Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEBUTUHAN

PERAN DAN HUBUNGAN: KETIDAKEFEKTIFAN PERFORMA PERAN

DI BANGSAL DAHLIA RSUD TEMANGGUNG

Disusunoleh :
Arfiki Duwila
NIPP :20163040083

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEBUTUHAN
PERAN DAN HUBUNGAN : KETIDAKEFEKTIFAN PERFORMA PERAN
A. Definisi Peran
Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan oleh individu
sesuai dengan status sosialnya.Contohnya jika dia seorang perawat maka peran yang
diharapkan adalah peran sebagai perawat, bukan seorang dokter.Selain itu, peran yang
dijalani seseorang juga bergantung pada status kesehatannya.Peran yang dijalani sewaktu
sehat tentu berbeda dengan peran yang dijalani ketika sakit.Hal ini sesuai dengan peran
sakit yang dijalani individu (Asmadi, 2008).
B. Dampak Perubahan Peran
Klien yang di rawat di rumah sakit tentu akan mengalami perubahan peran. Perubahan
yang terjadi akibat hospitalisasi ini tidak hanya berpengaruh pada individu, tetapi juga pada
keluarga. Perubahan tersebut antara lain :
1. Perubahan peran
Jika salah seorang anggota keluarga sakit, akan terjadi perubahan dalam keluarga.
Sebagai contohnya jika seorang ayah sakit, maka peran sebagai kepala keluarga akan
dijalani oleh ibu. Tentunya perubahan peran ini mengharuskan dilaksanakannya tugas
tertentu sesuai dengan peran tersebut.
2. Masalah keuangan
Keuangan keluarga akan terpengaruh oleh hospitalisasi. Keuangan yang sedianya
ditujukan untuk memenhi kebutuhan hidup keluarga akhirnya digunakan untuk
keperluan klien yang dirawat.Akibatnya keluarga mulai mengalami masalah
keuangan.Masalah keuangan ini sangat riskan, terutama pada keluarga yang
miskin.Dengan semakin mahalnya biaya kesehatan, beban keuangan keluarga semakin
bertambah.
3. Kesepian
Suasana rumah akan berubah jika ada salah seorang anggota keluarga yang dirawat.
Keseharian anggota keluarga yang biasanya dihiasi dengan keceriaan, kegembiraan, dan
senda gurau anggotanya tiba-tiba diliputi oleh kesedihan.Suasana keluarga pun menjadi
sepi karena perhatian keluarga terpusat pada penanganan anggota keluarga yang
dirawat.
4. Perubahan kebiasaan sosial
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat.Karenanya keluarga mempunyai
kebiasaan dalam lingkup sosialnya.Sewaktu sehat, keluarga mampu berperan serta
dalam kegiatan social.Akan tetapi, saat salah seorang anggota keluarga sakit,
keterlibatan keluarga dalam aktifitas social di masyarakat mengalami perubahan.

C. Pathway
Kondisi Sakit

Perubahan peran Masalah keuangan Kesakitan Perubahan kebiasaan sosial

Ketidakefektifan
Performa peran

D. Pengkajian peran dan hubungan


1. Gambaran tentang peran berkaitan dengan keluarga, teman, kerja.
2. Kepuasan/ketidakpuasan menjalani peran
3. Efek terhadap status kesehatan
4. Pentingnya keluarga
5. Struktur dan dukungan keluarga
6. Proses pengambilan keputusan keluarga
7. Pola membesarkan anak
8. Orang terdekat dengan klien
9. Data pemeriksaan fisik yang berkaitan
E. Diagnosis Keperawatan
Ketidakefektifan Performa Peran
1) Definisi :Suatu pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan harapan, norma,
dan konteks lingkungan.
2) Batasan karakteristik :
- Ambivalensi peran - kurang keterampilan
- Ansietas - kurang manajemen diri
- Bingung peran - kurang motivasi
- Depresi - kurang pengetahuan
- Kekerasan dalam rumah tangga - menyangkal peran
- Ketegangan peran - pencabulan
- performa peran tidak efektif - tidak berdaya
- Ketidakadekuatan adaptasi - perubahan kapasitas melaksanakan peran
terhadap perubahan
- Ketidakpastian - perubahan pada persepsi tentang peran
- Ketidakpuasan peran - perubahan pada persepsi orang lain
- Ketidaksesuaian harapan tentang peran
perkembangan - perubahan pada pola tanggungjawab
- Konflik peran yang biasa
- Konflik system - perubahan persepsi peran
- Kurang dukungan eksternal - pesimis
untuk melaksanakan peran - strategi koping yang tidak efektif
- Kurang kepercayaan diri
meningkatkan peran
3) Faktor yang berhubungan
a. Pengetahuan
- Harapan peran tidak realistis - ketidakadekuatan persiapan peran
- Ketidakadekuatan model (mis., transisi peran, pengulangan
peran keterampilan, validasi)
- Kurang edukasi
b. Fisiologis
- Defek neurologis - masalah kesehatan jiwa (mis., depresi,
- Depresi psikologi, gangguan kepribadian,
- Harga diri rendah penyalahgunaan zat)
- Keletihan - nyeri
- Penyakit fisik - penyalahgunaan zat
- Perubahan citra tubuh
c. Sosial
- Kekerasan dalam rumah tangga- kurang sumber daya (mis., financial,
- Kerugian ekonomi social, pengetahuan)
- Ketidaktepatan hubungan - stressor
dengan system layanan - tingkat perkembangan tidak sesuai
kesehatan dengan harapan peran
- Konflik - tuntutan tinggi jadwal pekerjaan
- Kurang penghargaan - usia muda
- Kurang system pendukung - kurang sosialisasi peran
F. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi mandiri

G. Evaluasi
Performa peran bergantung pada status kesehatan seseorang. Peran yang dijalani
sewaktu sehat tentu berbeda dengan peran yang dijalani ketika sakit. Namun ketika
seseorang siap dengan berbagai perubahan peran maka akan mampu melewati stressor
dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan, baik dari internal maupun eksternal
individu agar dapat menerapkan koping yang adaptif.

Referensi :
Asmadi, 2008.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta. EGC
Herdman, T.H. 2015.NANDA International Defini dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta. EGC
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEBUTUHAN

PERAN DAN HUBUNGAN: KETIDAKEFEKTIFAN PERFORMA PERAN

DI BANGSAL DAHLIA RSUD TEMANGGUNG

Disusunoleh :
ENDAH LISMA SYAMITA
NIPP : 20163040108

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
J. Kelamin : Laki-laki
Status : sudah menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : wiraswasta (supir)
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Kauman Kaloran
Tgl masuk : 7 Oktober 2016
Tgl pengkajian : 11 Oktober 2016
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tri Vena Sumilah
Umur : 40 tahun
Hub. Dengan pasien : adik
Pekerjaan :
Alamat : Kauman Kaloran
2. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1) Keluhan utama : kesemutan tangan kiri dan tangan kanan
2) Alasan masuk RS dan perjalanan penyakit :pasien mengatakan bahwa pasien
awalnya nyeri kepala, sesak dan batuk sehingga langsung dibawa ke rumah sakit.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :Pasien belum berupaya untuk
mengatasi penyakitnya.
b. Status kesehatan masa lalu
1) Penyakit yang pernah dialami : -
2) Pernah dirawat : -
3) Alergi : -
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol) : pasien mengatakan bahwa dia merokok sejak
2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan bahwa merokok hanya 2 batang sehari
setelah makan. Namun ketika dia merasa tidak enak badan, dia tidak akan
merokok. Pasien mengaku bahwa dia tidak pernah meminum alcohol maupun
kopi. Ketika pasien bekerja menjadi sopir, pasien kadang meminum minuman
soda seperti Sprite.
c. Riwayat penyakit keluarga : -
d. Diagnosa medis dan terapi : AMI (Acute Myocard Infark)
3. Pola kebutuhan dasar
a. Pola persepsi dan menejemen kesehatan
Pasien mengatakan bahwa ini pertama kali dia di rawat di rumah sakit dengan
keadaan yang lumayan parah. Sebelumnya pasien jika sakit hanya sakit biasa seperti
flu atau demam danpasien tidak pernah meminum obat warung, dan kalaupun pasien
harus menghubungi tenaga kesehatan, pasien akan ke puskesmas.
b. Pola nutrisi
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit pasien biasa makan 1 kali sehari atau 2 kali
sehari.Pasien sering lebih suka mengkonsumsi makanan berserat seperti aneka
sayuran.Pasein memiliki kebiasaan makan gorengan.Minum air putih
secukupnya.Ketika sakit ini, pasien selalu makan makanan dari rumah sakit, namun
tidak bisa menghabiskannya.
c. Pola eliminasi
Pasien mengatakan bahwa BAK seperti biasanya tidak ada gangguan.Ketika sakit ini
dibantu ke kamar mandi oleh keluarga.Namun, pasien selama sakit ini mengaku
belum pernah BAB, padahal ketika sebelum sakit BAB satu kali sehari.
d. Pola aktivitas dan latihan
Pasien mengatakan bahwa dari muda biasa bekerja di sawah seperti mencangkul,
tidak pernah melakukan olahraga fisik secara teratur.Namun akhir-akhir ini sebelum
sakit, pasien jarang bekerja dan lebih sering duduk-duduk di rumah.
e. Pola persepsi dan konsep diri
Pasien tidak mempunyai masalah dengan konsep dirinya.Pasien memandang dirinya
baik-baik saja.
f. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan bahwa kebiasaan tidur sebelum sakit biasa-biasa saja seperti
orang pada umumnya.Namun ketika sakit, pasien kadang terbangun dua kali pada
malam hari.
g. Pola peran dan hubungan
Pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan istri dan anak-anaknya baik-baik saja
dan tidak ada masalah.Selama sakit ini pasien tidak merasa kesepian karena istri dan
anak-anak serta cucu-cucunya datang menjenguknya.Pasien mengatakan bahwa anak-
anaknya mengerti tentang perannya sebagai anak dan mengasuh orangtuanya jika
sakit.
Pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.Pasien mengatakan jika terdapat masalah di lingkungan tempat tinggalnya,
bisa terselesaikan dengan baik karena memang masalahnya sangat ringan.Selain itu,
di lingkangan tempat kerja jika terjadi masalah dapat terselesaikan dengan
baik.Pasien mengaku masalah tersebut karena bercanda.
Selama sakit ini pasien mengaku terjadi perubahan peran.Pasien sebagai kepala
keluarga yang biasa bekerja, anamun karena sakit ini pasien menjadi tidak bisa
bekerja.Pasien terlihat seperti memikirkan hal tersebut.Pasien merasa tidak berdaya
dengan keadaan sakit ini.Namun pasien merasa keluarga dan orang-orang terdekatnya
selalu ada untuk dirinya.
h. Pola stress dan koping
Pasien mengalihkan stress karena penyakitnya dengan banyak beristigfar dan banyak
mengingat Tuhannya.
i. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengaku ketika sakit ini kesulitan dalam melaksanakan sholat lima waktu
karena pasien terpasang infuse di lengannya. Pasien mengaku lebih banyak beristigfar
selama sakit ini.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Data fokus
Data obyektif Data subyektif
- Pasien terlihat lemas ketika dilakukan - Pasien mengaku terjadi perubahan
pengkajian dan jarang melakukan peran. Pasien sebagai kepala keluarga
kontak mata. yang biasa bekerja, namun karena
- Pasien terlihat cemas seperti sakit ini pasien menjadi tidak bisa
memikirkan masalah perubahan peran bekerja.
yang terjadi dalam keluarganya. - Pasien merasa tidak berdaya dengan
keadaan sakit ini. Namun pasien
merasa keluarga dan orang-orang
terdekatnya selalu ada untuk dirinya

2. Analisis data
No. Data Masalah Etiologi Diagnosa Keperawatan
1. DS : Ketidakefektifan Penyakit fisik Ketidakefektifan Performa
- Pasien mengaku terjadi Performa Peran (AMI) Peran b/d Penyakit fisik (AMI)

perubahan peran. Pasien d/d pasien mengaku terjadi

sebagai kepala keluarga perubahan peran. Pasien

yang biasa bekerja, namun sebagai kepala keluarga

karena sakit ini pasien yang biasa bekerja, namun

menjadi tidak bisa bekerja. karena sakit ini pasien

- Pasien merasa tidak menjadi tidak bisa bekerja.

berdaya dengan keadaan Pasien merasa tidak berdaya

sakit ini. Namun pasien dengan keadaan sakit ini.

merasa keluarga dan Namun pasien merasa

orang-orang terdekatnya keluarga dan orang-orang

selalu ada untuk dirinya terdekatnya selalu ada untuk

DO : dirinya. Pasien terlihat lemas


- Pasien terlihat lemas ketika ketika dilakukan pengkajian
dilakukan pengkajian dan dan jarang melakukan
jarang melakukan kontak kontak mata. Pasien terlihat
mata. seperti memikirkan masalah
- Pasien terlihat seperti perubahan peran yang
memikirkan masalah terjadi dalam keluarganya.
perubahan peran yang
terjadi dalam keluarganya.

3. Rencana Keperawatan
Tanggal Nomor dx, dan data NOC NIC
penunjang Role Performance Role Enhancement
10 00055 Setelah dilakukan tindakan - Bantu pasien untuk
Oktober keperawatan 1x24 jam mengidentifikasi bermacam
2016
diharapkan penampilan peran dalam siklus kehidupan.
peran menjadi baik, dengan - Bantu pasien untuk
kriteria hasil sebagai mengidentifikasi peran yang
berikut : biasanya dalam keluarga
a. Melaporkan strategi
dalam menghadapi
perubahan peran.
b. Melakukan peran
sesuai harapan
11 00055 Setelah dilakukan tindakan - Bantu pasien untuk
Oktober keperawatan 1x24 jam mengidentifikasi bermacam
2016
diharapkan penampilan peran dalam siklus kehidupan.
peran menjadi baik, dengan - Bantu pasien untuk
kriteria hasil sebagai mengidentifikasi peran yang
berikut : biasanya dalam keluarga
a. Keluarga antusias - Kolaborasi dengan keluarga
dalam membantu pasien
pasien ketika terjadi
perubahan peran.
b. Pasien melakukan
peran sesuai harapan
12 00055 Setelah dilakukan tindakan - Jelaskan strategi-strategi yang
Oktober keperawatan 1x24 jam bisa dilakukan ketika terjadi
2016
diharapkan penampilan perubahan peran
peran menjadi baik, dengan - Motivasi keluarga pasien
kriteria hasil sebagai untuk selalu memberikan
berikut : semangat ke pasien.
a. Melaporkan strategi
dalam menghadapi
perubahan peran.
b. Pasien melakukan
peran sesuai harapan
4. Catatan Perkembangan
Tanggal Kode nomor Jam Tindakan Keperawatan / Intervensi Evaluasi SOAP
diagnosa
Keperawatan
10 00055 11.40- - Bantu pasien untuk S : -Pasien mengatakan masih bingung
Oktober 11.55 mengidentifikasi bermacam peran dengan perannya karena baru pertama
2016
dalam siklus kehidupan. kali sakit yang serius.
- Bantu pasien untuk - Pasien mengatakan takut jika tidak
mengidentifikasi peran yang sembuh
biasanya dalam keluarga O : - Menjelaskan macam-macam peran
- Pasien terlihat sedih
- Pasien belum mampu menyebutkan
macam macam peran.
A :Ketidakefektifan performa peran belum
teratasi
P : Kolaborasi dengan keluarga pasien
11 00055 11.40- - Fasilitasi diskusi mengenai harapan S :- Keluarga pasien mengatakan akan selalu
Oktober
11.50 diantara pasien dan orang yang memotivasi pasien agar semangat untuk
2016
penting bagi pasien dalam hal peran sembuh
yang saling bergantung satu sama O : - Menjelaskan strategi-strategi yang bisa
lain. dilakukan ketika terjadi perubahan
- Jelaskan strategi-strategi yang bisa peran.
dilakukan ketika terjadi perubahan - Keluarga terlihat lebih terbuka selama
peran. diskusi.
A :Ketidakefektifan performa peran belum
teratasi.
P :Motivasi keluarga pasien untuk selalu
memberikan semangat ke pasien.
12 11.40- - Jelaskan strategi-strategi yang bisa S :- Istri pasien mengatakan pasti menerima
Oktober
11.50 dilakukan ketika terjadi perubahan pasien dengan baik, karena kehidupan ini
2016
peran. berputar, ada di atas ada di bawah. Ada
- Motivasi keluarga pasien untuk sehat ada sakit.
selalu memberikan semangat ke - Pasien mengatakan lebih tenang dan
pasien. perasaannya lebih baik. Pasien juga
mengatakan bahwa keluarganya
mengerti keadaannya.
O : - Pasien terlihat lebih rileks
- Pasien mampu menjelaskan strategi-
strategi yang bisa dilakukan ketika
terjadi perubahan peran.
A :Ketidakefektifan performa peran teratasi.
P : Perencanaan discharge planning

Anda mungkin juga menyukai