Hahahahaha PDF
Hahahahaha PDF
GEOTEKNIK
dan GEOMEKANIK
oleh:
Prof. Dr. H. R.Febri Hirnawan, Ir.,
Zufialdi Zakaria, Ir., MT
1. PENDAHULUAN
Geoteknik merupakan perangkat lunak (ilmu) untuk kepentingan manusia dalam
mencapai keberhasilan pembangunan fisik infrastruktur melalui penyediaan bangunan
(termasuk prasarana transportasi/jalan) yang kuat dan aman dari ancaman kerusakan.
Ruang lingkup kajian dalam geoteknik berhubungan dengan studi: 1) batuan
dan/atau tanah sebagai material bangunan (construction material), 2) massa batuan
(rock mass) yang langsung berkaitan dengan tubuh bangunan, 3) massa batuan yang
tidak langsung berkaitan dengan tubuh bangunan tetapi sebagai penyusun bangunan
alami di lingkungan sekitarnya, misalnya gunung, lereng, tebing, maupun dataran limpah
banjir yang luas, sehingga dapat saja memendam atau berpotensi ancaman bagi
keselamatan bangunan tersebut. Aspek manfaat dari kajian tersebut :
1. Sebagai material bangunan dan atau tanah digunakan untuk mengisi atau menyusun
bangunan. Beberapa contoh berikut diantaranya:
2. Sebagai massa batuan yang terkait langsung dengan bangunan. Batuan berfungsi
sebagai landasan atau fundasi ataupun tumpuan bangunan, misalnya:
Selanjutnya pada proses pembentukan residual soil, dikenal urutan profil tanah
mulai dari batuan induk yang segar, ke arah atas bertahap lapisan-lapisan yang
berangsur menuju tanah terlapukan kuat dan lengkap, yang kemudian ditutupi tanah
organik, campur humus. Urutan tersebut dari atas ke bawah :
Fresh rock
Selain itu dikenal pula jenis tanah transport (transported soil), berupa aluvium,
kolovium maupun dilivium. Ada juga sand dunes dan sebagainya.
Salah satu ilmu penunjang dalam geoteknik adalah geologi teknik, Geologi
Teknik adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji gejala geologi dari aspek kekuatan
dan/atau kelemahan geologi (a.l. aspek kebencanaan), diaplikasikan untuk kepentingan
pembangunan infrastruktur terutama pada tahap desain dan tahap konstruksi bangunan-
bangunan. Beberapa kajian yang penting untuk geologi teknik, antara lain: Erosi dan
erodibilitas, genesa tanah & faktor-faktor yang mempengaruhi lapukan tanah, profil
pelapukan tanah residu, deskripsi dan klasifikasi tanah, dan peta geologi teknik dan skala
peta (1:5.000 s/d 1:200.000)
Dalam mempelajari aspek kekuatan batuan (a.l. Mekanika Batuan), dikenal istilah
RQD rock quality designation yaitu suatu penandaan atau penilaian kualitas batuan
berdasarkan kerapatan kekar. RQD penting untuk digunakan dalam pembobotan massa
batuan (Rock Mass Rating, RMR) dan pembobotan massa lereng (Slope Mass Rating,
SMR). Perhitungan RQD biasa didapat dari perhitungan langsung dari singkapan batuan
yang mengalami retakan-retakan (baik lapisan batuan maupun kekar atau sesar)
berdasarkan rumus Hudson (1979, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996) sbb.:
λ adalah rasio antara jumlah kekar dengan panjang scan-line (kekar/meter). Makin besar
nilai RQD, maka frekuensi retakannya kecil. Frekuensi retakannya makin banyak, nilai
RQD makin kecil.
Jika frekuensi retakan = 20 kekar/meter, maka RQD = 40,60 % RQD (%) Nilai
Jika frekuensi retakan = 11 kekar/meter, maka RQD = 69,90 % 90 - 100 20
Jika frekuensi retakan = 5 kekar/meter, maka RQD = 90,9 % 75 - 90 17
Jika frekuensi retakan = 2 kekar/meter, maka RQD = 98,2 % 50 - 75 13
25 - 50 8
Dalam penilaian massa batuan (Rock Mass Rating, RMR),
< 25 3
prosentase RQD diberikan penilaian berikut di tabel sebelah:
2. KLASIFIKASI GEOMEKANIK
Pada Tabel C, nomer kelas dan pemerian dapat diberikan. Pada Tabel D makna
dan kegunaan tiap-tiap nomer kelas disampaikan di sini. Berdasarkan nilai RMR,
jangkauan atap (span) apat direncanakan, serta keleluasaan waktu yang tersedia agar
terowongan tidak runtuh dapat diperkirakan.
Slope Mass Rating (SMR), adalah penerapan nilai RMR untuk memperkirakan
sudut kemiringan lereng pengupasan. Romano (1990, dalam Djakamihardja & Soebowo,
1996) mengaitkan nilai RMR dengan faktor penyesuaian dari orientasi kekar tehadap
orientasi lereng serta sistem pengupasan lereng dalam bentung angka rating
(pembobotan), yaitu:
Romano (1990) memberikan nilai SMR dari keempat faktor tersebut sbb.:
SMR = RMR - ( F1 x F2 x F3 ) + F4
Laubscher (1975, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996) membahas hubungan RMR
dan SMR sebagai berikut :
Hall (1985, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996) memberikannilai SMR, sbb.:
SMR = 0,65 RMR +25
Orr (1992, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996) membahas hubungan sbb.:
SMR = 35 ln RMR - 71
7. PUSTAKA
Anugrahadi, Afiat, 1993, Tegasan Terbesar Sesar Cimandiri Timur, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat, Proseding PIT IAGI ke-22, hal. 226-240.
Djakamihardja, A.S., dan Soebowo, E., 1996, Studi kemantapan lereng batuan pada jalur
jalan raya Liwa-Krui, Lampung Barat: Suatu pendekatan metoda empiris,
Prosiding Seminar Sehari Kemantapan Lereng Pertambangan Indonesia II,
Jurusan Teknik Pertambangan, ITB, hal. 153-163
Hirnawan, R.F., 1994, Peran faktor-faktor Penentu Zona berpotensi Longsor di dalam
Mandala Geologi dan Lingkungan Fisiknya Jawa Barat, Majalah Ilmiah Universi-
tas Padjadjaran, No. 2, Vol. 12, hal. 32-42.
Hirnawan, R.F., 1998, Mekanika Tanah, Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Geologi
FMIPA-UNPAD (belum dipublikasikan), 68 hal.
Sudjatmiko, 1972, Peta Geologi Bersistem, Lembar Cianjur, Jawa, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, 1 lembar.
Tabel Klasifikasi longsoran (landslide) oleh Varnes (1978, dalam M.J.Hansen, 1984)
yang digunakan oleh Higway Reseach Board Landslide Comitte (1978, dalam
Sudarsono & Pangular, 1986)
Gerak horisontal / Bentang lateral batu Bentang lateral bahan Bentang lateral tanah
bentang lateral (rock spread) rombakan (debris spread) (earth spread)
(lateral spreads)
Aliran bahan rombakan Alran tanah (earth flow)
Aliran (flow) Aliran batu / rayapan dalam (debris flow)
(rock flow / deep creep)
Rayapan tanah (soil creep)
Majemuk (complex) Gabungan dua atau lebih gerakan (combination two or more movement)
TUGAS
1. Apa yang disebut dengan genesis tanah? Mengapa batuan mudah lapuk jika terkena
air?
2. Sebutkan dua jenis tipe jenis longsoran yang berkembang di lokasi kuliah lapangan.
Faktor apa saja yang mempengaruhi longsor tersebut. Berikan sketsa lokasi
longsoran dan jenisnya.
3. Klasifikasikan jenis tanah dari satu lokasi pengamatan di sekitar daerah longsoran
tersebut. Pada lokasi tersebut, buatlah penampang tanahnya (profil tanah).
B A C
Hitung berapa RQD batugamping Formasi Rajamandala pada daerah kekar rapat
(frekuensi retakan banyak) dan kekar renggang (frekuensi retakan sedikit). Apa
maknanya bila dikaitkan dengan aspek kelemahan geologi? Apa pula maknanya bila
dikaitkan dengan struktur geologi yang berkembang di daerah tersebut? Berapa
RMR dan SMR dari lokasi tersebut?
Catatan :
Tugas dikumpulkan paling lambat satu minggu
Tugas akan dilibatkan dalam penilaian kuliah Geoteknik keseluruhan.