Anda di halaman 1dari 25

KARBURATOR

Proses pembakaran akan terjadi bila terdapat 3 unsur utama yaitu:

1. Bahan bakar
2. Oksigen atau udara
3. Api atau temperatur diatas titik nyala bahan bakar.

Pembakaran akan lebih mudah dilakukan bila bahan bakar dalam bentuk kabut atau butiran
kecil dengan komposisi campuran udara dan bahan bakar tepat. Proses pengabutan bahan bakar
dan bercampurnya udara dengan bahan bakar disebut proses karburasi, alat yang digunakan
untuk proses karburasi disebut karburator.

Dengan demikian karburator berfungsi :


1. Mengkabutkan bahan bakar sehingga mudah dibakar
2. Mencampur udara dan bahan bakar pada komposisi yang paling tepat sesuai dengan kondisi
kerja mesin.
3. Mengontrol jumlah campuran yang masuk kedalam silinder guna mengontrol tenaga dan
kecepatan sepeda motor.

Gb. 5. 12 Komponen karburator

G. BAGIAN – BAGIAN KARBURATOR DAN FUNGSINYA

Ukuran karburator ditunjukkan dari ukuran lubang atau diameter dalam bagian terkecil, yaitu
bagian venturi. Satuan ukuran yang digunakan adalah mm, semakin besar ukuran semakin
besar kapasitas karburator.

Contoh : Karburator BS 26, berarti diameternya 26 mm.


Gb. 5.13 Ukuran Karburator
Slow jet / pilot jet (spuyer langsam) merupakan bagian karburator yang berfungsi untuk
mengontrol aliran bahan bakar pada sistem putaran rendah dan menengah. Semakin besar
ukuran semakin besar pula bahan bakar yang mampu dialirkan.
Contoh: # 35

Gb.5. 14 Posisi slow jet

Main jet (Spuyer utama) merupakan bagian karburator yang berfungsi untuk mengontrol
aliran bahan bakar sistem putaran menengah dan tinggi. Semakin besar ukuran semakin besar
pula bahan bakar yang mampu dialirkan. Contoh: # 122,5

Gb. 5.15 Main jet

Jet needle (jarum skep) merupakan bagian merupakan bagian karburator yang berfungsi untuk
mengontrol besar lubang needle jet. Bentuk jet needle adalah tirus sehingga saat jet
needleditarik diameter lubang needle jet dapat bervariasi sesuai bukaan throttle valve.

Contoh: needle jet = 4C11-3


4C11 menunjukkan angka ketirusan
3 menunjukan posisi standard pemasangan clip.

Gb. 5.16 Jet needle

Needle jet (spuyer jarum) merupakan bagian karburator yang bersama jet needle berfungsi
untuk mengontrol besar lubang yang berhubungan dengan venturi. Bentuk tirus dari jet
needlesehingga diameter lubang needle jet dapat bervariasi sesuai bukaan throttle valve.
Contoh: needle jet = 0 - 2 , menunjukkan diameter dalam needle jet.
Gb. 5.17 Needle jet

Slow air jet / slow air bleed merupakan lubang yang dilewati
udara saat mesin putaran stasioner. Besar lubang slow air
jet mempengaruhi campuran saat putaran stasioner maupun
putaran rendah.
Contoh kode lubang : # 127,5

Gb. 5. 18 Aliran udara melewati air jet


Main air jet merupakan lubang yang dilewati udara saat mesin
putaran menengah dan tinggi. Besar lubang ini mempengaruhi
besar dan atomisasi bensin yang melalui main jet.
Contoh kode lubang main jet : # 70

Air screw/ pilot screw merupakan sekerup yang mengatur


banyaknya udara dan bahan bakar yang melewati orifice. Saat
sekerup diputar penuh lubang tertutup, besar lubang ditentukan
dengan banyak putaran dari posisi tertutup.
Contoh : 1,5 (putaran keluar).

Contoh spesifikasi karburator:


Merk / type sepeda motor Yamaha Jupiter Z
Merk/ Type karburator Mikuni VM17SH/1
Main jet # 105 Jet Needle 4CJT5-2
Pilot jet # 17,5 Needle jet E-8M
Main air jet Ø 1.2 Air screw 1-3/8 putaran
Starter jet 1 Ø 0.5 Throttle valve # 3.5
Starter jet 2 # 30 Valve set Ø 1.5

Merk / type sepeda motor Kawasaki Ninja


Merk/ Type karburator KEIHIN SEIKI, PWL26
Main jet # 132 Jet Needle F 33 45 H
Slow jet # 45 Pemasangan clip 4 dari atas
Main air jet # 60 Air screw 1 1/4 put
Starter jet # 55 Throttle valve # 3.5

H. PRINSIP KERJA KARBURATOR


Saat langkah hisap, piston bergerak dari TMA menuju TMB, ruang di dalam silinder
membesar, tekanan turun sehingga udara mengalir ke dalam silinder.
Gb. 5.19 Prinsip kerja karburator

Aliran udara melewati venturi sehingga kecepatan naik dan tekanan turun. Turunnya tekanan
di venturi menyebabkan bensin diruang pelampung terhisap keluar bertemu dengan udara dan
terurai atau pecah menjadi butiran-butitan kecil.

Konsep pengabutan karburator hampir sama dengan pengabutan yang terjadi pada penyemprot
obat nyamuk. Didepan lubang pompa terdapat pipa kecil yang dihubungkan dengan tangki
cairan obat, saat pompa obat nyamuk ditekan maka udara dari dalam pompa mengalir keluar,
karena kecepatan aliran tinggi maka tekanan dilubang pompa turun dan menghisap cairan obat
yang ada di dalam tangki, cairan obat keluar bertemu dengan udara dan terurai menjadi butiran
kecil.

I. MACAM KARBURATOR
Karburator dapat diklasifikasikan menurut aliran dan prinsip pengontrolannya. Berdasarkan
aliranya karburator dapat dikelompokkan menjadi:

1. Karburator Arus Turun

Aliran udara dari atas ke bawah, karburator jenis ini mempunyai kelebihan yaitu memanfaatkan
gaya grafitasi guna meningkatkan pengabutan, namun mempunyai kelamahan bila karburator
banjir bensin mengalir ke manifold sehingga mesin sulit dihidupkan. Karburator jenis ini
banyak digunakan pada mesin mobil, dan beberapa motor sport
Gb. 5.20 Karburator arus turun

2. Karbuator Arus Datar


Arah aliran udara secara datar,
karburator jenis ini paling
banyak digunakan pada sepeda
motor, karena pengabutan sangat
baik, tidak mudah banjir dan tata
letak lebih mudah.

Gb. 5.21 Karburator arus datar


3. Karburator Arus Naik
Arah aliran udara dari bawah ke
atas, karburator jenis ini
digunakan pada motor penggerak
serba guna, jarang digunakan
pada sepeda motor maupun
mobil. Mempunyai kelebihan
Gb. 5.22 Karburator arus naik
yaitu bila karburator banjir
bensin tidak akan mengalir ke
manifold, kelemahan pengabutan
kurang baik karena melawan
gaya grafitasi.

Berdasarkan pengontrolan karburator dapat diklasifikasikan:

1. Batterfly Throttle Valve and


invariable ventury
Ukuran venturi tetap dan
pengontrolan menggunakan
katup kupu-kupu (betterfly
valve). Pembukaan katup kupu-
Gb.5.23 Batterfly throttle valve
kupu dikontrol menggunakan
kabel gas.

2. Piston Throttle valve and


variable ventury
Piston throttle
valve ditempatkan di venturi,
saat putaran rendah
piston throttle valve terdorong
oleh pegas ke bawah sehingga
Gb. 5.24 Piston throttle valve
ukuran venturi kecil. Saat kabel
gas ditarik maka piston throttle
valve tertarik sehingga venturi
membesar seiring dengan
penarikan kabel gas.

3. Batterfly Throttle Valve and


Variable Ventury
Kabel gas mengontrol katup
kupu-kupu, perubahan katup
kupu-kupu menyebabkan
perubahan kevakuman pada
venturi, semakin besar
kevacuuman semakin tinggi
piston valve terangkat sehingga
Gb. 5.25 Karburator SU
semakin besar ukuran venturi.
Karburator model ini juga sering
disebut karburator SU.

J. PERBANDINGAN UDARA DENGAN BAHAN BAKAR


Bahan bakar yang masuk ke dalam silinder harus mudah terbakar agar dapat menghasilkan
efisiensi konversi energi dan tenaga maksimal. Pembakaran bahan bakar akan mudah
dilakukan bila komposisi campuran udara dan bahan bakar tepat dan butiran sangat kecil atau
bensin dalam bentuk gas.

Perbandingan udara dengan bahan bakar yang tepat memungkinkan terjadi pembakaran
sempurna, sehingga:

1. Pemakaian bahan bakar ekonomis karena efisiensi konversi energi maksimal.


2. Polusi gas buang rendah karena semua bahan bakar terbakar.
3. Performa kendaraan tinggi karena tenaga yang dihasilkan besar.

Perbandingan udara dengan bahan bakar yang ideal adalah 14,7 gr udara dengan 1 gr bahan
bakar, perbandingan ideal juga sering disebut perbandingan Stoichiometric. Perbandingan
udara dengan bahan bakar (Air Fuel Ratio atau AFR) dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

AFR = 14,7 è berarti campuran ideal;


AFR >14,7 è berarti campuran kurus/miskin;
AFR < 14,7 è berarti campuran gemuk/kaya.

Perbandingan udara dengan bahan bakar sesungguhnya tergantung dari temperatur dan kondisi
kerja mesin. Perbandingan saat menghidup mesin (starting), berbeda dengan saat idling,
putaran lambat maupun saat dipercepat. Hubungan perbandingan dengan kondisi kerja mesin
adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Perbandingan campuran bahan bakar

No Kondisi Kerja AFR No Kondisi AFR


Mesin Kerja
Mesin
1 Saat start 2-3 : 1 6 Putaran 12 - 13 :
temperatur maks 1
dingin (Choke) (beban
penuh)
2 Saat start 7- 8 : 1 7 Putaran 15 – 17 :
temperatur sedang 1
panas
3 Saat idling 8 -10 : 8 Tenaga 12-13 : 1
1 optimal
4 Kecepatan 10 -12 : 9 Emisi 15 : 1
rendah 1 rendah
5 Aksklerasi 2 -3 : 1 10 Bahan
bakar 16 - 17 :
ekonomis 1

K. LAMBDA (l)
Lambda (l) merupakan perbandingkan antara jumlah udara sesunggunya yang masuk ke dalam
siliden dibandingkan dengan udara secara teori. Lambda (l) dapat dirumuskan:

Jumlah udara sesungguhnya


l = ------------------------------------------
Stoichiometric

Jika jumlah udara sesungguhnya 14,7 maka:

14,7 14,7
l =---------------- è l = ------------ è l = 1
14,7 :1 14,7

Artinya:
l = 1 è berarti campuran ideal atau stociometric
l > 1 è berarti campuran kurus (lebih banyak udara)
l < 1 è berarti campuran kaya (kekurangan udara)

Tabel 8. Hubungan AFR dengan nilai l adalah sebagai berikut:


AFR l AFR l
5 0,340 15 1,020
6 0,408 15,5 1,054
7 0,476 16 1,088
8 0,544 16,5 1,122
9 0,612 17 1,156
10 0,680 17,5 1,190
11 0,748 18 1,224
12 0,816 18,5 1,259
13 0,884 19 1,293
14 0,952 19,5 1,327
14,7 1,000 20 1,361

Pemahaman terhadap nilai l ini mempermudah untuk menyatakan kondisi campuran yang
masuk ke dalam mesin dan dapat lebih mudah menganalisis kondisi mesin.

Grafik pada gambar 5.26 menggambarkan hubungan antara nilai l dengan gas buang yang
dihasilkan mesin (dengan asumsikan mesin dalam kondisi normal pada kecepatan konstan).
Seperti terlihat pada grafik, konsentrasi emisi CO dan HC menurun pada campuran kurus,
namun kandungan NOx meningkat pada AFR yang semakin kurus. Sebaliknya, ketika
campuran kaya, NOx menurun tetapi CO dan HC meningkat. Hal ini berarti, pada mesin bensin
sangat sulit untuk mencari upaya penurunan emisi CO, HC dan NOx pada waktu bersamaan,
apalagi dengan mengubah campurannya saja.

Gb. 5.26 Hubungan nilai lambda dengan emisi gas buang

Grafik konsumsi bahan bakar (b) mencapai titik terendah pada posisi l beberapa titik di atas
1.Pada posisi itu pula didapatkan nilai NOx yang tinggi, meskipun CO dan HC pada titik
rendah. Pada saat tersebut proses pembakaran terjadi mendekati sempurna
dengan CO2 maksimum.
Jika menginginkan kondisi pembakaran dengan tenaga maksimum, maka l harus dibuat lebih
rendah dari nilai 1, kira-kira 0,90, namun dengan konsekuensi konsumsi dan emisi CO dan HC
akan meningkat tinggi.

L. SISTEM PADA KARBURATOR


Agar dapat berkerja sesuai dengan kondisi kerja mesin, maka karburator dibagi menjadi
beberapa sistem. Sistem tersebut antara lain:

1. Sistem pelampung
2. sistem Cuk
3. Sistem kecepatan rendah
4. Sistem kecepatan tinggi
5. Sistem percepatan

1. Sistem pelampung (float system)


Sistem pelampung berfungsi untuk mengatur jumlah bensin diruang pelampung tetap stabil
pada volume tertentu. Komponen sistem pelampung antara lain:
a. Ruang pelampung (float chamber)
b. Pelampung (float)
c. Jarum pelampung (needle valve)
d. Dudukan jarum pelampung (valve seat)

Prinsip kerja:
Saat bahan bakar di ruang pelampung kurang, permukaan bahan bakar rendah, pelampung
turun, jarum pelampung turun, saluran terbuka dan bahan bakar dari tangki mengalir ke ruang
pelampung.
Bertambahnya bensin diruang pelampung membuat permukaan bensin naik, pelampung ikut
naik, jarum pelampung terdorong untuk jarum pelampung menutup saluran, aliran bensin dari
tangki keruang pelampung terhenti.

Gb. 5.27 Sistem Pelampung


Gangguan pada sistem palampung antara lain ruang pelampung banjir sehingga bensin masuk
ke mesin dan mesin sulit dihidupkan. Penyebab pelampung banjir antara lain:
a. Pelampung bocor sehingga pelampung tenggelam, jarum pelampung pada posisi terbuka terus
menerus.
b. Jarum pelampung aus, sehingga tidak mampu menutup saluran dengan rapat, bensin dari
tangki mengalir terus menerus ke ruang pelampung.
c. Dudukan jarum pelampung aus, sehingga tidak mampu menutup saluran dengan rapat, bensin
dari tangki mengalir terus menerus ke ruang pelampung.
d. Penyetelan tinggi permukaan terlalu tinggi.
e. Bensin kotor, sehingga kotoran mengganjal jarum pelampung, jarum pelampung tidak
mampu menutup saluran dengan rapat, bensin dari tangki mengalir terus menerus ke ruang
pelampung.

Gb. 5.28 Memeriksa tinggi pelampung

2. Sistem cuk (choke system)


Sistem cuk berfungsi untuk memperkaya campuran saat starting agar mesin mudah hidup.
Metode memperkaya campuran dapat dikelompok menjadi 2, yaitu:

a. Menutup saluran udara


masuk
Saat sistem cuk difungsikan,
saluran udara masuk ditutup,
kevacuuman sesudah katup
cuk meningkan, bensin dari
ruang pelampung mengalir
keluar melalui main jet
maupun slow jet. Bensin
yang keluar lebih banyak,
campuran lebih kaya.

b.Membuka saluran khusus


Saat sistem cuk difungsikan, saluran cuk terbuka, terjadi kevacuuman pada saluran cuk, bensin
dari ruang pelampung terhisap kesaluran cuk, untuk menambah bahan bakar yang mengalir
melalui slow jet, campuran lebih kaya.

Gb. 5.30 Sistem cuk

Metode operasional cuk dapat dilaksifikasikan menjadi 2, yaitu:


a. Sistem cuk mekanis
Pengoperasian sistem cuk dilakukan secara mekanis menggunakan tuas cuk. Tuas cuk
diletakkan di stang pengemudi atau langsung dikarburator.

b. Sistem cuk elektrik


Pengoperasian sistem cuk secara otomatis. Saat mesin start kondisi dingin pembukaan cuk
besar sehingga jumlah bahan bakar tambahan juga besar. Saat menghidupkan mesin kondisi
panas, katup cuk menutup sehingga tidak perlu penambahan bahan bakar

Gb. 5.31 Cuk elektrik

Komponen sistem cuk elektrik adalah:


a. Alternator sebagai sumber listrik
b. PTC (Positip Temperatur Coefficien), yaitu resistor yang tahanannya akan naik sebanding
dengan kenaikan temperatur. Komponen ini berfungsi untuk mengatur besarnya arus yang
mengalir ke sistem cuk secara otomatis.
c. Wax element merupakan bagian yang mengembang dan menyusut berdasarkan panas yang
dihasilkan elemen pemanas.
d. Starter plunger berfungsi sebagai katup untuk membuka dan menutup saluran cuk.

Prinsip kerja:
Saat kondisi mesin dingin saluran sistem cuk terbuka atau sistem cuk bekerja, sehingga mesin
lebih mudah dihidupkan.

Setelah mesin hidup dan temperatur udara dingin, tahanan PTC kecil, arus yang mengalir besar
dari alternator ke element pemanas lebih besar, panas yang dihasilkan tinggi, wax
elementmemuai lebih besar, starter plunger tertarik sehingga saluran cuk membuka lebih
lebar, suplai bahan bakar dari sistem cuk banyak, campuran lebih kaya.
Temperatur mesin berangsur-angsur naik, tahanan PTC membesar, arus yang mengalir
semakin kecil, panas element berkurang, pemuaian wax element kecil, starter
plunger berangsur – angsur menutup seiring dengan naiknya temperatur mesin.

Gb. 5.32 Rangkaian sistem cuk elektrik

Saat starter motor kondisi temperatur mesin panas, maka tahanan PTC besar, arus yang
mengalir kecil, panas yang dihasilkan rendah, wax element memuai lebih kecil, starter
plungertertarik sedikit sehingga saluran cuk membuka lebih kecil, suplai bahan bakar dari
sistem cuk sedikit, campuran mendekati normal.

3. Sistem percepatan
Sistem percepatan (acceleration system) berfungsi untuk memperkaya campuran saat mesin
dipercepat. Saat mesin dipercepat bukaan throttle langsung membesar, namun putaran mesin
masih tetap randah, akibatnya kevacuuman di venturi rendah, bensin dari pelampung yang
mengalir ke venturi kecil, sehingga campuran sangat kurus, tenaga mesin menurun. Guna
mengatasi fenomena tersebut beberapa motor sport dilengkapi dengan pompa percepatan yang
akan menyemprotkan bahan bakar saat motor dipercepat. Pada sepeda motor Honda sistem ini
disebut TPFC (Trancient Power Fuel Control).
Gb. 5.33 Sistem percepatan

Prinsip kerja:
Saat handel gas diputar maka nok akan menekan tuas penggerak dan tuas penggerak
menekanpush rod. Selanjutnya push rod akan menekan acceleration pump diafragma, bensin
yang ada diruang pompa ditekan sehingga tekanan naik, inlet check valve tertutup, outlet check
valveterbuka, bensin akan menyemprot pada accelerator nozzle ke venture. Penyemprotan
bensin tersebut membuat campuran bahan bakar lebih kaya.

Gb. 5.34 Prinsip kerja TPFC

Saat handle gas dilepas karena gaya pegas mendorong acceleration pump diafragma,
sehingga ruang pompa membesar, inlet check valve terbuka, outlet check valve tertutup, bensin
dari ruang pelampung terhisap masuk ke ruang pompa.

Hal yang perlu diperhatikan pada karburator menggunakan pompa percepatan adalah jangan
memainkan handle gas sat mesin mati, sebab mesin akan sulit hidup karena banjir pada
manifold.

4. Sistem Kecepatan rendah


Sistem kecapatan rendah (low speed system) berfungsi untuk mensuplay campuran bahan bakar
saat putaran idling maupun kecepatan rendah. Komponen yang bekerja antara lain:

a. Slow air bleed


b. Slow jet
c. Air srew.
Gb. 5.35 Aliran udara dan bahan bakar saat idling.

Prinsip kerja:
Saat katup gas dilepas motor bekerja dalam kondisi idling atau stasioner. Piston throttle
valve terdorong oleh pegas sehingga hampir menutup. Kevacuuman dibelakang pistonthrottle
valve yaitu di orifice tinggi, bensin dari ruang pelampung terhisap keluar, bahan bakar yang
akan keluar dipecah dahulu oleh slow air bleeder sehingga atomisasi campuran lebih baik,
campuran lebih homogen, pembakaran lebih sempurna.

5. Sistem Kecepatan menengah

a. Sistem kecepatan menengah berfungsi mensuplai campuran bahan bakar saat mesin
kecepatan menengah. Komponen yang bekerja antara lain: Slow air bleed, Slow jet, Air
srew, Main air bleed, Main jet, Air bleed, Needle jet.

Gb. 5.36 Aliran udara dan bahan bakar saat putaran menengah

Prinsip kerja:
Saat handel gas diputar lebih lebar, throttle valve tertarik keatas sehingga venture
membesar. Needle jet diikat dengan piston throttle, sehingga naiknya throttle valve juga
menarik needle jet menyebabkan lubang main jet membesar. Naiknya throttle
valvemenyebabkan kevacuuman pada venturi. Bensin dari ruang pelampung terhisap keluar
ke venturi dan orifice , bahan bakar yang akan keluar ke venturi dipecah dahulu oleh main air
bleed sedangkan yang ke orifice oleh slow air bleed sehingga atomisasi campuran lebih.

6. Sistem kecepatan tinggi (High speed system)


Sistem kecepatan tinggi (high speed system) berfungsi mensuplai campuran bahan bakar pada
saat mesin kecepatan tinggi. Komponen yang bekerja antara lain: Main air bleed, main jet, jet
needle dan needle jet.
Gb. 5.37 Aliran udara dan bahan bakar saat putaran tinggi
Prinsip kerja:
Saat katup gas diputar, piston throttle valve tertarik keatas sehingga venturi membesar.Needle
jet diikat dengan piston throttle valve, sehingga naiknya piston throttle juga menarikneedle
jet menyebabkan lubang main jet membesar. Naiknya piston
throttle menyebabkan kevacuuman terbesar pindah dari orifice ke venturi. Bensin dari ruang
pelampung terhisap keluar ke venturi, bahan bakar yang akan keluar dipecah dahulu oleh main
air bleedersehingga atomisasi campuran lebih baik, campuran lebih homogen, pembakaran
lebih sempurna. Pada saat ini slow jet tidak berfungsi karena kevacuuman pada orifice rendah.

Hubungan antara bagian karburator yang berfungsi terhadap lebar bukaan throttle valvedapat
digambarkan sebagai berikut:

Gb. 5.38 Hubungan bagian karburator yang berfungsi terhadap bukaan throttle valve.
Gb. 5.39 Komponen karburator

M. MEMERIKSA DAN MENYETEL KARBURATOR


Campuran udara dan bahan bakar yang tepat akan menghasilkan tenaga optimal, bahan bakar
ekonomis dan polusi rendah. Agar karburator dapat berfungsi dengan baik maka secara
periodik perlu dibersikan dan disetel ulang.

1. Membersihkan Karburator
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan diantaranya nampan tempat mencuci karburator, udara
bertekanan (kompresor), kunci dan obeng.
b.Bongkar karburator, rendam komponen pada cairan bensin pada nampan yang telah disediakan.

c. Bersikan komponen satu persatu, keringkan dengan menyemprot menggunakan udara


bertekan. Sisikan komponen yang telah dibersihkan pada tempat yang lain.
Gb. 5.40 Membersihkan karburator

d.Periksa main jet, slow jet dari kemungkinan aus tau tesumbat.
e. Periksa needle jet dan air srew dari kemungkinan aus.
f. Periksa dan stel tinggi angkat pelampung

Gb. 5.41 Memeriksa pelampung

g.Periksa posisi needle jet


h. Rakit kembali semua komponen karburator.
i. Pasang kembali pada motor, saat memasang throttle valve perhatikan arah cut waymenghadap
keluar
j. Perhatikan arah pemasangan insulator, jangan sampai terbalik.

Gb. 5.42 Pemasangan insulator

2. Menyetel Karburator
a. Hidupkan mesin sampai panas kerja normal ( ± 5 menit).
b. Putar throttle stop screw sampai mesin putaran stasioner
( ± 1.400 rpm).
c. Stel air screw (penyetel udara) sampai diperoleh putaran maksimal
d. Stel putaran stasioner dengan mengatur throttle stop screw sampai putaran mesin ± 1.400 rpm.

Gb. 5.43 Menyetel karburator

3. Menyetel Karburator Menggunakan Four Gas Analyzer


Four Gas Analyzer merupakan alat untuk mengukur emisi gas buang, dengan alat tersebut
dapat diketahui kadar CO (Carbon Monoxyda), HC (Hydro Carbon), O2 dan lambda (λ).
Berpedoman pada nilai lambda yang ditunjukkan alat ukur, dapat disetel campuran yang tepat
dan akurat.Langkah menyetel karburator dengan four gas analyzer adalah sebagai berikut:

Gb. 5.44 Menyetel karburator dengan Four Gas Analyzer

a. Panaskan mesin sampai panas kerja normal


b. Stel mesin pada putaran stasioner 1.400 rpm
c. Hidupkan alat four gas analyzer dan ikuti langkah yang ditunjukkan pada alat ukur.
d. Masukan probe ke knalpot, kurang lebih 400-600 mm, tunggu sampai pembacaan alat
ukur stabil.
e. Stel air screw sampai lambda menunjukan angka 1 untuk campuran paling ideal, 0,97-
0,98 untuk memperoleh tenaga paling optimal dan 1,05 – 1,1 untuk pemakaian bahan
bakar yang ekonomis.
f. Saat menyetel air screw maka terjadi perubahan putaran stasional, stel kembali
putaran stasioner sesuai dengan spesifikasi motor.

Catatan:
Agar pembacaan alat ukur akurat maka knalpot tidak boleh bocor
SISTEM REM SEPEDA MOTOR

A. FUNGSI REM
Untuk mengurangi kecepatan laju sepeda motor clan untuk menghentikannya.
B. SISTEM PENGEREMAN
Prinsip sistim pengereman adalah perubahan ergi kinetik menjadi energi panas
dalam bentuk gesekan panas.
Ada dua tipe sistim pengereman pada sepeda motor Honda, yaitu :
1. Tipe drum (tromol).
2. Tipe disk (cakram).

Kedua-duanya berputar bersama-sama roda. Masing-masing dilambatkan oleh gesekan


rem atau pad yang menekannya.

INFORMASI SERVICE

PERHATIAN ! Debu asbes dari kampas diketahui dapat mengakibatkan teriadinya gangguan
pernapasan dan kanker.Jangan menggunakan tekanan angin atau sikat kering, saat
membersihkan debu rem.

I. REM TROMOL
A. PRINSIP KERJA REM TROMOL
1. SINGLE LEADING SHOE TYPE (Leading-Trailing Shoe Type)
Tenaga pengereman dari pedal atau handle dialirkan ke bubungan rem m e l a l u i k a b e l
atau batang r e m . Bubun gan (s epert i pada gam ba r.21 ) akan menggerakan
sepatu (shoe) rem, yang selanjutnya bergesekan dengan drum, untuk memperlambat putaran
drum yang berhubungan dengan roda. Sehingga putaran roda akan diperlambat.
Dengan Konstruksi/posisi shoe (sepatu) yang demikian, maka leading shoe menghasilkan
gaya yang lebih besar daripada trailing shoe. Kenaikan gaya pada leading shoe ini yang disebut
“SELF ENERGIZING”.
2. DUAL LEADING SHOE TYPE
Perbedaan dengan "Single Leading Shoe" adalah pads tipe ini memakai dua buah
"Bubungan rem". Dengan gaya yang sama dari pedal atau handel rem, t i p e i n i a k a n
m e m b e r i k a n g a ya pengereman yang lebih besar.
Karena sistim ini menghasilkan gesekan yang paling penting pads komponenkomponen
. rem maka diperlukan meterial yang dapat menyalurkan panas dengan cepat. Aluminium
alloy adalah material yang mempunyai konduktivitas panas yang tinggi. Dan jugs sirip-sirip
pendingninan (Cooling fins) pads hub dipergunakan untuk mempercepat proses
pendinginan.
B. PEMERIKSAAN REM TROMOL

1. TROMOL REM
- Periksa tromol rem terhadap kerusakan, dan ganti jika diperlukan.
- Ukur diameter dalam tromol rem pada permukaan lining pada beberapa tempat dan dapatkan
ukuran terbesar.
Batas Servis :
Astrea, WIN, GLK = 111 mm
GL Pro, Tiger = 131 mm
Catatan :
Jika tromol rem berkarat, bersihkan dengan amplas #120.
Memakai jangka sorong untuk mengukur diameter dalam tromol. (gambar.23).

2. KETEBALAN BRAKE LINING


- Ukur brake lining pada tiga titik (keduanya diujung dan ditengah-tengah).
- Ganti sepatu rem sepasang jika ukurannya lebih kecil dari batas service yang diijinkan atau jika
kena grease (gemuk).
Batas Service = 2.0 mm.

C. PROSES MEMBUKA REM TROMOL


Catatan :
- Ganti sepatu rem sepasang.
- Jika sepatu rem akan dipakai lagi, pada waktu pelepasan tandai terlebih dahulu u j u n g s e p a t u
r e m s u p a ya d a p a t dipasang pada posisi semula.
- Tarik sepatu rem dari anchor pin dan lepaskan sepatunya.
- Le p a s k a n l e n ga n r e m , i n di c a t o r keausan, sil debu dan bubungan rem.

D. PROSES PEMASANGAN REM TROMOL


1.Lumasi bubungan rem dan pin jangkar dengan sedikit gemuk selanjutnya pasang kembali pada
panel rem.
2.Pasang sil debu, plate indicator keausan dengan menempatkan gigi indicator yang lebar pada
bubungan rem.
3.Tepatkan tanda titik pada lengan rem dengan bubungan rem kemudian kencangkan baut
penjepit.

II. REM CAKRAM


A. GANGGUAN YANG TERIADI PADA REM CAKRAM
1. Handle Rem Terasa Lunak
· Ada udara palsu di dalam sistim hidraulik.
· Ada kebocoran pada sistim hidraulik.
· Kanvas rem/cakrarn, rem kotor.
· Sil piston caliper aus.
· Sil piston silinder utama aus.
· Kanvas rem/cakram rem aus.
· Caliper kotor.
· Caliper tidak bergeserdengan balk.
· Tinggi permukaan minyakterlalu rendah.
· Saluran minyak rem tersumbat.
· Cakram rem bengkok/berubah bentuk.
· Piston caliper menyangkut/aus.
· Piston cylinder utama menyangkut/aus.
· Silinder utara kotor.
· Handel rem bengkok.
2. Handel Rem Terasa Keras
· Sistim rem tersumbat/tertahan.
· Piston caliper menyangkut/aus.
· Caliper tidak bergeser dengan baik.
· Saluran minyak rem tersumbat/tertahan.
· Sil piston capiler aus.
· Piston silinder utama menyangkut/aus.
· Handel rem bengkok.
3. Rem Menyangkut
· Kanvas rem/cakram rem kotor.
· Roda ticlak terpasang dengan tepat.
· Kanvas rem/cakram rem aus.
· Cakram bengkok/berubah bentuk.
· Caliper tidak bergeser dengan baik.
B. PRINSIP KERJA REM CAKRAM
Tekanan yang dipakai melawan handel rem atau pedal akan menggerakan piston di
dalam master silinder unit. Tekanan Hydraulic fluida selanjutnya dialirkan melalui saluran
(pipa) untuk menekan piston capiler.
Piston capiler akan kontak langsung dengan sisi belakang kanvas rem. Anti sequeal shims
(plat tipis) akan mengatur posisi normal antara piston dan kanvas rem. Pada saat yang bersamaan,
kanvas rem pada sisi yang berlawanan menekan rem, sehingga putaran roda diperlambat.
(gambar 27).
Pada waktu handel rem dilepas, tekan an hydraulic menurun dan pad
tekanannya berkurang pada disk (cakram).
Minyak rem, piston master dan piston caliper kembali seperti semula oleh tekanan pegas
di piston master dan sil di piston caliper. (gambar 28).
Ada "single push" caliper, kedua pad menekan disk melalui reaksi "sliding caliper yoke".
Caliper tipe ini banyak dipakai pada honda. Model terbaru memakai single push dengan dua
piston.
C. INFORMASI UMUM UNTUK PEMELIHARAAN
- Hindari kotoran, debu, air atau benda asing m a s u k pada waktu pengisi an
d a n penggantian minyak rem.
- Ganti parts yang dianjurkan pada waktu penggantian pada saat sepeda motor di service.
- Bersihkan permukaan brake pad dan disk dari oli atau grease (gemuk), karena
akan m en gur an gi ga ya pengereman-nya.
- Brake caliper dapat dilepas dari sepeda motor dan pad dapat diganti tanpa harus memutuskan
sistim hydarulic.
D. PENGGANTIAN MINYAK REM
Sebelum membuka tutup reservoir, putar handle bar sampai minyak rem pada posisi mendatar.
Pisahkan/tempatkan di tempat yang aman barang-barang yang di cat, plastik, karet, agar ditutup
kain, pada slat melakukan service atau penggantian minyak rem.
1. Tanpa Alat Khusus
- Buka tutup master silinder dan diafragma.
- Buanglah kotoran-kotoran akibat kontaminasi pada pad dan disk dengan cairan pembersih (Gb.
29)
- Hubungkan pipa pada katup pembuangan.
- Pompa/tekan handel rem berulang-ulang sampai terlihat gelembung udara keluar.
- Tekan handel rem selanjutnya buka katup ¼ putaran dan tutup kembali.
- Lakukan cara seperti di atas sampai rem bekerja dengan sempurna. (Gb.30).
2. Memakai Alat Khusus
- Isi minyak rem sampai batas upper.
- Pasang alat brake bleeder pada katup pembuangan seperti gambar disamping. (Gb.31)
- Lakukan pem om pa an 3 at au 4 kal i kemudian kendorkan katup dengan kunci +/- 5 detik
lalu kencangkan kembali.
- Lakukan beberapa kali sampai minyak rem terlihat keluar tanpa gelembung udara melalui
pipa brake bleeder. (gb.31).
Catatan :
Check isi minyak rem dan tambahkan a p a b i l a k u r a n g u n t u k m e n c e g a h masuknya
udara palsu.
E. MASTER CYLINDER
1. Proses Membuka
 Keluarkan minyak.
 Lepaskan snap ring derigan snap ring pliers.
 Keluarkan piston master don pegas.
 Cuci master silinder dan komponen lainnya dengan air bersih.(Gb.32).
2. Pemeriksaan pertama
 Periksa master silinder terhadap goresan, keausan.
 Ukur diameter dalam pads beberapa tempat.
 Ganti master silinder jika ukuran terbesar melebihi batas service yang diijinkan.
(Gb.33)
3. Pemeriksaan kedua
 Periksalah piston master terhadap goresan keausan.
 Ukur diameter luar piston pada beberapa tempat.
 Ganti piston master jika ukuran terkecil lebih kecil dari batas service yang diijinkan.
4. Proses Pemasangan
 Pastikan tiap parts, terbebas dari kotoran sebelum dipasang.
 Lapisi piston cup dengan minyak rem yang baru dan pasang pada pistonnya.
 Pasang pegas dengan ujung diameter yang lebih besar menghadap master cylinder
 Pasang primary cup dengan sisinya yang cekung menuju sisi dalam master silinder.
 Pasang snap ring. (Gb.35).
F. BRAKE CAPILER
1. Proses Membuka
· Lepaskan baut pipa minyak rem.
· Lepaskan baut caliper.
· Lepaskan kanvas rem.
· Lepaskan braket caliper.
· Keluarkan piston dengan memakai tekanan udara.
· Cucilah capiler silinder dan komponen lainnya dengan air bersih.
Catatan:
Untuk melindungi supaya piston tidak terlempar keluar, bagian sisi piston diberi penahan kain
lap/plat tipis.
2. Pemeriksaan
 Periksa permukaan dinding silinder caliper dari cacat dan goresan-goresan.
 Ukur diameter dalamnya beberapa tempat.
 Ganti capiler silinder jika ukuran terbesar melebihi batas service yang di ijinkan. (gb.39).
 Periksa permukaan dinding piston caliper dari cacat dan goresan-goresan.
 Ukur diameter luar piston pada beberapa tempat.
 Ganti piston caliper jika ukuran terkecil melebihi batas service yang diijinkan. (gb.40).
2. Proses Pemasangan
Catatan:
 Pastikan tiap komponen terbatas dari kotoran sebelum dipasang.
 Lapisi sil debu dan sil potong baru dengan minyak rem dan pasang ke alur caliper
cylinder.
 Lapisi caliper piston dengan minyak rem baru dan pasang ke caliper.
 Lumasi pin slide dengan gemuk silikon Pasting kanvas rem kembali.(gb.41).
3. Pemeriksaan Brake Disc (Rem Cakram)
 Secara visual periksa disk (cakram) terhadap kerusakan atau keretakon.
 Ukur ketebalan cakram pada beberapa tempat dan ganti jika hasil pengukuran terkecil
lebih kecil dari batas service yang diijinkan.(gb.42).
 Check keolengan cakram periksa bantalan roda dari keolengan bila bantalan roda normal dan
cakram oleng, maka ganti cakramnya. (gb.43)

Anda mungkin juga menyukai