Anda di halaman 1dari 36

FEBRUARI 2018

Belajar Pada Tindakan


KH Zainal Musthafa
Perekonomian
di Kabupaten Tasik
Masih Lemah
Pasar Tradisional
Perlu Mendapatkan
Perhatian Lebih

Zaenal Hapili Hadiana


Puluhan Tahun
Melenggang
di Gelanggang Politik
2 BEWARA
SUKAPURA
Diterbitkan oleh:
Sekretariat DPRD
Kabupaten Tasikmalaya
BEWARA
SUKAPURA
Dasar:
Undang-Undang No. 40
Tahun 1999 tentang Pers Salam Bewara

Pelindung: Besar pasak daripada tiang. Pengeluaran lebih besar


Pimpinan DPRD ketimbang pendapatan. Begitulah kondisi keuangan di
Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Tasikmalaya. Pendapatan hanya Rp 105 miliar.
Biaya pembangunan lebih dari Rp 3 triliun. Sebagian besar
Penanggung jawab: bersumber dari pemerintah pusat dan provinsi. Sedangkan
Sekretaris DPRD Pendapatan Asli Daerah hanya berkontribusi Rp 413 miliar.
Itupun sebesar Rp 308 miliar merupakan dana transitoris.
Redaktur: Itulah yang terjadi pada APBD 2017 kemarin.
Cecep Gunawan, BA
Untuk itu, Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, H.
Editor:
Ruhimat, mengingatkan pemerintah daerah Kabupaten
Aye Rakhmat Hidayat
Tasikmalaya untuk memperbaiki kualitas belanja dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Desain Grafis:
Yana Suryana, SIP
Pemda harus berusaha semaksimal mungkin untuk
Fotografer: memanfaatkan anggaran yang ada. Satu hal yang tak kalah
Nuraeni, SH penting dilakukan adalah meningkatan PAD melalui
pemberdayaan dan pengembangan potensi daerah.
Sekretariat:
Ai Kurniawati, SH, Potensi yang bisa dikembangkan misalnya berkaitan
Ratu Siti RH, SIP, Beni, pertambangan yang berada di pantai pesisir selatan, yaitu
Dwi Joko Sulistio, Yudi Setiadi, Cipatujah, Sindangkerta, dan Cikalong. Atau yang terkait
Ataul Sudus dengan objek wisata yang tersebar di banyak tempat.

Alamat Redaksi:
Sekretariat DPRD
Kabupaten Tasikmalaya,
Jl. Bojongkoneng, Sukaasih,
Singaparna.
Telp: (0265) 543004
Fax: (0265) 543006
Kabupaten Tasikmalaya EDISI FEBRUARI 2018
BEWARA
SUKAPURA
3
Jejer Carita
5 Belajar pada Tindakan KH Zainal Musthafa
Daftar Isi
6 Anggaran Turun,
Kinerja Dewan Harus Meningkat
7 APBD Murni 2018 Turun
Berimbas pada Kegiatan Komisi
8 Komisi III Nilai Pemerintah Tak Serius
Lakukan Pembangunan
9 Inovasi Dongkrak PAD
Melalui Penataan Pasar Tradisional
10-11 Legislatif Ingatkan Eksekutif
Perbaiki Kualitas Belanja APBD
12-13 Komisi II Apresiasi Kinerja Diskoperindag

21 Duduk Bareng, Solusi Selesaikan


Persoalan Masyarakat
22 Komisi IV Soroti Banyaknya Kasus Libatkan
Perempuan dan Anak
26-27 Pertanian Harus Jadi “Leading Sector”
Perekonomian di Kabupaten Tasik
28-29 Perlu Terobosan Kembangkan
Pertanian dan Peternakan
30-31 Sakit, Pemkab Tasik Mesti Segera Diobati

Sosok
Zaenal Hapili Hadiana 18-19
Puluhan Tahun Melenggang di Gelanggang Politik
Berdayakan Ekonomi Warga Melalui 20
Ternak Sapi dan Ikan

Iber
Komisi IV Terima Keluhan
14
Apdesi Soal SKB 4 Menteri
15 Optimalisasi Kinerja Dewan
Melalui Rencana Kerja
16 Lakukan Kunker
Guna Optimalkan Alokasi Anggaran
23 Pasar Tradisional Perlu Mendapatkan
Perhatian Lebih
24 Perekonomian
Masih Lemah
di Kabupaten Tasik

25 Pemerintah Perlu
Membuat Program Terkait Peternakan
32-33 Pemerintah Harus Fokus Kelola Pariwisata
34 Cara Ucu Mulyadi Menghilangkan Penat
4 BEWARA
SUKAPURA
JEJER
CARITA

KH. Zainal
Musthafa
Belajar Pada Tindakan

TINDAKAN merupakan sesuatu yang sudah dilakukan di Menurutnya, semangat yang dilakukan beliau bisa kita ter-
masa lalu. Apa itu sudah terlewat beberapa menit, jam, hari, apkan dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Misalnya yang
bulan, bahkan tahun. Berdasar pada hal tersebut, di Kabu- berkaitan dengan pemerintahan, melihat daya juangnya
paten Tasikmalaya ada seorang pejuang dan pahlawan na- ketika memegang kuat komitmen. Tidak tergoyahkan oleh
sional yang bisa dipelajari, yaitu KH. Zainal Musthafa. Di kekuatan politik dan tidak tergiur oleh godaan duniawi.
usia muda, beliau mampu mendirikan pesantren dan mem- “Sampai-sampai beliau itu berani mengorbankan jiwa dan
impin perlawanan kepada penjajah Jepang. raganya. Menegakkan kebenaran dengan mengorbankan
“Dia adalah pahlawan kita yang patut kita contoh perjuan- semua yang dimiliki. Dan beliau itu berani mengatakan,
gannya. Beliau tidak kenal, putus asa, walaupun dalam serba kalau benar dikatakan benar, kalau salah dikatakan salah.
keterbatasan dan lahir dari keluarga petani masih mam- Pemimpin seharusnya seperti itu,” tandasnya. ***
pu untuk berjuang, bekerja keras,” tutur Ruhimat, ketua
DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
BEWARA
SUKAPURA
5
JEJER
CARITA

Anggaran Turun,
Kinerja Dewan Harus
Meningkat TURUNNYA alokasi anggaran untuk DPRD Kabupaten
Tasikmalaya pada Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD), semula Rp 34 miliar jadi Rp 22 miliar,
diharapkan tidak berdampak pada kinerja anggota
dewan.
“Justru ini menunjukkan dan ingin menciptakan
bahwa kinerja DPRD meningkat, walaupun
dengan paket hemat anggaran,” kata H. Ruhimat,
ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut dia, penurunan tersebut selain
diakibatkan turunnya APBD 2018, juga dampak
dari adanya penyesuaian terhadap Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang
Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan
dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. “Dalam aturan itu ada penyesuaian
dan peningkatan tunjangan transportasi
untuk dewan,” ungkap Ruhimat.
Selain itu, kata dia, sebagai upaya untuk adanya
penghematan anggaran di DPRD Kabupaten
Tasikmalaya, dan penyesuaian dengan kondisi
keuangan daerah yang lebih mengutamakan
program pembangunan. “Melihat kondisi
keuangan daerah, terus mengutamakan
mana yang lebih prioritas
pembangunan,”
pungkasnya. ***

6 BEWARA
SUKAPURA
JEJER
CARITA

APBD
Murni 2018
Turun
Berimbas TURUNNYA alokasi anggaran untuk DPRD Kabupaten

pada Tasikmalaya dalam Anggaran Pendapatan Belanja


Daerah (APBD), yang semula Rp 34 miliar di tahun 2018

Kegiatan
menjadi Rp 22 miliar, berimbas pada kegiatan yang akan
diselenggarakan komisi, seperti yang terjadi di

Komisi
Komisi IV DPRD Kabupaten
Tasikmalaya.
“Alokasi
APBD 2018
menurun dan pendapatan asli daerah (PAD) tidak
digali secara optimal. Seperti Komisi IV mengusulkan
dan menerima usulan 10 rancangan peraturan
daerah (ranperda), tapi yang bisa difasilitasi untuk
dibuat perda hanya lima, itu karena terbatasnya
anggaran,” ungkap Ami.
Padahal, kata dia, setiap usul prakarsa Komisi
IV berhubungan langsung dengan kepentingan
masyarakat. Misalnya berkaitan dengan
pendidikan, kesehatan, penyelenggaraan
haji, dan masih banyak lagi. Semuanya itu
membutuhkan payung hukum agar bisa berjalan
secara maksimal.
Namun, dengan adanya penurunan APBD murni
2018, Ami mengaku memberikan imbas yang
tidak kecil. Target-target kerja yang dicanangkan
banyak yang molor bahkan kecil kemungkinan
tercapai. ***

BEWARA
SUKAPURA
7
JEJER
CARITA

Komisi III Nilai Pemerintah


tak serius lakukan pembangunan

P embangunan infrastruktur di daerah Tasikmalaya Selatan terlihat belum maksimal,


terutama berkaitan dengan peningkatan perbaikan akses jalan. Padahal, daerah
itu bisa menjadi salah satu pendobrak pendapatan anggaran daerah (PAD). Di sana
banyak potensi yang bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata.
dia, pemerintah
daerah memberikan
perhatian lebih untuk
pembangunan di daerah
selatan. Menjadikan
prioritas sebagai
upaya peningkatan
perekonomian
masyarakat. “Banyak
objek wisata seperti
Pantai Karangtawulan,
Ciapatujah, Sindangkerta
III DPRD Kabupaten yang bisa dimaksimalkan,
Tasikmalaya. untuk memulainya
“Saya berharap Tasik Selatan setiap
tahunnya menjadi prioritas. Jangan Menurutnya, kerusakan dengan perbaikan akses
sampai menunggu masyarakat meminta, jalan di daerah jalan menuju kawasan
karena sudah bosan dengan akses jalan
Tasikmalaya Selatan tersebut,” paparnya.
rusak,”
- Ucu Mulyadi, ketua komisi III DPRD terbilang merata. Semua Dengan begitu, lanjut
Kabupaten Tasikmalaya
itu terjadi di semua dia, pembangunan yang
kecamatan. Misalnya, dilakukan pemerintah
jalan Papayan-Cikalong, akan terlihat merata.
“Masih banyaknya ruas Salopa-Cikatomas Semua masyarakat akan
jalan milik kabupaten termasuk di Kecamatan merasakan kehadiran
yang kondisinya rusak Pancatengah belum pemerintah di daerahnya.
parah. Ini menandakan seluruhnya diperbaiki. “Saya berharap Tasik
tidak seriusnya “Saya sering ditanya oleh Selatan setiap tahunnya
Pemkab Tasikmalaya masyarakat, kapan jalan menjadi prioritas. Jangan
melakukan pemerataan diperbaiki. Tidak sedikit sampai menunggu
pembangunan di wilayah masyarakat yang minta masyarakat meminta,
yang memiliki potensi aspirasinya disampaikan. karena sudah bosan
wisata laut ini,” kata Ucu Saya suka malu,” ucapnya. dengan akses jalan rusak,”
Mulyadi, ketua komisi Seyogyanya, kata pungkasnya. ***
8 BEWARA
SUKAPURA
JEJER
CARITA

P
erencanaan penataan pasar
tradisional belum secara
signifikan dilakukan,
sehingga hal tersebut tidak Selain untuk menghindari monopoli
mampu mendongkrak Pendapatan harga dari salah satu pengusaha, juga
Anggaran Daerah (PAD) Pemerintah untuk meningkatkan daya tawar para
Kabupaten Tasikmalaya. Karenanya, pedagang di pasar tradisional.
pemerintah harus terus berinovasi untuk “Pemerintah harus melakukan
menggerakkan roda perekonomian perencanaan terhadap pasar, sampai
masyarakat. saat ini belum ada pasar yang ditata.
“Terkait penataan pasar, pemerintah Bagaimana mau meningkatkan PAD,
daerah bisa merencanakannya. hal kecil saja tidak dilakukan. Padahal
Masyarakat harus punya posisi tawar, untuk saat ini PAD masih didominasi
sehingga pembeli itu datang ke pasar, oleh pajak bumi dan bangunan,”
bukan masyarakat datang membelinya ungkapnya.
ke tengkulak,” ucap H. Ruhimat, ketua Menurut dia, kalau PAD hanya
DPRD Kabupaten Tasikmalaya. mengandalkan dari Pajak Bumi dan
Menurutnya, jangan sampai transaksi Bangunan, pemerintah secara tidak
jua-beli yang dilakukan masyarakat di langsung akan membebani masyarakat.
luar pasar. “Dari pajak itu berat, tapi kalau dari
retribusi pasar, penerangan jalan umum,
atau bisa dengan melakukan penataan
wisata. Kesemuanya itu mampu dan bisa
dilakukan oleh pemkab,” tandasnya. ***

Inovasi Dongkrak PAD


Melalui Penataan Pasar Tradisional

BEWARA
SUKAPURA
9
JEJER
CARITA

LEGISLATIF
INGATKAN
EKSEKUTIF
PERBAIKI
KUALITAS
BELANJA APBD
D PRD Kabupaten Tasikmalaya
mengingatkan pemerintah
daerah Kabupaten Tasikmalaya
untuk memperbaiki kualitas belanja
dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Dirasakan,
kualitas APBD dinilai masih rendah
karena sebagian besar uang APBD masih
“Wilayah kita memiliki banyak potensi. dialokasikan untuk belanja pegawai
negeri.
Namun belum maksimal saja. Intinya, “Karena ini tidak bisa dihindari. Bukan
belum ada investor yang masuk, belum tidak mau belanja pembangunan
ada database tentang kajian itu,” semakin ditingkatkan. Makanya,
- H. Ruhimat, ketua DPRD pemerintah harus pintar-pintar dalam
Kabupaten Tasikmalaya memprioritaskan anggaran untuk
kegiatan produktif, sehingga mampu
menggerakan perekonomian masyarakat.
Jangan sampai hanya fokus untuk
mengejar WTP saja,” terang H. Ruhimat,
ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut dia, untuk menekan belanja
pegawai, sebelum disahkan APBD
pihaknya melakukan pembahasan
secara selektif. Disesuaikan dengan
himbauan menteri keuangan, bahwa
sebisa mungkin untuk menekan belanja
pegawai dari APBD. Karenanya, di tahun
2018 mengalami peningkatan sebesar 5
persen yang awalnya 25 persen sekarang
menjadi 30persen, padahal APBD tahun
2018 mengalami penurunan.
10 BEWARA
SUKAPURA
“Di kita belum ada sumber produksi, belum ada pabrik yang bisa
memproduksinya. Jadi bahan tambang itu masih mentah. Belum
sama sekali,padahal potensi yang kita miliki sangat banyak,”
- H. Ruhimat, ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya

“Sebelum disahkan, APBD ini sudah kami bahas secara pesisir selatan, yaitu Cipatujah, Sindangkerta, dan
efektif dan efesien. Jadi hasil ini sudah sefektif mungkin, Cikalong. Namun kendalanya, berkaitan dengan hasil
tinggal pemda berusaha semaksimal mungkin untuk uji yang tidak kita miliki. Tidak ada database terkait
memanfaatkan anggaran tersebut,” katanya. potensi tersebut. Belum ada kajian khusus mengenai
Padahal, kata dia, beragam cara bisa dilakukan untuk pertambangan di daerah kita. “Wilayah kita memiliki
meningkatan APBD Kabupaten Tasikmalaya. Soalnya, banyak potensi. Namun belum maksimal saja. Intinya,
tidak sedikit potensi yang bisa dikembangkan untuk belum ada investor yang masuk, belum ada database
meningkatkan Pendapatan Anggaran Daerah. tentang kajian itu,” tandasnya.
“Kebijakan dari pusatnya sendiri terkaitporsi dana Karenanya, PAD Kabupaten Tasikmalaya tidak pernah
alokasi umumnya (DAU)sangat besar dibanding dana mengalami peningkatan, malahan mengalami penurunan.
alokasi khusus (DAK). Jadi bagaimana bahwa DAU ini Padahal, kebijakan pusat terkait pertambangan sangat
tidak hanya diukur dari belanja pegawai saja, melainkan menguntungkan karena tambang tidak bisa dijual kalau
dari belanja langsung. DAU itu, harusnya berkaitan masih mentah, melainkan harus setengah jadi.
dengan jumlah penduduk, bukan hanya pegawai, “Di kita belum ada sumber produksi, belum ada pabrik
namunperubahan ini tidak signifikan,” paparnya. yang bisa memproduksinya. Jadi bahan tambang itu
Dia mencontohkan, potensi yang bisa dikembangkan, masih mentah. Belum sama sekali,padahal potensi yang
misalnya berkaitan pertambangan yang berada di pantai kita miliki sangat banyak,” pungkasnya. ***

BEWARA
SUKAPURA
11
JEJER
CARITA

D inas Koperasi Industri dan


Perdagangan
Kabupaten
(Diskoperindag)
Tasikmalaya
mendapatkan apresiasi dari DPRD Kabupaten
Tasikmalaya. Hal tersebut dikarenakan
“Padahal anggaran 2017 APBD dan DAK
hanya satu poin sekitar Rp 7,3 miliar. Makanya
ini perlu adanya dukungan dari berbagai
pihak apanila leading sekor dinas terkait
melaksanakan program,” ungkapnya.
kinerjanya yang mampu mengakomodir
semua kepentingan. Misalnya berkaitan Karenanya, kata dia, ketika ada satu
dengan penggunaan anggaran tahun 2017 Rp lembaga yang memiliki kinerja bagus,
7,3 milyar yang terlihat efektif dan efesien. pemerintah harus memberikan apresiasi.
Dia mencontohkan, walaupun dalam serba
Anggaran tersebut digunakan untuk keterbatasan anggaran Disperindag mampu
penyelesaian pembebasan lahan pasar bekerja secara maksimal. Sebagian keinginan
Singaparna, revitalisasi pasar, pelatihan masyarakat mampu diakomodir.
bagi pelaku industri, pembinaan bagi para
pedagang, dan promosi produk unggulan. “Ke depan Disperindag betul-betul
diperhatikan. Soalnya bersentuhan langsung
“Walaupun masih ada beberapa program yang dengan kepentingan masyarakat,” harapnya.
belum terpenuhi dikarenakan anggarannya
belum sepadan dengan keinginan mayarakat. Adapun alokasi anggaran 2018 yang sudah
Bisa dikatakan masih terlalu kecil bila direncanakan dan menjadi program bisa
dibandingkan dengan dinas-dinas yang secepatnya diselesaikan. Di antaranya, Pasar
lain,” kata Hidayat Muslim, anggota komisi Kabupaten di Cilampung Hilir, relokasi Pasar
II bidang ekonomi, DPRD Kabupaten Manonjaya dan lain-lain.
Tasikmalaya.
“Bayangkan, dari 351 desa dan 39 kecamatan,
Semua itu, kata dia, terlihat dari hasil evaluasi ada beberapa pasar kabupaten seperti Pasar
dan monitoring yang dilakukan komisi II Manonjaya, Taraju, Ciawi, Cikatomas dan
pada Disperindag. Selain itu, bukti di lapangan Singaparna, Alhamdulillah semuanya dapat
menunjukkan sudah hampir sepenuhnya dapat diakomidir dengan baik walaupun dalam
dilaksanakan dan terrealisasikan dengan baik. keterbatasan anggaran,” pungkasnya. ***
12 BEWARA
SUKAPURA
IBER

Komisi II
Apresiasi
Kinerja
Diskoperindag

BEWARA
SUKAPURA
13
IBER

K omisi IV DPRD Kabupaten


Tasikmalaya menerima
keluhan dari DPC Apdesi
Kabupaten Tasikmalaya terkait
dengan Surat Keputusan Bersama
Intinya, kata dia, semuanya itu
dikembalikan kepeda desa. Namun
penggunaanya harus sesuai denga
kriteria, yaitu untuk pembangunan
infrastruktur, pembangunan
(SKB) 4 Menteri tentang Dana Desa gedung, sarana olah raga, dan
yang membingunkan bagi para pemberdayaan. “Persentasenya
kepala desa. silakan disesuaikan dengan
Peraturan tersebut misalnya kebutuhan masing-masing desa,”
berkaitan dengan pengelolaan tandasnya. ***
dana harian ongkos kerja
(HOK). Dalam Permendes
HOK itu harus 30 persen,
sedangkan dalam
Permendagri ditentukan
berdasarkan kebutuhan di
masing-masing desa.
Karenanya, dalam
kunjungan tersebut,
komisi IV DPRD
Kabupaten Tasikmalaya,
diminta untuk mendorong
pemerintah membuat
Perbup sebagai turunan
dan penjelasan dari aturan
tersebut.
“Terkait dengan HOK

Komisi IV
sudah menjadi keputusan
SKB 4 Menteri itu tidak menjadi
prioritas. Namun kan, keputusan

Terima
tertingginya dikembalikan ke
musyawarah desa,” terang Ami
Fahmi, ketua komisi I DPRD
Kabupaten Tasikmalaya itu.
Keluhan
Apdesi Soal
SKB 4 Menteri
14 BEWARA
SUKAPURA
IBER

Optimalisasi
Kinerja Dewan
Melalui Rencana Kerja
M enjadi anggota dewan bukan profesi yang
main-main. Ada amanah rakyat diemban.
Karenanya, kinerja yang dilakukan harus
optimal. Maksimal dalam menjalankan fungsi dewan, yang
berkaitan dengan anggaran, legislasi, dan pengawasan.
menurun, namun belanja pembangunan bisa meningkat
sampai 5 persen.
“Awalnya kurang dari 25 persen, sekarang sudah sampai 30
persen. Bagaimana kami mendorong agar belanja daerah
ini pada pembangunan. Pada kepentingan masyarakat
“Saya terus berupaya agar fungsi kedewanan yang dijalankan langsung. Bukan hanya didominasi oleh belanja pegawai,”
berjalan dengan baik. Salah satunya saat ini, ketika ada tegasnya.
pengajuan revisi kami berupaya untuk mengetatkan Akan tetapi, kebutuhan untuk belanja pegawai tidak
pengawasan kepada eksekutif,” terang H. Ruhimat, ketua sepenuhnya bisa dibendung. Pasalnya, berkaitan dengan
DPRD Kabupaten Tasikmalaya. kebutuhan pegawai yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut dia, program kerja tidak boleh sembarang, terlebih, jumlah anggaran yang diberikan dari pusat
perlu dirancang dengan baik dan dipersiapkan dengan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) itu sekitar 70 persen
matang, sehingga rencana kerja yang berkaitan dengan yang diperuntukkan untuk belanja rutin pegawai.
programpembangunan dapat dicapai sesuai target. “Saya melihat, DAU ini tidak mempertimbangkan untuk
“Alhamdulillah, selama ini peraturan yang dibuat kami kepentingan belanja pembangunan, melainkan ukurannya
terbilang optimal. Apa itu peraturan yang diusulkan untuk belanja rutin, jumlah pegawaidan lain-lain yang
eksekutif maupun oleh legislatif. Memang tugas kami hanya tidak berkaitan dengan belanja pembangunan. Berapa
sebatas persoalan pengawasan, anggaran dan legislasi,” orang yang mutasi, berapa yang diangkat, selalu standarnya
ungkapnya. kesana, bukan pada belanja pembangunan,” pungkasnya.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk menekan belanja ***
pegawai pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) lebih kecil. Terbukti, walaupun APBD murni 2018

BEWARA
SUKAPURA
15
IBER

Lakukan Kunker
Guna Optimalkan Alokasi Anggaran

G una mengoptimalkan peran


kedewanan, yaitu legislasi,
pengawasan, dan anggaran,
Badan Anngaran (Bagar) DPRD
Kabupaten Tasikmalaya, melakukan
“Solo itu dibikin kota wisata. Jadi
kotanya yang menjadi wisata, bukan
kunjungan kerja ke DPRD Kota titik-titik tertentu. Dan saya yakin kita
Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu mampu menjadi seperti itu,”
lalu.
H. Ruhimat, ketua DPRD Kabupaten - H. Ruhimat, ketua DPRD
Tasikmalaya, mengatakan, Kabupaten Tasikmalaya
kunjungan kerja tersebut dilakukan
sebagai upaya untuk mengetahui
sejauh mana peran regulasi terhadap
pembangunan.
“Bagaimana pengelolaan anggaran
yang efektif dan efesien itu. Jadi Selain itu, kata dia, konsultasi terkait Adapun cara untuk meningkatkan
bagaimana bahwa DAU ini tidak bagaimana penganggaran ini tidak PAD di Kota Solo, salah satunya dengan
hanya diukur dari belanja pegawai terlalu didominasi oleh belanja memanfaatkan sesuatu yang tidak
saja, melainkan dari belanja pegawai, tapi lebih diprioritaskan membebani masyarakat. Bukan dari
langsung. Nah, Solo sudah mulai pada belanja pembangunan. “Hasil Pajak Bumi dan Bangunan. “Misalnya
efektif,” kata H. Ruhimat, saat yang kami dapat, disolo itu kami dari penerangan jalan umum, itu sangat
ditemui di kantornya. bisa mengetahui bagaimana caranya signifikan sekali untuk meningkatkan
pengelolaan uang dan peningkatan PAD, terus dari pasar tradisional sangat
PADnya,” terangnya. bagus. Bukan hanya itu, Kota Solo itu
menjadi kota wisata walaupun sebetulnya
tidak memiliki potensi dalam wisata,”
paparnya.
Dia berharap, setelahnya melakukan
kunjungan kerja tersebut, pihaknya
mampu memberikan masukan kepada
pemerintah kabupaten. Pasalnya, potensi
yang dimiliki Kabupaten Tasikmalaya
lebih banyak dibanding Kota Solo.
“Solo itu dibikin kota wisata. Jadi kotanya
yang menjadi wisata, bukan titik-titik
tertentu. Dan saya yakin kita mampu
menjadi seperti itu,” tegasnya.
Kunker tersebut sebagai upaya untuk
memberikan pemahaman kepada
semua anggota dewan bahwa tugas
Badan Anggaran itu bukan hanya
berkaitan dengan mengatur keuangan
saja, melainkan berpikir bagaimana
caranya mendapatkan uang, sehingga
mampu menggenjot PAD Kabupaten
Tasikmalaya. ***

16 BEWARA
SUKAPURA
GALERI

BEWARA
SUKAPURA
17
SOSOK

ZAENAL HAPILI HADIANA


PULUHAN TAHUN
MELENGGANG
DI GELANGGANG POLITIK

“Penggalangan massa pun tidak


menggunakan uang, melainkan hanya
dengan balas jasa. Estuning, keinginan
mereka untuk memenangkan saya dalam
pencalonan ini,”

- Zaenal Hapili Hadiana

18 BEWARA
SUKAPURA
D i usia yang masih belasan, Zaenal Hapili
Hadiana sudah aktif di dunia politik. Pria
kelahiran Garut, 4 Maret 1952, itu sudah
aktif di Golkar sejak 1971. Namun, baru di 2009 ia
memutuskan untuk maju ke arena legislatif.
menggunakan uang, melainkan hanya dengan
balas jasa. Estuning, keinginan mereka untuk
memenangkan saya dalam pencalonan ini,”
tandasnya.
Ia menceritakan, selain aktif di dunia pertanian
“Sebenarnya dari tahun 1991 sudah didorong ikut dan dekat dengan para petani, dirinya juga ikut
dalam pesta demokrasi lima tahunan. Namun saya berkegiatan di Majelis Ulama Indonesia. Selama tiga
belum siap, karena masih aktif menjadi penyuluh periode, ia dipercaya di bidang ekonomi. Melakukan
pertanian,” tutur suami Iin Sukmawati S.PdI dan pembinaan. Selain itu membantu juga kebutuhan-
ayah dua anak itu. kebutuhan yang berkaitan dengan MUI dan NU.
Keputusannya maju dalam pileg 2009 belum Bukan hanya dengan kalangan sepuh, dengan
berbuah manis. Ia kalah. Tidak dapat banyak suara, para pemuda pun Zaenal bangun kedekatan.
sehingga gagal mendapatkan kursi dewan. Itu Memberdayakan anak-anak muda di Kecamatan
disikapinya biasa saja. Zaenal beraktivitas seperti Cikatomas melalui budidaya ikan. Pembinaan
biasa. Menjalankan rutinitas. kepada para pemuda juga dilakukan melalui
“Kehidupan sehari-hari saya menjadi petani, berbagai pelatihan minat dan bakat dalam bidang
peternak. Walaupun sekarang sudah berhenti jadi olahraga. Misalnya menggelar turnamen voli, sepak
penyuluh, tidak sedikit petani yang datang untuk bola dan lain-lain. ***
berkonsultasi. Malah suka memberi
hasil panen juga,” ujarnya.
Ia menceritakan, pada 2009, ketika
mau naik pangkat ke IV C, Golkar
waktu itu kehilangan tokoh. Pengurus
Golkar memintanya untuk ikut
berkiprah mengurus partai, sekaligus
mencalonkan diri menjadi wakil rakyat.
“Kalau tamat sampai pensiun, pasti
bakalan berhenti di IV D. Karena
atas dorongan warga Golkar untuk
maju dan mengorbankan karier
PNS saya, saya maju. Tapi kalah. Tak
mengapa. Kembali lagi bertani, mulai
mengembangkan sesuatu yang sudah
sejak dulu dirawat terkait pertanian dan
peternakan dengan konsep organic. Itu
dilakukan sampai sekarang,” paparnya.
Pada pileg selanjutnya ia didorong maju
lagi. Keluarga kurang mendukung.
Namun, dorongan dari masyarakat
tak dapat dibendung. Ia memutuskan
maju. Sektiar 20 hari menjelang hari H
baru ada izin dari keluarga, sehingga
kalau melihat persiapan itu tidak
memungkinkan bisa terpilih.
Takdir berkata lain. Kendati
persiapannya kurang, Zaenal masuk ke
gedung dewan. Ia sangat mengapresiasi
perjuangan keluarga, para ulama, dan
petani yang konsisten mendukungnya.
“Penggalangan massa pun tidak
BEWARA
SUKAPURA
19
SOSOK

Berdayakan
Ekonomi
Warga
Melalui Ternak Sapi dan Ikan
U ntuk menggerakkan roda
perekonomian masyarakat
di Kecamatan Cikatomas,
H. Zaenal Hapili, anggota fraksi
Golkar daerah pemilihan 5, DPRD
dengan pertanian saja,” kata H.
Zainal Hapili, anggota fraksi Golkar
Daerah Pemilihan 5 DPRD Kabupaten
Tasikmalaya, itu.
Sedangkan pengelolaanya, kata dia,
tuanya diberdayakan dengan
diberikan pelihariaan Sapi. Sampai
hari, terus mengalami perkembangan.
Dan secara tidak langsung, mampu
meminimalisir pengangguran di
Kabupaten Tasikmalaya, melakukan dengan memerankan anak-anak daerah tersebut.
pemberdayaan masyarakat dalam muda yang berada di Kecamatan “Di rumah saya punya perusahaan
bidang peternakan. Salah satunya Cikatomas. Hal tersebut dilakukan bangunan, pekerjanya itu dari warga
dengan budidaya ikan dan beternak sebagai tindak lanjut dari pembinaan sekitar. Ada sekitar 8 orangan lebih.
sapi. yang sudah dilakukannya, yang Alhamdulillah, dengan begitu
Dia mengatakan, daerah pemilihan 5 berawal dari pembinaan olahraga keluarga bisa terbiayai. Saya selalu
terdari dari, Kecamatan Cikatomas, hingga pemberdayaan ekonomi. berupaya untuk memanfaatkan
Karangnunggal, Pancatengah, “Awalnya mereka itu yang sering potensi yang ada di sekitar masyarakar,
dan Cikalong. Namun, untuk dibina dan ikut pelatihan olah raga. biar masyarakat bisa merasakan
saat ini dirinya fokus melakukan Itu, melalui turnamen yang sering manfaatnya,” pungkasnya. ***
pengembangan perekonomian di saya selenggarakan. Alhamdulillah,
wilayah Kecamatan Cikatomas. di bulan Mei nanti kelompok tersebut
“Di tahun ini, semoga semua wilayah akan menerima bantuan sedikitnya
bisa tercover. Yang sudah merata 5000 Ikan Gurame,” ujarnya.
bantuan saat ini yang berkaitan Selain itu, lanjut dia, bagi orang

20 BEWARA
SUKAPURA
JEJER
CARITA

Duduk
Bareng,
Solusi Selesaikan
Persoalan Masyarakat
“Memang kita suka duduk bersama, namun yang disesalkan
yang datang bukan yang memiliki kebijakan semisal kadisnya.
Jadi tidak efektif dan efisien,”
- Muhammad Syihabuddin Romly
Anggota Komisi 3, DPRD Kabupaten Tasikmalaya

U
pemerintah
paya
berbagai
penyelesaian

masyarakat, salah satunya


persoalan
yang ada di tubuh
maupun
pusat. Misalnya, berkaitan
dengan kekurangan anggaran
untuk perbaikan
pendidikan dan kesehatan.
jalan,

“Bisa tidak. Atau kalau memang


provinsi maupun pusat adalah
pihak eksekutif. Karenanya,
eksekutif harus pintar-pintar
dalam mendekati pemerintahan
provinsi maupun pusat.
dengan duduk bersama antara APBD kita tidak bisa memenuhi “Memang kita suka duduk
eksekutif dan legislatif. kenapa tidak, kita mendorong bersama, namun yang
Dengan bersama-sama, setiap dan meminta bantuan ke disesalkan yang datang bukan
permasalahan akan dengan provinsi dan pusat,” ujarnya. yang memiliki kebijakan
mudah dipecahkan. Bahu Terlebih, lanjut dia, yang semisal kadisnya. Jadi tidak
membahu dalam membangun memiliki kewenangan untuk efektif dan efisien,” sesalnya. ***
pemerintahan Kabupaten mengajukan bantuan ketingkat
Tasikmalaya.
“Kita harus sering duduk
bersama antara eksekutif
dengan legislatif. Lebih
ditingkatkan lagi. Bersama-
sama untuk meningkatkan
dan mendongkrak PAD,”
kata Muhammad Syihabuddin
Romly Anggota Komisi 3,
DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, ketika persoalan
di daerah tidak terselesaikan,
bisa bersama-sama untuk minta
bantuan ke tingkat yang lebih
tinggi, yaitu ke provinsi atau
BEWARA
SUKAPURA
21
JEJER
CARITA

Komisi IV
Soroti Banyaknya
Kasus Libatkan
Perempuan
dan
Anak

G una meminimalisir kasus yang


melibatkan anak dan perempuan
di Kabupaten Tasikmalaya,
komisi IV DPRD mengusulkan pembuatan
peraturan daerah tentang penyelenggaraan
pendidikan dasar. Hal tersebut, terjadi
karena kurangnya pembinaan moral akibat
dari gagalnya penddikan karakter dalam
dunia pendidikan.
“Saya sangat prihatin dengan berbagai
kasus yang ada di kabupaten. Kita jangan
sampai terpaku pada penanganannya, tapi
harus dicari akar masalahnya,” kata H. Ami
Fahmi, ketua komisi IV DPRD Kabupaten
Tasikmalaya.
Menurut dia, keberhasilan pendidikan
tidak bisa diukur hanya dengan melalui
kemampuan dalam menguasai materi
pelajaran saja, melainkan harus dibarengi
dengan moral yang baik. Rancangan
peraduran daerah (Raperda) tentang
penyelenggaraan pendidikan ini, untuk
menjawab persoalan tersebut. “Pendidikan
ini harus mampu membentuk karakter
siswa, sehingga bisa bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain,” ujarnya.
Dalam raperda tersebut, akan memuat
beberapa poin penting yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah, hak dan
kewajiban peserta didik dan masyarakat. ***

22 BEWARA
SUKAPURA
JEJER
CARITA
IBER

Pasar Tradisional
Perlu Mendapatkan
Perhatian Lebih

P asar tradisional memiliki peran penting sebagai penggerak roda perekonomian di daerah. Karenanya, pemerintah
perlu mendorong dan memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan pasar tradisional sehingga mampu bersaing
dengan pasar modern.
“Dalam rangka penataan pasar, saya berusaha mendorong pemerintah untuk melakukan pembebasan lahan. Alhamdulillah
lancar, sekarang perkembangannya sudah 80 persenan, luasnya sekitar 3 hektaran,” terang H. Zaenal Hapili, anggota
komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, peran pasar tradisional sebagai penggerak roda ekonomi masayarakat di daerah perlu segera dilakukan
penataan dan pembenahan. Mengingat saat ini, keberadaanya semakin terpinggirkan karena menjamurnya toko-toko
modern.
“Sampai sekarang saya terus berupaya agar pasar tersebut pun diisi oleh masyarakat daerah setempat. Dan prodaknya pun
dari daerah Cikatomas. Dengan begitu perputaran ekonomi akan terlihat disana,” ungkap anggota dewan dapil 5 itu.
Pasar tradisional, kata dia, sifatnya tidak di monopoli oleh satu orang, berbeda dengan toko modern. Sehingga, dengan
banyaknya pedagang secara tidak langsung membuka lebar lapangan usaha. “Pemerintah harus hadir dalam mengatur
persoalan tersebut, sehingga kehadiran pasar tradisional yang memiliki nilai ekonomi dan budaya ini tidak ditinggalkan
masyarakat. Salah satunya bisa dengan meningkatkan perbaikan akses jalan menuju pasar tradisional,” ujar anggota dewan
dari Fraksi Partai Golkar ini.
Selain itu, pemerintah bisa membuat program berkaitan dengan pembinaan dan pelatihan untuk mengelola koperasi.
Diharapkan, setelah itu warga pasar mampu membuat koperasi sebagai permodalan.
“Bisa juga dengan mendorong pihak ketiga untuk memberikan kemudahan kepadapara pedagang ketika mau minjam
permodalan. Binaanya pun bisa dilakukan dengan tidak formal, asalkan sifatnya itu berkesinambungan,” harapnya. ***

BEWARA
SUKAPURA
23
P
IBER
EMBANGUNAN perekonomian di daerah perlu
dimaksimalkan lagi. Melihat, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) 2018 semakin melemah dari tahun
ke tahun. Malahan terjadi penurunan pendapatan. Hal tersebut,
terjadi karena tidak adanya keseriusan pemerintah Kabupaten
Tasikmalaya dalam mendongkrak Pendapatan Anggaran Daerah
(PAD) yang tidak melibatkan masyarakat.
“Sebetulnya banyak potensi yang mampu mendongkrak
perekonomian di kita. Tidak ada penggerak roda perekonomian
masyarakat yang maksimal. Barus sebatas inisiatif masyarakat saja
kalau sekarang mah,” kata H. Ruhimat, ketua DPRD Kabupaten
Tasikmalaya.
Padahal, kata dia, potensi di Kabupaten Tasikmalaya sangat
banyak. Tapi, dibiarkan begitu saja, tidak dikelola. Adapun
alasannya karena tidak ada investor yang mau masuk ke Kabupaten
Tasikmalaya.
“Itu masih salah kitanya, kenapa kita tidak menginventarisir nilai-
nilai potensi tersebut. Kita tidak memiliki databasenya terkait
itu. buktinya, pertanian tidak maskimal, pertambangan tidak
terkelola, begitupun dengan peternakan,” ungkapnya.
Sebetulnya, lanjut dia, pemerintah daerah mampu untuk
mendorong perekonomian masyarakat. Contohnya dengan
mengadakan pembinaan dan pemberdayaan yang lebih terarah
dan terukur. Pemberian bantuan yang bersifat produktif.
“Sekarang petani masih melakukan dengan pola tradisional.
Makanya pendapatan masyarakat tidak meningkat. Kita belum
mampu maksimal dalam memproduksi, kita baru ke mampu untuk
mengkonsumi. Itu juga masih belum cukup, kita masih impor dari
kab/kota lain,” paparnya.
Karenanya, harus terus berupaya untuk membuat terobosan-
terobosan. Jangan sampai ketinggalan satu dua langkah dari kota
Perekonomian dan kabupaten lain. Soal pertambangan, karena tidak ada pabrik
atau tempat produksi yang membuat setengah jadi. Sehingga
di Kabupaten Tasik tambang di daerah Kabupaten Tasikmalaya diterlantarkan, tidak
dimanfaatkan.

Masih Lemah “Dikelola tidak bisa, dijual tidak boleh akhirnya tidak
dimanfaatkan. Padahal itu sangat bagus untuk meningkatkan PAD.
Soal pertanian di kita itu belum mampu mencukupi kebutuhan
masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Masih memerlukan pasokan
dari kota lain,” pungkasnya. ***

24 BEWARA
SUKAPURA
IBER

G una mendorong peternakan


di Kabupaten Tasikmalaya,
pemerintah daerah perlu
membuat program yang bisa dirasakan
langsung oleh masyarakat. Misalnya
dengan menggulirkan program
inseminasi buatan (IB) atau kawin Menurutnya, program tersebut bisa diwujudkan untuk
suntik gratis. mendorong upaya khusus sapi indukan wajib bunting.
“Ini perubahan dari sapi lokal dengan Dengan begitu, setidaknya mampu mendorong
semen sapi unggul. Ini mampu peningkatan jumlah populasi sapi, jangka panjangnya bisa
mengembangkan peternakan di untuk mendukung target swasembada daging.
masyarakat. Pemerintah harus mampu “Tidak sedikitkan masyarakat yang memiliki Ssapi,
mendukungnya, salah satunya melalui namun susah memiliki anak. Dikategorikan mandul, nah
program IB ini,” kata H. Zaenal Hapili, pemerintah seharusnya bisa membantu dengan program
anggota Komisi II DPRD Kabupaten penanganan gangguan reproduksi,” terangnya.
Tasikmalaya. Selain itu, lanjut dia, pemerintah menyediakan atau
melakukan perluasan terhadap hijauan makanan ternak.
Hal tersebut, dilakukan untuk memudahkan petani
dalam memberikan pakan, Sehingga tidak perlu dijaga.
Ditungguin.

Pemerintah
“Jadi bukan ke rumput lapang, melainkan pemerintah
memfasilitasi dengan adanya rumput unggulan.

Perlu
Efesiensinya sangat tinggi, kalau ketika berternak sapi
dengan dilepas ecara tidak langsung kegiatan pemilik

Membuat
ternak akan terhambat, karena harus menjaga Sapi,”
terangnya.
Kalau program tersebut berjalan, perekonomian di

Program
masyarakat pun akan meningkat. Soalnya, selain beternak
masyarakat juga bisa mempekerjakan diri dalam bidang

Terkait
lain.
“Kalau dengan pola ternak yang baik, artinya pemilik

Peternakan
ternaknya punya penghasilan dari usaha lain, hewan ternak
tetap bisa makan yang punya bisa kerja sampingan.Jadi
mutlak bagi peternak harus menanam rumput,” tandasnya.
***

BEWARA
SUKAPURA
25
JEJER
CARITA

Pertanian
Harus Jadi
“Leading Sector”
Perekonomian
di Kabupaten Tasik
“Sawah tadah hujan bukan
ditanami palawija, tapi
PERTANIAN di Kabupaten menjadi kayu. Jadi BP3K ini dinas berusaha memberikan
Tasik, terutama bagian harus bergerak aktif, soalnya pembinaan dan pemahaman
selatan, diharapkan mampu saat ini sayur-sayuran di kepada petani tentang pola
menjadi sektor andalan tanam dan pemanfaatan
pedesaan itu sudah sangat
yang memiliki ketangguhan lahan. Dilakukan untuk
dan kemampuan tinggi, sulit karena tertutup oleh merubah paradigma yang
sehingga dapat dijadikan tanaman kayu,” saat ini terjadi, yaitu petani
tumpuan harapan - H. Zaenal Hapili, anggota Komisi II masih memanfaatkan lahan
pembangunan ekonomi DPRD Kabupaten Tasikmalaya. pesawahan ketika habis
masyarakat di Kabupaten musim panen di tanami
Tasikmalaya. pepohonan sehingga tidak lagi ditanami padi.
Soalnya, daerah Tasik Selatan sangat strategis “Animo masyarakat masih ke padi, padahal
untuk dijadikan tempat pertanian. Terlebih, hanya daerah Cogreh saja yang punya lahan
kawasan tersebut hanya bisa dimanfaatkan teknis. Artinya, lahan pesawahan ini selain
dengan dijadikan lahan pertanian dan dimanfaatkan untuk menanam padi juga
peternakan. diselangi menanam palawija. Harus adanya
“Sedikitnya ada 12.200 petani yang dibentuk perubahan pola tanam di masyarakat, jangan
menjadi 56 kelompok tani. Makanya saya selalu sampai hanya padi, padi, dan padi saja,” ujarnya.
melakukan kunjungan rutin ke setiap kelompok Dia beranggapan, kalau petani sudah mampu
tani, itu saya lakukan setiap hari Senin, Selasa, merubah paradigmanya terhadap pertanian,
Rabu, dan Sabtu kadang siang hari, kadang maka Kecamatan Cikatomas, Kabupaten
malam hari dilakukannya,” kata H. Zaenal Tasikmalaya akan mampu menjadi penyuplai
Hapili, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Palawija dan Sayuran.
Tasikmalaya. “Sawah tadah hujan bukan ditanami palawija,
Menurut dia, pencalonannya dulu menuju tapi menjadi kayu. Jadi BP3K ini harus bergerak
anggota dewan merupakan salah satu aktif, soalnya saat ini sayur-sayuran di pedesaan
upaya untuk mendorong pemerintah agar itu sudah sangat sulit karena tertutup oleh
memberikan perhatian lebih pada bidang tanaman kayu,” terangnya.
pertanian dan peternakan di Tasik Selatan. Karenanya, Balai Penyuluhan, Pertanian, dan
Karenanya, setelahnya jadi sekarang, tidak Perikanan, Kehutanan (BP3K), harus berperan
sedikit dana aspirasinya di peruntukkan untuk aktif dalam melakukan pembinaan kepada
kepentingan pertanian. Salah satunya, untuk masyarakat. Pemerintah memberikan perhatian
pembangunan bendungan Cimedang sehingga lebih kepada BP3K agar mampu bekerja secara
mampu mengairi 120 hektar pesawahan. maksimal dengan diberikan anggaran yang
“Dulu kurang perhatian dari pemerintah, memadai.
jadi saya naik itu sebagai keterwakilan dari “Tanpa kegiatan penyuluhan pola tanam
masyarakat petani dan ulama. Alhamdulillah, masyarakat sulit untuk berubah, karena
sampai sekarang tidak ada petani yang komplain. dengan penyuluhan itu masyarakat bisa
Kalau berhasil, maka salah satu desa di Cikatomas berubah. Buktinya, karena masyarakat tidak
nantinya akan menjadi lumbung padi untuk menggunakan pola tanam yang baik berakibat
Kabupaten Tasikmalaya,” ungkapnya. paceklik ketika datang musim kemarau,”
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah melalui tandasnya. ***

26 BEWARA
SUKAPURA
BEWARA
SUKAPURA
27
JEJER
CARITA

S ektor
dan
di
Tasikmalaya
mampu menjadi leading
pertanian
peternakan
Kabupaten
belum

sektor pembangunan
perekonomian.
Pasalnya, sampai saat

Perlu
ini belum mengalami
perkembangan, ruang

Terobosan
lingkupnya terbilang
sempit, program-program

Kembangkan dari pemerintah sedikit,


dan para peternak juga

Pertanian petani belum memiliki


pengetahuan lebih

dan berkaitan dengan ilmunya.

Peternakan
“Yang saya amati
masih belum nampak
perkembangannya
atau mungkin banyak
“Penggunaan teknologi bisa mendorong yang beralih pekerjaan,
perkembangan pertanian dan peternakan sehingga peternakan dan
di Kabupaten.Saat ini teknologi masih pertanian dikita menurun. Terus terkait bantuan juga
kurang dimanfaatkan, buktinya ada pe- sekarang kurang, kalau dulu masih ada,” kata H. Zaenal
nurusan intensifitas peternakan yang du-
Hapili, anggota komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
lunya sapi sekarang menjadi kambing,”
Di daerah Tasik Selatan, kata dia, bagus untuk dijadikan
- H. Zaenal Hapili, anggota komisi II DPRD Kabu- kawasan pengembangan pertanian dan peternakan.
paten Tasikmalaya. Bukan malah dijadikan penanaman pepohonan.
Karenanya, pemerintah daerah perlu melakukan
terobosan-terobosan untuk meningkatkan pertanian
dan peternakan di Kabupaten Tasikmalaya. “Harus ada
pembinaan bagi para peternak untuk meningkatkan
intensifitas kegiatan peternakan. Adanya perubahan pola
ternak dan pola tanam yang dilakukan masyarakat,”
ujarnya.

28 BEWARA
SUKAPURA
mengusulkan agar Dinas Peternakan, Perikanan dan
Kelautan menigkatakan pembinaan dan pemberdayaan
kepada masyarakat.
“Malahan di tahun sekarang, dana aspirasi saya dialokasikan
untuk pemberdayaan di empat balai pertanian yang
diarahkan ke Agribisnis,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah bisa
memaanfaatkan bioteknologi
dalam bidang peternakan.
Memberikan pelatihan kepada
masyarakat, sehingga mampu
bersaing dengan peternak-
peternak diluar sana. Misalnya
dengan memanfaatkan hormon
pertumbuhan yang diberikan pada
hewan ternak untuk meningkatkan
produksi susu, daging, dan telur.
“Penggunaan teknologi bisa
mendorong perkembangan
pertanian dan peternakan di
Kabupaten.Saat ini teknologi
masih kurang dimanfaatkan,
buktinya ada penurusan intensifitas
peternakan yang dulunya sapi
sekarang menjadi kambing,”
ucapnya.
Pemanfaatan bioteknologi
di bidang peternakan lainnya,
tambah dia, membuat hewan
Selain itu, kata dia, berkaitan dengan peternakan transgenik dan teknologi induk buatan. Teknologi induk
pemerinatah harus menyediakan hijauan makanan buatan ini, sering dilakukan pada hewan langka yang susah
ternak (HTM). Hal tersebut dilakukan untuk mendukung bereproduksi secara alami. Selain itu, berkaitan dengan
perubahan pola ternak yang dilakukan masyarakat saat ini, pakan hewan yang bisa memanfaatkan limbah-limbah
yaitu dengan melepaskan hewan peliharaanya. keluarga.
“Kalau kemampuan petani mempuni, jerami pun bisa jadi “Adanya pemanfaatan teknologi dalam pakan bisa
bahan ternah hewan. Jadi pemerintah harus melakukan mengefektifkan dan mengefesienkan kegiatan ternak.
pembinaan kepada petani dan peternak secara berkelanjutan, Memanfaatkan makanan-makanan sisa sebagai makanan
bukan hanya sebatas seremonial,” ungkapnya. tambahan ternak, sehingga bahan-bahan di sekitar kita
Untuk mendorong itu, lanjut dia, ketika ada rapat dengan tidak terbuang cuma-cuma,” pungkasnya. ***
dinas yang menjadi mitra kerja komisi, dirinya selalu

BEWARA
SUKAPURA
29
JEJER
CARITA
“Saya harap pak
Wabup mampu
mengobatinya.
Saya yakin,
Wabup mampu
melakukannya
demi terwujudnya
pemerintahan yang

T
lebih baik. Saya
idak sedikit catatan terkait atasnama DPRD
pemerintahan daerah Kabupaten siap membantu,”
Tasikmalaya yang dirasakan
- H. Ruhimat, ketua DPRD
tidak berdampak baik bagi masyarakat.
Kab. Tasikmalaya.
Dua periode di kepemimpinan Uu
Ruzhanul Ulum, Kabupaten Tasikmalaya
dirasakan sakit. Memerlukan pengobatan
dan pembenahan dalam perencanaan
pembangunan.

“Agar pemerintahan lebih sehat, harus


ada pembenahan dalam tubuh birokrasi
maupun Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD). Harus ada evaluasi supaya para
pejabatnya profesional dalam bekerja.
Saat ini profesionalisme kerjanya belum
dirasakan,” kata H. Ruhimat, ketua DPRD
Kabupaten Tasikmalaya.

Menurutnya, semua itu berdampak


ketidakmatangannya pemerintah dalam

Sakit,
melakukan perencanaan dan pengelolaan
pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya.
Sedangkan, perencanaan dan usulan
pembangunan semuanya berpusat di
eksekutif.

“Seharusnya perencanaan pembangunan


itu bersifat kompherensif. Sehingga
perencanaan itu mampu menunjang
terhadap pengembangan
pendidikan, dan pembangunan ekonomi
wisata,
Pemkab Tasik
masyarakat, termasuk infrastruktur
penunjangnya,” ungkap anggota dewan Mesti Segera
dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
itu. Diobati
30 BEWARA
SUKAPURA
Saat ini, lanjut dia, eksekutif Sipil Negara (ASN) di lingkungan kapasitas dan kemampuan
cenderung berjalan sendiri, pemerintah maupun BUMD. Ade Sugianto selama ini ketika
terkesan tidak ada komunikasi Termasuk memperbaiki jalur menjadi wakil bupati.
antara eksekuti dan legislatif. konsultasi dan kordinasi ASN,
Malahan, tidak sedikit masukan sehingga tidak ada simpang siur Terlebih, untuk saat ini beliau
yang bersifat strategis kurang informasi dalam kebijakan. memiliki kewenangan dan
ditanggapi. kebijakan yang strategis untuk
“Saya harap pak Wabup mampu melakukan pembaharuan-
“Saat ini terkesan tugas DPRD mengobatinya. Saya yakin, pembahuran dalam diri
itu hanya sebatas pertimbangan Wabup mampu melakukannya pemerintah Kabupaten
anggaran saja. Padahal, kita itu demi terwujudnya pemerintahan Tasikmalaya.
punya aspirasi dari masyarakat yang lebih baik. Saya atasnama
yang berkaitan dengan DPRD siap membantu,” tegasnya. “Saya sangat optimistis, pak Ade
pembangunan,” ujarnya.Dia Sugianto mampu melakukannya,”
mendesak dilakukan penataan Keyakinan tersebut, berdasarkan pungkasnya. ***
kembali terkait pejabat Aparatur pengamatan dia terhadap

BEWARA
SUKAPURA
31
IBER

Pemerintah
HARUS
FOKUS Kelola
Pariwisata
“Pariwisata dikita itu sangat
banyak. Namun belum
terkelola secara khusus karena
pengelolaanya belum fokus. Ini
sebetulnya potensi kita untuk
mendongkrak pendapatan
anggaran daerah, yang tidak
membebani masyarakat,”
- H. Ruhimat, ketua DPRD
Kabupaten Tasikmalaya

32 BEWARA
SUKAPURA
W
ilayah administratif
Kabupaten Tasikmalaya
terbilang strategis. Berada
di kawasan yang dihimpit
Keberadaan destinasi wisata, lanjut dia, akan
oleh pegunungan dan lautan. Hal tersebut,
mampu mendorong dan menggerakkan
membuat pemkab memiliki potensi wisata yang
roda perekonomian masyarakat. Karenanya,
dapat mendongkrak Pendapatan Anggaran
DPRD melalui komisi IV terus berusaha
Daerah (PAD), tanpa membebani masyarakat.
untuk mendorong pemkab agar melakukan
“Pariwisata dikita itu sangat banyak. Namun
terobosan-terobasa dalam pengembangan
belum terkelola secara khusus karena
objek wisata, mulai dari peningkatan saran dan
pengelolaanya belum fokus. Ini sebetulnya
prasarana hingga perbaikan akses jalan menuju
potensi kita untuk mendongkrak pendapatan
tempat wisata tersebut.
anggaran daerah, yang tidak membebani
masyarakat,” kata H. Ruhimat, ketua DPRD
“Kalau fokus dalam pengelolaanya, saya yakin
Kabupaten Tasikmalaya.
bisa menarik orang. Terus publikasi dan
sosialisasinya lebih ditingkatkan lagi, minimal
Menurutnya, beragam objek wisata bisa
ditingkat lokal sajadulu, baru ningkat ke
dikembangkan atau dibangun. Mulai dari
regional, naik lagi ke nasional, syukur-syukur
wisata religius hingga wisata biasa, seperti
meningkat ke internasional,” harapnya.
pantai, pegunungan, dan masih banyak lagi.
“Fasilitas akses jalan menuju tempat tersebut
Sedikitnya peminat, karena objek wisata yang
harus diperbaiki, terus pengembangan untuk
ada tidak mampu menarik masyarakat untuk
objek wisatanya, lalu juga membangun kultur
berkunjung. Keberadaanya masih memerlukan
wisata di masyarakat,” ucapnya.
adanya peningkatan dan pengembangan dalam
pembangunan. Sehingga ketika masyarakat
Selain itu, kata dia, pemerintah terlebih dahulu
berkunjung, ada kesan tersendiri yang
untuk memberikan pemahaman kepada
membedakan dengan objek wisata lain.
masyarakat terkait wisata. Hal tersebut untuk
membangun kultur di masyarakat. Sehingga
“Kenapa tidak populer? karena sosialiasi dan
paradigma jelek terhadap wisata tidak terjadi.
publikasi pemerintah tidak serius. Makanya
“Misalnya berkaitan dengan hotel, bahwa
seperti ini sekarang, tidak seperti di kabupaten
tempat tersebut itu bukan tempat untuk freesex,
dan kota lain. Padahal, kenapa tidak kita coba,
tidak selamanya yang disebut objek wisata itu
mereka habis-habisan dalam mempromosikan
konotasinya dengan maksiat dan yang lain-
destinasi wisatanya,” tandasnya.
lain.” Ungkapnya.

Terlebih, tidak sedikit masyarakat yang


beranggapan bahwa objek wisata yang ada
di Kabupaten Tasikmalaya, lebih menarik
dibanding wisata yang ada di kota dan
kabupaten lain. Namun yang disesalkan,
berkaitan dengan pengelolaan fasilitas yang
masih kurang, sehingga tidak dapat dirasakan
dan membuat tidak nyaman pengunjung. ***
BEWARA
SUKAPURA
33
IBER
UCU Mulyadi, ketua komisi III DPRD Kabupaten
Tasikmalaya, punya cara tersendiri dalam menghilangkan
penat setelah lama bekerja. Salah satunya dengan pulang
kampung. Ia merasakan, menyempatkan diri untuk
pulang ke kampung merupakan hal yang tepat.
Selain bisa bersenang-senang untuk refreshing, juga bisa

Cara
menjadi waktu untuk menyapa masyarakat di daerah
pemilihannya, yaitu dapil 5. “Di sana saya suka menjaring

Ucu Mulyadi
ikan dan bertani. Saya sangat senang sekali, sekalian
sambil refreshing,” ujar Ucu Mulyadi, anggota dewan dari
Fraksi PAN itu.

Hilangkan Penat Adapun dipilihnya kampung halaman, sekaligus untuk


bersilaturahmi dengan keluarga, dan membiasakan diri
seperti dahulu, ketika sebelum menjadi anggota dewan,
yaitu senang bercocok tanam dan lain-lain. ”Di kampung
halaman saya bisa mengekspresikan diri lewat bertani
dan menjaring ikan,” tandasnya
Selain itu, kata dia, dirinya senang bercocok tanam
karena untuk membiasakan diri menjadi pertani. Di
daerah kelahirannya, Desa Sindangjaya, Kecamatan
Cikalong, dia memiliki tanaman cabai. “Kalau ada waktu
senggang, saya selalu menyempatkan diri untuk bercocok
tanam. Dengan begitu pikiran saya terasa tenang dan
merasa jernih kembali, “ ungkapnya. ***

34 BEWARA
SUKAPURA
GALERI

BEWARA
SUKAPURA
35
BEWARA
SUKAPURA

Anda mungkin juga menyukai