Anda di halaman 1dari 23

KIMIA KLINIK II

KIMIA KLINIK II
GLUKOSA DARAH
GOD-PAP METHOD
(Human 10.260)

Prinsip
Glukosa ditentukan setelah adanya oksidasi enzimatik oleh glukosa oksidasi.
Terbentuknya hydrogen peroksida di bawah katalisator peroksidase dengan fenopl
& 4-aminofenazone menghasilkan senyawa merah-ungu quinoneimine sbg
indikator.

Reaksi
GOD
Glukosa + O2 + H2O → gluconic acid +H2O2
POD
H2O2 + 4-Aminofenazone + fenol → qinoneimine + H2O

Persiapan Reagen
Reagen dan standar sudah siap pakai

Kestabilan Reagen
Reagen yang telah dibuka akan tahan sampai batas kadaluarsa. Hindari
kontaminasi.
Enzim reagen pada suhu 5-25oC tahan selama 2 minggu.

Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Standart - 10 -
Sample - - 10
Reagen 1000 1000 1000
 Campurkan. Inkubasi selama 10 menit (20-25oC) atau 5 menit (37oC).
 Ukur absorbansi standart dan sample terhadap absorbansi reagen blank kurang
dari 60 menit dengan λ = 546nm.
 Catat nilai absorbansinya.

Perhitungan
Δ sample
C = 100 (mg/dL) atau 5, 55 (µmol/L) x
Δ standart
Nilai Normal
Serum puasa : 75-115 mg/dL atau 4,2 – 6,4 µmol/L
Serum : 70-105 mg/L
---------------------------------------------------------------------------------------------------

59
KIMIA KLINIK II

TRIGLYSERIDA
GPO-PAP METHOD
(Human 10 720)

Prinsip
Triglyserida ditentukan setelah hidrolisis enzimatik oleh lipase. Indikator
quinoneimine dibentuk dari hydrogen peroksidase, 4-amino-antipirin dan 4-
chlorofenol di bawah pengaruh katalisis dari peroksidase.

Reaksi lipase
Triglyserida → glycerol + asam lemak
GK
Gliserol + ATP → Glyserol-3-fosfat + ADP
GPO
Gliseril-3-fosfat + O2 → dihidroksi-aseton-fosfat + H2O2
POD
H2O2 + 4-amino-antipirin + 4-chlorofenol → qinoneimine +HCl + H2O

Persiapan Reagen
Reagen dan standar sudah siap pakai

Kestabilan Reagen
Reagen yang telah dibuka akan tahan sampai batas kadaluarsa, jika disimpan pada
suhu 2-8 oC.
Pada suhu 5-25oC, reagen tahan selama 4 minggu.
Hindari kontaminasi.
Lindungi dari sinar.

Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Standart - 10 -
Sample - - 10
Reagen 1000 1000 1000
 Campurkan. Inkubasi selama 10 menit (20-25oC) atau 5 menit (37oC).
 Ukur absorbansi standart dan sample terhadap absorbansi reagen blank kurang
dari 60 menit dengan λ = 546nm.
 Catat nilai absorbansinya.

Perhitungan
Δ sample
C = 200 (mg/dL) atau 2,28 (µmol/L) x
Δ standart
Nilai Normal
Dicurigai : > 150 mg/dL atau 1,71 µmol/L
Meningkat : > 200 mg/dL atau 2,28 µmol/L
Normal : < 150 mg/dL atau 1,71 µmol/L

60
KIMIA KLINIK II

---------------------------------------------------------------------------------------------------
URIC ACID
PAP METHOD
(Human 10 690)

Prinsip
Asam urat ditentukan oleh reaksi uricase. Terbentuknya hydrogen peroksida di
bawah katalisator peroksidase dengan 3,5-dikloro-2-hidroksibenzensulfonic-acid
dan 4-aminophenazone (PAP) menghasilkan senyawa quinoneimine berwarna
merah-ungu sebagai indikator.

Reaksi
uricase
Asam urat + H2O + O2 → allantoin CO2 + H2O
peroxidase
2 H2O2 + DCHBS + PAP → quinoneimine + HCl + 4 H2O

Persiapan Reagen
Reagen dan standar sudah siap pakai

Kestabilan Reagen
Reagen yang telah dibuka akan tahan sampai batas kadaluarsa, jika disimpan pada
suhu 2-8 oC. Hindari kontaminasi.
Pada suhu 15-25oC, terlindungi dari cahaya, reagen bertahan selama 2 minggu.

Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Standart - 20 -
Sample - - 20
Reagen 1000 1000 1000
 Campurkan. Inkubasi selama 10 menit (20-25oC) atau 5 menit (37oC).
 Ukur absorbansi standart dan sample terhadap absorbansi reagen blank kurang
dari 15 menit dengan λ = 546nm.
 Catat nilai absorbansinya.

Perhitungan
Δ sample
C = 18 (mg/dL) atau 476 (µmol/L) x
Δ standart

Nilai Normal
♂ : 3,4 – 7,0 mg/dL atau 200-420 µmol/L
♀ : 2,4 – 5,7 mg/dL atau 140-340 µmol/L
Urin : 250-750 mg/24h atau 1,5-4,5 µmol/24h
---------------------------------------------------------------------------------------------------

61
KIMIA KLINIK II

CHOLESTEROL
CHOD-PAP METHOD
(Human 062 10 017)

Prinsip
Cholesterol ditentukan setelah hidrolisis dan oksidasi enzimatik. Indikator
quinoneimine dibentuk dari hydrogen peroksida dan 4-aminofenazone dengan
fenol dan peroksidase.

Reaksi
CHE
Cholesterol-ester + H2O → cholesterol + asam lemak
CHO
Cholesterol O2 → closterol-3-one + H2O2
POD
2 H2O2 + 4-aminofenazone + fenol → quinoneimine + 4 H2O

Persiapan Reagen
Reagen dan standar sudah siap pakai

Kestabilan Reagen
Reagen akan tahan sampai batas kadaluarsa, setelah dibuka jika disimpan pada
suhu 2-8 oC.Reagen yang telah dibuka akan bertahan selama 2 minggu pada suhu
5-25oC
Hindari kontaminasi.

Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Standart - 10 -
Sample - - 10
Reagen 1000 1000 1000
 Campurkan. Inkubasi selama 10 menit (20-25oC).
 Ukur absorbansi standart dan sample terhadap absorbansi reagen blank kurang
dari 60 menit dengan λ = 546nm.
 Catat nilai absorbansinya.

Perhitungan
Δ sample
C = 200 (mg/dL) atau 5,17(µmol/L) x
Δ standart

Nilai Normal
Dicurigai : > 220 mg/dL atau 5,7 µmol/L
Meningkat : > 260 mg/dL atau 6,7 µmol/L
Normal : < 220 mg/dL atau 5,7 µmol/L
---------------------------------------------------------------------------------------------------

62
KIMIA KLINIK II

HDL-CHOLESTEROL
PRECIPITANT AND STANDART
SEMI-MICRO METHOD
(Human 10 018)

Prinsip
Chylomikron, VLDL, dan LDL diendapkan dengan penambahan fosfofungstic
acid dan magnesium klorida. Setelah disentrifuge, supernatant yang berisi fraksi
HDL, yang mana HDL-cholesterol ini diuji dengan Human Cholesterol Liquicolor
Test Kit.

Persiapan reagen (Prec B)


Encerkan isi botol PREC dengan 20 ml aquadest atau 4 bagian dari botol dengan 1
bagian aquadest (4:1).
Standart sudah siap pakai dan dapat langsung digunakan dalam test.
Pengendapan tidak diharuskan. Faktor dalam rumus perhitungan terdiri atas rasio
pengenceran.

Kestabilan reagen
PREC akan bertahan, setelah dibuka, hingga batas tanggal kadaluarsa jika
disimpan pada suhu 2-25oC. Hindari terjadinya kontaminasi.

Cara Kerja
Presipitasi
Pipet ke dalam kuvet Sample
Sample 200 µl
PREC b 500 µl
 Campurkan dengan baik, inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar.
 Sentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm.
 Setelah pemisahan secara sentrifugasi, ambil supernatant yang jernih dari
presipitat kurang dari 1 jam dan lakukan penentuan konservasi cholesterol
menggunakan Human Cholesterol Liquicolor Reagent.

Penentuan cholesterol
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Aquadest 100 - -
Standart - 100 -
Sample - - 100
Reagen 1000 1000 1000
 Campurkan. Inkubasi selama 10 menit (20-25oC).
 Ukur absorbansi standart dan sample terhadap absorbansi reagen blank kurang
dari 60 menit dengan λ = 546nm.
 Catat nilai absorbansinya.

63
KIMIA KLINIK II

Perhitungan
Δ sample
C = 175 (mg/dL) atau 4,52 (µmol/L) x
Δ standart

Nilai Normal
Prognoctically favourable
♂ : > 55 mg/dL atau 1,42 µmol/L
♀ : > 65 mg/dL atau 1,68 µmol/L
Level resiko standar
♂ : 35 - 55 mg/dL atau 0,9 - 1,42 µmol/L
♀ : 45 - 65 mg/dL atau 1,16 - 1,68 µmol/L
Indikator resiko
♂ : < 35 mg/dL atau 0,9 µmol/L
♀ : < 45 mg/dL atau 1,16 µmol/L
---------------------------------------------------------------------------------------------------
LDL-CHOLESTEROL
PRECIPITANT AND STANDART
SEMI-MICRO METHOD
(Human 10 018)

Perhitungan konsentrasi LDL-cholesterol


Konservasi LDL-cholesterol dihitung dari konsentrasi total kolesterol (TC),
konsentrasi HDL-cholesterol dan triglyserida menurut Friedewall
LDL-C (mg/dL atau µmol/L) = TC – (HDL-C) - TG
5
Nilai Normal
Dicurigai : 150 mg/dL atau 3,5µmol/L
Meningkat : 190 mg/dL atau 4,9 µmol/L
---------------------------------------------------------------------------------------------------
PROTEIN TOTAL
BIURET METHOD
(Human 10 570)

Prinsip
Ion cupri dengan protein dalam larutan alkali membentuk kompleks berwarna
ungu. Absorbansi dari senyawa kompleks sebanding dengan konsentrasi protein
dalam sampel.

Reaksi
NaOH
Cu2+ + protein → kompleks ungu

Persiapan reagen
Reagen dan standar sudah siap pakai

64
KIMIA KLINIK II

Kestabilan Reagen
Reagen dan standar bertahan sampai batas kadaluarsa, jika disimpan pada suhu 2-
25 oC. Setelah dibuka, hindari kontaminasi.

Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Standart - 20 -
Sample - - 20
Reagen 1000 1000 1000
 Campurkan. Inkubasi selama 10 menit (20-25oC).
 Ukur absorbansi standart dan sample terhadap absorbansi reagen blank kurang
dari 30 menit dengan λ = 546nm.
 Catat nilai absorbansinya.

Perhitungan
Δ sample
C = 8 (gr/dL) atau 80 (grl/L) x
Δ standart

Nilai normal
Bayi yang lahir normal : 4,6 - 7,0 gr/dL atau 46 – 70 gr/L
Anak-anak (>3 thn)/ dewasa : 6,6 - 8,7 gr/dL atau 66 - 87 gr/L
---------------------------------------------------------------------------------------------------
ALBUMIN
BCG METHOD
(Human 10 560)

Prinsip
Terbentuknya hijau bromocresol dengan albumin dalam buffer citrate
menghasilkan senyawa kompleks berwarna. Absorbansi dari senyawa kompleks
sebanding dengan konsentrasi albumin dalam sampel.

Persiapan reagen
Reagen dan standar sudah siap pakai

Kestabilan Reagen
Reagen dan standar bertahan sampai batas kadaluarsa, jika disimpan pada suhu 2-
25 oC. Setelah dibuka, hindari kontaminasi.

Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Standart - 10 -
Sample - - 10
Reagen 1000 1000 1000

65
KIMIA KLINIK II

 Campurkan. Inkubasi selama 5 menit (20-25oC).


 Ukur absorbansi standart dan sample terhadap absorbansi reagen blank kurang
dari 30 menit dengan λ = 578nm.
 Catat nilai absorbansinya.

Perhitungan
Δ sample
C = 4 (gr/dL) atau 40 (grl/L) x
Δ standart

Nilai normal
Serum atau plasma : 3,8 - 5,1 gr/dL atau 38 - 51 gr/L
---------------------------------------------------------------------------------------------------
GLOBULIN
KALKULASI

Prinsip
Kadar globulin diperoleh dari hasil kalkulasi selisih antara kadar protein total
dengan albumin.

Perhitungan
Globulin (gr/dL atau gr/L) = protein total - albumin

Nilai normal
> 10 gr/L atau 1,0 gr/dL (1,8-3,39 gr/dL)
---------------------------------------------------------------------------------------------------
B I LI R U B I N T O TAL
MODIFIED JENDRASSIK / GROF METHOD
(Human 10 740)

Prinsip
Bilirubin bereaksi dengan asam diazo sulfanilat membentuk warna merah azo.
Absorbansi dari bahan (zat warna) tersebut pada penjang gelombang 546 nm
secara langsung sebanding dengan konsentrasi bilirubin pada sampel. Bilirubin
glucuonides yang dapat larut dalam air bereaksi secara langsgung dengan DSA.
Sebaliknya albumin terkonjugasi indirect hanya akan bereaksi dengan DSA bila
ada accelerator :
Total bilirubin = direct + indirect bilirubin.

Reaksi
Sulfanilic acid + sodium nitrit → DSA
Bilirubin + DSA → Direct azobilirubin
Bilirubin + DSA + accelerator → Total azobilirubin

Persiapan reagen
Reagen dan standar sudah siap pakai

66
KIMIA KLINIK II

Kestabilan Reagen
Reagen dan standar bertahan sampai batas kadaluarsa, jika disimpan pada suhu
15-25 oC. Hindari kontaminasi pada larutan.

Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Blanko sample Sample
TBR 1000 1000
TNR - 40 (1drop)
 Campurkan, diinkubasi selama 5 menit.
Sample 100 100
 Campurkan, inkubasi pada suhu kamar selama 10-30 menit.
 Ukur absorbansi sampel terhadap blanko (λ = 546 nm)

Perhitungan
Bilirubin (mg/dL) = Δ A546 x 13,0
mg/dL x 17,1 = µmol/L

Nilai normal
Bayi baru lahir : 5 mg/dL atau 85,5 µmol/L
Bayi > 5 hari : 12 mg/dL atau 205,0 µmol/L
Bayi > 1 bulan : 1,5 mg/dL atau 25,6 µmol/L
Dewasa : 1,1 mg/dL atau 18,8 µmol/L
---------------------------------------------------------------------------------------------------
BILIRUBIN DIRECT
MODIFIED JENDRASSIK / GROF METHOD
(Human 10 740)

Prinsip
Bilirubin bereaksi dengan asam diazo sulfanilat membentuk warna merah azo.
Absorbansi dari bahan (zat warna) tersebut pada penjang gelombang 546 nm
secara langsung sebanding dengan konsentrasi bilirubin pada sampel. Bilirubin
glucuonides yang dapat larut dalam air bereaksi secara langsgung dengan DSA.
Sebaliknya albumin terkonjugasi indirect hanya akan bereaksi dengan DSA bila
ada accelerator :
Total bilirubin = direct + indirect bilirubin.

Reaksi
Sulfanilic acid + sodium nitrit → DSA
Bilirubin + DSA → Direct azobilirubin
Bilirubin + DSA + accelerator → Total azobilirubin

Persiapan reagen
Reagen dan standar sudah siap pakai

Kestabilan Reagen

67
KIMIA KLINIK II

Reagen dan standar bertahan sampai batas kadaluarsa, jika disimpan pada suhu
15-25 oC. Hindari kontaminasi pada larutan.
Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Blanko sample Sample
DBR 1000 1000
DNR - 40 (1drop)
 Campurkan, diinkubasi kurang dari 2 menit.
Sample 100 100
 Campurkan, inkubasi pada suhu kamar tepat 5 menit.
 Ukur absorbansi sampel terhadap blanko (λ = 546 nm)

Perhitungan
Bilirubin (mg/dL) = Δ A546 x 13,0
mg/dL x 17,1 = µmol/L

Nilai normal
Dewasa : sampai 0,25 mg/dL atau 4,3 µmol/L
---------------------------------------------------------------------------------------------------
BILIRUBIN INDIRECT
K A L K U LA S I
(Human 10 740)

Prinsip
Bilirubin bereaksi dengan asam diazo sulfanilat membentuk warna merah azo.
Absorbansi dari bahan (zat warna) tersebut pada penjang gelombang 546 nm
secara langsung sebanding dengan konsentrasi bilirubin pada sampel. Bilirubin
glucuonides yang dapat larut dalam air bereaksi secara langsgung dengan DSA.
Sebaliknya albumin terkonjugasi indirect hanya akan bereaksi dengan DSA bila
ada accelerator :
Total bilirubin = direct + indirect bilirubin.

Reaksi
Sulfanilic acid + sodium nitrit → DSA
Bilirubin + DSA → Direct azobilirubin
Bilirubin + DSA + accelerator → Total azobilirubin

Perhitungan
Bilirubin indirect (mg/dL) = Bilirubin total - Bilirubin direct

Nilai normal
Normal : sampai 0,75 mg/dL
---------------------------------------------------------------------------------------------------
UREUM
MODIFIKASI BERTHELOT
(Human 10 505)

Prinsip

68
KIMIA KLINIK II

Urea dihidrolisis oleh air dan uricase menghasilkan ammonia dan karbondioksida.
Dalam reaksi modifikasi Berthelot, ion ammonium bereaksi dengan hipoklorit dan
salisilat membentuk zat warna hijau. Peningkatan absorbansi pada λ 578 nm
sebanding dengan konsentrasi urea pada sampel.

Persiapan reagen
Reagen 2 dan standar siap digunakan.
Enzim (reagen 1a) disiapkan dengan mencampurkan isi enzim dengan reagen 1.
Contoh:
1 ml ENZ + 100 ml RGT 1 atau 1ml ENZ + 1000ml RGT 2.

Kestabilan reagen
Reagen tahan sampai batas kadaluarsa ketika saat bersegel dan disimpan pada
suhu 2-8oC.
RGT 1, RGT 2 dan ENZ akan stabil setelah dibuka selama 6 minggu pada suhu 2-
8oC atau 2 minggu pada suhu 15-25oC.
Enzim reagen 1a stabil selama 4 minggu pada suhu 2-8 oC atau 2 minggu pada
suhu 15-25oC.Hindari kontaminasi setelah dibuka.

Cara Kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen blank Standar Sample
Standar - 10 -
Sample - - 10
Enzim reagen 1a 1000 1000 1000
o
 Campurkan, diinkubasi selama 5 menit pada suhu 20-25 C.
RGT 2 1000 1000 1000
 Campurkan, inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit.
 Ukur absorbansi sampel terhadap blanko kurang dari 60 menit. (λ = 578 nm)

Perhitungan:
Δ sample
C= x faktor
Δ standart

Faktor perhitungan
Serum
Urea : 80 mg/dL atau 13,3 µmol/L
BUN : 37,28 mg/dL atau 6,2 µmol/L
Urine
Urea : 80,8 g/L atau 1343 µmol/L
BUN : 37, 65 g/L atau 626,2 µmol/L

Nilai normal
Serum (urea) : 10-50 mg/dL atau 1,7-8,3 µmol/L
Urine : 20-35 g/24h atau 333-583 µmol/24h
---------------------------------------------------------------------------------------------------

69
KIMIA KLINIK II

K R EAT I N I N
JAFFE-REACTION WITHOUT DEPROTEINISATION
(Human 10 051)

Prinsip
Kreatinin dibentuk dalam suasana alkalis kompleks warna jingga-merah dengan
asam picric. Absorbansi dari kompleks sebanding dengan konsentrasi pada
sampel.

Reaksi
Creatinin + picric-acid → kompleks kreatinin-pikrat
kuning

Persiapan reagen
Encerkan NaOH dengan aquadest dengan perbandingan 1:4. Simpan dalam botol
plastic.
Campur PIC dan NaOH encer untuk reagen dengan perbandingan 1:1.
Standar siap digunakan.

Kestabilan reagen
Reagen / NaOH encer stabil setelah dibuka sampai batal kadaluarsa jika disimpan
pada suhu 15-25oC.
Reagen (working), lingdungi dari cahaya, stabil selama 4 minggu pada suhu 15-
25oC.

Cara Kerja
-MAKRO-
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Standart - 200 -
Sample - - 200
Working reagen 2000 2000 2000
-SEMI-MIKRO-
Pipet ke dalam kuvet (µl) Reagen Blank Standart Sample
Standart - 100 -
Sample - - 100
Working reagen 1000 1000 1000
 Campurkan dan stopwatch dimulai. Setelah 20 detik, baca absorbansi A1.
 Baca absorbansi A2 tepat setelah 2 menit dengan λ = 578nm.
 A2 - A1 = A sampel atau A standar.
 Catat nilai absorbansinya.

Perhitungan
-Serum-
Δ sample
C = 2,0 (mg/dL) atau 176,8 µmol/L x

70
KIMIA KLINIK II

Δ standart

-Urine-
Δ sample
C = 100 (mg/dL) x
Δ standart

Nilai normal
Serum
♂ : 0,6 - 1,1 mg/dL atau 53-97µmol/L
♀ : 0,5 - 0,9 mg/dL atau 44-80µmol/L
Urin : 1000-1500 mg/24h
---------------------------------------------------------------------------------------------------
CLEARANCE UREUM CREATININ
MODIFIKASI BERTHELOT & JAFFE REACTION
WITHOUT DEPROTEINISATION
(Human 10 505 dan 10 051)

Prinsip
Jumlah ml plasma yang dibersihkan dari urea / kreatinin oleh ginjal dalam 1
menit, ditentukan dengan membandingkan kadar ureum, kreatinin dan plasma,
juga memperhitungkan deuresis/menit dean koreksi luas permukaan badan.
Hasil dinyatakan dalam ml/menit atau persentasi.

Perhitungan
C (mg/24h) = C.creatinin urin (mg/dL) x vol urin tampung (ml/24h) x 0,01

mg creat/dL urin x vol urin (ml/24h) 1,73


% clearance kreatinin = x
(ml/menit)
mg creatinin / dL serum x 1440 LPB

Nilai normal
Clearance creatinin
♂ : 98 - 156 ml/menit
♀ : 95 - 160 ml/menit
Urea (urine) : 20-35 gr/24h atau 333-583 µmol/24h
---------------------------------------------------------------------------------------------------
S G OT O R ASAT
UV METHOD WITHOUT PYRIOXALPHOSPHATE ACTIVATION
(Human 12 011)

Prinsip
Angka kenaikan L-malate diukur secara kinetic fotometrik dan merupakan
perbandingan langsung aktivitas GOT/AST dalam sampel.

71
KIMIA KLINIK II

Reaksi
GOT
2-oxoglutarate + L-aspartate ↔ L-glutamate + oxalo-acetat
MDH
Oxalo-acetat + NaDH + H+ ↔ L-malate + NAD+

Persiapan dan kestabilan reagen


Prosedur 1 dengan substrate start
Reagen sudah siap pakai
Reagen akan tahan, setelah dibuka sampai batas kadaluarsa jika disimpan pada
suhu 2-8oC, terlindung cahaya.
Kontaminasi reagen harus dicegah.
Prosedur 2, dengan sampel start
REF 12 011 : pipet 2 ml dari botol SUB ke dalam 1 botol BUF. Campurkan.
reagen kerja akan stabil selama 4 minggu pada suhu 2-8 oC dan 5
hari pada suhu 15-25oC.

Cara Kerja
Prosedur 1 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 200 200 200
BUF 1000 1000 1000
 Campurkan, diinkubasi selama 5 menit dengan suhu sesuai yang tertera di
atas.
SUB 250 250 250
 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit dan pada waktu yang sama
stopwatch dimulai. Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 340
nm)

Prosedur 2 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 200 200 100
Reagen kerja 1000 1000 1000
 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit pada waktu yang sama,
stopwatch dimulai. Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 340
nm)
catatan : Blanko yang digunakan adalah blanko udara.

Perhitungan
U/I = Δ A/nm x 1745

Nilai normal
Suhu (oC) 25 30 37 IFCC
Laki-laki (U/I) 18 25 37 35
Wanita (U/I) 15 21 31 31

72
KIMIA KLINIK II

---------------------------------------------------------------------------------------------------

S G PT O R A LAT
UV METHOD WITHOUT PYRIOXALPHOSPHATE ACTIVATION
(Human 12 012)

Prinsip
Angka kenaikan L-lactate diukur secara kinetic fotometrik dan merupakan
perbandingan langsung aktivitas GPT/ALT dalam sampel.

Reaksi
GPT
2-oxoglutarate + L-alanine ↔ L-glutamate + pirupate
MDH
Pirupate + NaDH + H+ ↔ L-lactate + NAD+
Persiapan dan kestabilan reagen
Prosedur 1 dengan substrate start
Reagen sudah siap pakai. Reagen akan tahan, setelah dibuka sampai batas
kadaluarsa jika disimpan pada suhu 2-8oC, terlindung cahaya.Kontaminasi reagen
harus dicegah.
Prosedur 2, dengan sampel start
REF 12 012 : pipet 2 ml dari botol SUB ke dalam 1 botol BUF. Campurkan.
reagen kerja akan stabil selama 4 minggu pada suhu 2-8oC dan 5
hari pada suhu 15-25oC.
Cara Kerja
Prosedur 1 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 200 200 200
BUF 1000 1000 1000
 Campurkan, diinkubasi selama 5 menit dengan suhu sesuai yang tertera di
atas.
SUB 250 250 250
 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit dan pada waktu yang sama
stopwatch dimulai. Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 340
nm)

Prosedur 2 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 200 200 100
Reagen kerja 1000 1000 1000
 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit pada waktu yang sama,
stopwatch dimulai. Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 340
nm)
catatan :
Blanko yang digunakan adalah blanko udara.
Perhitungan
U/I = Δ A/nm x 1745

73
KIMIA KLINIK II

Nilai normal
Suhu (oC) 25 30 37 IFCC
Laki-laki (U/I) 22 30 42 45
Wanita (U/I) 17 23 32 34
---------------------------------------------------------------------------------------------------
ALKALI PHOSPHATASE
METODE STANDAR OPTIMAL
MENURUT REKOMENDASI GERMAN CLINICAL CHEMISTRY
ASSOSIATION
(Human 12 017)

Prinsip
Angka kenaikan ρ-nitrophenolate diukur secara kolorimetrik kinetic dan
merupakan perbandingan langsung aktivitas ALP dalam sampel.

Reaksi
AP
ρ-nitrophenolate + H2O ↔ phosphate + ρ-nitroprustol

Persiapan dan kestabilan reagen


Prosedur 1 dengan reagen start
Reagen sudah siap pakai
Reagen akan tahan, setelah dibuka sampai batas kadaluarsa jika disimpan pada
suhu 2-8oC, terlindung cahaya.
Kontaminasi reagen harus dicegah.
Prosedur 2, dengan sampel start
REF 12 017 : pipet 2 ml dari botol 2 (Subrate solution, R2) ke dalam 1 botol
3 (Buffer, R1). Campurkan.
Reagen kerja akan stabil selama 4 minggu pada suhu 2-8 oC
dan 5 hari pada suhu 15-25oC.

Cara Kerja
Prosedur 1 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 200 200 200
R1 1000 1000 1000
 Campurkan, diinkubasi selama 1 menit dengan suhu sesuai yang tertera di
atas.
R2 250 250 250
 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit dan pada waktu yang sama
stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 405 nm)

Prosedur 2 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 20 20 20

74
KIMIA KLINIK II

Reagen kerja 1000 1000 1000


 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit pada waktu yang sama,
stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 405 nm)
catatan : Blanko yang digunakan adalah blanko udara.

Perhitungan
Prosedur 1 : U/I = Δ A/nm x 3433
Prosedur 2 : U/I = Δ A/nm x 2751

Nilai normal
Suhu (oC) 25 30 37
Laki-laki (U/I) 40-190 49-232 64-306
Wanita (U/I) 50-190 61-232 80-306
Anak-anak (hingga 15 thn) sampai 400 sampai 488 sampai 644
Anak-anak (hingga 17 thn) sampai 300 sampai 366 sampai 483
---------------------------------------------------------------------------------------------------
GAM MA GT
MENURUT PERSIJN & VAN DER SILK
(Human 12 013)

Prinsip
Metode kinetic kolorimetrik untuk penetapan aktivitas γ-GT sesuai dengan persijn
dan van der silk.
Reaksi
γ-GT
L-γ-glutamil-3-carboxy-4-anilide + glycyglycine → L-γ-glutamil- glycyglycine
+ 5- amino-2-nitro-
benzoat
Persiapan dan kestabilan reagen
Prosedur 1 dengan reagen start
Reagen sudah siap pakai
Reagen akan tahan, setelah dibuka sampai batas kadaluarsa jika disimpan pada
suhu 2-8oC, terlindung cahaya.
Kontaminasi reagen harus dicegah.
Prosedur 2, dengan sampel start
REF 12 013 : pipet 2 ml dari botol SUB ke dalam 1 botol BUF. Campurkan.
Reagen kerja akan stabil selama 4 minggu pada suhu 2-8 oC dan 5
hari pada suhu 15-25oC.

Cara Kerja
Prosedur 1 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 100 100 100
BUF 1000 1000 1000
 Campurkan, diinkubasi selama 1 menit dengan suhu sesuai yang tertera di
atas.

75
KIMIA KLINIK II

SUB 250 250 250


 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit dan pada waktu yang sama
stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 405 nm)

Prosedur 2 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 100 100 100
Reagen kerja 1000 1000 1000
 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit pada waktu yang sama,
stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 405 nm)
catatan : Blanko yang digunakan adalah blanko udara.

Perhitungan
Prosedur 1 : U/I = Δ A/nm x 1421
Prosedur 2 : U/I = Δ A/nm x 1158

Nilai normal
Suhu (oC) 25 30 37
Laki-laki (U/I) 6-28 8-46 11-61
Wanita (U/I) 4-18 7-29 9-39
---------------------------------------------------------------------------------------------------
CPK (CREATINE PHOSPO-KINASE)
METODE STANDAR OPTIMAL
MENURUT REKOMENDASI GERMAN CLINICAL CHEMISTRY
ASSOSIATION
(Human 12 005)

Prinsip
Metode standar optimal menurut rekomendasi German Society untuk kimia
klinik.

Reaksi
CK
Creatine phosphate + ADP ↔ creatine + ATP
HK

HK
ATP + D-glucose ↔ ADP + D-glucose-6-phospate (G6P)
G6P-DH
G6P + NADP ↔ 6-phospo-D-gluconolactone + NADPH + H+

Persiapan reagen
Larutkan isi ENZ dengan 3 botol BUF
Pembuatan Reagen kerja :
 1 botol enzim (diketuk dulu tutupnya) ditambah 3 ml buffer.

76
KIMIA KLINIK II

 kocok dengan mixer dan inkubasi 5 menit (37oC).

Kestabilan reagen
 Reagen tahan sampai batas tanggal kadaluarsa jika tertutup dan disimpan
pada suhu 2-8oC.
 Setelah rekonstuksi reagen kerja akan tahan selama 10 hari pada suhu 2-
8oC dan 32 jam pada 15-25oC.

Cara Kerja
Prosedur 1 (Makro)
Suhu 25oC 30oC 37oC
Pipet reagen kerja, campurkan dan pindahkan solution ke dalam kuvet (µl)
Sampel 100 100 100
 Baca absorbansi setelah 3 menit (25oC), 2 menit (30oC), atau 1 menit (37oC)
dan pada waktu yang sama stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 340 nm)

Prosedur 2 (Makro & Semi-mikro (37oC))


Suhu 25oC 30oC 37oC 37oC
Pipet ke dalam kuvet (µl)
Sample 40 40 40 10
Reagen kerja 1000 1000 1000 500
o o
 Campurkan, baca absorbansi setelah 3 menit (25 C), 2 menit (30 C), atau 1
menit (37oC). Pada waktu yang sama stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 340 nm)

Perhitungan
U/I = Δ A/nm x faktor (lihat pada tabel)

Faktor perhitungan
Macro Semi-micro Macro Semi-micro
Suhu 25 oC atau 30oC 37oC
Δ A/min (Hg 334 nm) 5016 4207 9870 8252
Δ A/min (340 nm) 4921 4127 9683 8095
Δ A/min (Hg 365 nm) 8858 7429 17430 14572

Konversi perhitungan
IU/I = 16,67 x 10 -3 µkat/L
1µkat/L = 60 IU/I

Nilai normal
Suhu (oC) 25 30 37
Laki-laki (U/I) 10-80 15-125 24-190
Wanita (U/I) 10-70 15-110 24-170
---------------------------------------------------------------------------------------------------

77
KIMIA KLINIK II

LDH (LAKTAT DEHIDROGENASE)


METODE MODIFIKASI BERDASARKAN REKOMENDASI GCE
(GCANDINAVIAN COMITTE ON ENZYMES)
(Human 12 014)

Prinsip
Metode modifikasi berdasarkan rekomendasi GCE (Gcandinavian Comitte on
Enzymes).

Reaksi
LDH
Piruvate + NADH + H+ ↔ Lactate + NAD+

Persiapan dan kestabilan reagen


Prosedur 1 dengan reagen start
Reagen sudah siap pakai
Reagen akan tahan, setelah dibuka sampai batas kadaluarsa jika disimpan pada
suhu 2-8oC, BUF harus terlindung dari cahaya.
Kontaminasi reagen harus dicegah.
Prosedur 2, dengan sampel start
REF 12 011 : pipet 2 ml dari botol SUB ke dalam 1 botol BUF. Campurkan.
reagen kerja akan stabil selama 4 minggu pada suhu 2-8 oC dan 3
hari pada suhu 15-25oC.

Cara Kerja
Prosedur 1 (Semi-mikro)
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 30oC 37oC
Sample 20 20 10
BUF 1000 1000 1000
 Campurkan, diinkubasi selama1-5 menit dengan suhu sesuai yang tertera
di atas.
SUB 250 250 250
 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit dan pada waktu yang sama
stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 340 nm)

Prosedur 2 (Makro & Semi-mikro (37oC))


Suhu 25oC 30oC 37oC 37oC
Pipet ke dalam kuvet (µl)
Sample 20 20 10 5
Reagen kerja 1000 1000 1000 500
 Campurkan, baca absorbansi setelah 3 menit (25oC), 2 menit (30oC), atau 1
menit (37oC)
 Pada waktu yang sama stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 340 nm)

78
KIMIA KLINIK II

Perhitungan
U/I = Δ A/nm x faktor
Faktor perhitungan
Prosedur 1
λ Hg 334 nm 340 nm Hg 365 nm
U/I (25 oC, 30 oC) 10275 10080 18675
U/I ( 37 oC) 20390 20000 37060
Prosedur 2
λ Hg 334 nm 340 nm Hg 365 nm
U/I (25 C, 30 oC)
o
8250 8095 15000
U/I ( 37 oC) 16345 16030 29705

Konversi perhitungan
IU/I = 16,67 x 10 -3 µkat/L
1µkat/L = 60 IU/I

Nilai normal
Suhu (oC) 25 30 37
Dewasa (UI/I) 120-240 160-320 225-450
Anak-anak hingga 12 bln
hingga 500 - -
(UI/I)
---------------------------------------------------------------------------------------------------
A M I LA S E
METODE YANG TELAH TERKALIBRASI FOR NEW IFCC
(Human 12 018)

Prinsip
Tes kolorimetric α-amilase membandingkan substrat 2-chloro-4-nitrophenyl-
maltotrioside (CNPG3). Substrat bereaksi langsung dengan α-amilase dan tanpa
membutuhkan enzim tambahan. Pembebasan absorbansi secara langsung
dihubungkan dengan aktivitas α-amilase dalam sampel.

Reaksi
α-amilase
5 CNPG3 → 3 CNP + 2 CNPG2 + 3 G3 + 2 G

Persiapan reagen
Reagen sudah siap pakai

Kestabilan reagen
Reagen tanpa dibuka akan tahan sampai batas kadaluarsa, jika disimpan pada suhu
2-8oC.
Setelah dibuka akan tahan selama 12 minggu, jika disimpan (terlindung cahaya)
pada suhu 2-8oC dan selama 4 minggu pada suhu 15-25 oC. Hindari kontaminasi
pada reagen solution

79
KIMIA KLINIK II

Cara kerja
Pipet ke dalam kuvet (µl) 25oC 37oC
Sample 20 100
RGT 1000 1000
 Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit pada waktu yang sama,
stopwatch dimulai.
 Baca absorbansinya lagi tepat 1, 2, dan 3 menit. (λ = 405 nm)
 Blanko = udara

Perhitungan Konversi
U/I (25oC) perhitungan
= Δ A/nm x IU/I =
9864 16,67 x 10 -3
U/I (37oC) µkat/L
= Δ A/nm x 1µkat/L = 60
24820 IU/I
IFCC : U/I
(37oC) = Δ A/nm x
10183
Nilai normal
Suhu (oC) 25 37 IF
Serum, plasma (UI/I) 120 220 28
Urin spontan (UI/I) 600 1000 ≤
Urin 24 h (UI/24h atau UI/I) 450 900 ≤
--------------------------------------------------------
-------------------------------------------
TES TOLERANSI GLUKOSA
ORAL

Tujuan
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan
lanjutan untuk membedakan apakah penderita
mengalami NIDDM atau IDDM

Prinsip
Darah dan urin puasa pasien diperiksa kadar
glukosanya kemudian pasien diberi asupan
glukosa dengan konsentrasi tertentu dan
diperiksa kembali urin dan darah setelah kurun
waktu yang ditetapkan.

Prosedur kerja
Persiapan pasien
o Minimal 3 hari sebelum TTGO pasien
harus diet karbohidrat dengan kadar
karbohidrat minimal 150 gr per hari.

80
KIMIA KLINIK II

o Minimal 3 hari sebelum dilakukannya


tes hindari pemakaian obat-obatan
yang dapat mempengaruhi kadar
glukosa.
o Pasien harus puasa minimal 10 jam dan
maksimal 16 jam sebelum tes
dilakukan.
o Selama percobaan dilaksanakan
aktifitas penderita dibatasi. Boleh
minum minuman yang non-glukosa.

Pemeriksaan
Mula-mula ditetapkan kadar gula darah
puasa, kemudian diberikan 75 g
glukosa yang dilarutkan dalam 200-400
ml air per oral, lalu diukur kadar gula
darah 10 menit, 1 jam dan 2 jam
kemudian. Hasilnya dibuat kurva.
Pada keadaan normal didapatkan kadar
gula darah puasa kurang dari 100
mg/dl. Kadar gula darah akan naik pada
½ jam-1 jam setelah diberi glukosa,
tapi tidak mlebihi 180 mg/dl kadar gula
darah turun kembali sampai normal
setelah 2 -3 jam.

81

Anda mungkin juga menyukai