Asuhan Kebidanan Intranatal Care Fisiologi Kala 1
Asuhan Kebidanan Intranatal Care Fisiologi Kala 1
1
TT I : 28 Oktober 2012
TT II : 02 November 2012
F. RIWAYAT GINEKOLOGI
Tidak ada riwayat operasi penyakit menular seksual dan kandungannya.
G. RIWAYAT PERNIKAHAN
1. Ibu menikah ±12 Tahun
2. Pernikahan pertama
3. Ibu menikah pada umur 22 tahun
4. Hubungan suami istri harmonis
2
H. DATA PSIKOLOGIS, SPIRITUAL, DAN EKONOMI
1. Ibu dan keluarga merasa senang dengan kehamilan sekarang.
2. Suami dan keluarga tidak mempermasalahkan jenis kelamin anaknya.
3. Ibu di dampingi oleh suami.
4. Ibu selalu berdoa semoga persalinannya berjalan lancar
5. Penghasilan suami cukup untuk membiayai persalinan ibu.
3
- Sikat gigi : 2x sehari
4. Kebutuhan istirahat
a. Kebiasaan
- Siang : 1-2 jam sehari
- Malam : ±7-8 jam sehari
b. Selama inpartu sering terganggu
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran : composmentis, ekspresi wajah ibu menangis kesakitan
saat ada his
- Tinggi badan : 168 cm
- BB sebelum hamil : 55 kg
- BB sekarang : 60 kg
- LILA : 30 cm
- TTV :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 36,50C
d. Pernafasan : 22 x/i
2. Rambut dan Kepala
Inspeksi : Kulit kepala tampak bersih, tidak ada ketombe
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kepala
3. Wajah / Muka
Inspeksi : Tampak meringis saat ada his dan tidak ada edema pada wajah
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
4. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, bersih tidak ada kotoran, sklera tidak
ikterus, dan konjungtiva merah muda
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
5. Hidung
Inspeksi : Tidak ada secret, tidak ada polip
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
4
6. Mulut dan Gigi
Inspeksi : Keadaan mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis dan tidak ada
caries
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
7. Telinga
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan pendengaran baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
8. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis dan kelenjar
limfe
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
9. Payudara
Inspeksi :
Simetris kiri dan kanan
Puting susu terbentuk menonjol keluar
Colostrum sudah ada
Palpasi :
Diagnosa : GIII PII A0, Gestasi 40 Minggu 3 Hari, Situs Memanjang, PUKI,
BDP, Intra uterin, Tunggal, Hidup, Inpartu Kala I Fase Aktif, Keadaan Ibu dan Janin
Baik.
1. GIII PII A0
DS : Ibu mengatakan kehamilan yang ke tiga.
DO : Perut tampak membesar dan kendor.
Analisa dan Interpretasi Data
6
Pembesaran perut pada dasarnya di sebabkan oleh hypertrafi otot polos uterus dan
serabut. Serabut kolagen yang meliputi nigroskopik akibat meningkatnya kadar
estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
(Obstetri fisiologi, UNPAD BANDUNG tahun 1983)
2. Gestasi
DS : Ibu mengatakan HPHT tanggal 22 Juni 2012
DO : HTP tanggal 29 Maret 2013
Tanggal pengkajian 01 April 2013
Analisa dan Interpretasi Data
Di hitung dari HPHT tanggal 22 Juni 2012 sampai tanggal pengkajian 01 April
213, Ibu memiliki masa gestasi 40 minggu 3 hari.
(Obstetri fisiologi padjajaran Bandung)
3. Situs Memanjang
DS :-
DO :
a. Pada palpasi Leopol I teraba bokong di daerah fundus.
b. Pada palpasi Leopol II teraba kepala (bundar, keras, dan melenting)
Analisa dan Interpretasi Data
Pada palpasi Leopol I teraba bokong di daerah fundus dan Leopol II teraba kepala
yang menandakan sumbu panjang janin memanjang terhadap sumbu panjang Ibu.
(Obstetri fisiologi UNPAD hal 165)
4. PUKI
DS : Ibu merasakan janinnya di sebelah kanan
DO :
a. Palpasi Leopol II teraba punggung janin di sebelah kiri perut Ibu
b. Palpasi Leopol III teraba kepala (bundar, keras, dan melenting)
c. Auskultasi DJJ jelas pada kuadran kiri perut Ibu dengan frekuensi 130 x/i
Pada palpasi Leopol II menentukan letak panjang janin. Dalam kehamilan sesuai
dengan sumbu Ibu di mana letak sumbu panjang janin terhadap sumbu panjang Ibu
ada tahanan yang lebar, keras dan di temukan pada sisi kiri perut Ibu.
Pembesaran uterus sesuai umur kehamilan, teraba satu kepala, satu bokong, serta
DJJ terdengar pada satu tempat menandakan janin tunggal.
8. Hidup
DS : Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat
DO : DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri dengan frekuensi 130 x/i
Analisa dan Interpretasi Data
Tanda pasti janin hidup adalah adanya pergerakan janin pada umur kehamilan di
atas 18 minggu. Pada saat auskultasi DJJ terdengar jelas, dengan frekuensi 130 x/i
menandakan janin hidup.
8
(Obstetri Fisiologi, Hal 171)
9. Inpartu Kala 1 Fase Aktif
DS : Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang di sertai pengeluaran
lendir dan darah
DO : His sedang dan teratur dengan frekuensi 40-45 x/i
Analisa dan Interpretasi Data
Di katakan kala 1 karena adanya pengeluaran lendir , darah, kontraksi rahim dan
pembukaan yang di awali fase laten sampai fase aktif.
10. Keadaan Ibu dan Janin Baik
DS : Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah mengalami penyakit serius
dan menular
DO :
a. Keadaan umun Ibu baik
b. TTV
TD : 120 / 80 mmHg
N : 80 x/i
S : 36,5 0C
P : 22 x/i
c. DJJ 130 x/i
Analisa dan Interpretasi Data
a. Ibu tidak pernah mengalami penyakit serius selama hamil dan TTV dalam
batas normal menandakan keadaan Ibu baik dan sehat.
b. DJJ 130 x/i masih dalam batas normal, kuat dan teratur menandakan keadaan
janin baik.
9
A. TUJUAN
1. Persalinan berlangsung normal
2. Keadaan Ibu dan janin kuat
3. Tidak terjadi infeksi
B. KRITERIA
1. Kontraksi uterus adekuat
2. Fase aktif tidak lebih dari 8 jam
3. Kondisi Ibu baik, TTV dalam batas normal :
TD : 120 / 80 mmHg
N : 80 x/i
S : 36,50C
P : 22 x/i
C. INTERVENSI
Rasional : Agar Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri sehingga Ibu tidak stres
janin lancar.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
11
- Pembukaan : 10 cm
- Ketuban : (-)
- Presentase : Kepala
- Penurunan : Hodge IV
- Molase : Tidak ada
- Penumbungan : Tidak ada
- Kesan Panggul : Normal
- Pelepasan : Lendir dan darah
KALA II
DS :
DO :
- Perineum menonjol.
- Vulva dan anus membuka.
- Kontraksi uterus 4x/10 menit durasi 40-45 detik.
- Dengan adanya his yang adekuat mengakibatkan segmen atas rahim (SAR)
berkontraksi dan mendorong isi uterus (janin) turun ke segmen bawah rahim
(SBR) yang merupakan gerakan fisik dari janin.
- Segmen uteri yang tidak mengandung otot kontraksi berdilatasi sehingga
membentuk saluran yang akan menerima bayi sampai ke panggul.
- Tahanan yang hebat pada otot dasar panggul dan bagian terendah janin
menekan fleksus saraf yang mengakibatkan rasa nyeri yang bertambah.
- Rasa nyeri yang timbul di sertai tekanan pada anus dan rasa ingin meneran dan
BAB pada Ibu yang berlangsung secara refleks merupakan tanda gejala kala II.
13
LANGKAH III : ANTISIPASI MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL
A. TUJUAN :
1. Kala II berlangsung normal.
2. Keadaan Ibu dan bayi baik.
3. Bayi lahir tanpa trauma dan asfiksia.
B. KRITERIA :
1. Bayi lahir bernafas spontan dan segera menangis.
2. Bayi lahir sehat.
3. Kontraksi uterus baik.
4. Tidak terjadi perdarahan dan rupture perineum.
5. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
C. RENCANA TINDAKAN :
nosokomial.
3. Pakai celemek
8. Lakukan VT
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan kedalam larutan clorin
Rasional : Agar ibu tidak khawatir dengan keadaan bayinya dan mempersiapkan diri
12. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
13. Meminta bantuan keluarga ibu untuk membantu ibu menyiapkan posisi meneran
14. Pasang handuk bersih diatas perut ibu pada saat kepala janin terlihat pada vulva
15. Pasang doek steril dan lipat 1/3 bagian dan letakkan di bawah bokong ibu
15
17. Pakai sarung tangan DTT
Rasional : Dengan menyokong yang baik akan mengurangi trauma dan mencegah
rupture perineum
19. Bersihkan mulut, hidung dan muka bayi dengan gaas steril
Rasional : Lilitan tali pusat bayi dapat menyebabkan asfiksia dan kematian janin
Rasional : Menghilangkan torsi pada leher yang terjadi akibat putaran paksi dalam
Rasional : Membantu mengeluarkan bahu bayi agar tidak terjadi robekan perineum
Rasional : Dengan sangga akan membantu pengeluaran tubuh bayi seluruhnya dan
24. Lahirkan badan bayi dengan telusuri punggung, bokong dan tungkai
Rasional : Membantu mengeluarkan bayi seluruhnya dan mencegah agar bayi tadak
jatuh
16
28. Potong tali pusat
Rasional : Memutuskan hubungan ibu dengan bayi dan membantu proses system
pernafasan
Rasional : Untuk mencegah hipotermi akibat kehilangan panas dengan cara konduksi
yang akan membantu uterus berkontraksi dan dapat menjalin kasih sayang dengan
ibunya.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
1) 1 pasang handscoon
2) 1 klem
17
3) Penjepit tali pusat
5) Gaas steril.
b. Alat hecting
1) Nalfuder
2) Gunting benang
4) Gaas steril
5) Pincet anatomis
3. Memakai celemek
4. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan memastikan lengan tidak
memakai perhiasan.
8. Melakukan VT
b. Portio : Melesap
18
c. Pembukaan : 10 cm/ lengkap
d. Ketuban :(-)
e. Presentase : Kepala
f. Penumbungan :(-)
g. Moulase :(-)
h. Penurunan : Hodge IV
11. Memberitahukan kepada ibu, pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
12. Minta keluarga untuk membantu ibu memilih posisi yang baik untuk meneran
14. Memasang handu bersih diatas perut ibu pada saat kepala janin terlihat pada vulva ±
5-6 jam
18. Memimpin persalinan dan menyokong perineum dan menahan puncak kepala agar
19
22. Melahirkan bahu depan dan belakang secara biparietal, bahu depan dengan menarik
23. Melahirkan bayi dengan sangga kepala dan bahu janin dengan posisi ibu jari pada
leher dan keempat jari pada bahu dan dada, sementara tangan kiri memegang tangan
24. Melahirkan badan bayi dengan menelusuri punggung, bokong dan tungkai
b. Bayi lahir spontan tanggal 01 April 2013 Pukul 13.10 Wita. Perdarahan ± 150 cc
KALA III
20
DS : Nyeri perut bagian bawah
DO :
- Bayi lahir spontan, pada tanggal 01 April 2013 Kontraksi uterus teraba bulat
dan keras
- Perdarahan ± 150 cc
DS :
DO :
Pada waktu kala III volume uterus sudah berkurang, dapat teraba TFU setinggi
pusat, pada saat berkontraksi memperkecil permukaan kavum uteri sehingga akan
21
LANGKAH III : ANTISIPASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
A. TUJUAN :
B. KRITERIA :
C. INTERVENSI :
35. Meletakkan tangan kiri di atas simpysis menahan bagian bawah uterus.
36. Regangkan tali pusat saat uterus berhontraksi sementara tangan yang lain mendorong
Rasional : Agar memudahkan placenta keluar sesuai kurva jalan lahir sehingga
22
Rasional : Untuk mencegah robekan dari selaput ketuban dan tertinggalnya selaput
39. Lakukan masase fundus dengan dorongan fundus secara sirkuler menggunakan
Rasional : Adanya sisa placenta dan selaput ketuban yang tertinggal dapat
menyebabkan perdarahan
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
36. Meregangkan tali pusat saat uterus berkontraksi sementara tangan yang lain
38. Menjemput placenta dengan kedua tangan dan memutar searah dengan jarum jam
39. Melakukan masase fundus dengan dorongan fundus secara sirkuler menggunakan
23
Hasil : Tidak ada robekan
KALA IV
DO :
- Pendarahan ± 150 cc
24
DS : Ibu merasa lelah setelah persalinan
DO :
- Pendarahan ± 150 cc
1. Setelah placenta lahir lengkap yang ditandai dengan TFU setinggi pusat
2. Kelelahan disebabkan oleh penggunaan energy dan cairan yang banyak saat
persalinan
A. TUJUAN :
2. Kelelahan teratasi
B. KRITERIA
25
2. Kontraksi uterus teraba bulat dan keras
C. INTERVENSI
Rasional : Menghindari agar bayi tidak hipotermi dan menjalin hubungan kasih ibu
dan bayinya
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui kontraksi dan dapat melakukannya sendiri
26
53. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
55. Bersihkan ibu dari darah dan lendir serta air ketuban
56. Pastikan ibu merasa nyaman, beritahu keluarga untuk memberi makan dan minum
Rasional : Dengan makan dan minum akan memberikan tenaga ibu yang telah
58. Bersihkan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin secara terbalik
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
27
48. Berikan bayi pada ibunya
Hasil : ± 150 cc
N : 80 x/menit P : 22 x/menit
55. Membersihkan ibu dari darah dan lendir serta air ketuban
56. Memastikan ibu merasa nyaman, beritahu keluarga untuk memberi makan dan
minum
58. Bersihkan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin secara terbalik
28
LANGKAH VII : EVALUASI
N : 80 x/menit P : 22 x/menit
29
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL
CARE FISIOLOGI PADA NY “F” DENGAN PBK
SOAP KALA I
1. Tp 29 Maret 2013
2. Ibu tampak meringis kesakitan
3. Kesadaran komposmentis
4. TTV
Tekanan darah : 120/80mmhg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Pernapasan : 22 x/menit
5. Inspeksi, Palpasi, Auskultasi
a. Kepala : Bersih, tidak ada benjolan
b. Muka : Tidak ada oedema, ekspresi wajah tampak meringis
c. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus
d. Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada caries
e. Hidung : Tidak ada polip dan secret
f. Leher : Tidak ada pembesaran kalenjar tyroid, limfe, dan vena jugularis
g. Payudara : Simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, hyperpigmentasi pada
areola mammae, tidak teraba massa, bila dipencet ada kolostrum
h. Abdomen : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tampak linea nigra, striae
albicans, tidak ada bekas operasi
i. Palpasi Leopold I : 3jrbp x (34 cm)
Leopold II : Puki
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BDP
31
1) DJJ Terdengar jelas, dengan frekuensi 130 x/ menit
2) Kontraksi uterus
Interval : 4 x dalam 10 menit
Durasi : 40-45 detik
j. Hasil VT
- Vulva dan vagina : Normal
- Portio : Lunak dan tipis
- Pembukaan : 5cm
- Ketuban :(+)
- Presentase : Kepala
- Penurunan : Hodge II
- Moulase :(-)
- Penumbungan :(-)
- Kesan panggul : Normal
- Pelepasan : Lendir dan darah
ASSESMENT (A)
Diagnosa : G II PI A 0, Gestasi 40 Minggu 3 Hari, Situs Memanjang, Puki, BDP, Intra
Uterin, Tunggal, Hidup, Inpartu Kala I Fase Aktif, Keadaan Ibu dan Janin Baik.
PLANNING (P)
32
Presentase : Kepala
Ketuban :(+)
Moulase :(-)
Hodge : II
Kesan panggul : Normal
Pelepasan : Lendir dan darah
6. Menganjurkan ibu untuk relaksasi dan menarik nafas panjang bila ada His
Hasil : Ibu melaksanakan
7. Menganjurkan keluarga untuk member makan dan minum pada saat His berkurang
Hasil : Keluarga siap dan mau membantu
8. Menganjurkan ibu untuk miring kiri
Hasil : Ibu mau melaksanakan
9. Memberi support dan motivasi pada ibu
10. Memberikan informasi tentang keadaan ibu kepada keluarga
SOAP KALA II
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ada dorongan untuk meneran
2. Ibu ingin BAB dan ada tekanan pada anus
3. Sakit perut dirasakan bertambah kuat serta timbul lebih sering dan lama
33
j. Pelepasan : Lendir, darah dan air ketuban
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala II
PLANNING (P)
34
13. Melakukan pimpinan meneran jika ibu ada dorongan untik meneran
14. Memasang handuk bersih
15. Memasang duk bersih di bawah bokong ibu.
16. Membuka tutup partus set
17. Memakai sarung tangan
18. Memimpin persalinan
19. Melahirkan kepala dan bebaskan jalan nafas
20. Mengecek adanya lilitan tali pusat
21. Menunggu hingga kepala bayi mekakulan putaran paksi luar
22. Melahirkan bahu depan dan belakang
23. Melahirkan badan bayi dengan sangga
24. Melahirkan badan bayi dengan telusuri punggung, bokong dan tungkai
25. Melakukan penilaian AGPAR
Hasil : bayi lahir jam 10.35 Wita dengan JK laki-laki BB: 2700 gram, PB: 48 cm, A/S:
8/10
26. Meletakkan bayi di atas perut ibu
27. Mengeringkan bayi
28. Memeriksa kembali pert ibu
29. Memberi tahu ibu akan di suntik oxytosin
30. Menyuntikkan oxytosin pada ibu
31. Menjepit tali pusat
32. Memotong tali pusat
33. Mengganti pakean yang kotor dengan yang bersih
34. Melakukan IMD
35
4. Pendarahan ± 150 cc
5. Kala III berlangsung ± 15 menit dengan tidak ada penyulit
6. Tali pusat masih tampak di vulva
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala III
PLANNING (P)
Tanggal 01 April 2013
35. Memindahkan klem di dekat vulva
36. Meletakkan tangan kiri di ats perut ibu
37. Melakukan PTT
38. Meregangkan tali pusat
39. Menjemput plasenta
40. Melakukan massase
41. Memeriksa kelengkapan plasenta
42. Evaluasi adanya laserasi
SOAP KALA IV
Assesment (A)
Perlangsunagn kala IV
Planning (P)
36
Tanggal 01 April 2013.Pukul 22.25 wita
37