Anda di halaman 1dari 8

RESUME ASUHAN KEPERAWATA PADA PASIEN GAGAL GINJANG KRONIK

DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIREBON

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Yang diampu Oleh Ibu Wayunah, S.Kp.,M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 1
Andini Nurul Puspitasari R.20.01.004

Antik Apriliani Vitaloka R.20.01.006

Ayip Septiawan Ma’mun R.20.01.008

Dewi Rahmawati R.20.01.015

Putri Amalia R.20.01.039

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INDRAMAYU
2022
TRIGGER CASE 4
CRONIC KIDNEY DEASES

Seorang perempuan berusia 54 tahun dirawat di ruang Dahlia Rumah Sakit Umum
Daerah Cirebon dengan diagnose medis gagal ginjal kronik. Hasil pengkajian didapatkan data,
kesadaran pasien kompos mentis, pasien mengeluh sesak nafas, pasien mengatakan sesak
bertambah saat tidur terlentang dan sesak berkurang saat duduk, pasien mengatakan sesak
dirasakan terus menerus. Keluhan tersebut disertai mual, muntah dan selama di rawat belum
BAB. Pasien merupakan pasien tetap di ruang Hemodialisa dan mendapat terapi hemodialisa
sejak tahun 2018 sampai dengan sekarang dengan jadwal rutin pada hari senin dan kamis.

B e r d a s a r k a n h a s i l a n a m n e s a d i k e t a h u i p asien sebelumnya memiliki


riwayat penyakit hipertensi kurang lebih semenjak 5 tahun yang lalu. Namun, pada tahap
pengobatnnya pasien tidak memeriksakan secara rutin terkait penyakit hipertensinya. Pasien
juga pernah dirawat dengan keluhan yang sama. Pada riwayat kesehatan keluarga diketahui
bahwa orang tua (ayah) pasien juga menderita penyakit yang sama dan menjalani terapi
hemodialisa.

Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena merasa sudah kenyang dan perut terasa
begah. Pasien hanya menghabiskan 1 /4 porsi makanannya. Pasien dilakukan pembatasan
minum hanya 600 cc/24 jam. Ada edema ekstremitas derajat 1, tidak ada edema anasarka. TTV
TD 160/190 mmHg, ftekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi nafas 27 x/menit, suhu 36,7oC dan
SPO2 94%.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil konjungtiva anemis, sklera anikterik, reaksi
pupil miosis, isokor, tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema palpebral, tidak ada keluhan dan
fungsi penglihatan baik. tidak ada distensi vena jugularis. Hasil auskultasi ditemukan suara
rochi dikedua lapang paru. Kenaikan berat badan diantara 2 waktu hemodialisa antara 4 – 5 kg.
Urin output 300 ml/24 jam, warna kuning pekat.

Pada ekstremitas atas didapatkan bentuk simetris tidak terdapat edema, kekuatan otot
5|5, jarijari utuh, tidak ada fraktur, terdapat cimino pada bagian sinistra. Pada ekstremitas
bawah terdapat edema, kekuatan otot 5|5, jari-jari utuh, tidak ada fraktur terpasang infus kidmin
pada bagian sinistra. Hasil EKG didapatkan sinus rhytm. Pada pemeriksaan Radiologi
didapatkan kesan Edema Pulmonal.
Hasil pemeriksaan penunjang : Hb : 7,6 gr/d;, Ureum = 93 mg/dl, kreatinin = 8,6 mg/dl,
glukosa darah 200 mg/dl. Terapi Bicnat 3 x 500 mg (oral), Asam Folat 2x1 (oral), ranitidine 1
x 2,5 mg, Pantoprazole 1 x 2,5 mg, Amlodipin 1 x 10 mg, digoxin ¼ tablet, ISDN ½ tablet.
ANALISA DATA

Tanggal Data Senjang Penyebab / Etiologi Masalah Keperawatan Tanda Tangan


Jam ( DS dan DO) ( SDKI ) Dan
Nama Jelas
3 April DS : Penumpukan cairan di paru Bersihan Jalan Napas Tidak Kelompok 1
2022 Pasien mengatakan mengeluh sesak ↓ Efektif
nafas, sesak bertambah saat tidur Edema pulmonal D. 0001
terlentang dan sesak berkurang saat ↓
duduk, sesak dirasakan terus menerus. Bersihan jalan naps tidak efektif

DO :
Ronkhi di kedua lapang paru
frekuensi nafas 27 x/menit
3 April DS : Uremia naik Nausea Kelompok 1
2022 Pasien mengatakan mual muntah dan ↓ D.0076
tidak nafsu makan karena merasa sudah Mual
kenyang dan perut terasa begah. Pasien ↓
hanya menghabiskan 1/4 porsi Muntah
makanannya ↓
Nausea
DO : -
3 April DS : GFR menurun Deficit Nutrisi Kelompok 1
2022 Pasien mengatakan tidak nafsu makan, ↓ D.0019
merasa sudah kenyang dan perut terasa Ureum naik
begah. Pasien hanya menghabiskan 1/4 ↓
porsi makanannya Anoreksia

DO : - Deficit nutrisi
3 April DS : Proteinuria Hypervolemia Kelompok 1
2022 Pasien mengatakan sesak ↓ D.0022
Kadar protein dalam darah
DO : menurun
Kenaikan berat badan diantara 2 waktu ↓
hemodialisa antara 4 – 5 kg. Tekanan osmotik menurun
Urin output 300 ml/24 jam, warna ↓
kuning pekat. Cairan keluar ke ekstravaskuler
Terdapat edema pulmonal ↓
Edema

Hypervolemia
3 April DS : Hipertensi Penurunan Curah Jantung Kelompok 1
2022 Pasien mengatakan sesak ↓ D.0008
Penurunan curah jantung
DO :
edema ekstremitas derajat 1
TD : 160/190 mmHg
Urin output 300 ml/24 jam, warna
kuning pekat

DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d efek agen farmakologis d.d sesak napas
2. Hypervolemia b.d kelebihan asupan cairan d.d Urin output 300 ml/24 jam, warna kuning pekat. Terdapat edema pulmonal
3. Nausea b.d gangguan biokimiawi d.d mual muntah dan tidak nafsu makan
4. Deficit nutrisi b.d mengatakan tidak nafsu makan, merasa sudah kenyang dan perut terasa begah

INTERVENSI KEPERAWATAN

TTD
Tanggal, No. Diagnosa Perencanaan Keperawatan Dan
Jam Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Nama Jelas
( SLKI ) ( SIKI )
3 April 2022 Bersihan Jalan Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor pola napas 1. Mengetahui adanya Kelompok 1
12.00 WIB Napas Tidak selama 1x24 jam maka stasus 2. Monitor bunyi napas perubahan pola
Efektif tambahan napas
D. 0001 bersihan jalan napas meningkat 3. Posisikan semi 2. Mengetahui bunyi
dengan kriteria hasil : fowler atau fowler napas normal atau
1. Dyspnea menurun tidak
2. Frekuensi napas 3. Mengurangi sesak
membaik
3 April 2022 Hypervolemia Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor frekuensi 1. Mengetahui Kelompok 1
12.00 WIB D.0022 keperawatan selama 1x24 jam napas perkembangan
maka status keseimbangan 2. Monitor tekanan frekuensi napas
cairan meningkat dengan darah 2. Memantau tekanan
kriteria hasil : 3. Monitor berat badan darah naik atau
1. Output urin meningkat 4. Monitor jumlah, turun
2. Edema menurun warna, dan berat 3. Mengetahui berat
3. Tekanan darah jenis urin badan ideal atau
membaik 5. Monitot intake dan tidak
4. Berat badan membaik output cairan 4. Mengetahui kondisi
dari urin
5. Memantau cairan
masuk dan keluar
3 April 2022 Nausea Setelah dilakukan intervensi 1. Identifikasi factor 1. Mengetahui Kelompok 1
13.00 WIB D.0076 keperawatan selama 1x24 jam penyebab mual permasalahan mual
maka status tingkat nausea 2. Monitor asupan 2. Mengetahui
menurun dengan kriteria hasis : nutrisi kebutuhan nutrisi
1. Perasaaan ingin muntah 3. Identifikasi 3. Untuk mengetahui
menurun karakteristik muntah nilai muntah
2. Nafsu makan membaik 4. Kolaborasi 4. Mengurangi rasa
pemberian mual dan muntah
antiemetik
3 April 2022 Deficit Nutrisi Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor asupan 1. Memantau asupan Kelompok 1
13.00 WIB D.0019 keperawatan selama 1x24 jam makanan makanan yang
maka status nutrisi membaik 2. Monitor berat badan dimakan
dengan kriteria hasil : 2. Mengetahui berat
1. Porsi makan yang badan ideal atau
dihabiskan menigkat tidak
2. Perasaaan cepat
kenyang menurun
3. Frekuensi makan
membaik
4. Nafsu makan membaik

Anda mungkin juga menyukai