Disusun Oleh :
Kelompok 4 :
Diah Ayu Prihatini (R2001016)
Fina Anggraeni (R2001020)
Willy Lia Febriani (R2001055)
Yunita (R2001058)
Husni Rizqi Mubarok (R2001061)
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Asuhan Keperawatan pada
Sistem Endokrin (Hipertiroid)”.
Penyusunan makalah ini telah kami selesaikan dengan lancar, tetapi kami
menyadari bahwa penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi
kami mohon untuk memberikan masukan, kritik,dan saran yang membangun demi
perbaikan dalam penyusunan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini memberikan manfaat bagi kita semua.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.2 WOC..................................................................................................................... 4
BAB IV KESIMPULAN............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
3
2.2 WOC Hipertiroid
4
2.3 Asuhan Keperawatan
TRIGER CASE 2
5
I. BIODATA
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama klien : Ny.
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : tidak terkaji
Agama : tidak terkaji
Pekerjaan : tidak terkaji
Suku Bangsa : tidak terkaji
Status Perkawinan : tidak terkaji
Golongan Darah : tidak terkaji
Diagnosa Medis : Hipertiroid
X. INFORMASI TAMBAHAN
Terapi yang diberikan (pengobatan)
1 Propanorol
7
2 Digoxin
3 PTU
4 Carbimazole
5 New Diabets
Penurunan BB
Ketidakseimbangan
energy dengan
kebutuhan tubuh
Kelelahan
Hipertiroid
Hipertermia
8
10 Maret DS : Penyakit graves Diare Kelompok 4
2022
Pasien mengeluh
16.10
sering mengalami
Sekresi hormon
diare tiroid berlebihan
DO :
1. TD 130/80 Hipermetabolisme
mmHg
2. Nadi
Penurunan BB
110x/menit
3. RR 27x/menit
Ketidakseimbangan
4. Suhu 39 oC
energy dengan
kebutuhan tubuh
Kelelahan
Hipertiroid
Diare
DO :
Penurunan BB
1. TD 130/80
mmHg
2. Nadi Ketidakseimbangan
110x/menit energy dengan
kebutuhan tubuh
9
3. RR 27x/menit
4. Suhu 39 oC Kelelahan
Hipertiroid
Hipertermi
Gangguan pola
tidur
10
penyiapan jumlah
makanan. pengeluaran
diare.
Terapeutik : c. Untuk
a. Berikan asupan mengetahui
cairan oral. keamanan
b. Pasang jalur penyimpanan
intravena. makanan.
c. Berikan cairan
intravena.
Edukasi :
a. Anjurkan
makanan porsi
kecil dan sering
secara bertahap.
b. Anjurkan
menghindari
makanan
pembentuk gas,
pedas dan
mengandung
laktosa.
Kolaborasi :
Kolaborasi :
a. Kolaborasi
Agar frekuensi
pemberian obat
diare berkurang.
pengeras feses.
11
Kriteria hasil IR ER b. Monitor Suhu penyebab
Kolaborasi :
a. Kolaborasi Kolaborasi :
pemberian cairan Agar frekuensi
dan elektrolit diare berkurang.
intravena, jika
perlu.
12
Gangguan Setelah dilakukan tindakan Obsevasi : Observasi : Kelompok 4
pola tidur keperawatan selama 2x24
a. Identifikasi pola a. Untuk
(D.0055) jam masalah gangguan
pola tidur dengan kriteria aktivitas dan mengetahui
hasil : tidur. pola aktivitas
Kriteria hasil IR ER
b. Identifikasi faktor tidur
Keluhan sulit 3 5 pengganggu tidur. b. Untuk
tidur
Terapeutik : mengetahui
a. Batas waktu tidur factor
siang. pengganggu
b. Fasiltasi
menghilangkan
stress sebelum
tidur.
c. Tentapkan jadwal
tidur rutin.
Edukasi :
a. Jelaskan
pentingnya tidur
cukup selama
sakit .
b. Anjurkan menpati
pola tidur.
Kolaborasi : -
13
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Jumlah pasien yang memenuh kriteria inklusi sebanyak 175 pasien. Obat
antitiroid yang digunakan pada pasien hipertiroid adalah PTU (82,75%) dan
thyrozol (17,25%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktepatan
indikasi dan ketidaktepatan obat tidak ditemukan, sedangkan terdapat 13
pasien (7,43%) tidak tepat dosis, dan 1 pasien (0,57%) tidak tepat pasien.
14
3. Adanya riwayat gangguan tiroid di keluarga.
4. Mengkonsumsi iodin dalam jumlah berlebihan secara kronik.
Menggunakan obat-obatan yang mengandung iodin seperti amiodarone.
5. Berusia lebih dari 60 tahun.
15
(TSHR-Ab). Auto antibodi ini akan menstimulasi sintesis dan sekresi hormon
tiroid secara berlebihan. ini terjadi pada Grave‟s disease. Auto antibodi juga
akan bereaksi dengan thyroid derived thyroglobin di mata dan menyebabkan
rekasi inflamasi dan penumpukan cairan sehingga terjadi eksoftalamus .
17
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Hipertiroidisme digambarkan sebagai suatu kondisi dimana terjadi
kelebihan sekresi hormone tiroid dan Hipotiroidisme merupakan penurunan
sekresi hormone kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme
kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan
hormone-hormon tiroid. Hipotiroidisme terjadi akibat penurunan di kadar
hormon tiroid yang bersorkulasi. Hipotiroidisme ditandai dengan miksedema,
edema non-pitting dan boggy yang terjadi disekitar mata, kaki dan tangan dan
juga menginfiltrasi jaringan lain.
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis
atau hipotalamus. Kekurangan yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan
yodium. Keadaan ini akan menyebabkan besarnya angka kejadian lahir mati,
abortus, dan cacat bawaan, yang semuanya dapat dikurangi dengan pemberian
yodium. Akibat lain yang lebih berat pada janin yang kekurangan yodium
adalah kretin endemik. Kretin endemik ada dua tipe, banyak didapatkan adalah
tipe nervosa, ditandai dengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan
spastik pada kedua tungkai. Sebaliknya yang agak jarang terjadi adalah tipe
hipotiroidisme yang ditandai dengan kekurangan hormon tiroid dan kerdil.
Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal
kehamilan sangat penting untuk perkembangan otak Bilamana ibu kekurangan
yodium sejak awal kehamilan, maka transfer T4 ke janin akan berkurang
sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/25369
2. http://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id/index.php/jsfk/article/view/220
3. https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertiroidisme
4. https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_Hormon_HIPERTIROID%20pat
ofisiologi.pdf
5. Lee SL. Hyperthyroidism and Thyrotoxicosis. Medscape. Available from URL:
https://emedicine.medscape.com/article/121865-treatment#d1
19