Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Triage

Triage berasal dari bahasa Prancis trier bahasa Inggris triage dan diturunkan dalam bahasa
Indonesia triage yang berarti sortir, yaitu proses khusus memilah pasien berdasar beratnya
cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kini istilah tersebut
lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan berfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta
fasilitas yang paling efisien terhadap 100 juta orang yang memerlukan perawatan di UGD
setiap tahunnya. Sistem triage mulai dikembangkan mulai pada akhir tahun 1950-an seiring
jumlah kunjungan UGD yang melampaui kemampuan sumber daya yang ada untuk
melakukan penanganan segera

Tujuan Triase perawatan gawat darurat


a. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera
b. Identifikasi korban yang hanyadapat diselamatkan dengan pembedahan
c. Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwadan kecacatan.

Prinsip-prinsipTriase dan Tata caramelakukanTriase


Triase dilakukan berdasarkan observasi Terhadap 3 hal, yaitu :
a. Pernafasan ( respiratory)
b. Sirkulasi (perfusion)
c. Status Mental (Mental State)

Dalam pelaksanaannya biasanya dilakukan Tag label Triase (Label Berwarna) yang
dipakaiolehpetugastriaseuntukmengidentifikasidanmencatatkondisiuntuktindakanmedisterhad
ap korban.

Pengelompokan Triase berdasarkan Tag label


a. Prioritas Nol (Hitam)
Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelastidak mungkin untuk di selamatkan.

b. Prioritas Pertama (Merah)


Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medic atau transport
segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, Luka
bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat.

c. Prioritas kedua (kuning)


Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan
dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. Misalnya cedera
abdomen tanpa shok, Luka bakar ringan, fraktur atau patah tulang tanpa Shok dan jenis-jenis
penyakit lain.

d. Prioritas Ketiga (Hijau)


Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan
segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan.

Simple Triage and Rapid Treatment


Salah satu metode yang paling sederhana dan umum digunakan adalah metode Simple
Triage and Rapid Treatment (START). Pelaksanaan triage dilakukan dengan memberikan
tanda sesuai dengan warna prioritas. Tanda triage dapat bervariasi mulai dari suatu kartu
khusus sampai hanya suatu ikatan dengan bahan yang warnanya sesuai dengan prioritasnya.
Jangan mengganti tanda triage yang sudah ditentukan. Bila keadaan penderita berubah
sebelum memperoleh perawatan maka label lama jangan dilepas tetapi diberi tanda, waktu
dan pasang yang baru.
START, sebagai cara triage lapangan yang berprinsip pada sederhana dan kecepatan,
dapat dilakukan oleh tenaga medis atau tenaga awam terlatih. Dalam memilah pasien, petugas
melakukan penilaian kesadaran, ventilasi, dan perfusi selama kurang dari 60 detik lalu
memberikan tanda dengan menggunakan berbagai alat berwarna, seperti bendera, kain, atau
isolasi. Pelaksanaan triage metode START meliputi:
a. Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu berjalan sendiri ke areal yang telah
ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.

b. Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :

c. Pernapasan :
1) Bila pernapasan lebih dari 30 kali / menit beri label MERAH.

2) Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan napas dan bersihkan
jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan mulai maka beri label MERAH, bila
tidak beri HITAM.

3) Bila pernapasan kurang dari 30 kali /menit nilai waktu pengisian kapiler.
d. Waktu pengisian kapiler :
1) Lebih dari 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH, hentikan perdarahan besar
bila ada.

2) Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mentalnya.

3) Bila penerangan kurang maka periksa nadi radial penderita. Bila tidak ada maka ini
berarti bahwa tekanan darah penderita sudah rendah dan perfusi jaringan sudah
menurun.
e. Pemeriksaan status mental :
1) Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana

2) Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka beri
MERAH.

3) Bila mampu beri KUNING


Langkah-langkah triage metode START dapat digambarkan sebagai berikut

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana. Jakarta

Hogan, B.E and Burstein, B.L. 2007. Disaster Medicine. Second Edition. Lippincott William
& Wilkins. A Wolter Kluwer Bussines

Anda mungkin juga menyukai