Anda di halaman 1dari 19

SIDANG

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GGK PADA MASALAH HIPERVOLEMIA


DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN PEMANTAUAN CAIRAN PASIEN
KTI
HEMODIALISA TN. S DAN PASIEN TN. M DI RUMAH SAKIT PLUIT JAKARTA
UTARA TAHUN 2021

Asuhan keperawatan Fraktur Femur


dengan masalah gangguan
mobilitas fisik dengan tindakan
ROM pada Tn. S & Tn. M di RS
Pluit
tahun
Disusun2021
Oleh : Linda Lamtiur

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Rogayah, M.Kep Ns. Wahyuni Agustia, S.Kep


2 MAPS
BAB I
PENDAHULUAN Latar
Belakang

OUR
OFFICE

Manfaat Tujuan
penelitian Penulisan

Sistematika Rumusan
penulisan masalah
TINJAUAN
3 PUSTAKA
Konsep Konsep Asuhan
(ROM) Keperawatan Pada
Fraktur
1 3 4

2 1 5

Konsep Gangguan Konsep Orif


Mobilitas Fisik
Konsep
Penyakit
Metodologi
Karya Tulis
4
Ilmiah

Insert your content


Rancangan Studi Kasus

Subjek Studi Kasus Insert your content

Fokus Studi Kasus Insert your content

Instrument studi kasus Insert your content

Skala Penilaian Insert your content

Etika studi kasus Confident,


BAB IV
HASIL STUDI KASUS
5 DAN PEMBAHASAN

▹ Penelitian ini di lakukan di


Rumah sakit umum swasta
Pluit tepatnya ruangan HCU
dengan kamar nomor 618
bagi pasien 1 dan kamar
nomor 623 bagi pasien 2.
Pengkajian

• Subjek 1
• Pasien mengatakan bengkak di abdomen, kaki,
tangan sejak 10 hari yang lalu, perut pasien
teraba keras dan terlihat besar sejak 1 minggu
yang lalu, pasien juga mengeluh pusing, mual
dan muntah 2x sehari. Pada tanggal 29 Agustus
2021 pukul 11.00 pasien mengeluh sesak nafas
dan akhirnya dibawa ke RS Pluit oleh
keluarganya dan dirawat diruang HCU/618
Pengkajian

• Subjek 2
• Pasien mengatakan bengkak di abdomen, kaki, tangan
sejak 10 hari yang lalu, perut pasien teraba keras dan
terlihat besar sejak 1 minggu yang lalu, pasien juga
mengeluh pusing, mual dan muntah 2x sehari. Pada
tanggal 29 Agustus 2021 pukul 11.00 pasien
mengePasien mengatakan bengkak pada kaki sejak 2
bulan yang lalu, nyeri saat BAK seperti di tusuk-tusuk,
skala nyeri 5, dan nyeri terjadi hilang timbul. Pasien
mengatakan pusing,dada terasa berat, mual, muntah 3x
sehari. Pada tanggal 30 Agustus 2021 pukul 18.30 pasien
mengeluh sesak dan akhirnya dibawa ke RS Pluit oleh
• keluarganya dan dirawat diruag HCU/623
Pasien 1
• S:
Pasien mengatakan sesak
pasien juga mengeluh pusing, mual dan muntah
Pasien mengatakan bengkak di abdomen, kaki & tangan
Pasien tidak bisa tidur karena sesak nafas
Mandi diseka oleh keluarga
• O:
perut pasien teraba keras dan terlihat besar
bedrest
• odema pada perut
• akral hangat
• 37,0 C
• 92x/menit
• 130/80 mmhg
• 26x/menit
• 456
• pasien nampak sesak nafas
• terlihat gelisah
• HB L 7,33
• Tampak konjungtiva pucat dan muka tidak segar.
Pasien 2
• S:
Pasien mengatakan sesak
Pasien mengatakan bengkak pada kaki sejak 2 bulan yang lalu
pasien juga mengeluh pusing, dada terasa berat, mual, muntah 3x sehari.
Pasien mengatakan bengkak di abdomen, kaki & tangan
Pasien tidak bisa tidur karena sesak nafas
Pasien mengatakan mandi diseka oleh keluarga
pasien mengatakan mudah lelah
• O:
• kesadaran composmentis, GCS 456
• perut pasien teraba keras dan terlihat besar bedrest
• odema pada perut
• akral hangat
• 36,9 C
• 100x/menit
• 140/80 mmhg
• 30x/menit
• pasien nampak sesak nafas
• Pasien terlihat tegang dan murung
• HB L 4, 39
• Tampak konjungtiva pucat dan muka tidak segar.
Terapi pasien 1

• Infus Nacl 500cc LL/24 jam


• Injeksi Lasix 2-1-1 x 20 mg
• Furosemid 1 x 20 mg
• Omeprazole 1 x 40 mg
• Po Adalat 1 x 30 mg
• Clonidin 3 x 1 tablet
• ISDN 3 x 5 mg
• Terapi oksigen 2l/m
Pasien 2
• Infus Nacl 500cc LL/24 jam
• Injeksi Lasix 2 x 40 mg
• Omeprazole 1 x 40 mg
• Po Amlodipin 1 x 5 mg
• Allopurinol 1 x 300 mg
• Foralit 1 x 400 mg
• Terapi oksigen 2l/m
Analisa data Tn. H
Hipervolemia
12 ▹ Pasien 1
▹ DS:
▹ Pasien mengatakan sesak
▹ Pasien mengatakan bengkak dikaki dan tangan sejak 10 hari yang lalu, perut pasien terasa keras dan terlihat besar sejak seminggu
yang lalu.
▹ DO :
▹ K/U lemah
▹ Pasien Odem pada tangan dan kaki
▹ Pasien terpasang kateter output: 200cc intake : 250cc/ 24jam

Intoleransi aktivitas Ansietas


▹ DS: ▹ DS :
▹ Pasien mengatakan mudah lelah ▹ Pasien mengatakan gelisah karena ia harus
▹ Pasien mengatakan pusing segera bekerja untuk membiayai
keluarganya.
▹ DO:
▹ DO :
▹ Konjungtiva tampak pucat
▹ Pasien terlihat gelisah
▹ Pasien tampak lemas
▹ Pasien hanya terbaring di bad
▹ Hb 7,33
Analisa data Tn. I
Hipervolemia
13 ▹ Pasien 2
▹ DS:
▹ Pasien bengkak
▹ Pasien mengatakan bengkak pada kaki sejak 2 bulan yang lalu, saat buang air kecil terasa nyeri seperti ditusuk- tusuk
▹ DO :
▹ RR : 30 x/menit
▹ K/U lemah
▹ Pasien Odem pada kaki

Intoleransi aktivitas Ansietas


▹ DS: ▹ DS :
▹ Pasien mengatakan lemas ▹ Pasien mengatakan penyakit yang diderita
▹ Pasien mengatakan pusing tidak kunjung sembuh dan khawatir akan
memburuk
▹ DO:
▹ DO :
▹ Konjungtiva tampak pucat
▹ Pasien terlihat tegang
▹ Pasien tampak lemas
▹ Pasien terlihat khawatir
▹ Hb : 4,39 g/dl
▹ Pasien terlihat murung
DIAGNOSA
Diagnosa
Keperawatan Tn. S
& Tn. M
1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan
mekanisme regulasi
2. Ansietas bd Kurang terpapar informasi
3. Intoleransi aktivitas bd Defesiensi nutrisi

14
1. Intervensi

▹ Manajemen Hipervolemia Observasi:


▸ Periksa tanda dan gejala hipervolemia (edema, dispnea,
Dalam kesempatan ini, penulis
suara napas tambahan)
hanya fokus memaparkan
▸ Monitor intake dan output cairan
▸ Monitor jumlah da nwarna urin
diagnosa utama yaitu gangguan
▸ Terapeutik
▸ Batasi asupan cairan dan garam
mobilitas fisiktempat tidur 30-40
▸ Tinggikan kepala o

▹ Edukasi
▸ Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan cairan
▹ Kolaborasi
▸ Kolaborasai pemberian diuretik
▸ Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat deuretik


Kolaborasi pemberian continuous renal replecement
therapy (CRRT),

15
Intervensi
16
Keperawatan
30 AGUSTUS 2021
31 AGUSTUS 2021
01 SEPTEMBER 2021

31 AGUSTUS 2021
01 SEPTEMBER 2021
02 SEPTEMBER 2021
Evaluasi
▹ Evaluasi pada pasien 1 dan pasien 2 yang dilakukan selama
3 hari pada hari pertama pasien 1 masih mengeluh sesak
nafas dengan frekuensi 26x/menit dengan memakai
masker 8Lpm. Pada hari ke-2 pasien masih mengeluh
sesak nafas dengan frekuensi 28x/menit dengan memakai
masker 8Lpm. Pada hari ketiga pasien masih menggeluh
sesak nafas dengan frekuensi 24x/menit dengan memakai
nasal canul 4Lpm. tidak terdapat perubahan evaluasi.
Pasien tetap saja sesak nafas, tetapi hari ke-3 frekuensi
mulai berkurang dengan memakai nasal canul.
Evaluasi
▹ Pada pasien 2 evaluasi hari ke-1 pasien mengeluh mual,
badan terasa lemas dan nyeri perut skala 4. Pada hari ke-2
pasien mengeluh mual, badan terasa lemas dan nyeri
perut berkurang dengan nyeri skala 2. Pada hari ke-3
pasien mengeluh mual badan terasa lemas dan nyeri skala
2.
19

Terimakasi
h
"Hidup lah seolah engkau mati besok. Belajar
lah seolah engkau hidup selamanya."

Anda mungkin juga menyukai