command Line dan jendela utama, muncul pernyataan sebagai berikut:
Map Image= Map Picture
Dimana MapPicture adalah nama dari peta dengan domain picture dan MapImage
adalah nama peta keluaran. Di dalam kotak dialog Raster Map Definition yang muncul
sesudah anda mengetik pernyataan berikut, pilih domain sistem Image.
Konversi dapat juga dilakukan dengan mengganti tipe domain di dalam lembar
Properties. Ini dapat didemonstrasikan dengan peta Bolivia (Hillshad), yang diimport pada

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 47


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

seksi 4.1 dari jendela bitmap .BMP format. Peta ini memiliki domain picture. Ini akan
dikonversi menjadi domain image.
 Buka peta raster Hillshad, check bahwa ini mempunyai domain picture dan tutup jendela
peta.

 Di dalam Catalog, click kanan peta raster Hillshad dan pilih Properties. Lembar Properties
akan terbuka.
 Pilih Domain Image dan click OK di dalam lembar Properties.

 Buka peta raster Hillshad lagi. Dari Display Options – Raster map anda dapat melihat peta
yang mempunyai domain image.
 Tutup jendela peta ketika selesai dengan latihan ini.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 48


Tugas Responsi
Sistem Informasi Geografis

h. Konversi domain warna ke domain image


Ada kemungkinan bahwa anda sudah memasukan sebuah 24 bits/piksel jendela
bitmap. Ini dikonversi di dalam ILWIS menjadi domain warna. Warna peta dengan sebuah
domain warna, hanya dapat dilihat dengan benar ketika layar anda menggunakan tampilan
24bits/piksel. Anda dapat mengkonversi peta dengan domain warna secara mudah ke
dalam domain image, dengan operasi Color Separation.
Sebuah pengamatan konversi domain di dalam ILWIS ditampilkan pada tabel 4.8.
Untuk informasi lebih dapat dilihat dalam ILWIS Help Topic How to change the domain of a
map.

i. Ringkasan : Konversi Domain


Anda harus berhati-hati ketika mengganti domain suatu peta. Jika tidak mengikuti
instruksi, dapat menyebabkan file rusak.
Konversi domain berikut mungkin dilakukan di dalam ILWIS:
 Konversi antara peta kelas dan ID, dapat dengan mudah dilakukan dengan tombol
Convert to Identifiers atau tombol Convert to Classes, di dalam lembar Properties domain.
 Konversi dari kelas atau ID ke image dapat dilakukan dengan membuat sebuah atribut
peta dengan sebuah kolom image dari sebuah tabel atribut.
 Konversi dari domain image ke domain kelas atau ID dapat dilakukan baik dengan
menggunakan operasi Slicing atau dengan membuat sebuah domain ID dan
menggantinya di dalam lembar Properties peta.
 Konversi dari domain picture ke domain kelas dapat dilakukan dengan menekan tombol
Convert to Classes di dalam lembar Properties dari domain. Konversi domain ID dapat
selanjutnya dilakukan.
 Konversi dari domain picture ke domain image dapat dilakukan dengan menggunakan
Map Calculation atau dengan mengganti domain di dalam lembar Properties peta.
 Konversi dari domain warna ke sebuah domain image dapat dilakukan dengan operasi
Color Separation.

TUTORIAL ILWIS CHAPTER 04 – SIG B Page 49

Anda mungkin juga menyukai