Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

DINAS KESEHATAN
UPTD. P U S KE S M A S W A R U
Jl. Propinsi KM. 25. Kec. Waru Telp. 0811595944 Kode Pos 76284

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS WARU
NOMOR : 188.4/ / 405.09.11/SK/2016

TENTANG
PANDUAN AUDIT INTERNAL PUSKESMAS

KEPALA UPTD PUSKESMAS WARU

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan peningkatan mutu dan kinerja


melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan
pelayanan dan program serta penerapan sistem manajemen
risiko maka perlu dilakukan perbaikan mutu puskesmas yang
dilakukan secara terus-menerus;

b. bahwa untuk menjamin terselenggaranya sistem manajemen


mutu puskesmas secara efektif dan efisien, maka dipandang
perlu menyusun Panduan Audit Internal Puskesmas melalui
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Waru.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1999


tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144);

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71


Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75


Tahun 2014 tentang Puskesmas;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang


Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama dan Tempat Praktek
Mandiri.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WARU


TENTANG PANDUAN AUDIT INTERNAL PUSKESMAS.

Kesatu : Panduan Audit Internal Puskesmas sebagaimana tercantum


dalam lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini;

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari ada kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Waru
Pada tanggal : Januari 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS WARU

SIDIQ AMIRULLAH
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WARU
NOMOR : 188.4/ / 405.09.11/SK/2016
TENTANG : PANDUAN AUDIT INTERNAL PUSKESMAS

PANDUAN AUDIT INTERNAL PUSKESMAS

A. Latar Belakang

Untuk menilai kinerja pelayanan di UPTD Puskesmas Waru perlu dilakukan

audit internal. Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan

kinerja yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik

pada sistem pelayanan maupun sistem manajemen.

Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala

UPTD Puskesmas Waru dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar

akreditasi yang digunakan.

B. Pengertian Audit

Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan

melalui interaksi secara sistematis (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang

berujung pada penarikan kesimpulan), objektif dan terdokumentasi yang berorientasi

pada azas penggalian nilai atau manfaat dengan cara membandingkan antar standar

yang telah disepakati bersama dengan apa yang dilaksanakan/diterapkan di

lapangan.

Audit merupakan proses yang sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk

memperoleh bukti audit dan menilai secara objektif untuk menentukan sejauh mana

kriteria audit telah dipenuhi. Kriteria audit adalah kriteria yang digunakan untuk

melakukan audit berdasarkan standar yang digunakan dalam penilaian audit.


C. Tujuan Audit Internal

Tujuan pelaksanaan audit intern adalah membantu para karyawan UPTD

Puskesmas Waru agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.

Untuk hal tersebut, auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian,

rekomendasi, petunjuk dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa.

Tujuan utama pengendalian intern menurut Hiro Tugiman (2006:44) adalah:

“Meyakinkan keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi; kesesuaian dengan

berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan ketentuan perundang-undangan;

perlindungan terhadap harta organisasi; penggunaan sumber daya yang ekonomis

dan efisien, serta tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan”

D. Pendekatan Audit Internal

Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat audit internal, maka audit

perlu dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut:

1. Proses interaktif.

2. Kegiatan sistematis: direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan dan

dikendalikan secara efisien.

3. Dilakukan dengan azas manfaat.

4. Dilakukan secara objektif.

5. Berpijak pada fakta dan kebenaran.

6. Melibatkan proses analisis/evaluasi/penilaian/pengujian.

7. Bermuara pada pengambilan keputusan.

8. Dilaksanakan berdasar azas/standar/kriteria tertentu.

9. Merupakan kegiatan berulang.

10. Menghasilkan laporan.


E. Instrumen Audit Internal

Instrumen yang dipergunakan oleh Tim Audit Internal Puskesmas terdiri dari:

1. Telaah dokumen

2. Observasi

3. Meminta penjelasan dari auditee (yang di-audit)

4. Meminta peragaan dilakukan oleh auditee

5. Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria

6. Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi

7. Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas

8. Pemeriksaan silang (cross-check)

9. Mengakses catatan yang disimpan auditee

10. Mewawancarai auditee

11. Menyampaikan angket survey

12. Menganalisis data

F. Tahapan Audit Internal

Audit internal dilaksanakan mengikuti empat tahapan sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana audit

Menentukan unit-unit kerja yang akan diaudit, tujuan audit, jadwal audit, dan

menyiapkan instrumen audit.

2. Pengumpulan data

Dengan menggunakan instrumen audit yang disusun berdasarkan standar

tertentu (misalnya standar akreditasi, standar/pedoman program, standar

pelayanan minimal, standar/indikator kinerja) untuk mengukur tingkat

kesesuaian terhadap standar tersebut.

3. Analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah, dan rencana

tindak lanjut audit.

4. Pelaporan dan diseminasi hasil audit.


G. Pelaksanaan audit internal

1. Penyusunan rencana audit

Dalam menerencanakan audit harus ditetapkan :

a. Tujuan audit : untuk melakukan penilaian kinerja dibandingkan dengan

standar tertentu.

b. Lingkup audit : menjelaskan unit kerja yang akan diaudit.

c. Objek audit: menjelaskan apa saja yang akan diaudit.

d. Alokasi waktu: menjelaskan berapa lama audit akan dilakukan dan

penjadualannya.

e. Metoda audit : metoda yang akan digunakan pada saat melakukan audit

f. Persiapan audit : persiapan auditor, penetapkan kriteria audit, dan

penyusunan instrumen audit.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data pada pelaksanakan audit dilakukan dengan berbagai

metode, antara lain:

a. Mengamati proses pelaksanakan kegiatan.

b. Meminta penjelasan kepada auditee.

c. Meminta peragaan oleh auditee.

d. Memeriksa dan menelaah dokumen.

e. Memeriksa dengan menggunakan instrumen daftar tilik.

f. Mencari bukti-bukti.

g. Melakukan pemeriksaan silang.

h. Mewawancarai auditee.

i. Mencari informasi dari sumber luar.

j. Menganalisis data dan informasi.

k. Menarik kesimpulan.
3. Analisis data

Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan fakta yang diperoleh

pada waktu proses pengumpulan data dengan kriteria audit yang telah

ditetapkan. Bila ditemukan kesenjangan antara fakta dengan kriteria audit,

maka auditor bersama auditee melakukan analisis lebih lanjut untuk

mengenal penyebab timbulnya kesenjangan.

4. Pelaporan dan diseminasi

Hasil audit juga dilaporkan pada saat rapat tinjauan manajemen untuk

melaporkan hasil audit, tindak lanjut yang telah dilakukan, kendala dalam

perbaikan sehingga dapat memperoleh dukungan manajemen dalam upaya

perbaikan kinerja maupun perbaikan sistem manajemen/pelayanan.

H. Laporan audit internal

Hasil audit perlu dilaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas Waru dan kepada

unit yang diaudit. Dalam laporan audit harus memuat:

1. Latar belakang dilakukan audit: menjelaskan mengapa perlu dilakukan audit.

2. Tujuan audit : menjelaskan tujuan dilaksanakan audit.

3. Lingkup audit : menjelaskan unit yang diaudit.

4. Objek audit : menjelaskan apa saja yang diaudit.

5. Standar/kriteria yang digunakan untuk melakukan audit.

6. Auditor : menjelaskan siapa yang melaksanakan kegiatan audit.

7. Proses audit : menjelaskan metoda, proses pelaksanaan audit dan jadual

pelaksanaan audit.

8. Hasil dan analisis hasil audit: menjelaskan temuan audit dan analisis mengapa

terjadi kesenjangan terhadap standar/kriteria yang ditetapkan.

9. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati oleh auditee:

berdasarkan hasil audit, auditor diwajibkan untuk memberikan rekomendasi


perbaikan dengan adanya kesepatan dari pihak auditee untuk

menyelesaikannya.

I. Tindak lanjut hasil temuan audit

Hasil temuan audit dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen untuk

mendapatkan rekomendasi perbaikan. Berdasarkan rekomendasi yang diberikan,

unit kerja yang diaudit wajib melakukan tindak lanjut terhadap temuan audit

dalam bentuk upaya-upaya perbaikan.

Setelah memperoleh laporan hasil audit, auditee harus mempelajari

laporan audit tersebut, untuk kemudian menyusun rencana perbaikan. Rencana

perbaikan disusun dengan batas waktu yang jelas, sehingga pelaksanaan

perbaikan dapat dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan atau

disepakati bersama dengan auditor.

Pada saat pelaksanaan kegiatan perbaikan, auditor dapat melakukan

monitoring kegiatan-kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh auditee dan

memberikan arahan atau bimbingan jika diperlukan.

Hasil perbaikan wajib dilaporkan oleh auditee kepada pucuk pimpinan dan

disampaikan tembusan kepada auditor internal.

KEPALA UPT PUSKESMAS WARU

SIDIQ AMIRULLAH

Anda mungkin juga menyukai