Anda di halaman 1dari 2

#Summary 3

Name : Linda Eka Lestari


Class/ Smt : TBI – B / 6
Subject : Discourse Analysis
Date : Friday, March, 31st 2017

Discourse Analysis and Vocabulary

Vocabulary atau kosa kata dalam arti bahasa Indonesia adalah sesuatu yang
sangat penting bagi pengajaran bahasa, khususnya bahasa asing selain bahasa
Indonesia. Mengapa penting? Hal ini dikarenakan bahwa kosa kata merupakan dasar
dalam pemahaman perihal ucapan maupun tulisan. Halliday dan Hasan menyatakan
bahwa pengajaran pola vocabulary tentang sebuah kalimat disebut dengan lexical
cohesion.

Menurut Halliday dan Hasan hubungan antara vocabulary dan teks ada dua
jenis, yaitu reiteration dan collocation. Kedua jenis itu memiliki arti yang berbeda
satu sama lainnya. Reitration berarti pengulangan dalam bagian akhir dari wacana
dengan pengulangan langsung atau suatu yang menegaskan kembali maknanya
dengan memanfaatkan hubungan leksikal. Sementara hubungan leksikal adalah
hubungan semantik yang stabil yang ada antara kata-kata dan yang merupakan dasar
dari deskripsi yang diberikan dalam kamus dan thesaurus. Misalnya, rose dan flower
termasuk kedalam kelas hiponimi (kata khusus yang menncakup kata lain); kata rose
adalah sebuah hiponim dari kata flower. Kemudian kata eggplant dan kata aubergine
termasuk kedalam kelas sinonimi yang artinya terong. Jenis yang kedua yaitu
collocation. Collocation termasuk kedalam lexical cohesion, akan tetapi collocation

1
hanya mengacu pada kemungkinan bahwa hal yang bersifat leksikal akan muncul,
dan bukan merupakan hubungan semantik antara kata-kata.

Wacana tertentu yang memiliki hubungan dengan lexical disebut dengan


instantial relations. Instantial relations dapat ditemukan dalam ujaran atau teks tulis,
dan memungkinkan untuk segala bentuk di semua bahasa. Perbedaan sering sekali
terjadi antara kata grammar (tata bahasa) dan juga kata lexical dalam sebuah bahasa.
Perbedaan serupa juga terjadi pada fungsi kata dan isi kata atau kata kosong dengan
kata penuh. Perbedaan itu adalah suatu yang berguna yakni dapat memisahkan kata-
kata yang merujuk kepada system tertutup dalam sebuah bahasa serta yang membawa
arti ketatabahasaan yang disebut dengan system terbuka serta yang memiliki kelas ata
utama dari kata benda (noun), kata kerja(verb), kata sifat (adjective) dan kata
keterangan (adverb).

Pertanyaan:

1. Apakah hubungan antara discourse dan vocabulary?


2. Apa yang terjadi ketika vocabulary tidak digunakan semestinya atau seperti
kegunaannya ketika kita menganalisis sebuah wacana? Apakah itu akan
menjadikan struktur sebuah wacana menjadi tidak runtut?
3. Hal apa yang harus diperhatikan ketika kita mengambil konsentrasi analisis
yang berdasarkan kepada vocabulary and discourse?

Anda mungkin juga menyukai