Perawatan Injector Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Disel Type 12 Zav 40S PDF
Perawatan Injector Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Disel Type 12 Zav 40S PDF
Disusun Oleh :
JHONNY HARIYANTO
1107020108
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III METODOLOGI ................................................................................... 21
3.1 Spesifikasi Mesin PLTD ............................................................................ 21
3.1.1 Mesin Diesel SULZER ZAV 12 ........................................................... 21
3.2 Perawatan Motor Bakar SULZER 12 ZAV 40/S .......................................... 22
3.2 Sistem Bahan Bakar Motor Bakar SULZER 12 ZAV 40/S .......................... 24
3.3 Analisa Kerusakan Sistem Bahan Bakar Motor Bakar Diesel sluzer 12 zav
40S ..................................................................................................................... 29
3.4 Prosedur Kerja ............................................................................................ 30
3.4.1 Prosedur kerja perawatan injection bahan bakar .................................. 30
3.4.2 prosedur perawatan injector bahan bakar ............................................. 33
BAB IV TUGAS KHUSUS ................................................................................. 35
4.1 Masalah Yang Terjadi Dan Langkah Yang Harus Dilakukan ..................... 35
4.2 Maintenance yang digunakan ...................................................................... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 37
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 37
5.2 Saran ............................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38
DAFTAR ISTILAH
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang pendahuluan, tujuan praktek kerja industri,
manfaat praktek kerja industri, waktu dan tempat pelaksanaan praktek kerja
industry, da sitimatika penulisan laporan.
BAB II TEORI DASAR
Pada bab ini berisikan tentang teori dasar mesin diseldari PLTD PLN
Pekanbaru.
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini berisikan tentang waktu dan tempat pelaksanaan praktek
industri, spesifikasi Engine sluzer 12 zav 40 s, perawatan Engine sluzer 12
zav 40s serta sistem kerja..
BAB IV TUGAS KHUSUS
Pada bab ini berisikan tentang masalah – masalah yang dialami dilapangan
dan cara mengoperasikan Engine SLUZER 12 ZAV 40S
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan – kesimpulan dan saran – saran
yang berhubungan dengan perawatan Engine Sluzer 12 ZAV 40/S
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
2.1.1 Visi
Diakui sebagai kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2.1.2 Misi
Menjalani bisniskelistrikan pembangkit di Sumatera Bagian Utara yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat di Sumatera Bagian Utara.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi di
Sumatera Bagian Utara.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Gambar 2. 1 PLTD
Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari PLTD, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan baker.
7
2. Bahan bakar dari Convertion Kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu
siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi,
1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada mesin
empat langkah.
TMA TMB
Gambar 2.6 Diagram P-V Motor Bensin
3. Proses 2→3 adalah langkah kerja, Pada saat piston hampir mencapai
TMA, loncatan nyala api listrik diantara kedua elektroda busi diberikan ke
campuran udara-bahan bakar terkompresi sehingga sesaat kemudian
campuran udara-bahan bakar ini terbakar. Akibatnya terjadi kenaikan
temperatur dan tekanan yang drastis. Kedua katup pada posisi tertutup.
Proses ini dianggap sebagai proses pemasukan panas (kalor) pada volume
konstan.
4. Proses 3 → 4 adalah langkah buang volume konstan, Kedua katup masih
pada posisi tertutup. Gas pembakaran yang terjadi selanjutnya mampu
mendorong piston untuk bergerak kembali dari TMA menuju TMB.
Dengan bergeraknya piston menuju TMB, maka volume gas pembakaran
di dalam silinder semakin bertambah, akibatnya temperatur dan
tekanannya turun. Proses ekspansi ini dianggap berlangsung secara
isentropik.
5. Proses 1 → 0 adalah langkah buang tekanan konstan, piston bergerak
kembali dari TMB menuju TMA. Gas pembakaran didesak keluar melalui
katup buang (saluran buang) dikarenakan bergeraknya piston menuju
TMA. Langkah ini dianggap sebagai langkah pembuangan gas
pembakaran pada tekanan konstan.
Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik, karena motor bensin sensitif
terhadap bahan bakar. Beda dengan motor diesel, motor diesel dapat
menggunakan bahan bakar dengan berbagai mutu.
19
21
22
Adapun bagian dan fungsi sistem bahan bakar engine SULZER 12 ZAV 40/S :
1. Fuel Tank
Tangki bahan bakar berfungsi untuk menyimpan bahan bakar, terbuat
dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat. Dalam tangki
bahan bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk menunjukkan
jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki dan juga separator yang
berfungsi sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara
tiba-tiba atau bila berjalan di jalan yang tidak rata. Fuel inlet ditempatkan
2-3 mm dari bagian dasar tangki, ini dimaksudkan untuk mencegah ikut
terhisapnya kotoran dan air.
2. Fuel filter
Pompa injeksi tipe in-line menggunakan filter dengan elemen terbuat
dari kertas. Pada bagian atas filter bodi terdapat sumbat ventilasi udara
yang digunakan untuk mengeluarkan udara (bleeding). Priming pump pada
pompa injeksi tipe in-line merupakan satu unit bersama feed pump dan
dipasangkan pada bodi pompa injeksi.
26
3. Priming pump
Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki
pada saat mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding).
4. Injection pump
Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki dan menekan bahan
bakar yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe
in-line mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah
silinder pada mesin. Cam menggerakkan plunger sesuai dengan firing
order mesin. Gerak lurus bolak-balik dari plunger ini menekan bahan
bakar dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui delivery valve.
Delivery valve berfungsi untuk menjaga tekanan pada pipa injeksi dan
menghentikan injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh bahan bakar
dan camshaft oleh oli mesin. Gavernor mengatur banyaknya bahan bakar
yang disemprotkan oleh injection nozzle keruang bakar.
27
5. Injection nozzle
Injection nozzle terdiri atas nozzle body dan needle. Injection nozzle
berfungsi untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar. Antara
nozzle body dan needle dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000
mm (1/40 in). Karena itu, kedua komponen itu dalam proses
penggantiannya harus secara bersama-sama
3.3 Analisa Kerusakan Sistem Bahan Bakar Motor Bakar Diesel sluzer 12 zav
40S
Pada sistem bahan bakar, proses pengabutan nozzle ke ruang bakar tidak
sempurna, karena komponen sistem bahan bakar mengalami kerusakan tertentu.
Berikut ini faktor mempengaruhi peroses pembakaran pada ruang bakar tidak
sempurna pada Engine Diesel Sluzer 12 ZAV 40S.
a. Pump Injection
Penyetelan fuel injection timing yang salah, menyebabkan misfiring atau
suara pincang pada engine.selain itu terjadi knocking atau suara yang tidak
semestinya pada saat pembakaran.
30
b. Fuel Filter
Fuel filter yang menyaring bahan bakar tidak bersih, akibat fuel filter
kotor, dan menyebabkan engine tidak bisa distart.
c. Injector
Bahan bakar yang dikabutkan oleh injector keruang bakar yang tidak
sempurna akan menyebabkan misfiring dan engine mengalami stall pada rpm
rendah.
4 BUAH BAUT
PENUTUP DIBUKA
1 2 3
Keterangan:
1. Baut pengikat penutup pipa tegangan tinggi dibuka menggunakan kunci 14
2. Baut pengunci injector line dibuka menggunakn kunci 55
3. Baut penghubung line injector dari injection pump menuju pipa tegangan
tinggi
6. Setelah di buka.
35
36
5.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari perawatan Sistem
Bahan Bakar sluzer 12 ZAV 40S adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Jika terjadi kebocoran pada celah injector dikarnakan kerusakan o-ring
dan air pendingin masuk ke cylinder haed mengakibatkan mesin susah
untuk di hidupkan karena minyak akan bercampur dengan air.
2. Fuel injection timming yang salah akan menyebabkan knocking atau
suara yang tidak semestinya saat pembakaran.
3. Udara pembakaran yang tidak cukup dan fuel injection rusak
mengakibatkan asap hitam dan abu-abu.
4. Kerusakan pada injection pump dan Low idle rpm terlalu rendah
menyebabkan engine mengalami stall pada rpm rendah.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam perawatan Sistem Bahan Bakar
Engine Diiesel sluzer 12 ZAV 40S adapun kesimpulan tersebut adalah masalah
sebagai berikut:
1. Pergunakan selalu peralatan keselamatan kerja.
2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
3. Penggantian o-ring pada injector harus di perhatikan agar tidak terjadi
kebocoran
4. Lakukan perawatan berkala untuk memperpanjang umur Engine
Diiesel SLUZER 12 zav 40/S yang beroperasi.
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Powered by WordPress.com
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/1828216-siklus-motor-diesel-tak/
http://dexzrecc.wordpress.com/2008/11/17/prinsip-kerja-motor-bensin/
“Manual book” PLTD TYPE SULZER-12ZAV 40/S.
39
DAFTAR ISTILAH
LAMPIRAN
1. Sejarah Umum Berdirinya PLN
Berhubung dengan keadaan Negara dalam menghadapi perjuangan
pengembalian daerah Irian Jaya kepada wilayah kekuasaan Republik Indonesia
(RI) dimana pemerintah RI telah memutuskan hubungan ekonomi antara Negara
RI dan Negara Belanda makadianggap sangat perlu oleh penguasa militer atas
Negara Angkatan Darat diseluruh wilayah Indonesia untuk mengeluarkan surat
perintah No.SP/PM/077/1957 tertanggal 10 Desember 1957, yang berisikan
perintah kepada semua penguasa militer Angkatan Darat untuk:
Memindahkan semua pimpinan perusahaan Belanda yang terdapat
didalam daerah kekuasaan tiap-tiap militer.
Menguasai dan memegang wewenang perusahaan termasuk diatas,
terutama dibidang manajemen administrasi dan manajemen operatif.
Pemindahan pimpinan dan pengawasan perusahaan termasuk diatas
dilaksanakan atas nama Negara RI.
Mengambil tindakan tegas terhadap semua pemindahan pimpinan dan
pengawasan yang tidak melalui pengawasan militer bersangkutan.
Tiap persoalan dan tuntutan dari pihak pimpinan perusahaan Belanda,
tidak diselesaikan ditempat, melainkan harus dilaporkan / diteruskan
kepada pengawas militer pusat / Komando Staf Angkatan Darat untuk
diselesaikan dan dijadikan persoalan serta pertanggung jawaban
pemerintah RI.
6. Inventarisasi Peralatan
1. Peralatan Utama
Peralatan utama pada pembangkit listrik di sektor pembangkitan
Pekanbaru terdiri dari beberapa mesin yaitu:
a. Mesin Diesel SULZER ZAV 12
Mesin ini merupakan mesin pembangkit induk khusus kawasan pekanbaru.
Mesin ini berbahanbakar solar yang dapat menghasilkan 4 kwh/liter solar
dan mesin ini dapat membangkitkan listrik sebesar 7,6 MW. Saat ini mesin
SULZER hanya tinggal 1 unit dari awalnya yang berjimlah 8 unit, karena
banyak dipindahkan ke daerah yang membutuhkan listrik.
b. Mesin Turbine Gas Alsthome
Mesin turbine gas pada pembangkitan sector pekanbaru berjumlah 3 unit,
yakni 2 unit menggunakan bahan bakar as dan 1 unit menggunakan bahan
bakar solar. Meskipun bahan bakar berbeda namun prinsip kerjanya sama.
Bahan bakar gas untuk turbine ini berasal dari PT. KALILA yang terdapat
di daerah Kerinci yang disalurkan langsung melalui pipa gas bawah tanah.
unit turbine gas dapat membangkitkan daya listrik sebesar 21,6 MW.