TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Fenomena di Indonesia saat ini tidak sedikit kita temukan para petugas kesehatan yang
sangat kurang komunikatif saat berhadapan dengan pasien. Dengan berbagai macam alasan, salah
satunya yang paling dominan adalah dengan beralasan tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
berbicang – bincang dengan pasiennya. Sehingga yang dilakukan hanyalah mencari informasi
secukupnya. Padahal hal ini bisa berakibat petugas tidak bisa mendapatkan informasi dan
keterangan yang cukup untuk di jadikan dasar sebagai tindakan diagnosa dan perencanaan tindakan
lebih lanjut.
Berdasarkan keputusan menteri kesehatan tanggal 01 Maret 2012 di mana terjadi perubahan
paradigma standar akreditasi baru yang diaplikasikan pada pelayanan kesehatan yaitu berfokus
kepada pasien. Patien safety atau keselamatan pasien menjadi standar utama, mengingat
keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangai segera di rumah sakit, dan penuilaian
hal ini harus sesuai dengan standar keselamatan pasien yang wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan intrumen akreditasi rumah sakit.
Berdasarkan standar patien safety tersebut di atas ada 7 standar keselamatan pasien yang
harus di terapkan rumah sakit. Salah satunya yang berbunyi adalah “komunikasi merupakan kunci
bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien”. Atas adasr inilah cara berkomunikasi yang baik
bagi para staff di rumah sakit merupakan salah satu kompetensi yamh harus dikuasi petugas rumah
sakit di setiap divisi. Mengantisipasi tuntunan tersebut untuk bisa mempraktikkan komunikasi yang
efektif dengan pasien, perlu di dorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di rumah sakit
agar lebih pintar berkomunikasi. Program pelatihan yang dikemas ini diharapkan bisa memberikan
arahan dan perbaikan yang signifikan kepada selutuh sumber daya rumah sakit agar lebih terampil
dalam berkomunikasi.
II. TUJUAN
Program pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan pengetahuan sekaligus edukasi
pentingnya komunikasi yang efektif kepada seluruh petugas kesehatan rumah sakit khusunya
rumah sakit umum daerah Lahat, dan setelah menyelesaikan program ini pula diharapkan peserta
mampu :
Pengantar standar Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2018 terkait dengan syarat agar rumah sakit
menyusun cara komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahami
penerima.
Berbagai kesalahan yang kerap kali muncul karena kurangnya menerapkan komunikasi efektif
di rumah sakit.
Aspek – aspek penting yang perlu di bangun dalam membangun komunikasi efektif di rumah
sakit.
Tips dan trik sukses menjadi helath education di rumah sakit.
Aspek yang harus dibangun dalam komunikasi efektif.
Teknik berkomunikasi yang baik dengan menggunakan metode REACH ( Respect, Empathy,
Audible, Clarity, Humble )
Komunikasi efektif berdasarkan kesabaran SBAR ( Situation, Background, Assessment
Recommendation) aplikasi dan teknik komunikasi yang baik.
Menggunakan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep dan bisa bertindak
sebagai health educator. Pada pelatihan ini akan diberikan juga contoh – contoh aplikasi yang baik.
Prinsip dasar dan konsep komunikasi yang efektif, latihan dan diskusi kelompok, praktek
berkomunikasi yang disampaikan dalam bentuk ceranah dan diskusi interktif di dalam kelas.
Program ini sangat di rekomendasikan di ikuti oleh Kepala Instalasi, Kepala Ruangan dan tenaga
fungsional kesehatan, penata laboratorium, perawat, psikolog, therapist, ahli gizi, farnasist dan
radiografer, sehingga mempunyai pengetahuan cara berkomunikasi yang efektif serta dapat
memberikan edukasi pada pasien dan keluarga sesuai kebijakan dan pedoman pemberian edukasi
dan mampu memberikan edukasi pada pasien dan keluarga serta dapat mendokumentasikan dalam
bentuk SBAR. Merujuk hal tersebut diatas jumlah peserta pelatihan berjumlah ± 50 orang, dengan
rincian terlampir.
V. JADWAL
Nara sumber pelatihan ini rencananya adalah widiaiswara dari RSUD Mohammad Raba’in Muara
Enim
Demikian proposal ini diajukan, atas perhatian dan tindak lanjut dihaturkan terima kasih.
NO NAMA PESERTA