KARBURATOR
KARBURATOR
1. Bahan bakar
2. Oksigen atau udara
3. Api atau temperatur diatas titik nyala bahan bakar.
Pembakaran akan lebih mudah dilakukan bila bahan bakar dalam bentuk kabut atau butiran
kecil dengan komposisi campuran udara dan bahan bakar tepat. Proses pengabutan bahan bakar
dan bercampurnya udara dengan bahan bakar disebut proses karburasi, alat yang digunakan
untuk proses karburasi disebut karburator.
Ukuran karburator ditunjukkan dari ukuran lubang atau diameter dalam bagian terkecil, yaitu
bagian venturi. Satuan ukuran yang digunakan adalah mm, semakin besar ukuran semakin
besar kapasitas karburator.
Main jet (Spuyer utama) merupakan bagian karburator yang berfungsi untuk mengontrol
aliran bahan bakar sistem putaran menengah dan tinggi. Semakin besar ukuran semakin besar
pula bahan bakar yang mampu dialirkan. Contoh: # 122,5
Jet needle (jarum skep) merupakan bagian merupakan bagian karburator yang berfungsi untuk
mengontrol besar lubang needle jet. Bentuk jet needle adalah tirus sehingga saat jet
needleditarik diameter lubang needle jet dapat bervariasi sesuai bukaan throttle valve.
Needle jet (spuyer jarum) merupakan bagian karburator yang bersama jet needle berfungsi
untuk mengontrol besar lubang yang berhubungan dengan venturi. Bentuk tirus dari jet
needlesehingga diameter lubang needle jet dapat bervariasi sesuai bukaan throttle valve.
Contoh: needle jet = 0 - 2 , menunjukkan diameter dalam needle jet.
Gb. 5.17 Needle jet
Slow air jet / slow air bleed merupakan lubang yang dilewati
udara saat mesin putaran stasioner. Besar lubang slow air
jet mempengaruhi campuran saat putaran stasioner maupun
putaran rendah.
Contoh kode lubang : # 127,5
Aliran udara melewati venturi sehingga kecepatan naik dan tekanan turun. Turunnya tekanan
di venturi menyebabkan bensin diruang pelampung terhisap keluar bertemu dengan udara dan
terurai atau pecah menjadi butiran-butitan kecil.
Konsep pengabutan karburator hampir sama dengan pengabutan yang terjadi pada penyemprot
obat nyamuk. Didepan lubang pompa terdapat pipa kecil yang dihubungkan dengan tangki
cairan obat, saat pompa obat nyamuk ditekan maka udara dari dalam pompa mengalir keluar,
karena kecepatan aliran tinggi maka tekanan dilubang pompa turun dan menghisap cairan obat
yang ada di dalam tangki, cairan obat keluar bertemu dengan udara dan terurai menjadi butiran
kecil.
I. MACAM KARBURATOR
Karburator dapat diklasifikasikan menurut aliran dan prinsip pengontrolannya. Berdasarkan
aliranya karburator dapat dikelompokkan menjadi:
Aliran udara dari atas ke bawah, karburator jenis ini mempunyai kelebihan yaitu memanfaatkan
gaya grafitasi guna meningkatkan pengabutan, namun mempunyai kelamahan bila karburator
banjir bensin mengalir ke manifold sehingga mesin sulit dihidupkan. Karburator jenis ini
banyak digunakan pada mesin mobil, dan beberapa motor sport
Gb. 5.20 Karburator arus turun
Perbandingan udara dengan bahan bakar yang tepat memungkinkan terjadi pembakaran
sempurna, sehingga:
Perbandingan udara dengan bahan bakar yang ideal adalah 14,7 gr udara dengan 1 gr bahan
bakar, perbandingan ideal juga sering disebut perbandingan Stoichiometric. Perbandingan
udara dengan bahan bakar (Air Fuel Ratio atau AFR) dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Perbandingan udara dengan bahan bakar sesungguhnya tergantung dari temperatur dan kondisi
kerja mesin. Perbandingan saat menghidup mesin (starting), berbeda dengan saat idling,
putaran lambat maupun saat dipercepat. Hubungan perbandingan dengan kondisi kerja mesin
adalah sebagai berikut:
K. LAMBDA (l)
Lambda (l) merupakan perbandingkan antara jumlah udara sesunggunya yang masuk ke dalam
siliden dibandingkan dengan udara secara teori. Lambda (l) dapat dirumuskan:
14,7 14,7
l =---------------- è l = ------------ è l = 1
14,7 :1 14,7
Artinya:
l = 1 è berarti campuran ideal atau stociometric
l > 1 è berarti campuran kurus (lebih banyak udara)
l < 1 è berarti campuran kaya (kekurangan udara)
Pemahaman terhadap nilai l ini mempermudah untuk menyatakan kondisi campuran yang
masuk ke dalam mesin dan dapat lebih mudah menganalisis kondisi mesin.
Grafik pada gambar 5.26 menggambarkan hubungan antara nilai l dengan gas buang yang
dihasilkan mesin (dengan asumsikan mesin dalam kondisi normal pada kecepatan konstan).
Seperti terlihat pada grafik, konsentrasi emisi CO dan HC menurun pada campuran kurus,
namun kandungan NOx meningkat pada AFR yang semakin kurus. Sebaliknya, ketika
campuran kaya, NOx menurun tetapi CO dan HC meningkat. Hal ini berarti, pada mesin bensin
sangat sulit untuk mencari upaya penurunan emisi CO, HC dan NOx pada waktu bersamaan,
apalagi dengan mengubah campurannya saja.
Grafik konsumsi bahan bakar (b) mencapai titik terendah pada posisi l beberapa titik di atas
1.Pada posisi itu pula didapatkan nilai NOx yang tinggi, meskipun CO dan HC pada titik
rendah. Pada saat tersebut proses pembakaran terjadi mendekati sempurna
dengan CO2 maksimum.
Jika menginginkan kondisi pembakaran dengan tenaga maksimum, maka l harus dibuat lebih
rendah dari nilai 1, kira-kira 0,90, namun dengan konsekuensi konsumsi dan emisi CO dan HC
akan meningkat tinggi.
1. Sistem pelampung
2. sistem Cuk
3. Sistem kecepatan rendah
4. Sistem kecepatan tinggi
5. Sistem percepatan
Prinsip kerja:
Saat bahan bakar di ruang pelampung kurang, permukaan bahan bakar rendah, pelampung
turun, jarum pelampung turun, saluran terbuka dan bahan bakar dari tangki mengalir ke ruang
pelampung.
Bertambahnya bensin diruang pelampung membuat permukaan bensin naik, pelampung ikut
naik, jarum pelampung terdorong untuk jarum pelampung menutup saluran, aliran bensin dari
tangki keruang pelampung terhenti.
Prinsip kerja:
Saat kondisi mesin dingin saluran sistem cuk terbuka atau sistem cuk bekerja, sehingga mesin
lebih mudah dihidupkan.
Setelah mesin hidup dan temperatur udara dingin, tahanan PTC kecil, arus yang mengalir besar
dari alternator ke element pemanas lebih besar, panas yang dihasilkan tinggi, wax
elementmemuai lebih besar, starter plunger tertarik sehingga saluran cuk membuka lebih
lebar, suplai bahan bakar dari sistem cuk banyak, campuran lebih kaya.
Temperatur mesin berangsur-angsur naik, tahanan PTC membesar, arus yang mengalir
semakin kecil, panas element berkurang, pemuaian wax element kecil, starter
plunger berangsur – angsur menutup seiring dengan naiknya temperatur mesin.
Saat starter motor kondisi temperatur mesin panas, maka tahanan PTC besar, arus yang
mengalir kecil, panas yang dihasilkan rendah, wax element memuai lebih kecil, starter
plungertertarik sedikit sehingga saluran cuk membuka lebih kecil, suplai bahan bakar dari
sistem cuk sedikit, campuran mendekati normal.
3. Sistem percepatan
Sistem percepatan (acceleration system) berfungsi untuk memperkaya campuran saat mesin
dipercepat. Saat mesin dipercepat bukaan throttle langsung membesar, namun putaran mesin
masih tetap randah, akibatnya kevacuuman di venturi rendah, bensin dari pelampung yang
mengalir ke venturi kecil, sehingga campuran sangat kurus, tenaga mesin menurun. Guna
mengatasi fenomena tersebut beberapa motor sport dilengkapi dengan pompa percepatan yang
akan menyemprotkan bahan bakar saat motor dipercepat. Pada sepeda motor Honda sistem ini
disebut TPFC (Trancient Power Fuel Control).
Gb. 5.33 Sistem percepatan
Prinsip kerja:
Saat handel gas diputar maka nok akan menekan tuas penggerak dan tuas penggerak
menekanpush rod. Selanjutnya push rod akan menekan acceleration pump diafragma, bensin
yang ada diruang pompa ditekan sehingga tekanan naik, inlet check valve tertutup, outlet check
valveterbuka, bensin akan menyemprot pada accelerator nozzle ke venture. Penyemprotan
bensin tersebut membuat campuran bahan bakar lebih kaya.
Saat handle gas dilepas karena gaya pegas mendorong acceleration pump diafragma,
sehingga ruang pompa membesar, inlet check valve terbuka, outlet check valve tertutup, bensin
dari ruang pelampung terhisap masuk ke ruang pompa.
Hal yang perlu diperhatikan pada karburator menggunakan pompa percepatan adalah jangan
memainkan handle gas sat mesin mati, sebab mesin akan sulit hidup karena banjir pada
manifold.
Prinsip kerja:
Saat katup gas dilepas motor bekerja dalam kondisi idling atau stasioner. Piston throttle
valve terdorong oleh pegas sehingga hampir menutup. Kevacuuman dibelakang pistonthrottle
valve yaitu di orifice tinggi, bensin dari ruang pelampung terhisap keluar, bahan bakar yang
akan keluar dipecah dahulu oleh slow air bleeder sehingga atomisasi campuran lebih baik,
campuran lebih homogen, pembakaran lebih sempurna.
a. Sistem kecepatan menengah berfungsi mensuplai campuran bahan bakar saat mesin
kecepatan menengah. Komponen yang bekerja antara lain: Slow air bleed, Slow jet, Air
srew, Main air bleed, Main jet, Air bleed, Needle jet.
Gb. 5.36 Aliran udara dan bahan bakar saat putaran menengah
Prinsip kerja:
Saat handel gas diputar lebih lebar, throttle valve tertarik keatas sehingga venture
membesar. Needle jet diikat dengan piston throttle, sehingga naiknya throttle valve juga
menarik needle jet menyebabkan lubang main jet membesar. Naiknya throttle
valvemenyebabkan kevacuuman pada venturi. Bensin dari ruang pelampung terhisap keluar
ke venturi dan orifice , bahan bakar yang akan keluar ke venturi dipecah dahulu oleh main air
bleed sedangkan yang ke orifice oleh slow air bleed sehingga atomisasi campuran lebih.
Hubungan antara bagian karburator yang berfungsi terhadap lebar bukaan throttle valvedapat
digambarkan sebagai berikut:
Gb. 5.38 Hubungan bagian karburator yang berfungsi terhadap bukaan throttle valve.
Gb. 5.39 Komponen karburator
1. Membersihkan Karburator
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan diantaranya nampan tempat mencuci karburator, udara
bertekanan (kompresor), kunci dan obeng.
b.Bongkar karburator, rendam komponen pada cairan bensin pada nampan yang telah disediakan.
d.Periksa main jet, slow jet dari kemungkinan aus tau tesumbat.
e. Periksa needle jet dan air srew dari kemungkinan aus.
f. Periksa dan stel tinggi angkat pelampung
2. Menyetel Karburator
a. Hidupkan mesin sampai panas kerja normal ( ± 5 menit).
b. Putar throttle stop screw sampai mesin putaran stasioner
( ± 1.400 rpm).
c. Stel air screw (penyetel udara) sampai diperoleh putaran maksimal
d. Stel putaran stasioner dengan mengatur throttle stop screw sampai putaran mesin ± 1.400 rpm.
Catatan:
Agar pembacaan alat ukur akurat maka knalpot tidak boleh bocor
SISTEM REM SEPEDA MOTOR
A. FUNGSI REM
Untuk mengurangi kecepatan laju sepeda motor clan untuk menghentikannya.
B. SISTEM PENGEREMAN
Prinsip sistim pengereman adalah perubahan ergi kinetik menjadi energi panas
dalam bentuk gesekan panas.
Ada dua tipe sistim pengereman pada sepeda motor Honda, yaitu :
1. Tipe drum (tromol).
2. Tipe disk (cakram).
INFORMASI SERVICE
PERHATIAN ! Debu asbes dari kampas diketahui dapat mengakibatkan teriadinya gangguan
pernapasan dan kanker.Jangan menggunakan tekanan angin atau sikat kering, saat
membersihkan debu rem.
I. REM TROMOL
A. PRINSIP KERJA REM TROMOL
1. SINGLE LEADING SHOE TYPE (Leading-Trailing Shoe Type)
Tenaga pengereman dari pedal atau handle dialirkan ke bubungan rem m e l a l u i k a b e l
atau batang r e m . Bubun gan (s epert i pada gam ba r.21 ) akan menggerakan
sepatu (shoe) rem, yang selanjutnya bergesekan dengan drum, untuk memperlambat putaran
drum yang berhubungan dengan roda. Sehingga putaran roda akan diperlambat.
Dengan Konstruksi/posisi shoe (sepatu) yang demikian, maka leading shoe menghasilkan
gaya yang lebih besar daripada trailing shoe. Kenaikan gaya pada leading shoe ini yang disebut
“SELF ENERGIZING”.
2. DUAL LEADING SHOE TYPE
Perbedaan dengan "Single Leading Shoe" adalah pads tipe ini memakai dua buah
"Bubungan rem". Dengan gaya yang sama dari pedal atau handel rem, t i p e i n i a k a n
m e m b e r i k a n g a ya pengereman yang lebih besar.
Karena sistim ini menghasilkan gesekan yang paling penting pads komponenkomponen
. rem maka diperlukan meterial yang dapat menyalurkan panas dengan cepat. Aluminium
alloy adalah material yang mempunyai konduktivitas panas yang tinggi. Dan jugs sirip-sirip
pendingninan (Cooling fins) pads hub dipergunakan untuk mempercepat proses
pendinginan.
B. PEMERIKSAAN REM TROMOL
1. TROMOL REM
- Periksa tromol rem terhadap kerusakan, dan ganti jika diperlukan.
- Ukur diameter dalam tromol rem pada permukaan lining pada beberapa tempat dan dapatkan
ukuran terbesar.
Batas Servis :
Astrea, WIN, GLK = 111 mm
GL Pro, Tiger = 131 mm
Catatan :
Jika tromol rem berkarat, bersihkan dengan amplas #120.
Memakai jangka sorong untuk mengukur diameter dalam tromol. (gambar.23).