Complete
Complete
Disusun oleh
Alhamdulillah, segala puji kepada Allah swt yang selalu menyertakan kepada seluruh
hamba-Nya rahmat, hidayah islam, petunjuk kebenaran yang berlimpah juga kebaikan-
kebaikan yang tak berbatas berupa kemudahan.
Salam shalawat semoga selalu tercurah-limpahkan kepada junjungan umat Islam, nabi
Muhammad SAW yang dengan kegigihan serta keteguhannya telah memperjuangkan islam,
menjadikan umat manusia hari ini penuh dengan sains yang terus-menerus berkembang,
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu yang telah memberikan
arahan dalam penyusunan makalah ini, dengannya makalah ini terselesaikan sebagai bentuk
pemenuhan tugas yang diberikan dosen pengampu. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan
kepada segala pihak yang telah turut serta dalam membantu terselesaikannya makalah ini.
Tentu saja kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dalam
standar sempurna, maka dari hal itulah kami begitu mengharapkan kritik serta saran yang
membangun agar makalah ini dapat dikoreksi dan disempurnakan. Untuk kemudian juga,
terpenuhilah harapan kami untuk menjadikan makalah sebagai sumber manfaat oleh para
pembaca.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
ISI
Sistem Kardiovaskular
Gagal Jantung
Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga
tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah
gagal jantung kongestif. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah kesehatan.
Gagal jantung terjadi jika curah jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh
akan oksigen.
1
Gejala Gagal Jantung
Gagal jantung dapat terjadi secara menahun yang disebut gagal jantung kronis atau
dapat berupa kondisi yang berlangsung tiba-tiba atau akut. Pada gagal jantung kronis dapat
terjadi perburukan dengan munculnya gejala-gejala dan tanda-tanda yang dicetuskan oleh
kondisi-kondisi tertentu seperti adanya peningkatan denyut jantung akibat demam atau
infeksi, adanya peningkatan intake cairan yang berlebihan, minum obat yang tidak teratur,
adanya perubahan irama jantung dan lain-lain.
Gejala-gejala yang timbul akibat gagal jantung diantaranya adalah sesak napas yang
biasanya berkaitan dengan aktivitas yang berat atau apabila sudah memburuk sesak napas
teteap dirasakan meskipun pada saat istirahat. Gejala yang lain adalah lemah badan serta
terasa lesu. Pada gagal jantung kronis beberapa gejala khas dapat muncul yaitu sering
terbangun malam hari karena sesak atau merasa sesak bila berbaring lama sehingga
terbiasa tidur dengan bantal yang tinggi.
Sedangkan tanda-tanda yang sering muncul pada gagal jantung diantaranya adalah
adanya bengkak pada kedua tungkai dan kaki, adanya denyut jantung yang menjadi cepat
atau tidak teratur, adanya kemampuan aktivitas yang berkurang, adanya batuk-batuk yang
disertai dahak yang bercampur darah, adanya bengkak pada perut dan beberapa tanda-
tanda serta gejala lain yang berat seperti sesak napas yang mendadak disertai keringat
dingin, adanya sesak napas yang disertai penurunan kesadaran atau nyeri dada dan lain-
lain.
Tujuan primer pengobatan adalah mencegah terjadinya gagal jantung dengan cara
mengobati kondisi-kondisi yang menuju terjadinya gagal jantung, terutama hipertensi
dan/atau penyakit arteri koroner. Terapi gagal jantung dibagi atas terapi non farmakologik
dan terapi farmakologik. Terapi non farmakologik terdiri atas:
1. Diet : pasien gagal jantung dnegan diabetes atau obesitas harus diberi diet yang
sesuai untuk menurunkan gula darah, lipid darah atau berat badannya.
2. Merokok : harus dihentikan
2
3. Aktivitas fisik : olahraga yang teratur seperto berjalan atau bersepeda dianjurkan
untuk pasien gagal jantung yang stabil
4. Istirahat : dianjurkan untuk gagal jantung akut atau tidak stabil
5. Berpergian : hindari tempat-tempat tinggi dan tempat-tempat yang sangat panas
atau lembab, dna gunakan penerbangan-penerbangan pendek
1. Penghambat ACE;
2. Antagonis Angiotensin II;
3. Diuretik;
4. Digoksin;
5. Obat Inotropik lain;
6. Vasodilator lain;
7. Betha-Bloker;
8. Antagonis Aldosteron;
9. Antitrombotik;
10. Antiaritmia
Aritmia
Aritmia jantung adalah keadaan dimana jantung kita memompa darah tidak teratur,
bisa jadi lebih cepat atau lambat. Pada keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa
akan berdenyut secara teratur antara 60 -100 detik/menit. Istilah aritmia mengacu pada
perubahan dari mekanisme penjalaran impuls listrik jantung yang menyebabkan gangguan
irama denyut jantung. Dua bentuk mendasar dari aritmia adalah :
3
Faktor resiko Aritmia
1. Serangan jantung
2. Penyakit jantung bawaan
Adanya kelainan bawaan jantung dapat mengakibatkan timbulnya gangguan
anatomi dan fisiologi jantung.
3. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah yang tinggi akan meningkatkan tahanan terhadap pemompaan
darah dari ventrikel kiri. Hal ini akan mengakibatkan kerja jantung menjadi lebih
berat.
4. Penggunaan obat-obatan yang dapat memicu aritmia
Obat-obat yang dapat memicu terjadinya aritmia adalah quinidine, fluoxetine
(antidepresan), antiaritmia golongan III (seperti sotalol, dofetilide, ibutilide, dan
azimilide) , serta kokain, amfetamin, dan ekstasi.
5. Diabetes
Diabetes dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyakit pembuluh
darah koroner
4
Kandungan Kimia
Foxglove ungu (Digitalis purpurea) dan tumbuhan yang sejenisnya, yaitu foxglove
woolly (D. lanata L., Scrophulariceae) mengandung kardenolida, yang merupakan
glikosida pada aglikon steroidal digitoksigenin, gitoksigenin, dan gitaloksigenin. Ada
banyak glikosida jantung, tetapi yang paling penting adalah digoksin dan digitoksin serta
glikosida purpurea A dan B. Digitalis lanata mengandung konsentrasi glikosida yang lebih
tinggi, termasuk digoksin dan lanatosida, serta merupakan sumber utama digoksin untuk
industri farmasi.
Efek Farmakologi
Uji Klinis
Dalam Farmakope Eropa (Eur. Ph.) Menggunakan metode kromatografi lapis tipis
(KLT) dengan baku pembanding glikosida purpurea, gitoksin dan digitoksin, serta
beberapa pengujian menggunakan reaksi warna dengan asam dinitrobenzoat atau larutan
xantidrol.
Secara mikroskopis, spesies ini dapat dibedakan melalui epidermis daunnya yang
khas. Digitalis purpurea memiliki sel-sel epidermis berdinding halus, sedangkan pada sel
epidermis Digitalis lanata bermanik-manik dan memiliki trikoma yang jauh lebih banyak.
5
Dosis dan Efek Samping
Kandungan Kimia
Efek Farmakologis
6
Uji Klinis
Kandungan Kimia
Bawang putih mengandung banyak senyawa sulfur yang memberikan rasa dan
bau bawang putih, dan juga efek medisinal. Senyawa utamanya dalam tumbuhan segar
adalah aliin, dan jika digerus akan mengalami hidrolisis enzimatik oleh aliinase untuk
menghasilkan alisin (S-alil-2-propentiosulfinat) senyawa ini selanjutnya membentuk
beberapa macam senyawa seperti alilmetiltrisulfida, dialildisulfida, ajoen, dll, berbagai
senyawa tersebut volatil. Peptida mengandung sulfur seperti glutamil-5-metilsistein,
glutamil-S-metilsistein sulfoksida, dll.
Efek Farmakologis
7
Uji Klinis
Bawang putih yang mengandung ajoen digunakan sebagai senyawa anti trombosis
dan antiplatrlet dalam dosis 600-900 mg serbuk bawang putih perhari
Efek samping yang ditimbulkan bawang putih muncul akibat penggunaan dosis yang
berlebihan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem gastrointestinal
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berubahnya pola hidup
masyarakat berdampak munculnya berbagai penyakit degeneratif yang membahayakan
seperti penyakit jantung baik gagal jantung, aritmia dan berbagai penyakit jantung lainnya,
maka lahirlah berbagai upaya untuk mengobati penyakit jantung ini baik secara fisiologis
maupun dengan mengkonsumsi obat-obatan.
Dan belakangan banyak orang telah beralih dari obat-obatan kimiawi dengan
mengkonsumsi obat tradisonal seperti daun digitalis, karena obat-obatan yang berasal dari
tumbuhan tidak memiliki banyak efek samping yang merugikan.
iv
DAFTAR PUSTAKA