Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Ny.R
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :
Status Perkawinan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Tgl. Masuk RS :
Tgl. Pengkajian :
No CM :
Ruangan :

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.T
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekarjaan :
Hub. Dengan klien :
a. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Nyeri
b) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan lemas dan pusing, pada saat dilakukan palpasi pada daerah perut bagian bawah
klien mengeluh nyeri, skala nyeri 3 (0-5). Nyeri dirasakan apabila diberi tekanan. Klien
mengatakan cemas, takut dengan tindakan yang akan di lakukan.
c) Riwayat kesehatan masa lalu
Pada saat dikaji pada tanggal 18 mei 2015, sebelum masuk rumah sakit klien mengalami
perdarahan pada jalan lahir. Lalu keluarga membawa klien ke rumah sakit, Klien mengatakan
kehamilannya baru 2 bulan. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit, tidak mempunyai riwayat
operasi sebelumya, klien juga tidak mempunyai riwayat alergi. Pada kehamilan yang lalu klien
tidak merasakan keluhan yang berarti.
d) Riwayat Obstetrik dan Ginekologi
a. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat mensturasi
Klien pertama kali mendapatkan mensturasi pada usia 14 tahun, lamanya mensturasi 4-5 hari
setiap bulannya, siklus haid 28 hari secara teratur,klien tidak mengalami keluhan saat mensturasi.
2) Riwayat perkawinan
Klien mengatakan sudah menikah 2 kali, dari pernikahannya yang pertama klien di karunia
seorang anak perempuan, sekarang tinggal bersama ayah kandungnya.
3) Riwayat KB (keluarga Berencana)
Selama menikah klien menggunakan kontrasepsi suntik, selama menggunakan kontrasepsi suntik
haidnya lancar tetapi sedikit – sedikit. Klien mengatakan akan menggunakan alat kontrasepsi
kembali.
b. Riwayat Obstetrik
1) Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
Tabel 3.1
Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
No
Jk
Cara Lahir
Tempat persalinan dan penolong
Bb lahir
Komplikasi dan masalah selama proses persalinan
Umur anak sekarang
Kesehatan
1
P
Normal
Dirumah oleh paraji
2600
Tidak ada
10 tahun
Sehat

2) Riwayat kehamilan terakhir


Klien dengan P1A1, dengan umur kehamilan 8 minggu, klien tidak mengalami mual muntah pada
usia kehamilan trisemester pertama. Klien memeriksakan kehamilannya 1 kali. Sebelumnya klien
menggunakan alat tes kehamilan untuk mengetahui kehamilannya.

e) Pola kebiasaan sehari- hari


Tabel 3.2
Pola kebiasaan sehari-hari
No
Data
Di rumah
Di rumah Sakit
1.
Pola Nutrisi
a. Pola Makan
· Frekuensi
· Jenis Makanan
· Jumlah
· Porsi
· Pantangan
· Keluhan
b. Pola Minum
· Frekuensi
· Jumlah
· Jenis
· Pantangan
· Keluhan

2-3 kali sehari


Nasi, lauk, sayur
2-3 piring sehari
1 piring habis
Tidak ada
Tidak ada

5-6 gelas sehari


1200 ml sehari
Air putih
Tidak ada
Tidak ada

3 kali sehari
Nasi, lauk, sayur
3 piring sehari
½ piring habis
Tidak ada
Tidak ada

5 gelas sehari
900 cc
Air putih
Tidak ada
Tidak ada
2
Pola Eliminasi
a. BAB
· Frekuensi
· Warna
· Bau
· Konsentrasi
· Keluhan
b. BAK
· Frekuensi
· Jumlah
· Warna
· Bau
· Alat Bantu
· keluhan

Tidak tentu
Kuning pekat
Khas feses
Padat
Tidak ada

5 kali/hari
500 cc
Kuning bening
Khas urin
Tidak ada
Tidak ada

Tidak tentu
Kuning pekat
Khas feses
Padat
Tidak ada

Tidak tentu
300 cc
Kuning bening
Khas urin
Tidak ada
Tidak ada
3
Pola Tidur dan Istirahat
· waktu tidur
· lama Tidur
· kebiasaan pengantar tidur
· kesulitan tidur
· keluhan

Siang dan malam


9 jam
Tidak ada

Tidak ada
Tidak ada

Siang dan malam


Tidak tentu
Tidak ada

Tidak ada
Tidak ada
4
Pola aktivitas dan latihan
· kegiatan dalam pekerjaan
· olahraga
· kegiatan di waktu luang
· keluhan

Tidak bekerja

Jalan santai
Jarang

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada
Tidak ada

Tidak ada
5
Personal Hygiene
· kulit
· rambut
· mandi
· mulut dan gigi
· pakaian
· kuku

· vulva hygiene

· keluhan

putih
Panjang
2 kali / hari
Bersih
Rapi dan bersih
Panjang dan bersih
Tidak di kaji

Tidak ada

Putih
Panjang
1 kali sehari
Bersih
Rapi dan bersih
Panjang dan bersih
Memakai pembalut
Keguguran
6
Ketergantungan Fisik
· merokok
· minimam keras
· obat – obatan
· keluhan

Tidak merokok
Tidak suka
Tidak ada
Tidak ada

Tidak
Tidak
Tidak ada
Abortus

f) pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 120/70
Nadi : 80 kali/ menit
Respirasi : 21 kali / menit
Suhu : 36,5 c
b. Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, rambut panjang dan berwarna hitam kemerahan, tidak
ada benjolan dan tidak ada nyeri.
c. Mata
Bentuk mata simetris antara kiri dan kanan, bisa melihata dengan jelas, mengecil saat diberi reflek
cahaya, konjungtiva anemis, tidak ada tanda – tanda radang.
d. Hidung
Bentuk hidung simetris antara kiri dan kanan, dapat mencium bau kayu putih, tidak ada sinus,
tidak ada tanda-tanda peradangan
e. Mulut
Bentuk mulut simetrois, mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, tidak ada bau mulut.
Tenggorokan
Ada reflek menelak, tidak ada tanda – tanda peradangan, tidak ada nyeri.
g. Telinga
Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, dapat mendengar dengan baik, tidak ada peradangan
dan nyeri.
h. Leher
Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada nyeri.
i. Dada / Thorax
Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola napas teratur, irama jantung teratur, S1 dan S2,
mamae tidak ada benjolan. CRT kembali < 2 detik.
j. Abdomen
Perut bersih, ada nyeri saat di palpasi, bising usus 6x/menit

k. Genitalia
Ada perdarahan pada jalan lahir, terpasang pembalut, sudah 2 kali ganti perdarahan banyak, warna
darah merah pekat.
l. Ekstremitas
Bentuk ektremitas atas dan bawah simetris, ,keadaan jari tangan dan kaki lengkap, kekuatan otot
tangan 5/5, otot kaki 5/5, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
g) Pemeriksaan Penunjang
Tabel 3.3
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Normal
Interpretasi
18 mei 2015
Hemoglobin
10,8
13-18 L/ 12-16 P
Menurun

Leukosit
13700
4000-10000
Meningkat

Hematokrit
34,7
40-48 L/ 37-47 P
Menurun

Trombosit
291000
150000-450000
Normal

Eritrosit
3,83
4,2-5,4 p/ 4,6-6,2 L
Menurun

h) Terapi yang diberikan


Tabel 3.4
Terapi yang diberikan
Tgl dan jam
Jenis Terapi
Rute
Dosis
18 Mei 2015
19.00
amoxcilin
Oral
3x500 mg
metronidazol
Oral
3 x 500 mg

oxitosin
Inj

19 Mei 2015
Amoxcilin

3 x 500 mg

Metronidazole

3 x 500 mg

ketorolax

3x1

Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah

1
Pre kuret
Ds : klien mengatakan nyeri ketika di lakukan palpasi pada daerah perut.

Do : klien tampak meringis, skala nyeri 3(0-5). TD 100/80 nadi 80 kali/menit


Faktor stres

Minum sprite

Perdarahan nekrosis

Hasil konsepsi terlepas dari uterus

uterus berkontraksi

Hasil konsepsi tidak keluar

Tidak keluar secara sempurna

Nyeri

Gangguan rasa nyaman nyeri


2
Ds : klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya, dan takut dengan tindakan yang akan
dilakukan
TD 100/80 nadi 80 kali/menit

Do : klien tampak bingung, cemas, dan bertanya-tanya tentang tindakan kuret yang akan
dilakukan
Perdarahan nekrosis

Hasil konsepsi terlepas dari uterus

uterus berkontraksi

Hasil konsepsi tidak keluar

Tidak keluar secara sempurna

Tindakan kuretase

cemas

Cemas

3
Post Kuret
Ds : klien mengatakan mengalami perdarahan

Do : 1 pembalut penuh, warna merah segar, bau khas darah


TD 100/80 nadi 80 kali/menit
Perdarahan nekrosis

Hasil konsepsi terlepas dari uterus

uterus berkontraksi

Hasil konsepsi tidak keluar

Tidak keluar secara sempurna

Tindakan kuretase

Perdarahan

Resiko infeksi

Resiko infeksi
Rencana tindakan keperawatan
Nama : NY.R No. RM : 730663
Usia : 29 thn Dx : abortus inkomplit
Tabel 3.6
Rencana tindakan keperawatan
Tgl
Diagnosa
keperawatan
PERENCANAAN
Paraf
Tujuan
Intervensi
Rasional
18 mei 2015
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
Tupan : setelah dilakukan tindakkan keperawatan 3 x 24 jam masalah nyeri berkurang.
Tupen : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam masalh teratasi sebagian dengan
kriteria hasil:
· Nyeri berkurang
· TTV dalam batas normal
TD 120/80, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/ menit
1. Observasi tanda – tanda vital
2. Observasi skala nyeri, lokasi, frekuensi,
3. Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
1.Mengetahui keadaan umum klien
2.Mengetahui tingkat nyeri yang di alami klien
3.Mengurangi nyeri pada klien
4.Untuk menghilangkan nyeri

18 Mei 2015
Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang prosedur kuretase yang akan di lakukan
Tupan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam cemas teratasi
Tupen : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam masalah teratasi sebagian, dengan
kriteria hasil :
· Cemas berkurang
1. Observasi tanda – tanda vital
2. Kaji tingkat ansietas bklien
3. Dengarkan masalah klien
4. Jelaskan prosedur kuretase
5. Evaluasi/ validasi tentang informasi yang di berikan
1. Untuk mengetahui keadaan umum klien
2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat ansietas klien
3. Meningkatkan rasa kontrol terhadap situasi
4. Pengetahuan dapat membantuan menurunkan tingkat ansietas
5. Mengetahui sejauh mna informasi dapat di terima

20 Mei 2015
Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab
Tupan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam infeksi teratasi.
Tupen : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam masalah teratasi sebagian, dengan
kriteria hasil :
· TTV dalam batas normal. TD 120/80, nadi 80 x/menit, respirasi 21x/menit
· Tidak terdapat tanda – tanda infeksi (tubor, lubor, dolor, kalor, fungsiolesa)
1. Pantau TTV, setiap 4 jam sekali
2. Kali kondisi pengeluaran darah, warna dan bau.
3. Anjurkan klien melakukan personal hygiene : ganti balutan
4. Berikan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang perawatan post kuret di rumah
5. Anjurkan klien makan makanan berprotein
6. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat sesuai indikasi :

1. Peningkatan tekanan darah, nadi respirasi, suhu dapat mengetahui adanya infeksi
2. Mengetahui adanya pengeluaran darah, warna, bau.
3. Untuk mencegah infeksi
4. Untuk mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan
5. Membantu mencegah infeksi

5. Implementasi dan Evaluasi


Tabel 3.7
Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa
Tgl
Implementasi
Evaluasi
Paraf
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
18 mei 20115
1. mengobservasi tanda – tanda vital
2. Mengobservasi skala nyeri, lokasi, frekuensi,
3. Mengajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi

S : klien mengatakan nyeri ketika di lakukan palpasi di daerah perut


O : klien tampak meringis, skala nyeri 5 (1-10), TD 100/80, nadi 80 x/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan

Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang prosedur kuretase yang akan di lakukan

1. Mengobservasi tanda – tanda vital


2. Mengkaji tingkat ansietas bklien
3. Mendengarkan masalah klien
4. Menjelaskan prosedur kuretase
5. Mengevaluasi/ memvalidasi tentang informasi yang di berikan
S : klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya, dan takut dengan tindakan yang akan
dilakukan
O : klien tampak bingung, cemas, dan bertanya-tanya
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan

Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab

1. Memantau TTV, setiap 4 jam sekali


2. Mengkaji kondisi pengeluaran darah, warna dan bau.
3. Menganjurkan klien melakukan personal hygiene : ganti balutan
4. Memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang perawatan post kuret di rumah

S : klien mengatakan mengalami perdarahan

O : 1 pembalut penuh, warna merah segar, bau khas darah

A : masalah belum teratasi

P : intervensi di hentikan

Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Pada tahap
ini penulis melakukan pengumpulan data subjektif maupun data objektif yaitu dengan cara
pendekatan pada klien beserta keluarga dalam bentuk wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
dengan menggunakn teknik insfeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, melalui pendekatan
sistematis pada tanggal 18 maret 2014 klien datang ke RS dengan keluah mengalami perdarah,
nyeri pada daerah perut bagian bawah, lalu dokter menyarankan untuk di rawat, klien dirawat di
ruang paus. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik, teknik pemeriksaan fisik perkusi tidak
dilakukan karena kesediaan klien dan waktu.

2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap
masalah kesehatan / proses hidup yang aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan meberikan
dasar pemilihan itervensi keperawatan untuk mencapai hasil akhir yang perawat bertanggung
gugat (Nanda, 2009 – 2011). Diagnosa yang mungkin muncul pada klien deng abortus inkomplit
adalah :
1. Defisit volume cairan b.d perdarahan
2. Gangguan aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi
3. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
4. Resiko tinggi infeksi b.d perdarahan, kondisi vulva lembab
5. Cemas b.d kurangnya pengetahuan
Setelah dilakukan analisa data dan penarikan diagnosa keperawatan . penulis menemukan ada
beberapa diagnosa yang tidak ada pada klien yaitu:
1. defisit volume cairan : karena intake klien mencukupi sehingga tidak menimbulan diagnosa
tersebut.
2. Gangguan akifitas : meskipun klien mengatakn lemas, pusing, tetapi klien masih bisa
melakukan aktifitas seperti makan, minum, dan pergi ke kamar mandi.

3. Rencana keperawatan
Rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan
masalah, tujuan dan intervensi. Sebagaimana, rencana keperawatan merupakan metode
komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada pasien (Nursalam, 2008).
Dalam tahap perencanan penulis membuat rencana tindakan keperawatan di sesuaikan dengan
data yang di kumpulkan pada saat pengkajian dan di sesuaikan dengan permasalahan yang penulis
dapatkan dari hasil pengkajian, selain itu penulis mencoba dan berusaha untuk melengkapi sarana
dan prasarana sesuai kebutuhan klien. Untuk mengurangi nyeri pada klien penulis mengajarkan
teknik distraksi, relaksasi napas dalam, untuk mengurangi cemas karena akan dilakukannya
tindakan kuret penulis memberikan beberapa penjelasan tentang prosedur kuretase. Dan untuk
mengurangi resiko infeksi penulis menganjurkan agar mengganti balutan.

4. Implementasi
Pelaksanaan adalah inisiatif dalam rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan
dari pelaksanaan adalah membantu pasien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, yang
mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi
koping (Nursalam, 2008)
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. R penulis tidak dapat merawat selama 24 jam
penuh, untuk mendpatkan informasi, penulis bekerjasama dengan perawat ruangan dan melihat
data pada catatan perkembangn dan buku laporan keadan klien.

5. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual yang melengkapi proses keperawatan yang menandakan
keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana intervensi,dan implementasinya (Nursalam,
2008).
Setelah melakukn asuhan keperawatan selama 3 hari pada Ny. R P1A1 dengan Abortus Inkomplit
Diruang XXX Blud Rs. XXX. Penulis melakukan evaluasi sebagai tahap akhir dari proses
keperawatan untuk menilai keefektpian dan keberhasilan suatu keperwatan dari tujuan yang di
harapkan. Dari tiga permasalahan yang mucul pada NY. R ada masalah teratasi sebagian Resiko
infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab. Karena keterbatasan waktu, namun penulis telah
memberikan pndidikan kesehatan secara mandiri upaya klien dan keluarga mampu merawat secara
mandiri.

Anda mungkin juga menyukai