Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Anggota :
JURUSAN KEPERAWATAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah yang
saya selesaikan adalah dengan baik dan benar. Dengan ini saya menyatakan
perumusan makalah dengan judul Asuhan Keperawatan Gangguan Endokrin Pada
SIADH telah memenuhi semua syarat serta ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapak/Ibu dosen.
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah kelompok ini yang tepat pada waktunya dengan
judul makalah “Asuhan Keperawatan Gangguan Endokrin Pada SIADH”.
Diharapkan makalah kelompok ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua mengenai makalah kelompok keperawatan medikal bedah 1 asuhan
keperawatan Gangguan Endokrin pada SIADH. Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata,saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita
Kelompok 6
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan……………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………....
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………….
Bab 3 Penutup……………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………...
Daftar Pustaka………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Sindrome ini sangat jarang (masuk daftar penyakit yang jarang, survey NIH ,
AS) yang berarti SIADH dan penyakit sejenisnya hanya berefek pada kurang dari
200.000 penduduk AS. Walau jarang pada pasien dewasa, pada anak sering
menyertai kondisi pasien dengan hipotonik normovolemia dan hiponatremia.
Angka insiden yang pasti sulit diketahui, karena penyakit ini bersifat sementara
atau kronis. Pada kondisi lain berhubungan dengan gejala efek samping obat atau
lesi pada paru atau sistem syaraf.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui definisi dari SIADH
2. Untuk mengetahui etiologi dari SIADH
3. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari SIADH
4. Untuk mengetahui bagaimana pathway dari SIADH
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari SIADH
6. Untuk mengetahui apa saja komplikasi yang disebabkan oleh SIADH
7. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang dari SIADH
8. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan dari SIADH
9. Untuk mengetahui bagaimana konsep asuhan keperawatan SIADH
10. Untuk mengetahui bagaimana pengkajian dari asuhan keperawatan
SIADH
11. Untuk mengetahui apa saja diagnosa keperawatan dari asuhan
keperawatan SIADH
12. Untuk mengetahui apa saja intervensi dari asuhan keperawatan SIADH
13. Untuk mengetahui apa saja implementasi dari asuhan keperawatan
SIADH
14. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi dari asuhan keperawatan SIADH
1.4 Manfaat
Diharapakan dapat menambah pengetahuan dan wawasan berkaitan dengan
SIADH baik bagi pembaca maupun penyusun, meliputi konsep teori dan konsep
asuhan keperawatan pada kasus SIADH.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
2. 1 Definisi
2. 2 Etiologi
2. 3 Patofisiologi
Terdapat beberapa keadaan yang dapat menganggu regulasi cairan tubuh dan
dapat menyebabkan sekresi ADH uang lain tidak normal. 3 mekanisme
patofisiologi yang bertanggung jawab akan SIADH, meliputi :
2. 4 Pathway
2. 5 Manifestasi Klinik
Menurut Price dan Lorraine (2005), tanda dan gejala yang dialami oleh pasien
dengan SIADH tergantung pada derajat lamanya retensi air dan hiponatremia.
Perlu untuk dilakukan pemeriksaan tingkat osmolalitas serum, kadar BUN,
keratin, Natrium, Kalium, Cl dan tes kapasitas pengisian cairan
a. Anoreksia
b. Gangguan penyerapan
c. Kram otot
2. Na serum = 115-120 mEq/L
a. Sakit kepala, perubahan pribadi
b. Kelemahan dan latergi
c. Mul dan muntah
d. Kram abdomen
3. Na serum < 115 mEq/L
a. Kejang dan koma
b. Reflek tidak ada dan terbatas
c. Papiledema
d. Edema diatas sternum
2. 6 Komplikasi
Sakit kepala
Masalah memori
Depresi
Tremor
Kram otot
Kegagalan pernafasan
kejang
Halusinasi
Koma
Kematian
2. 7 Pemeriksaan Penunjang
2. 8 Penatalaksanaan
(cepat/lambat, 3. Edukasi
Subjektif :
2.2.4 Implementasi
Pada umumnya pengobatan SIADH terdiri dari restriksi cairan
(manifestasi klinis SIADH biasanya menjadi jelas ketika mekanisme haus
yang mengarah kepada peningkatan intake cairan. Larutan hipertonis 3%
tepat di gunakan pada pasien dengan gejala neurologis akibat hiponatremi
( Bodansky & Latner, 1975).
Penatalaksanaan SIADH terbagi menjadi 3 kategori yaitu:
a. Pengobatan penyakit yang mendasari, yaitu pengobatan yang
ditunjukkan untuk mengatasi penyakit yang menyebabkan SIADH,
misalnya berasal dari tumor ektopik, maka terapi yang ditunjukkan
adalah untuk mengatasi tumor tersebut.
b. Mengurangi retensi cairan yang berlebihan.
Pada kasus ringan retensi cairan dapat dikurangi dengan membatasi
masukan cairan. Pedoman umum penanganan SIADH adalah bahwa
sampai konsenntrasi natrium serum dapat dinormalkan dan gejala-
gejala dapat diatasi. Pada kasus yang berat, pemberian larutan normal
cairan hipertonik dan furosemid adalah terapi pilihan.
2.2.5 Evaluasi
Merupakan fase akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi
terhadap asuhan keperawatan yang diberikan (Gaffar, 1997). Evaluasi asuhan
keperawatan adalah tahap akhir proses keperawatan yang bertujuan untuk
menilai hasil akhir dari keseluruhan tindakan keperawatan yang dilakukan.
Evaluasi ini bersifat formatif, yaitu evaluasi yang dilakukan secara
terus menerus untuk menilai hasil tindakan yang dilakukan disebut juga
evaluasi tujuan jangka pendek. Dapat pula bersifat sumatif yaitu evaluasi
yang dilakukan sekaligus pada akhir dari semua tindakan yang pencapaian
tujuan jangka panjang.
Komponen tahapan evaluasi :
a. Pencapaian kriteria hasil
Pencapaian dengan target tunggal merupakan meteran untuk
pengukuran. Bila kriteria hasil telah dicapai, kata “ Sudah Teratasi “
dan datanya ditulis di rencana asuhan keperawatan. Jika kriteria hasil
belum tercapai, perawat mengkaji kembali klien dan merevisi rencana
asuhan keperawatan.
b. Keefektifan tahap – tahap proses keperawatan
Faktor – faktor yang mempengaruhi pencapaian kriteria hasil
dapat terjadi di seluruh proses keperawatan.
1) Kesenjangan informasi yang terjadi dalam pengkajian tahap satu.
2) Diagnosa keperawatan yang salah diidentifikasi pada tahap dua
3) Instruksi perawatan tidak selaras dengan kriteria hasil pada tahap
tiga
4) Kegagalan mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan
tahap empat.
5) Kegagalan mengevaluasi kemajuan klien pada tahap ke lima.
c. Evaluasi dengan method SOAP
- S: subjektif, berdasarkan keluhan yang dirasakan pasien
- O: Objektif, apa yang tampak dan dapat diamati
- A: Assesment, masalah keperawatan yang muncul
- P: Planning, rencana keperawatan yang akan diberikan
selanjutnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami mengharapkan mahasiswa/mahasiswi
mampu memahami tentang Gangguan Endokrin Pada SIADH dan tindakan yang
harus dilakukan pada pasien dengan Gangguan Endokrin Pada SIADH. Serta bagi
pembaca yang kami harapkan dapat menambah wawasan mengenai Gangguan
Endokrin Pada SIADH.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara K.Timby. 2000. Keterampilan Dasar dan Konsep di Perawatan Pasien. Jakarta :
EGC
Gilbert, Gregory., D’Souza, Peter., Pletz, Barbara. (2009). Patient Assessment Routine
Medical Care Primary and Secondary Survey. San Mateo County: EMS Agency
Price, Sylvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses - proses Penyakit. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
Tisdale , James & Miller, Douglas . 2010. Drug-Induced Diseases: Prevention, Detection,
and Management, page 892. U.S : heartside publishing.
https://id.scribd.com/document/469550420/LP-SIADH
https://indonesianjournalofclinicalpathology.org/index.php/patologi/article/
download/1013/735
http://journal.unair.ac.id/CPML@syndrome-of-article-4990-media-9-category-
0.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507777/