Anda di halaman 1dari 5

Jumat, 07 Maret 2014

KECEMASAN DAN CARA PENGUKURAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

KECEMASAN DAN CARA PENGUKURAN

Konsep Kecemasan

1. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah keadaan individu atau kelompok yang mengalami perasaan gelisah
dan aktifasi sistem saraf autonom dalam berespons terhadap ancaman yang tidak jelas
(Carpenito, 2006 : 11).

Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respons autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu),
perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi yang berbahaya. Hal ini merupakan
isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan
memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman (Nanda, 2010 : 281).

Respons yang timbul ansietas (cemas) yaitu khawatir, gelisah, tidak tenang dan dapat
disertai dengan keluhan fisik. Kondisi dialami secara subjektif dan di komunikasikan
dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut yang merupakan
penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Ansietas adalah respon
emosional terhadap penilaian tersebut yang penyebabnya tidak diketahui. Sedangkan
rasa takut mempunyai penyebab yang jelas dan dapat dipahami. Kapasitas kecemasan
diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan
kehidupan.

2. Tingkat Ansietas (kecemasan)


Tingkatan ansietas menurut Stuart (2006) dibagi menjadi 4 yaitu :
a) Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Ansietas pada tingkat ini menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan
lahan persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan dan kreatifitas.
b) Ansietas sedang memungkinkan orang untuk memusatkan pada hal yang penting dan
mengesampingkan hal lain. Sehingga seseorang mengalami tidak perhatian yang
selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih banyak jika diberi arahan.
c) Ansietas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Individu cenderung untuk
berfokus pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal
lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut
memerlukan banyak pengarahan untuk dapat berfokus pada suatu area lain.
d) Tingkat panik dari ansietas berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror.
Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi
kepribadian dan terjadi peningkatan aktifitas motorik, menurunnya kemampuan
berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran
yang rasional. Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan, jika berlangsung
terus dalam waktu yang lama dapat terjadi kelelahan bahkan kematian.

3. Faktor Penyebab Kecemasan


Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya kecemasan menurut Carpenito (2006)
yaitu :
a) Patofisiologis, yaitu setiap faktor yang berhubungan dengan kebutuhan dasar
manusia akan makanan, air, kenyamanan dan keamanan.
b) Situasional (orang dan lingkungan). Berhubungan dengan ancaman konsep diri
terhadap perubahan status, adanya kegagalan, kehilangan benda yang dimiliki dan
kurang penghargaan dari orang lain.
c) Berhubungan dengan kehilangan orang terdekat karena kematian, perceraian, tekanan
budaya, perpindahan, dan adanya perpisahan sementara atau permanen.
d) Berhubungan dengan ancaman integritas biologis : yaitu penyakit, terkena penyakit
mendadak, sekarat, dan penanganan-penanganan medis terhadap sakit.
e) Berhubungan dengan perubahan dalam lingkungannya misalnya : pencemaran
lingkungan, pensiun, dan bahaya terhadap keamanan.
f) Berhubungan dengan perubahan status sosial ekonomi, misalnya pengangguran,
pekerjaan baru, dan promosi jabatan.
g) Berhubungan dengan kecemasan orang lain terhadap individu (Carpenito, 2006 : 13)

Gejala-gejala Kecemasan
Secara fisiologis gejala-gejala tersebut meliputi :
1) Peningkatan frekuensi jantung
2) Peningkatan tekanan darah
3) Peningkatan frekuensi pernafasan
4) Gelisah
5) Gemetar
6) Berdebar-debar
7) Sering berkemih
8) Insomnia
9) Keletihan dan kelemahan
10) Pucat atau kemerahan
11) Mulut kering, mual dan muntah
12) Sakit dan nyeri tubuh
13) Pusing / mau pingsan
14) Ruam panas atau dingin
15) Anoreksia (Carpenito, 2006 : 12)

Kecemasan Depression Anxiety Stress Scale (DASS)


Keterangan
0: tak ada atau tidak pernah
1: sesuai yang dialami sampai tingkat tertentu / kadang- kadang
2: sering
3: sangat sesuai dengan yang dialami, atau hampir setiap saat

2.1 Tabel Kecemasan Depression Anxiety Stress Scale (DASS)

Skor
No. Aspek penilaian
0 1 2 3
1. Menjadi marah karena hal sepele
2. Mulut terasa kering
Tidak dapat melihat hal yang positif suatu
3.
kejadian
4. Merasakan gangguan dalam bernafas
Merasa tidak kuat lagi melakukan suatu
5.
kegiatan
6. Cenderung bereaksi berlebihan pada situasi
7. Kelemahan pada anggota tubuh
8. Kesulitan untuk relaksasi / bersantai
Cemas yang berlebihan dalam situasi namun
9.
bisa lega jika hal / situasi itu berakhir
10. Pesimis
11. Mudah merasa kesal
Merasa banyak menghabiskan energi karena
12.
cemas
13. Merasa sedih dan depresi
14. Tidak sabaran
15. Kelelahan
Kehilangan minat pada banyak hal misalnya
16.
makan
17. Merasa diri tidak layak
18. Mudah tersinggung
19. Berkeringat (misal: tangan berkeringat)
20. Ketakutan tanpa alasan yang jelas
21. Merasa hidup tidak bahagia
22. Sulit untuk beristirahat
23. Kesulitan untuk menelan
Tidak dapat menikmati hal-hal yang saya
24.
lakukan
Perubahan kegiatan jantung dan denyut nadi
25.
tanpa stimulasi oleh latihan fisik
26. Merasa hilang harapan dan putus asa
27. Mudah marah
28. Mudah panik
29. Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu
mengganggu
Takut terhambat oleh tugas-tugas yang tidak
30.
bisa dilakukan
31. Sulit untuk antusias pada suatu hal
Sulit mentoleransi gangguan-gangguan
32.
terhadap hal yang sedang dilakukan
33. Berada pada keadaaan tegang
34. Merasa tidak berharga
Tidak dapat memaklumi hal apapun yang
35. menghalangi anda untuk menyelesaikan hal
yang sedang anda lakukan
36. Ketakutan
37. Tidak ada harapan untuk masa depan
38. Merasa hidup tidak berarti
39. Mudah gelisah
Khawatir dengan situasi saat diri anda mungkin
40.
menjadi panik
41. Gemetar
Sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam
42.
melakukan sesuatu

Sumber : Nursalam (2011)

Skor penilaian kecemasan berdasarkan DASS :


Normal : 0 - 29
Kecemasan ringan : 30 - 59
Kecemasan sedang : 60 - 89
Kecemasan berat : 90 – 119
Sangat berat : > 120
1

DAFTAR PUSTAKA

1. Aprianawati, B. 2009. Kecemasan Ibu Hamil.


http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/56.pdf diakses tanggal 2 Maret 2013

2. Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC. Jakarta

3. Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.
Salemba Medika. Jakarta

4. Jauhari, N. 2009. Gangguan Cemas Pada Ibu Hamil.


http://medicom.blogdetik.com.cemas-pada-ibu-hamil/ diakses tanggal 1 maret 2013
5. Leveno, J Kenneth. 2009. Obstetri Williams Edisi 21. EGC. Jakarta

6. Nanda Internasional. 2010. Diagnosis Keperawatan. EGC. Jakarta

7. Notoat

Anda mungkin juga menyukai