Anda di halaman 1dari 18

SPEKTRUM ABSORPSI DAN EMISI

(Laporan Praktikum Fisika Eksperimen)

Oleh:
Kelompok VII

LABORATORIUM EKSPERIMEN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Judul Percobaan : Spektrum Absorpsi dan Emisi

Tanggal percobaan : 28 April 2017

Tempat Percobaan : Laboratorium Eksperimen Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan : Fisika

Kelompok : VII (Tujuh)

Nama Kelompok : Daffa Cedri Kekalenteu 1517041035


Yudi Agung Susanto 1517041069
Ahmad Munawir Siregar 1517041075
Muhammads Wahyudi Saputra 1517041091

Bandar Lampung, 28 April 2017


Menyetujui,
Kepala Laboratorium Eksperimen Fisika

Drs. Posman Manurung, M.Si., Ph.D


NIP. 19590303 199103 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan laporan dengan judul “Spektrum Absorpsi
dan Emisi”. Laporan ini kami buat berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan di
Laboratorium Eksperimen Fisika untuk membuktikan bahan dengan menganalisa spektrum dan
menentukan panjang gelombang dari masing-masing garis spektrum.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Posman Manurung dan asisten praktikum
percobaan ini sebagai pembimbing kelompok kami yang telah memberikan saran dalam
penulisan laporan ini. Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif untuk kesempurnaan penyusunan yang akan datang. Semoga kebaikan yang
telah diberikan dapat menjadi amal sholeh dan ibadah bagi kita semua dan mendapatkan pahala
yang setimpal dari Allah SWT.

Bandar Lampung, 28 April 2017

Kelompok VII
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. ii

ABSTRAK·…………………………………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… iv

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………… vi

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………… 1
B. Tujuan Percobaan………………………………………………………………………………... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Emisi dan Absorpsi………………………………………………………………………………. 2


B. Sejarah Emisi dan Absorpsi............................................................................................................ 3

III. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan.............................................................................................................................. 4


B. Prosedur......................................................................................................................................... 5

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan..............................................................................................................
B. Pembahasan.......................................................................................................................

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Bingkai untuk lampu spektrum······························································ 4

Gambar 2. Lampu Hg······················································································· 4

Gambar 3. Lampu HgZnCd················································································ 4

Gambar 4. Trafo universal················································································· 4

Gambar 5. Bangku optic kecil············································································· 4

Gambar 6. Jepitan meja····················································································· 4

Gambar 7. Jepitan leybold·················································································· 4

Gambar 8. Celah variable·················································································· 4

Gambar 9. Penunjang dengan jepitan per······························································· 4

Gambar 10. Layar tembus cahaya········································································· 5

Gambar 11. Lensa 100 mm················································································ 5

Gambar 12. Lensa 50 mm·················································································· 5

Gambar 13. Lavil terali rouland··········································································· 5


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.Data Hasil Pengamatan………………………………………………………………… 7
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Spektrum terdiri dari spektrum emisi dan absorpsi. Spektrum emisi dihasilkan oleh suatu zat
yang memancarkan gelombang elektromagnetik dan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
spektrum garis, spektrum pita, dan spektrum kontinu. Spektru garis diciptakan oleh gas-gas
betekanan rendah yag dipanaskan biasanya terdiri dari garis-garis cahaya monokromatis.
Spektrum absorpsi terjadi karena penyerapan panjang gelombang tertentu oleh suatu zat terhadap
radiasi gelombang elektromaknetik yang memiliki spektrum kontinu. Kedua jenis spektrum ini
dapat dibuktikan dengan menggunakan gas-gas yang dipanaskan, dalam hal ini yang digunakan
adalah lampu yang menggunakan bahan gas bertekanan rendah. Penggunaan lampu merkuri (Hg)
dan lampu HgZnCd ditujukan pada kasus ini. Dari penggunaan lampu dikarenakan kedua bahan
ini memiliki unsure yang berbeda. Dari hasil spektrum yang terbentuk akan diketahui warna
spektrum serta panjang gelombang dari spektrum warna tersebut. Untuk itu dilakukanlah
percobaan ini.

B. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu:


1. Membuktikan atau mengidentifikasi bahan dengan menganalisa spektrum.
2. Menentukan panjang gelombang dari masing-masing garis spektrum.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Emisi dan Absorpsi


Interaksi materi dengan berbagai energi seperti energi panas, energi radiasi, energi kimia, dan
energi listrik selalu memberikan sifat-sifat yang karakteristik untuk setiap unsur (atau
persenyawaan), dan besarnya perubahan yang terjadi biasanya sebanding dengan jumlah unsur
atau persenyawaan yang terdapat di dalamnya. Di dalam kimia analisis yang mendasarkan pada
proses interaksi itu antara lain cara analisis spektrofotometri atom yang bisa berupa cara emisi
dan absorbsi (serapan) (Anonim, 2007).
Pada cara emisi, interaksi dengan enegi menyebabkan eksitasi atom yang mana keadaan ini tidak
berlangsung lama dan akan kembali ke tingkat semula dengan melepaskan sebagian atau akan
kembali ke tingkat semula dengan melepaskan sebagian atau seluruh energi eksitasinya dalam
bentuk radiasi. Frekuensi radiasi yang dipancarkan bersifat karakteristik untuk setiap unsur dan
intensitasnya sebanding dengan jumlah atom yang tereksitasi dan yang mengalami proses
deeksitasi. Pemberian energi dalam bentuk nyala merupakan salah satu cara untuk eksitasi atom
ke tingkat yang lebih tinggi. Cara tersebut dikenal dengan nama spektrofotometri emisi nyala.
(Sudjadi, 2007).
Pada absorbsi, jika pada populasi atom yang berada pada tingkat dasar dilewatkan suatu berkas
radiasi maka akan terjadi penyerapan energi radiasi oleh atom-atom tersebut. Frekuensi radiasi
yang paling banyak diserap adalah frekuensi radiasi resonan dan bersifat karakteristik untuk tiap
unsur. Pengurangan intensitasnya sebanding dengan jumlah atom yang berada pada tingkat dasar
(Sudjadi, 2007).
Instrumen yang digunakan untuk mempelajari serapan atau emisi radiasi elektromagnetik sebagai
fungsi dari panjang gelombang disebut “spektrometer” atau spektrofotometer. Spektrofotometer
sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spectrometer dan fotometer.
Spektrofotometer menghasilkam sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diarbsorbsi. Jadi
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Materi akan diuji juga bertindak sebagai elektroda bila materi tersebut tahan temperature tinggi.
Selain itu sampel diletakkan dalam suatu bintik kecil pada elektroda grafit atau karbon. Elektroda
yang lebih rendah biasanya adalah elektroda positif. Medium pengurai sinarnya dalam
spektrograf dapat berupa prisma, grafiting ataupun celah sempit (slit). Slit harus lurus dan bersih.
Suatu plat fotografi dapat merekam daerah spektrum 200-800 nm. Susunan prisma dapat beupa
tipae cornu atau tipe littrow. Beberapa peralatan menggunakan tipe grating dengan liputan
spektrum 220-780 nm. Proses fotografi utnuk merekam intensitas garis masih sering dilakukan
(Khopkar, 1990).

B. Sejarah Emisi dan Absorpsi

Sinar matahari merupakan sinar yang tersusun dari komponen warna-warna yang dapat
dikombinasikan menjadi warna putih kembali, seperti yang telah dikemukakan oleh Isaac
Newton pada permulaan abad ke-17 M. Beberapa tahun kemudian, 1860, Robert Bunsen (yang
dikenal karena pembakar bunsen temuannya) menyelidiki emisi cahaya dari nyala gas. Bunsen
mengamati spektra emisi yang dihasilkan bukan kontinu, namun berupa garis-garis berwarna
(spektrum garis). Dia mencatat bahwa setiap unsur menghasilkan spektrum yang unik dan
karakteristik. Suatu unsur dapat menghasilkan spektrum yang berbentuk garis atau yang
berbentuk pita kontinu. Spektrum emisi suatu bahan dapat diperoleh bila unsure itu diberi energi,
baik energi termal maupun energi dalam bentuk lain, misalnya, energi listrik, yaitu dengan
memberikan potensial yang tinggi pada gas. Potongan besi yang telah dipanaskan memancarkan
cahaya yang khas. Pijaran yang terlihat itu merupakan bagian dari spektrum emisi yang
ditangkap oleh mata, tetapi sebenarnya ada pula bagian spektrum yang tidak dapat ditangkap
oleh mata kita. Cahaya matahari merupakan bentuk energi yang dikenal sebagai energi
elektromagnetik, atau disebut juga radiasi. Energi elektromagnetik ini bergerak bergelombang
dan berirama. Irama yang diciptakanya diserupakan (analog) dengan gelombang berirama yang
diciptakan oleh air yang dijatuhkan kedalamnya sebuah kerikil. Panjang gelombang dari sinar
matahari berkisar antara kurang dari satu nanometer (untuk sinar gamma) hingga lebih dari satu
kilometer (untuk gelombang radio). Keseluruhan kisaran radiasi ini dikenal sebagai spektrum
elektromagnetik. Radiasi yang dapat dideteksi oleh mata manusia hanyalah berkisar kira-kira
antara 380 hingga 750 nm. Radiasi ini dikenal dengan cahaya tampak, radiasi ini terdeteksi olah
mata manusia berupa macam-macam warna. Apabila cahaya mengenai sebuah materi, cahaya itu
dapat dipantulkan, diteruskan (transmisi), atau diserap (diabsorpsi). Bahan-bahan yang menyerap
cahaya tampak disebut pigmen. Pigmen yang berbeda akan menyerap cahaya yang panjang
gelombangnya berbeda, dan panjang gelombang yang diserap akan hilang (Sastrohamidjojo,
1999).
III. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Alat dan bahan


Beberapa alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Bingkai untuk lampu spektrum.

Gambar 2. Lampu Hg.

Gambar 3. Lampu HgZnCd.

Gambar 4. Trafo universal.

Gambar 5. Bangku optic kecil.

Gambar 6. Jepitan meja.

Gambar 7. Jepitan leybold.

Gambar 8. Celah variable.

Gambar 9. Penunjang dengan jepitan per.

Gambar 10. Layar tembus cahaya.

Gambar 11. Lensa 100 mm.

Gambar 12. Lensa 50 mm.

Gambar 13. Lavil terali rouland.


B. Prosedur percobaan

Sebelum melakukan percobaan perlu terlebih dahulu pemahaman mengenai prosedur percobaan.
Berikut adalah prosedur percobaan ini:
a. Penyusunan alat
1. Menyusun alat sesuai skema dengan memasukkan salah satu lampu spektrum dan memasang di
ujung awal bangku optic.
2. Menghubungkan ke trafo universal dan menghidupkannya.
3. Memasang lensa 50 mm, celah variable, lensa 100 mm, dan layar tembus cahya pada bangku
optic sesuai skema.
b. Penyetelan
1. Menerangi sempurna celah dan menggeser lensa 100 mm sampai celah tergambar jelas pada
layar tembus cahya.
2. Memasukkan lavil trail rouland pada penunjang dengan jepitan per dan memasang di antara
lensa 100 mm dan layar tembus cahaya pada bangku optic.
c. Evaluasi dan hasil
1. Lampu spektrum yang berbeda memberikan spektrum garis karakteristik bagi atom-atom yang
teremisi.
d. Petunjuk
1. Membandingkan hasil dengan tabel spektrum dari bahan yang digunakan, sehingga dapat
menentukan panjang gelombang dari masing-masing garis spektrum.
e. Pelaksanaan
1. Menutup celah variable sampai garis spektrum masing-masing terpisah pada layar.
2. Memasang lampu spektrum yang berbeda pada bingkainya dan membandingkan satu sama lain.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data pengamatan sebagai pada
table berikut ini:
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan.

B. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Modul Kuliah Spektroskopi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.

Sastrohamidjojo. 1999. Spektroskopi. Liberty. Yogyakarta.

Sudjadi. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai