Anda di halaman 1dari 14

FITOTERAPI :

TANAMAN OBAT SISTEM KARDIOVASKULAR

Disusun oleh

Ahmad Saif Almutaali 11141020000061


Sherly Kurnia Syam 11161020000030
Erina Reggiani 11161020000036
Hikmah Nurul Fauziah 11161020000044
Adinda Citra Amelia 11161020000076
Ade Lia Fitri 11161020000081
Ahmad Baharuddin 11161020000086
Ayu Haryati 11161020000088
Shinta Rizky Amalia Uno 11161020000095

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FEBRUARI / 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kepada Allah swt yang selalu menyertakan kepada seluruh
hamba-Nya rahmat, hidayah islam, petunjuk kebenaran yang berlimpah juga kebaikan-
kebaikan yang tak berbatas berupa kemudahan.

Salam shalawat semoga selalu tercurah-limpahkan kepada junjungan umat Islam, nabi
Muhammad SAW yang dengan kegigihan serta keteguhannya telah memperjuangkan islam,
menjadikan umat manusia hari ini penuh dengan sains yang terus-menerus berkembang,

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu yang telah memberikan
arahan dalam penyusunan makalah ini, dengannya makalah ini terselesaikan sebagai bentuk
pemenuhan tugas yang diberikan dosen pengampu. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan
kepada segala pihak yang telah turut serta dalam membantu terselesaikannya makalah ini.

Tentu saja kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dalam
standar sempurna, maka dari hal itulah kami begitu mengharapkan kritik serta saran yang
membangun agar makalah ini dapat dikoreksi dan disempurnakan. Untuk kemudian juga,
terpenuhilah harapan kami untuk menjadikan makalah sebagai sumber manfaat oleh para
pembaca.

Ciputat, Desember 2017

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB 1 : PENDAHULUAN ................................................................................................ iii

BAB 2 : ISI...................... ................................................................................................... 1

1. Pengertian Sistem Kardiovaskular, Gagal Jantung dan


Aritmia....................................................................................................................... 1
2. Tanaman dan simplisa yang digunakan untuk gangguan jantung ............................. 5
a. Daun foxglove (Digitalis purpureae folium) .................................................. 5
b. Bilberry (Myrtilli fructus) ............................................................................. 6
c. Bawang putih (Allii sativi bulbi) .................................................................... 7

BAB 3 : PENUTUP ............................................................................................................ iv

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... v

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Penggunaan obat tradisional dalam pengobatan telah diupayakan sebagai


alternatif untuk penyembuhan penyakit. Namun demikian penelitian dan
pengembangan obat tradisional dirasakan belum maksimal. Dalam upaya
pengembangan tanaman obat tradisional diperlukan penelitian mengenai kandungan
kimia dan efek farmakologisnya. Dengan adanya penelitian tersebut akan didapatkan
data ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dari penggunaan tumbuhan tersebut
(Azwar, 1992)
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berubahnya
pola hidup masyarakat berdampak munculnya berbagai penyakit degeneratif yang
membahayakan. Salah satu yang paling utama yakni penyakit kardiovaskuler seperti
jantung koroner dan hipertensi. Penyakit jantung koroner terutama disebabkan oleh
kelainan miokardium akibat insufisiensi aliran darah koroner karena aterosklerosis
yang merupakan proses degeneratif, di samping faktorfaktor lainnya (Handajani,
2009).
akhir-akhir ini banyak produk-produk obat tradisional yang beredar dipasaran
dengan indikasi sebagai obat penyakit kardiovaskuler. Obat dan pengobatan
tradisional sudah ada di Indonesia sejak ribuan tahun lalu, jauh sebelum pelayanan
kesehatan formal dengan obat obatan modernnya dikenal masyarakat (Wijayakusuma,
2002)
Obat tradisonal yang berasal dari tumbuhan selain murah dan mudah di dapat,
memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-
obatan kimia. Bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah yang semakin banyak
menyebabkan obat herbal semakin populer di kalangan masyarakat dunia (Kendran
dkk., 2013)
Beberapa diantara obat tradisional yang diindikasikan untuk penyakit
kardiovaskuler adalah daun digitalis, bawang putih, dan bilberry. Ketiga bahan alam
ini akan dibahas didalam makalah ini, berupa efek farmakologi, uji klinis, dan lain-
lain.

iii
BAB II
ISI

1. Pengertian Sistem Kardiovaskular, Gagal Jantung dan Aritmia.

Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskular merupakan sistem dalam tubuh yang mengedarkan darah


untuk keperluan pertukaran zat dan gas. Selain itu sistem kardiovaskular ini juga berperan
sebagai sistem transport tubuh, yang membawa gas-gas pernafasan, nutrisi, hormon, zat-
zat lain ke dan dari jaringan tubuh. Gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi merupakan
penyebab dari gangguan kardiovaskular yang merupakan penyebab banyak kematian di
Negara Barat.

Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga
tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah
gagal jantung kongestif. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah kesehatan.
Gagal jantung terjadi jika curah jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh
akan oksigen.

Beberapa istilah dalam gagal jantung

1. Gagal Jantung Sistolik


Gagal jantung sistolik adalah ketidakmampuan kontraksi jantung memompa sehingga
curah jantung menurun menyebabkan kelemahan, kemampuan aktivitas fisik
menurun.

2. Gagal Jantung Diastolik


Gagal jantung diastolik adalah gangguan relaksasi dan gangguan pengisian ventrikel.
Gagal jantung diastolik didefinisikan sebagai gagal jantung dengan fraksi ejeksi lebih
dari 50% (Amir, 2007).

1
Gejala Gagal Jantung

Gagal jantung dapat terjadi secara menahun yang disebut gagal jantung kronis atau
dapat berupa kondisi yang berlangsung tiba-tiba atau akut. Pada gagal jantung kronis dapat
terjadi perburukan dengan munculnya gejala-gejala dan tanda-tanda yang dicetuskan oleh
kondisi-kondisi tertentu seperti adanya peningkatan denyut jantung akibat demam atau
infeksi, adanya peningkatan intake cairan yang berlebihan, minum obat yang tidak teratur,
adanya perubahan irama jantung dan lain-lain.
Gejala-gejala yang timbul akibat gagal jantung diantaranya adalah sesak napas yang
biasanya berkaitan dengan aktivitas yang berat atau apabila sudah memburuk sesak napas
teteap dirasakan meskipun pada saat istirahat. Gejala yang lain adalah lemah badan serta
terasa lesu. Pada gagal jantung kronis beberapa gejala khas dapat muncul yaitu sering
terbangun malam hari karena sesak atau merasa sesak bila berbaring lama sehingga
terbiasa tidur dengan bantal yang tinggi.
Sedangkan tanda-tanda yang sering muncul pada gagal jantung diantaranya adalah
adanya bengkak pada kedua tungkai dan kaki, adanya denyut jantung yang menjadi cepat
atau tidak teratur, adanya kemampuan aktivitas yang berkurang, adanya batuk-batuk yang
disertai dahak yang bercampur darah, adanya bengkak pada perut dan beberapa tanda-
tanda serta gejala lain yang berat seperti sesak napas yang mendadak disertai keringat
dingin, adanya sesak napas yang disertai penurunan kesadaran atau nyeri dada dan lain-
lain.

Pengobatan Gagal Jantung

Tujuan primer pengobatan adalah mencegah terjadinya gagal jantung dengan cara
mengobati kondisi-kondisi yang menuju terjadinya gagal jantung, terutama hipertensi
dan/atau penyakit arteri koroner. Terapi gagal jantung dibagi atas terapi non farmakologik
dan terapi farmakologik. Terapi non farmakologik terdiri atas:

1. Diet : pasien gagal jantung dnegan diabetes atau obesitas harus diberi diet yang
sesuai untuk menurunkan gula darah, lipid darah atau berat badannya.
2. Merokok : harus dihentikan

2
3. Aktivitas fisik : olahraga yang teratur seperto berjalan atau bersepeda dianjurkan
untuk pasien gagal jantung yang stabil
4. Istirahat : dianjurkan untuk gagal jantung akut atau tidak stabil
5. Berpergian : hindari tempat-tempat tinggi dan tempat-tempat yang sangat panas
atau lembab, dna gunakan penerbangan-penerbangan pendek

Terapi farmakologik terdiri atas:

1. Penghambat ACE;
2. Antagonis Angiotensin II;
3. Diuretik;
4. Digoksin;
5. Obat Inotropik lain;
6. Vasodilator lain;
7. Betha-Bloker;
8. Antagonis Aldosteron;
9. Antitrombotik;
10. Antiaritmia

Aritmia

Aritmia jantung adalah keadaan dimana jantung kita memompa darah tidak teratur,
bisa jadi lebih cepat atau lambat. Pada keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa
akan berdenyut secara teratur antara 60 -100 detik/menit. Istilah aritmia mengacu pada
perubahan dari mekanisme penjalaran impuls listrik jantung yang menyebabkan gangguan
irama denyut jantung. Dua bentuk mendasar dari aritmia adalah :

1. Takikardi , jika denyut jantung >100x/menit


2. Bradikardi, jia denyut jantung >60x/menit

3
Faktor resiko Aritmia

Hal-hal berikut meningkatkan resiko terjadinya aritmia, yaitu :

1. Serangan jantung
2. Penyakit jantung bawaan
Adanya kelainan bawaan jantung dapat mengakibatkan timbulnya gangguan
anatomi dan fisiologi jantung.
3. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah yang tinggi akan meningkatkan tahanan terhadap pemompaan
darah dari ventrikel kiri. Hal ini akan mengakibatkan kerja jantung menjadi lebih
berat.
4. Penggunaan obat-obatan yang dapat memicu aritmia
Obat-obat yang dapat memicu terjadinya aritmia adalah quinidine, fluoxetine
(antidepresan), antiaritmia golongan III (seperti sotalol, dofetilide, ibutilide, dan
azimilide) , serta kokain, amfetamin, dan ekstasi.
5. Diabetes
Diabetes dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyakit pembuluh
darah koroner

2. Tanaman dan simplisa yang digunakan untuk gangguan jantung


a. Daun foxglove (Digitalis purpureae folium)
Tanaman asal : Digitalis purpurea L.
Tumbuhan ini menghasilkan glikosida jantung, tumbuhan ini sangat lazim; berasal
dari Eropa dan dibudidayakan di berbagai tempat. Tumbuhan ini tidak memiliki
penggunaan herbal yang panjang karena toksisitasnya, meskipun ahli bedah terkenal
William Withering menggambarkan penggunanya untuk ‘edema’ (suatu istilah lama untuk
gagal jantung kongestif) pada tahun 1870, dan saat itu merupakan pertama kali
ditemukannya suatu pengobatan yang efektif untuk kondisi ini. Daunnya merupakan
sumber obat ini dan biasanya dikumpulkan pada tahun kedua pertumbuhan. Ekstrak herbal
tumbuhan ini tidak cocok untuk mengobati gagal jantung karena sangat poten dan efeknya
kumulatif.

4
Kandungan Kimia

Foxglove ungu (Digitalis purpurea) dan tumbuhan yang sejenisnya, yaitu foxglove
woolly (D. lanata L., Scrophulariceae) mengandung kardenolida, yang merupakan
glikosida pada aglikon steroidal digitoksigenin, gitoksigenin, dan gitaloksigenin. Ada
banyak glikosida jantung, tetapi yang paling penting adalah digoksin dan digitoksin serta
glikosida purpurea A dan B. Digitalis lanata mengandung konsentrasi glikosida yang lebih
tinggi, termasuk digoksin dan lanatosida, serta merupakan sumber utama digoksin untuk
industri farmasi.

Efek Farmakologi

Digoksin meningkatkan daya kontraktilitas meiokardial dan menurunkan


konduktivitas dalam nodus atrioventrikular. Senyawa ini terutama digunakan dalam
pengobatan takikardia supraventrikular dan gagal jantung. Glikosida digitalis
meningkatkan daya kontraksi jantung tanpa meningkatkan konsumsi oksigen, dan
memperlambat frekuensi jantung jika terdapat fibrilasi atrium.

Uji Klinis

Dalam Farmakope Eropa (Eur. Ph.) Menggunakan metode kromatografi lapis tipis
(KLT) dengan baku pembanding glikosida purpurea, gitoksin dan digitoksin, serta
beberapa pengujian menggunakan reaksi warna dengan asam dinitrobenzoat atau larutan
xantidrol.

Secara mikroskopis, spesies ini dapat dibedakan melalui epidermis daunnya yang
khas. Digitalis purpurea memiliki sel-sel epidermis berdinding halus, sedangkan pada sel
epidermis Digitalis lanata bermanik-manik dan memiliki trikoma yang jauh lebih banyak.

5
Dosis dan Efek Samping

Digoksin meningkatkan daya kontraktilitas miokardial dan menurunkan


konduktivitas dalam nodus atrioventrikular dengan dosis satu kali sehari dalam rentang
62.5-250 mikrogram

Karena efek komulatifnya, glikosida mudah meningkatkan gejala toksik seperti


mual, muntah, dan anoreksia, sehingga kadar darah harus dipantau.

b. Bilberry (Myrtilli fructus)


Tanaman asal : Vaccinium myrtillus
Tanaman ini tumbuh pada tanah asam di daerah berbukit dan pegunungan Eropa,
Asia, dan Amerika Utara. Tumbuhan ini banyak dibudidayakan untuk diambil buahnya
yang lezat, yang masak dari Juli sampai September. Buah buni biru-hitam yang empuk,
berdiameternya sekitar 0,5-1 cm, memiliki cincin kelopak yang tetap pada ujung daun dan
mengandung banyak biji oval yang kecil. Buah yang masak maupun daunnya digunakan
untuk pengobatan.

Kandungan Kimia

Buahnya mengandung antosianosida, terutama galaktosida dan glukosida sianidin,


delfidin, dan malvidin, bersama dengan vitamin C dan komponen pemberi rasa yang
volatil, seperti trans-2-heksenal, etil-2-metilbutirat, dan etil-3-metilbutirat.

Efek Farmakologis

Bilberry mengandung antosianosida yang digunakan untuk memperbaiki peredaran


darah pada kondisi seperti hemoroid dan gangguan penglihatan seperti retinopati yang
disebabkan oleh diabetes. Ekstraknya juga digunakan sebagai antiradang,
antiaterosklerosis serta menurunkan retensi cairan.

6
Uji Klinis

Antosianin dinilai dengan menggunakan absorpsinya pada 528 nm, seperti


dijelaskan pada Eur.Ph.

Dosis dan Efek Samping

Buah bilberry yang mengandung antosianosida digunakan sebagai anterosklerosis


serta menurunkan retensi cairan dengan dosis harian lazim ekstrak antosianosida bilbery
yang telah distandarisasi, yaitu 480 mg yang digunakan dalam dosis terbagi

c. Bawang putih (Allii sativi bulbi)


Tanaman asal : Allium sativum L.
Umbi lapis bawang putih terdiri atas sejumlah umbi lapis kecil atau ‘siung’,
dilapisi dengan braktea putih-krem yang menyerupai kertas. Bawang putih ditanam
diseluruh dunia dan digunakan dalam banyak jenis masakan. Obat ini dijual berupa serbuk
yang dibuat dari umbi lapis yang dipotong dan dikeringkan atau dikering-bekukan.

Kandungan Kimia

Bawang putih mengandung banyak senyawa sulfur yang memberikan rasa dan
bau bawang putih, dan juga efek medisinal. Senyawa utamanya dalam tumbuhan segar
adalah aliin, dan jika digerus akan mengalami hidrolisis enzimatik oleh aliinase untuk
menghasilkan alisin (S-alil-2-propentiosulfinat) senyawa ini selanjutnya membentuk
beberapa macam senyawa seperti alilmetiltrisulfida, dialildisulfida, ajoen, dll, berbagai
senyawa tersebut volatil. Peptida mengandung sulfur seperti glutamil-5-metilsistein,
glutamil-S-metilsistein sulfoksida, dll.

Efek Farmakologis

Bawang putih mengandung senyawa S-Alilsistein digunakan untuk menghambat


sintesis NF-kB dan oksidasi LDL (low-density lipoprotein) yang berkaitan dengan
aterosklerosis. Alisin juga bersifat antioksidan, dan ekstrak bawang putih melindungi sel
endotelium dari kerusakan LDL yang teroksidasi. Selain itu bawang putih juga
mengandung senyawa ajoen yang digunakan sebagai antitrombosis.

7
Uji Klinis

Pengujian bawang putih dapat dilakukan dengan menggunakan metode


kromatografi lapis tipis.

Dosis dan Efek Samping

Bawang putih yang mengandung ajoen digunakan sebagai senyawa anti trombosis
dan antiplatrlet dalam dosis 600-900 mg serbuk bawang putih perhari

Efek samping yang ditimbulkan bawang putih muncul akibat penggunaan dosis yang
berlebihan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem gastrointestinal

8
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berubahnya pola hidup
masyarakat berdampak munculnya berbagai penyakit degeneratif yang membahayakan
seperti penyakit jantung baik gagal jantung, aritmia dan berbagai penyakit jantung lainnya,
maka lahirlah berbagai upaya untuk mengobati penyakit jantung ini baik secara fisiologis
maupun dengan mengkonsumsi obat-obatan.

Dan belakangan banyak orang telah beralih dari obat-obatan kimiawi dengan
mengkonsumsi obat tradisonal seperti daun digitalis, karena obat-obatan yang berasal dari
tumbuhan tidak memiliki banyak efek samping yang merugikan.

iv
DAFTAR PUSTAKA

1. Mycek, et all. 2001. Farmakologi ulasan bergambar Ed.2.Widya Medika, Jakarta


2. Rumah Sakit Universitas Airlangga. 2014. Gejala dan Penyebab Gagal Jantung.
Diakses pada tanggal 19 Februari 2018 Pukul 15.42 WIB.
http://rumahsakit.unair.ac.id/website/gejala-dan-penyebab-gagal-jantung/
3. Widjaja,D.K. 2017. Gangguan Irama Jantung. Diakses pada tanggal 19 Februari
2018 Pukul 16.13WIB.
http://eprints.undip.ac.id/55171/3/Danielle_Karen_Widjaja_22010113130175_Lap.K
TI_Bab2.pdf
4. Departemen Farmokologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2007. Farmakologi dan Terapi Ed. 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
5. Heinrich, M. 2005. Farmakognosi dan Fitoterapi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai