Anda di halaman 1dari 2

Modul 7

MASALAH TEORI ADMINISTRASI NEGARA


Pengertian Teori Administrasi Negara
Yang dimaksudkan dengan teori administrasi negara adalah serangkaian usaha untuk
melakukan konseptualisasi mengenai apakah yang dimaksudkan dengan administrasi negara,
bagaimana caranya memperbaiki hal-hal yang dikerjakan oleh administrasi negara, bagaimana
menentukan apa yang harus dikerjakan oleh administrator publik, mengapa orang berperilaku
tertentu dalam suatu situasi administrasi, dan dengan cara apakah aparatur pemerintah disusun
dan dikoordinasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Salah satu alasan utama mengapa orang mempersoalkan status keilmuan administrasi
negara, adalah karena administrasi negara tidak mempunyai inti-teoritis. Banyak teori dalam
administrasi negara, tetapi tidak ada teori dari administrasi negara. Para praktisi menggunakan
teori administrasi dalam kerangka untuk memberikan rasionale (alasan) dari kegiatan praktis
mereka dan untuk membenarkan praktek administrasinya.
Administrasi negara baru saja, secara sistematik, mengembangkan teori-teorinya. Arti
pentingnya teori administrasi negara terlihat dari kegunaannya untuk meramalkan dan
menerangkan gejala administrasi. Arti pentingnya teori administrasi disebabkan oleh lima hal
sebagai berikut :
1. Teori administrasi menyatakan sesuatu yang bermakna, yang dapat diterapkan pada situasi
kehidupan nyata.
2. Teoriadministrasi dapat menyajikan sesuatu yang perspektif
3. Teori administrasi merangsang lahirnya cara-cara baru dalam hal-hal yang berbeda.
4. Teori administrasi yang telah ada dapat merupakan dasar untuk mengembangkan teori
administrasi lainnya.
5. Teori administrasi membantu penggunanya untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang dihadapinya.

JENIS-JENIS TEORI DALAM ADMINISTRASI NEGARA


Ada berbagai macam teori administrasi negara yang dikemukakan oleh para
ahli. Misalnya yang diajukan oleh:
a) William L Morrow, yang menyebutkan teori administrasi negara terdiri dari:
Teori deskriptif, Teori preskriptif, Teori normatif, Teori asumtif, dan Teori instrumental
b) Stephen P. Robbins, yang mengajukan lima teori administrasi, sebagai berikut:
Teori hubungan manusia, Teori pengambilan keputusan, Teori perilaku, Teori sistem, dan Teori
kontingensi
c) Stephen K. Bailey, mengajukan empat teori administrasi negara, sebagai berikut:
Teori deskriptif, Teori normatif, Teori asumtif, dan Teori instrumental
Empat kategori teori administrasi negara yang dikemukakan oleh Bailey, diangkat dari upaya-
upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki proses pemerintahan. Setiap kategori teori
tersebut mempunyai pusat perhatian yang berbeda satu sama lain. Teori deskriptif berkaitan
dengan soal “apa” dan “mengapa”; teori normatif berkenaan dengan soal “apa yang seharusnya”
dan “apa yang baik”; teori asumtif berhubungan dengan soal “prekondisi” dan “kemungkinan-
kemungkinan”; sedangkan teori instrumental berkenaan dengan soal “bagaimana”dan “kapan”.

Mazhab-Mazhab Teori Administrasi Negara


Menurut C.L. Sharma ada enam mazhab teori administrasi negara, yakni: mazhab
proses administrasi, empirik, perilaku manusia, sistem sosial, matematika, dan teori
keputusan. Gerald Caiden mengemukakan delapan mazhab teori administrasi negara, yang
terdiri dari: mazhab proses administrasi, empirik, perilaku manusia, analisis birokratik, sistem
sosial, pembuatan keputusan, matematika, dan integrasi.
Kedelapan mazhab teori administrasi negara seperti yang dikemukakan oleh Caiden, sebenarnya
dapat dikelompokkan lagi dalam dua mazhab: mazhab reduksi proses administrasi dan mazhab
sistem holistik administrasi. Tetapi pengelompokan ini juga tidak memuaskan, yang pada
gilirannya melahirkan mazhab integrasi.
Para pendukung mazhab integrasi (integrationis) bermaksud untuk mengintegrasikan
semua teori administrasi negara. Ada dua strategi yang mereka tempuh. Pertama dengan
melakukan konsolidasi teori-teori administrasi, dan kedua dengan meleburkan semua
administrasi negara menjadi satu teori yang tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai