Anda di halaman 1dari 1

Hukum-hukum yang terkait dengan istihadah:

Istihadah adalah darah yang keluar yang bukan nifas yang bukan haid akan tetapi
darah tersebut keluar ketika terputusnya urat (adanya penyakit atau sesuatu hal
yang tidak tabi’i yang tidak biasa terjadi) atau atau semacamnya maka ketika
sembuh maka hilang darah tersebut maka disebut istihadah.

Hukumnya:

Ada tiga hal:

1. Bahwa wanita tersebut mempunyai kebiasaan dalam haidnya tujuh hari,


pada awal bulan pertengahan, awal bulan, atau akhir bulan. Nah ketika
temukan bahwa ada darah yang keluar di luar hari-hari biasa ini maka
berarti itu istihadah. Misalnya seandainya ada seorang wanita biasanya ia
haid pada tanggal satu sampai tanggal tujuh kemudian tanggal sepuluh ada
darah lagi maka kita anggap itu darah istihadah tudak darah haid. Jika
seandanya ia mempunyai kebiasaan sebagaimana yang disabdakan
rasulullah kpd fatimah: “ innama zalika irkun, sesungguhnya itu adalah
urat yang putuh atau darah yang keluar tersebut karna adaurat yang putus
kemudian keluar darah. Walaisya bi haidin dan itu bukan haid. Faiza
akbala haidotu fadis solat, jika seandainya datang haid engkau maka
tingalkan sholat akan tetapi seandainya jika belum datang haid maka
jangan tinggalkan biarkan walaupun ada darah. Permasalahanya menjadi
berat jika seandainya darah itu berurutan dengan haid misalnya jika
seandainya seorang wanita haid tujuh hari kemudian darah itu berlangsung
sepuluh hari atau lima belas hari maka kita jawab kalu seandainya dia
mempunyai kebiasaan sepuluh hari maka sisanya dianggap istihadah. Jika
seandainya dia haid tanggal satu sampai tanggal tujuh kemudian dia telah
keluar tanggal dua puluh lima sebelum bulan itu dan selesainya nanti
tanggal sepuluh berarti kita katakan tanggal dua puluh lima sampai tiga
puluh maka itu istihadah. Dan tanggal 8-10 itu istihadah juga dan tanggal
1-7 itu haid. Itu bagi orang wanita yang mempunyai kebiasaan yang tetap

Anda mungkin juga menyukai