Arab atau Sunda yang digunakan untuk mengartikan kitab kuning. Aksara
Munculnya aksara ini adalah akibat pengaruh budaya Islam yang lebih
Arab pegon muncul sekitar tahun 1400 M yang digagas oleh RM, Rahmat
atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel di Pesantren Ampel
Arab Pegon adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon.3
Ada juga yang mengatakan bahwa huruf Arab Pegon ini ditemukan oleh
Imam Nawawi Banten, hal ini dikuatkan dari sejarah pada masa
1
“Aksara Jawi (Arab-Melayu)”, http://yulian.firdaus.or.id/2005/03/12/aksara-jawi/,
diakses pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2015 pukul 22. 55 WIB
2
Koentjaningrat, Kebudayaan Jawa (Jakarta:Balai Pustaka, 1994), hlm. 20
3
Waryunah Irmawati, “Sejarah, Perkembangan dan Kaidah Aksara Arab Pegon”,
http://gibukmakalah.blogspot.co.id/2014/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html, diakses
pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2015 pukul 22.47 WIB
19
20
Pengajaran berasal dari kata “ajar” yang berarti proses perbuatan, cara
dari pengajaran.7
4
http://blognyapelajarsma.blogspot.co.id/2012/12/arab-pegon-dan-cara-
menulisnya_980.html . diakses pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2015 pukul 11:20 WIB
5
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua (Jakarta:Balai Pustaka, 1996),
hlm. 15
6
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cetakan Ketiga (Jakarta:Kalam
Mulia, 2001), hlm. 72
7
Daryanto, Petunjuk Praktek Mengajar, ( Bandung:Bina Karya, 1981), hlm. 16
21
Biasanya Arab pegon ditulis disela-sela baris yang ditulis miring kebawah,
dalam Arab pegon juga digunakan beberapa simbol untuk menyingkat dan
pegon juga digunakan oleh para kyai pesantren Jawa untuk menulis surat
huruf Arab pegon atau disebut dengan aksara Arab-Melayu ini merupakan
bahasa lokal karena ternyata tulisan Arab pegon itu tidak hanya
menggunakan Bahasa Jawa saja tapi juga dipakai di daerah Jawa Barat
8
Abu Mushadiq Muhammad Hisyam, Irsyadu Al-Awam bi bayani Dinu Al-Islam
(Semarang: Toha Putra), hlm. 6
9
Kompas, Melihat Palembang dari Naskah Kuno, Senin 29 september 2003
10
Purwadi, Kamus Jawa-Indonesia, (Jakarta: Pustaka Widyatama, 2003), hlm. 278
11
http://pustaka.islamnet.web.id/Bahtsul_Masaail/Artikel/Skripsi/Pembelajaran%20Kitab
%20Kuning%20dengan%20Arab%20Pegon-99424172-Tafsiyatun%20Rohanah.htm. diakses pada
hari Minggu tanggal 23 Agustus 2015 pukul 23:20
22
dimulai dari kanan ke kiri begitu pula menulisan huruf Arab pegon
penulisannya dimulai dari kanan ke kiri tidak seperti penulisan huruf latin
Huruf Arab pegon tidak jauh berbeda dengan huruf hijaiyah, akan
tetapi jika kita cermati Arab pegon bukan tersusun dari huruf Arab asli.
TABEL I
1 Ha H/A ه/أ
2 Na N ن
3 Ca C چ
23
4 Ra R ر
5 Ka K ك
6 Da D ڎ
7 Ta T ت
8 Sa S س
9 Wa W و
10 La L ل
11 Pa P ڤ
12 Dha Dh ڎ
13 Ja J ج
14 Ya Y ي
15 Nya Ny ۑ
16 Ma M م
17 Ga G ڮ
18 Bha B ب
24
19 Tha Th ط
20 Nga Ng ڠ
dengan huruf vokal dan sandangan huruf lain. Untuk menjadikan huruf
Serta harus ditambah sandangan (bantu) yaitu fathah (َ) , pȇpȇt (~) dan
hamzah ()ء.12
12
Faza Abdani Auni Robbi, “Cara Menulis Arab Pegon dan Asalnya”
http://blognyapelajarsma.blogspot.co.id/2012/12/arab-pegon-dan-cara-menulisnya_980.html.
diakses pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2015 pukul 23.59 WIB
25
7) Huruf Arab pegon HA ada dua yaitu HA ( )هdan ()أ, karena HA dapat
8) Huruf Arab pegon ditambah alif ( )اberbunyi A, contoh أ/ هاmaka dibaca
ha/a
seperti bunyi O pada kata Gógó (tanaman padi pada lahan kering) dan
(bahasa Jawa).
13) Huruf pegon di fathah dan digandeng dengan wawu ( )وuntuk bunyi O,
14) Huruf Arab pegon diberi sandangan Pȇpȇt (~) atau tidak diberi
semar, semangka.
ۿatau هdibaca HE
(Pȇpȇtnya). Contoh :
“utawi” tidak perlu ditulis اتوي, tetapi cukup ditulis menggunakan simbol
huruf “mim” ()م. Adapun simbol-simbol khusus dalam Arab pegon dapat
TABEL II
Indonesia
13
Ibid.
14
“Simbol Makna Kitab Kuning Ala Pesantren”,
https://inginbelajarterus.wordpress.com/2011/02/10/simbol-makna-kitab-kuning-ala-pesantren/,
diakses pada hari Senin tanggal 25 Oktober 2015 pukul 23. 50 WIB
30
aqil